Makalah SPH 2 Semester 3
Makalah SPH 2 Semester 3
Makalah SPH 2 Semester 3
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur Perkembangan Hewan yang
diampu oleh Dr. Djuna Lamando,M.Si
OLEH:
KELOMPOK 4 :
1. Ayun Hamunta
3. Nurhayati S Pua
JURUSAN BIOLOGI
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Animal pole, sel-sel yang terdapat di dalamnya disebut mikromer dan banyak
mengandung sitoplasma. Vegetal pole, sel-sel yang terdapat di dalamnya disebut
makromer dan banyak mengandung yolk yang berfungsi sebagai sumber makanan bagi
sel-sel yang sedang membelah. Peranan zigot dalam pembelahan sangatlah penting
karena zigot adalah bahan dasar yang menyebabkan pembelahan itu terjadi, sehingga
organism multiseluler ini bisa terbentuk.
Cleavage merupakan proses pembelahan sel paling awal dan teratur setelah
fertilisasi selesai yang dialami oleh sel tunggal zigotik menuju proses
kedewasaan. Cleavage ini menciptakan embrio multiseluler atau blastula dari
zigot. Pembelahan atau cleavage juga disebut segmentasi dan proses pembelahannya
diaktivasi oleh enzim MPF, dengan pembelahan tersebut zigot yang mulanya uniseluler
berubah menjadi multiseluler.
b. Vertikal, adalah bidang pembelahan yang cenderung lewat tegak sejak dari animal
pole sampai vegatal pole.
c. Ekuator, adalah bidang pembelahan yang tegak lurus dengan animal pole-vegatal pole.
Bidang pembelahan ini membelah embrio menjadi empat anakan dan empat blastomer
vegetal.
d. Lotitudinal, adalah bidang pembelahan yang mirip dengan bidang ekuator, tetapi
terjadi sejajar.
Gambar 1.1 (a) Meridian; (b) Vertikal; (c) Ekuator; (d) Longitudinal
E. Sifat pembelahan atau cleavage
1. Daerah deutoplasma yang padat (lapisan yolk) sukar dilewati pembelahan. Karena itu
pembelahan hanya berlangsung di daerah germinal disc pada telur megalecithal
2. Habis pembelahan kedua, sel anak yang terjadi sama besar.
2) Meroblastik
Merupakan pembelahan yang hanya pada zigot di
sebagian kecil kutub animal, yakni bagi seluru germinal
disc dan mengenai sedikit yolk. Pembelahan diawali
melalui bidang meridian sehingga terbentuklah
tumpukan sel di daerah germinal disc yang dari sekitar
8 sel ditengah dan 12 sel dipinggir sel tengah masih
berhubungan dengan yolk dibawah, sedang sel yang di pinggir sebagian besar sudah lepas
dasri yolk kecuali daerah tepi sekali. Pada saat ini telur mencapai uterus, dan sudah
dilapisi oleh albumen dan shell.
3) Perantaraan Holo dan Meroblastik
Yaitu pembelahan yang tak seluruhnya mencapai
ujung kutub vegetal, tedapat pada telur megalesital.
Pola-pola Segmentasi
Berdasarkan simetri dan tipe pembelahannya,
pembelahan pada zygot dapat dikelompokkan
menjadi :
1. Pembelahan radial holoblastik
Pembelahan spiral holoblastik dijumpai pada annelida, turbellaria, dan semua jenis
molluska kecuali cephalopoda. Pada pembelahan spiral, orientasi spindel mitosisbukan
paralel atau tegak lurus dengan sumbu anima-vegetatif telur, tetapi orientasinyaadalah
miring sehingga blastomer-blastomer yang dihasilkan tidak terletak tepat di atasatau di
bawah blastomer-blastomer yang lain. Akibat bergesernya posisi dari spindelmitosis,
menyebabkan sel-sel blastomer bagian atas berada di atas pertemuan duablastomer yang
berada di bawahnya.Pada pembelahan spiral dikenal dua tipe yaitu pembelahan dekstral
danpembelahan sinistral. Pembelahan disebut dekstral apabila arah putaran spiran searah
dengan jarum jam, dan disebut sinistral apabila arah putaran spiran berlawanan dengan
arah jarum jam.
3. Pembelahan bilateral holoblastik
Pembelahan rotasional holoblastik dijumpai pada mamalia, misalnya mencit dan manusia.
Beberapa ciri-ciri pembelahan pada mamalia adalah: (i) pembelahannya relatif lambat,
(ii) orientasi blastomer-blastomernya adalah khas. Pembelahan pertama adalah
pembelahan secara ekuatorial. Pembelahan pada embrio mamalia berbeda dengan
pembelahan pada embrio lain, dimana pada pembelahan awal embrio mamaliatidak
sinkron. Blastomer-blastomer pada embrio mamalia tidak semua membelah pada waktu
yang sama. Jadi blastomer pada embrio mamalia tidak bertambah dari stadium 2 sel ke 4
sel, dan 4 sel menjadi 8 sel. Pada stadium 16 sel, embrio mencapai stadium morula.Pada
morula, blastomer-blastomer mensekresikan cairan internal untuk pembentukan rongga
blastocoel.
Transisi dari stadium morula ke blastula ditandai dengan terjadinya dua
perubahan yaitu:
Rongga blastula dengan cepat mengalami pembesaran
Terbentuknya tipe-tipe sel yang berbeda di dalam embrio.
5. Pembelahan Diskoidal Meroblastik
Pembelahan diskoidal meroblastik dapat dijumpai pada ikan, reptil dan burung.
Pembelahan hanya berlangsung pada blastodisk yang terdapat pada kutub anima telur,
sedangkan yolk tidak turut membelah (Gilbert, 1985). Pada burung, pembelahan
berlangsung di dalam saluran reproduksi.Pada pembelahan pertama, blastodisk
membentuk dua blastomer yang tidak terpisah secara sempurna. Pembelahan kedua tegak
lurus pembelahan pertama, dan menghasilkan 4 blastomer yang juga tidak terpisah secara
sempurna. Pembelahan ketiga, dua bidang pembelahan simultan sejajar dengan
pembelahan pertama menghasilkan 8 blastomer.Pembelahan keempat merupakan bidang
pembelahan yang melingkar dan memotong semua bidang pembelahan
terdahulu.Pembelahan kelima adalah pembelahan radial, memotong bidang pembelahan
keempat dan menghasilkan blastomer-blastomer tepi yang juga tidak terpisah secara
sempurna.Sedangkan pembelahan selanjutnya sukar diikuti.
6. Pembelahan Superfisial Meroblastik
H. Blastulasi
Blastulasi merupakan salah satu stadium yang mempersiapkan embrio untuk menyusun
kembali sejumlah sel pada tahap perkembangan selanjutnya. Distribusi yolk pada setiap
jenis telur pada suatu species berpengaruh terhadap bentuk-bentuk blastula. Umumnya
blastula memiliki sebuah rongga yang disebut rongga blastula (blastocoel). Pembelahan
zigot membelah (mitosis) menjadi banyak blastomer. Blastomer berkumpul membentuk
seperti buah arbei disebut Morula.
Blastomere terdiri dari 2 bagian, yaitu :
a. Jaringan embryo, merupakan jaringan yang akan tumbuh menjadi embryo.
b. Jaringan periblast, merupakan jaringan yang menyalurkan makanan dari yolk di
bawah.
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk
blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang
tidak beraturan.
Sementara sel –sel morula mengalami pembelahan terus menerus, terbentuklah rongga di
tengah, yang makin lama makin membesar dan berisi cairan. Blastulasi yaitu proses
terbentuknya blastula. Embryo yang memiliki rongga tersebut disebut blastula. Blastula
adalah bentuk lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula
ditandai dengan adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan.
Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastocoel.
Macam-macam Blastulasi
Melihat pada bentuk dan susunan blastomernya blastula dibagi atas :
1. Coeloblastula. Berbentuk bola, disebut juga blastula bundar. Berasal dari telur
homolechital dan mediolechital. Yang homolechital ialah yang mengalami
pembelahan secara holoblastik teratur (Amphioxus). Misalnya blastula pada
Synapta sp. , Asterias sp. , Amphioxus dan Amphibia. Rongga blastula terdapat
di tengah atau eksentrik ke arah kutub anima.
2. Discoblastula. Berbentuk cakram disebut juga blastula gepeng. Berasal dari telur
homolechital yang mengalami pembelahan holoblastik tidak teratur, dan telur
megalichutal yang membelah secara meroblastik. Blastula berada di atas yolk
atau jaringan penyalur makanan. Pada Reptilia, aves dan monotremata blastula
disebut germinal disc.
Gambar 2.6 yang memperlihatkan tahapan pembelahan sel dari tahap pembelahan pertama
sampai terbentuk blastula dan bagian-bagiannya.
Kesimpulan
1. Fase Pembelahan (cleavage) Pembelahan atau cleavage atau juga disebut segmentasi,
terjadi setelah pembuahan. Zigot membelah berulang kali sampai terdiri dari berpuluh sel
kecil, yang disebut blastomer. Pembelahan itu bisa meliputi seluruh bagian, bisa pula hanya
pada sebagian kecil zigot. Pembelahan ini terjadi secara mitosis, meskipun terkadang juga
diikuti pembelahan inti yang terus menerus tanpa diikuti sitoplasma.
2. Macam-macam bidang pembelahan yaitu Meridian, Vertikal, Ekuator, dan Latitudinal.
Macam-macam pembelahan yaitu Holoblastik, Meroblastik , dan Perantaraan Holo dan
Meroblastik
3. Terdapat faktor yang mempengaruhi pembelahan yaitu jumlah yolk, faktor sitoplasma dan
faktor keturunan
4. Pembelahan zigot membelah (mitosis) menjadi banyak blastomer. Blastomer berkumpul
membentuk seperti buah arbei disebut Morula.
5. Blastulasi merupakan salah satu stadium yang mempersiapkan embrio untuk menyusun
kembali sejumlah sel pada tahap perkembangan selanjutnya.
6. Macam-macam blastula Coeloblastula, Discoblastula, blastiokista, dan streoblastula.
Saran
Adapun saran dari penulis yaitu Penulis sangat mengharapakan kritik dan saran dari para
pembaca, agar dalam pembuatan makalah kedepannya bisa lebih baik dari sebelumnya, selain
itu kami mengharapkan agar para pembaca khususnya, ini menjadi tambahan ilmu atau imfomasi
pula.
DAFTAR PUSTAKA