Jurnal Lumpur PDAM PDF
Jurnal Lumpur PDAM PDF
Jurnal Lumpur PDAM PDF
ABSTRAK
Zeolit A merupakan zeolit sintetis yang mengandung aluminasilikat dan membentuk unit
tetrahedral. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk mensintesis zeolit A adalah lumpur
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Upaya untuk melakukan sintesis zeolit A dikarenakan
zeolit A memiliki nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang tinggi dan dapat digunakan sebagai
adsorben. Zeolit A dapat memisahkan molekuk-molekul berdasarkan ukuran dan bentuknya.
Sintesis zeolit A dari lumpur PDAM Kota Pontianak dilakukan dengan metode hidrotermal pada
suhu 100oC selama 4 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik zeolit A hasil
sintesis dengan adanya penambahan massa alumina yang dilihat karakterisasi XRD dan daya
serapnya terhadap iod serta kapasitas tukar kationnya. Variasi massa alumina (Al2O3) terhadap
silika (SiO2) yaitu masing-masing 1:1, 1:2 dan 1:3. Hasil karakterisasi lumpur PDAM menggunakan
XRF mengandung SiO2:Al2O3 sebesar 49,11%:29,45%. Hasil karakterisasi XRD teridentifikasi
puncak 2θ karakteristik zeolit A standar, yaitu pada zeolit 1 memiliki puncak 2θ = 12,43; 27,94 dan
34,63. Sedangkan pada zeolit 2 memiliki puncak 2θ = 7,10; 27,85 dan 34,47 serta pada zeolit 3
memiliki puncak 2θ = 12,51 dan 34,34. Nilai kapasitas tukar kation pada perbandingan SiO2:Al2O3
sebesar 1:1 yaitu 128,080 cmol+/kg, sedangkan pada perbandingan SiO2:Al2O3 sebesar 1:2 yaitu
38,044 cmol+/kg dan pada perbandingan SiO2:Al2O3 sebesar 1:3 yaitu 10,123 cmol+/kg. Daya
serap terhadap iod terdapat pada perbandingan SiO2:Al2O3 sebesar 1:1 yaitu 593,875 mg/g,
sedangkan pada perbandingan SiO2:Al2O3 sebesar 1:2 yaitu 363,679 mg/g dan pada perbandingan
SiO2:Al2O3 sebesar 1:3 yaitu 395,113 mg/g.
12
JKK, tahun 2014, volume 3(1), halaman 12-16 ISSN 2303 - 1077
telah mensintesis zeolit A dari kaolin dengan Sintesis Zeolit A dengan Penambahan
proses hidrotermal pada suhu 100oC selama Lumpur PDAM Hasil Preparasi
4 jam. Zeolit hasil sintesis selanjutnya Sintesis zeolit A dilakukan dengan variasii
dikarakterisasi menggunakan X-Ray perbandingan mol SiO2 : Al2O3 sebesar 1:1,
Diffaction (XRD) untuk mengetahui struktur 1:2 dan 1:3. Pada perbandingan SiO2 : Al2O3
zeolit A hasil sintesis yang diperoleh. Zeolit A sebesar 1:1, padatan lumpur hasil preparasi
sintetis juga diuji nilai kapasitas pertukaran ditimbang 15 g, kemudian ditambahkan
kationnya untuk mengetahui seberapa besar NaOH 4,5 M sebanyak 25 mL dan Al2O3
kemampuan zeolit A mempertukarkan sebanyak 8,06 g. Campuran direfluks pada
kationnya. Kation pada zeolit A biasanya Na+, temperatur 1000C selama 4 jam. Padatan
sehingga dapat dipertukarkan dengan yang terbentuk disaring dan dicuci dengan
kation-kation lain. Pada proses KTK, kation H2O hingga pH filtratnya 9-10 dan
Na+ ditukar dengan kation NH4+ dari dikeringkan di dalam oven (Wahyuni dan
pengekstrak dan dapat diukur. Pada Widiawati, 2010). Zeolit sintetis dianalisis
penetapan KTK, kelebihan kation penukar dengan XRD. Dilakukan hal yang sama pada
dicuci dengan etanol 96%. Ion ammonium perbandingan mol SiO2 : Al2O3 sebesar 1:2
yang terjerap diganti dengan kation ion dan 1:3.
natruim dari larutan NaCl, sehingga dapat
diukur sebagai KTK (Sulaema, dkk., 2005). Uji Kapasitas Tukar Kation
Selain itu zeolit A juga diuji daya serapnya Kapasitas tukar kation (KTK) ditetapkan
terhadap iod. Daya serap zeolit A sintetis dengan cara perkolasi. Zeolit A sintetis
terhadap iod menunjukkan kemampuan zeolit dijenuhkan dengan larutan amonium asetat 1
A dalam menyerap zat yang mempunyai M pH 7,0. kelebihan kation amonium dicuci
ukuran molekul yang lebih kecil dari 10Ǻ dengan etanol 96%. Kemudian ion amonium
(Anggorowati dan Sudrajat, 2005). yang terjerap digantikan oleh ion natrium dari
larutan NaCl 10 %. Kadar ion amonium
METODOLOGI PENELITIAN dalam perkolat ditetapkan dengan cara
Alat dan Bahan destilasi (Anonim, 2011).
Alat-alat yang digunakan yaitu alat-alat
gelas, tanur, oven, seperangkat alat refluks, Uji Kadar Air
seperangkat alat destilasi, sentrifuge, neraca Sebanyak ± 1 g hasil sintesis ditimbang
analitik serta instrumen XRD Philips Xper dan dalam cawan yang telah diketahui bobot
XRF Termo scientific. keringnya,kemudian dikeringkan di oven
Bahan-bahan yang digunakan yaitu pada suhu 105oC selama 3 jam. Setelah
lumpur PDAM Kota Pontianak, alumina didinginkan di dalam desikator, selanjutnya
(Al2O3), natrium hidroksida (NaOH), pasir ditimbang massanya (SNI, 1995).
kuarsa, amonium asetat (NH4CH3COO),
etanol (C2H5OH), natrium klorida (NaCl), Uji Daya Serap terhadap Iod
asam borat (H3BO3), parafin cair, indikator Zeolit A sintetis sebanyak ±0,25 g,
Conway, asam sulfat (H2SO4), amilum dimasukkan kedalam erlenmeyer dan
(C6H10O5), iodium (I2), dan natrium tiosulfat ditambahkan 25 ml larutan iodium 0,1 N.
(Na2S2O3). Kemudian dikocok selama 15 menit pada
suhu ruang dan langsung disaring.
Preparasi lumpur PDAM Kota Pontianak Selanjutnya 10 ml sampel diambil dan dan
Lumpur PDAM Kota Pontianak didekantasi dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 N
dan dikeringkan dalam oven pada temperatur sampai diperoleh larutan yang berwarna
1000C. Setelah kering lumpur PDAM digerus kuning muda, lalu ditambahkan beberapa
hingga halus lalu diayak dengan ayakan 100 tetes larutan kanji 1% dan dititrasi kembali
mesh. Lumpur dengan ukuran kurang dari sampai warna biru tepat hilang (ASTM,1999).
100 mesh disentrifugasi pada kecepatan
±4200 rpm kemudian diambil bagian atas dan HASIL DAN PEMBAHASAN
dikeringkan. Padatan yang diperoleh Sintesis Zeolit A Menggunakan Lumpur
dikalsinasi dalam tanur pada suhu 5000C PDAM dengan Penambahan Variasi
selama 2 jam (Boaventura, et al., 2000). Aluminium Oksida
Lumpur hasil kalsinasi dikarakterisasi Berdasarkan hasil karakterisasi lumpur
menggunakan XRF. PDAM menggunakan XRF, diketahui bahwa
13
JKK, tahun 2014, volume 3(1), halaman 12-16 ISSN 2303 - 1077
14
JKK, tahun 2014, volume 3(1), halaman 12-16 ISSN 2303 - 1077
Uji Daya Serap terhadap Iod dibandingkan dengan nilai KTK lumpur. Hal
Berdasarkan Gambar 2, zeolit 1 memiliki ini menunjukkan zeolit A sintetis telah
daya serap terhadap iod yang paling besar. mengalami penataan ulang, sehingga zeolit A
Jika dibandingkan dengan zeolit 1, zeolit2 sintetis memiliki nilai KTK yang lebih baik dari
dan zeolit 3, daya serap lumpur terhadap iod lumpur. Berdasarkan hasil karakterisasi
yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa menggunakan XRF dalam lumpur terdapat
zeolit hasil sintesis memiliki daya serap yang Na sebesar 0,367%, sehingga Na+ yang
lebih baik terhadap iod dibandingkan dengan dapat dipertukarkan lumpur pada saat proses
lumpur. Pada saat proses sintesis, alumina KTK kecil.
dan silika akan berikatan dengan oksigen 140 128,08
membentuk struktur zeolit A yang memiliki
Nilai KTK cmol+/kg
120
pori yang lebih baik daripada lumpur. 100
80
60 38,044
40
700 20 5,63 10,123
593,875
Daya serap terhadap
600 0
500
363,679 395,113
iod (mg/gr)
Gambar 1. Daya Serap Lumpur dan Zeolit A Sintesis zeolit A menggunakan lumpur
Sintetis terhadap Iod PDAM Kota Pontianak dengan kandungan
SiO2:Al2O3 sebesar 49,11%:29,45%
Uji Kapasitas Tukar Kation dihasilkan zeolit yang mendekati karakteristik
Uji KTK dilakukan berdasarkan adanya zeolit A standar yang teridentifikasi dengan
situs aktif yang dapat dipertukarkan yang karakterisasi XRD pada puncak 2θ
terikat pada atom aluminium dalam kerangka karakteristik zeolit A standar, yaitu pada zeolit
aluminosilikat (Sriatun, 2004) yaitu Na+. Hasil 1 memiliki puncak 2θ = 12,43; 27,94 dan
uji kapasitas tukar kation pada zeolit A 34,63 dengan nilai kapasitas tukar kation
sintetis pada Gambar 2 menunjukkan zeolit 1 sebesar 128,080 cmol+/kg dan daya serap
memiliki nilai yang paling tinggi. Nilai KTK terhadap iod sebesar 593,875 mg/g
zeolit 1, zeolit 2 dan zeolit 3 lebih besar
15
JKK, tahun 2014, volume 3(1), halaman 12-16 ISSN 2303 - 1077
16