SAP Retinopati
SAP Retinopati
SAP Retinopati
RETINOPATI DIABETIK
B. Materi
(Terlampir)
C. Media
Powerpoint
D. Metode
Ceramah, tanya jawab
G. Kegiatan penyuluhan
Retinopati diabetik adalah kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada penderita
diabetes melitus. Retinopati ini tidak disebabkan oleh proses radang. Retinopati akibat
diabetes melitus lama berupa aneurisma, melebarnya vena, pedarahan dan eksudat lemak.
Kelainan patologik yang paling dini adalah penebalan membrane basal endotel kapiler dan
penurunan jumlah perisit.
Anatomi
Bola mata adalah jaringan dengan struktur padat kenyal tekanan tertentu di dalamnya
dalam mempertahankan bentuk bola mata. Bola mata terbagi atas tiga bagian, yakni lapisan
luar (pars fibrosa), lapisan tengah (pars vaskulosa), dan lapisan dalam (pars nervosa). Retina
merupakan pars nervosa dari bola mata berperan dalam fungsi penglihatan. Volume orbita
biasa kira-kira 30 ml dan bola mata hanya menempati sekitar seperlima bagian rongga.
Retina
Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semitransparan, dan multilapis yang
melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata.Jaringan retina meluas dari
diskus optik sampai ke ora serrata. Secara umum, retina dibagi atas dua bagian, polus
posterior dan retina perifer yang dipisahkan oleh retina equator.
Retinopati Diabetik adalah penyakit mata yang diakibatkan oleh diabetes. Retinopati adalah
kondisi yang mempengaruhi kerja retina mata, yang merupakan lapisan syaraf yang berada di
bagian belakang mata dan yang menangkap gambar yang dilihat mata dan mengirimkan
informasinya ke otak agar dapat diterjemahkan oleh otak. Retinopati Diabetik pada awalnya
menyebabkan pandangan mengabur dan dapat berkembang menjadi kebutaan jika tidak
diobati. Penyakit ini juga dapat menyebabkan pembengkakan makula—bagian tengah retina
yang berfungsi untuk memproses penglihatan lebih rinci — di mana penyakit ini lebih
dikenal dengan nama edema makula, yang makin memperburuk pandangan bagi penderita
diabetes.
Tidak semua penderita diabetes dapat menjangkit Retinopati diabetis. Namun, pasien diabetes
yang tidak dirawat dengan baik memiliki kemungkinan 25 kali lebih besar dalam menderita
penurunan kemampuan penglihatan dibandingkan orang biasa. Para penderita diabetes juga
memiliki tekanan darah tinggi dan dengan tingkat kolesterol yang tinggi, sehingga
mempunyai risiko lebih besar menderita Retinopati. Ditambah, semakin lama seseorang
menderita diabetes, kemungkinan untuk menderita Retinopati juga menjadi lebih besar.
Perawatan yang tepat dan teratur dapat mengurangi kemungkinan penderita Retinopati dan
risiko masalah penglihatan serius yang permanen.
Pada tahap awal, Retinopati biasanya tidak memunculkan gejala yang terlihat. Tanda adanya
kerusakan pada retina biasanya baru dapat diketahui pada tahap lanjutan, saat pasien sudah
menderita penurunan kemampuan penglihatan yang biasanya sudah tidak dapat diobati lagi.
Gejala dari tahapan penyakit Retinopati diabetik ini termasuk:
Penglihatan yang kabur
Sulit melihat saat malam
Munculnya benang tipis atau tikit dalam penglihatan (biasa disebut floaters)
Penglihatan yang berubah-ubah
Ketidakmampuan untuk melihat warna dengan benar
Titik gelap atau lubang dalam pandangan
Kehilangan kemampuan penglihatan (dalam tahap lanjutan)
Retinopati Diabetik dapat didiagnosa melalu serangkaian tes pada mata, selain dari melihat
jejak rekam medisnya secara menyeluruh. Tes pada mata biasanya bertujuan untuk
menentukan kondisi retina dan makula. Tes yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Jika Anda didiagnosa menderita diabetes, sangat penting bagi Anda untuk segera menemui
dokter spesialis mata selain juga berkonsultasi dengan dokter spesialis diabetes atau dokter
spesialis kelenjar endokrin. Walaupun penglihatan masih tampak jelas, kemungkinan Anda
menderita Retinopati diabetik masih ada, dan satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah
dengan perawatan diabetes yang tepat. Uji coba mata berkala setiap tahunnya akan
mengurangi kemungkinan terjangkit penyakit yang mengerikan ini. Selanjutnya, penting bagi
Anda untuk segera konsultasi ke pada dokter spesialis mata ketika Anda merasakan adanya
perbedaan kemampuan penglihatan, atau jika penglihatan Anda menjadi buram, kabur, dan
bebercak.
Tindakan untuk mengobati Retinopati diabetik akan bergantung dari tingkat keparahan dari
kondisi penyakitnya. Anda mungkin tidak memerlukan perawatan khusus dalam stadium
awal sampai menengah, dan hanya memerlukan perawatan diabetes yang benar dan juga
mengontrol tingkat gula darah Anda. Saat Retinopati diabetik mencapai stadium lanjutan,
pembedahan harus segera dilakukan dengan salah satu atau kombinasi pilihan sebagai
berikut:
Bedah laser mata yang terfokus (focal laser treatment), juga dikenal sebagai
photocoagulation, di mana tindakan dengan laser ini dapat menghentikan atau
mengurangi pendarahan atau kebocoran cairan lain pada mata
Bedah laser mata yang tersebar (scatter laser treatment), juga dikenal sebagai
pan-retinal photocoagulation, di mana tindakan dilakukan dengan laser yang disebar
untuk menghilangkan pembuluh darah yang baru tumbuh
Vitrektomi, di mana tindakan akan memerlukan sayatan kecil pada mata untuk
mengeluarkan darah dan cairan pada mata, serta menghilangkan bekas luka yang
melukai retina.
Pengobatan Retinopati juga dapat dilakukan dengan meminum obat-obatan. Terapi Anti-
VEGF dilakukan dengan cara menyuntikkan obat yang dapat menghilangkan faktor
pertumbuhan pada tubuh agar tidak terjadi pertumbuhan pembuluh darah pada mata yang
dapat menyebabkan Retinopati semakin parah. Suntik steroid pada mata juga dapat
mengurangi pembengkakan yang terjadi pada retina dan memperbaiki kemampuan
penglihatan.
Karena diabetes adalah kondisi yang dapat bertahan seumur hidup, tindakan-tindakan
tersebut tidak dapat menjamin Retinopati tidak akan muncul lagi. Meskipun tindakan
perawatan sudah dilakukan, tes mata secara berkala sangat penting untuk dilakukan dan
perawatan lanjutan mungkin juga diperlukan.