Sampo
Sampo
Sampo
1. Bersifat homogen
2. Memiliki warna tergantung pada warna
yang dinginkan
3. Memiliki aroma tergantung parfum yang
diberikan
4. Memiliki pH antara 5,5– 6,5
5. Mengandung surfaktan anionik aktif
sebesar 12 – 14
Formula shampoo yang dibuat biasanya
digunakan untuk memaksimalkan kualitas-
kualitas seperti di bawah ini :
1. Kemudahan membilas
2. Akhir yang baik setelah pencucian rambut
3. Meminimalkan iritasi mata dan kulit
4. Tidak ada kerusakan pada rambut
5. Terasa lebih tebal dan lembut
6. Terasa harum
7. Tidak mengandung racun
8. Kandungan shampoo dapat diuraikan dengan
baik
JENIS-JENIS SHAMPO
A. BERDASARKAN
BENTUK
- SAMPO CAIR JERNIH
- SAMPO PADAT
- SAMPO JELI / GEL
- SAMPO PASTA /
KRIM
- SAMPO KERING
JENIS-JENIS SHAMPO
B. BERDASARKAN KEGUNAAN:
- SAMPO ANTI KETOMBE
- SAMPO ALAMI
- SAMPO BAYI
- SAMPO HEWAN
- SAMPO UNTUK RAMBUT
DIWARNAI DAN DIKERITING
- SAMPO UNTUK
MEMBERSIHKAN SECARA
MENYELURUH
- SAMPO UNTUK MENAMBAH
VOLUME RAMBUT
sampo anti ketombe dan
sampo alami
• Shampoo ini • Shampoo Alami,
mengandung Beberapa perusahaan
fungisida seperti menggunakan bahan-
ketoconazole, zinc bahan alami (bahan-
pyrithione dan
Shampoo
bahan dari tumbuh-
ini mengandung fungisida seperti ketoconazole, zinc pyrithione
seleniumMalassezia
sulfide furfur. Taryang
dan selenium sulfide yang digunakan untuk mengurangi atau membunuh
tumbuhan) seperti
batubara dan turunan senyawa silikat sering
digunakan untuk
digunakan.
Deterjen nonionik
Sifat dari deterjen ini adalah mempunyai kelarutan yang
cukup besar dalam air karena adanya rantai oksietilen yang
panjang. Deterjen ini tahan terhadap air sadah maupun air
laut dan efektif dalam suasana asam maupun basa. Deterjen
ini mempunyai kelemahan yaitu daya pembusanya hanya
sedikit. Sebagai contoh misalnya derivat polietilenglikol.
• BAHAN TAMBAHAN
dimaksudkan untuk mempertinggi daya kerja sampo
supaya dapat bekerja secara aman pada kulit
kepala, tidak menimbulkan kerontokan, memiliki
viskositas yang baik, busa yang cukup, pH yang
stabil dan dapat mengoptimalkan kerja deterjen
dalam membersihkan kotoran, sehingga menjadi
sediaan sampo yang aman dalam penggunaanya
dan sesuai dengan keinginan konsumen.
BAHAN TAMBAHAN
a. Opacifying Agent b. Clarifying Agent
Zat yang dapat Zat yang digunakan untuk
menimbulkan kekeruhan mencegah kekeruhan
dan penting pada
pembuatan sampo krim pada sampo terutama
atau sampo krim cair. untuk sampo yang dibuat
Biasanya merupakan dengan sabun. Sangat
ester alkohol tinggi dan diperlukan pada
asam lemak tinggi pembuatan sampo cair
beserta garam- atau sampo cair jernih.
garamnya. Contoh : setil Contoh : butil alkohol,
alkohol, stearil alkohol, isopropil alkohol, etil
glikol mono dan distearat, alkohol, metilen glikol,
magnesium stearat.
dan EDTA.
c. Finishing Agent • d. Conditioning agent
Merupakan zat-zat
Zat yang berguna berlemak yang berguna
untuk melindungi agar rambut mudah
kekurangan minyak disisir dgn cara
menurunkan muatan
yang hilang pada statik. Contoh : lanolin,
waktu pencucian minyak mineral, telur dan
rambut, sehingga polipeptida.
rambut tidak menjadi
kering dan rapuh. e. Zat pendispersi
Contoh : lanolin, Zat yang berguna untuk
mendispersikan sabun
minyak mineral. Ca dan Mg yang
terbentuk dari air sadah.
Contoh : tween 80.
• f. Zat pengental
Merupakan zat yang perlu ditambah
terutama pada sampo cair jernih
dan sampo krim cair supaya • h. Zat pengawet
sediaan sampo dapat dituang
dengan baik. Penggunaanya dalam • Zat yang berguna untuk
rentang 2– 4%, contoh: gom, melindungi rusaknya sampo
tragakan, metil selulosa, dan dari pengaruh mikroba yang
karboksi metil selulosa (CMC). dapat menyebabkan rusaknya
g. Zat pembusa sediaan, seperti misalnya
Digunakan untuk membentuk busa hilangnya warna, timbul
yang cukup banyak, walaupun busa kekeruhan, atau timbulnya
bukan merupakan suatu ukuran dari bau. Digunakan dalam rentang
sampo, namun adanya busa akan
membuat sediaan sampo menjadi 1–2%, contoh: formaldehida,
menarik dan sangat disukai oleh hidroksi benzoat, metyl
para konsumen. Persyaratan tinggi paraben, propil paraben.
busa pada umumnya yaitu berkisar
antara 1,3– 22 cm. Contoh:
dietanolamin, monoisopropanol
amin.
• i. Zat aktif, • j. Zat pewangi,
Untuk sampo dengan sediaan sampo
fungsi tertentu atau supaya mempunyai
zat yang ditambahkan bau yang menarik.
kedalam sampo
dengan maksud untku Digunakan dengan
membunuh bakteri kadar 1–2%, contoh:
atau mikroorganisme Minyak jeruk, minyak
lainnya. Contoh: mawar, dan minyak
Heksaklorofen, Asam lavender, minyak
salisilat. bunga tanjung.
• k. Zat tambahan lain
• Merupakan zat
• j. Pewarna
pada formula sampo
• Zat pewarna
digunakan untuk yang mempunyai
memberikan warna fungsi atau maksud
yang menarik pada tertentu, seperti
sediaan sampo. sampo anti ketombe,
Digunakan dengan
kadar 1-2%, contoh : sampo bayi, sampo
untuk pewarna hijau antikerontokan, dan
biasanya digunakan sebagainya. Zat
senyawa klorofil atau tambahan dapat
ultra marin hijau.
berupa zat aktif
antiketombe, ekstrak
tumbuhan, vitamin,
protein, dan lain-lain.
KARAKTERISTIK SEDIAAN
SHAMPO (SNI)
• Pengujian kualitas shampoo & Conditioner
. Organoleptik
. Kekentalan (400-4000 mpas)
. pH (5,0 – 9,0)
. Density
. Pengawet
. Bahan bermanfaat
. Mikrobiologi
- Kemampuan dan stabilitas busa
- Tinggi busa
- Tegangan permukaan
28