Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk melawan segala macam

organisme pengganggu atau toksin yang cenderung merusak jaringan dan organ tubuh.

Kemampuan itu disebut kekebalan atau imunitas. Belakangan ini masalah imunitas

merupakan hal yang penting ini dikarenakan banyaknya penyakit yang mewabah di

dalam lingkungan masyarakat yang dikarenakan menurunnya imunitas tubuh

seseorang. Imunitas sendiri merupakan sistem kekebalan tubuh dalam melawan antigen

atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sistem imun terdiri atas mekanisme yang

sangat kompleks dan luas, dengan keterlibatan banyak jenis sel dan molekul pensinyal.

Hal ini menjelaskan sangat beragamnya penyakit imun yang telah dikenal.

Telah diketahui bahwa banyak penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia

jika sistem imun melemah, maka dari itu perlu adanya upaya untuk menaikkan daya

tahan tubuh. Menaikkan daya tahan tubuh atau imunitas dapat dilakukan dengan cara

mengkonsumsi obat-obatan, berolahraga, ataupun dengan suplementasi makanan.

Suplementasi bahan makanan dianggap sebagai solusi terbaik yang dapat dilakukan

untuk menaikkan daya tahan tubuh ataupun imunitas. Hal ini dikarenakan suplementasi

bahan makanan tersebut tidak memiliki efek samping terhadap tubuh.

Daun pegagan (Centella asiatica) termasuk salah satu tumbuhan yang paling

banyak dipakai sebagai bahan ramuan obat tradisional. Daun pegagan merupakan

tanaman yang memiliki efek imunostimulan. Daun tersebut merupakan salah satu

etnobotani Indonesia yang secara turun-temurun dimanfaatkan masyarakat. Pegagan

merupakan tanaman liar yang tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan serta pematang

sawah, merupakan keluarga apiaceae atau umbilliferae yang dapat dimakan (Suryo,
1
2010). Daun pegagan sebagai obat herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh

biasanya diracik bersamaan dengan temulawak dan jahe.

Dari paparan di atas maka dilakukan pembuatan makalah tentang cara

pembuatan obat herbal dari daun pegagan yang diracik bersama dengan temulawak dan

jahe untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah ialah

bagaimana cara pembuatan obat herbal daun pegagan dan ekstrak temulawak serta jahe

sebagai obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan obat herbal daun pegagan dan

ekstrak temulawak serta jahe sebagai obat untuk meningkatkan daya tahan

tubuh.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tentang daya tahan tubuh.

2. Untuk mengetahui jenis bahan-bahan herbal olahan yang bermanfaat untuk

meningkatkan daya dahan tubuh.

1.4 Manfaat

1. Sebagai informasi efek imunostimulan dari olahan bahan-bahan herbal daun

pegagan, temulawak dan jahe dapat meningkatkan imunitas tubuh yang dapat

mencegah penyakit.

2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa/i dan peneliti lain yang mengadakan

penelitian lanjutan mengenai sistem imunitas atau kekebalan tubuh.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Daya Tahan Tubuh

Imunitas merupakan daya tahan tubuh. Sistem imun adalah jaringan dalam

tubuh yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi dan benda asing, juga berfungsi

menyembuhkan luka, menjaga keseimbanga mikroba dalam tubuh, dan mengatur reaksi

tubuh terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan seperti perubahan cuaca

(Kerthyasa, 2013).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian daya tahan adalah

kemampuan bertahan menghadapi segala sesuatu dari luar seperti serangan fisik

ataupun penyakit, serangan mental, dan lain sebagainya yang dapat merusak atau

merugikan.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian daya tahan tubuh adalah kemampuan

seseorang secara fisik menghadapi bakteri maupun virus yang menyerang. Ketika daya

tahan tubuh dalam kondisi prima maka kita tidak akan mudah terserang penyakit.

Kebalikannya ketika kondisi daya tahan tubuh sedang menurun maka seseorang akan

mudah terserang penyakit. Contohnya ketika musim hujan, orang dengan daya tahan

tubuh prima tidak akan mudah terserang atau tertular flu dan batuk walaupun di

lingkungan sekitarnya sudah banyak yang tertular dan sakit.

2.2 Bahan-bahan Herbal untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

a. Daun Pegagan

1. Pengertian Daun Pegagan

Pegagan (Centella asiatica) termasuk salah satu tumbuhan yang paling

banyak dipakai sebagai bahan ramuan obat tradisional. Centella asiatica berasal

3
dari daerah Asia tropik dan tumbuh di berbagai Negara seperti Filipina, Cina,

India, Sri Langka, Madagaskar, Afrika, dan Indonesia. Di Indonesia tumbuhan ini

dikenal dengan berbagai macam nama sesuai dengan daerah tempat tumbuhnya.

Di Jakarta, tumbuhan ini disebut pegagan, di Sunda antanan, di Sumatra daun kaki

kuda, di Madura tikusan, di Jawa gagan-gagan dan di Bali piduh, sedangkan di

luar negeri terkenal dengan sebutan pennywort di Inggris, gotu kola di Amerika

(Natural Standard, 2010)

Pegagan termasuk tanaman tahunan daerah tropis yang berbunga sepanjang

tahun. Tanaman ini tumbuh menjalar di atas permukaan tanah. Bentuk daunnya

seperti ginjal, bertangkai panjang dan tepinya bergerigi. Pegagan menyukai tanah

yang lembab dan cukup sinar matahari atau tempat teduh (Suryo 2010). Menurut

Winarto dan Surbakti (2003), pegagan tumbuh dengan baik yang ditandai dengan

daunnya yang besar dan tebal karena ditanam pada tempat yang intensitas

cahayanya 30-40%.

Mutu hasil panen pegagan dapat ditentukan berdasarkan derajat kematangan

pada waktu pemanenan. Pemanenan pegagan dapat dilakukan setelah pegagan

berumur 3-4 bulan dengan cara memangkas bagian batang daun dan batang

daunnya (Natural Standard, 2010).

2. Manfaat Daun Pegagan

Pegagan dipercaya memiliki senyawa anti mikroba, dan terbukti dari

beberapa senyawa yang berkhasiat, ternyata juga mampu meminimalisir

bakteri. Untuk bakteri Eschericia coli yang merupakan bakteri penyebab

diare, pada ekstrak pegagan pada 25% mampu menghambat perkembangan

bakteri dan pada kadar 50% mampu membunuh bakteri (Praswitasari, 2008).

Namun, ekstrak daun pegagan belum mampu menghambat pertumbuhan

4
Vibrio cholerae yang merupakan penyebab penyakit kolera (Ramadhan, et al.,

2015). Penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa ekstrak pegagan dengan

metanol mempunyai aktivitas daya hambat yang tinggi terhadap bakteri

Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, dan

Escherichia coli (Arumugam et al., 2011).

Selain itu, jenis ekstrak juga berpengaruh terhadap daya hambat mikroba.

Jenis ekstrak yang menggunakan air merupakan jenis ekstrak yang terburuk

dalam pengekstrakan yang kurang efektif untuk dijadikan bahan. Ekstrak

pegagan dengan konsentrasi 10% dengan menggunakan pelarut metanol sudah

mampu membangun 20 mm zona hambat mikroorganisme (Arumugam, et al.,

2011). Selain pengujian bakteri mikroba, juga telah diuji untuk kapang dan

jamur. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa pegagan mampu

menghambat pertumbuhan Aspergillus dengan ekstrak 25 ul sudah mampu

menghambat Aspergillus yang diinkubasi selama 4 minggu yang cukup

signifikan. (Rathnavijaya, et al., 2011).

Selain sifat anti mikroba yang terdapat pada ekstrak pegagan ini juga

terdapat senyawa antioksidan yang dipercayai mampu menahan dan

menangkal radikal bebas dalam bahan pangan. Selain dapat menangkal radikal

bebas juga dipercaya mampu mempertahankan terjadinya oksidasi seperti

oksidasi asam lemak sehingga dapat mencegah ketengikan. Pegagan memiliki

senyawa fenolik serta asam askorbat yang berfungsi sebagai antioksidan

(Chaikham, et al., 2013).

Secara umum manfaat daun pegagan adalah :

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

2. Membantu memperlancar saluran pencernaan

5
3. Membunuh sel kanker

4. Menyembuhkan kerusakan kulit

5. Menghiangkan stretch marks

b. Temulawak

1. Pengertian

Tanaman temulawak (Curcuma zanthorrihiza L.) merupakan tanaman asli

Indonesia yang tumbuh liar di hutan-hutan jati di Jawa dan Madura. Tumbuhan

semak berumur tahunan, batang semunya terdiri dari pelepah-pelepah daun yang

menyatu, mempunyai umbi batang. Tinggi tanaman antara 50-200 cm, bunganya

berwarna putih kemerah-merahan atau kuning bertangkai 1,5-3 cm berkelompok

3 sampai 4 buah. Tumbuhan ini tumbuh subur pada tanah gembur, dan termasuk

jenis temu-temuan yang sering berbunga. Panen dapat dilakukan pada umur 7-12

bulan setelah tanam atau daun telah menguning dan gugur. Sebagai bahan

tanaman untuk bibit digunakan tanaman sehat berumur 12 bulan (Hayani, 2006).

2. Manfaat Temulawak

 Menambah nafsu makan

Manfaat temulawak sudah dikenal luas sebagai penambah nafsu makan bagi

anak-anak agar mereka bisa makan dengan lahap dan tercukupi kebutuhan

gizinya, sehingga perkembangan tubuhnya pun bisa maksimal. Tak hanya

dibuat sebagai jamu, beberapa jenis obat-obatan penambah nafsu makan juga

menggunakan bahan alami ini.

 Mengobati gangguan pencernaan

Beberapa jenis penyakit seperti kembung, diare, atau bahkan dispepsia

ternyata bisa diobati dengan bahan alami ini. Sebuah penelitian yang

6
diterbitkan dalam jurnal Clinical Gastroenterology and

Hepatology mengungkapkan, bahwa dengan mengonsumsi jamu temulawak

secara teratur, kondisi pasien yang mengalami gangguan pencernaan

cenderung semakin semakin membaik.

 Mengatasi kram perut saat haid

Banyak wanita yang mengaku mengalami nyeri perut tatkala fase menstruasi

tiba. Mengonsumsi temulawak bisa meredakan rasa nyeri yang ditimbulkan

saat menstruasi.

 Mengatasi masuk angin

Manfaat temulawak yang sering kali tidak disadari adalah kemampuannya

untuk mengatasi masuk angin. Pakar kesehatan menyebutkan jika kandungan

di dalam temulawak ternyata memiliki kemampuan dalam mengobati masuk

angin sekaligus sakit kepala. Dengan meminum dua hingga tiga gelas jamu

temulawak, maka sakit kepala dan masuk angin pun akan mereda.

 Membantu pengobatan kanker

Sebuah jurnal kesehatan The Prostate mengungkapkan bahwa, manfaat

temulawak ternyata memiliki kandungan aktif yang mampu membantu

pengobatan kanker layaknya kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker

usus. Penelitian lain yang dilakukan oleh University of Maryland Medical

Center juga menyebutkan jika nutrisi di dalam temulawak bisa membunuh

perkembangan sel kanker dengan efektif.

 Mengatasi masalah usus besar

Manfaat temulawak lainnya juga dipercaya mampu mengobati beberapa jenis

penyakit, salah satunya adalah gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi

7
usus besar (irritable bowel syndrome), penyakit liver dan gangguan kantong

empedu. Kondisi ini umumnya diiringi gejala-gejala seperti nyeri ulu hati,

kembung dan mual.

 Memengaruhi metabolisme lemak

Manfaat temulawak juga bisa memengaruhi metabolisme lipid atau

lemak. Metabolisme lemak adalah proses penguraian asam lemak untuk

menjadi energi bagi tubuh. Sebuah penelitian menemukan, temulawak

mengandung bahan aktif selain curcuminoid, yang memengaruhi

sistem metabolisme lemak.

 Mengatasi radang sendi

Temulawak mampu meredakan rasa sakit pada dan kekuan pada sendi.

Bahkan sebuah penelitian mengungkapkan, manfaat temulawak untuk

kesehatan menunjukkan efek yang hampir sama saat penggunaan ibuprofen

yang diberikan pada pasien osteoarthritis.

 Mengeluarkan toksin dalam tubuh

Kandungan Phelandren di temulawak dipercaya mampu membantu

mengeluarkan toksin dari dalam tubuh.

 Mengatasi demam

Manfaat temulawak selanjutnya adalah kemampuannya meredakan demam.

Jika Anda adalah orang yang sering menggunakan obat-obat yang dijual di

apotek untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Anda bisa mencoba untuk

menggunakan temulawak.

 Meningkatkan fungsi ginjal

8
Manfaat temulawak yang satu ini diturunkan karena adanya kandungan

minyak asiri di dalamnya. Minyak asiri membantu meningkatkan fungsi ginjal

dalam menyaring darah dari sisa metabolisme dan racun.

 Meningkatkan stamina

Campuran kunyit yang dicampur temulawak bisa membuat tubuh tidak

gampang lelah dan lebih bersemangat. Hal ini bisa terjadi karena kandungan

tonikum di dalamnya.

c. Jahe
1. Pengertian
Jahe merupakan salah satu bumbu yang paling penting dan luas

penggunaannya di seluruh dunia. Disebabkan permintaan yang tinggi, jahe

tersebar sampai negara-negara tropis maupun subtropis dari wilayah Cina-India.

Negara-negara penghasil jahe yakni : India, Cina, Thailand, Nigeria, Indonesia,

Brasil, Jepang, Malaysia, Srilanka dan negara-negara kepulauan pasifik lainnya

dan Indonesia sendiri merupakan penghasil penting lainnya, dimana mempunyai

luas penanaman sampai 10.000 hektar dan produksi sekitar 77.000 ton dan

penanamannya dipusatkan di kepulauan Jawa-Sumatra (Ravindran, 2005).

Komposisi rimpang segar dipengaruhi oleh jenisnya, kondisi lingkungan

tumbuh dan tingkat kematangan hasil panen. Perubahan lebih lanjut dalam

kelimpahan relatif dari beberapa komponen dapat juga karena pasca panen selama

preparasi dan kemudian penyimpanan hingga kering (Zachariah, 2008).

2. Manfaat Jahe

 Jahe sebagai antioksidan

9
Jahe memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan telah dikelompokkan

sebagai salah satu rempah-rempah dengan aktivitas antioksidan yang baik.

Hal ini membuatnya sebagai peredam radikal bebas. Sethi dan Aggarwal

melaporkan bahwa jahe kering memiliki sifat antioksidan yang lemah.

Fugio melakukan studi sifat antioksidan dari komponen kimia banyak jenis

rempah-rempah dan menemukan bahwa shogaol dan zingiberene ditemukan

dalam jahe yang mempunyai aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan dari

jahe bergantung pada struktur sisi-rantai dan pola substitusi pada cincin

benzen terutama, aktivitas antioksidan yang diberikan oleh gingerol dan

heksahidrokurkumen.

 Jahe sebagai antimikroba

Jahe merangsang nafsu makan, bertindak sebagai antioksidan, antimikroba

dan antiflatulant, dan karenanya memiliki penggunaan yang luar biasa dalam

produk makanan olahan (Ravindran, 2005).

10
BAB III

TATA CARA PEMBUATAN

Bahan Ramuan :

 Jahe emprit / jahe merah 1 ibu jari

 Daun pegagan 1 jumput

 Temulawak 1 iris

 Gula merah secukupnya

 Air 1½ gelas

Cara Pembuatan

1) Jahe dan temulawak dimemarkan

2) Pegagan dan gula merah di potong kecil-kecil

3) Semua bahan dicampur dan direbus di dalam air mendidih selama 10-15 menit

dalam api kecil.

Cara Pemakaian

Ramuan diminum hangat-hangat 2 kali sehari sebanyak 1 gelas.

Perhatian

Hindari penggunaan untuk ibu hamil dan sedang mengonsumsi obat pengencer darah.

Keterangan

Ramuan bias juga digunakan pada usia kerja.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Daya tahan tubuh adalah sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan bakteri

maupun virus yang menyerang tubuh. Dimana daya tahan tubuh seseorang dapat

ditingkatkan dengan cara mengonsumsi obat-obatan, jamu, maupun suplemen

makanan, Salah satu contohnya jamu yang terbuat dari daun peganggang, temulawak,

jahe emprit dan gula merah.

Dengan mengonsumsi jamu dari daun peganggang, jahe, temulawak dan gula merah

secara tidak langsung tubuh akan membentuk antibody yang dapat meningkatkan daya

tahan tubuh sehingga terhindar dari penyakit. Sebab daun peganggang dan jahe sendiri

memiliki senyawa antimikroa dan antioksidan yang dapat menghamat perkembangan

bakteri, membunuh bakteri, serta senyawa antioksidan yang dimiliki daun peganggang

dan jahe sendiri dapat menghilangkan racun-racun yang ada dalam tubuh. Selain itu

temulawa yang ada dalam jamu tersebut berguna untuk meningkatkan nafsu makan,

sehingga membuat seseorang yang mengonsumsi jamu tersebut nafsu makanya menjadi

meningkat dan makanan yang dikonsumsi tersebut akan memantu tubuh mementuk

antibody.

Dalam membuat jamu daun peganggang, jahe, temulawak dan gula merah memiliki

cara yang sangat sederhana seperti yang sudah dijelaskan di bab 3 seelumnya, sehingga

semua orang dapat membuatnya sendiri dirumah.

12
4.2 Saran

Kesehatan merupakan sesuatu yang berharga yang tidak dimiliki semua orang,

sebab untuk menjadi sehat diperlukan usaha untuk menjaganya. Salah satu contonya

dengan mengonsumsi jamu. Selain itu diperlukan olahraga, makan-makanan yang

bergizi, dan istirahat yang cukup untuk membuat tubuh menjadi tetap sehat. Saran dari

kelompok kami, jagalah kesehatan anda sebelum penyakit membuat anda menjadi

tersiksa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Cooper K, dkk. 2007. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Untuk Orang Yang Mudah Sakit.
Bandung: Kuadran.

Dahlan M.S. 2011. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Darmojo B. 2006. Buku Ajar Geriatri: Ilmu Kesehatan Lanjut Usia, Edisi 3. Jakarta: Bala
Penerbit FKUI.

Djoko PI. 2004. Pedoman Praktis Berolahraga. Yogyakarta: Andi Offset. Donald A. 2009.
What Is Quality Of Life?. Uk : Hayward Group Ltd. Diakses Pada Tanggal 22 Januari
2015. Dalam http://www.medicine.ox.ac.uk/bandolier/painres/download/whatis/whatisq
ol.pdf

14
LAMPIRAN-LAMPIRAN

 Bahan

Daun Pegagan 1 jumput

Jahe emprit 1 ibu jari

Temulawak satu iris

Gula merah secukupnya

15
Bahan lengkap

 Cara Pembuatan

a) Jahe dan temulawak di memarkan

b) Daun pegagan dan gula merah dipotong kecil-kecil

16
c) Direbus diair mendidih 10-15 menit dengan api sedang

d) Jamu siap dihidangkan

17

Anda mungkin juga menyukai