Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Rodentisida Nabati

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

A.

Judul
Rodentisida Nabati dari Ekstrak Buah Mengkudu Dan Daun Tembakau
Sebagai Pengusir Hama Tikus (Rattus diardi) Di Lingkungan Rumah
B. Latar Belakang
Tikus (Rattus diardi) merupakan hewan pengerat yang sangat
merugikan bagi kehidupan masyarakat, selain mengerat benda-benda di
sekitarnya, keberadaan tikus yang sangat mengganggu ini mengharuskan
penghuni rumah membasmi tikus dengan cara yang efektif dengan racun
tikus. Racun tikus atau Rodentisida umumnya terbuat dari bahan bahan
kimia, salah satun bahan kimia tersebut yaitu Brodifakum. Brodifakum
merupakan golongan coumarin anticoagulant yang mampu menghambat
koagulasi/penggumpalan darah pada tikus dan memecah pembuluh darah
kapiler di dalam organ tikus. Dalam salah satu pembungkus racun tikus atau
Rodentisida terdapat keterangan yang menyatakan bahwa barang tersebut
berbahaya yang digolongkan ke dalam kelas III (cukup berbahaya) menurut
WHO.
Terpapar pestisida dalam jangka waktu lama atau paparan yang
berlangsung terus-menerus lebih berbahaya daripada paparan yang
terputus-purus pada waktu yang sama. Jadi pemaparan yang telah lewat
perlu diperhatikan bila terjadi risiko pemaparan baru. Karena itu pengguna
yang terpapar berulang kali dan berlangsung lama dapat menimbulkan
keracunan kronik. Hal tersebut menyatakan bahwa, baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek, kandungan Brodifakum dalam racun tikus
dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan manusia.
Bahan aktif pada racun tikus tersebut dapat menyebabkan efek yang
berbahaya bagi kesehatan manusia apabila salah dalam cara penggunaan
atau terjadi kelalaian saat pemakaian. Penggunaan pestisida yang tidak tepat
dapat memberikan akibat samping keracunan. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi ketidaktepatan penggunaan pestisida antara lain tingkat
pengetahuan. Sikap/perilaku pengguna pestisida, penggunaan alat pelindung,
serta kurangnya informasi yang berkaitan dengan resiko penggunaan
pestisida. Bahan –bahan yang cukup berbahaya tersebut kurang efektif jika
digunakan untuk membasmi hama dalam lingkungan rumah atau
pemukiman masyarakat. Hal tersebut tentu akan menimbulkan resiko yang
lebih besar apabila prosedur yang dicantumkan dalam kemasan tidak
dijalankan dengan semestinya.
Rodentisida nabati yang berasal dari ekstrak buah Mengkudu
(Morinda citrifolia) dan ekstrak daun Tembakau (Nicotina tabacum) dapat
dijadikan alternatif untuk mengurangi resiko berbahaya racun tikus bagi
manusia. Buah mengkudu mengandung bahan-bahan seperti minyak asiri,
alkaloid, saponin, flacocoid, polifenol, antrakinon, demnacanthal,
proxeronine, dan methoxy-2-formyl-3-hydroxyantraquinone (Mangan,
2009). Selain itu buah mengkudu digunakan oleh beberapa orang sebagai
pengusir hama tikus. Hal tersebut dikarenakan buah mengkudu memiliki ciri
khas yaitu aroma yang tidak terlalu sedap dimana aroma ini tidak disukai
oleh tikus. Daun tembakau juga memiliki aroma yang khas dan sangat
menyengat, dalam beberapa penelitian daun tembakau juga dapat dijadikan
sebagai rodentisida nabati karena aromanya yang khas yang tidak disukai
tikus.
C. Pembatasan masalah
1. Subjek penelitian : ekstrak buah mengkudu, ekstrak daun tembakau.
2. Objek penelitian : rodentisida nabati dari ekstrak buah mengkudu
dan daun tembakau.
3. Parameter penelitian : a. rodentisida nabati tanpa kandungan bahan
kimia berbahaya.
b. perbandingan tingkat konsentrasi ekstrak
buah mengkudu dan daun tembakau
D. Perumusan Masalah
Bagaimana tingkat keefektifan pada tingkat konsentrasi ekstrak buah
mengkudu dan daun tembakau dalam pembuatan rodentisida nabati untuk
pengusir tikus yang aman tanpa bahan kimia yang dapat menimbulkan resiko
dan bahaya di pemukiman masyarakat ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini, mengetahui tingkat keefektifan rodentisida
nabati dari ekstrak buah mengkudu dan ekstrak daun tembakau pada
berbagai tingkat konsentrasi.
F. Manfaat penelitian
1. Sebagai referensi dan alternatif bagi peneliti lain dalam pembuatan
rodentisida nabati.
2. Sebagai pembanding keefektifan penggunaan ekstrak buah mengkudu
dan daun tembakau sebagai rodentisida nabati dengan bahan ekstrak
lain.
3. Dalam pendidikan dapat digunakan sebagai penambah pengetahuan
tentang manfaat lain dari buah mengkudu dan daun tembakau.
4. Untuk masyarakat dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembasmi
hama tikus di lingkungan rumah.
G. Tinjauan Pustaka
1. Rodentisida Nabati
Rodentisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun
dan bisa mematikan hewan pengerat seperti tikus (Setiadi, 2011: 129).
Pengendali hama tikus dilakukan baik secara mekanis, hayati, kimiawi,
maupun memanfaatkan predator alami. Rodentisida nabati merupakan
kelompok nabati yang menghasilkan pestisida pengendali hama
rodentia atau bangsa pengerat seperti tikus (Andoko, 2013: 97).
2. Buah Mengkudu
Tanaman mengkudu merupakan tanaman perenial (tahuanan)
berbentuk perdu, menghasilkan buah dengan bentuk bervariasi (bulat,
lonjong, panjang), tanaman mengkudu memiliki kandungan bahan kimia
terdiri dari xeronin, antraquanin, proxeronin dan scopoletin (Sudarmo,
2014: 20). Buah mengkudu mengandung bahan-bahan seperti minyak
astiri, alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, antrakinon, damnacanthal,
proxeroine, dan methoxy-2-formyl-3-hydroxyantraquinone ( Yeli, 2009:
30).
3. Daun Tembakau
Nikotin merupakan alkaloid yang berasal dari daun tembakau. Daun
tembakau kering mengandung 2-8% nikotin, kandungan nikotin yang
terbesar terdapat pada rantung dan tulang daun. Daun tembakau dapat
dipakai dalam bentuk irisan segar, tepung yang dibuat dari daun kering.
Dari beberapa jenis tanaman yang dapat dipakai sebagai insektisida
botani, nikotin adalag bahan yang paling mudah diekstrak dengan
pelarut air ( Novizan, 2002: 30).
Hasil dari jurnal Butarbutar (2013) yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pestisida nabati daun tembakau terhadap ulat grayak,
menunjukkan hasil bahwa kerusakan yang ditimbulkan setelah
penggunaan pestisida nabati cukup sedikit, hal tersebut menunjukkan
bahwa daun tembakau cukup efektif dalam pembuatan pestisida nabati.
H. Kerangka Berpikir

Mengkudu merupakan Daun tembakau juga memiliki


tumbuhan yang banyak
aroma yang khas dan sangat
diketahui masyarakat
memiliki berbagai zat menyengat, dalam beberapa
diantaranya minyak atsiri, penelitian daun tembakau juga
alkaloid, saponin, dapat dijadikan sebagai
flavonoid, polifenol dan
rodentisida nabati karena
antrakuinon (Hasnah,
2009: 30) aromanya yang khas yang tidak
disukai tikus.
Dalam beberapa penelitian kedua bahan
tersebut dapat menjadi alternatif sebagai
pengusir hama tikus.

I. Hipotesis.
Hipotesis penelitian ini adalah :
Adanya perbedaan tingkat keefektifan konsentrasi rodentisida nabati
dari ekstrak buah mengkudu dan ekstrak daun tembakau.
J. Metode penelitian
1. Mengguanakan teknik penelitian random sampling dalam pencarian
mengkudu dan tembakau.
2. Rancangan Penelitian
Rancangan percobaan yang dilakukan yaitu Rancangan Acak Lengkap
(RAL) pola faktorial. Kombinasi masing-masing 3 ulangan faktor
perlakuan terdiri dari dua faktor.
a) Faktor 1 : Buah Mengkudu (M)
M1 : 1 liter
M2 : 2 liter
M3 : 3 liter
b) Faktor 2 : Ekstrak Daun Tembakau (T)
T1 : 1 liter
T2 : 2 liter
T3 : 3 liter
3. Rancangan Perlakuan
T
T1 T2 T3
M

M1 M1T1 M1T2 M1T3

M2 M2T1 M2T2 M2T3

M3 M3T1 M3T2 M3T3


Keterangan :
M1T1 : Rodentisida dengan Ekstrak Buah Mengkudu 1 liter dengan penambahan
Ekstrak Daun tembakau 1 liter.
M1T2 : Rodentisida dengan Ekstrak Buah Mengkudu 1 liter dengan penambahan
Ekstrak Daun tembakau 6 gram.
M1T3 : Rodentisida dengan Ekstrak Buah Mengkudu 1 liter dengan penambahan
Ekstrak Daun tembakau 9 gram.
M2T1 : Rodentisida dengan Ekstrak Buah Mengkudu 2 liter dengan penambahan
Ekstrak Daun tembakau 1 liter.
M2T2 : Rodentisida dengan Ekstrak Buah Mengkudu 2 liter dengan penambahan
Ekstrak Daun tembakau 2 liter.
M2T3 : Rodentisida dengan Ekstrak Buah Mengkudu 2 liter dengan penambahan
Ekstrak Daun tembakau 3 liter.
M3T1 : Rodentisida dengan Ekstrak Buah Mengkudu 3 liter dengan penambahan
Ekstrak Daun tembakau 1 liter.
M3T2 : Rodentisida dengan Ekstrak Buah Mengkudu 3 liter dengan penambahan
Ekstrak Daun tembakau 2 liter.
M3T3 : Rodentisida dengan Ekstrak Buah Mengkudu 3 liter dengan penambahan
Ekstrak Daun tembakau 3 liter.
K. Pelaksanaan Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
a) Tempat Penelitian
Laboratorium 3 Fkip Biologi UMS
b) Waktu Penelitian
Hari, Tanggal : 1 Mei – 30 Agustus 2018 ( 3 bulan )
Waktu : 09.00-14.00 WIB
2. Alat dan Bahan
a) Alat
1) Blender ( 1 buah )
2) Nampan ( 2 buah )
3) Pisau ( 1 buah )
4) Gelas ukur ( 1 buah )
5) Penyaring ( 2 buah )
6) Botol sprayer (10 buah )
b) Bahan
1) Ekstrak buah mengkudu ( 6 liter )
2) Ekstrak daun tembakau ( 6 liter )
3) Air ( secukupnya )
3. Pembuatan ekstrak mengkudu dan daun tembakau
a) Memotong buah mengkudu dan daun tembakau menjadi
bagian yang lebih kecil.
b) menyiapkan blender, memasukkan buah mengkudu dan
menambahkan air secukupnya, blender hingga terambil
ekstrak buah mengkudu.
c) Menyaring hasil blender buah mengkudu hingga didapatkan
ekstraknya.
d) Memblender daun tembakau dan menambahkan air
secukupnya.
e) Menyaring hasil blender daun tembakau hingga didapatkan
ekstraknya.
f) Mencampurkan ekstrak buah mengkudu dan ekstrak daun
tembakau sesuai dengan takaran pada rancangan perlakuan.
g) Memasukkan campuran ekstrak buah mengkudu dan ekstrak
daun tembakau ke dalam botol sprayer.
h) Rodentisida nabati ekstrak buah mengkudu dan ekstrak daun
tembakau dapat disemprotkan ke bagian rumah yang dihuni
oleh tikus.

L. Analisis Data
Analisis yang dapat digunakan adalah analisis anova dua jalur dengan taraf
uju 5 % , karena terdapat dua faktor yang digunakan dalam penelitian.

M. Daftar Pustaka
Andoko, Agus; Widodoro. 2013. Berkebun Kelapa Sawit “Si Emas Cair” Paduan
Praktis dari Nol. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Hal: 97.
Butarbutar, Resfin; Maryani C. Tobing; Mena U. Tarigan. 2013. “Pengaruh
Beberapa Jenis Pestisida Nabati untuk Mengendalikan Ulat
Grayak ( Spodoptera litura ) pada Tanaman Tembakau Deli di
Lapangan. Jurnal Online Agroteknologi. Vol:1.No:4.
Mangan, Yellia. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta:
AgroMedia Pustaka. Hal: 73.
Novizan. 2002. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan.
Jakarta: AgroMedia Pustaka. Hal: 30.
Setiadi. 2011. Bertanam Cabai di Lahan dan Pot. Jakarta: Penebar Swadaya.
Hal: 129.
Sudarmo, Subiyakto; Sri Mulyaningsih. 2014. Mudah Membuat Pestisida
Nabati Ampuh. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Hal: 20.
Yeli, Mangan. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta:
AgroMedia Pustaka. Hal: 30.

Anda mungkin juga menyukai