Proposal Tak
Proposal Tak
Proposal Tak
Disusun oleh:
MAHRITA DIAH OKTAVIANI
62019040036
PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020
1
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI RPK :MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN
DENGAN MENGONSUMSI OBAT
1. Judul /Tema :
Stimulasi Persepsi RPK: Mencegah Perilaku Kekerasan dengan
Mengonsumsi Obat
2. Latar Belakang
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai
masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagi terapi, dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan (Kelliat, 2005).
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas seagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok, dimana hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian
masalah.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi mencegah perilaku
kekerasan dengan mengonsumsi obat adalah kegiatan terapii yang
dilakukan secara seara berkelompok klien dengan riwayat perilaku
kekerasan oleh seorang terapis melalui stimulus persepsi terhadap
pengalaman mencegah perilaku kekerasan dengan mengonsumsi obat yang
pernah dilakukan oleh klien.
Pengobatan ini berfokus pada mengurangi gejala psikosis dengan
cepat pada fase akut dan memperpanjang periode relaps dan mencegah
pengulangan gejala yang lebih buruk. Selain itu, pada pengobatan yang
teratur pasien dapat kembali ke dalam lingkungan sosialnya dalam waktu
yang lebih cepat. Pasien yang menjalani pengobatan secara rutin selama
2
satu tahun memiliki risiko lebih kecil untuk mengalami relaps (Zygmunt,
Offson, Boyer, & Mechanic, 2010).
Sayangnya, pada banyak penelitian dibuktikan bahwa 50% pasien
skizofrenia yang masuk ke rumah sakit jiwa kemudian dilakukan rawat
jalan malah mengalami masalah ketidak patuhan (poor adherence). Hal ini
dapat mengakibatkan masalah baru pada pasien skizofrenia yaitu pasien
lebih mudah jatuh ke dalam kondisi relaps dan kekambuhan fase psikosis
yang lebih buruk, keluar masuk rumah sakit berulang kali, serta
meningkatkan beban sosial dan ekonomi bagi keluarga pasien dan negara.
Hal ini diakibatkan pasien yang tidak teratur dalam minum obat akan
memiliki risiko kekambuhan sebesar 92% (Fenton et al., 2011).
Menurut data yang ada dan informasi dari perawat maupun
informasi dari pasien di RSJ Prof dr. Soerojo Magelang diruang bangsal
Drupada rata-rata terdapat penderita yang mengalami kekambuhan yang
dipengaruhi oleh ketidakpatuhan dalam minum obat.
Melihat fenomena yang ada di bangsal Drupada, maka saya tertarik
untuk mengetahui dan mengidentifikasi lebih dalam tentang kepatuhan
minum obat untuk mencegah terjadinya kekambuhan.
3. Tujuan
A. Tujuan umum
Klien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan mengonsumsi obat
B. Tujuan khusus
a) Klien mampu menyebutkan keuntungan patuh minum obat.
b) Klien mampu menyebutkan akibat/ kerugian tidak patuh minum
obat.
c) Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat.
- Klien dapat menyebutkan jenis obat yang diminm
- Klien dapat menyebutkan dosis obat yang diminum
- Klien dapat menyebutkan waktu minum obat
- Klien dapat menyebutkan manfaat obat yang diminum
- Klien dapat menyebutkan efek samping obat yang diminum
3
4. Keanggotaan
a. Kriteria klien
Pasien RSJ Prof dr. Soerojo Magelang yang sudah tidak terlalu
gelisah, tidak agresif, koheren, marah sudah bisa dikontrol oleh peserta
dan peserta kooperatif.
b. Status Peserta
MASALAH
NO. NAMA PASIEN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1 RPK
2 RPK
3 RPK
4 RPK
c. Proses Seleksi
- Mengobservasi klien yang masuk kriteria
- Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
- Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
- Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok
- Melibatkan perawat ruangan
5. Setting
a. Tempat
Meja makan pasien
4
b. Denah Tempat
: Leader : Observer
: Fasilitator
: Peserta
6. Waktu
Hari :
Tanggal :
Jam :
5
7. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
8. Pembagian Tugas
a. Leader : Mahrita Diah Oktaviani
Membuka acara.
Menyampaikan tujuan dilakukannya TAK
Menyampaikan aturan kegiatan TAK
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
Menjadi role model pada saat kegiatan
Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
Mengarahkan proses TAK ke arah pencapaian tujuan dengan cara
memotivasi kepada anggota kelompok untuk terlibat dalam
kegiatan
Menutup acara
b. Fasilitator : Unung Masnung
Memfasilitasi klien dalam kegiatan TAK
Mempertahankan keikutsertaan klien dalam kegiatan
Mencegah gangguan atau hambatan terhadap jalannya kegiatan
Memberi stimulus kepada anggota yang kurang aktif
Ikut serta dalam kegiatan kelompok dan berperan sebagai role
model bagi klien sebagai proses aktivitasi kelompok
c. Observer : Novia Hanna
Mencatat serta mengamati proses jalannya TAK yang
dilakukan oleh Leader, Co. Leader, Fasilitator dan Klien
(dicatat pada format yang tersedia)
Memberikan umpan balik terhadap proses kegiatan mulai dari
persiapan sampai acara selesai
Menyampaikan hasil observasi pada kelompok
6
9. Program Antisipasi
a. Klien tidak mau ikut dalam kegiatan
Beri penjelasan kepada klien bahwa kegiatan bersama untuk
menjalin hubungan yang baik antar sesama klien dan belajar
mengontrol perilaku kekerasan secara bersama-sama.
b. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK namun
pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia , maka langkah yang
diambil adalah mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi
sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok
lainnya.
c. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak menaati
tata tertib yang telah di sepakati, maka berdasarkan kesepakatan
ditegur terlebih dahulu dan bila masih tidak kooperative maka di
keluarkan dari kegiatan
d. Bila klien lain ingin ikut :
- Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini di tunjukkan kepada klien
yang telah di pilih
- Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin di ikuti
oleh klien tersebut
- Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini
7
10. Strategi Pelaksanaan
a. Persiapan
a) Alat dan bahan
1) Persiapan tempat yang aman dan tenang
2) Tempat yang cukup luas atau longgar
3) Alat dan bahan : obat yang biasa diminum klien,buku
catatan/lapoan TAK, Pulpen, jadwal kegiatan klien
4) Form CPT (Catatan Perkembangan Terintegritasi)
5) Form Logbook SKP Harian
b) Pasien
1) Membuat kontrak pertemuan dengan klien
2) Menjamin pemenuhan kebutuhan privacy klien, hanya ada
perawat dan klien saja.
b. Pelaksanaan
Persiapan
Mengumpulkan klien yang pernah dilatih mencegah perilaku
kekerasan dengan patuh mengkonsumsi obat secara individual
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Fase Orientasi
1) Salam terapetik
Salam dari terapis atau perawat (misalnya dengan selamat
pagi atau selamat siang)
Perkenalan nama perawat dan nama panggilan (lebih bagus
pakai papan nama)
Memberi kesempatan pada klien untuk memperkenalkan
nama masing-masing
2) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan masalah yang dirasakan
Menanyakan penerapan TAK stimulasi persepsi yang lalu
yang pernah dilakukan (menegah perilaku kekerasan secara
8
mencegah perilaku kekerasan dengan fisik/ dengan teknik
nafas dalam)
3) Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah perilaku
kekerasan dengan patuh minum obat
Menjelaskan aturan permainan sebagai berikut:
1) Jika ada anggota kelompok yang ingin meninggalkan
kelompok harus minta ijin
2) Mengikuti kegiatan sampai selesai
3) Mempersilahkan klien untuk minum, atau kencing dulu
sebelumacara dimulai
4) Lamanya kegiatan tidah lebih dari 30 menit
Fase kerja
Mendiskusikan macam obat yang dimakan oleh klien meliputi:
nama obat, warna obat dan manfaat dari masing-masing obat serta
efek sampingnya
Mendiskusikan waktu minu obat yang benar yang biasa dilakukan
oleh klien
Menjelaskan lima benar obat, yaitu benar orangnya, benar obat,
benar dosisnya, benar waktu minum obat, dan benar caranya
Minta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat secara
bergiliran
Memberikan pujian atas kemampuan klien dalam menyebutkan
jenis, warna, manfaat, efek samping serta lima benar minu obat
dengan mengatakan ”Bagus”
Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat
Mendiskusikan perasaan klien setelah minum obat
Menjelaskan keuntungan patuh minum obat , yaitu salah-satunya
mencegah perilaku kekerasaan/kambuh
Menjelaskan kerugian atau akibat jika tidak patuh minum obat,
yaitu terjadi perilaku kekerasaan dan kambuh kembali
9
Minta klien untuk menyebutkan kembali keuntungan patuh
minum obat dan akibat jika tidak patuh minum obat
Berikan pujian pada klien atas kemampuannya dalam
menyebutkan keuntungan patuh minum obat dan kerugianya atau
akibatnya jika tidak patuh minum obat
Berikan kesempatan pada seua pasien untuk mencobanya
Ulangi sampaisemua klien mendapatkan kesempatan,
Menyimpulkan hasil diskusi tentang cara mencagah perilaku
kekerasaan dengan patuh mengkomsumsi minum obat
Fase Terminasi
1). Evaluasi
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikti terapi
aktivitas kelompok
Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok dengan
mengucapkan kata “BAGUS”
2). Rencana tindak Lanjut
Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan mencegah
perilaku kekerasaan dengan path engkomsumsi obat dn
mendiskusikan dengan klien lain atau perawat lain
Membuat jadwal mencegah perilaku kekerasaan secara
spiritual
3). Kontrak yang akan datang
Bersama dengan klien membuat rencana untuk terapi
aktivitas kelompok selanjutnya:mengevaluasi manfaat
mengikuti TAK SP RPK
Bersamaklien menentukan waktu dan tempat terapi aktivitas
kelompok yang akan datang
10
Format Evaluasi Observer
Menyebutkan
Menyebutkan
Menyebutkan Jenis Obat, Menyebutkan
Nama Keuntungan
No Kerugian Patuh Warna, 5 Benar
Peserta Patuh Minum
Minum Obat Kegunaan,Dan Minum Obat
Obat
Efek Samping
Keterangan :
11
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, D. R., & Anwar, Z. (2013). Relaps pada Pasien Skizofrenia. Jurnal Ilmiah
Psikologi Terapan, 52-64
Buku Pedoman Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
http://nurse-edy-poltekkes.blogspot.com/2013/06/proposal-terapi-aktivitas-
kelompok-tak.html
http://www.academia.edu/5379959/PROPOSAL_PENELITIAN_ELZA
Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004).
Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
nuiiners.blogspot.com/2014/01/terapi-aktivitas-kelompok.html
12