Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
Rangkuman tindakan bedah Katarak dan Bedah Refraksi selama Pendidikan residensi
Lasers
ant. segment Capsulotomy
Other
5
Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
(Status – M (Mandiri), D (Didampingi), A (Asisten), P (Pendamping), (VA and refractive data to be recorded
when appropriate)
atau O (Observer))
Tangg No Diagnos Jenis Statu Hasil, Pre- Pre-op Post- Post- Post-op
al MR is Opera s komplika op refractio op op refractio
atau si si, dan BCV n (if unaide BCV n
Tangg komentar A possible) d VA A (catarac
al t&
Lahir corneal
surgery
only)
Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
………………………………….
1 Mengakses sklera dan Tidak mampu Mampu mengakses Akses sklera baik, dengan Mengakses sklera
kauterisasi mengakses sklera sklera, namun dengan sedikit kesulitan. Kauterisasi tepat dan terampi
dengan baik. kesulitan dan keragu- cukup. Kauterisasi denga
Kauterisasi tidak raguan. Kauterisasi dan tepat.
cukup atau tidak cukup atau
berlebihan, baik berlebihan dalam lokasi
dalam intensitas atau intensitasnya.
maupun lokasinya.
2 Sclerocorneal tunnel Kedalaman insisi, Salah satu dari berikut Dua dari berikut ini benar: Kedalaman insisi
lokasi, dan ukuran ini benar: kedalaman kedalaman insisi, lokasi, dan ukuran baik.
tidak tepat, diseksi insisi, lokasi, atau atau ukuran. Mengetahui Terowongan
dengan ragu-ragu. ukuran. Mampu bahwa kedalaman dikonstruksikan p
Prolaps iris mungkin melakukan diseksi ke terowongan tidak benar, bidang yang bena
terjadi. depan, namun tidak namun tidak mampu bidang tidak tepa
mampu memperbaikinya. memperbaikinya.
mempersepsikan
kedalaman.
3 Parasentesis dan Bilik mata depan Masuk ke dalam bilik Lokasi, kedalaman, atau Luka parasentesis
insersi viskoelastik dangkal pada saat mata depan, namun panjang tidak tepat. Bilik memiliki panjang
melakukan kesulitan dalam mata depan hampir stabil. kedalaman yang a
parasentesis. memperluas, mengikuti Memasukkan viskoelastik dan lokasi yang b
Kedalaman, panjang, bidang yang berbeda. pada waktu, jumlah, jenis, Viskoelastik dima
dan lokasi tidak tepat. Tempat masuk di dan posisi kanula yang tepat. dalam jumlah yan
Menembus kapsul anterior atau posterior pada waktu yang
anterior saat masuk. dari tempat diseksi. dengan ujung kan
Tidak yakin kapan, Pendangkalan ringan tidak menyentuh
jenis apa, dan bilik mata depan. lensa dan endotel
seberapa banyak Memerlukan perluasan
viskoelastik yang luka atau penjahitan.
digunakan. Kesulitan Kedalaman insisi,
dalam memasuki bilik lokasi, atau panjang
mata depan melalui tepat. Bilik mata depan
parasentesis. sedikit dangkal. Tahu
Ragu-ragu kapan harus memakai
Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
konstriksi, merusak
kapsul atau zonul.
9 Melebarkan tempat Pelebaraan insisi Pelebaran insisi Pelebaran insisi dilakukan Pelebaran insisi d
masuk kornea dilakukan tidak sesuai dilakukan sesuai bidang sesuai bidang insisi dan sesuai bidang ins
bidang insisi, insisi, tapi dilakukan dilakukan minimal 2 kali, dilakukan minima
dilakukan berkali kali, berkali kali dan keratom keratom tidak menyentuh keratom tidak me
keratom menyentuh menyentuh lensa atau iris iris dan lensa
lensa atau iris iris
10 Ekstraksi nukleus Merusak endotelium, Pergerakan Mengeluarkan nukleus Mengekstraksi nu
iris atau kapsul, tidak terkoordinasi, namun setelah berulang kali dengan satu atau
mampu memegang tidak mampu mencoba, lebih dari satu percobaan, ukura
dan mengekstraksi mengekstraksi nukleus, potong, memerlukan tepat sehubungan
nukleus, pergerakan merusak iris atau perluasan luka sebelum densitas nukleus.
tidak terkoordinasi. kornea, tidak mampu ekstraksi.
menilai ukuran luka
sehubungan dengan
densitas nukleus.
11 Teknik irigasi dan Kesulitan besar dalam Kesulitan sedang dalam Kesulitan sedikit dalam Tip asprasi dimas
aspirasi dengan memasukkan tip memasukkan tip memasukkan tip aspirasi di bawah batas beba
pengangkatan korteks aspirasi di bawah aspirasi di bawah bawah kapsuloreksis, lubang kapsuloreksis dal
yang adekuat batas kapsuloreksis, kapsuloreksis dan aspirasi biasanya irigasi dengan lub
posisi lubang aspirasi mempertahankan posisi menghadap ke atas, korteks aspirasi menghad
tidak terkontrol, tidak lubang menghadap ke dibersihkan 360 derajat, atas, aspirasi diak
mampu mengatur atas, mencoba pengangkatan korteks hanya pada saat a
aliran aspirasi mengaspirasi lambat, sedikit kesalahan cukup untuk oklu
sebagaimana tanpaadanya tip yang teknis, terdapat sedikit sisa efisien untuk men
diperlukan, tidak teroklusi, materi korteks. Sedikit semua korteks, m
dapat mengangkat memperlihatkan kesulitan dalam mengangkat korteks dikelupas
materi korteks dengan pengertian yang kurang korteks subinsisional. halus menuju ke p
adekuat, tip aspirasi tentang dinamika pupil, secara tang
menyedot kapsul atau aspirasi, pengangkatan pada kasus kelem
iris. korteks tidak terkontrol zonula. Tidak ada
dengan baik, tersentak- kesulitan dalam
sentak dan lambat, mengangkat korte
kapsul berpotensi subinsisional.
terancam. Usaha yang
lama masih
meninggalkan sedikit
materi korteks.
12 Insersi lensa, rotasi, Tidak mampu Insersi sulit, manipulasi Insersi dan manipulasi LIO Insersi dan manip
dan posisi akhir lensa menginsersi LIO. LIO, mata diperlakukan diselesaikan dengan sedikit LIO dilakukan di
intraokular (LIO) secara kasar, bilik mata ketidakstabilan bilik mata bilik mata depan
depan tidak stabil. depan, haptik inferior capsular bag yan
Percobaan yang ditempatkan dengan dan stabil, dengan
berulang-ulang dalam beberapa kesulitan, haptik yang tepat untuk
menempatkan haptik superior dirotasikan dengan implantasi. Hapti
inferior di kapsul, beberapa penekanan. ditempatkan ke d
percobaan berulang- capsular bag den
ulang dalam merotasi lancar, haptik sup
haptik superior ke dirotasikan atau
tempatnya dengan dibengkokkan sec
tenaga yang berlebihan. dan diinsersikan k
tempatnya tanpa
penekanan yang
berlebihan pada
kapsuloreksis ata
Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
serat zonula.
Bila peserta melakukan penutupan luka dengan jahitan maka lanjutkan menilai langkah 13 dan 14
Bila pesertaTIDAK melakukan penutupan luka dengan jahitan maka langsung lanjutkan menilai langkah 15
13 Penutupan luka: Tidak mampu Sedikit kesulitan dalam Mampu menempatkan Tidak ada kesulit
Teknik dan menempatkan jahitan menempatkan jahitan, jahitan secara konsisten. menempatkan jah
penempatan jahitan dengan baik. Instruksi kadang-kadang pada Jahitan ditempatkan dengan konsisten pada bi
diperlukan dan jahitan bidang jaringan yang kesulitan minimal, jaringan yang ben
ditempatkan secara salah, penjahitan ulang umumnya pada bidang Semua jahitan rad
kaku, lambat, pola mungkin diperlukan. jaringan yang benar. Jahitan panjang serta jara
tidak radial dengan Jahitan tidak radial atau sebagian besar radial, jahitan cukup.
banyak kesulitan, tidak dengan jarak yang panjang serta jarak antar-
konsisten pada bidang tepat. jahitan cukup.
jaringan yang salah,
harus mengulang
jahitan yang sama.
14 Penutupan luka: Tidak mampu Tegangan jahitan tidak Jahitan cukup ketat untuk Jahitan cukup ket
Menyimpul benang mendapatkan rata, sedikit striae mempertahankan luka mempertahankan
dan rotasi simpul tegangan yang cukup, kornea, jumlah jahitan tertutup, sedikit distorsi tertutup, namun t
terdapat striae kornea umumnya benar, kornea, jarang simpul tidak terlalu ketat sehin
multipel, jumlah sebagian besar simpul dibenamkan dengan adekuat. menginduksi
jahitan tidak benar, terbenam. Tidak ada striae kornea. astigmatisme. Sem
simpul sering tidak simpul terbenam.
dibenamkan.
15 Penutupan luka: Tidak mampu Viskoelastik telah Viskoelastik dapat terangkat Viskoelastik dian
Pengangkatan mengangkat terangkat semuanya serta secara adekuat dengan secara tuntas, insi
viskoelastik, hidrasi viskoelastik secara manuver ekstra sedikit kesulitan. Insisi diperiksa dan ked
luka, keamanan luka tuntas. Tidak mampu diperlukan untuk diperiksa dan kedap atau akhir operasi.
membuat insisi kedap membuat insisi kedap membutuhkan penyesuaian
atau tidak memeriksa pada akhir operasi. minimal pada akhir operasi.
luka apakah tertutup
rapat.
Indeks umum
16 Netralitas luka dan Pergerakan bola mata Mata sering tidak pada Mata sering pada posisi Mata tetap dalam
minimalisasi mata dan distorsi kornea posisi primer, sering primer, timbul lipatan primer selama op
yang bergulir dan hampir selalu timbul. timbul lipatan distorsi. distorsi kornea ringan. Tidak terdapat lip
distorsi kornea distorsi kornea. P
dan lokasi insisi t
menimbulkan dis
kornea.
17 Mata terletak sentral Memerlukan reposisi Kadang-kadang Sedikit fluktuasi pada posisi Pupil tetap sentra
di dalam lapang secara konstan. memerlukan reposisi. pupil. operasi.
pandang mikroskop
18 Perlakuan terhadap Perlakuan terhadap Perlakuan jaringan Perlakuan jaringan baik, Jaringan tidak rus
jaringan konjungtiva jaringan kasar dan cukup baik, terjadi namun terdapat potensi tidak terdapat pot
dan kornea terjadi kerusakan kerusakan minimal. terjadinya kerusakan. terjadinya kerusa
jaringan.
19 Kesadaran spasial Instrumen sering Kadang-kadang kontak Jarang kontak dengan Tidak terjadi kon
Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
intraokular kontak dengan kapsul, dengan kapsul, iris, kapsul, iris, endotelium. dengan kapsul, ir
iris, endotelium endotelium kornea, Sering intrumen kedua endotelium yang
kornea, instrumen kadang-kadang tumpul terletak pada posisi disengaja. Instrum
kedua tumpul tidak instrumen kedua tumpul yang benar. kedua tumpul dija
dijaga pada posisi terletak pada posisi posisi yang benar
yang benar. yang benar.
20 Perlindungan iris Iris secara konstan Iris kadang-kadang Iris secara umum Iris tidak terceder
dalam risiko, dalam risiko. terlindungi. Sedikit kesulitan iris, cincin, atau m
perlakuan kasar. Memerlukan bantuan dengan kait iris, cincin, dan lainnya digunaka
dalam menentukan metode perlindungan iris seperlunya untuk
kapan dan bagaimana lainnya. melindungi iris.
cara menggunakan kait
iris, cincin, atau metode
lain untuk perlindungan
iris.
21 Kecepatan secara Ragu-ragu, sering Kadang-kadang mulai Kadang-kadang terjadi Memnghindari m
keseluruhan dan mulai dan berhenti, dan berhenti, manipulasi manipulasi yang tidak yang tidak efisien
kelancaran prosedur tidak lancar sama yang tidak efisien dan efisien dan/ atau tidak perlu, tidak perlu, duras
sekali. tidak perlu sering durasi operasi sekitar 45 dengan tingkat ke
terjadi, durasi operasi menit. Secara umum, 30
sekitar 60 menit. cukup.
1 Posisi bola mata Tidak Posisi dan Posisi dan Mampu Tidak
dan stabilitas mampu stabilitas bola stabilitas bola menstabilisasi dilakuka
menstabilisas mata dapat mata baik. bola mata n
i bola mata diterima pada posisi
pada posisi dengan yang baik
yang baik. beberapa secara tepat
kesulitan. dan konsisten
Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
Indeks Global
13 Netralitas luka dan Pergerakan Mata sering Mata sering Mata tetap
minimalisasi mata bola mata tidak pada pada posisi dalam posisi
yang bergulir dan dan distorsi posisi primer, primer, timbul primer selama
distorsi kornea kornea sering timbul lipatan operasi. Tidak
hampir lipatan distorsi terdapat
selalu distorsi. kornea ringan. lipatan
timbul. distorsi
kornea.
Panjang dan
lokasi insisi
tidak
menimbulkan
distorsi
kornea.
14 Mata terletak Memerlukan Kadang- Fluktuasi Pupil tetap
sentral di dalam reposisi kadang minimal pada sentral selama
lapang pandang secara memerlukan posisi pupil. operasi.
mikroskop konstan. reposisi.
Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
Nama Penilai :
1. Malakoff GL, et al. Accounting for Proffesionalism: an Innovative point system to assess
resident professionalm.Journal of Community Hospital Internal Medicine
Perspective,2014,2:23313. http://dx.doi.org/10.3402/jchimp.v4.23313
Nama Penilai:
Nilai = Jumlah/10=
Penilai
( )
Portofolio Pendidikan Dokter Spesialis Mata Kolegium Ophthalmology Indonesia
Tanggal Pemeriksaan:
Anamnesis:
Diagnosis:
Penangnanan:
Feedback: