Laporan Hasil Pengkajian
Laporan Hasil Pengkajian
Laporan Hasil Pengkajian
Disusun Oleh :
Ade satria pratama
Elfhan teguh
Ade riski
Ike suryani
Dwi rafica ayu
Lia
Handika
A. Latar Belakang
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang
melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian
menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan
kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem
yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh
gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat di dalamnya.
Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan
menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang
optimal. Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan
system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang-undangan
keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000).
Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen
manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan
potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga
praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan
keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif
pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan klien harus dipelihara interaksi
dinamikanya dan kontuinitasnya. Kira-kira awal era 2000-an, dunia keperawatan
Indonesia mulai dilanda demam trend baru, yaitu model praktik keperawatan
profesional atau disingkat MPKP.
MPKP adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional)
yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan
keperawatan, termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.
Dengan pengembangan MPKP, diharapkan nilai profesional dapat diaplikasikan
secara nyata, sehingga meningkatkan mutu asuhan dan pelayanan keperawatan.
Mengingat keterbatasan jumlah dan pendidikan sumber daya perawat
praktik keperawatan profesional tidak bisa seperti yang dilakukan di negara maju
maka yang dilakukan adalah modifikasi keperawatan primer. Penetapan jumlah
tenaga keperawatan didasarkan jumlah klien/pasien dan derajat ketergantungan
klien. Jenis tenaga adalah perawat primer (PP) yang lulusan S1 keperawatan,
perawat asosiet (PA) lulusan D3 keperawatan, serta SPK. Tenaga lain adalah
pembantu keperawatan. Mereka berada dalam satuan tim yang dibimbing dan
diarahkan oleh Clinical Care Manager (CCM). Seperti kita ketahui bahwa dalam
pendekatan MPKP, ada management approach (pendekatan manajerial, yang
menjadi area kepala ruang) dan care delivery approach (pendekatan asuhan
keperawatan, yang menjadi area ketua tim) sehingga hal ini dapat mengacu pada
pelayanan keperawatan profesional yang mewujudkan dampak positif yang
memungkinkan pemberian asuhan keperawatan klien secara berkesinambungan
dan dapat dipertanggunggugatkan oleh perawat primer.
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya
orang lain. Menurut P. Siagian, manajemen berfungsi untuk melakukan semua
kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas –
batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie
mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan,
pengarahan, pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia untuk
mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat
(Gillies, 1989). Kita ketahui disini bahwa manajemen keperawatan adalah suatu
tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber –
sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat.
Program ilmu keperawatan pada stase manajemen keperawatan ini
merupakan suatu kegiatan belajar yang memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan konsep atau teori yang telah didapat
dalam pendidikan formal dalam kenyataan di lapangan untuk mengelola suatu
sistem pelayanan keperawatan maupun asuhan keperawatan.berdasarkan latar
belakang di atas maka mahasiswa melakukan praktek manajemen keperawatan di
bangsal P15 RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang untuk mendapatkan pengalaman
dalam mengidentifikasi masalah, menganalisa, dan merumuskan masalah
sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah dan mengelola
bersama-sama pelayanan keperawatan maupun dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien melalui tahapan pengkajian sampai dengan evaluasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya praktek manajemen keperawatan selama 4 minggu,
mahasiswa dapat melakukan pengelolaan pelayanan keperawatan berdasarkan
tahap-tahap penyelesaian masalah (problem solving cycle) secara teknis
operasional
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan, mahasiswa dapat :
a. Melakukan pengkajian tentang keadaan ruangan perawatan dengan metode
MPKP untuk menemukan masalah-masalah yang belum teratasi.
b. Mengidentifikasi masalah keperawatan yang terkait dengan pelayanan
keperawatan maupun asuhan keperawatan dengan metode MPKP.
c. Menentukan prioritas masalah yang terkait dengan pelayanan keperawatan
maupun asuhan keperawatan dengan metode MPKP.
d. Menyusun perencanaan untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan
berdasarkan prioritas yang telah ditetapkan.
e. Melakukan implementasi berdasarkan rencana kegiatan yang disusun untuk
menyelesaikan masalah yang ditemukan.
f. Melakukan evaluasi terhadap implementasi yang telah dilakukan.
g. Menyusun rencana tindak lanjut.
C. Manfaat
1. Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dengan menerapkan teori
manajemen keperawatan secara langsung pada tatanan unit pelayanan.
b. Dapat memberikan kontribusi secara nyata, dalam pembentukan karakter dan
kepribadian.
2. Rumah Sakit
Memberikan kontribusi terhadap pengembangan mutu pelayanan dan mutu asuhan
keperawatan
3. Bangsal perawatan Wisma Abiyasa
a. Sebagai wacana baru dalam pengembangan asuhan keperawatan bagi pegawai
atau staff di bangsal Wisma Abiyasa
b. Membantu dalam proses pencapaian model MPKP
BAB II
GAMBARAN LAHAN PRAKTIK
2. Tingkat Hunian
Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik, menunjukkan bahwa RSSM
memiliki jumlah tempat tidur sebanyak 800 TT.
3. Penghitungan BOR
a. BOR tahun 2005 rata-rata 62.22% (standart 70%-80%) berarti termasuk
dalam kategori kurang efisien
b. BOR tahun 2006 rata-rata 82.45% (standart 70%-80%) berarti termasuk
dalam kategori efisien
c. BOR tahun 2007 rata-rata 80% (standart 70%-80%) berarti termasuk dalam
kategori efisien
4. Jenis layanan
Pelayanan medis di Rumah Sakit Jiwa Prof.dr. Soeroyo Magelang (RSSM) di bagi
menjadi beberapa sub pelayanan, yaitu :
a. Pelayanan medis :
1) Rawat Jalan, yang meliputi :
a) Poliklinik Umum
b) Poliklinik Spesialis, terbagi menjadi :
Spesialis Jiwa
Spesialis Anak
Spesialis Gigi
Spesialis Obsgin
Spesialis Saraf
Spesialis Penyakit Dalam
Spesialis bedah
c) Poliklinik tumbuh kembang anak
d) Poliklinik Napza
e) Poliklinik Psikologi
f) Instalasi Gawat Darurat
g) Poliklinik Psikologi
2) Rawat inap jiwa dan umum
b. Pelayanan penunjang
Pelayanan penunjang di Rumah Sakit Jiwa Prof.dr. Soeroyo Magelang di bagi
menjadi beberapa sub bagian pelayanan, yaitu sebagai berikut : Laboratorium
Patologi Klinik, Elektromedik / Fisioterapi, Rontgen, Farmasi.
c. Instalasi Sistem Informasi
Terdiri dari tiga sub bagian, yakni: Sub bagian Perangkat Keras (Hardware), Sub
bagian Perangkat Lunak (Software), Sub bagian Litbang
5. Tenaga
a. Dokter spesialis yang terdiri dari :
1) Spesialis kesehatan jiwa : 17 orang
2) Spesialis syaraf : 2 orang
3) Spesialis anestesiologi : 2 orang
4) Spesialis radiologi : 1 orang
5) Spesialis bedah : 2 orang
6) Spesialis obgin : 2 orang
7) Rehabilitasi medik : 1 orang
b. Dokter umum 12 orang
c. Dokter gigi 3 orang
d. Psikologi 6 orang
e. Perawat 393 orang
f. Paramedis dan non perawatan
8) Pekerja sosial 7 orang
9) Fisioterapis 3 orang
10) Ahli madya radiologi 3 orang
g. Administrasi 259 orang
h. Apoteker 4 orang
II. PROFIL WISMA IRAWAN
A. Management approach :