9.rpp Kepeg 12 smt2
9.rpp Kepeg 12 smt2
9.rpp Kepeg 12 smt2
I. Standar Kompetensi:
II. Kompetensi Dasar:
III. Indikator:
A. Kognitif
1. Produk
a. Memahami pengertian perkawinan pegawai dengan benar
b. Memahami azas-azas perkawinan pegawai secara lengkap
c. Memahami syarat-syarat perkawinan pegawai dengan menyeluruh
d. Pemahaman laporan perkawinan pegawai untuk mendapatkan status perkawinan oleh
pemerintah
2. Proses
Melaksanakan praktek prosedur memperoleh status perkawinan pegawai untuk diakui
pemerintah secara sistematis dan efektif
B. Psikomotor
Mempraktekkan dan mempresentasikan langkah-langkah memperoleh status perkawinan bagi
pegawai secara sistematis dan efektif yang meliputi kegiatan pencarian, pengumpulan, dan
penyerahan berkas secara profesional
C. Afektif
1. Mengembangkan sikap berkarakter, meliputi:
a. Teliti, tekun, dan cekatan
b. Jujur, loyal, dan kreatif
c. Disiplin
2. Keterampilan sosial:
a. Bertanya
b. Bisa bekerjasama dan memiliki solidaritas yang tinggi
c. Menyumbang ide atau berpendapat
d. Melayani permintaan informasi sesama
B. Psikomotor
Disediakan seperangkat berkas dan map lengkap dengan blangko, meliputi: alat tulis, map,
dan paper klip.Siswa dapat melakukan proses mendapatkan status perkawinan yang diakui
oleh pemerintah sesuai dengan tugas kinerja yang ditentukan pada LP-3: Psikomotor
C. Afektif
1. Karakter:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa. Siswa dinilai membuat
kemajuandalam menunjukkan karakter yang teliti, tekun, cekatan, jujur, loyal, kreatif, dan
disiplin sesuai dengan LP-4 : Pengamatan Perilaku berkarakter
2. Keterampilan sosial:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa. Siswa dinilai membuat
kemajuan dalam menunjukkan perilaku keterampilan sosial, meliputi kreatif dan
inovatif, bisa bekerjasama dan memiliki solidaritas yang tinggi, dapat menyumbang ide
atau berpendapat serta dapat melayani permintaan informasi sesama, sesuai dengan LP-5:
Keterampilan sosial.
VI. Bahan
Lembar kerja (LK) 1 , 2 , 3
B. Inti
Penilaian oleh
Kegiatan pengamat
1 2 3 4
Penggalan 1
a. Siswa mendiskusikan pengertian dan tujuan perkawinan pegawai
dan azas-azas perkawinan pegawai. (Fase 2 MPK)
b. Guru memberikan informasi tentang pengertian pegawai dan azas-
azas perkawinan pegawai. Guru memberikan LKS-1, satu LKS tiap
kelompok. (Fase 3 MPK)
c. Siswa mendiskusikan syarat-syarat perkawinan pegawai secara
menyeluruh untuk mendapatkan informasi peraturan perkawinan
pegawai. (Fase 4 MPK)
d. Guru menberikan informasi secara lengkap mengenai syarat-syarat
perkawinan bagi pegawai, dan membagikan LKS-2 yang mencakup
materi syarat-syarat perkawinan pegawai.
e. Siswa mendiskusikan kegagalan perkawinan (perceraian) yang
dilakukan oleh pegawai.
f. Guru mendemonstrasikan kasus kegagalan (perceraian) perkawinan
pada pegawai.
g. Guru memberikan informasi mencegah terjadinya kegagalan
perkawinan (perceraian).
Penggalan 2
a. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif .
Setiap kelompok terdiri dari 2 – 3 siswa, untuk mencari informasi
dari internet atau referensi buku tentang prosedur memperoleh
status perkawinan pegawai untuk diakui pemerintah secara
sistematis dan efektif, meliputi pencarian, pengumpulan, dan
penyerahan berkas secara profesional. Catatlah keterangan yang
anda peroleh.
b. Membimbing siswa mengerjakan LKS 3 tentang prosedur laporan
perkawinan pegawai untuk mendapatkan KARIS (kartu Istri) dan
KARSU (Kartu Suami) agar perkawinan diakui oleh pemerintah.
(Fase 4 MPK)
c. Memberi tugas kelompok kepada siswa untuk melakukan prosedur
permintaan status pekawinan dengan memberikan berkas-berkas
secara acak agar disusun dengan tepat.
d.Meminta siswa untuk melakukan prosedur penyusunan permohonan
status perkawinan pegawai secara sistematis mulai dari pencarian,
pengumpulan, dan penyerahan dengan benar. (Fase 5 MPK)
e. Meminta siswa untuk bertindak jujur jika masih belum selesai
melakukan prosedur penyusunan berkas.
f. Melakukan evaluasi formatif dengan asesmen kinerja psikomotor
dengan cara meminta siswa menunjukkan hasil penyusunan berkas
permohonan status perkawinan pegawai.
Penggalan 3
a. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif.
Setiap kelompok terdiri dari 2 – 3 siswa, untuk mencari informasi
dari internet atau referensi lainnya tentang syarat-syarat peraturan
perkawinan bagi pegawai yang melakukan kegalalan perkawinan.
b. Guru memberikan informasi tentangsyarat-syarat peraturan
perkawinan bagi pegawai yang melakukan kegagalan perkawinan,
yakni syarat alternatif dan syarat kumulatif.(Fase 5 MPK)
Penggalan 4
a. Membimbing kelompok berkomunikasi untuk menyampaian pendapat
dalam menarik kesimpulan dengan mengacu pada Lembar Kerja.
b. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok yang
berkinerja baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut.
C. Penutup
Penilaian oleh
Kegiatan Pengamat
1 2 3 4
Menutup pelajaran dengan membimbing siswa membuat rangkuman dan
memberi Pekerjaan Rumah
DAFTAR PUSTAKA
Amsyah, Zulkifly.2003. Administrasi Kepegawaian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Barthos, Basir. 2005. Administrasi Kepegawaian. Jakarta: Bumi Aksara
Basuki, Sulistyo. 2009. Administrasi Kepegawaian. Yogyakarta: Canisius
Soedarmayanti. 2003. Administrasi Kepegawaian. Bandung: Mandar Maju
Nama/Kelompok: Kelas: Tanggal:
1. Menurut pendapat anda apakah yang dimaksud dengan perkawinan menurut Undang-Undang No. 1
Tahun 1974 ?
Perkawinan menurut Undang-Undang No. 1 tahun 1974 adalah ikatan lahir dan bathin antara
seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Apakah azas-azas (prinsip-prinsip) yang berkaitan dengan perkawinan pegawai sesuai Undang-
Undang No.1 Tahun 1974 ?
Azas-azas (prinsip-prinsip) yang berkaitan dengan perkawinan pegawai sesuai Undang-Undang No.1
Tahun 1974, meliputi:
a. Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Untuk itu suami isteri
perlu saling membantu dan melengkapi, agar masing-masing dapat mengembangkan
kepribadiannya membantu dan mencapai kesejahteraan spiritual dan materiil;
b. Suatu perkawinan adalah sah bilamana dilakukan menurut hukum agamanya dan kepercayaannya,
dan tiap-tiap perkawinan harus di catat, menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Menganut azas monogamy;
d. Calon suami isteri harus telah masak jiwa raganya untuk dapat melangsungkan perkawinan, agar
supaya dapat mewujudkan tujuan perkawinan secara baik tanpa berakhir pada perceraian dan
mendapat keturunan yang baik dan sehat;
e. Mempersulit terjadinya perceraian. Untuk memungkinkan perceraian, harus ada alas an-alasan
tertentu serta harus dilakukan di depan siding pengadilan;
f. Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami baik dalam
kehidupan rumah tangga maupun dalam pergaulan masyarakat, sehingga dengan demikian segala
sesuatu dalam keluarga dapat dirundingkan dan diputuskan bersama oleh suami isteri.
3. Bagaimanakah aturan pemberitahuan tertulis perkawinan pegawai sesuai PP No.10 Tahun 1983
tentang Perkawinan Pegawai?
Aturan pemberitahuan tertulis perkawinan pegawai sesuai PP No.10 Tahun 1983 tentang Perkawinan
Pegawai yaitu Pegawai yang melangsungkan perkawinan pertama wajib memberitahukan secara
tertulis kepada pejabat selambat-lambatnya 1 tahun setelah perkawinan berlangsung, demikian juga
bagi Pegawai yang telah menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi. Maksud harus
adanya pemberitahuan perkawinan adalah berkaitan dengan masalah gaji dan dibuatkan kartu suami
dan kartu isteri
Nama / kelompok: Kelas: Tanggal:
Lembar Kerja Siswa 2
Syarat Perkawinan Pegawai
Tujuan:
1. Memahami syarat-syarat perkawinan yang harus dipenuhi oleh pegawai sesuai dengan peraturan
pemerintah tentang perkawinan bagi pegawai
Alat:
1. Alat tulis
2. Buku catatan
Rumusan Masalah: Hal-hal apakah yang perlu diperhatikan pegawai dalam melakukan
perkawinan sesuai penetapan pemerintah tentang peraturan perkawinan bagi pegawai ?
Langka-langkah:
1. Mengidentifikasi kembali pengertian/konsep perkawinan pegawai
2. Mengidentifikasi kembali dasar hukum perkawinan pegawai
3. Mendiskusikan syarat-syarat perkawinan pegawai sesuai dengan peraturan pemerintah tentang
kepegawaian
Pengamatan:
Pengamatan difokuskan pada partisipasi siswa dalam mengikuti diskusi kelompok yang meliputi:
keaktifan dalam mengemukakan pendapat, partisipasi, kualitas partisipan, kerjasama dan tanggung jawab
tim.
Analisis:
1. Dengan tetap berpegang pada konsep/pengertian perkawinan oleh pegawai, uraikan dan jelaskan
syarat-syarat apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan perkawinan sesuai dengan
peraturan pemerintah tentang kepegawaian ?
.............................................................................................................................................................
............................................................................................................
Kunci Lembar Kerja Siswa 2
Syarat Perkawinan Pegawai
Tujuan:
Mendiskripsikan langkah-langkah sistematis dalam prosedur laporan perkawinan pegawai untuk
mendapatkan status perkawinan pemerintah
Alat:
1. Alat tulis
2. 5 macam berkas surat
3. Perangkat pelengkap laporan
Rumusan Masalah: Bagaimanakah prosedur yang harus dilakukan dalam laporan perkawinan pegawai
yang sistematis ?
Langkah-langkah:
1. Membaca satu persatu keseluruhan berkas surat dengan seksama
2. Menyortir surat sesuai kebutuhan yang diperlukan
3. Mengumpulkan berkas surat sesuai kebutuhan
4. Penyerahan berkas
Analisis:
Bagaimanakah langkah-langkah yang sistematis dalam prosedur laporan perkawinan pegawai
untuk mendapatkan status perkawinan sesuai peraturan pemerintah tentang perkawinan bagi
pegawai?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.........................................
Kunci Lembar Kerja Siswa 3
Laporan Perkawinan Pegawai
Langkah-langkah yang sistematis dalam prosedur laporan perkawinan pegawai untuk mendapatkan status
perkawinan sesuai peraturan pemerintah tentang perkawinan bagi pegawai
A. Prosedur laporan perkawinan pegawai untuk mendapatkan status perkawinan:
1. Mencari:
a. Mencari surat pengantar atau usul permintaan karis (Kartu Istri) dan karsu (Kartu
Suami) dari instansi tempat bekerja
b. Mencari blangko Laporan Perkawinan Pertama (LPP) atau Laporan Perkawinan
Janda /duda (LPJD), meliputi:
- Pengisian LPP/LPJD dengan benar dan sah
- LPP/LPJD ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan
- Melampirkan salinan sah akta nikah atau akta perkawinan pegawai yang
bersangkutan
- Bagi pegawai yang mengisi LPJD harus melampirkan akta nikah atau akta
cerai atau akta kematian
c. Melakukan pas photo Istri dan Suami ukuran 3 X 4 cm sebanyak 2 lembar.
d. Mengisi daftar keluarga bagi pegawai
2. Mengumpulkan
Semua berkas meliputi surat pengantar atau usul permintaan karis (kartu istri) dan karsu
(kartu suami), blangko laporan perkawinan pertama LPP atau laporan perkawinan janda/
duda (LPJD), pas photo, dan daftar keluarga dikumpulkan menjadi satu
3. Menyerahkan
Semua berkas yang dikumpulkan diserahkan ke petugas pemerintahan daerah
Nama: NIS: Tanggal:
2. Dasar hukum perkawinan bagi pegawai, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983
tentang izin perkawinan dan perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil sebagai mana telah dirubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun1990.
2. Asas yang diterapkan di Indonesia dalam Perkawinan adalah asas monogami, meski demikian
Pengadilan dapat memberi izin kepada seorang suami untuk beristeri lebih dari seorang apabila
dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Bagi seorang PNS yang akan melangsungkan
perkawinan dapat dilangsungkan dengan mudah dan tanpa pemeriksaaan khusus yang harus
dijalani oleh kedua mempelai namun harus memperhatikan peraturan PP 10 Tahun 1983 jo. PP
45 Tahun 1990. Dalam Pasal 2 dinyatakan bahwa seorang PNS yang melangsungkan perkawinan
pertama wajib segera melaporkan perkawinannya kepada pejabat sesuai hierarkinya.
Kunci LP
Produk 1C
Produk 1D
Skor Assesmen
Skor
No. Rincian Tugas Kinerja Oleh siswa
maksimum Oleh guru
sendiri
1 Menyiapkan rancangan prosedur laporan
20
perkawinan
2 Mengidentifikasi kemampuan kerjasama
20
dalam kelompok
3 Mengidentifikasin hal-hal yang penting
untuk diperhatikan dan dilaksanakan 20
dalam prosedur laporan perkawinan
4 Mengidentifikasi keterampilan yang ada
20
dalam prosedur penyusunan laporan
5 Mengidentifikasikan kerapian dalam
20
menyusun laporan
jumlah 100
Lembar Penilaian 4
Format Penilaian Perilaku Berkarakter
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran