RPP Hidrolisis Garam, KD 3.11 A.N Titi Dewi Jayati Telaumbanua
RPP Hidrolisis Garam, KD 3.11 A.N Titi Dewi Jayati Telaumbanua
RPP Hidrolisis Garam, KD 3.11 A.N Titi Dewi Jayati Telaumbanua
Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching ) pada pembelajaran kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
D. MateriPembelajaran
Hidrolisis Larutan Garam
FAKTA
Adanya garam-garam yang bersifat asam contohnya Suplemen rambut
Adanya garam-garam yang bersifat basa contohnya Soda Kue (NaHCO3), Obat
Maag ( Mg(CO3)2
Adanya garam-garam yang bersifat netral contohnya garam dapur ( NaCl)
KONSEP
Hidrolisis garam adalah peristiwa penguraian air oleh ion-ion garam.
Garam yang dapat mengalami hidrolisis adalah garam yang berasal dari asam
kuat-basa lemah, asam lemah-basa kuat, dan asam lemah-basa lemah.
Garam dari asam kuat-basa lemah dan asam lemah-basa kuat mengalami
hidrolisis sebagian sementara garam dari asam lemah-basa lemah mengalami
hidrolisis total
Contoh reaksi hidrolisis garam CH3COONa
CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-
3
PRINSIP
1. Pengertian hidrolisis garam
Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti
penguraian. Hidrolisis adalah reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-
ion garam dengan air. Garam adalah senyawa elektrolit yang dihasilkan dari
reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Sebagai elektrolit, garam akan
terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation dan anion. Kation yang
dimiliki garam adalah kation dari basa asalnya, sedangkan anion yang dimiliki
oleh garam adalah anion yang berasal dari asam pembentuknya. Kedua ion inilah
yang nantinya akan menentukan sifat dari suatu garam jika dilarutkan dalam air.
Reaksi hidrolisis merupakan reaksi—–kesetimbangan. Meskipun hanya sebagian
kecil dari garam itu mengalami hidrolisis, tetapi cukup untuk mengubah pH
larutan.
2. Jenis garam
a. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, baik kation maupun anionnya tidak
akan bereaksi dengan air karena ion-ion yang dilepaskan akan segera terionisasi
kembali secara sempurna. Contoh: NaCl,
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan Cl– menurut
reaksi berikut:
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
Pelarutan garam ini sama sekali tidak akan mengubah jumlah [H+] dan [OH–]
dalam air, sehingga larutannya bersifat netral (pH=7). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak
mengalami hidrolisis dalam air.
Adanya ion OH- mengakibatkan konsentrasi ion OH- lebih banyak daripada ion
H+ sehingga larutan bersifat basa (pH > 7). Jadi, garam yang berasal dari asam
kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) di dalam air dan
larutannya bersifat basa.
d. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah jika dilarutkan ke dalam air
akan terionisasi, dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air.
Contoh: NH4CN
NH4CN (aq) NH4+ (aq) + CN– (aq)
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
NH4+ (aq) + H2O (l) ⇌ NH4OH (aq) + H+ (aq)
Ion CN– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
CN– (aq) + H2O (l) ⇌ HCN (aq) + OH– (aq)
Kedua reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion H+ dan ion OH-, maka
sifat larutannya ditentukan oleh nilai tetapan kesetimbangan dari kedua reaksi
tersebut. Hidrolisis pada garam ini disebut dengan hidrolisi total karena kedua
ion garam mengalami reaksi hidrolisis. Sifat larutan ditentukan oleh harga Ka
dan Kb. Jika Ka > Kb, maka larutan bersifat asam, jika Ka < Kb, maka larutan
bersifat basa.
atau
Keterangan:
Kh = konstanta hidrolisis
Kw = konstanta air
Ka = konstanta asam
[G] = konsentrasi garam
3. Garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dalam air mengalami
hidrolisis sebagian karena salah satu komponen garam (kation basa lemah)
mengalami hidrolisis menghasilkan ion H+ maka pH < 7 sehingga larutan
garam bersifat asam.
5
Rumus:
Atau
Keterangan:
Kh = konstanta hidrolisis
Kw = konstanta air
Kb = konstanta asam
[G] = konsentrasi garam
4. Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah dalam air mengalami
hidrolisis total. Karena kedua komponen garam (anion asam lemah dan
kation basa lemah) terhidrolisis menghasilkan ion H+ dan ion OH– sehingga
harga pH larutan ini tergantung harga Ka dan Kb.
Rumus:
Berdasarkan rumus di atas maka harga pH larutan garam yang berasal dari
asam lemah dan basa lemah tidak tergantung pada konsentrasi ion-ion garam
dalam larutan, tetapi tergantung pada harga Ka dan Kb dari asam dan basa
pembentuknya.
Jika Ka = Kb maka larutan akan bersifat netral (pH = 7)
Jika Ka > Kb maka larutan akan bersifat asam (pH < 7)
Jika Ka <Kb maka larutan akan bersifat basa (pH > 7)
PROSEDUR
A. Percobaan
1. Tujuan
Mengidentifikasi sifat (asam/basa atau netral ) beberapa larutan garam.
2. Alat dan bahan
a. Alat
Sendok
Gelas kimia / aqua gelas
b. Bahan
H2O
Indikator ektra jambu air
Garam dapur (NaCl)
Soda Kue (NaHCO3 )
6
Suplemen rambut
3. Cara kerja
a. Disediakan 3 buah gelas kimia / aqua gelas
b. Pada gelas pertama masukan 1 sendok garam, larutkan dengan
air,tambahkan indikator ektra jambu air secukupnya
c. Pada gelas ke dua masukan soda kue secukupnya, larutkan dengan
air, tambahkan indikator ektra jambu air.
d. Pada gelas ke 3 masukan suplemen rambut secukupnya, tambahkan
air secukupnya dan tambahkan indikator ektra jambu air secukupnya.
e. Amati perubahan warna yang terjadi dan catatlah hasilnya.
4. Pengamatan
Salin dan lengkapilah tabel pengamatan berikut ini sesuai dengan hasil
pengamatan kelompok anda.
F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Papan Tulis/White Board, Video pembelajaran, slide
pembelajaran,gelas kimia.
Bahan : Indikator alami ektra jambu air, garam dapur (NaCl), soda kue (
NaHCO3), suplemen rambut
G. SumberBelajar
1. Buku Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Unggul Sudarmo, Penerbit Erlangga,
Tahun 2013.
2. Buku Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, A.Haris Watoni, Yrama Widya, Tahun
2016
7
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
Guru : menit
Orientasi
Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan cara berdoa, melakukan absensi, mengontrol
kelengkapan pembelajaran dan mengatur posisi tempat duduk peserta didik
agar rapi
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan
memperlihatkan garam dapur, obat maag, soda kue dan menanyakan
apakah garam tersebut bersifat asam, basa atau netral.
Guru menyampaikan manfaat mempelajari hidrolisis garam
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya, yaitu : garam yang bersift asam,basa dan netral
Mengingatkan peserta didik dengan materi pembelajaran sebelumnya
tentang pengertian asam, basa, dan garam.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan
Masih ingatkah kalian, garam yang bersifat asam,basa dan netral
Apakah yang kalian ketahui tentang garam
Motivasi
Mengantarkan peserta didik ke dalam suatu permasalahan dan tugas terkait
materi yang akan dipelajari dengan memberikan pertanyaan.
Memotivasi peserta didik bahwa materi ini akan dapat membantu peserta
didik untuk menjelaskan sifat-sifat garam dalam berbagai produk yang
mengandung garam dalam kehidupan sehari-hari.
Pemberian Acuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu setelah mengikuti pembelajaran
ini, peserta didik diharapkan dapat menjelaskan pengertian hidrolisis
garam, membuktikan sifat garam, menganalisis jenis garam dan
menuliskan persamaan reaksi hidrolisis garam.
Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu jenis-jnis garam
yang mengalami hidrolisis dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
yaitu melakukan percobaan, diskusi, tanya-jawab, presentasi, postest dan
8
penugasan.
Membentuk kelompok menjadi 4−5 orang (heterogen
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan kedua
Kegiatan Inti 70
Sintak Menit
Model KegiatanPembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberimotivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian pada topik sifat larutan garam yang
pemberian terhidrolisis dengancara :
rangsangan) Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto tentang
Aktivitas
mencatat data hasil percobaan sifat larutan garam yang
terhidrolisis
menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiata nmengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru
CATATAN :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kecintaan kepada sesama manusia, bersahaja, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan, tanah air, dan bangsa Indonesia, serta kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya
dan orang lain.
(Karakter Kepramukaan, Kebangsaan, dan Kewirausahaan)
Kegiatan Penutup 10
Peserta didik : menit
Mendapat bimbingan dari guru untuk menyimpulkan tentang penentuan
jenis garam yang mengalami hidrolisis.
Melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan dari guru berkaitan
dengan penentuan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
Diberi tugas kelompok untuk membuat laporan percobaan penentuan
jenis garam yang mengalami hidrolisis.
Mendengarkan penjelasan dari guru tentang rencana pembelajaran
12
Guru :
Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membagikan Lembar Kerja Peserta Didik.
Membaca
(dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung)
Materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Hidrolisis Garam
Mendengar
Pemberian materi oleh guru.
Menyimak,
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai : Hidrolisis garam untuk
melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
CATATAN :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kecintaan kepada sesama manusia, bersahaja, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan, tanah air, dan bangsa Indonesia, serta kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya
dan orang lain.
(Karakter Kepramukaan, Kebangsaan, dan Kewirausahaan)
Kegiatan Penutup 15
Peserta didik : menit
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
17
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis, penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n( ketuntasan) n n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siswa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
18