Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Resume Asuhan Keperawatan Gastritis

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Tugas kelompok

Dosen pembimbing: Eni Sutria, S.Kep., Ns., M.Kep.

KEPERAWATAN KELUARGA
“Asuhan Keperawatan pada Pasien Tn.M dengan Masalah
Gastritis “

Oleh:

KELOMPOK II

Fitriani 023

Fitriani 024

Ina Angriani

Irwan Hadi Wirawan

Khairun Nisa

Muh. Aswar Anas

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR


2014
Data Pendukung Diagnosa NANDA Tujuan NOC NIC

1. Merasa nyeri dibagian Nyeri Akut Setelah dilakukan intervensi a. Memperlihatkan a. Kaji tingkat nyeri dengan

epigastrium Keperawatan selama 1 x 24 Pengendalian Nyeri, yang menggunakan skala 0-10

2. Tampak meringis ketika jam, Nyeri klien dapat dibuktikan oleh indikator b. Kaji dampak agama,
dilakukan pengkajian berkurang atau hilang. sebagai berikut (sebutkan 1-5: budaya, kepercayaan, dan

3. Sering marah- marah tidak pernah, jarang, kadang- lingkungan terhadap nyeri
4. Tanda- tanda vital kadang, sering atau selalu ): dan respon pasien

meningkat: 1) Mengenali awitan nyeri c. Ajarkan penggunaan teknik

a. BP: 150/90 mmHg. 2) Menggunakan tindakan relaksasi, imajinasi


b. R: 22 x/i pencegahan tebimbing, terapi musik,

c. HR: 120 x/i. 3) Melaporkan nyeri dapat terapi bermain, distraksi,


d. T: 37,3 OC dikendalikan kompres hangat atau dingin
5. Nampak Cemas b. Melaporkan Tingkat Nyeri, sebelum, setelah, dan jika
yang dibuktikan oleh memungkinkan , selama

indikator sebagai berikut aktivitas yang menimbulkan

(sebutkan 1-5: sangat berat, nyeri, sebelum nyeri terjadi


berat, sedang, ringan atau tidak ada):

1) Ekspresi nyeri pada wajah


2) Gelisah atau ketegangan otot

3) Durasi episode nyeri


4) Merintih dan menangis
5) Gelisah
atau meningkat, dan

b e r s a m a p e n g g u n a a n tindakan peredaan nyeri yang lain.

d. Lakukan perubahan posisi, massase punggung dan relaksasi

e. Libatkan pasien dalam pengambilan keputusan


yang menyangkut aktivitas keperawatan

f. Bantu pasien untuk lebih berfokus pada aktivitas, bukan pada nyeri dan rasa tidak nyaman dengan melakukan pengalihan
melalui TV, radion, dan

interaksi dengan
pengunjung
g. Lakukan kolaborasi

pemberian analgesik sesuai


program terapi.

1. Tampak cemas. Ansietas Setelah dilakukan intervensi a. Ansietas berkurang, dibuktikan a. Kaji tingkat ansietas pasien

2. Tanda- tanda vital meningkat: keperawatan selama 3 x 24 oleh bukti tingkat ansietas b. Gali bersama pasien tentang

a. BP: 150/90 mmHg. jam, diharapka ansietas klien hanya ringan sampai sedang, teknik yang berhasil dan

b. R: 22 x/i dapat berkurang: dan selalu menunjukkan tidak berhasil menurunkan

c. HR: 120 x/i. a. Ansietas berkurang pengendalian-diri terhadap ansietas di masa lalu

d. T: 37, 8 OC b. Kemampuan untuk fokus ansietas, konsentrasi, dan 0. Berikan informasi tentang

pada stimulus tertentu koping. gej ala ansietas

c. Memiliki TTV dalam b. Menunjukkan pengendalian diri d. Beri dorongan kepada

batas normal terhadap ansietas, yang pasien untuk


d. Meneruskan aktivitas dibbuktikan oleh indikator mengungkapkan secara
yang dibutuhkan
sebagai berikut (sebutkan 1-5: verbal pikiran dan perasaan
meskipun mengalami tidak pernah, jarang, kadang- untuk
kecemasan. kadang, sering, atau selalu): mengeksternalisasikan
1) Merencanakan strategi ansietas

koping untuk situasi penuh e. Yakinkan kembali pasien

tekanan. melalui sentuhan, dan sikap

2) Mempertahankan performa empatik secara verbal dan

peran. nonverbal secara bergantian

3) Memantau distorsi persepsi f. Dorong pasien untuk

sensori. mengekspresikan

4) Memantau manifestasi kemarahan dan iritasi serta

perilaku ansietas. izinkan pasien untuk

5) Menggunakan teknik menangis

relaksasi untuk meredakan g. Lakukan kolaborasi


ansietas. pemberian obat untuk
menurunkan ansietas.
1. Klien mengatakan kurang Defesiensi Setelah dilakukan intervensi Pasien dan keluarga mampu a. Tentukan kebutuhan belajar

paham terhadap penyakit yang pengetahuan 2 x 24 jam, klien dapat mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga

ia alami tentang penyakit paham tentang penyakitnya terhadap informasi tambahan b. Lakukan penilaian terhadap

2. Klien sering bertanya dan program dan program terapinya. tentang penyakitnya dan tingkat pengetahuan pasien
mengenai penyakitnya terapi program terapi.
dan keluarga saat ini dan
pemahaman terhadap
penyakitnya dan program
terapinya
c. Beri penyuluhan sesuai

dengan tingkat pemahaman


pasien dan keluarga, ulangi
informasi bila diperlukan
d. Gunakan berbagai
pendekatan penyuluhan,

redemonstrasi, dan berikan

umpan balik secara verbal


dan tertulis.
RESUME KELUARGA

Nama kepala keluarga Tn. M, yang beralamat di Kecamatan


Bontomarannu Desa Romangloe. Tn. M mempunyai anggota keluarga empat
orang yaitu isteri dan tiga orang anak. Keluarga Tn. M termasuk keluarga inti
yang tinggal serumah, latar belakang budayanya yaitu suku Makassar dan tinggal
di lingkungan yang homogen dan menggunakan bahasa Makassar sehari-hari,
kadang-kadang bahasa Indonesia. Tidak ada nilai-nilai budaya yang
mempengaruhi kesehatan keluarganya.

Agama yang dianut adalah agama Islam, status sosial ekonomi keluarga
termasuk status ekonomi menengah, dimana yang mencari nafkah adalah kepala
keluarga yang mendapat lebih Rp 1.500.000,- per bulan, itupun bervariasi sesuai
dengan hasil yang didapat seorang petani.

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap mengahadapi


perkembangan usia sekolah. Keluarga ini mempunyai tiga orang anak dimana
anak dan tidak ada penyakit turunan. Istrinya sudah ikut program KB saat mulai
berkeluarga. Dan apabila ada anggota keluarga yang sakit dia menggunakan
fasilitas kesehatan yang terdekat yaitu puskesmas itupun kalau sudah dirasakan
perlu.

Keluarganya tinggal dalam satu rumah yang berukuran 12 x 4 meter 2


dengan ventilasi yang baik yang berukuran sedang. Kebersihan rumah nampak
bersih, dimana di dalam rumah terlihat rapi, rumah memenuhi syarat kesehatan.
Penggunaan air minum menggunakan sumur sendiri yang dimasak dulu kemudian
diminum, terdapat jamban keluarga dan pembuangan air limbah di saluran
didepan rumah.

Pembuangan sampah dikumpulkan disamping rumah kemudian dibuang


ke tempat pembuangan sampah umum. Keluhan yang dirasakan kepala keluarga
adalah gastritis yang nyerinya sudah dirasakan akhir-akhir ini, kulit nampak
kering, mukosa pucat, tekanan darah 130/90 mmHg , nadi 89x/i/reguler,
pernapasan 24 x/i/regular, dan suhu 37, 8 oC. Keluhan yang dirasakan kepala
keluarga ini tidak terlalu diperhatikan keluarga karena kurang pengetahuan.
Adapun diagnosa yang muncul serta tindakan yang biasa dilakukan
adalah:
1. Nyeri akut
Tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mengkaji tingkat nyeri dengan menggunakan skala 0-10

b. Mengkaji dampak agama, budaya, kepercayaan, dan lingkungan


terhadap nyeri dan respon pasien

c. Mengajarkan penggunaan teknik relaksasi, imajinasi tebimbing,


terapi musik, terapi bermain, distraksi, kompres hangat atau dingin
sebelum, setelah, dan jika memungkinkan , selama aktivitas yang menimbulkan
nyeri, sebelum nyeri terjadi atau meningkat, dan bersama penggunaan
tindakan peredaan nyeri yang lain.
d. Melakukan perubahan posisi, massase punggung dan relaksasi

e. Melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan yang


menyangkut aktivitas keperawatan

f. Membantu pasien untuk lebih berfokus pada aktivitas, bukan pada


nyeri dan rasa tidak nyaman dengan melakukan pengalihan melalui TV,
radion, dan interaksi dengan pengunjung
g. Melakukan kolaborasi pemberian analgesik sesuai program terapi.
2. Ansietas
Tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mengaji tingkat ansietas pasien
b. Menggali bersama pasien tentang teknik yang berhasil dan tidak
berhasil menurunkan ansietas di masa lalu
c. Memberikan informasi tentang gejala ansietas

d. Memberi dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan secara


verbal pikiran dan perasaan untuk mengeksternalisasikan ansietas

e. Meyakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik


secara verbal dan nonverbal secara bergantian

f. Mendorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi


serta izinkan pasien untuk menangis

g. Melakukan kolaborasi pemberian obat untuk menurunkan ansietas.


3. Defesiensi pengetahuan tentang penyakit dan program terapi
Tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kebutuhan belajar pasien dan keluarga

b. Melakukan penilaian terhadap tingkat pengetahuan pasien dan


keluarga saat ini dan pemahaman terhadap penyakitnya dan program
terapinya

c. Memberi penyuluhan sesuai dengan tingkat pemahaman pasien


dan keluarga, ulangi informasi bila diperlukan

d. Menggunakan berbagai pendekatan penyuluhan, redemonstrasi, dan


berikan umpan balik secara verbal dan tertulis.
ANALISA DATA Tn. M
Data Diagnosa Keperawatan Keluarga
Nyeri akut
1. Vital sign
TD :130/90 mmHg
Pernafasan : 24 x/i/regular
Nadi : 89 x/i/regular
Suhu : 37,8 C

2. Klien mengatakan nyeri di bagian


epigastrium akhir- akhir ini.

3. Klien nampak meringis ketika


dilakukan pengkajian

4. Klien sering marah kepada anaknya


ketika terlambat pulang

Ansietas
1. Tampak gelisah
2. Insomnia

3. Klien sering marah tanpa alasan


jelas
Defisiensi pengetahuan tentang
3. Klien mengatakan kurang paham
terhadap penyakit yang ia alami penyakit dan program terapi

4. Klien sering bertanya mengenai


penyakitnya
PRIORITAS MASALAH

1. Masalah : Nyeri akut


No. Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
1 1 3/3 x 1 1 Tidak/kurang sehat.
Sifat Masalah

Aktual : 3

Resiko : 2
Potensial : 1
2 2 1/2 x 2 1
Kemungkinan masalah Sumber-sumber dan
dapat dirubah tindakan untuk
Mudah :2 memecahkan masalah
Sebagian :1 sebagian dapat dijangkau
Tidak dapat : 0 keluarga.

3 1 3/3 x 1 1
Potensi pencegahan Masalah mudah

Tinggi : 3 dihilangkan dengan cara


Cukup : 2 tindakan pengobatan dan
Rendah : 1 perawatan yang benar.
4 1 1/2 x 1 1/2
Peninjauan masalah Keluarga menyadari dan

Segera :2 tidak perlu segera

Tidak segera :1 mengatasi masalah


tersebut
Tidak dirasakan : 0

Jumlah 2

2. Masalah: Ansietas
No. Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 1 3/3 x 1 1 Ancaman stres dan bisa

Aktual :3 menjadi depresi.


Resiko : 2
Potensial : 1
2 2 1/2 x 2 1
Kemungkinan masalah Sumber-sumber dan
dapat dirubah tindakan untuk
Mudah :2 memecahkan masalah
Sebagian :1 sebagian dapat dijangkau
Tidak dapat : 0 keluarga.

3 1 3/3 x 1 1
Potensi pencegahan Masalah mudah

Tinggi : 3 dihilangkan dengan cara


Cukup : 2 tindakan pengobatan dan
Rendah : 1 perawatan yang benar.
4 1 1/2 x 1 1/2
Peninjauan masalah Keluarga menyadari dan

Segera :2 tidak perlu segera

Tidak segera :1 mengatasi masalah


tersebut
Tidak dirasakan : 0

Jumlah 2

3. Masalah: Defesiensi pengetahuan tentang penyakit dan program terapi


No. Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
1 1 3/3 x 1 1 Ancaman kecemasan.
Sifat Masalah

Aktual : 3

Resiko : 2
Potensial : 1
2 2 1/2 x 2 1
Kemungkinan masalah Sumber-sumber dan
dapat dirubah tindakan untuk
Mudah :2 memecahkan masalah
sebagian dapat dijangkau
Sebagian :1
Tidak dapat : 0 keluarga.

3 1 3/3 x 1 1
Potensi pencegahan Masalah mudah

Tinggi : 3 dihilangkan dengan cara


Cukup : 2 tindakan pengobatan dan
Rendah : 1 perawatan yang benar.
4 1 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dan
Peninjauan masalah
perlu segera mengatasi
Segera :2
masalah tersebut.
Tidak segera :1
Tidak dirasakan : 0

Jumlah 4
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

A. Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut


1. Tujuan

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 jam, nyeri klien


dapat berkurang atau hilang.
2. Intervensi
a. Kaji tingkat nyeri dengan menggunakan skala 0-10

b. Kaji dampak agama, budaya, kepercayaan, dan lingkungan


terhadap nyeri dan respon pasien

c. Ajarkan penggunaan teknik relaksasi, imajinasi tebimbing, terapi


musik, terapi bermain, distraksi, kompres hangat atau dingin sebelum,
setelah, dan jika memungkinkan , selama aktivitas yang menimbulkan
nyeri, sebelum nyeri terjadi atau meningkat, dan bersama penggunaan
tindakan peredaan nyeri yang lain.

d. Lakukan perubahan posisi, massase punggung dan relaksasi

e. Libatkan pasien dalam pengambilan keputusan yang


menyangkut aktivitas keperawatan

f. Bantu pasien untuk lebih berfokus pada aktivitas, bukan pada nyeri
dan rasa tidak nyaman dengan melakukan pengalihan melalui TV,
radion, dan interaksi dengan pengunjung

g. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai program terapi.


3. Implementasi
a. Mengkaji tingkat nyeri dengan menggunakan skala 0-10

b. Mengkaji dampak agama, budaya, kepercayaan, dan


lingkungan terhadap nyeri dan respon pasien
c. Mengajarkan penggunaan teknik relaksasi, imajinasi tebimbing,
terapi musik, terapi bermain, distraksi, kompres hangat atau dingin
sebelum, setelah, dan jika memungkinkan , selama aktivitas yang
menimbulkan nyeri, sebelum nyeri terjadi atau meningkat, dan bersama
penggunaan tindakan peredaan nyeri yang lain.
d. Melakukan perubahan posisi, massase punggung dan relaksasi

e. Melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan yang menyangkut


aktivitas keperawatan

f. Membantu pasien untuk lebih berfokus pada aktivitas, bukan pada


nyeri dan rasa tidak nyaman dengan melakukan pengalihan melalui
TV, radion, dan interaksi dengan pengunjung

g. Melakukan kolaborasi pemberian analgesik sesuai program terapi.


4. Evaluasi

Nyeri klien berkurang setelah dilakukan implementasi keperawatan.


B. Diagnosa Keperawatan : Ansietas
1. Tujuan

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapka


ansietas klien dapat berkurang:
a. Ansietas berkurang
b. Kemampuan untuk fokus pada stimulus tertentu
c. Memiliki TTV dalam batas normal

d. Meneruskan aktivitas yang dibutuhkan meskipun mengalami


kecemasan.
2. Intervensi
a. Kaji tingkat ansietas pasien
Skala Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dalam penilaian
kecemasan (ansetas) terdiri dari 14 item, meliputi:

1)Perasaan cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah


tersinggung.
2)Merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu.

3)Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal


sendiri dan takut pada binatang besar.

4)Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari,


tidur tidak pulas dan mimpi buruk.

5)Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit


konsentrasi.

6)Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada


hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari.

7)Gej ala somatik : nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara
tidak stabil dan kedutan otot.

8)Gej ala sensorik : perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka


merah dan pucat serta merasa lemah.

9)Gej ala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi


mengeras dan detak jantung hilang sekejap.

10) Gejala pernapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik,


sering menarik napas panjang dan merasa napas pendek.

11) Gej ala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat


badan menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan
sesudah makan, perasaan panas di perut.

12) Gejala urogenital : sering keneing, tidak dapat menahan


keneing, aminorea, ereksi lemah atau impotensi.
13) Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka
merah, bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala.

14) Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari


gemetar, mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot
meningkat dan napas pendek dan cepat.

Cara Penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan


kategori:

0 = tidak ada gejala sama sekali

1 = Ringan / Satu dari gejala yang ada


2 = Sedang / separuh dari gejala yang ada

3 = berat / lebih dari 1/2 gejala yang ada

4 = sangat berat / semua gejala ada

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menj umlah nilai skor


dan item 1-14 dengan hasil:

1) Skor < 14 = tidak ada kecemasan.


2) Skor 14 - 20 = kecemasan ringan.
3) Skor 21 27 = kecemasan sedang.

4) Skor 28 41 = kecemasan berat.


5) Skor 42 56 = panik.

b. Gali bersama pasien tentang teknik yang berhasil dan tidak berhasil
menurunkan ansietas di masa lalu

c. Berikan informasi tentang gejala ansietas

d. Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan secara


verbal piki ran dan perasaan untuk mengeksternalisasikan ansietas
e. Yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik
secara verbal dan nonverbal secara bergantian

f. Dorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi


serta izinkan pasien untuk menangis
g. Kolaborasi pemberian obat untuk menurunkan ansietas.
4. Implementasi
a. Mengaji tingkat ansietas pasien

b. Menggali bersama pasien tentang teknik yang berhasil dan tidak


berhasil menurunkan ansietas di masa lalu
c. Memberikan informasi tentang gej ala ansietas

d. Memberi dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan secara


verbal pikiran dan perasaan untuk mengeksternalisasikan ansietas

e. Meyakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik


secara verbal dan nonverbal secara bergantian

f. Mendorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi


serta izinkan pasien untuk menangis

g. Melakukan kolaborasi pemberian obat untuk menurunkan


ansietas.
5. Evaluasi
Ansietas klien berkurang.

C. Diagnosa Keperawatan : Defisiensi pengetahuan tentang penyakit dan


program terapi

1. Tujuan

Setelah dilakukan intervensi 2 x 24 jam, klien dapat paham tentang


penyakitnya dan program terapinya.
2. Intervensi
a. Tentukan kebutuhan belajar pasien dan keluarga
b. Lakukan penilaian terhadap tingkat pengetahuan pasien dan
keluarga saat ini dan pemahaman terhadap penyakitnya dan program
terapinya

c. Beri penyuluhan sesuai dengan tingkat pemahaman pasien


dan keluarga, ulangi informasi bila diperlukan

d. Gunakan berbagai pendekatan penyuluhan, redemonstrasi, dan


berikan umpan balik secara verbal dan tertulis.
3. Implementasi
a. Menentukan kebutuhan belajar pasien dan keluarga

b. Melakukan penilaian terhadap tingkat pengetahuan pasien dan


keluarga saat ini dan pemahaman terhadap penyakitnya dan program
terapinya

c. Memberi penyuluhan sesuai dengan tingkat pemahaman pasien


dan keluarga, ulangi informasi bila diperlukan

d. Menggunakan berbagai pendekatan penyuluhan, redemonstrasi,


dan berikan umpan balik secara verbal dan tertulis.
4. Evaluasi

Pasien dan keluarga mampu mengidentifikasi kebutuhan terhadap


informasi tambahan tentang penyakitnya dan program terapi.

Anda mungkin juga menyukai