Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Hadits Tentang Kesehatan Print

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam adalah suatu agama yang mengutamakan kebersihan, yang bertujuan untuk
mewujudkan kesehatan bagi pemeluknya. Oleh karna itu kesehatan sangatlah penting bagi
kita. Sebagai umat islam kita hendaknya mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan
kesehaan dalam sudut pandang agama terutama hadist- islam, hadist tentang kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam kehidupan sehari-hari umat islam tidak seluruhnya mengetahui hadist-hadist
yang berhubungan dengan kesehatan, dalam kesehariannya umat islam kebanyakan lebih
mengetahui perihal kesehatan dalam ruang lingkup medis/kimiawi saja.

1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan
tentang kesehatan berserta hadist-hadist yang berkaitan dengan kesehatan dalam perspektif
agama islam dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

1.4 Pembatasan Masalah


Hadist-hadist tentang kesehatan sangatlah luas dan menarik untuk dipelajari, namun
dalam penyusunan makalah ini kami membatasi beberapa hadist saja yang kami tulis
mengingat cakupan hadist-hadist kesehatan dalam islam sangatlah luas, serta beberapa contoh
pengobatan Nabawi yang tidak menjelaskan secara detail proses pengobatannya tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesehatan Dalam Perspektif Islam


“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk,
dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang
kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Maa'idah, 5: 3).
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini.
Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan
Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat
komprehensif, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan Islam yang akan dibahas dalam
tulisan ini adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu
maupun masyarakat. “Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia'' demikian
sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang
sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan
dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah
perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman:

''Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan
rahmat bagi orang-orangnya yang beriman'' (QS:Yunus 57).
Sehat menurut batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan

2
individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rokhani, dan sosial sehingga umat manusia
mampu menjadi umat yang pilihan.

2.2 Hadist yang berkaitan dengan kesehatan


1. Perintah untuk menjaga hati
Hati bukan sekedar segumpal darah yang tidak ada gunanya, tetapi hati adalah
penggerak segala kehidupan manusia. Apabila hati seseorang rusak atau terganggu oleh
sesuatu, maka seluruh tubuh akan menerima efeknya, seperti sabda Rasulullah SAW. yang
berbunyi:

‫ت فسسسسد اللسجسسللهد هكللللهه‬


‫صلسسح اللسجسسهد هكللهه سوإإسذا فسسسسد ل‬ ‫أسسل سوإإنن إفيِ اللسجسسإد هم ل‬
‫ضسغةة إإسذا س‬
‫صلسسح ل‬
‫ت س‬
‫أسسل سوإهسيِ اللقسلل ه‬
(‫ب )اللفظ للبخاري‬
Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah
seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia
adalah hati (jantung). (HR al-Bukhari dan Muslim -redaksi lafazh dari al-Bukhari-)

2. Perintah untuk berobat


Setiap penyakit pasti ada obatnya, walaupun sebagian penyakit belum ditemukan
obatnya. Dan segala hal yang ada di dunia ini berasal dari Allah, termasuk penyakit. Oleh
karena itu, agama islam sangat menyuruh umatnya untuk terus berusaha untuk mendapakan
obat terhadap segala penyakit yang ia alami, dan yang terpenting adalah kehalalan obat
tersebut, karena islam sangat melarang umatnya untuk berobat dengan hal-hal yang dilarang
oleh agama selama masih ada obat yang lain dan tidak dalam keadaan darurat. Hal ini
tercantum dalam beberapa hadist nabi, diantaranya:

‫َ بسسرأس بإإ إلذإن اإ سعنز سوسجنل‬،‫ب الندسواهء النداسء‬ ‫َ فسإ إسذا أس س‬،‫عن جابر بن عبد ا لإهكلل سداءء سدسواءء‬
‫صا س‬
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia
akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)

‫ سيا‬:‫َ فسسقاسل‬،‫ب‬‫ت لالسلعسرا ه‬ ‫َ سوسجاسء إ‬،‫صنلىَّ اه سعلسليإه سوسسلنسم‬


‫ت إعلنسد الننبإليِ س‬
‫ هكلن ه‬:‫عن اسامة‬
‫ضلع سداةء‬ ‫ نسسعلم سيا إعسباسد إ‬:‫َ أسنستسسداسوىَ؟ فسسقاسل‬،‫ا‬
‫َ فسإ إنن اس سعنز سوسجنل لسلم يس س‬،‫َ تسسداسولوا‬،‫ا‬ ‫سرهسلوسل إ‬
‫ اللهسسرهم‬:‫ سما ههسو؟ سقاسل‬:‫ سقاهلوا‬.‫ضسع لسهه إشسفاةء سغليسر سداءء سواإحءد‬
‫إإلن سو س‬
Aku pernah berada di samping Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu datanglah
serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?”

3
Beliau menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah Subhanahu wa
Ta’ala tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali
satu penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua.”
(HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-
Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahih.

‫إإنن اس أسلنسزسل النداسء سوالندسواسء سوسجسعسل لإهكلل سداءء سدسواةء فستسسداسولوا سولس تسسداسولوا بإسحسراءم‬
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah
menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah
berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud dari Abud Darda` radhiallahu ‘anhu)

3. Anjuran untuk makan dan minum secukupnya

‫ يسهقوهل » سما‬-‫صلىَّ ا عليه وسلم‬- ‫ا‬ ‫ت سرهسوسل ن إ‬ ‫ب سقاسل سسإملع ه‬ ‫سعلن إملقسداإم لبإن سملعإديسكإر س‬
‫صللبسهه فسإ إلن سكاسن لس سمسحالسةس‬ ‫ب البإن آسدسم أههكلس ء‬
‫ت يهقإلمسن ه‬ ‫طءن بإسحلس إ‬ ‫سملس آسدإمىىَّ إوسعاةء سشةررا إملن بس ل‬
‫ث لإسشسرابإإه سوثهله ء‬
‫ث لإنسفسإسإه‬ ‫ث لإطسسعاإمإه سوثهله ء‬ ‫فسثهله ء‬
Artinya:
Dari Miqdam bin Ma’dikariba berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda
“tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya
memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan
tenaga), jika tidak bisa demikian, maka hendaklah ia memenuhi sepertiga lambungnya untuk
makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas” (HR. At-Tirmidzi)

4. Larangan meniup makanan atau minuman


‫س إفىَّ اإلسناإء أسلو يهلنفسسخ‬
‫ نسسهىَّ أسلن يهتسنسفن س‬-‫صلىَّ ا عليه وسلم‬- َّ‫س أسنن الننبإنى‬
‫سعإن البإن سعنبا ء‬
‫إفيإه‬.
Artinya:
Dari Ibn ‘Abbas “Bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam Telah Melarang Bernafas
Di Dalam Bejana Atau Melarang Untuk Meniup Padanya.” (HR. At-Tarmidzi)

5. Perintah cuci tangan

‫ سقاسل » إإسذا الستسليقسظس أسسحهدهكلم إملن نسلوإمإه‬-‫صلىَّ ا عليه وسلم‬- َّ‫سعلن أسإبىَّ ههسرليسرةس أسنن الننبإنى‬
‫س يسسدهه إفىَّ اإلسناإء سحنتىَّ يسلغإسلسسها ثسلسةثا فسإ إننهه لس يسلدإرىَ أسليسن سباتس ل‬
‫ت يسهدهه‬ ‫فسلس يسلغإم ل‬

4
Dari Abu Hurairah radhiya alläh ‘anh, sesungguhnya Nabi Muhammad shallallähu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Jika salah seorang diantara kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah ia
membenamkan tangannya ke dalam bejana sehingga ia mencucinya tiga kali, karena ia tidak
tahu dimanakah tangannya waktu tidur itu berada.” (HR. Imam Muslim)

6. Perintah berkhitan
Khitan (circumcisis) adalah memotong kulup (praeputtium glnsdis). Dilakukan agar
kepala zakar (glans penis) terbuka selamanya. Khitan pada laki-laki maupun perempuan
sudah dikenal jauh sebelum abad Masehi mulai. Menurut Herodotus, selain mesir, juga Syiria
dan berbagai bangsa Asia melakukan kebiasaan tersebut. Secara medis, khitan sangat
bermanfaat bagi kesehatan, karena dengannya penis lebih mudah dibersihkan, dan statistik
menunjukkan bahwa orang yang dikhitan lebih jarang menderita kanker penis.
Di Amerika Serikat, penderita kanker penis mencapai 1-3% diantar tumor ganas pada
pria, sedangkan di daerah Israel, anak harus di khitan pada umur 2 minggu pertama, dan
hasilnya kanker penis jarang ditemukan. Hadist yang memerintahkan berkhitan diantaranya:
‫طسرإة ( اللإخستاهن سوا ل إللستإلحسداهد سوتسلقلإليهم اللس ل‬
‫ظسفاإر سونسلت ه‬
‫ف‬ ‫س إمسن اللفإ ل‬
‫س ) أسلو سخلم ء‬ ‫اللفإ ل‬
‫طسرةه سخلم ء‬
‫ب‬‫ص النشاإر إ‬‫ا ل إللبإط سوقس ل‬
“Fithrah itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu
ketiak, dan mencukur kumis”. [HR. Al-Bukhoriy (5889), Muslim (257), Abu Dawud (4198),
dan An-Nasa'iy (9)]

‫ك سشلعسر اللهكلفإر سوالختستإلن‬ ‫أسلل إ‬


‫ق سعلن س‬
“Buanglah darimu rambut kekufuran, dan berkhitanlah”. [HR. Abdur Razzaq (9835 &
19224), Ahmad (15470), Abu Dawud (356), Al-Baihaqiy (781 & 17335), Ath-Thobroniy
dalam Al-Kabir (982). Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah
(2977)]

7. Anjuran Mencukur Bulu Kemaluan

‫ق اللسعانسإة أسلن سل نسلتهر س‬


‫ك‬ ‫ف ا ل إللبإط سوسحلل إ‬ ‫ب سوتسلقلإليإم ا ل س‬
‫لظسفاإر سونسلت إ‬ ‫ص النشاإر إ‬ ‫ت لسسنا فإليِ قس ل‬ ‫سوقن س‬
‫أسلكثسسر إملن أسلربسإعليسن لسليلسةة‬
“Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah menetapkan waktu bagi kami dalam mencukur
kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, yaitu agar kami
tak membiarkannya lebih dari 40 malam”. [HR. Muslim (258), Abu Dawud (4200), At-
Tirmidziy (2759), An-Nasa'iy (14), dan Ibnu Majah (295)]

5
8. Anjuran memotong Kuku
Kebiasaan memanjangkan kuku banyak dilakukan oleh orang-orang kafir dan fasik
serta menyalahi sunnah Rasulullah.

‫سملن تسسشنبه سبإقسلوم ءفسههسوإملنههلم‬


“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut” (HR. Abu
Dawud (4031), Ahmad (5114), Ath-Thobroniy dalam Al-Ausath (8327), Ibnu Manshur dalam
As-Sunan (2370). Di-hasan-kan oleh Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Misykah (4347)

9. Anjuran mencabut Bulu Ketiak


Nabi sangat menjaga kebersihan badan terutama dari bau yang menyebabkan
terganggunya orang lain, salah satu sumber bau badan adalah ketiak, mencabut bulu ketiak
merupakan upaya untuk menjaga tubuh senantiasa bersih.

َ‫سملن أسسكسل إملن هسإذإه النشسجسرإة اللهملنتإنسإة فسسل يسلقسربسنن سملسإجسدسنا فسإ إنن اللسمسلئإسكةس تسأ سنذىَ إمنما يستسأ سنذى‬
‫إملنهه ا ل إللن ه‬
‫س‬
“Barang siapa yang memakan pohon (tanaman) yang busuk ini, maka janganlah ia
mendekati masjid kami, karena malaikat terganggu oleh sesuatu yang mengganggu
manusia”. [HR. Muslim dalam Kitab Al-Masajid (1252)]
10. Anjuran mencukur Kumis

َّ‫ب سولألعفهلوا الللسحى‬


‫أهلحفهلوا النشسواإر س‬
“Potonglah (tepi) kumis, dan biarkanlah (panjangkan) jenggot”. [HR. Al-Bukhoriy (5553),
dan Muslim (259)]

11. Larangan buang air di tempat yang tergenang

‫ أسننهه نسسهىَّ سعإن اللبسلوإل إفىَّ اللسماإء النراإكإد‬-‫صلىَّ ا عليه وسلم‬- ‫ا‬
‫سعلن سجابإءر سعلن سرهسوإل ن إ‬
Artinya:
Dari Jubair ra dari Nabi SAW, sesungguhnya Nabi melarang kencing di air yang tidak
mengalir. (HR an-Nasa’i).

12. Anjuran berolahraga


‫ » إإنن ن‬: ‫ يسهقوهل‬-‫صلىَّ ا عليه وسلم‬- ‫ا‬
‫اس‬ ‫ت سرهسوسل ن إ‬ ‫سعلن هعلقبسةس لبإن سعاإمءر سقاسل سسإملع ه‬
‫صلنسعتإإه اللسخليسر‬
‫ب إفىَّ س‬ ‫صانإسعهه يسلحتسإس ه‬‫ س‬: ‫سعنز سوسجنل يهلدإخهل إبالنسلهإم اللسواإحإد ثسلسثسةس نسفسءر اللسجننةس‬
‫س إمسن‬‫ىَّ إملن أسلن تسلرسكهبوا لسلي س‬ ‫سوالنراإمسىَّ بإإه سوهملنبإلسهه سوالرهموا سوالرسكهبوا سوأسلن تسلرهموا أسسح ل‬
‫ب إإلس ن‬

6
‫ك‬ ‫ تسألإدي ه‬: ‫ث‬
‫ب النرهجإل فسسرسسهه سوهملسسعبستههه أسلهلسهه سوسرلميههه بإقسلوإسإه سونسلبلإإه سوسملن تسسر س‬ ‫اللنلهإو إإلن ثسلس ء‬
‫ » سكفسسرسها‬: ‫ أسلو سقاسل‬.« ‫» النرلمسىَّ بسلعسد سما سعلإسمهه سرلغبسةة سعلنهه فسإ إننسها نإلعسمةء تسسرسكسها‬.
Artinya:
Dari ‘Uqbah bin ‘Amr berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda ‘Sesungguhnya
Allah SWT akan memasukan tiga kelompok ke dalam Sorga karena sebab panah satu, yaitu
pembuat panah yang mengharapkan kebaikan dari panah buatannya, pemanah dan pelontar
anak panah, maka memanahlah dan naikilah (kuda) kalian semuanya, adapaun memanah
lebih aku sukai dari pada naik kuda. Bukanlah suatu lahw kecuali pada tiga hal; Seorang
yang mengajari kudanya, permainannya terhadap istrinya dan permainan busur dan anak
panahnya, barang siapa meninggalkan olahraga panah setelah mempelajarinya karena
benci maka (ketahuilah) bahwa sesungguhnya ia adalah suatu nikmat yang telah dia
tinggalkan’ atau Nabi berkata ‘yang telah ia kufuri.’ (HR. Abu Daud)

13. Pengobatan Nabi (thibb an-nabawi)

‫صنلىَّ اه سعلسليإه سو سسلنسم سقاسل ) اللشسفاهء إفيِ ثسلسثسءة إفيِ سشلر س‬


‫طإة‬ ‫ سعإن الننبإليِ س‬: ‫س‬ ‫سعإن البإن سعنبا ء‬
( ِ‫إملحسجءم أسلو سشلربسإة سعسس ءإل أسلو سكينإة بإسناءر سوأسسنا أسلنسهىَّ أهنمتإليِ سعإن اللسكلي‬
Artinya:
Dari Ibnu ‘Abbas, dari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Obat terdapat dalam tiga hal,
yaitu pada ketentuannya tukang bekam, minuman madu, atau besi yang dipanaskan, akan
tetapi aku melarang umatku berobat menggunakan besi yang dipanaskan” (HR. Al-Bukhari)

‫ض فسسعاسدهه‬‫ق فسقسإدلمسنا اللسمإدينسةس سوههسو سمإري ء‬ ‫ض إفيِ الطنإري إ‬ ‫ب لبهن أسلبسجسر فسسمإر س‬ ‫سخسرلجسنا سوسمسعسنا سغالإ ه‬
‫ق فسسقاسل لسسنا سعلسليهكلم بإهسإذإه اللهحبسليبسإة النسلوسداإء فسهخهذوا إملنسها سخلمةسا أسلو سسلبةعا‬
‫البهن أسإبيِ سعإتي ء‬
‫ب سوإفيِ هسسذا اللسجانإ إ‬
‫ب فسإ إنن‬ ‫ت إفيِ هسسذا اللسجانإ إ‬ ‫ت سزلي ء‬‫سفالسسحهقوسها ثهنم القطههروسها إفيِ أسلنفإإه بإقسطسسرا إ‬
‫اه سعلسليإه سوسسلنسم يسهقوهل إإنن هسإذإه اللسحبنةس النسلوسداسء‬‫صنلىَّ ن‬
‫يِ س‬ ‫ت الننبإ ن‬ ‫سعائإسشةس سحندثسلتإنيِ أسننسها سسإمسع ل‬
‫ت سوسما النساهم سقاسل اللسملو ه‬
‫ت‬ ‫إشسفاءء إملن هكلل سداءء إإنل إملن النساإم قهلل ه‬
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah telah menceritakan kepada kami Isra`il dari Manshur dari Khalid bin Sa'd dia
berkata; Kami pernah bepergian yang di antaranya terdapat Ghalib bin Abjar, di tengah
jalan ia jatuh sakit, ketika sampai di Madinah ia masih menderita sakit, lalu Ibnu Abu 'Atiq
menjenguknya dan berkata kepada kami; Hendaknya kalian memberinya habbatus sauda'
(jintan hitam), ambillah lima atau tujuh biji, lalu tumbuklah hingga halus, setelah itu
teteskanlah di hidungnya di sertai dengan tetesan minyak sebelah sini dan sebelah sini,
karena sesungguhnya Aisyah pernah menceritakan kepadaku bahwa dia mendengar Nabi

7
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya habbatus sauda' ini adalah obat dari
segala macam penyakit kecuali saam. Aku bertanya; Apakah saam itu? beliau menjawab:
Kematian.. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

‫ الئتسإدهموا إبالنزلي إ‬: ‫صلىَّ ا عليه وسلم‬- ‫ا‬


‫ت سواندإههنوا بإإه‬ ‫سعلن هعسمسر سقاسل سقاسل سرهسوهل ن إ‬
‫فسإ إننهه يسلخهرهج إملن سشسجسرءة همسباسرسكءة‬
Artinya:
Dari ‘Umar, beliau berkata bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Berobatlah
dengan minyak zaitun dan minyakilah dengannya, karena ia berasal dari pohon yang penuh
barakah”
‫اه سعلسليإه سوسسلنسم فسسقاسل أسإخيِ يسلشتسإكيِ بس ل‬
‫طنسهه‬ ‫صنلىَّ ن‬‫يِ س‬ ‫ أسنن سرهجةل أسستىَّ الننبإ ن‬: ‫عن أبيِ سعيد‬
‫فسسقاسل السقإإه سعسسةل ثهنم أسستىَّ النثانإيسةس فسسقاسل السقإإه سعسسةل ثهنم أسستاهه النثالإثسةس فسسقاسل السقإإه سعسسةل ثهنم أسستاهه‬
‫ك السقإإه سعسسةل فسسسسقاهه فسبسسرأس‬ ‫ب بس ل‬
‫طهن أسإخي س‬ ‫اه سوسكسذ س‬ ‫ق ن‬ ‫ت فسسقاسل س‬
‫صسد س‬ ‫فسسقاسل قسلد فسسعلل ه‬
Artinya:
Dari Abi Sa’id: “Ada seseorang menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata:
‘Saudaraku mengeluhkan sakit pada perutnya.’ Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’
Kemudian orang itu datang untuk kedua kalinya, Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Orang
itu datang lagi pada kali yang ketiga, Nabi tetap berkata: ‘Minumkan ia madu.’Setelah itu,
orang itu datang lagi dan menyatakan: ‘Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga
malah bertambah mencret).’ Nabi bersabda: ‘Allah Mahabenar dan perut saudaramu itu
dusta. Minumkan lagi madu.’ Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya pun
sembuh.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim –redaksi dari al-Bukhari-)

‫صنلىَّ اه سعلسليإه سو سسلنسم سقاسل ) الهحنمىَّ إملن فسلي إ‬


‫ح‬ ‫ سعإن الننبإليِ س‬: ‫ضسيِ اه سعلنسها‬ ‫سعلن سعائإسشةس سر إ‬
‫سجهسننسم فسا سلبإرهدلوسها إباللسماإء‬
Diceritakan dari ‘Aisyah r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: Panas demam
itu berasal dari didihan api neraka jahanam, karena itu dinginkanlah panasnya dengan air.
(HR. al-Bukhari dan Muslim)

‫صنلىَّ اه سعلسليإه سوسسلنسم سوأسلع س‬


َّ‫طى‬ ‫الحتسسجسم الننبإلىَّ س‬: ‫ضسيِ اه سعلنههسما سقاسل‬ ‫س سر إ‬ ‫سعإن لبإن سعنبا ء‬
‫اللسحنجاسم أسلجسرهه سولسلو سعلإسم سكسراإهيسةة لسلم يهلعإطه‬
Dari Ibnu Abbas, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam dan
memberikan upah kepada tukang bekam. Seandainya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengetahui bahwa hal tersebut terlarang, tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak
akan memberi upah kepadanya.” (Hr. Bukhari, no. 2159).

8
14. Larangan berobat dengan hal yang kotor atau haram

‫اه سعلسليإه سوسسلنسم سعلن الندسواإء اللسخإبي إ‬


‫ث‬ ‫صنلىَّ ن‬ ‫سعلن أسإبيِ ههسرليسرةس سقاسل نسسهىَّ سرهسوهل ن‬
‫اإ س‬
Artinya:
Dari Abu Hurairah, beliau berkata: Rasulullah saw. melarang berobat menggunakan sesuatu
yang kotor/najis. (HR. Abu Daud Turmudzi, Ahmad bin Hambal, dan Ibn Majah)

‫اه سعلسليإه سوسسلنسم سعلن اللسخلمإر فسنسسهاهه أسلو سكإرهس أسلن يس ل‬


‫صنسسعسها فسسقاسل إإننسما‬ ‫صنلىَّ ن‬ ‫يِ س‬ ‫سسأ سسل الننبإ ن‬
‫س بإسدسواءء سولسإكننهه سداءء‬ ‫أس ل‬
‫صنسهعسها إللندسواإء فسسقاسل إإننهه لسلي س‬
“Dia pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai khamar, maka
beliau pun melarangnya atau benci membuatnya. Lalu dia berkata, “Saya membuatnya
hanya untuk obat.” Maka beliau bersabda, “Khamar itu bukanlah obat, akan tetapi dia
adalah penyakit.” (HR. Muslim no. 1984)

15. Perintah untuk menjauhi penyakit

‫ إن رسول ا صلىَّ ا عليه و سلم قال ) ل عدوىَ ( قال أبو‬: ‫أن أبا هريرة قال‬
‫ عن النبيِ صلىَّ ا عليه و سلم قال )سل‬: ‫سلمة بن عبد الرحمن سمعت أبا هريرة‬
‫هتوإرهدوا اللهملمإرض سعسلىَّ اللهم إ‬
( ‫صرح‬
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a dia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “ la ‘adwa (tidak
ada penyakit menular). Abu Salah bin ‘Abdurrahman berkata: ‘Saya mendengar Abu
Hurairah berkata’: ‘Dari Nabi SAW bersabda: ”Janganlah kalian campur hewan sakit
dengan yang masih sehat.” (HR. Al-Bukhari)

‫ض سوأسلنتهلم بإسها سفل‬


‫َ سوإإسذا سوقسسع بإأ سلر ء‬، ‫ض سفل تسلدهخهلوسها‬
‫طاهعوإن إفيِ أسلر ء‬
‫إإسذا سسإملعتهلم إبال ن‬
‫تسلخهرهجوا إملنسها‬
Artinya:
“Jika kalian mendengar ada wabah penyakit di suatu daerah maka kalian jangan memasuki
daerah tersebut, dan jika wabah tersebut mengenai suatu daerah dan kalian berada di
dalamnya maka janganlah kalian keluar dari daerah tersebut.” (HR. Al-Bukhari)

‫اه سعلسليإه سوسسلنسم سكاسن إإسذا أسستىَّ سمإري ة‬


‫ضا‬ ‫صنلىَّ ن‬ ‫اه سعلنسها أسنن سرهسوسل ن‬
‫اإ س‬ ‫ضسيِ ن‬
‫سعلن سعائإسشةس سر إ‬

9
‫ك إشسفاةء‬ ‫ف سوأسلن س‬
‫ت النشاإفيِ سل إشسفاسء إإنل إشسفاهؤ س‬ ‫س الش إ‬
‫ب الننا إ‬
‫س سر ن‬ ‫أسلو أهتإسيِ بإإه سقاسل أسلذإه ل‬
‫ب اللسبا س‬
‫سل يهسغاإدهر سسقسةما‬
Dari ‘Aisyah r.a. bahwa Rasulullah SAW ketika menjenguk orang sakit atau ada orang sakit
yang mendatangi beliau maka Nabi berdoa “Pergilah penyakit yang parah, Wahai Tuhan
semua manusia, Sembuhkanlah sungguh Engkaulah Dzat Yang Menyembuhkan, tidak ada
kesembuhan kecuali kesembuhan yang berasal dari-Mu yaitu kesembuhan yang tidak
meninggalkan sakit sedikitpun” (HR. Al-Bukhari)

16. Larangan meminta kesembuahan selain kepada Allah

‫ يستسسعنوهذ إمسن اللسجاإن سوسعليإن‬: ‫صلىَّ ا عليه وسلم‬- ‫ا‬ ‫سعلن أسإبىَّ سسإعيءد سقاسل سكاسن سرهسوهل ن إ‬
َ‫ رواه الترمذى‬.‫ك سماإسسوا ههسما‬ ‫ت اللهمسعلوسذستاإن فسلسنما نسسزلسستا أسسخسذ بإإهسما سوتسسر س‬
‫لاإللنسساإن سحنتىَّ نسسزلس إ‬
Artinya:
Dari Abi Sa’id, dia berkata bahwa Rasulullah SAW senantiasa meminta perlindungan dari
beberapa Jin dan penyakit ‘ain manusia sampai turunlah surat al-mu’awidatani, ketika
kedua ayat itu telah turun maka nabi meminta perlindungan dengan kedua ayat tersebut dan
meninggalkan yang selainnya. (HR. At-Tirmidzi)

10
BAB II
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Mengikuti jejak Rosulullah Muhammad SAW, merupakan suatu keharusan bagi umat
Islam. Termasuk mewarisi metodologi pengobatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Pengobatan yang dilakukan Rosulullah menggunakan tiga cara, yaitu melalui do’a atau
pengobatan dengan menggunakan wahyu-wahyu Ilahi yang lebih dikenal dengan istilah do’a-
do’a ma-tsur yang datang dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi SAW yang shahih. Kedua
menggunakan obat-obat tradisional baik dari tanaman maupun hewan. Dan ketiga adalah
menggunakan kombinasi dari kedua metode tersebut.
Allah berfirman:

”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan
rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” (QS:Yunus 57).
Kemudian dalam penegasan Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam;
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah
menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat
dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud dari Abud Darda` radhiallahu ‘anhu).
Dalam sebuah hadist disebutkan “Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat
yaitu madu dan Al Qur’an”. Dari hadist tersebut madu merupakan lambang atau perwakilan
dari obat-obat tradisional yang ada di bumi dan kita sebagai manusia yang diberikan akal
sehat harus dapat menggali obat-obat tradisional yang banyak terdapat di muka bumi ini,
bahkan letaknya tidak jauh dari sekitar kehidupan kita.

2.1 Saran
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah” (Al Ahzab : 21)

11
Dalam sejarah Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang sehat luar biasa, hampir tidak
pernah terganggu sakit yang serius kecuali saat menjelang ajal beliau. Dengan bekal sehat
itulah maka beliau lalu bisa maksimal pula melakukan kegiatan pribadi, berkeluarga, dan
melakukan tugas sosial-kenegaraan, termasuk berjuang menyebarkan dan membela Agama
Islam.

Meneladani Kepribadian Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini beberapa poin
prinsip cara hidup Nabi yang secara rasional bisa menjelaskan mengapa beliau memiliki
kesehatan yang begitu luar biasa,
1. Memantapkan keimanan-ketaqwaan pada Allah swt. Hanya kepada Allah kita
menyembah dan hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Umat harus bekerja
keras namun ujung dari kerja itu adalah tawakkal pada kehendak Allah. Keimanan-
ketaqwaan seperti ini akan membuat hati tenang-tenteram, tidak gelisah dan terlanda
ketakutan. Di sinilah makna janji Allah yang banyak terkandung dalam al Qur’an:
‘Barang siapa yang benar-benar beriman dan beramal shaleh maka akan memperoleh
berkah dari Allah dan hatinya akan terhindarkan dari rasa ketakutan dan kekecewaan’.
Hati menjadi nyaman dan bahagia. Dari sisi Ilmu Kedokteran sudah terbukti bahwa
jiwa yang gelisah merupakan ‘stessor’ yang menginduksi produksi melimpah berbagai
hormon yang memberi efek negatif bila berlebihan, seperti adrenalin dan kortisol.
2. Ibadah mahdhah yang dilakukan Nabi secara intensif ternyata memiliki banyak
peranan dalam menyehatkan tubuh manusia. Rahasia Shalat yang telah terungkap
antara lain membantu proses pelancaran aliran darah untuk menjangkau ke organ
otak, bagian yang paling tersembunyi sekalipun. Di dalam otak manusia memang ada
area yang penyaluran aliran darah ke sana amat minim dan baru bisa maksimal jika
melakukan gerak sujud. Dengan sujud maka otak akan memperoleh asupan makanan
yang baik via aliran darah sehingga fungsinya makin optimal. Puasa jelas memiliki
peran besar pada berbagai organ, dan yang mutahir diberitakan adalah terjadinya
produksi sitokin melatonin yang membuat orang menjadi semakin baik kekebalannya,
tidur lebih nyaman, dan memperkecil resiko terkena kangker. Justru usus yang tidak
kenyanglah yang akan memproduksi sitokin itu secara baik. Dzikir mengucapkan
Kalimah Toyyibah diketahui akan membuat saluran pernapasan terbuka secara
maksimal sehingga lebih memperlancar aliran udara ke dalam paru-paru manusia
sehingga membantu proses oksigenisasi.

12
3. Dalam al Qur’an banyak sekali memberi petunjuk tentang cara makan-minum.
Makanan manusia haruslah yang halal dan baik, juga dilarang minum ‘khamr’ yang
memabukkan. Makan minum juga tidak boleh berlebihan. Banyak makanan-minuman
yang ternyata menjadi sumber penyakit, apakah penyakit infeksi oleh kuman dan
virus, maupun oleh bahan kandungan makanan-minuman itu sendiri yang ternyata
berperan sebagai racun untuk tubuh manusia. Kajian terbaru juga menyebutkan bahwa
protein babi memberi efek tidak baik pada perkembangan karakter manusia selain
dalam daging babi sering mengandung telur cacing pita. Darah yang diharamkan
dalam Islam juga bisa banyak mengandung bahan berbahaya, demikian pula untuk
bangkai binatang.
4. Perilaku Rasulullah dalam kegiatan fisik sehari-hari juga jelas menunjukkan tauladan
hidup sehat. Dalam al Qur’an ditegaskan bahwamalam hari itu untuk istirahat dan
siang hari untuk bekerja. Rasulullah jugameninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat
sesuai perintah al Qur’an. Beliau selalu aktif bekerja tidak kenal lelah, termasuk
berbelanja di pasar atau menjahid baju sendiri yang robek. Beliau berperang,
memimpin rapat, bermusyawarah, berkunjung, menerima tamu dsb. Beliau jelas orang
yang aktif, tidak membuang waktu berharga seperti bermain, begadang, atau
‘nyangkruk’ yang tidak produktif dan merusak kesehatan. Dari tinjauan Ilmu
Kedokteran aktifitas beliau bisa dikatakan terkait dengan melatih-menggerakkan
semua organ tubuhnya, ibaratkan seperti berolahraga intensif saban hari. Hidup beliau
juga senantiasa selalu terpapar matahariyang dalam ilmu kedokteran semakin disadari
pentingnya untuk membantu proses metabolisme kiamiawi tubuhnya.
5. Al Qur’an juga memberi tuntunan manusia untuk menjaga lingkungannya, baik
kebersihan pribadi maupun kondisi di sekitar dirinya (lihat surat al Mudatsir, surat
kedua yang turun setelah Iqra’). ‘Kebersihan adalah setengah dari iman’ begitu slogan
yang amat terkenal di tengah masyarakat muslim. Sudahkah umat Islam menjaga
kerapian dan kebersihan lingkungan sekitarnya, mulai dari kamar tidur, rumah,
halaman, ruang kerja, maupun kampung dan kota-desanya? Jika belum maka wajib
umat menjaga kesehatan lingkungannya agar menjadi terhindar dari berbagai
ancaman gangguan kesehatan.
Lima prinsip hidup sehat cara Nabi sebagaimana yang diuraikan di atas insyaAllah akan
bisa membuat umat Islam memiliki kesehatan yang prima untuk beramal sholeh secara
maksimal yang akan menghantarkannya ke keberhasilan dunia-akherat. Dalam Ilmu
Kedokteran aspek mengobati itu hanya satu komponen saja dari sistem Upaya Penyehatan

13
Individu dan Masyarakat. Rasulullah malah menekankan pada cara hidup sehat itu bukan
pengobatan penyakitnya. Tidak ada satu ayat dalam al Qur’an yang memerintahkan cara
tertentu untuk mengobati penyakit, kecuali pernyataan umum seperti ‘madu’ memiliki nilai
obat bagi manusia. Juga tidak ditemukan hadits Rasulullah yang menyatakan obatilah
penyakit itu seperti cara saya mengobatinya. Beliau hanya mengajarkan doa meminta
kesembuhan secara umum, atau menasehatkan bahan tertentu sebagai bahan obat seperti
madu, habbatusaudah atau jintan hitam, susu onta, dan semacamnya. Oleh sebab itu kita juga
tidak boleh berlebihan dalam menggali cara pengobatan pada masa Rasulullah karena
kemajuan Ilmu Kedokteran jelas juga sebagai bagian dari sunnatullah tentang cara
pengobatan itu sendiri.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, Suwito, Masykuri Abdillah, Armai Arief. Integrasi Ilmu Agama dan
Ilmu agama. Tanggerang: UIN Jakarta Press; 2003.
Rahman. Hadist-Hadist yang Berkaitan dengan Kesehatan (Materi Kuliah
02/10/2012). Jakarta; 2012.
Achmad Ghalib. Study Islam: Belajar Memahami Agama, Al-Qur’an, Al-Hadist dan
sejarah peradaban Islam. Jakarta: Faza Media; 2005.
Abuddin Nata. Perspektif Islam tentang Pendidikan Kedokteran. Jakarta: FKIK UIN
Jakarta; 2004.
Departeman Agama RI. Islam untuk Disiplin Ilmu Kedokteran dan Kesehatan 1. 4 th
ed. Jakarta: Departemen Agama RI; 2002.
John Renard. Dimensi-Dimensi Islam. Jakarta: Inisiasi Press; 2004
Ahmad Mudjab Mahalli, Ahmad Rodli Hasbullah. Hadist-Hadist Muttafaq ‘Alaih.
Jakarta: Kencana; 2004..

15
MAKALAH PANDANGAN HADITS MENGENAI
KESEHATAN

Tugas Kelompok

Inayatul Uyun
Evi Widianingsih

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


PROGRAM S1 KEPERAWATAN
2017

16
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
BAB I PENDAULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................... 1

1.4 Pembatasan Masalah ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kesehatan dalam Perspektif Islam .................................................................... 2

2.2 Hadits yang Berkaitan Dengan Kesehatan ........................................................ 3

BAB III PENUTUPAN


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 11
3.2 Saran ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai