Modul 3 KB 1
Modul 3 KB 1
Modul 3 KB 1
Pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan , fakta ,
konsep, prinsip, proses penemuan , serta memiliki sikap ilmiah yang bermanfaat bagi siswa
dalam mmepelajari diri dan langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA antara laian adalah
pendekatan lingkungan , sain-lingkungan-teknologi- masyarakat, konseptual, factual, nilai,
pemecahan masalah, penemuan(discovery),inkuiri, keterampilan proses, computer, sejarah,
dan deduktif/induktif.
Raka Joni mengutip marzano (1992) bahwa titik pusat hakikat belajar, pengetahuan
pemahaman terwujud dalam bentuk pemberian makna oleh siswa kepada pengalaman
melalui berbagai bentuk kegiatan pengkajian yang memerlukan pengerahan berbagai
keterampilan kognitif di dalam mengolah informasi yang diperolehnya melalui alat indera.
B. Jenis Pendekatan
1. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan adalah mengajarkan IPA dengan cara pandang bahwa
mengembangkan kebiasaan siswa menggunakan dan memperlakukan lingkungan
secara bijaksana dengan memahami factor politis, ekonomis, social budaya, ekologis
yang mempengaruhi manusia dalam dan memperlakukan lingkungan tersebut.
3. Pendekatan Faktual
Menurut Funk dkk(1979) Pendekatan factual adalah merupakan suatu cara
mengajarkan IPA dengan menyampaikan hasil-hasil penemuan IPA kepada siswa di
mana pada akhir suatu instruksional siswa akan memperoleh informasi tentang hal-hal
penting tentang IPA.
4. Pendekatan Konseptual
Menurut Funk dkk (1979) apabila menyodorkan fakta memberikan pandangan
terhadap IPA agak smepit dan hasil pembelajarannya tidak dapat diingat terlalu lama ,
mungkin mengajarkan konsep diharapkan kan memberikan hasil yang terbaik.Konsep
adalah suatu pendapat yang merupakan rangkaian dari fakta-fakta. Agar memmahami
suatu konsep maka suatu pembelajaran memerlukan objek yang konkret ,eksplorasi
dan mendapatkan fakta, dan melakukan manipulasi atau pemrosesan pendapat secara
mental.
6. Pendekatan Nilai
Pendekatan Nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan padangan suatu
nilai misalkan terkait moral yang bersifat Universal, nilai yang terkait dengan
kepercayaan atau nilai yang terkait dengan politik social budaya suatu Negara atau
daerah.
7. Pendekatan Inkuiri
Inkuiri ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui serangkaian kegiatan
intelektual. Esler dan Ester (1984) menggambarkan bahwa suatu pembelajaran dapat
dikategorikan menggunakan pendekatan inkuiri apabila siswa perlu menggali lebih
dalam tentang informasi yang disampaikan guru untuk mendapatkan pemahaman dan
pemecahan masalah dimaksudkan untuk mencari jawaban atau generalisasi yang
original bagi siswa.
9. Pendekatan Sejarah
Pendekatan sejarah adalah cara mengjarkan IPA dengan menyajikan berbagai
penemuan yang dihasilkan oleh para Ilmuwan IPA tentang perkembangan temuan-
temuan tersebut dikaitkan dengan ilmu IPA sendiri. Metode umu yang digunakan
untuk pendekatan ini adalah dengan membaca teks atau menjelaskan.
Kegiatan Belajar 2
1. Pendekatan Lingkungan
Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, untuk
mengembangkan kebiasaan dalam menggunakan dan memperlakukan lingkungan
secara bijaksana dengan memahami faktor politis, ekonois, sosial budaya, ekologis,
mengembangkan sikap dan perilaku untuk meneliti lingkuangan. Contoh gambaran
penerapan pendekatan lingkungan yaitu:
Kelas/semester: III/I
Aspek : makhluk hidup dan proses kehidupan
Standar Kompetensi : kemampuan menyelidiki ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup.
Kompetensi Dasar : siswa mampu
-mendeskripsikan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat berdasarkan
pengamatan dan pengaruhnya terhadap kesehatan
Pendekatan dan prosedur : prosedur yang dilakukan adalah :
a. Menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan mengajak
siswa mendeskripsikan lingkungan tersebut
b. Menjelaskan tentang lingkungan sehat dan tak sehat
Evaluasi : dilakukan evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelajaran dan
memantapkan pemahaman, dan pengembangan sikap. Dilkaukan evaluasi sumatif
untuk menilai pemahaman dan sikap.
3 Pendekatan Faktual
Kelas/Semester: I/I
Aspek : makhluk hidup dan proses kehidupan
Standar Kompetensi : kemampuan memahami bagian anggota tubuh serta
kegunaannya, kebutuhan dan cara perawatannya, serta mampu memelihara
lingkungan agar tetap sehat
Kompetensi Dasar : Peserta Didik mampu
a) Mengenal bagian-bagian tubuh dan kegunaannya serta menunjukkan cara
perawatannya
Pendekatan dan Prosedur :
a) Menjelaskan bagian-bagian tubh (panca indra dan anggota badan)
b) Menunjukkan hasil peneliti tentang ketidak berfungsian salah satu bagin
tubuh mempengaruhi bagian lain dan tentang perawatan yang baik
Evaluasi: evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelejaran dan
memantapkan pemahan. Evalusi sumatif untuk menilai pemahaman
4 Pendekatan Konseptual
Kelas/Semester :V/I
Aspek : Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Standar Kompetensi : kemampuan memahami fungsi beberapa organ tubuh
manusia dan hewan, cara tumbuhan hjau membuat makanan, dan
mengembangkan kemampuan menyelidiki cara-cara makhluk hidup menyesuaiaan
diri dengan lingkungan.
Kompetensi Dasar : siswa mamu
a) Menjelaskan bahwa manusia dan hewan tergantung pada tumbuhan hijau
b) Mendeskripsikan penyesuaian diri hewan dan tumbuhan dengan lingkungan
tertentu untuk mempertahankan hidupnya
Pendekatan dan prosedur:
a) Menjelaskan dengan menggunakan contoh bahwa manusia dan hewan
tergantung pada tumbuhan hujau
b) Menjelaskan dengan menggunakan gambar bahwa untuk mempertankan
hidupnya
Evalusi : evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelajaran dan
memantapkan pemahaman. Evalusi sumatif untuk menilai pemahaman
5. Pendekatan Pemecahan Masalah
6. Pendekatan Nilai
7 Pendekatan Inkuiri
8. Pendekatan Proses
Pendekatan ini mengajarkan berbagai keterampilan proses yang bisa digunakan para
ilmuwan dalam mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA.
9. Pendekatan Sejarah
KEGIATAN BELAJAR 1
A. PENGERTIAN
Metode dalam Pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh
para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan.
Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar tersebut
nampak menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para
siswa tersebut dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.
Jenis metode pembelajaran yang yang dapat digunakan dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di SD anatara lain:
1. Metode Penugasan
Dalam konteks ini, pemberian tugas berarti guru memberikan suatu tugas
kepada siswa dan mengaitkannya dengan tugas-tugas yang lain. Misalnya, saat guru
memberikan tugas kepada siswa dan mengaitkannya dengan tugas-tugas yang lain.
seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh
mengamati orang yang ada dilingkungannya stelah membaca buku tersebut
2. Metode Diskusi
Diskusi merupakan suatu perbandingan mengenai subjek dari berbagai sudut
pandang. Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa,
serta untuk membuat suatu keputusan. Diskusi kelas atau diskusi kelompok
merupakan metode pembelajaran yang kerap digunakan dalam Ilmu Pengetahuan
Alam khususnya dalam membahas keberartian suatu data.
3. Metode Tanya-Jawab
Metode Tanya jawab dimaksudkan untuk merangsang berfikir siswa dan
membimbingnya dalam mencapai atau mendapatkan pengetahuan. Dalam komunikasi
ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
Tujuan Metode Tanya Jawab adalah mengecek dan mengetahui sejauhmana
penguasaan materi oleh siswa.
Dalam Ilmu Pengetahuan Alam pertanyaan dapat digunakan untuk mengamati
suatu demonstrasi atau percobaan. Misalny aberapa derajat kenaikan suhu setiap 5
menit pada waktu air itu dipanaskan? Bagaimana langkah-langkah percobaan yang
telah Anda lakukan?
4. Metode latihan
Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu
ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajar. Drill secara denotative
merupakan tindakan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran. Dalam Ilmu
Pengetahuan Alam banyak hal yang perlu dilatihkan, seperti penggunaan mikroskop,
penggolongan berbagai jenis hewan dan tanaman, dalam pelajaran Biologi,
penggunaan ukuran membaca termometer dalam pembelajaran Fisika dan lain
sebagainya.
5. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan
oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberpa pertimbangan
tertentu juga adanya factor kebiasaan, baik dari guru maupun siswa. Dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam metode ceramah kurang dianjurkan, karena
untuk belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa dituntut untuk aktif dan memepelajari
informasi tangan pertama (first hand information).
6. Metode Simulasi
Simulasi adalah tingkah laku yang Anda kehendaki sebelum tingkah laku itu
betul betul Anda lakukan di depan kelas. Dalam simulasi percobaan Ilmu
Pengetahuan Alam itu murid dapat berperan sedang melakukan pemasangan alat,
mengukur, menimbang, mengamati, mencatat hasilnya dan menyampaikan
kesimpulan dalam bentuk lisan.
7. Metode Proyek
Pada Tingkat Sekolah Dasar Metode Proyek agak sukar diterapkan karena
proyek merupakan suatu penugasan yang memerlukan pemikiran dan tindakan yang
membangun dari murid. Dalam Melaksanakan Metode Proyek, Murid memerlukan
peran aktif dalam membantu dan membimbing, sehingga proyek itu berhasil. Setelah
proyek itu selesai dikerjakan, guru perlu memberi penghargaan pada murid.
Kelompok murid yang berhasil proyeknya diberitambahan nilai dalam mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam.
Dalam melakukan sesuatu proyek tentang Ilmu Pengetahuan Alam, maka
murid akan terangsang minat dan kesenagannya. Proyek Ilmu Pengetahuan Alam
mendorong rasa ingin tahu murid, maupun memecahkan masalah dan
mengembangkan murid anda berpikir bebas.
Contoh Metode Proyek adalah guru memberikan bahasan mengenai benda
yang dapat dilalui cahaya dan tidak dapat di lalui cahaya, jadi guru dan murid
mempersiapkan seperangkat alat dan bahan untuk digunakan oleh para siswa untuk
menemukan suatu keputusan atau kesimpulannya dari materi tersebut.
9. Metode Demonstrasi
Pengertian metode demonstrasi adalah Metode Mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan melakukan kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok
bahasan atau materi yang sedang disajikan. Saat melaksanakan Demonstrasi Ilmu
Pengetahuan Alam biasanya guru sendirilah yang melakukannya, tetapi alangkah
baiknya bila murid yang melakukannya. Demonstrasi IPA dilakukan guru sendiri,
apabila alatnya mudah pecah, benda atau bahan yang mahal, mudah rusak, berbahaya
jumlahnya hanya satu.
Dalam demonstrasi IPA hasil yang akan terjadi harus anda sampaikan pada
murid. Sehingga murid tidak merumuskan masalah, berspekulasi dan menarik
kesimpulan berdasarkan apa yang disaksikannya.