Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Askep Spondilitis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN

SPONDILITIS TUBERCULOSA

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III


Dosen Pembimbing Eva DR S.Kep,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep MB

DI SUSUN OLEH :

RISKA ANAWAN SARI (17621068)

SEPTI SUSILOWATI (17621070)

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KADIRI TAHUN 2019/2020


ASUHAN KEPERAWATAN TEORI PADA PASIEN SPONDILITIS
TUBERKULOSIS

A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan proses keperawatan.
Pengkajian di lakukan dengan cermat untuk mengenal masalah klien, agar
dapat memeri arah kepada tindakan keperawatan. Keberhasilan proses
keperawatan sangat tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap
pengkajian. Tahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan yaitu : pengumpulan
data, pengelompokan data, perumusan diagnosa keperawatan.
1. Identitas
Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
perkawinan, agama, suku bangsa, pendidikan, alamat, tanggal/jam MRS
dan diagnosa medis.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama pada klien Spodilitis tuberkulosa terdapat nyeri pada
punggung bagian bawah, sehingga mendorong klien berobat kerumah
sakit. Pada awal dapat dijumpai nyeri radikuler yang mengelilingi dada
atau perut. Nyeri dirasakan meningkat pada malam hari dan bertambah
berat terutama pada saat pergerakan tulang belakang. Selain adanya
keluhan utama tersebut klien bisa mengeluh, nafsu makan menurun, badan
terasa lemah, sumer-sumer (Jawa) , keringat dingin dan penurunan berat
badan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Tentang terjadinya penyakit Spondilitis tuberkulosa biasany pada klien di
dahului dengan adanya riwayat pernah menderita penyakit tuberkulosis
paru.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada klien dengan penyakit Spondilitis tuberkulosa salah satu penyebab
timbulnya adalah klien pernah atau masih kontak dengan penderita lain
yang menderita penyakit tuberkulosis atau pada lingkungan keluarga ada
yang menderita penyakit menular tersebut.
5. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Akibat dari proses penyakitnya klien merasakan tubuhnya menjadi
lemah dan amnesia. Sedangkan kebutuhan metabolisme tubuh semakin
meningkat, sehingga klien akan mengalami gangguan pada status
nutrisinya.
b. Pola Eliminasi
Klien akan mengalami perubahan dalam cara eliminasi yang semula
bisa ke kamar mandi, karena lemah dan nyeri pada punggung serta
dengan adanya penata laksanaan perawatan imobilisasi, sehingga kalau
mau BAB dan BAK harus ditempat tidur dengan suatu alat. Dengan
adanya perubahan tersebut klien tidak terbiasa sehingga akan
mengganggu proses aliminasi.
c. Pola Aktivitas
Sehubungan dengan adanya kelemahan fisik dan nyeri pada punggung
serta penatalaksanaan perawatan imobilisasi akan menyebabkan klien
membatasi aktivitas fisik dan berkurangnya kemampuan dalam
melaksanakan aktivitas fisik tersebut.
d. Pola Tidur dan Istirahat
Adanya nyeri pada punggung dan perubahan lingkungan atau dampak
hospitalisasi akan menyebabkan masalah dalam pemenuhan kebutuhan
tidur dan istirahat.
e. Pola Hubungan dan Peran
Sejak sakit dan masuk rumah sakit klien mengalami perubahan peran
atau tidak mampu menjalani peran sebagai mana mestinya, baik itu
peran dalam keluarga ataupun masyarakat. Hal tersebut berdampak
terganggunya hubungan interpersonal.
f. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Klien dengan Spondilitis tuberkulosa seringkali merasa malu terhadap
bentuk tubuhnya dan kadang - kadang mengisolasi diri.
g. Pola Sensori dan Kognitif
Fungsi panca indera klien tidak mengalami gangguan terkecuali bila
terjadi komplikasi paraplegi.
h. Pola Reproduksi Seksual
Kebutuhan seksual klien dalam hal melakukan hubungan badan akan
terganggu untuk sementara waktu, karena di rumah sakit. Tetapi dalam
hal curahan kasih sayang dan perhatian dari pasangan hidupnya
melalui cara merawat sehari - hari tidak terganggu atau dapat
dilaksanakan.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen injury biologis
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusakan pada korteks
epifises & discuss vertebra
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk memasukkan nutrisi oleh karena factor biologis

Analisis Data

DATA MASALAH PENYEBAB


DS: Nyeri Adanya bakteri
- Px mengatakan Nyeri tuberculosa
pada daerah punggung
- Px mengatakan
berkeringat pada malam
hari
- P : nyeri karena
spondylitis TB
- Q : Nyeri seperti
tertusuk
- R : Nyeri terasa
dipunggung
- S: skala 8
- T : setiap saat terasa
nyeri
DO :
- Klien lebih banyak diam
- Klien meringis jika
terasa nyeri
DS : Gangguan Karena nyeri yang
- px mengatakan tidak bisa mobilitas berskala tinggi
beraktifitas secara mandiri fisik sehingga tidak bisa
- px mengeluh nyeri bergerak
sehingga sulit untuk
bergerak
DO :
- Px tampak lemah dan
aktifitasnya bergantung
pada orang lain
DS : Nutrisi Rasa nyeri yang
- Px mengeluh badan kurang dari menyebabkan tidak
panas, mual muntah, kebutuhan nafsu makan
tidak nafsu makan
DO:
- Px tampak lemas
- Px tampak pucat

C. Intervensi Keperawatan
DX. TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
NO KRITERIA HASIL
1 Dx : Nyeri Akut 1. Lakukan 1. Untuk mengetahui
berhubungan pengkajian nyeri keadaan umum klien
dengan agen secara
injury biologis komprehensif
Tujuan : setelah 2. Observasi reaksi 2. Untuk mengetahui
dilakukan nonverbal dari sejauh mana nyeri
asuhan ketidaknyamanan dirasakan
keperawatan 3. Control 3. Mengurangi rasa
nyeri klien lingkungan yang nyeri
berkurang dapat
Kriteria Hasil mempengaruhi
1. Melaporkan bahwa nyeri
nyeri berkurang 4. Ajarkan teknik 4. Untuk membatu
dngan distraksi dan klien menjadi rilekz.
menggunakan relaksasi
managemen nyeri 5. Kaji tipe dan 5. Untuk mengetahui
2. Mampu mengenali sumber nyeri keadaan umum klien
nyeri (skala, 6. Tingkatkan 6. Untuk mengurangii
intensitas, istirahat nyeri
frekuensi, dan
tanda nyeri) 7. Kolaborasi
3. Menyatakan rasa dengan dokter 7. Untuk mengurangi
nyaman setelah dalam pemberian rasa nyeri
nyeri berkurang analgesik
4. Tanda vital dalam
rentang normal
5. Tidak mengalami
gangguan tidur

2 Dx : Gangguan 1. Memonitor vital 1. Untuk mengetahui


mobilitas fisik sign sebelum dan kondisi pasien
berhubungan sesudah latihan 2. Untuk mencegah
dengan dan lihat respon terjadinya cedera
Kerusakan klien saat latihan 3. Untuk mecegah
pada korteks 2. Bantu klien untuk adanya decubitus
epifises & menggunakan 4. Supaya pasien tidak
discuss tongkat saat selalu tergantung
vertebra berjalan dan cegah dengan orang lain
Tujuan : setelah terhadap cedera 5. Mencegah terjadinya
dilakukan 3. Kaji kemampuan cedera
asuhan klien dalam 6. Supaya tidak
keperawatan mobilisasi menambah rasa
diharapkan 4. Latih pasien nyeri
klien tidak dalam pemenuhan
mengalami kebutuhan ADL
gangguan secara mandiri
mobilitas sesuai kebutuhan
Kriteria Hasil : 5. Berikan alat bantu
1. Klien meningkat jika pasien
dalam aktivitas memerlukan
fisik 6. Ajarkan pasien
2. Mengerti tujuan bagaimana
dari peningkatan merubah posisi
mobilitas dan berikan
3. Memverbalisasika bantuan jika
n perasaan dalam diperlukan
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
4. Memperagakan
penggunaan alat
bantu untuk
mobilisasi
3 Dx : Nutrisi kurang 1. Kaji adanya alergi 1. Membantu mengkaji
dari kebutuhan makanan keadaan pasien
tubuh 2. Diet sesuai dengan
berhubungan kebutuhan pasien
dengan
ketidakmampuan 2. Koalborasi dengan 3. Monitor status nutrisi
untuk ahli gizi untuk 4. Untuk mengoobservasi
memasukkan menentukan kebutuhan nutrisi
nutrisi oleh jumlah kalori dan 5. Supaya tidak tersedak
karena factor nutrisi yang
biologis dibutuhkan pasien
Tujuan : Setelah 3. Monitor hasil lab
dilakukan asuhan
keperawatan 4. Ukur Intake
diharapkan makanan dan
nutrisi pasien timbang BB
tidak terganggu
Kriteria Hasil :
5. Atur posisi semi
1. Albumin serum
fowler atau fowler
dalam batas
selama makan
normal
2. Hematokrit dalam
batas normal
3. Hemoglobin dalam
batas normal

Anda mungkin juga menyukai