Makalah Menyusun Kata Ilmiah
Makalah Menyusun Kata Ilmiah
Makalah Menyusun Kata Ilmiah
Tentang
MENYUSUN KATA ILMIAH
DISUSUN OLEH
KELOMPOK XI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah dengan
pembahasan “Penyusunan Kata Ilmiah”. Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada H. Monang, S.Pd., M.Pd,
selaku dosen Bahasa Indonesia yang telah membantu kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari hasil
makalah ini. Karena itu, kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi kita bersama.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Menyusun laporan merupakan suatu seni sehingga peneliti dapat berkreasi
dengan caranya sendiri. Peneliti mempunyai keleluasaan untuk bekerja dengan
caranya sendiri. Berikut disajikan petunjuk praktis penyusunan laporan dengan
ketentuan dapat dilakukan secara kenyal. Adapun langkah-langkah tentatif adalah
sebagai berikut:
1) Buat outline (garis-garis besar laporan penelitian) dengan memperhatikan
pedoman yang berlaku atau ditentukan.
2) Buat draf batang tubuh laporan, mulai dari bagian pendahuluan hingga
kesimpulan, rekomendasi, implikasi, dan daftar kepustakaan.
3) Buat abstrak laporan, barangkali dalam dua versi bahasa
4) Buat kata pengantar laporan
5) Buat daftar tabel, gambar, foto, grafik, lampiran, apendik, dan sejenisnya
6) Buat daftar isi secara lengkap
7) Lakukan pengetikan laporan penelitian
8) Lengkapi daftar isi dengan halaman-halaman
9) Lengkapi laporan secara menyeluruh, baik segi-segi ilmiah, bahasa atau cara
pengetikan
10) Lakukan pengetikan akhir
11) Penjilidan laporan
12) Pengiriman laporam
2
Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya
sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri dari ragam bahasa
Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah
yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia.
- Berdasarkan Situasi:
a. Ragam Bahasa Resmi
Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
1) Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten
2) Menggunakan imbuhan secara lengkap
3) Menggunakan kata ganti resmi
4) Menggunakan kata baku
3
5) Menggunakan EYD
6) Menghindari unsur kedaerahan
4
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan
kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang
bernada sastra perlu dihindari.
3. Jelas
Gagasan akan mudah dipahami apabila (1) dituangkan dalam bahasa yang
jelas dan (2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga
jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang
sangat panjang.
4. Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat
keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata,
bentukan kata, dan kalimat
5. Obyektif
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai
pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
6. Konsisten
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan
kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
7. Ringkas dan Padat
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan
unsur-unsur bahasa.
Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur
bahasa yang terbatas tanpa pemborosan,ciri kepadatan sudah terpenuhi.
5
tepat dan akurat. Maka penulis dan atau peneliti harus sangat cermat, sangat
teliti, tidak boleh sembrono atau ‘main-main dengan ilmu’.
3. Keringkasan (brevity), Karangan ilmiah harus ringkas. Ringkas tidak sama
dengan pendek. Karangan setebal 500 halaman dapat dikatakan ringkas
sejauh isinya tidak terdapat bentuk-bentuk kebahasaan yang bertele-tele,
kalimat yang bertumpukan, sarat dengan kemubaziran dan kerancuan.
B. Perencanaan karangan
Proses Kreatif :
1. Tahap persiapan yaitu mengumpulkan informasi, merumuskan masalah,
menentukan arah dan fokus penulisan, mengamati objek yang akan ditulis
dan memperkaya pengalaman kognitif untuk proses selanjutnya.
2. Tahap inkubasi atau pendadaran yaitu proses logis dengan memanfaatkan
seluruh informasi yang dikumpulkan dari sebab ke akibat atau dari tesis-
antitesis sampai dengan sintesis yang merupakan pemikiran sinergis-
kreatif.
3. Tahap iluminasi atau kejelasan yang ditandai dengan adanya inspirasi
pemecahan masalah .
4. Tahap verifikasi yaitu mengevaluasi, memeriksa kembali, atau menyeleksi
seluruh tahapan, dan menyusunnya kembali sesuai dengan fokus tujuan
penulisan.
Menentukan jenis karangan
Makalah, Makalah biasa dan makalah posisi. Makalah biasa cenderung
bebas, tidak terikat oleh posisinya sebagai mahasiswa, profesi, keahlian
atau posisi lain. Makalah posisi yakni makalah yang ditulis berdasarkan
posisi penulisnya.
Jenis karangan, sistematika makalah. Judul, abstrak, pendahuluan, pembahan isi,
kesimpulan, daftar pustaka.
— Artikel Jurnal adalah karangan ilmiah dalam bidang ilmu tertentu yang
diterbitkan dalam sebuah jurnal yang khusus menerbitkan bidang kajian ilmu
tersebut.
6
— Proposal adalah karangan ilmiah yang berisi rancangan kerja. Proposal
mempunyai beberapa jenis.
1. Proposal Skripsi mahasiswa.
2. Proposal penelitian: rancangan kerja penelitian yang didanai oleh suatu
lembaga.
3. Proposal kerja sama untuk melakukan suatu kegiatan yang didanai oleh
sponsor.
Susunan Proposal:
1. Judul kegiatan 6. Hipotesis
2. Latar belakang 7. Metode penelitian
3. Tujuan penelitian 8. Jadwal kegiatan
4. Tinjauan pustaka 9. Daftar pustaka
5. Landasan teori
— Laporan Ilmiah Berbentuk Naskah.
Laporan adalah penyampaian informasi yang ditulis secara lengkap, jelas,
sistematis, objektif dan tepat waktu oleh seorang kepada orang lain atau pejabat.
Laporan berfungsi informatif pertanggungjawaban, pengawasan atau pengambilan
keputusan.
7
bentuk penyusunan. Karena perwajahan memuat judul laporan dengan objek yang
jelas, nama penulis, logo, jurusan dan prodi yang diikuti oleh penulis.
Dalam pembicaraan tentang perwajahan akan dibahas mengenai aturan
penulisan tata letak unsur-unsur karya ilmiah (khususnya laporan) yang meliputi:
a) Penggunaan Kertas
Kertas yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah (laporan) adalah kertas
HVS, berwarna putih, berat 80 gram, ukuran A4, dan berukuran kuato (21.5 cm x
28 cm). Naskah ditulis pada satu sisi.
b) Penggunaan Huruf
Naskah karya ilmiah diketik dengan huruf standar (Times New Roman 12
atau arial 11) dan dengan pita atau tinta berwarna hitam.Ukuran huruf yang
digunakan harus standar dengan ketentuan, yaitu judul karangan dan judul bab
dengan ukuran 14 dicetak tebal, judul subbab dengan ukuran 12 dicetak tebal, dan
isi naskah dengan ukuran 12 dicetak biasa. Apabila ada penggunaan kata asing
maka dicetak miring (underline) dan untuk lambang huruf yunani, symbol
matematika atau tanda-tanda yang tidak ada dalam abjad latin harus ditulis model
bold atau dicetak tebal.
c) Spasi
Jarak antar baris adalah satu setengah spasi (1.5), kecuali abstrak, terusan
nama bab, terusan nama judul tabel, terusan nama judul grafik/gambar, dan
kutipan langsung yang lebih dari empat baris harus diketik dengan jarak satu spasi
(1.0). Penulisan antar baris pada setiap sumber pustaka diketik dengan jarak satu
spasi (1.0), sedangkan penulisan antar sumber dalam daftar pustaka diketik
dengan jarak dua spasi (2.0).
8
(1) Top Margin (pinggir atas) : 4 cm dari tepi kertas atas
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah
ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati
oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi
masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil
penelitian. Kemudian cara-cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah :
1. Pola berpikr deduktif – induktif
2. Objektif
3. Sitematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan
kaki dan daftar pustaka. Adapun bentuk-bentuk karya ilmiah meliputi :
1. Karya tulis
2. Makalah
3. Skrispsi
4. Thesis
5. Disertasi
6. Laporan hasil penelitian
3.2 SARAN
Kami membuat makalah ini untuk pembeljaran bersama. Kami mengambil
dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan
kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik atau
bisa membaca buku yang menjadi referensi dari makalah kami.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.unnes.ac.id/suparno/2016/04/26/ragam-bahasa-ilmiah/
https://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
https://dwiasihtriskawardhani.wordpress.com/asas-asas-menulis-karangan-ilmiah-
dan-perencanaan-karangan/
11