Riset Klinik RS Margono
Riset Klinik RS Margono
Riset Klinik RS Margono
Disusun oleh
Disusun oleh :
1. ROSALIA ASTRIA TANGU SOLO 15120030
2. ANDI REZKI AMALIA 15120086
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) Klinik 1 di RSUD PROF.. Dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO. Laporan ini disusun berdasarkan data hasil pelaksanaan
program-program PKL yang terkumpul selama berada di lokasi PKL setelah
sebelumnya melalui tahap observasi, wawancara, dan dokumentasi di lapangan.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban tertulis pelaksanaan program-
program PKL Klinik 1 Tahun Akademik 2018/2019 yang dilaksanakan dari tanggal
21–16 Februari 2019. Laporan ini tersusun atas upaya maksimal penyusun,
petunjuk bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati Penyusun menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga
kepada :
1. Dr. Haryadi Ibnu Junaedi, SpB selaku Direktur RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto.
2. Mohammad Judha, S. Kep., Ns., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.
3. Prof. Dr. dr. Santoso, MS., Sp.Ok., selaku Rektor Universitas Respati
Yogyakarta.
4. Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc, selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu Gizi
Universitas Respati Yogyakarta.
5. Inayah, S.Gz., M.si., RD dan Kuntari Astriana S.Gz,. M. Gizi, selaku
supervisor dan pembimbing dari prodi S-1 Ilmu Gizi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.
6. Uun Setyati, S.ST, selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dalam menyelesaikan laporan ini. di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional
yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya
seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun
pemerintah. Tujuan pembangunan kesehatan maju indonesia sehat adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai
oleh penduduk hidup dalam lingkungan sehat dan prilaku yang sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia. Salah satu faktor
pendukung untuk meningkatkan derajat yang optimal adalah dengan cara
meningkatkan upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit (RS) (Depkes,
2010).
Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan
penunjang yang mempunyai tugas mendukung upaya penyembuhan
penderita dalam waktu sesingkat mungkin. Untuk mengetahui
pelayanan di rumah sakit terutama dalam bagian pelayanan makanan
diperlukan komunikasi evaluasi kepada pasien dan tenaga medis
lainnya. Kepuasan pasien dalam pelayanan makanan sangat perlu
dilakukan agar ada perbaikan yang secara berkesinambungan dalam
pelayanan makanan di rumah sakit. Penyelenggaraan makanan yang
higienis dan sehat menjadi prinsip dasar penyelenggaraan makanan di
1
rumah sakit karena pelayanan makanan rumah sakit diperuntukkan
untuk orang sakit dengan ancaman penyebaran kuman patogen yang
tinggi. Makanan yang tidak dikelola dengan baik dan benar oleh
penjamah makanan dapat menimbulkan dampak negatif seperti
penyakit dan keracunan akibat bahan kimia, mikroorganisme, serta
dapat pula menimbulkan alergi (Adam, 2011).
Rumah sakit pada dasarnya bertujuan memberikan kepuasan bagi
pasiennya. Dalam konsep Perpectif mutu total (Perpectif Total Quality)
dikatakan bahwa pasien merupakan penilaian terakhir dari kualitas,
sehingga kualitas dapat dijadikan salah satu senjata untuk
mempertahankan pasien di masa yang akan datang. Kualitas pelayanan
sangat penting dalam meningkatkan kepuasaan pasien dan dengan
sendirinya akan menimbulkan citra rumah sakit tersebut (Wikipedia,
2010).
Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada
konsumen dalam rangka pencapaian status yang optimal melalui
pemberian makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan,
pelaporan, dan evaluasi bertujuan untuk mencapai status kesehatan yang
optimal melalui pemberian makan yang tepat (Depkes, 2010).
Pramusaji adalah orang yang bertugas atau bekerja dalam bidang
penyajian makanan dan minuman. Namun dalam pelaksanaan tugas-
tugasnya, pramusaji tidak hanya bertugas menyajikan makanan dan
minuman kepada konsumen atau pasien di rumah sakit. Seorang
pramusaji harus memiliki ketrampilan untuk menawarkan makanan dan
minuman dan menjual produk tersebut sehingga menciptakan suatu
produk bagi perusahaan. Barometer pengukur berhasil atau tidaknya
pramusaji dalam melaksanakan tugasnya adalah kepuasan dari tamu
yang dilanyan terhadap produk makanan dan minuman (Fera, 2009).
Pramusaji dalam dunia pelayanan jasa makanan dan minuman
berfungsi sebagai aset ataupun obligasi yang loyal yang mengedepankan
2
visi dan misi managemen dan pramusaji itu sendiri. Baik pramusaji
ataupun manajemen harus secara berkesinambungan dalam melakukan
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing untuk mewujudkan visi
dan misi rumah sakit tersebut. Didunia rumah sakit modern khususnya
dbidang makanan dan minuman pramusaji tidak hanya bertugas
melayani proses penyajian makanan dan minuman saja (Fera, 2009).
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan
atau lingkungan (Depdiknas, 2005). Dari pandangan biologis perilaku
merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang bersangkutan.
perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat
diamati dan bahkan dapat dipelajari. (Notoatmodjo, 2005). Perilaku atau
tingkah laku seseorang terjadi akibat adanya interaksi antara individu
dengan lingkungannya. Artinya kedua belah pihak, baik individu
maupun lingkungan sama-sama mempunyai peranan dan terjadinya
mekanisme perilaku manusia (Notoatmodjo, 2005). Berdasarkan latar
belakang di atas dapat diketahui betapa pentingnya peranan pramusaji
dalam pendistribusian makanan di rumah sakit. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk meneliti tentang bagaimana gambaran perilaku pramusaji
dalam menyajikan makanan kepada pasien berdasarkan Standar
Prosedur Operasional penyajian makanan dan penarikan alat makan di
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
3
B. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan SPO pramusaji dalam
menyajikan makanan kepada pasien di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana kesesuaian pelaksanaan SPO oleh
pramusaji pada saat pendistribusian makanan sesuai SPO di
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
b. Untuk mengetahui bagaimana tindakan pramusaji dalam
melaksanakan SPO pada saat pendistribusian di RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.
C. Manfaat penelitian
1. Bagi Instansi terkait
Diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi untuk
penyempurnaan perilaku pramusaji dalam menyajikan makanan
kepada pasien di instalasi gizi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.
2. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman dan
informasi tentang gambaran perilaku pramusaji dalam menyajikan
makanan kepada pasien di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.
4
BAB II
METODE PENELITIAN
5
D. Definisi Operasional
Berikut tabel 2.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Cara Skala
ukur ukur
1 Ketepatan Pelaksanaan tugas Pengamatan Baik :≥ Ordinal
SPO pramusaji yang sifatnya (observasi ) 80 %
dapat diamati, bisa Cukup :
digambarkan dan di catat 60-79%
dalam menyajikan Kurang
makanan kepada pasien :< 60%
berdasarkan ketepatan
SPO penyajian makanan
dan penarikan alat makan
2 Perilaku Suatu perilaku yang di Pengamatan Baik :≥ Ordinal
baik dan lakukan oleh pramusaji. (observasi ) 80 %
tidak baik (Notoadmojo 2005) Cukup :
60-79%
Kurang
:< 60%
6
selektif, juga memiliki derajat inferensi yang tinggi karena observer
hanya fokus pada kategori perilaku yang sudah ditentukan saja.
2. Data sekunder
Diperoleh dari data-data yang sudah ada dan literatur-literatur lainnya
yang mendukung. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data
jumlah tenaga kerja pramusaji di Instalasi Gizi RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo beserta Standar Prosedur Operasional (SPO)
penyajian makanan dan penarikan alat makan.
F. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
dalam arti cermat lengkap dan sistemasis sehingga lebih mudah diolah
(Arikunto, 2014). Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan form
ceklist.
Keterangan
Baik ≥60%
Kurang ≤60%
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
1. Gambaran Umum Instalasi Gizi RSUD PROF. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto terletak di jalan Dr.
Gumbreg No.1 Purwokerto. Instalasi gizi merupakan instalasi penunjang
medis di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto . Instalasi gizi terletak bersebelahan dengan ruang kenanga dan
instalasi laundry. Dalam manajemen sistem penyelenggaraan makanan,
instalasi gizi ini menggunakan sistem pengolahan swakelola yakni instalasi
atau unit pelayanan gizi bertanggung jawab untuk melaksanakan semua
kegiatan penyelenggaraan makanan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. Instalasi gizi mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan
pelayanan gizi pasien berdasarkan kebijakan dari direktur. Pekerjaan para
karyawan di instalasi gizi telah diatur dalam uraian tugas dan tanggung
jawab yang telah disusun. Hal ini diharapkan dapat memudahhkan setiap
karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik. Jenis
makanan yang dihidangkan meliputi makanan diet, menu pilihan dan
makanan selingan diet bagi pasien. Makanan yang dihidangkan untuk
pasien sudah memenuhi standar porsi secara tertulis. Makanan yang
dihidangkan untuk pasien sudah memenuhi standar porsi tertulis.
Pramusaji makanan di instalasi Gizi RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto terdiri dari 29 orang. Tingkatan pendidikan pramusaji
yaitu S1 berjumlah 1 orang dan 28 SMA/SMK. Pendistribusian makanan
kepada pasien dilakukan pada pagi pukul 05.30-06.00 WIB, snack pagi
pukul 10.00 WIB, siang pukul 11.30 – 12.00 WIB, snack sore pukul 15.00
WIB malam pukul 16.00 – 17.00 WIB. Salah satu kegiatan dalam
8
penyelenggaraan makanan yang dilakukan di instalasi Gizi RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto adalah pendistribusian makanan. Dimana
pada saat pendistribusian para pramusaji mengatur makanan yang telah
disajikan ke trolli yang telah disediakan agar bisa disajikan kepada pasien.
Lalu makanan dibawa keruangan pasien oleh pramusaji.
Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 1. Responden menurut jenis kelamin
No Umur Jumlah
1. 20 – 30 tahun 6
2. 31- 40 tahun 4
3. 41-50 tahun 2
9
2. Gambaran ketepatan SPO penyajian makanan dan penarikan alat
makan oleh pramusaji.
Gambaran ketepatan SPO penyajian makanan dan penarikan alat
makan oleh pramusaji dari hasil observasi.
Tabel 3. Gambaran ketepatan SPO penyajian makanan oleh
pramusaji.
Variabel Kategori Frekuensi Presentasi
(n) (100%)
Ketetapan SPO Baik 2 40%
penyajian Kurang 3 60%
makanan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ketepatan SPO oleh
pramusaji dalam menyajikan makanan di Instalasi Gizi di RSUD Prof.
Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, bahwa dari 5 orang pramusaji, 3
orang pramusaji sudah melakukan pelaksanaan SPO yang baik dalam
menyajikan makanan kepada pasien dengan nilai 60% dikategorikan
dengan baik sebanyak 3 orang. Sedangkan sebanyak 2 orang pramusaji
lagi belum melakukan sepenuhnya SPO penyajian makanan dengan
nilai 40% dikategorikan kurang. Jadi berdasarkan hasil observasi dapat
dinyatakan ketepatan SPO yang dilakukan pramusaji dalam menyajikan
makanan kepada pasien di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto sudah tergolong baik dan mencukupi.
10
Tabel 4. Gambaran ketepatan SPO penarikan alat makan oleh
pramusaji.
Variabel Kategori Frekuensi Presentasi
(n) (100%)
Ketetapan SPO Baik 2 40%
penyajian Kurang 3 60%
makanan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ketepatan SPO yang
dilakukan oleh pramusaji untuk prosedur penarikan alat makan
menunjukkan bahwa dari 5 orang pramusaji, seluruhnya sudah
melakukan prosedur yang baik dalam prosedur penarikan alat makan
dengan nilai 100%. Jadi berdasarkan hasil observasi dapat dinyatakan
ketepatan SPO yang dilakukan pramusaji dalam penarikan alat makan
di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sudah tergolong baik
dan mncapai nilai maksimal.
11
dengan nilai ≥80 % dikategorikan dengan baik, dimana berdasarkan
indikator/variabel seperti ketepatan waktu penyajian makan, pramusaji
bersikap sopan dan ramah saat pelayanan sudah dilaksanakan oleh
pramusaji. Sedangkan 1 orang (20%) pramusaji dikategorikan cukup. Jadi
perilaku pramusaji dalam penyajikan makanan kepada pasien di RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sudah tergolong baik dan
mencukupi.
B. Pembahasan
Pramusaji memiliki peranan sebagai penyaji hidangan memang
tugas pokok seorang pramusaji, namun menyajikan makanan secara
benar dengan standar pelayanan yang telah ditentukan belum tentu dapat
memberikan kepuasan pada tamu atau pasien yang dilayani. Untuk itu,
pramusaji harus benar-benar memahami dari hakikat pelayanan yang
diberikan kepada tamu atau pasien serta aspek pendukung lainnya
sehingga dapat memberikan kepuasan yang mengesankan kepada atau
pasien dirumah sakit (Fera, 2009). Dalam pelayanan, pramusaji
memiliki berbagai fungsi yaitu sebagai pemandu selera, sebagai penyaji
hidangan. Pramusaji menuntun pasien untuk mendapat kembali selera
makannya, pramusaji dituntut untuk melayani penyajian makanan
kepada pasien, sesuai dengan standar prosedur operasional (SPO) yang
dimiliki oleh rumah sakit itu sendiri yang dapat membuat tamu/pasien
merasa puas dan nyaman terhadap pelayanan itu, pramusaji dirumah
sakit harus melayani dan memberikan perhatian kepada para pasien,
reputasi rumah sakit sangat didukung oleh pramusaji yang telah
memiliki sikap dan kepribadian yang baik.
Pramusaji memegang peranan penting terhadap kepuasan pasien
dalam memperoleh pelayanan makanan. Pramusaji diharapkan dapat
berkomunikasi, baik dalam bersikap maupun berekspresi. Senyum dan
raut muka pramusaji akan mempengaruhi pasien untuk menikmati
makanan dan akhirnya akan menimbulkan kepuasan. Pramusaji yang
kurang perhatian akan memberikan penilaian yang kurang memuaskan
12
(Ernalia,2014). Seorang pramusaji harus cekatan, ramah, dan memiliki
dan mampu menahan amarah. Pramusaji harus mampu berbaur dengan
pasien dalam berbicara dan memiliki kemampuan untuk tersenyum di
waktu dan tempat yang tepat (Fera, 2009).
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ketepatan SPO oleh tenaga pramusaji terhadap penyajian makan pasien
14
DAFTAR PUSTAKA
Admin, 2012. Sikap dan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap, Dunia psikologi.
http://www.wikipedia.com/2009/12/11%-penduduk-indonesia-pramusaji /
Wikipedia. 2010. Etika dan peranannya.
http://www.wikipedia.com/2010/08/20/etika /
Depkes, RI, 2010. Pedoman PGRS: pelayanan Gizi Rumah Sakit. Departemen
Kesehatan RI. Jakarta.
Ernalia, Y. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien Di
Ruang Penyakit Dalam dan Ruang Bersalin Terhadap Pelayanan Makanan
Pasien Di RSUD Mandau Duri. Riau: STIKes Tuanku Tamburai Riau.
Fera, Riska, 2009. Pelayanan pramusaji dalam meningkatkan kenyamanan para
tamu. Yogyakarta
Notoatmodjo, 2005. Promosi kesehatan dan ilmu prilaku, PT. Rinekacita, Jakarta.
15
LAMPIRAN
16
FORM CHECKLIST PELAKSANAAN SPO PADA PENYAJIAN
MAKANAN DAN PENARIKAN ALAT MAKAN
Ruangan :
Hari/Tgl :
Shift :
17
18
19
FORM CEKLIST PERILAKU PRAMUSAJI DALAM PENYAJIAN
MAKANAN KEPADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD PROF.Dr.
MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Ruangan :
Hari/Tgl :
Shift :
20