File
File
File
ANGKATAN LXXVIII
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM PROFESI APOTEKER
DEPOK
JUNI 2014
ANGKATAN LXXVIII
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM PROFESI APOTEKER
DEPOK
JUNI 2014
ii
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir pada Praktek
Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma No. 7, Jl. Ir. H. Juanda
No.30, Periode 3 Maret – 12 April 2014. Pelaksanaan PKPA di Apotek menjadi
sangat penting bagi mahasiswa Profesi Apoteker agar dapat mempelajari dan
memahami berbagai peran apoteker di apotek. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat mencapai kelulusan pada Program Profesi Apoteker
Fakultas Farmasi UI. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan hingga penyusunan laporan ini, sangatlah
sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Mahdi Jufri, M.Si,selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.
2. Dr. Hayun, MSi, selaku Ketua Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi
Universitas Indonesia yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama
penulis menempuh pendidikan di Farmasi UI.
3. Drs. Medy Hidayat, Apt. selaku Apoteker Pengelola Apotek Kimia Farma
No.7 dan pembimbing penulis atas saran dan ilmu pengetahuan yang
diberikan selama pelaksanaan hingga penyusunan laporan Praktek Kerja
Profesi Apoteker.
4. Dr. Arry Yanuar, M. Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan selama Praktek Kerja Profesi Apoteker berlangsung hingga
penyusunan laporan akhir.
5. Bapak Evan dan Ibu Anisa selaku Apoteker Pendamping Apotek Kimia
Farma No.7 atas saran dan ilmu pengetahuan yang diberikan selama
pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker
6. Ibu Fitri dan Ibu Tuti, selaku Supervisor Apotek Kimia Farma No.7 atas
saran dan ilmu pengetahuan yang diberikan selama pelaksanaan Praktek
Kerja Profesi Apoteker.
vi
Penulis
2014
vii
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No. 07 bertujuan untuk
mengetahui gambaran umum kegiatan pelayanan kefarmasian, peran dan fungsi
apoteker baik teknis maupun non-teknis kefarmasian serta aspek managerial.
Tugas khusus yang diberikan berjudul penyakit rematik; analisis resep; dan
analisis service level oleh distribution center business management terhadap enam
produk pareto di apotek Kimia Farma No. 07. Tujuan dari tugas khusus ini adalah
untuk mengkaji lebih dalam mengenai penyakit rematik yang meliputi definisi,
etiologi, patofisiologi, klasifikasi, diagnosa dan pemeriksaan laboratorium serta
terapi farmakologi dan nonfarmakologi; menganalisa kelengkapan resep; dan
mengetahui pemenuhan service level enam produk pareto di Apotek Kimia Farma
No. 07 periode maret 2014.
Kata kunci : Apotek Kimia Farma; Apotek; Rematik; Analisa Resep; Service
Level
Tugas umum : xv + 81 halaman; 18 lampiran
Tugas khusus I : v + 46 halaman
Tugas khusus II : iv + 52 halaman
Tugas khusus III : vi + 7 halaman
Daftar Acuan Tugas Umum : 15 (1978-2011)
Daftar Acuan Tugas Khusus : 9 (2002-2014)
ix Universitas Indonesia
x Universitas Indonesia
xv Universitas Indonesia
1.2 Tujuan
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma No. 7
bertujuan agar mahasiswa:
a. Mengetahui gambaran umum kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek.
b. Mengetahui secara langsung bagaimana peran dan fungsi apoteker di apotek,
baik dalam aspek pengelolaan teknis kefarmasian maupun non teknis
kefarmasian di apotek.
c. Mengetahui peran dan fungsi apoteker di apotek terutama dalam aspek
managerial yang mencakup pengelolaan sumber daya manusia kesehatan,
pengelolaan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan, pengelolaan
administrasi keuangan apotek.
Universitas Indonesia
3 Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
b. Kasir adalah petugas yang bertugas menerima uang dan mencatat pemasukan
serta pengeluaran uang.
c. Pegawai tata usaha adalah petugas yang melaksanakan administrasi apotek dan
membuat laporan pembelian, penjualan, penyimpanan dan keuangan apotek.
Fungsi dan tugas apoteker sesuai dengan kompetensi apoteker di apotek
menurut WHO (World Health Organization) dikenal dengan Nine Stars Pharmacist,
yaitu:
a. Care giver, artinya Apoteker dapat memberi pelayanan kepada pasien, memberi
informasi obat kepada masyarakat dan kepada tenaga kesehatan lainnya.
b. Decision maker, artinya Apoteker mampu mengambil keputusan, tidak hanya mampu
mengambil keputusan dalam hal manajerial namun harus mampu mengambil
keputusan terbaik terkait dengan pelayanan kepada pasien
c. Communicator, artinya Apoteker mampu berkomunikasi dengan baik dengan
pihak ekstern (pasien atau customer) dan pihak intern (tenaga profesional
kesehatan lainnya).
d. Leader, artinya Apoteker mampu menjadi seorang pemimpin di apotek.
Sebagai seorang pemimpin, Apoteker merupakan orang yang terdepan di
apotek, bertanggung jawab dalam pengelolaan apotek mulai dari manajemen
pengadaan, pelayanan, administrasi, manajemen SDM serta bertanggung
jawab penuh dalam kelangsungan hidup apotek.
e. Manager, artinya Apoteker mampu mengelola apotek dengan baik dalam hal
pelayanan, pengelolaan manajemen apotek, pengelolaan tenaga kerja dan
administrasi keuangan. Untuk itu Apoteker harus mempunyai kemampuan
manajerial yang baik, yaitu keahlian dalam menjalankan prinsip-prinsip ilmu
manajemen.
f. Life long learner, artinya Apoteker harus terus-menerus menggali ilmu
pengetahuan, senantiasa belajar, menambah pengetahuan dan keterampilannya
serta mampu mengembangkan kualitas diri.
g. Teacher, artinya Apoteker harus mampu menjadi guru, pembimbing bagi
stafnya, harus mau meningkatkan kompetensinya, harus mau menekuni
profesinya, tidak hanya berperan sebagai orang yang tahu saja, tapi harus
dapat melaksanakan profesinya tersebut dengan baik.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
tempat lebih dari 3 (tiga) bulan secara terus-menerus, telah memiliki SIPA, dan
tidak bertindak sebagai APA di apotek lain.
c. Penunjukkan Apoteker Pendamping dan Apoteker Pengganti harus dilaporkan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat
d. Apoteker Pendamping dan Apoteker Pengganti wajib memenuhi persyaratan
sebagaimana Apoteker Pengelola Apotek.
e. Apabila APA berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 (dua) tahun secara
terus-menerus, SIA atas nama Apoteker bersangkutan dicabut.
Pada setiap pengalihan tanggung jawab pengelolaan kefarmasian yang
disebabkan karena penggantian Apoteker Pengelola Apotek kepada Apoteker
Pengganti wajib dilakukan serah terima resep, narkotika, obat dan perbekalan
farmasi lainnya serta kunci-kunci tempat penyimpanan narkotika dan
psikotropika. Pada serah terima tersebut wajib dibuat berita acara serah terima
sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan dalam rangkap empat yang ditanda
tangani oleh kedua belah pihak, yang melakukan serah terima.
Apabila APA meninggal dunia, dalam jangka waktu dua kali dua puluh empat
jam, ahli waris APA wajib melaporkan kejadian tersebut secara tertulis kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Apabila pada apotek tersebut tidak
terdapat apoteker pendamping, pelaporan oleh ahli waris wajib disertai
penyerahan resep, narkotika, psikotropika, obat keras, dan kunci tempat
penyimpanan narkotika dan psikotropika. Pada penyerahan resep, narkotika,
psikotropika dan obat keras serta kunci tersebut, dibuat berita acara serah terima
dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker disertai pemberian informasi obat dan
konseling kepada pasien.
2.11.3 Konseling
Konseling adalah suatu proses komunikasi dua arah yang sistematik antara
apoteker dan pasien untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang
berkaitan dengan obat dan pengobatan. Apoteker harus memberikan konseling,
mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya,
sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan
terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan salah sediaan farmasi atau
perbekalan kesehatan lainnya.Untuk penderita penyakit tertentu seperti
kardiovaskular, diabetes, TBC, asma, dan penyakit kronis lainnya, apoteker harus
memberikan konseling secara berkelanjutan.
Universitas Indonesia
Tanda peringatan pada obat bebeas terbatas berbentuk kotak hitam dengan huruf
putih didalamnya (Gambar 2.3). Tanda peringatan tersebut berupa:
a. Tanda P no. 1 Awas! Obat Keras. Bacalah aturan memakainya. Contoh:
Stopcold® dan Inza®
b. Tanda P no. 2 Awas! Obat Keras. Hanya untuk kumur, jangan ditelan. Contoh:
Betadine gargle® dan Listerin®
c. Tanda P no. 3 Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar badan. Contoh:
Canesten® dan Rivanol®
d. Tanda P no. 4 Awas! Obat Keras. Hanya untuk dibakar. Contoh: Sigaret astma
e. Tanda P no. 5 Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelan. Contoh: Suppositoria
untuk laksatif
f. Tanda P no. 6 Awas! Obat Keras.Obat wasir, jangan ditelan. Contoh:
Suppositoria untuk wasir
Universitas Indonesia
dengan garis tepi hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi dan harus
mencantumkan kalimat “Harus dengan resep dokter”. Contoh Asam Mefenamat.
2.12.4 Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Obat narkotika ditandai
dengan palang medali berwarna merah (Gambar 2.5). Contoh Morfin, Petidin.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
OWA ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Sampai saat ini sudah ada 3 daftar obat
yang diperbolehkan diserahkan tanpa resep dokter. Peraturan mengenai Daftar
Obat Wajib Apotek tercantum dalam :
1. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 347/MenKes/SK/VII/1990 tentang Obat
Wajib Apotek, berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1
2. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 924/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar
Obat Wajib Apotek No. 2
3. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1176/Menkes/SK/X/1999 tentang Daftar
Obat Wajib Apotek No. 3
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri
guna mengatasi masalah kesehatan, dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang
dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan
rasional. Peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat
dicapai melalui peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan disertai dengan
informasi yang tepat sehingga menjamin penggunaan yang tepat dari obat
tersebut.
Oleh karena itu, peran apoteker di apotek dalam pelayanan KIE (Komunikasi,
Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat perlu
ditingkatkan dalam rangka peningkatan pengobatan sendiri. Walaupun APA boleh
memberikan obat keras, namun ada persayaratan yang harus dilakukan dalam
penyerahan OWA.
a. Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien
(nama, alamat, umur) serta penyakit yang diderita.
b. Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh diberikan
kepada pasien. Contohnya hanya jenis oksitetrasiklin salep saja yang termasuk
OWA, dan hanya boleh diberikan 1 tube.
c. Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup: indikasi,
kontra-indikasi, cara pemakain, cara penyimpanan dan efek samping obat
yang mungkin timbul serta tindakan yang disarankan bila efek tidak
dikehendaki tersebut timbul.
Obat-obat yang termasuk ke dalam daftar obat wajib apotek antara lain:
a. Obat kontrasepsi oral, baik tunggal maupun kombinasi.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2. Kontraindikasi
Pasien perlu diberi tahu dengan jelas kontraindikasi dari obat
yangdiberikan, agar tidak menggunakannya jika memiliki kontra indikasi
dimaksud.
3. Efek samping dan cara mengatasinya (jika ada)
Pasien juga perlu diberi informasi tentang efek samping yang mungkin
muncul dan apa yang harus dilakukan untuk menghindari atau mengatasinya.
4. Cara pemakaian
Cara pemakaian harus disampaikan secara jelas kepada pasien
untukmenghindari salah pemakaian, apakah ditelan, dihirup,
dioleskan,dimasukkan melalui anus, atau cara lain.
5. Dosis
Dosis harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien. Apoteker dapat
menyarankan dosis sesuai dengan yang disarankan oleh produsen (sebagaimana
petunjuk pemakaian yang tertera di etiket) atau dapat menyarankan dosis lain
sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
6. Waktu pemakaian
Waktu pemakaian juga harus diinformasikan dengan jelas kepada pasien,
misalnya sebelum atau sesudah makan atau saat akan tidur
7. Lama penggunaan
Lama penggunaan obat juga harus diinformasikan kepada pasien,
agarpasien tidak menggunakan obat secara berkepanjangan karena penyakitnya
belum hilang atau sudah memerlukan pertolongan dokter.
Hal yang harus diperhatikan sewaktu minum obat tersebut, misalnya
pantangan makanan atau tidak boleh minum obat tertentu dalam waktu
bersamaan.
8. Hal yang harus dilakukan jika lupa meminum obat.
9. Cara penyimpanan obat yang baik.
10. Cara memperlakukan obat yang masih tersisa.
11. Cara membedakan obat yang masih baik dan sudah rusak.
Selain itu, apoteker juga perlu memberi informasi kepada pasien tentang
obat generik yang memiliki khasiat sebagaimana yang dibutuhkan, serta
Universitas Indonesia
keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan obat generik. Hal ini
penting dalam pemilihan obat yang selayaknya harus selalu memperhatikan aspek
farmakoekonomi dan hak pasien. Selain konseling dalam farmakoterapi, Apoteker
juga memiliki tanggung jawab lain yang lebih luas dalam swamedikasi. Dalam
pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh IPF (International Pharmaceutical
Federation) dan WMI (World Self-Medication Industry) tentang swamedikasi
yang bertanggung jawab (Responsible Self-Medication) dinyatakan sebagai
berikut:
1. Apoteker memiliki tanggung jawab profesional untuk memberikan nasihat dan
informasi yang benar, cukup, dan objektif tentang swamedikasi dan semua produk
yang tersedia untuk swamedikasi.
2. Apoteker memiliki tanggung jawab profesional untuk merekomendasikan
kepada pasien agar segera mencari nasihat medis yang diperlukan
apabiladipertimbangkan swamedikasi tidak mencukupi.
3. Apoteker memiliki tanggung jawab profesional untuk memberikan laporan
kepada lembaga pemerintah yang berwenang dan untuk menginformasikan
kepada produsen obat yang bersangkutan mengenai efek yang tidak dikehendaki
(adverse drug reaction) yang terjadi pada pasien yang menggunakan obat tersebut
dalam swamedikasi.
4. Apoteker memiliki tanggung jawab profesional untuk mendorong anggota
masyarakat agar memperlakukan obat sebagai produk khusus yang harus
dipergunakan dan disimpan secara hati-hati, serta tidak boleh dipergunakan tanpa
indikasi yang jelas.
Universitas Indonesia
31 Universitas Indonesia
Saat ini PT. Kimia Farma Trading &Distribution memiliki wilayah pasar
di Sumatera, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah, Jawa Timur dan Indonesia wilayah
timur, dan 34 cabang PBF (Pedagang Besar Farmasi), sedangkan PT. Kimia
Farma Apotek memiliki 36 unit bisnis dan 502 Apotek yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
3.2.2 Misi
a. Jaringan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi jaringan apotek, klinik,
laboratorium klinik dan layanan kesehatan lainnya
b. Saluran distribusi utama bagi produk sendiri dan produk principal.
c. Pengembangan bisnis waralaba dan peningkatan pendapatan lainnya ( Fee-
Based Income)
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
36 Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Pesanan khusus untuk narkotika dan psikotropika, rekapitulasi resep kredit, dan
perhitungan keuangan kasir.
h. Tempat penyerahan dan informasi obat
Apotek ini pun telah dilengkapi patient care sebaigai tempat penyerahan dan
informasi obat kepada pasien.Tempat ini berupa meja yang dilengkapi dengan
kursi untuk tempat duduk pasien.Fasilitas tersebut disediakan untuk
mempermudah penyampaian informasi obat dan konseling.
i. Sarana penunjang
Apotek ini memiliki berbagai sarana penunjang seperti tempat parkir yang luas,
toilet, masjid yang cukup besar, ruang praktek untuk 13 dokter spesialis, optik,
laboratorium klinik, dan beberapa mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
(Lampiran 8). Barang yang dipesan akan dikirim ke gudang pusat dan selanjutnya
akan didistribusikan ke masing-masing apotek beserta dokumen droping
(Lampiran 9) dan formulir serah terima barang DCs (Lampiran 10) melalui jasa
ekpedisi. Permintaan barang dilakukan menggunakan Bon Pemesanan Barang
Apotek/ BPBA (Lampiran 11) yang ditujukan kepada PBF. Khusus untuk
pengadaan narkotika dan psikotropika, pengadaan dilakukan oleh masing-masing
apotek pelayanan melalui Surat Pesanan (SP) khusus Narkotika dan Psikotropika
dan diantar langsung ke apotek pelayanan.
Pembelian obat dan perbekalan farmasi lainnya tidak saja berasal dari PBF
Kimia Farma tetapi juga dari PBF atau distributor resmi/ berizin lainnya. Adapun
dasar pemilihan PBF atau distributor adalah sebagai berikut:
1) Ketersediaan barang
2) Kualitas barang yang dikirim dapat dipertanggungjawabkan
3) Besarnya potongan harga (diskon) yang diberikan
4) Kecepatan pengiriman barang yang tepat waktu
5) Cara pembayaran.
b. Penyimpanan barang
Apotek memiliki ruang/tempat penyimpanan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan lainnya pada sarana swalayan farmasi dan ruang peracikan.
Swalayan farmasi menyediakan tempat untuk men-display obat bebas dan obat
bebas terbatas serta informasi bagi pasien berupa brosur/ leaflet. Di dalam ruang
peracikan, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya disimpan di dalam
rak-rak/lemari yang memudahkan pengisian dan pengeluaran barang. Di tempat
ini terdapat serangkaian kegiatan yang meliputi: penerimaan, pengawasan,
pengendalian persediaan, dan pengeluaran obat. Penyimpanan sediaan farmasi
disusun berdasarkan kelas terapi (sifat farmakologis), keamanan, bentuk sediaan,
suhu stabilitas, dan disusun secara alfabetis. Lemari penyimpanan sediaan farmasi
di ruang peracikan terdiri dari:
1) Lemari penyimpanan obat ethical/ prescription drugs berdasarkan kelas
terapi dan obat yang sering diresepkan dokter.
2) Lemari penyimpanan obat narkotika yang terkunci
3) Lemari penyimpanan obat psikotropika yang terkunci
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Medication Records. Bila obat hanya diambil sebagian maka petugas membuat
salinan resep/ copy resep (Lampiran 14) untuk pengambilan sisanya. Bagi
pasien yang memerlukan kuitansi dapat pula dibuatkan kuitansi dan salinan
resep di belakang kuitansi tersebut.
4) Obat disiapkan.
5) Setelah obat selesai disiapkan maka obat diberi etiket (Lampiran 15) dan label
(Lampiran 16) bila perlu dan dikemas dengan kemasan (Lampiran 17).
6) Pemeriksaan kembali dilakukan sebelum obat diberikan yang meliputi nomor
resep, nama pasien, kebenaran obat, jumlah dan etiketnya, serta dilakukan juga
pemeriksaan salinan resep sesuai resep aslinya serta kebenaran kuitansi.
7) Obat diserahkan kepada pasien sesuai dengan nomor resep yang disertai
dengan informasi tentang cara pemakaian obat dan informasi lain yang
diperlukan pasien. Konseling dapat dilakukan bersamaan pada saat pemberian
informasi obat atas permintaan pasien.
8) Lembaran resep asli dikumpulkan menurut nomor urut dan tanggal resep dan
disimpan sekurang-kurangnya tiga tahun.
Penjualan dengan cara kredit obat dengan resep dokter adalah penjualan
obat dengan resep berdasarkan perjanjian kerjasama yang telah disepakati oleh
suatu perusahaan/instansi dengan apotek yang pembayarannya dilakukan secara
kredit melalui penagihan kepada perusahaan secara berkala. Contohnya kerja
sama dengan PT. Telkom, PT. Garuda Indonesia, PT. Simas, PT. PLN, Indosat,
BPJS, PRB, Antara dan lain-lain. Prosedur pelayanan resep kredit pada dasarnya
sama dengan pelayanan resep tunai, hanya saja pada pelayanan resep kredit
terdapat beberapa perbedaan seperti:
1) Setelah resep dokter diterima dan diperiksa kelengkapannya maka dilakukan
penetapan harga namun tidak dilakukan pembayaran oleh pasien tetapi
langsung dikerjakan oleh petugas apotek.
2) Harga resep kredit ditetapkan berdasarkan perjanjian kerjasama oleh
intansi/perusahaan dengan Apotek Kimia Farma, sehingga harganya berbeda
dengan pembelian resep tunai.
3) Penomoran resep dokter yang dibeli secara kredit dibedakan dengan resep yang
dibeli secara tunai.
Universitas Indonesia
4) Resep disusun dan disimpan terpisah dari resep yang dibeli secara tunai
kemudian dikumpulkan dan dijumlahkan nilai rupiahnya berdasarkan masing-
masing instansi atau perusahaan untuk dilakukan penagihan pada saat jatuh
tempo pembayaran yang telah disepakati bersama.
Pelayanan UPDS adalah penjualan obat bebas atau perbekalan farmasi
yang dapat dibeli tanpa resep dari dokter seperti OTC (over the counter) baik obat
bebas dan obat bebas terbatas. Pelayanan UPDS mengikuti alur sebagai berikut:
1) Petugas menerima permintaan barang dari pasien dan langsung
menginformasikan ketersediaan obat.
2) Setelah disetujui oleh pembeli, pembeli langsung membayar ke kasir.
3) Bagian kasir menerima uang pembayaran dan membuat bukti penyerahan nota
penjualan bebas.
4) Barang beserta bukti pembayaran penjualan bebas diserahkan kepada pasien.
4.5.2 Kegiatan Non Teknis Kefarmasian
Kegiatan non teknis kefarmasian yang dilakukan oleh Apotek Kimia
Farma No.7 berupa administrasi harian dalam bentuk pembuatan Laporan Ikhtisar
Penerimaan Harian (LIPH) (Lampiran 18) baik tunai maupun kredit, serta
memasukkan data resep tunai dan resep kredit. Kegiatan pencatatan dilakukan
oleh bagian administrasi dan keuangan di Bisnis Manajer, meliputi kegiatan
administrasi dan keuangan. Kegiatan administrasi ditangani oleh beberapa staf
adiministrasi dan keuangan yang bertanggung jawab kepada supervisor
administrasi dan keuangan, sedangkan kegiatan keuangan ditangani oleh Kasir
Besar. Supervisor administrasi dan keuangan serta Kasir Besar bertanggung jawab
langsung kepada BM.
Universitas Indonesia
45 Universitas Indonesia
sumber air yang memenuhi syarat kesehatan, penerangan yang baik, ventilasi dan
sistem sanitasi yang baik dan memenuhi syarat higienis.
Bagian depan apotek juga dilengkapi neon box yang bertuliskan logo
Kimia Farma dan berdampingan dengan papan nama bertuliskan praktek dokter
sehingga apotek mudah dikenali dan dapat menarik pelanggan terutama yang telah
mengenal reputasi Kimia Farma. Bagian depan apotek berupa kaca tembus
pandang sehingga dapat terlihat dari luar. Penting untuk mengatur pencahayaan
yang masuk ke bagian swalayan farmasi karena menjadi tempat men-display obat
OTC sehingga cahaya dan panas matahari yang masuk dapat mempengaruhi suhu
ruangan. Ruang tunggu apotek dirasa cukup nyaman karena dilengkapi dengan
pendingin ruangan, televisi, dan disediakan koran. Apotek juga dilengkapi sarana
penunjang seperti toilet dan mushola yang dapat digunakan oleh pelanggan
apotek.Apotek juga harus dilengkapi dengan papan nama yang memuat nama
apotek, nama APA (Apoteker Pengelola Apotek), nomor SIA, alamat dan nomor
telepon apotek.
Penataan swalayan farmasi sudah baik dan bertata rapi. Penataan barang di
swalayan farmasi didesain berdasarkan kelompok terapinya dan bentuk
sediaannya untuk obat-obatan (medicines) dan berdasarkan penggunaanya,
misalnya hair care, skin care dan baby care untuk persedian alkes dan barang-
barang di luar kategori medicines. Papan petunjuk yang bertuliskan kelompok
tertentu sudah tertata dengan baik, sehingga memudahkan pelanggan atau
konsumen untuk mencari produk yang diinginkan, namun dengan penulisan
informasi dalam bahasa asing terkadang membuat pelanggan atau konsumen
masih kesulitan untuk mencari produk yang dia inginkan, sehingga harus bertanya
kepada petugas apotek mengenai letak produk yang dicarinya. Sebagian produk
OTC (Over The Counter) masih belum dilengkapi dengan label harga sehingga
menyulitkan konsumen untuk mengetahui atau membandingkan harga obat atau
barang yang ingin dibelinya.
Obat-obat di ruang racik dipisahkan berdasarkan bentuk sediaan dan
disusun di rak penyimpanan menurut efek farmakologisnya dan secara alfabetis.
Penyusunan obat berdasarkan efek farmakologis dinilai baik karena memudahkan
asisten apoteker dan tenaga kefarmasian lainnya untuk mengetahui obat-obat
Universitas Indonesia
yang termasuk ke dalam efek farmakologis tertentu. Selain itu, hal tersebut juga
memudahkan tenaga kefarmasian untuk menginformasikan kepada pasien tentang
obat tersebut. Selain itu, penyusunan obat berdasarkan kelompok farmakologinya
tersebut untuk mengurangi resiko kesalahan terapi apabila terjadi kesalahan
pengambilan obat. Obat sediaan padat dan cair yang tidak memerlukan kondisi
penyimpanan khusus diletakkan di tempat terpisah dengan tidak terkena cahaya
matahari langsung. Obat-obat yang memerlukan kondisi penyimpanan khusus
seperti suppositoria, insulin, dan obat dengan suhu penyimpanan khusus disimpan
dalam lemari pendingin. Setiap obat diletakkan dalam kotak disertai label nama
obat, potensi obat (jika obat tersebut tersedia dalam dua potensi atau lebih) dan
dilengkapi dengan kartu stok. Penyimpanan dua macam obat dalam satu kotak
atau dua obat sejenis dengan kekuatan yang berbeda memiliki kelemahan, dimana
dapat terjadi salah pengambilan obat sehingga dapat merugikan pasien dan juga
apotek. Untuk obat-obat generik hanya disusun berdasarkan alfabetis tidak
berdasarkan efek farmakologinya.
Hal yang juga harus diperhatikan adalah beberapa posisi lemari obat yang
tidak ergonomis sehingga menyulitkan pengambilan obat yang dilakukan oleh
personil yang bekerja. Penyimpanan obat di kotak obat dilakukan dengan
mengeluarkannya dari dus aslinya. Tujuannya agar membuat susunan obat terlihat
rapi. Namun perlu diperhatikan bagaimana pengelolaan obat kadaluarsa,
khususnya obat yang harusnya dapat dikembalikan kepada distribusi dengan dus
aslinya.
Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika disimpan terpisah dari obat-
obat lain di dalam lemari khusus yang terdapat pada ruangan tertentu di apotek.
Lemari khusus tersebut dilengkapi dengan kunci dan dipegang oleh asisten
apoteker penanggung jawab narkotika dan psikotropika. Lemari narkotika dan
psikotropika tersebut dikunci setiap selesai digunakan. Hal ini untuk menjamin
tidak terjadinya penyalahgunaan obat-obat tersebut. Penggunaan kartu stok dalam
pencatatan dan pemasukan dan pengeluaran obat untuk mempermudah
penelusuran dengan lebih baik.
Universitas Indonesia
5.2 Personalia
Apotek KF No.7 dipimpin oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek
(APA) yang merangkap sebagai Business Manager (BM) yang bertanggung jawab
terhadap keseluruhan kegiatan apotek serta membawahi secara langsung Manajer
Apotek Pelayanan yang terdapat di wilayah BM. Petugas apotik lainnya antara
lain satu apoteker pendamping yang dibantu oleh asisten apoteker dan juru racik.
Apoteker pendamping di apotik hanya satu orang saja sehingga ada waktu dimana
kegiatan penyerahan obat, PIO, serta konseling tidak dilakukan oleh apoteker.
Oleh karena itu, tugas tersebut digantikan oleh beberapa asisten apoteker yang
sudah senior.
Dalam melaksanakan sistem pengelolaan apotek, asisten apoteker bekerja
dengan merangkap sebagai petugas kasir dan administrasi. Tugas administrasi
menjadi tanggung jawab asisten apoteker seperti laporan narkotika, laporan
psikotropika, laporan barang rusak dan kadaluarsa, laporan penjualan bebas, dan
rekapitulasi tagihan resep kredit ke beberapa instansi. Selain petugas apotek,
terdapat beberapa Sales Promotion Girl (SPG) yang ditugaskan di bagian
swalayan untuk membantu penjualan produk-produk swalayan dan membantu
petugas apotek dalam menyusun produk-produk di area swalayan farmasi.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
memberi label warna yang menunjukkan tahun daluarsa obat pada setiap kotak
obat. Namun, hal tersebut tidak cukup dilakukan hanya satu kali, melainkan harus
dilakukan secara berkala. Buku/ kartu stok barang digunakan sebagai catatan
manual untuk mengetahui waktu, sumber, jumlah, dan petugas yang melakukan
pemasukan/pengeluaran obat.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
dibeli dan apakah pasien telah sering menggunakan obat tersebut. Apabila pasien
belum pernah mendapatkan obat sebelumnya, dan obat tersebut tidak terdapat di
daftar OWA, pasien akan merekomendasikan untuk memeriksakan diri ke dokter
terlebih dahulu.
Jumlah layanan resep maupun non-resep di Apotek Kimia Farma No. 7
cukup banyak, terutama pada saat jam praktik dokter sehingga membuat
pelayanan apotek tidak dapat berjalan secara maksimal. Lamanya pelayanan
menimbulkan ketidakpuasan bagi pasien. Hal ini harus dihindari karena justru
akan memperburuk citra apotek. Saat menerima resep pasien dapat diberitahu
terlebih dahulu terutama resep racikan bahwa penyiapan resep akan memakan
waktu sehingga diharapkan pasien dapat bersabar dan menunggu antrian.
Universitas Indonesia
stock opname. Pada laporan tersebut dirinci nama obat, jumlah, dan tanggal
kadaluarsa.
Universitas Indonesia
6.1 Kesimpulan
a. Kegiatan pelayanan kefarmasian yang dilakukan di Apotek Kimia Farma
No.7 Bogor meliputi pelayanan resep dokter, pelayanan swamedikasi/usaha
penyembuhan diri sendiri (UPDS), pelayanan swalayan farmasi, manajemen
perbekalan farmasi, dan perbekalan kesehatan.
b. Apoteker Kimia Farma No. 7 Bogor telah melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai pengelola apotek baik dalam bidang teknis kefarmasian dan fungsi
non teknis kefarmasian
c. Peran dan fungsi apoteker dalam aspek manajerial di apotek Kimia Farma No.
7 telah berjalan dengan baik yaitu, melakukan pengawasan seluruh aspek
pelayanan kefarmasian, pengelolaan perbekalan farmasi dan perbekalan
kesehatan dimulai dari pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengelolaan
dan penyaluran sediaan farmasi di apotek. Selain itu, melakukan pengelolaan
dan administrasi mengenai keuangan apotek
6.2 Saran
a. Penulisan stok barang di kartu stok dilakukan dengan disiplin dan tanggung
jawab sehingga dapat riwayat pengeluaran atau pemasukan obat dapat
diketahui
b. Produk farmasi maupun non-farmasi yang ada di swalayan hendaknya diberi
label harga sehingga memudahkan pelayanan bagi pasien dan efisiensi waktu.
c. Hendaknya digunakan slogan sebagai jaminan waktu tunggu untuk resep
racikan sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.
55 Universitas Indonesia
Departemen Kesehatan RI. (1993). Peraturan Menteri Kesehatan No. 922 Tahun
1993 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Jakarta.
Universitas Indonesia
(lanjutan)
(lanjutan)
(lanjutan)
(lanjutan)
(lanjutan)
Penerimaan Resep
Resep Tunai
Resep Kredit
PENYAKIT REMATIK
ANGKATAN LXXVIII
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DEPOK
JUNI 2014
PENYAKIT REMATIK
ANGKATAN LXXVIII
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DEPOK
JUNI 2014
ii
1. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 1
iv Universitas Indonesia
v Universitas Indonesia
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengkaji lebih dalam mengenai
penyakit rematik, yang meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, klasifikasi,
diagnosa dan pemeriksaan laboratorium serta terapi farmakologi dan
nonfarmakologi.
1 Universitas Indonesia
2 Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2.3.1 Osteoatritis
Universitas Indonesia
rawan sendi. Dasar utama konsep degenerasi pada patogenesis OA adalah proses
wear and tear, yaitu kerusakan sendi yang diikuti perbaikan sebagai respons
tulang subkhondral yang tampak berupa pembentukan osteofit atau spur. Konsep
ini umumnya dikaitkan dengan faktor risiko usia dan beban biomekanik pada
sendi tanpa mengabaikan proses inflamasi yang terjadi secara bersamaan. Teoritis,
proses perbaikan tersebut dapat dideteksi melalui pengukuran 2,6-
dimethyldifuro8-pyrone (DDP) yang merupakan petanda mutakhir degradasi
rawan sendi. Selain itu, tampak peningkatan granulocyte macrophage-colony
stimulating factor (GMCSF) yang berperan pada metabolisme khondrosit.
Sedangkan efusi yang terjadi pada beberapa
kasus OA berkaitan dengan peran sinovium yang berfungsi dalam sintesis cairan
sendi.
Gambaran patofisiologisnya adalah kerusakan progresif pada kartilago
dengan terbentuknya fisura-fisura dan kemudian bisa sampai denudasi tulang.
Hipertropi tulang reaktif yang terjadi setelah hilangnya kartilago akan
menimbulkan pembentukan osteofit yang khas. Tulang subkondral di bawahnya
mengalami remodelisasi dan mungkin menyebabkan pembentukan kista dan
sklerosis. Tonjolan-tonjolan tulang pada osteofitosis, sklerosis subkondral, dan
kista tampak jelas pada foto rontgen polos dan menjadi temuan radiologis utama
OA.
Universitas Indonesia
c. Latihan Fisik
d. Istirahat dan merawat persendian
e. Penurunan berat badan
f. Bedah (pilihan terakhir)
g. Akupunktur
h. Biofeedback
i. Cognitive Behavioural Therapy
j. Hipnosis
k. Teknik relaksasi (yoga dan meditasi), dll.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
d. Obat-obat lain
Obat luar seperti krem gosok, spray (capsaicin spray), metilsalisilat.
Kortikosteroid yang merupakan antiinflamasi yang kuat, dapat diberikan secara
suntik pada sendi. Ini adalah tindakan untuk jangka pendek, tidak disarankan
untuk lebih dari 2-3 x suntik per tahun. Tidak diberikan per oral. Asam
hyaluronidase disuntikkan di sendi, biasanya untuk OA lutut. Zat ini adalah
komponen dari sendi, terlibat dalam lubrikasi dan nutrisi sendi.
Suplemen
a. Glukosamin sulfat 500mg , 3 kali sehari 1500mg
atau 1500mg per hari
b. Jahe dan kunyit - -
AINS
a. COX non selektif
- Aspirin 325mg – 650mg setiap 3600mg
4 – 6 jam untuk nyeri
dan inflamasi mulai
3600mg/hari dalam
dosis terbagi
- Diflunisal 500mg – 1000mg, 2 2000mg
kali sehari
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
b. Penilaian Sendi
1. Sinar X
Hasil sinar X dari sendi dapat membantu membedakan antara berbagai jenis
arthritis. Serangkaian sinar X juga dapat membantu menunjukkan perbaikan atau
perburukan kondisi.
2. Musculoskeletal Ultrasound
USG muskuloskeletal dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kehadiran,
distribusi dan tingkat keparahan pada peradangan dan kerusakan sendi.
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI scan dapat membantu menunjukkan kerusakan yang terjadi pada sendi.
2. Terapi farmakologi :
Obat antireumatik yang memodifikasi penyakit / disease-modifying
antirheumatic drug (DMARD) seharusnya dimulai pada 3 bulan pertama dari
onset simtomatik RA. NSAID dan/atau kortikosteroid bisa digunakan untuk
pengobatan simtomatik. Keduanya dapat mempengaruhi simtom lebih baik
daripada DMARD yang membutuhkan waktu minggu hingga bulan baru terlihat.
Namun bagaimanapun juga NSAID tidak mempengaruhi perkembangan penyakit
dan penggunaan jangka panjang kortikosteroid memberikan dampak yang tidak
diinginkan. Penggunaan DMARD dapat menurunkan jumlah mortalitas akibat
RA.
Universitas Indonesia
Terapi kombinasi dengan dua atau lebih DMRAD ketika menggunakan single-
DMRAD tidak efektif. Kombinasi siklosporin-metotreksat serta metotreksat-
sulfasalzine dan hidroksikloroquin
a. AINS
Untuk terapi simtomatik pilihan pertama untuk mengurangi gejala yang
timbul akibat AR seperti nyeri, pembengkakan, dan memperbaiki fungsi sendi
Universitas Indonesia
b. DMARDs
AINS merupakan terapi simtomatik utama untuk nyeri dan inflamasi,
tetapi efeknya sangat kecil bahkan tidak ada dalam mengurangi progresif
kerusakan tulang, tulang rawan, tulang sendi. DMARD dapat mengubah
perjalanan penyakit atau memperlambat kerusakan pada tulang dan sendi dan
sekitarnya. Kerjanya sangat lambat, maka diperlukan terapi dalam jangka yang
lama, yaitu mulai dari 6 minggu sampai 6 bulan.
Obat obat yang dapat berfungsi untuk memperlambat atau mengubah
perjalanan penyakit adalah metotreksat, azathioprin, penisillamin,
hidroksiklorokuin, sulfasalazin, leuflonamid, antagonis tumor, necrosis factor
(TNF). Obat ini dipakai dalam jangka relatif panjang, maka banyak efek samping
dan efek toksik yang terjadi.
Universitas Indonesia
1. Metotreksak
Adalah DMARD utama untuk terapi AR pada dosis yang lebih rendah jika
dibandingkan untuk terapi kanker. Metotreksak bekerja menghambat sintesis
sitokinin dan biosintesis purin yang bertanggung jawab terhadap timbulnya
inflamasi pada AR. Onzet obat cepat 2-3 minggu.
Efek toksik pada lambung (mual, muntah, stomatitis, diare), hematologi
(trombositopenia, leucopenia), Paru-paru( fibrosis dan pneumositis), pada hepar
(peningkatan SGPT dan SGOT).
Pemberian Asam Folat dapat mengurangi efek toksik tanpa mengurangi
efektifitasnya.
3. Azathioprin
Adalah analog pirin yang akan dimetabolisme oleh tubuh menjadi
metabolit aktifyang bernama 6-Thioguanin. Metabolit ini akan mensintesis asam
inosinat, fungsi sel-T, sel B, produksi immunoglobulin, dan sekresi IL-2. Selain
itu juga akan mempengaruhi sintesis DNA dan RNA.
Efek antirematiknyakemungkinan akan tercapai setelah pemberian 3-4
minggu. Bila tidak ada respon pengobatan selama 12 minggu, maka pengobatan
harus dihentikan. Efek toksik obat ini antara lain menekan sumsum tulang
Universitas Indonesia
4. Ciklosporin
Bekerja dengan menekan produksi sitokin, makropage, tulang,dan sel
kartilago. Onzet terapi 3-4 bulan. Toksisitas dari obat ini antara lain hipertensi,
hiperglikemi, neprotoksik, tremor,GI intoleran dan hirsutism. Obat ini sebagai
cadangan jika penderita AR refrakteratau intoleranterhadap, DMARDs yang lain.
d. Glukokortikoid (Kortikosteroid)
Kortikosteroid pada terapi RA berfungsi untuk menekan inflamasi dan
mempunyai sifat sebagai immunosupresif tetapi tidak merubah perjalanan
penyakit. Dosis oral rendah < 10mg/hari prednisone atau yang setara dapat
digunakan sebagai jembatan terapi sebelum penggunaan DMARD’s menghasilkan
efek yang diinginkan atau untuk terapi yang kontinyu pada pasien yang sukar
terkontrol dengan AINS dan satu atau lebih DMARD’s.
Penggunaan dosis yang tinggi baik oral atau injeksi dimungkinkan
diberikan untuk beberapa hari untuk mengontrol inflamasi (flares), setelah
terkontrol dosis diturunkan secara bertahap hingga mencapai dosis efektifnya.
Sediaan depot dari triamcinolon hexacetonid dan methylprednisolon asetat dapat
diberikan melalui injeksi IM pada pasien yang kurang patuh dalam berobat.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
c. Sinar X
Sinar X dapat membantu mendiagnosis gout, namun metode ini jarang
digunakan untuk mendiagnosis gout karena peradangan yang disebabkan oleh
gout biasanya sulit terdeteksi dengan menggunakan metode ini.
d. Penetapan Diagnosis
Oleh karena memeriksa kristal natrium urat terkadang sulit dilakukan, daftar
periksa sering digunakan untuk menetapkan diagnosis. Daftar periksa yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Memiliki lebih dari satu serangan dengan gejala nyeri, pembengkakan dan
peradangan.
2. Mengalami peradangan tingkat tinggi dalam waktu hanya satu hari dari
timbulnya gejala.
3. Gejala hanya mempengaruhi satu sendi pada suatu waktu.
4. Timbul gejala pada sendi di jempol kaki atau sendi kaki yang lain.
5. Hasil uji asam urat menunjukkan adanya kenaikan kadar asam urat dalam
darah.
6. Pemeriksaan fisik atau sinar X telah mendeteksi pembengkakan di dalam sendi.
7. Tidak ada bukti bahwa sendi terinfeksi oleh bakteri.
Pasien dapat didiagnosis menderita gout jika setidaknya enam dari daftar
periksa diatas sesuai dengan kondisi yang terjadi.
2. Terapi farmakologi :
a. Arthritis Gout Akut
Tujuan terapi serangan Arthritis gout akut adalah menghilangkan simtom.
Penting untuk menghindarkan fluktuasi konsentrasi urat dalam serum karena
dapat memperpanjang serangan atau memicu episoda lebih lanjut. Sebab itu
hipourisemik seperti alopurinol tidak diberikan sampai paling sedikit tiga minggu
setelah serangan akut berhenti dan diteruskan pada pasien yang mengalami
serangan pada saat minum alopurinol. Sendi yang sakit harus diistirahatkan dan
terapi obat dilaksanakan secepat mungkin untuk menjamin respons yang cepat dan
sempurna Ada tiga pilihan obat untuk Arthritis gout akut: NSAID, kolkhisin,
kortikosteroid.
Setiap obat ini memiliki keuntungan dan kerugian. Pemilihan untuk pasien
tetentu tergantung pada beberapa faktor, termasuk waktu onset dari serangan yang
Universitas Indonesia
1. NSAID
NSAID biasanya lebih dapat ditolerir dibanding kolkhisin dan lebih
mempunyai efek yang dapat diprediksi.
NSAID tidak mempengaruhi kadar urat dalam serum. Ada beberapa NSAID yang
sering diperuntukan untuk Arthritis gout Diklofenak, indometasin, ketoprofen,
naproksen, piroxikam, sulindak.
Indometasin cenderung paling sering dipakai, walau tidak ada perbedaan
yang signifikan antara obat ini dengan obat NSAID lain. Pemakaian aspirin harus
dihindarkan sebab mengakibatkan retensi asam urat, kecuali kalau dipakai dalam
dosis tinggi tergantung pada keparahan serangan dan waktu antara onset dan
permulaan terapi, dosis 50-100mg indometasin oral akan menghilangkan nyeri
dalam dua-empat jam. Dapat diikuti menjadi 150-200mg sehari, dengan dosis
dikurangi bertahap menjadi 25mg tiga kali sehari untuk 5 sampai 7 hari, hingga
nyeri hilang. Cara ini dapat mengurangi toksisitas gastrointestinal. NSAID
biasanya dibutuhkan antara 7 sampai 14 hari tergantung respons pasien, walau
pasien dengan kronik atau gout tofi membutuhkan terapi NSAID lebih lama untuk
mengendalikan simtom. Pemanfaatan NSAID menjadi terbatas karena efek
sampingnya, yang menimbulkan masalah terutama pada manula dan pasien
dengan gangguan fungsi ginjal. Pada manula, atau mereka dengan riwayat PUD
(Peptic Ulcer Disease), harus diikuti dengan H2 antagonis, misoprostol atau PPI
(Proton Pump Inhibitor).
Untuk Misoprostol, perlu kehati-hatian dalam pemakaiannya,
kontraindikasi untuk wanita hamil karena dapat , dan penggunaannya masih
sangat terbatas di Indonesia. Untuk pasien dengan gangguan ginjal, NSAID harus
dihindarkan sedapat mungkin, atau diberikan dengan dosis sangat rendah, apabila
keuntungan masih lebih tinggi dibanding kerugian. Apabila demikian maka harus
dilakukan pemantauan creatinin clearance, urea, elektrolit secara reguler.
NSAID selektif COX-2 (Celecoxib), pada dosis 120mg sehari sebanding
dengan indometasin dosis tinggi (150 mg/hari) dalam mengobati tanda-tanda gout
Universitas Indonesia
akut dalam waktu 4 jam, ini akan sangat berguna bagi pasien yang tidak dapat
memakai NSAID.
2. Kolkhisin
Kolkhisin dipakai untuk Arthritis gout akut, sebagian rematologis
menganggap tidak efektif, karena cenderung menyebabkan diare berat terutama
bagi pasien dengan mobilitas terbatas. Sebaiknya dipakai untuk pencegahan saja
atau sebagai pilihan terakhir.
Kolkhisin telah dipakai sejak tahun 1920. Kolkhisin adalah antimitotik,
menghambat pembelahan sel, dan diekskresi melalui urin. Tidak menurunkan
kadar urat dalam serum, dan kalau menjadi pilihan maka harus diberikan secepat
mungkin saat serangan terjadi agar efektif. Kolkhisin dapat juga dipakai untuk
mencegah serangan, dan direkomendasikan untuk diberikan dalam dosis rendah
sebelum memulai obat penurun urat, kemudian dilanjutkan sampai 1 tahun setelah
urat dalam serum menjadi normal.
Bila diberikan secara oral maka diberikan dosis awal 1 mg, diikuti dengan
dosis 0,5 mg. Walau BNF menganjurkan diberikan setiap 2 jam sampai timbul
diare atau total pemberian 8 mg, kenyataan jarang diikuti. Kebanyakan pasien
merespons dalam waktu 18 jam dan inflamasi menghilang pada 75-80% pasien
dalam 48 jam. Reaksi yang tidak dikehendaki dari kolkhisin adalah gangguan
gastrointestinal, disfungsi sumsum tulang belakang, dan disfungsi neuromuskular.
Hal ini lebih sering terjadi pada pasien dengan gangguan ginjal atau hati dan
manula. Kolkhisin sebagai vasokonstriktor dan mempunyai efek stimulasi pada
pusat vasomotor, sebab itu hatihati bagi pasien dengan gagal jantung kronis.
3. Kortikosteroid
Injeksi intra-artikular kortikosteroid sangat berguna bila NSAID atau
kolkhisin bermasalah, misalnya pada pasien dengan gagal jantung kronis atau
gangguan ginjal atau hati. Ini juga sangat berguna untuk Arthritis gout akut yang
terbatas hanya sendi atau bursa tunggal. Bagaimanapun harus dipastikan bahwa
penyakit ini bukan Arthritis septik, sebelum menyuntikkan steroid. Kortikosteroid
dapat diberikan secara oral dalam dosis tinggi (30-40mg) atau intramuskular,
Universitas Indonesia
berangsur-angsur diturunkan selama 7-10 hari, terapi ini baik untuk pasien yang
tidak dapat mentolerir NSAID, kolkhisin ataupun gagal dengan terapi ini, juga
bagi mereka dengan serangan poliartikular. Hati-hati bagi pasien dengan gagal
jantung.
b. Gout Kronis
Pengobatan gout kronis membutuhkan waktu jangka panjang untuk mereduksi
serum urat sampai dibawah normal; Harus dijaga agar tidak terjadi
seranganserangan gout akut, mengurangi volume tofi, mencegah perusakan
selanjutnya. Terapi penurunan urat hendaknya tidak direkomendasikan saat terjadi
serangan akut.
Sebelum memberi pasien alopurinol, beberapa hal harus dipertimbangkan
apakah pasien adalah kandidat yang tepat untuk urikosurik
Obat penurun urat diindikasikan untuk :
• Pasien dengan serangan lebih dari 2 kali setahun
• Gout tofi yang kronis
• Produksi berlebih asam urat (primary dan purin enzyme defect)
• Gout kronis yang berkaitan dengan kerusakan ginjal atau batu ginjal urat
• Tambahan terapi sitotoksik untuk hematological malignancy
Universitas Indonesia
biasanya terlihat dalam 4 minggu dan serangan gout akut berhenti dalam 6 bulan
dengan terapi yang kontinyu. Reduksi tofi memakan waktu tahunan. Kadang-
kadang dosis dibutuhkan sampai 900mg.
Waspada:
• Banyak interaksi, terutama dengan antikoagulan oral, teofilin,
azatioprin.
• Efek samping utama : ruam (2%)
• Reaksi hipersensitif: (0.4%), meningkat bila dimakan bersama
ampisilin (20%), tiazid. Reaksi hipersensitif dapat mengakibatkan
mortalitas.
• Karena ekskresi hanya lewat ginjal, hati-hati bagi yang mengalami
kerusakan ginjal, sebab itu dosis harus disesuaikan dengan creatinin
clearance.
Fobuxostat: obat dalam penelitian.
2. Urikosurik
Obat urikosurik meningkatkan ekskresi urat di ginjal dengan menghambat
reabsorpsi pada proksimal tubule. Karena mekanisme ini ada kemungkinan terjadi
batu ginjal atau batu di saluran kemih. Untuk mencegah risiko ini dosis awal harus
rendah ditingkatkan perlahan-lahan, dan hidrasi yang cukup. Tidak boleh dipakai
pada kondisi overproduction atau nefrolitiasis ginjal. Obat ini ternyata dapat
dipakai untuk hiperurisemia yang disebabkan diuretik. Probenesid dan
sulfinpirazon* sebaiknya tidak dipakai untuk pasien dengan kerusakan ginjal
Benzbromaron* suatu alternatif dari alopurinol, untuk pasien normal dan pasien
dengan fungsi ginjal yang terganggu, hasilnya bagus. Telah dipakai pula untuk
pasien yang tidak mengalami kemajuan dengan pengobatan alopurinol, dan pada
pasien transplan ginjal dalam terapi siklosporin.
Ada kekhawatiran tentang hepatoksisita, dan pemakaiannya pada pasien yang
alergi alopurinol dengan gangguan ginjal belum diteliti lebih lanjut. Dosis 25- 150
mg Losartan, suatu angiotensin II converting enzyme inhibitor (ACE inhibitor)
yang dipakai untuk terapi hipertensi, menghambat reabsorpsi tubular ginjal sebab
itu bekerja sebagai urikosurik. Losartan juga menunjukkan penurunan urat dalam
Universitas Indonesia
serum yang meningkat akibat diuretik. Obat ini berguna sebagai terapi tambahan
pada pasien dengan hipertensi dan gout/hiperurisemia.
Fenofibrat, obat penurun lipid, ternyata mempunyai efek urikosurik juga.
Penurunan sebesar 20-35% terjadi. Akan berguna bagi pasien dengan
hiperlipidemia dan gout/hiperurisemia Terapi kombinasi dari fenofibrat atau
losartan dengan obat anti-hiperurisemik, termasuk benzbromaron(50mg sekali
sehari) atau alopurinol (200mg dua kali sehari), secara signifikan mengurangi urat
dalam serum sesuai dengan peningkatan ekskresi asam urat. Kombinasi ini adalah
pilihan yang baik untuk terapi pasien gout dengan hipertrigliseridamia dan/atau
hipertensi, walau efek tambahan hipourisemik sifatnya sedang.
3.Urikolitik
Sebagai katalisator, urat oxidase merubah asam urat menjadi alantoin pada
binatang tingkat rendah. Manusia tidak memiliki enzim ini. Bila dipakai secara
parentral urikase* adalah penurun urat yang lebih cepat dibanding alopurinol. Urat
oxidase mencegah terbentuknya urat dan juga menguraikan asam urat yang telah
ada, tidak seperti alopurinol.
Universitas Indonesia
32 Universitas Indonesia
34 Universitas Indonesia
a. Kelengkapan Administratif
Tabel 4.1 Kelengkapan administratif resep apotek Kimia Farma No.6
No. Persyaratan Administrasi Ada Tidak
1. Nama dokter √
2. Sip dokter √
3 Alamat dokter √
4. Tanggal penulisan resep √
5. Tanda tangan dokter √
6. No. Telp dokter √
7. Nama pasien √
8. Alamat pasien √
9. Umur pasien/Tgl lahir √
10. Jenis kelamin pasien √
11. Berat badan pasien √
b. Kesesuaian Farmasetik
Tabel 4.2 Kesesuaian farmasetik resep apotek Kimia Farma No.6
No. Nama Obat Jumlah Aturan pakai
1. Nonflamin capsul 10 capsul 3 x sehari 1 cap
Sesudah makan
2. Piroxicam 10mg 20 tablet 3 x sehari 1 cap
Sesudah makan
Universitas Indonesia
c. Pertimbangan klinis
Tabel 4.3 Komposisi dan sediaan pada resep apotek Kimia Farma No.6
No. Nama Obat Komposisi Sediaan
1. Nonflamin capsul Nonflamin mengandung
: Tinoridini HCl 55,8 mg
yang setara dengan
basanya 50,0 mg.
2. Piroxicam Piroxicam 10mg dan
20mg
Tabel 4.4 Indikasi obat pada resep apotek Kimia Farma No.6
No. Nama Obat Indikasi
1. Nonflamin capsul Dapat diberikan untuk pengobatan
Peradangan setelah pembedahan, luka
atau sarana pemeriksaan pada urologi,
peradangan saluran pernapasan bagian
atas akut, lumbago (sakit pinggang), nyeri
punggung, atralgia (nyeri sendi), nyeri
setelah pencabutan dan pemotongan gigi,
nyeri pada penyakit rematik kronik.
Universitas Indonesia
Tabel 4.5 Mekanisme kerja obat pada resep apotek Kimia Farma No.6
No. Nama Obat Mekanisme Kerja
1. Nonflamin capsul Tinoridini adalah non-steroid (NSAID)
dan mempunyai daya anti-peradangan
dan analgetik. Mekanisme kerja dari
Tinoridini untuk menstabilkan
biomembran terutama pada lisosom
yang berhubungan dengan sel atau
jaringan yang rusak sewaktu terjadinya
peradangan, yaitu dengan cara
melepaskan enzim hidrolisis.
Tabel 4.6 Efek samping obat pada resep apotek Kimia Farma No.6
No. Nama Obat Efek Samping
1. Nonflamin capsul Nausea, anoreksia, diare, dan konstipasi.
Universitas Indonesia
Tabel 4.7 Dosis obat pada resep apotek Kimia Farma No.6
No. Nama Obat Dosis dalam Dosis Keterangan
resep
1. Nonflamin 3 x sehari 1 sehari 3 x 1-2 kapsul. Masih dalam
cap dosis lazim
Tabel 4.8 Interaksi obat pada resep apotek Kimia Farma No.6
No. Nama Obat Interaksi dengan obat lain
1. Nonflamin capsul -
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
b. Kelengkapan Administratif
c. Kesesuaian Farmasetik
Universitas Indonesia
d. Pertimbangan klinis
Tabel 4.11 Efek samping obat pada resep apotek Kimia Farma No.7
No. Nama Obat Efek Samping
1. Allupurinol Gangguan GI, sakit kepala, mialgia,
astenia, insomnia, edema angioneurotik,
kram otot, miositis, miopati, ikterus
kolestatik, neuropati perifer, pruritus
2. Atorvastatin Trombositopenia, agranulositosis & anemia
aplastik pd pasien dg ggn fungsi ginjal
Tabel 4.12 Dosis obat pada resep apotek Kimia Farma No.7
Nama Obat Dosis dalam Dosis Keterangan
No. resep
1. Allupurinol 100 mg sehari Berdasarkan literatur Masih dalam
selama 15 hari dosis allopurinol 100 dosis lazim
mg sehari,
ditingkatkan setiap
minggu dengan 100
mg sehari sampai 300
mg sehari setelah 2
minggu (dan sampai
600 mg sehari dalam
4-6 minggu bila
dibutuhkan).
2. Atorvastatin 1 x sehari 1/2 Dosis harian 5 mg dan Masih dalam
tab (20mg) dosis maksimum 40 dosis lazim
mg/hari
Universitas Indonesia
Tabel 4.13 Interaksi obat pada resep apotek Kimia Farma No.7
No. Nama Obat Interaksi dengan obat lain
1. Allupurinol Resiko miopati meningkat jika digunakan
bersama dengan siklosporin, derivat asam
fibrat, eritromisin, niasin, atau anti jamur
golongan azol.
Penurunan kadar atorvastatin dalam plasma
jika digunakan dengan suspensi antasida per
oral yang mengandung mg dan al
hidroksida, dan kolestipol.
Peningkatan kadar "steady-state"
atorvastatin dalam plasma jika digunakan
dengan eritromisin.
Penurunan nilai auc (daerah di bawah
kurva) untuk noretindron dan etinilestradiol.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penyusunan makalah tugas khusus ini adalah:
Arthritis atau remaik adalah istilah umum untuk peradangan (inflamasi) dan
pembengkakan di daerah persendian atau sekumpulan penyakit yang melibatkan
sistem tulang, sendi, otot dan jaringan lunak di sekitarnya (ligamen, tendon,
entesis), serta gangguan pada sistem imun (sistem kekebalan tubuh). Arthritis
dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh; menyebabkan rasa sakit, kehilangan
kemampuan bergerak dan kadang bengkak. Terdapat lebih dari 100 macam
penyakit yang mempengaruhi daerah sekitar sendi. Yang paling banyak adalah
Osteoarthritis (OA), arthritis gout (pirai) dan arthritis rheumatoid (AR). Gejala
klinis yang sering adalah rasa sakit, ngilu, kaku, atau bengkak di sekitar sendi.
Menegakkan diagnosis penyakit reumatologis sangat tergantung pada pola klinis,
karena pola keterlibatan sendi, struktur periartikular, dan jaringan ikat biasanya
sangat khas untuk keadaan tertentu. Diagnosa yang dilakukan dengan melihat
manifestasi klinik penyakit dan juga pengujian laboratorium klinik. Obat-obat
yang dapat diberikan umumnya adalah untuk meredakan gejala nyeri yang timbul
seperti analgetik dan antiinflamasi.
5.2. Saran
Perlu dilakukan pengkajian resep rematik dengan variasi pengobatan yang
berbeda agar dapat menjadi bahan pembelajaran dalam penanganan terapi
penyakit rematik.
45 Universitas Indonesia
46 Universitas Indonesia
ANGKATAN LXXVIII
Universitas Indonesia
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DEPOK
JUNI 2014
1306344103
ANGKATAN LXXVIII
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DEPOK
JUNI 2014
ii
No. Resep Nama Obat Komposisi Indikasi Dosis Efek Samping Konseling
1. R/ Calnic suspensi Kalsium (Ca) Untuk membantu Anak : 1-3 sdt 1x Gangguan Diminum 1 kali sehari
Calnic Susp No.1 memenuhi sehari gastrointestinal 5 ml sendok takar.
S1dd 5 ml kebutuhan ringan Dihindari konsumsi
kalsium (Ca) bersama dengan
sediaan tetrasiklin oral
atau preparat fluorid,
dan susu karena akan
terjadi interaksi.
1
2. R/ Lasal sirup Salbutamol sulfate Asma bronkial, Dewasa : 5-10 ml Tremor, palpitasi. Diminum 1 kali sehari
Lasal syrup No.1 bronkitis kronik, Anak 6-12 tahun : 5 ml (sendok takar)
S1dd CI malam emfisema, dan 5 mL. Anak < 6
R/ kondisi tahun : 2.5-5 mL
bronkospastik Diberikan 2-3
C last No. XL
lain. kali/hari.
S2dd1 pc C last tablet Kleboprida maleat 0,5 Tukak peptik, Dewasa : 1 tablet Dalam dosis besar Diminum 2 kali sehari
R/ mg gastroduodenitis. 3 x per hari menyebabkan : 1 tablet sebelum
Wiacid 150 mg No. XC
Universitas Indonesia
3. R/ Vibramycin tablet Doxycycline hyclate Infeksi bakteri Dewasa : 200 mg Gangguan Diminum 2 kali sehari
Vibramycin 50 mg saluran nafas, (100 mg BB/hari gastrointestinal, 1 tablet.
No. XXVIII saluran untuk ruam Hindari konsumsi
S2dd1 urogenital, pemeliharaan). makulopapular & bersama dengan susu.
jaringan lunak. eritematosa,
fotosensitivitas,
reaksi
hipersensitivitas.
4. R/ Harnal tablet Tamsulosin HCl Gejala gangguan 0,2 – 0,4 mg 1x Gangguan fungsi Diminum 1 kali sehari
Harnal No. V saluran kemih per hari hati, ikterus, 1 tablet.
bagian bawah pusing, sakit Dapat mengganggu
yang kepalagelisah, kemampuan
berhubungan penurunan tekanan mengemudi/menjalank
dengan darah, gangguan an mesin karena itu
hiperplasia prostat gastrointestinal, hindari mengendarai
jinak. dan palpitasi. kendaraan setelah
mengkonsumsi obat
ini.
5. R/ Galvusmet tablet Vildagliptin, Tambahan Dewasa 1 tablet 2 Sakit kepala, Diminum 2 kali sehari
Galvusmet 50/500 No. Metformin HCl terhadap diet dan x/hari (pagi dan tremor, pusing, 1 tablet pada pagi hari
Universitas Indonesia
2
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
vidagliptin saja
atau pasien DM
yang sebelumnya
telah diterapi
dengan kombinasi
vildagliptin dan
metformin HCl.
6. R/ Methioson tablet Metionin 100 mg, Gangguan fungsi Sehari 3x 2-3 tab Diminum 3 kali sehari
Methioson tab No. X kolin bitartrat 100 mg, hati (misalnya setelah makan 1 tablet.
S3dd1 vit B1 2 mg, vit B2 2 pada penyakit
mg, nikotinamid 6 mg, kuning, zat
vit B6 2 mg, hepatotoksik, dan
pantotenat 3 mg, infeksi), infiltrasi
biotin 0,1 mg, asam lemak.
folat 0,4 mg, vit B12
0,67 mcg, vit E 3 mg.
7. R/ Allopurinol tablet Allopurinol 100 mg Hiperurisemia Sehari 100 mg Reaksi kulit, Diminum 1 kali sehari
Allopurinol 100 mg primer (gout) dan sampai kadar gangguan 1 tablet pada malam
No. XV hiperurisemia asam urat normal, gastrointestinal, hari.
S 0-0-1 sekunder maksimum 8 diare.
(mencegah tablet.
R/
pengendapan
Atorvastatin 10 mg No. asam urat dan
XV kalsium oksalat)
S 0-0-1 Atorvastatin tablet Artovastatin 10 mg Menurunkan Awal : 10 mg 1x Konstipasi, Diminum 1 kali sehari
Universitas Indonesia
3
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
8. R/ Hyperil tablet Ramipril 5 mg Hipertensi, gagal Hipertensi awal Reaksi Diminum 1 kali sehari
Hyperil 5 mg tab No. jantung kongestif. tanpa diuretik : anafilaktoid, 1 tablet.
XV sehari 1x2,5 mg. gangguan
S1dd1 Pemeliharaan : kardiovaskular,
hingga 2 mg per gannguan ginjal,
R/
hari terbagi dalam gangguan saluran
Bisoprolol 5 mg tab 1-2 dosis. cerna.
No. VIII Bisoprolol tablet Bisoprolol 5 mg Sebagai terapi Awal : 5 mg 1x Mual, muntah, Diminum 1 kali sehari
S1dd½ tunggal atau per hari, dapat diare, sakit kepala. setengah tablet
R/ kombinasi dengan dinaikan sampai
Lansoprazole No. XV antihipertensi lain 10-20 mg 1x per
S1dd1 hari.
R/ Lansoprazole Lansoprazol 30 mg Pengobatan Tukak usus dan Konstipasi, diare, Diminum 1 kali sehari
Spironolakton 25 mg kapsul jangka pendek refluks esofagus : mulut kering, mual. 1 tablet
No. XV tukak usus, tukak sehari 1x 30 mg Diminum sebelum
S1dd1 lambung, dan selama 4 minggu. atau 1 jam setelah
refluks esofagus. Tukak lambung ; makan.
sehari 1x 30 mg
selama 8 minggu
Spironolakton Spironolakton 25 mg Hipertensi, 25-100 mg per Diare, mual, sakit Diminum 1 kali sehari
tablet kondisi edema hari kepala, mengantuk 1 tablet
seperti pada gagal
jantung
9. R/ Captopril tablet Kaptopril 25 mg Hipertensi ringan Awal : sehati 2x Batuk kering, Diminum 3x sehari 1
Captopril 25 mg No. sampai sedang. 12,5 mg iritasi tablet
Universitas Indonesia
4
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
XXX sekali sehari.
S1dd1 Dosis dapat
R/ ditingkatkan
Phenoxymethylpenicilli dalam interval 2
minggu hingga
n 500 mg No. LX
dosis maks. 50 mg
S2dd1 perhari.
Pasien gagal
jantung kongestif
: 3,125 mg dua
kali sehari selama
2 minggu dapat
ditingkatkan
menjadi 6,25 mg
dua kali sehari.
Furosemid tablet Furosemide 40 mg Udema yang Awal : 20-80 mg Hiperurisemia, Diminum 1 kali sehari
disebabkan oleh per hari hipokalemia. 1 tablet.
payah jantung,
sirosis hati,
penyakit ginjal
termasuk sindrom
nefrotik,
hipertensi ringan
sampai sedang.
Phenoxymethyl- Phenoxymethylpenicil Infeksi saluran Dewasa : 2 tablet Reaksi alergi, Diminum 2 kali sehari
Universitas Indonesia
10. R/ Ketesse tablet Dexketoprofen Nyeri Tab 12,5 mg tiap - Diminum 2 kali sehari
Ketesse tab No. X trometamol muskuloskeletal 4-6 jam atau 25 1 tablet
akut, dismenore, mg tiap 8 jam. Berikan 30 menit
5
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
S2dd1 sakit gigi, nyeri sebelum makan,
pasca operasi. terutama untuk
meredakan nyer akut
dengan cepat.
11. R/ Spasminal tablet Metampiron 500 mg, Meringankan rasa 1 tablet, - Diminum 2 kali sehari
Spasminal No. X ekstrak beladona 10 sakit disertai kolik berikutnya 1 tab 1 tablet.
S2dd1 mg, papaverin (spasme). setiap 6-8 jam;
hidroklorida 25 mg,. maks 4 tab.
12. R/ Rimactazid tablet Rifampisin 75 mg, Pengobatan Pasien dengan Rifampisin : urin Diminum 1 kali sehari
Rimactazid No. XXX INH 50 mg. tuberkulosa akibat berat badan berwarna 1 tablet sebelum
S1dd1 ac turunan kurang dari 50 kg kemerahan. makan.
Mycobacterium : 2 kaptab sehari Gangguan Diberikan pada saat
tuberculosae yang selama gastrointestinal, perut kosong (1 jam
sensitif terhadap pengobatan awal. gangguan fungsi sebelum makan, atau 2
Rifampisin dan hati, leukopenia, jam setelah makan)
INH. eosinofilia.
Sindrom flu.
13. R/ Cendo vitrolenta Tiap ml larutan Kekeruhan & Teteskan 1 tetes - Teteskan 4 kali sehari
Cendo Vitrolenta MD MD mengandung : pendarahan pada pada kantung 1 tetes pada kantung
No. II Potassium Iodide 5 vitreous body konjungtiva, 1-3 konjungtiva.
S4dd gtt 100/5 mg, Sodium Iodide 10 dikarenakan kali sehari
mg segala
penyebabnya
(usia, myopia,
hypertonia,
Universitas Indonesia
diabetes,
periphlebitis).
Kekeruhan pada
lensa sebagai
ggejala awal
katarak senilis
6
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
14. R/ Regit tablet Domperidone Maleate Mual dan muntah 10-20 mg tiap 4-8 Galaktore, Diminum 3 kali sehari
Regit No. XVI fungsional, jam ginekomastia, setengah tablet
S3dd½ ac organik, infeksi diare, sakit kepala, Diminum sebelum
R/ atau diet. ruam kulit. makan.
Omeprazole Omeprazole 20 mg Tukak duodenal, Sehari 1x 20 atau Mual. Diminum 1 kali sehari
Omeprazole No. XVI
granule dalam tukak gastik, 40 mg. setengah kapsul
S1dd½ ac kapsul tukak peptik.
R/
Fastro No. VII Fastro kapsul Fucoidan 100 mg Membantu Sehari 1 kapsul - Diminum 1 kali sehari
memelihara 1 kapsul
S1dd1
kesehatan
lambung
15. R/ Lanabal kapsul Mecobalamin 500 mcg Untuk terapi Sehari 3 kali 1 Mual, penurunan Diminum 1 kali sehari
Lanabal 500 mg No. neuropati perifer kapsul nafsu makan, diare. 1 kapsul
XX Diminum setalah
S1dd1 pc malam makan pada malam
hari.
R/
Astria kapsul Astaxanthin Membantu 1 kapsul lunak/ - Diminum 1 kali sehari
Astria memelihara hari 1 kapsul pada pagi
S1dd1 pc pagi kesehatan tubuh hari.
16. R/ Minosep gargle Chlorhexidine Gingivitis, 2x sehari gunakan Kelainan warna 2x sehari gunakan 10
Minosep Gargle No. I gluconate periodontitis, 10 ml, kumur pada gigi dan ml, kumur selam 1
S2dd 10 ml ulkus aptosa selam 1 menit mengurangi daya menit
R/ pengecapan Jangan ditelan
Kalmoxillin 500 mg Menghambat
Universitas Indonesia
No. VI pembentukan
S3dd1 plek, mencegah
karies gigi
Kalmoxillin tablet Amoxicillin Infeksi kulit dan Dewasa dan anak Ruam, urtikaria, Diminum 3 kali sehari
jaringan lunak, lebih dari 20 kg : hipersensitif, mual, 1 tablet
infeksi saluran 250 - 500 mg muntah, diare.
napas, infeksi setiap 8 jam.
7
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
saluran Anak kurang dari
genitourinaria, 20 kg : 20 - 40 mg
infeksi gonore. / kgBB / hari
terbagi dalam 3
dosis.
Uretritis gonore:
3 g dosis tunggal.
17. R/ Kotrimoksazol 80 mg trimetoprim dan Infeksi saluran Dewasa dan anak - Diminum 3 kali sehari
Kotrimoksazol 1 tab tablet 400 mg kemih dan diatas 12 tahun: 1 puyer setelah makan.
Dexametason 1 tab sulfametoksazol. kelamin yang 960 mg, 2 kali Puyer harus
CTM 1 tab disebabkan oleh sehari. dihabiskan.
E. coli. Klebsiella
Zinc 1 tab
sp, Enterobacter
mf pulv No. X sp, Morganella
S3dd1 pc habiskan morganii, Proteus
mirabilis, Proteus
vulgaris.
Otitis media akut
yang disebabkan
Streptococcus
pneumoniae,
Haemophilus
influenzae.,
Infeksi saluran
pernafasan bagian
Universitas Indonesia
atas dan
bronchitis kronis
yang disebabkan
Streptococcus
pneumoniae,
Haemophilus
influenzae.,
Pneumonia yang
disebabkan
8
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
Pneumocystis
carinii.
Diare yang
disebabkan oleh
E. coli.
Dexametason tablet Dexametason Antiinflamasi, 0,5 mg - 10 mg Menambah nafsu
pengobatan per hari makan, menimbun
reumatoid artritis (rata2 1,5 mg - 3 garam dan air,
mg per hari). memberikan efek
5 mg - 40 mg per katabolik.
hari.
CTM tablet Chlorpheniramine Keadaan alergi, ½ - 1 tablet 3- Sedasi, gangguan
maleat ultikaria 4x/hari gastrointestinal,
sakit kepala, reaksi
alergi.
Zinc tablet Zinc sulfat pelengkap untuk Anak 6 bulan - 5 Muntah
pengobatan diare tahun: 1 tablet
pada anak-anak di dispersibel (zinc
bawah 5 tahun, 20 mg) diberikan
diberikan bersama setiap hari selama
larutan oralit. 10 hari berturut-
turut (bahkan
ketika diare telah
berhenti).
18. R/ Linoral tablet Ethinylestradiol Gangguan siklus 0.05 mg/hari Gangguan Gl, Diminum 2 kali sehari
Universitas Indonesia
9
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
intermenstrual;
proliferasi
endometrium,
peningkatan ukuran
fibromiomata uteri;
sakit kepala
19. R/ Biostrum sirup Colostrum bovine 300 Suplemen untuk Anak,usia diatas 4 - Diminum 3 kali sehari
Biostatin syrup No. I mg, DHA 200 mg, cod meningkatkan 5 ml (sendok takar).
liver oil 10 mg, lysine tahun : 1 -3 x 1 Berikan pada saat
S3dd cth 5 kekebalan tubuh,
HCl 200 mg, vit A nafsu makan, sendok teh. setelah makan.
2,000 iu, vit D 200 iu, pencegahan dan Anak,usia
vit B1 0.6 mg, vit B2 terapi defisiensi
0.15 mg, vit B6 0.6 dibawah 4 tahun :
vitamin,
mg, vit B12 1.5 mcg, pembentukan 1 x sehari 1
nicotinamide 5 mg,
tulang dan gigi, sendok teh.
dexpanthenol 2.5 mg,
adjuvan pada
Zn picolinate 5 mg
diare.
20. R/ Vitanam kapsul Asam folic 800 mcg, Suplemen vitamin 1 kasul 1x/hari - Diminum 1 kali sehari
Vitamam No. XXX vit A 5000 iu, vit B6 dan mineral untuk 1 kapsul
S1dd1 15 mg, vit B12 4 mcg, kehamilan.
R/ vit D 400 iu, Mg 100
mg, Zn 15 mg, fructo-
Vossecal No. XXX
oligosaccharide 50
Universitas Indonesia
10
vit D3 5 mcg, Mg 100 dan tulang pada
Duvadiline tablet Isoxsuprine Gangguan Tablet : 1 tablet 3- Kadang : palpitasi Diminum 2 kali sehari
peredaran darah 4 kali/hari. Ampul sementara, setengah tablet
berupa : 1 ampul 3 penurunan TD atau
insufisiensi kali/hari. pusing (turunkan
pembuluh darah dosis).
perifer karena
adanya spasme :
kedinginan, kaku,
kram, iskemik
pada ekstremitas,
tukak diabetik.
21. R/ Sibelium tablet Flunarizine 5 mg Pemeliharaan 2 tablet pada sore Samnolen dan Diminum 1 kali sehari
Sibelium tab 5 mg No. terapi migrain, hari atau dalam 2 letih. 1 tablet pada sore hari
XV pusing vestibular, dosis terbagi. Diminum setelah
S1dd1 pc gangguan makan.
sirkulasi perifer
karena arteriopati
organik.
22. R/ Resorchin tablet Chloroquine Pencegahan dan Profilaksis dewasa Kerusakan retina Diminum 1 kali sehari
Resorchin tab No. XII phosphate pengobatan 300 mg yang irreversibel, 1 tablet
S1dd1 serangan akut chloroquine base kesulitan
malaria, (2 tab) 1x/minggu akomodasi mata,
Universitas Indonesia
amebiasis oenglihatan
ekstraintestinal. berkabut
23. R/ Ardium tablet Ekstrak citrus sinensis Nyeri tungkai, Nyeri tungkai : 2x Gangguan GI Diminum 2 kali sehari
Ardium No. XL pericarpium setara bengkak atau sehari 1 tablet. 1 tablet
S2dd1 diosmin 90% dan edema terutama Wasir : 6tab
hesperidin 10% padda malam selama 4 hari,
hari, pada gejala kemudian 4 tab
fungsional sehari selama 3
11
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
diakibatkan oleh hari.
wasir.
24. R/ Lyrica kapsul Pregabaline 50 mg Neuropati perifer 150-600 mg per Pusng, somnolen, Diminum sekali sehari
Lyrica 50 mg No. V hari terbagi dalam peningkatan nafsu 1 kapsul
S1dd1 2-3 dosis makan, bingung,
R/ emosi labil,
impotensi,
Topgesic 500 mg No. X
iritabilitas,
S2dd1 pc pagi gangguan
penglihatan,
vertigo
Topgesic kaplet Asam mefenamat 500 Nyeri pada Dewasa & anak > Gangguan GI & Diminum 2 kali sehari
salut enterik mg reumatik akut & 14 tahun: awal perdarahan, ulkus 1 kaplet
kronis, luka 500 mg, kemudian peptikum, sakit Sebaiknya diminum
jaringan lunak, 250 mg tiap 6 jam kepala, mengantuk, segera setelah makan
pegal otot & Anak > 6 bulan: 3- pusing, cemas, Dapat menyebabkan
sendi, dismenore, 6,5 mg/kgBB tiap gangguan visual, kantuk, hindari
sakit kepala, gigi, 6 jam. Maks 7 hari ruam kulit, mengemudi &
nyeri pasca bedah diskrasia darah, kegiatan yang
nefropati memerlukan
kewaspadaan
25. R/ Itraconazole kapsul Itraconazole 200 mg Kandidiasis 2 kapsul 2 kali Gangguan GI, sakit Diminum sekali sehari
Itraconazole 200 mg vulvovagina sehari selama kepala 1 kapsul
No. VII sehari atau 2 Sebaiknya diminum
S1dd1 kapsul sekali setelah makan
Universitas Indonesia
12
dan trigliserida untuk pasien yang
13
AR pada orang disesuaikan kembung, mual, Penggunaan kronik
14
rongga rahim). siklus haid.
15
perdarahan sekitar tergantung usia
16
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
R/ Prenamia caps Fe fumarate 360 mg, Vitamin dan 1 kapsul per hari Mual, muntah, Diminum 1 kali sehari
Prenamia caps No. folic acid 1.5 mg, mineral suplemen feses berwarna 1 kapsul, dapat
XXX vitamin B12 15 mcg, pada anemia hitam diminum sebelum atau
S1dd1 vitamin C 75 mg, seperti anemia sesudah makan.
vitamin D3 400 iu, Ca selama kehamilan Jika feses berwarna
carbonate 200 mg dan menyusui hitam itu adalah efek
samping dari obat.
32. R/ Recustein Erdosteine Mukolitik pada 2-3 kali sehari 1 Dapat Diminum 3 kali sehari
Recustein No. X gangguan saluran kapsul. menyebabkan 1 kapsul.
S3dd1 pernafasan akut gangguan lambung, Obat ini dianjurkan
R/ dan kronik. mual. diminum sesudah
makan untuk
Ancefa 500 mg VI
mengurangi rasa tidak
S2dd1 nyaman pada GI.
Tidak boleh diberikan
bersama obat Sirosis
hati dan defisiensi
enzim sistationin
sintetase. Gagal ginjal
berat (bersihan
kreatinin <25
mL/menit) dan tidak
dianjurkan untuk
wanita Hamil, laktasi.
Anak.
Universitas Indonesia
Ancefa kapsul 500 Cefadroxil Sal napas, Dewasa dan anak Mual, muntah, Diminum 2 kali sehari
mg urogenital, kulit ≥ 40 kg : 1 - 2 diare. Reaksi sesudah makan.
dan jar lunak g/hari dibagi 2 hipersensitif. Obat ini tidak boleh
dosis. Anak < 40 Kolitis diberikan bersamaan
kg : 25 mg/kg pseudomembran dengan antibiotic gol
BB/hari dibagi 2 sefalosporin tidak
17
dosis dianjurkan untuk
33. R/ Sifrol tablet Pramipexole diHCl Pengobatan tanda Awal : 0.375 Perilaku dan mimpi Diminum 2 kali sehari
Sifrol No. XXX dan gejala mg/hari dibagi abnormal, bingung, sebelum makan untuk
S2dd1 penyakit dalam 3 dosis. konstipasi, delusi, mengurangi gangguan
Parkinson Dosis dapat pusing, diskinesia, pada GI.
idiopatik lanjut ditingkatkan tiap kelelahan yang Tidak boleh
dalam kombinasi 5-7 hari sampai menyeluruh, dikonsumsi secara
dengan levodopa. maksimal : 4.5 halusinasi, sakit bersamaan dengan
Terapi simtomatik mg/hari. kepala, Simetidin, amantadin,
idiopathic restless Pemeliharaan : hiperkinesia, antipsikotik, sedatif
legs syndrome 0.375-4.5 mg/hari hipotensi, atau alkohol (efek
gangguan makan, aditif).
hiperfagia, Tidak dianjurkan
insomnia, untuk pasien yang
gangguan libido, memiliki riwayat
mual, edema gangguan ginjal,
perifer, paranoia, gangguan psikotik,
somnolen, penyakit KV berat.
peningkatan BB Wanita hamil dan
laktasi. Hindari
penghentian terapi
secara mendadak.
Universitas Indonesia
Dapat mengganggu
kemampuan
mengendarai dan
mengoperasikan mesin
34. R/ Hepsera Adefovir dipivoxl Pengobatan Dewasa : 18 -65 Nyeri perut, mual, Diminum 1 kali sehari
Hepsera No. XXX hepatitis B kronik tahun dosis kembung, diare, sebelum makan untuk
S1dd1 pada orang anjuran : 1 kali dispepsia; astenia; menguragi terjadinya
R/ dewasa dengan sehari 10 mg. sakit kepala; gangguan pada GI.
18
bukti adanya peningkatan kadar Perlu dilakukan :
Heplav Lamivudine Pengobatan 100 mg perhari Dapat meninbulkan Diminum 1 kali sehari
hepatitis B kronis gejala-gejala yang sesudah makan atau
dengan tanda- berkaitan dengan sebelum makan.
tanda atau replica infeksi saluran
tiruan virus nafas bagian atas,
hepatitis B. sakit kepala, mual,
19
lesu, nyeri perut,
Proliva Selenium 200 mcg, Membantu 1 tablet perhari. - Diminum 1 kali sehari
milk thistle 300 mg, menjaga 1 tablet sesudah
citrus bioflavonoids kesehatan fungsi makan.
120 mg, bilberry 100 hati
mg, α-lipoic acid 100
mg, quercetin 95% 50
mg, turmeric 40 mg,
licorice 40 mg,
dandelion 35 mg.
35. R/ Allegysal ED Pemirolast Kalium Konjungtivitis 1 tetes 2 kali Gatal pada kelopak Digunakan dengan
Allegysal ED alergi dan sehari pada pagi mata, iritasi mata, cara diteteskan 1 tetes
S2dd gtt 1 ops konjungtivitis dan sore blefaritis, secret 2 kali sehari pada pagi
R/ vernal abnormal dari mata hari dan sore hari
dan infeksi untuk mata yang sakit.
Optimax Plus syrup
konjungtiva.
S3dd cth ½
Optimax Plus syrup Per 5 ml: Lutein 1 mg, Supplemen untuk Dewasa 3 x sehari - Diminum 3 kali sehari
lycopene 0.5 mg, memelihara 10 ml setngah sendok teh (5
zeaxanthin 350 mcg, kesehatan fungsi Anak 6-12 tahun 3 ml)
vit E 12.5 mg, vit C 50 mata. Membantu x sehari 5 ml, 1-6
Universitas Indonesia
20
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
Perdarahan uterin menerus. memililki riwayat
fungsional dan infark miokard atau
menoragia pada penyakit kardio
fibroma. vaskular, hipertensi
Endometriosis, arterial atau diabetes,
dismenore. laktasi.
Terapi hormon tidak boleh
pengganti mengkonsumsi obat
dikombinasi bersamaan dengan
dengan estrogen. obat : antidiabetik,
antikonvulsan,
barbiturat, griseofilvin,
rifampisin
37. R/ Trolac tablet Triamcinolone IA : Sinovitis of Intra Disfungsi cairan Di konsumsi 2 kali
Trolac tab No. X Acetonide OA, AR, bursitis artikular/intra dan elektrolit; sehari sesudah makan.
S2dd1 akut dan subakut, bursitis awal 2.5 - muski;osketel, Gl,
artritis gout akut, 5 mg untuk sendi- dermatologik, dan
epikondilitis, sendi kecil dan 5 - gangguan
tendosinovitis 15 mg untuk endokrin; konvulsi,
nonseptik akut sendi-sendi besar. peningkatan TIK
dan OA pasca Maksimal : ≥ 20 dengan
traumatik. mg. intradermal papiledema,
Intradermal : awal 1 mg/tempat vertigo, sakit
pengobatan injeksi kepala, neuritis,
keloid, parestesia,
Universitas Indonesia
21
lichen planus glikosuria,
22
kali/hari secara
Epiven tablet 300 Gabapentin Pengobatan Dosis efektif 900 Somnolen, pusing, Diminum 2 kali sehari,
mg serangan epilepsi mg - 1800 ataksia, lelah, sebelum makan
terutama serangan mg/hari. nistagmus, sakit maupun sesudah
parsial sederhana kepala, tremor, makan.
dan komplek serta diplopia, mual &
serangan umum muntah, rhinitis,
tonik klonik. Juga amblyopia.
diindikasikan
untuk
Neurophatic Pain
Universitas Indonesia
Syndrome.
40. R/ Metoprolol tablet Metoprolol Hipertensi, Hipertensi : sehari - 2 kali sehari 1tablet
Metoprolol 25 mg No. 25 mg Angina 100-200mg dalam
LX pectoris,aritmia 1-2 dosis aatu
S2dd1 terutama sebagai dosis
takikardia, supra- tunggal pada pagi
R/
ventikular, hari, : jika perlu
Aspicef 80 mg No.
23
fibrilasi atrium, dapat ditingkatkan
Aspicef tablet 80 Telmisartan Terapi hipertensi Dewasa : 40 mg 1 Gangguan Gi, Diminum 1 kali sehari
mg essensial, kali/hari. artralgia, pada malam hari
Maksimal : 80 mg berkeringat sebelum atau sesudah
1 kali/hari. banyak, gangguan makan.
penglihatan,
vertigo, infeksi
saluran napas atas,
cemas, eksema,
kram atau
nyeritungkai,
tenditinitis, gejala
influenza, nyeri
dada dan
punggung, milgia,
ISK.
Universitas Indonesia
41. R/ Arcoxia tablet 90 Etorikoksib 90 mg Menghilangkan Osteoartritis, nyeri Asthina / fatigue, Ddiminum 1 kali
Arcoxia 90 mg No. X mg gejala pada kronik pusing, edema sehari.
S1dd1 pengobatan mussculoskeletal: ekstrim ringan, Tidak dianjurkan
osteoartritis, sehari 1 x 60 mg. HTN, dispepsia, dikonsumsi bersamaan
menghilangkan Nyeri akut rasa panas dalam dengan Warfariin ,
nyeri akut pada analgesia yang perut, nausea, sakit rinampisin,
pembedahan digunakan pada kepala, ALT dan mtehorexat, ACEI,
pengobatan gigi perawatan gigi: AST meningkat Lithium, Aspirin.
24
sehari 1 x 120 mg
sehari, pada
minggu
berikutnya.
Catatan: pada
pasien dengan
gangguan hati
tidak diperlukan
penyesuaian dosis,
25
efektifitas dan
X pada orang hari sebelum atau termasuk pusing sebelum atau sesudah
S1dd1 malam dewasa sesudah makan. dan edema perifer. makan.
Sinkop yang serius
dapat terjadi jarang
45. R/ Indexon tablet Dexamethasone Alergi serius, 3 kali sehari 1 Retensi cairan dan Diminum 2 kali sehari
Indexon tab 0,5 mg No. inflamasi yang tablet elektrolit, 1 tablet, sesudah
XV responsif terhadap peningkatan makan.
S 2x1 pc terapi kepekaan terhadap
26
kortikosteroid infeksi; hambatan
Arcoxia tablet 60 Etorikoksib 60 mg Menghilangkan Osteoartritis, nyeri Asthina / fatigue, Diminum 2 kali sehari,
mg gejala pada kronik pusing, edema sesudah makan.
pengobatan mussculoskeletal: ekstrim ringan, Tidak dianjurkan
osteoartritis, sehari 1 x 60 mg. HTN, dispepsia, dikonsumsi bersamaan
menghilangkan Nyeri akut rasa panas dalam dengan Warfariin ,
nyeri akut pada analgesia yang perut, nausea, sakit rinampisin,
pembedahan digunakan pada kepala, ALT dan mtehorexat, ACEI,
pengobatan gigi perawatan gigi: AST meningkat. Lithium, Aspirin.
sehari 1 x 120 mg.
Rocer kapsul 20 Omeprazole Pengobatan Dewasa : 20-40 Sakit kepala, mual, Diminum 2 kali sehari,
mg jangka pendek mg/hari Untuk diare, konstipasi, sebelum makan.
untuk tukak ulkus duodenum : ruam kulit,
Universitas Indonesia
27
membaik Untuk
48. R/ Scabicide cream Gameksan (gama memberantas Dioleskan tipis- Gameksan sedikit Dioleskan tipis-tipis
Scabicide cream No. I benzen heksaklorida) infeksi sekunder, tipis pada tempat banyak ditempat yang sakit 2-
Sue 10 mg yang umumnya yang sakit. merangsang selaput 3 kali sehari, setelah
R/ Asam Usnat (Usnic menyertai scabies. lendir, maka dibersihkan.
Acid) 10 mg Infeksi sekunder Scabicid tidak
Prolic 300 mg No. XVI
28
biasanya boleh terkena mata
Prolic kapsul 300 Clindamycin Pengobatan Dewasa : Infeksi Gangguan saluran Diminum 3 kali sehari
mg infeksi serius serius : 150-300 pencernaan, reaksi sesudah makan.
yang disebabkan mg tiap 6 jam. hipersensitivitas, Habiskan.
oleh bakteri Infeksi lebih berat sakit kuning,
anaaerob, : 300-450 mg tiap perubahan
Staphylococcus, 6 jam. Anak-anak hematopoietic
Pneumococcus, & : Infeksi serius : 8-
Streptococcus 16 mg/kg BB/hari.
yang rentan Infeksi lebih berat
terhadap : 16-20 mg/kg
Klindamisin. BB/hari.
Ocuson tablet Betametasone Keadaan alergi & Dewasa & anak Osteoporosis, Dimium 2 kali sehari
Universitas Indonesia
29
kebutuhan zat gelas berisi air.
vit C 50 mg,
50. R/ Vagistin ovula Metronidazole 500 Vaginitis karena Masukkan 1 Iritasi lokal Masukkan 1 ovula/hari
Vagistin ovula No. V mg, nystatin 100.000 jamur terutama ovula/hari ke ke dalam vag selama
S1dd1 iu kandida dan dalam vag selama 7-10 hari.
trikomonas. 7-10 hari.
51. R/ Noperten tablet Lisinopril 5 mg Hipertensi, gagal Hipertensi: Sakit kepala, Diminum 2 kali sehari
Noperten 5 mg No. XV jantung kongestif Awal 10 mg sekali pusing, diare, 1 tablet
S2dd1 yang tidak dapat sehari, batuk, mual, ruam Sebaiknya diminum
R/ dikontrol oleh pemeliharaan 10- kulit, palpitasi, setelah makan
diuretic & 20 mg sekali nyeri dada, letargi,
ISDN 5 mg No. XXX
Universitas Indonesia
30
dalam dosis
konjungtivitis,
episkleritis,
dakriosistitis,
tukak kornea,
hordeleum &
infeksi pada
kelopak mata
31
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
53. R/ Nopril tablet Lisinopril dyhidrate 10 Hipertensi, gagal Hipertensi: Pusing, sakit Diminum 1 kali sehari
Nopril 10 mg No. XV mg jantung kongestif Awal 10 mg, kepala, diare, lelah, 1 tablet
S1dd1 pemeliharaan 20 batuk, mual, ruam Sebaiknya diminum
R/ mg dosis tunggal. kulit, astenia setelah makan
Dosis dapat
ISDN 5 mg No. XLV
ditingkatkan bila
S3dd1 respon terapi tidak
tercapai setelah 2-
4 minggu. Maks
80 mg
Gagal jantung
(kombinasi
dengan diuretic &
digitalis):
Awal 2,5 mg
sekali sehari,
pemeliharaan 5-20
mg per hari dosis
tunggal
ISDN tablet Isosorbide dinitrate 5 Angina pektoris Terapi jangka Sakit kepala, Diminum 2 kali sehari
mg panjang: 10-20 mg hipotensi 1 tablet
3-4 kali sehari ortostatik, reflex Sebaiknya diminum
takikardia saat perut kosong
Hindari minum
bersamaan dengan
Universitas Indonesia
32
kewaspadaan
hari
Sindrom pra-
menstruasi:
1 tab1-3 kali
sehari
Pengaturan haid:
1 tab 2-3 kali
sehari tidak lebih
33
dari 10-14 hari
neurologic &
psikiatrik
Nitrokaf kapsul Glyceryl trinitrate 2,5 Pencegahan & 2,5 mg 2-3 kali Hipotensi Diminum 1 kali sehari
mg terapi jangka sehari ortostatik, reflex 1 tablet
panjang angina takikardi, aritmia Sebaiknya diminum
pektoris bradikardi, sakit saat perut kosong, 1
kepala, mengantuk, jam sebelum makan
ruam kulit Dapat menyebabkan
34
kantuk, hindari
urtikaria kronis Anak 6-11 tahun: kering, rasa tidak kantuk, hindari
idiopatik 1-2 sendok teh enak pada GI, mengemudi &
sehari reaksi kegiatan yang
Anak 2-5 tahun: hipersensitivitas memerlukan
½-1 sendok teh kewaspadaan
sehari
35
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
60. R/ Ocuson tablet Betamethasone 0,25 Alergi & Dewasa & anak > Osteoporosis, Diminum 3 kali sehari
Ocuson No. VI mg, dex- inflamasi 12 tahun: awal 1-2 pancreatitis, ½ tablet
S3dd½ chlorpheniramine tab 3-4 kali sehari, eritema, katarak
R/ maleat 2 mg maks 8 tab per subskapsular,
hari glaukoma
Cefat 250 mg No. X
Cefat kapsul Cefadroxil Infeksi saluran Dewasa: 1-2 g per Gangguan GI, Diminum 2 kali sehari
S2dd1 monohydrate 250 mg nafas, kulit & hari terbagi dalam reaksi 1 kapsul
jaringan lunak, 2 dosis tiap 12 jam hipersensitivitas. Sebaiknya diminum
ISK & infeksi Anak: 25-50 Jarang kolitis bersamaan dengan
kelamin,, mg/kgBB/hari pseudomembran makanan
osteomielitis, terbagi dalam 2 Harus dihabiskan
arthritis, dosis
septikemia,
peritonitis, sepsis
puerperium
61. R/ Biolincom kapsul Lincomycin HCl 500 Infeksi berat oleh Dewasa: 500 mg Gangguan GI, Diminum 3 kali sehari
Biolincom 500 mg No. mg bakteri gram + 3-4 kali sehari reaksi 1 kapsul
X yang rentan, Bayi > 1 bulan: hipersensitivitas Sebaiknya diminum 1
S3dd1 strain strep, 30-60 mg/kgBB/ jam sebelum makan
pneumokokus & hari terbagi dalam atau 2 jam setelah
R/
staph 3-4 dosis makan
Mefinal 500 mg No. VI Harus dihabiskan
S3dd1 Mefinal kapsul Asam mefenamat 500 Nyeri pada Dewasa & anak > Gangguan GI & Diminum 3 kali sehari
mg reumatik akut & 14 tahun: awal perdarahan, ulkus 1 kapsul
kronis, luka 500 mg, kemudian peptikum, sakit Sebaiknya diminum
Universitas Indonesia
jaringan lunak, 250 mg tiap 6 jam kepala, mengantuk, segera setelah makan
pegal otot & Anak > 6 bulan: 3- pusing, cemas, Dapat menyebabkan
sendi, dismenore, 6,5 mg/kgBB tiap gangguan visual, kantuk, hindari
sakit kepala, gigi, 6 jam. Maks 7 hari ruam kulit, mengemudi &
nyeri pasca bedah diskrasia darah, kegiatan yang
nefropati memerlukan
kewaspadaan
62. R/ Mucera drops Ambroxol 15 mg/ml Penyakit saluran Anak 6-12 tahun: Gangguan GI, Diminum 3 kali sehari
36
Mucera drops No. I pernafasan akut & 1 ml drops 2-3 reaksi 0,5 ml
AR, OA, gout 2-3 kali sehari abdomen, sakit Sebaiknya diminum
akut & spondilitis kepala, pusing, segera setelah makan
ankilosa tinnitus, gangguan Telan utuh, jangan
penglihatan, ruam dikunyah/ dihancurkan
& gangguan fungsi
ginjal
65. R/ Olmetec tablet salut Olmesartan Hipertensi Dewasa: awal 20 Pusing, bronchitis, Diminum sekali sehari
Olmetec Plus 40 mg selaput medoxomil 40 mg esensial mg sekali sehari, batuk, faringitis, 1 tablet pada pagi hari
37
dapat ditingkatkan rhinitis, nyeri Hindari penggunaan
kongestif:
Awal 2,5 mg per
hari, pemeliharaan
10-20 mg per hari,
67. R/ Nutrivision tablet GliSODin 37,5 mg, β- Suplemen untuk 1 kapsul sekali - Diminum sekali sehari
Nutrivision tab No. X carotene 5000 iu, membantu sehari 1 kapsul
S1dd1 vitamin C 187,5 mg, menjaga Sebaiknya diminum
vitamin E 50 iu, kesehatan mata setelah makan
38
vitamin B2 6,25 mg, Hindari penggunaan
hipopigmentasi,
dermatitis perioral,
erupsi seperti
jerawat, dermatitis
kontak & alergik,
kulit menjadi lunak
& tipis, infeksi
sekunder, striae &
39
milliaria
Glimepiride tablet Glimepiride 1 mg Tambahan terapi Awal 1 mg sekali Hipoglikemia, Diminum sekali sehari
terhadap diet & sehari, gangguan ½ tablet
olahraga untuk pemeliharaan 1- 4 penglihatan Sebaiknya diminum
NIDDM. Dapat mg per hari, pada sementara, segera sebelum makan
digunakan kasus tertentu gangguan GI. besar pada tiap harinya
bersamaan diberikan hingga 8 Jarang: & jangan mengurangi
dengan metformin mg trombopenia, jadwal makan
& insulin anemia hemolitik,
Universitas Indonesia
eritrositopenia,
leukopenia,
agranulositosis
70. R/ Levofloxacin tablet Levofloxacin 500 mg Kronik bronkitis, Dewasa: 500mg Gangguan GI, sakit Diminum 1 kali sehari
Levofloxacin 500 mg pneuminia, selama 7 hari. kepala, insomnia, 1 tablet
No. X sinusitis, infeksi depresi, halusinasi. Sebaiknya diminum
S1dd1 pc kulit, Infeksi sebelum atau setelah
makan
R/
40
Harus dihabiskan
kegiatan yang
memerlukan
kewaspadaan
72. R/ Catapres tablet Clonidine HCl 0,075 Hipertensi Awal 0,075-0,15 Mulut kering, Diminum 1 kali sehari
Catapres 75 mcg No. X mg mg per hari, dapat sedasi, rasa lelah 1 tablet pada malam
S1dd1 ditingkatkan hari
setelah 2-4
minggu, pada
41
hipertensi berat
intervensi bedah
Zyloric tablet Allupurinol 100 mg Artritis gout dan Dewasa: awal Reaksi kulit, Diminum 1 kali sehari
produksi asam sehari 100 mg . gangguan GI, diare 1 tablet pada siang hari
urat berlebihan Maks sehari 800
mg
75. R/ Valdoxan tablet Agomelatine 25 mg Depresi Sekali sehari 1 Nyeri punggung, Sebaiknya obat
Valdoxan 25 mg No. tablet konstipasi, diare, diminum pada malam
XXX merasa cemas, hari, 1-2 jam sebelum
42
sakit kepala,
43
menghilangkan akut analgesia rasa panas dal
Tensivask 5 No. XXX mg iskemia jantung 1x5 mg, maks 100 edema, lelah, mual, 1 tablet
S2dd1 karena angina mg. Pasien dengan flushing, pusing
R/ stabil, angina disfungsi hati,
Prinzmetal atau lansia, dan bayi,
Fritens 150 No. XXX
varian mulai sehari 1x2,5
S2dd1 mg. Angina stabil
kronik atau
Prinzmetal 5-10
44
mg
45
servictis dan dan angioedema.
83. R/ Cravox tablet salut Levofloxacin Eksaserbasi, Dws Eksaserbasi Ggn GI, sakit Diminum sekali sehari
Cravox 500 No. VI selaput pneumonia, akut dr bronkitis kepala, 1 tablet
S1dd1 sinusitis kronik 500 insomnia,mengantu Dihabiskan
maksilaris, infkesi mg/harii selama 7 k, gangguan tidur, Pastikan kecukupan
kulit dan ISK hari. Pneumonia ansietas, depresi, kebutuhan cairan
yang diadapat dari halusinasi, rekasi
masyarakat 500 psikotik, ggn
mg/hr selama 7-14 pengecapan, ruam
hari. Sinusitis kulit, gatal,
maksilaris akut urtikaria, edema,
500mg.hari keringat
selama 10-14 hari. berlebihan,
Infeksi kulit dan vaginitis,
struktur kulit tdk moniliasis gential,
terkomplikasi 500 lekore,td enak
mg.hari selama 7- badan, lelah
10 hari, ISK
terkomplikasi,
pielenefritis akut
250 mg/hari
84. R/ Utrogestan kapsul Progesteron 100 mg Terapi pergantian 200 mg pada Gangguan GI, rash Diminum 1 kali sehari
Utrogestan 100 No. hormon waktu istirahat 1 kapsul
Universitas Indonesia
XXX
S1dd1
85. R/ Valvir kaplet salut Valasiklovir 500 mg Herpes zoster, Herpes zoster: Jarang, sakit Diminum 3 kali sehari
Valvir 500 No. XV selaput herpes simpleks Sehari 3 x 2 kapl kepala, mual, 1 kaplet
S3dd1 tipe 1 dan 2 selama 7 hari; gangguan ginjal Dihabiskan
Herpes simpleks
episode 1: sehari 2
x 1 kapl selama 10
46
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
hari; Episode
kambuh: Sehari 2
x 1 kapl selama 5
hari; Terapi
supresif: Sehari 1
x 1 kapl selama 6
bulan
86. R/ Duodart kapsul Dutasterid 500 mcg, Hiperplasia Sehari 1 kapsul Impotensi, Satu kapsul per hari.
Duodart cap No. XXX tamsulosin HCl 400 prostat penurunan libido, Diminum 30 menit
S1dd1 mcg kesulitan ejakulasi setelah makan
87. R/ Interhistin tablet Mebhidrolin Alergi termasuk Dws dan anak > Mual, muntah, Diminum 1 kali sehari
Interhistin No. X napadisilat 50 mg urtikaria, rinitis 10 thn : Sehari 2-6 mulut kering, 1 tablet
S1dd1 tab atau 2-6 sdtk; penglihatan kabur
R/ anak 5-10 thn:
sehari 2-4 tab atau
Telfast 180 No. X
2-4 sdtk; 2-5 thn:
S1dd1 sehari 1-3 tab atau
1-3 sdtk; anak <
2thn : sehari 1-2
sdtk, diberikan
dalam dosis
terbagi
Telfast HD tablet Feksofenadin HCl 180 Pengobatan gejala Sehari 1 tablet Sakit kepala, susah Diminum 1 kali sehari
mg alergi sprt rinitis tidur, mual, 1 tablet
alergi dan muntah, mulut
Universitas Indonesia
47
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
sehari, dikurangi insomnia, batuk,
menjadi 7,5 mg infeksi saluran
sekali sehari pernafasan, ruam
kulit, pruritus,
sering berkemih,
ISK
89. R/ Patanol eyedrop Olopatin HCl 0,1% Pengobatan tanda Sehari 2 x 1 tetes Sakit kepala, Diteteskan 2 kali
Patanol ED No. 1 dan gejala pada tiap mata astenia, sehari pada mata
S2dd gtt ODS konjungtivitis yang sakit dengan penglihatan kabur, sebelah kanan, bila
Bila gatal alergi interval 6-8 jam rasa terbakar, stsu gatal
tersengat, gejala
yang menyerupai
flu, mata kering ,
sensasi pada mata
spt kemasukan
benda asing,
hiperemia,
hipersensilivitas,
keratitis, edema
kelopak mata,
mual, faringitis,
pruritus, rinitis,
sinusitis, ggn daya
pengecap.
90. R/ Sistenol kaplet Parasetamol 500 mg, Demam, sakit Dws & anak >11 Jarang: reaksi Diminum 3 kali sehari
Universitas Indonesia
Sistenol No. X salut selaput asetil sisteina 200 mg kepala, dan tahun 1 kaplet 3 alergi, mual 1 kaplet
S3dd1 kondisi nyeri kali sehari, 6-11
ringan sampai tahun ½-1 kaplet 3
sedang lainnya, kali sehari, 1-5
mukolitik tahun ¼-1/2 kaplet
3 kali sehari
91. R/ Glucosamine tablet Glukosamin 500 mg Memelihara BB < 55 kg: sehari Jarang: gangguan Diminum 3 kali sehari
Glucosamin 500 No. kesehatan 3 x 1 tab; BB > 55 GI 1 tablet
48
persendian kg: sehari 3 x 2
95. R/ Kalnex tablet Asam traneksamat 250 Fibrinolisis dan Sehari 3-4x 1 Gangguan GI, Diminum 3 kali sehari
Kalnex 250 mg mg epitaksis lokal, tablet mual, pusing,
dain pulv prostetktomi, muntah, anoreksia,
S3dd1 No. IX konisasi serviks, eksantema & sakit
edema kepala
angioneurotik,
pendarahan
abnormal
49
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
96. R/ Glimepiride tablet Glimepiride 3 mg Tambahan terapi Awal 1 mg sekali Hipoglikemia, Diminum sekali sehari
Glimepiride 3 No. terhadap diet & sehari, gangguan 1 tablet
XXX olahraga untuk pemeliharaan 1- 4 penglihatan Sebaiknya diminum
S1dd ac pagi NIDDM. Dapat mg per hari, pada sementara, segera sebelum makan
digunakan kasus tertentu gangguan GI. besar pada tiap harinya
bersamaan diberikan hingga 8 Jarang: & jangan mengurangi
dengan metformin mg trombopenia, jadwal makan
& insulin anemia hemolitik,
eritrositopenia,
leukopenia,
agranulositosis
97. R/ Amoksan kapsul Amoksisiklin 500 mg Infeksi saluran Awal: 500 mg, Ggn GI & Diminum 3 kali sehari
Amoksan cap 500 mg napas, GUT, kulit kmd 250 mg tiap 6 perdarahan, ulkus 1 tab, segera sesudah
No. X & jaringan lunak jam k/p Maks. 7 peptikum; sakit makan
S3dd1 karena rentan hari kepala, mengantuk,
organisme gram + pusing, cemas;
R/
dan Gram - ganguan visual,
Mefinal 500 No. X ruam kulit,
S3dd1 diskarasia darah,
R/ nefropati
Danocrine 200 No. Mefinal kapsul Asam mefenamat 500 Nyeri pada Dewasa & anak > Gangguan GI & Diminum 3 kali sehari
XXX mg reumatik akut & 14 tahun: awal perdarahan, ulkus 1 kapsul
S2dd1 kronis, luka 500 mg, kemudian peptikum, sakit Sebaiknya diminum
jaringan lunak, 250 mg tiap 6 jam kepala, mengantuk, segera setelah makan
pegal otot & Anak > 6 bulan: 3- pusing, cemas, Dapat menyebabkan
Universitas Indonesia
50
penarahan uterin, payudara makanan
100. R/ Biolincom kapsul Lincomycin HCl 500 Infeksi berat oleh Dewasa: 500 mg Gangguan GI, Diminum 3 kali sehari
Biolincom 500 No. XV mg bakteri gram + 3-4 kali sehari reaksi 1 kapsul
S3dd1 yang rentan, Bayi > 1 bulan: hipersensitivitas Sebaiknya diminum 1
R/ strain strep, 30-60 mg/kgBB/ jam sebelum makan
pneumokokus & hari terbagi dalam atau 2 jam setelah
Cataflam 50 No. X
staph 3-4 dosis makan
S3dd1 Harus dihabiskan
R/ Cataflam tablet Kalium diklofenak 50 Pengobatan Dewasa : awal Gangguan GI Diminum 3 kali sehari
51
Mefinal 500 No. X mg jangka panjang 100-150 mg seperti mual, diare, 1 tablet
52
Laporan praktik…, Rani Wulandari, FFar UI, 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
ANGKATAN LXXVIII
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DEPOK
JUNI 2014
ANGKATAN LXXVIII
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DEPOK
JUNI 2014
ii
1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 1
Gambar 4.1 Diagram Batang Service Level Enam Produk Pareto KF 7 Periode
Maret 2014 ........................................................................................................... 6
iv Universitas Indonesia
Tabel 4.1.Service Level Enam Produk Pareto KF 7 Periode Maret 2014 ............ 6
v Universitas Indonesia
vi Universitas Indonesia
1.2 Tujuan
1. Memilih 6 (enam) produk yang masuk ke dalam pareto periode maret 2014
apotek Kimia Farma No 7 Bogor.
2. Mengetahui pemenuhan service level untuk 6 (enam) produk pareto
tersebut oleh Distribution Center (DC) Business Management (BM) Kimia
Farma Bogor kepada Apotek Kimia Farma No 7 Bogor.
1 Universitas Indonesia
% Nilai A>B>C
% Item A<B<C
Universitas Indonesia
4 Universitas Indonesia
5 Universitas Indonesia
36.69
Akan tetapi, nilai service level ini belum cukup untuk mengevaluasi baik
bagi Distribution Center maupun apotek KF 7. Namun demikian, selain
permintaan produk yang besar dari jumlah dan frekuensinya, produk pareto
menjadi sumber pemasukkan yang besar bagi apotek sehingga sedapat mungkin
menghindari penolakkan resep dikarenakan tidak tersedianya barang. Pengaturan
ini tidak hanya diatur dari pemenuhan jumlah, tetapi juga waktu yang diperlukan
Distribution Center untuk memenuhi permintaan.
Universitas Indonesia
5.1 Kesimpulan
1. Enam produk pareto periode maret 2014 Apotek Kimia Farma No 7 Bogor
yang dipilih antara lain: Claneksi 500 mg, Rhinos SR, Telfast HD 180 mg,
Aerius 5 mg, FG Troches, dan Nutriflam.
2. Persen service level dari enam produk pareto Apotek Kimia Farma No 7
Bogor, antara lain: Claneksi 500 mg 36,69%; Rhinos SR 93,04%; Telfast HD
180 mg 100%; Aerius 5 mg 97,30%; FG Troches 100%; dan Nutriflam
88,70% dengan rata-rata nilai service level untuk enam produk pareto ini
mencapai 85,95%.
5.2 Saran
Perlu dikembangkan teknik sampling yang lebih lanjut agar hasil dapat
mewakili nilai service level DC terhadap permintaan apotek Kimia Farma No.
7 Universitas Indonesia