Askep Post Partum
Askep Post Partum
Askep Post Partum
Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Endar Setyaningsih (ST162019)
2. Eva Kusumayu Pratna P (ST162021)
3. Hendri Lestari (ST162024)
4. Ismiyati (ST162028)
5. Luzy Ratna Sari (ST162033)
6. Mahardika Dodya Pradana (ST162034)
7. Novia Norfita Rengganis (ST162042)
8. Saiful Rizky Ramadhan (ST162056)
9. Wiwid Wahyudianto (ST162065)
Disusun oleh
Kelompok 5
Mengetahui
Dosen pengampu
puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Laporan Pendahuluan Post Partum & Askep Kasus Post
Partum” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian
makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku
penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
Penulis
DAFTAR ISI
normal
A. Definisi
Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra-hamil.
Lama masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu (Rustam Mochtar,2010 ).
Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak,
ketika alat – alat reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal. ( Barbara
F. weller 2012 ).
Post partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat - alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam (Abdul Bari Saifuddin,2009 ).
B. Klasifikasi
Menurut Rustam Mochtar 2010, Masa post partum terbagi 3 tahap :
a. Puerperium dini (immediate puerperium) : waktu 0-24 jam post partum.
Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan untuk berdiri dan jalan-
jalan
b. Puerperium Intermedial (early puerperium) : waktu 1-7 hari post partum.
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
c. Remote puerperium (later puerperium) waktu 1-6 minggu post partum.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila
selama hamil dan waktu persalinan mempunyai komplikasi, waktu untuk
sehat bisa berminggu-minggu, bulan atau tahun
C. Etiologi
Etiologi post partum dibagi 2 :
a. etiologi post partum dini
1) atonia uteri
2) laserasi jalan lahir;robekan jalan lahir
3) hematoma
b. etiologi post partum lambat
1) tertinggalnya sebagian plasenta
2) subinvolusi di daerah insersi plasenta
3) dari luka bekas secsio sesaria.
F. Pemeriksaan penunjang
a. Darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, trombosit )
b. Urine lengkap
G. Komplikasi
a. Pembengkakan payudara
b. Mastitis (peradangan pada payudara)
c. Endometritis (peradangan pada endometrium)
d. Post partum blues
e. Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan
pada jaringan terinfeksi atau pengeluran cairan berbau dari jalan lahir
selam persalinan atau sesudah persalinan.
H. Penatalaksanaan Medis
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring
kanan kiri
c. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang
benar dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada
masa nifas, pemberian informasi tentang senam nifas.
d. Hari ke- 2 : mulai latihan duduk
e. Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
I. Asuhan Keperawatan
Kasus :
Ny. P Post partum normal hari pertama, Ny.P Masih mengeluh nyeri
jahitan di perineum. Pasien mengatakan ASI belum keluar, pasien belum
pernah mempunyai pengalaman menyusui sebelumnya. Didalam keluarga
pasien masih ada budaya nganyeb atau mutih setelah melahirkan.
PENGKAJIAN
DATA IDENTITAS
1. Identitas Klien
- Nama : Ny.P
- Umur : 24 Tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Alamat : Banyumas
- Status : Menikah
- Agama : Islam
- Suku : Jawa
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : Ibu rumah tangga
- Tanggal masuk RS : 26 Desember 2015
- No RM : 271012
- Diagnosa Medik : Post Partum
2. Identitas Penanggungjawab
- Nama : Tn.D
- Umur : 29 Tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Banyumas
- Status : Menikah
- Agama : Islam
- Suku : Jawa
- Pendidian : S1.PGSD
- Pekerjaan : Guru
1. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Nyeri pada area jahitan di perineum
2. Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien mengatakan nyeri jahitan di perineum, ASI belum keluar,
pasien belum pernah mengalami pengalaman menyusui sebelumnya.
3. Riwayat kesehatan dahulu :
Pasien belum pernah hamil ini adalah anak pertama klien dan belum
pernah menjalani persalinan seperti ini.
4. Riwayat kesehatan keluarga :
Pasien mengatakan di dalam anggota keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit menular, menurun, menahun. Begitu pula dengan
keluarga suami.
2. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien menarche pada usia 14 tahun, dengan siklus 28 hari dan lama
rata-rata 7 hari. Tidak ada keluhan selama haid.
3. RIWAYAT KB
Sampai saat ini ibu belum pernah menggunakan jenis KB apapun dan
berencana akan menggunakan jenis KB yaitu KB pil.
4. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
6. RIWAYAT PERSALINAN
1) Jenis persalinan : spontan
2) Jenis kelamin : Perempuan, BB = 3,100 kg, PB= 50 cm
3) Perdarahan : 400 cc selama persalinan
4) Masalah dalam persalinan : tidak ada masalah pada waktu persalinan.
1 DS: Ibu mengatakan nyeri , P : Nyeri saat Nyeri akut Agen cedera
bergerak, Q: nyeri seperti tertusuk – tusuk, fisik
1. Judul jurnal
Pengaruh teknik relaksasi terhadap penurunan nyeri luka jahitan perineum
pada ibu post partum di rumah sakit muhammadiyah lamongan.
2. Penulis
Evi Nur Imamah, Tarmi, Heny Ekawati
3. Sumber jurnal (vol, nama jurnal, tahun)
Surya, Vol.02, No.VI, Agst 2010
4. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi terhadap penurunan nyeri luka
jahitan perineum pada ibu post partum.
5. Metode
Pra-Eksperiment (One Group pratestPostest Design).
6. Latar belakang
Proses persalinan adalah keadaan yangfisiologis yang akan dialami oleh
ibu bersalin, dari proses persalinan pervaginam perlukaan jalan lahir sering
terjadi. Jenis perlukaan ringan berupa luka lecet, dan yang berat
berupa suatu robekan. Robekan perineum terjadi pada hampir semua
persalinan pervaginam baik itu robekan yang di sengaja dengan episiotomi
maupun robekan secara spontan akibat dari persalinan, robekan perineum ada
yang perlu tindakan penjahitan ada yang tidak perlu. Dari jahitan perineum
tadi pasti menimbulkan rasa nyeri.
7. Hasil
Diperoleh tingkatan nyeri ibu post partum dengan luka jahitan
perineum sebelum dilakukan teknik relaksasi mengalami nyeri sedang
sebanyak 17 orang atau 85%, setelah dilakukan teknik relaksasi nyeri
berkurang menjadi ringan sebanyak 11 orang atau 55% dan tidak merasa
nyeri sebanyak 9 orang atau 45%. Dari hasil penelitian diperoleh p=0,001
(p<0,05) yang artinya terdapat pengaruh teknik relaksasi terhadap penurunan
nyeri luka jahitan perineum pada ibu post partum.
8. Pembahasan
Tingkatan nyeri luka jahitan perineu pada ibu post partum sebelum
dilakukan perlakuan teknik relaksasi menunjukkan bahwa
sebagian besar ibu post partum dengan luka jahitan perineum sebelum
dilakukan perlakuan teknik relaksasi mengalami nyeri sedang sebanyak 17
orang atau 85% dan hanya sebagian kecil yang mengalami nyeri berat yaitu
sebanyak 3 orang atau 15%. Hasil penelitian di RS Muhammadiyah
Lamongan, pada ibu post partum dengan luka jahitan
perineum yang dilakukan perlakuan teknik relaksasi sebagian besar
mengalami nyeri ringan.
Tingkatan nyeri luka jahitan perineum pada ibu post partum setelah
dilakukan perlakuan teknik relaksasi menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
post partum setelah dilakukan perlakuan teknik relaksasi merasa
tidak nyeri sebanyak 9 orang atau 45% dan nyeri berkurang menjadi ringan
sebanyak 11 orang atau 55% hasil penelitian di RS Muhammadiyah
Lamongan pada ibu post partum dengan nyeri luka jahitan perineum
setelah dilakukan perlakuan teknik relaksasi sebagian besar nyerinya
berkurang menjadi ringan. Jadi ada pengaruh yang sangat signifikan antara
teknik relaksasi terhadap penurunan nyeri luka jahitan perineum pada ibu
post partum di RS Muhammadiyah Lamongan.
9. Kesimpulan
Sebagian besar ibu post partum dengan jahitan perineum mengalami
nyeri sedang sebelum dilakukan perlakuan teknik relaksasi, sebagian besar
ibu post partum dengan jahitan perineum merasa nyerinya berkurang menjadi
ringan setelah dilakukan perlakuan teknik relaksasi, berdasarkan Hasil uji
statistik Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan nilai signifikan (p sign =
0,001) dimana hal ini berarti p sign < 0,05 sehingga H1 diterima artinya ada
pengaruh yang sangat signifikan antara teknik relaksasi terhadap penurunan
nyeri luka jahitan perineum pada ibu post partum di RS Muhammadiyah
Lamongan.
10. Kekurangan
Kekurangan jurnal ini adalah penelitian tidak menjelaskan lama waktu
penelitian yang dilakukan.
11. Kelebihan
Kelebihan dari jurnal ini membahas rinci mengenai Pengaruh teknik
relaksasi terhadap penurunan nyeri luka jahitan perineum pada ibu post
partum di rumah sakit Muhammadiyah Lamongan.
A. Kesimpulan
Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra-hamil.
Lama masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu. Etiologi post partum dibagi 2 :
etiologi post partum dini, etiologi post partum lambat. perubahan fisiologi
masa nifas: perubahan Sistem Reproduksi, Perubahan vagina dan perineum,
Perubahan sistem pencernaan, perubahan perkemihan, Perubahan Tanda
Tanda vita pada masa nifas. Penatalaksanaan medis : observasi ketat 2 jam
post partum (adanya komplikasi perdarahan), 6-8 jam pasca persalinan :
istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri, Hari ke- 1-2 :
memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan perawatan
payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian
informasi tentang senam nifas, Hari ke- 2 : mulai latihan duduk, Hari ke- 3 :
diperkenankan latihan berdiri dan berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
Cardenito, L.J. 2012. Buku Saku Doagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC.
Doenges, M.E. 2010. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal Edisi 3. Jakarta :
EGC
Helen Farrer, 2011. Perawatan Maternitas. Jkarta : EGC
Hadijono, Soerjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Bina Pustaka