Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pengertian Sel

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

SEL

PENGERTIAN SEL
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup secara struktural dan fungsional serta
tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Secara struktural artinya sel
merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, sedangkan secara fungsional artinya sel
memiliki kemampuan untuk dapat melakukan berbagai proses kehidupan seperti perombakan,
sintesis, respirasi, dll.

STRUKTUR SEL
Sel memiliki tiga struktur utama, yaitu membran sel, sitoplasma, dan organel sel.
Berdasarkan strukturnya, sel dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel eukariotik. Berikut
merupakan perbedaan antara sel prokariotik dan eukariotik.

Sel Prokariotik Sel Eukariotik


1. Tidak memiliki membran inti (materi
genetik tersebar pada sitoplasma sel)
2. Tidak memiliki sistem
endomembran (organel tidak memiliki 1. Memiliki membran inti (materi
membran) genetik berada di inti sel)
3. Hanya terdapat pada kingdom 2. Memiliki sistem endomembran
archaebacreria dan eubacteria. (organel bermembran)
Contoh : Escherichia coli, cyanobacteria 3. Terdapat pada kingdom Protista,
Fungi, Plantae, dan Animalia

Terdapat dua jenis sel yang termasuk ke dalam sel eukariotik, yaitu sel hewan dan tumbuhan.
Namun demikian masing-masing sel tersebut memiliki perbedaan, yaitu:
Sel Tumbuhan Sel Hewan
1. Memiliki dinding sel, plastida, dan 1. Tidak memiliki dinding sel dan
vakuola plastida
2. Memiliki bentuk yang tetap 2. Memiliki vakuola namun ukurannya
3. Tidak memiliki Sentrosom dan sentriol tidak besar seperti pada vakuola sel
4. Tidak memiliki flagel tumbuhan
3. Tidak memilki bentuk yang tetap
4. Memiliki 2 sentriol didalam sentrosol
5. Memiliki flagel
1. MEMBRAN SEL
Membran sel merupakan batas antara lingkungan luar dengan bagian dalam sel.
Membran sel bersifat selektif permeabel, yaitu hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu,
seperti glukosa, asam amino, gliserol dan ion.

Fungsi membran sel, yaitu:


1. Sebagai reseptor.
2. Melindungi isi sel agar tidak keluar dari sel.
3. Mengatur molekul dalam keluar masuk sel.
4. Proses terjadinya biokimiawi, contoh : reaksi oksidasi dan respirasi.

Membran sel terdiri dari lapisan protein dan lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer).
1. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau
ekstrinsik (membungkus bagian kepala lipid bilayer bagian luar) dan lapisan protein
integral atau intrinsik (membungkus bagian kepala lipid bilayer bagian dalam).
2. Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid yang terdiri dari gugus fosfat. Bagian kepala
bersifat hidrofilik (suka air) dan pada bagian ekor bersifat hidrofobik (tidak suka air).
Selain fosfolipid, lapisan lipid juga terdiri dari glikolipid (mengandung karbohidrat)
dan sterol (mengandung alkohol).

2. SITOPLASMA
Sitoplasma merupakan cairan di dalam sel, tempat dimana organel-organel sel berada.
Komponen utama penyusun sitoplasma adalah:
1. Cairan seperti gel (sitosol).
2. Substansi simpanan dalam sitoplasma.
3. Organel-organel sel.
4. Kerangka sel (sitoskeleton) yang tersusun dari tiga jenis serabut, yaitu mikrofilamen,
mikrotubulus dan filamen intermedia.

Fungsi Sitoplasma
ada 7 fungsi sitoplasma diantaranya adalah :
1. Sebagai medium terjadinya reaksi-reaksi kimia sel
2. Sebagai penerima bahan-bahan dasar dari lingkungan eksternal dan mengubahnya
menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai energi.
3. Sebagai tempat dimana zat baru disintesis untuk keperluan sel.
4. Sumber bahan kimia penting bagi sel karena di dalamnya terdapat senyawa-senyawa
organik terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino,
nukleotida, molekul besar seperti protein, dan RNA yang membentuk koloid.
5. Sebagai tempat menampung semua organel sel di luar nukleus.
6. Dapat mengekalkan bentuk dan ketekalan sel.
7. Sebagai tempat simpanan bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan untuk hidup,
dan terlibat dalam tindak-tindak balas metabolisme yang penting seperti glikolisis
anaerob dan sintesis protein.

Struktur Komponen Utama Penyusun Sitoplasma


 Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol.
 Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung tipe sel nya.
Sebagai contoh, sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul glikogen,
sedangkan sitoplasma sel lemak mengandung tetesan lemak besar.
 Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang saling
berhubungan. Jaringan benang dan serabut disebut sitoskleton.
 Organel-orgael sel.

3. Organel-organel Sel
1. Nukleus (Inti Sel)
Nukleus berperan sebagai pengendali kegiatan sel. Organel tebesar dalam sel yang
memiliki diameter sekitar 10µm, terletak di tengah sel, dan berbentuk bulat atau oval.
Berdasarkan jumlah nukleus, sel dapat dibedakan menjadi:
1. sel mononukleat (berinti tunggal), contohnya sel tumbuhan dan sel hewan.
2. sel binukleat (inti ganda), contohnya
3. sel miltinuklear (inti banyak), contohnya Vaucheria dan beberapa jenis jamur.

 Fungsi nukleus, yaitu :


1. Membran nukleus (selaput Inti), berfungsi memisahkan nukleoplasma dan
sitoplasma.
2. Nukleoplasma, merupakan cairan inti yang bersifat transparan dan semisolid
(kental).
3. Nukelolus (anak Inti), tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan enzim.

2. Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata reticular yang artinya anyaman benang atau jala. Letaknya
memutar dalam sitoplasma (endoplasma) sehingga retikulum endoplasma merupakan
benang atau jala yang mengelilingi sitoplasma. Berdasarkan keberadaan ribosomnya,
retikulum endoplasma dibedakan menjadi:
1. Retikulum Endoplasma Kasar, permukaan di selubungi oleh ribosom.
2. Retikulum Endoplasma Halus, permukaan tidak di selubungi oleh ribosom.

Fungsi RE adalah:
1. Pada Retikulum Endoplasma Kasar dan Retikulum Endoplasma Halus berfungsi
untuk: mensintesis lemak dan kolesterol, transportasi molekul-molekul dari
bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain.
2. Pada Retikulum Endoplasma Kasar berfungsi untuk: menampung protein yang
disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke badan Golgi.

3. Ribosom

Ribosom memiliki beberapa struktrur, di mana setiap struktur memiliki peran dan
bentuknya masing-masing. Berikut penjelasannya:
1. Sub unit Besar
Sub unit besar berisi sebuah tempat dimana ikatan baru yang akan dibuat untuk
membuat protein. Hal ini disebut dengan “60S” dalam sel eukariotik dan “50S” dalam
sel prokariotik.
2. Sub unit Kecil
Sub unit kecil merupakan salah satu subunit yang sebenarnya tidak memiliki ukuran
kecil, hanya lebih kecil apabila dibandingkan dengan subunit besar. Subunit kecil
berfungsi untuk mengalirkan atau menyampaikan informasi selama sintesis protein.
Hal ini dikenal sebagai “40S” dalam sel eukariotik dan “50S” dalam sel prokariotik.

Fungsi Ribosom
Ribosom bisa ditemukan dalam sel tubuhan dan hewan. Pada setiap sel tersebut memiliki
beberapa fungsi. Adapun beberapa fungsi ribosom sebagai berikut:
1. Proses Sintesis Protein
Ribosom merupakan salah satu organel yang tidak memiliki membran, akan tetapi
berperan penting dalam proses sintesis. Yang mana ribosom berfungsi efektif dalam
menerjemahkan mRNA yang akan berubah menjadi protein.’
2. Fungsi Translasi
Pada saat proses pembentukan protein, ribosom melakukan translasi. Hal ini untuk
menerjemahkan urutan nukleodita yang terkandung dalam molekul mRNA dan
merubahnya menjadi rangkaian asam amino sebagai penyusun protein.
3. Proses Transkripsi
Fungsi ribosom berikutnya ialah proses transkripsi. Salah satu dari beberapa
rangkaian DNA akan mengalami proses transkripsi yang akan menghasilkan RNA.

4. Kompleks Golgi
 Kompleks Golgi merupakan organel sekretori.
 Kompleks Golgi memiliki fungsi diantaranya untuk :
1. Tempat sekresi polisakarida.
2. membentuk glikoprotein untuk dibawa keluar sel.
3. Membentuk membran plasma.
4. Membentuk kantong sekresi sebagai pembungkus zat yang akan dikeluarkan
sel.
5. Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur dan lisosom.
 Hampir semua sel tumbuhan dan hewan memiliki kompleks Golgi, namun pada sel
tumbuhan orgnael ini disebut diktiosom.

5. Lisosom
Pengertian Lisosom
Lisosom adalah suatu organel kecil yang berbentuk bulat yang terikat dengan membran
dengan memiliki diameter sekitar 0,25 hingga 0,5 um. Lisosom mengandung hidrolase
asam, enzim-enzim yang merombak protein, asam-asam nukleat serta karbohidrat pada
pH asam.

Fungsi Lisosom
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang dicerna oleh
lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri. Pencernaan intra sel
selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom
sehinggan pencernaan berlangsung optimal.
Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom akan
keluar dan mencerna sel itu sendiri, selain itu perombakan organel sel yang telah tua
,proses metamoifosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor pada berudu karena
dicerna oleh enzim katepsin di dalam lisosom. Pemulihan ukuran uterus setelah
kehamilan, proses fertiliasi, dimana bagian kepala sperma yang dinamakan akrosom,
mengandung enzim hialuronidase untuk mencerna zona pelusida pada sel telur.

Struktur Lisosom

Lisosom adalah vesikula berbatas membran tunggal, dimana didalamnya terdapat enzim-
enzim proteolitik. Membran lisosom mengandungkarbohidrat netral, hexoamina, dan
asan N-asetijlmuramat yang lebih banyakdibandingkan dengan membran plasma.

6. Badan Mikro
 Badan mikro memiliki bentuk yang menyerupai lisosom, agak bulat dengan diameter
0,3 – 1,5 µm yang didalam nya berisi enzim katalase dan oksidase.
 Terdapat dua jenis badan mikro yaitu, peroksisom dan glioksisom.
 Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tanaman tingkat tinggi. Fungsi
peroksisom, yaitu membantu dalam penyerapan cahaya dan respirasi, melindungi sel
dari H202, dan berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.
 Glioksisom terdapat dalam sel tanaman. Fungsi Glioksisom, yaitu berperan dalam
metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya siklus glioksilat.

Fungsi Badan Mikro


Terdapat berbagau fungsi dalam badan mikro ini, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Oksidasi Subtrat Pada Mammalia
Reaksi oksidasi peroksisom dalam jaringan mamalia sering dikaitkan dengan
keberadaan enzim flavin oksidase menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron,
yang kemudian dikonversi menjadi H2O2.
Kemudian H2O yang tersisa adalah racun bagi sel, sehingga harus dikonversi menjadi
H2O dan juga 1 / 2O2 dengan enzim katalase dalam peroksida.
2. β-oksidasi Asam Lemak Mammalia
Peran baru dalam peroksida dalam jaringan mamalia adalah oksidasi asam lemak.
Kalau saja ditentukan sebelumnya bahwa asam lemak netral, yaitu gliserol transil,
dapat diklasifikasikan sebagai cadangan lemak dalam sitosol, yang nantinya akan
dihidrolisis oleh lipase untuk diubah menjadi asam lemak bebas.
Asam lemak bebas kemudian diangkut dari pembawa ke mitokondria untuk dioksidasi
dan kemudian menghasilkan asetil-koenzim A atau (asetil-KoA). Dengan penjelasan
ini, kita tahu bahwa peroksida dalam jaringan hati tikus dapat mengoksidasi palmitoil-
CoA untuk mengubahnya terhadap asetil-KoA.
3. β-oksidasi Asam Lemak Pada Endosperm Biji Tanaman
Kemudian enzim yang ada akan diperlukan untuk mengatur beta-oksidasi asam lemak
dalam tubuh mikro, yang pertama kali ditemukan Cooper dan Beever dalam
endosperma glikosysomer.
4. Jalur Glikolat
Apa jalur glikolisis? adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi baik dalam
peroksida dan dalam siklus karbon kloroplas. Jalur glikolisis sering terlibat dalam
peroksida, kemudian dalam mitokondria, kloroplas, dan bahkan sitokin.
Jika rute ini melibatkan perubahan senyawa non-fosfor, itu adalah perubahan gliserat
dalam glikol, serin dan senyawa “C1” yang sangat penting bagi prekursor dalam
biosintesis asam nukleat.

Struktur Badan Mikro & Penyebaran dari Badan Mikro


Mikrofon itu sendiri mempunyai sedikit atau tidak masuk akal. Jika kita menggabungkan
mikrodefinisi ini dengan pengamatan mikrosel organel, kita membutuhkan instrumen
optik dalam bentuk mikroskop yang dapat melihat ke ukuran mikro atau ukuran terkecil.
Mikroskop elektron itu sendiri dapat mendeteksi sejumlah besar objek mikro. Adalah
umum untuk mengamati objek mikro dari mikroskop ini, yang dapat dilakukan hingga
perbesaran 2 juta kali objek berukuran mikro yang diamati.
Mikroorganisme juga merupakan objek investigasi yang sering menggunakan alat ini.
Untuk melihat bagian mana dari organisme sel yang berukuran mikro, mikroskop
elektron ini dapat digunakan untuk memfasilitasi pengamatan objek mikro ini.
Berdasarkan pemahaman mikro yang ditafsirkan di atas, mikroorganisme dalam sel
membutuhkan alat yang dengannya ukuran mikron dapat ditentukan. Tubuh mikroba
sedikit berbeda dari organel lain karena mengandung enzim katalase.
Enzim katalase ini dapat diamati menggunakan mikroskop elektron yang dapat
mengamati ukuran mikro. Saat memeriksa dengan mikroskop elektron untuk mengamati
ukuran mikro dari objek ini, kita dapat melukis 3,3-diaminobenzidine (DAB) jika perlu.
Dalam sel yang mengandung enzim katalase ini, hasilnya ketika dilihat menggunakan
mikroskop elektron tampaknya menjadi area gelap karena enzim katalis tidak mampu
menembus elektron.
Dengan mikroskop elektron ini, mikro-tubuh sampel sel pada hewan dan tumbuhan
terlihat seperti bangunan dengan batas membran tunggal. Di dalam tubuh mikro adalah
susunan matriks / kelenjar atutomorfik.

7. Mitokondria
Mitokondria memiliki bentuk bulat panjang seperti tongkat dan terdapat pada sel eukariot
aerob. Mitokondria terusun dari krista (tonjolan perluasan dari membran dalam) dan
matriks mitokondria (ruang dalam yang kaya akan enzim sitokrom, DNA, RNA, dan
protein). Fungsi mitokondria, yaitu untuk oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi,
fosforilasi oksidatif, dan sisitem transfer elektron.

Struktur Mitokondria
Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran
dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak dibagian dalam membrane.

Fungsi Mitokondria
1) Tempat berlangsung respirasi sel
2) Menghasilkan energy dalam bentuk ATP
3) Menjaga konsentrasi Ion kalsium
4) Membangun bagian-bagian dari darah dan hormon
5) Mendetoksifikasi Amonia
6) Menjalankan proses apoptosis
7) Mengawasi pertumbuhan sel

8. Kloroplas
Kloroplas hanya terdapat pada sel tumbuhan dan algae. Di dalam kloroplas terdapat
klorofil (pigmen fotosintesis) dan stroma. Pigmen fotosintesis berfungsi untuk menangkap
cahaya matahari yang akan diubah menjadi energi kimia. Fungsi kloroplas, yaitu sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis.

Fungsi Kloroplas
Kloroplas inni adalah tempat – tempat untuk proses fotosintesis. Fotosintesis tersebutt
memerlukan energi cahaya matahari diserap oleh klorofil untuk bisa diubah menjadi
energi kimia yang kemudian disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik
lain yang sangat penting dan dibutuhkan tumbuhan. Reaksi yang terjadi pada fotosintesis
tersebut merupakan reaksi pebentukan ATP yang melibatkan 2 transpor yakni transpor
elektron serta tanspor hidrogen dalam senyawa seperti sitokrom & NADH.

Struktur Kloroplas
Setelah mengerti mengenai pengertian dan fungsi dari kloroplas kita juga harus
mengetahui struktur dari kloroplas, Komponen Utama Dari Kloroplas ini diantaranya :
1. Membran Terluar
Membran luar didalam struktur kloroplas ini ialah membran yang sangat permeabel.
Membran permeable ini adalah tipe membran sel yang bisa dilalui oleh semua zat baik
itu zat padat atau juga zat cair tanpa terkecuali.
2. Ruang antar membran
Ruang antar mebran ini merupakan bagian dari kloroplas yang menjadi
pembatas/penghalang antara membran didalam ataupun membran luar. Ruang antar
membran tersebut terletak antara membran dalam serta membran luar yang
memisahkan menjadi dua (2) bagian yang berbeda.
3. Membran Dalam
Membran dalam ini merupakan bagian kloroplas yang mempunyai fungsi yakni untuk
pembatas antara stroma serta juga sitosol.
4. Stroma
Stroma ini merupakan suatu bagian membran dalam yang membungkus cairan
kloroplas. Di dalam stroma inilah terjadinya reaksi gelap. Stroma merupakan bahan
dasar (matriks) kloroplas tempat terjadinya reaksi gelap fotosintesis untuk penyimpanan
hasil fotosintesis yang berupa amilum (pati).
5. Tilakoid
Tilakoid merupakaann bagian membran dalam yang mempunyai fungsi sebagai tempat
reaksi terang dan juga perperan dalam menangkap cahaya matahari guna proses
fotosintesis.
6. Granum
Granum ini merupakan bagan yang berupa kumpulan tilakoid yang bertumpuk –
tumpuk kayak uang logam. Granum sendiri ialah sistem membran yang meempunyai
fungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi terang fotosintesis.
7. DNA Plastida
DNA plastida ini adalah bagian kloroplas yang merupakan gen pembawa sifat pada
plastida, yang berfungsi untuk replikasi kloroplas serta juga pembelahan sel kloroplas.
Dalam kloroplas ini terdapat DNA yang mempunyai bentuk sirkular serta tidak
mempunyai histon. Dalam satu kloroplas ini terdapat sekitar 20-100 DNA sirkular.
8. Ribosom
Ribosom merupakaan bagian dari membran dalam kloroplas yang mempunyai fungsi
ialah sebagai sintesis protein.
9. Plastoglobula
Plastoglobula ini adalah senyawa kimiawi yang terkandung di dalam kloroplas.
Senyawa plastoglobula tersebut tersusun dari lipid yang berbentuk globul.
10. Pati
Amilum atau disebut dengan pati ini adaaalah produk dari hasil fotosintesis tumbuhan.

9. Sentriol

Pengertian Sentriol
Sentriol ini adalah salah satu bagian sebuah organel sel yang terdiri dari 2 komponen
mikrotuba. Di dalam tiap-tiap komponennya, ini memiliki 9 mikrotuba. Biasanya, di dalam
bentuk yang sama, sentriol ini mempunyai 3 bentuk seperti tabung (silinder), yang terbentuk
dari sebuah tubulin serta juga sebagian besar dari sel sentriol itu berada di dalam sel
eukariotik.

Struktur Sentriol
Di dalam organel sel sentriol ini terdapat satu sel yang mempunyai satu pasang sentriol yang
letaknya itu berdampingan serta tegak lurus. Organel ini berbentuk mirip itu dengan tabung
atau silinder, yang mempunyai rangka mikrotubula yang itu tersusun dengan radial.
Mikrotubula ini terdiri dari 3 rangka, yang mana jumlah di dalam tiap-tiap sentriol sekitar 9
rangka. Kesembilan rangka tersebut, ditutupi oleh matriks kental serta juga letak matriks
tersebut ada di salah satu ujung sentriol.
Sentriol ini mempunyai panjang 0,3 – 0,5 µm, lebar 0,2 µm serta berdiameter 0,15 µm.
Fungsinya ialah untuk membentuk sebuah benang spindel guna memisahkan sel kromosom.
Tiap 9 mikrotubula sentriol, itu terdiri atas 3 buah sub unit mikrotubula yang dinamakan
dengan unit A, B, serta C. Di dalam pengurutan nama tersebut, dimulai dari sub unit yang
letaknya paling dalam, mempunyai diameter sekitar 200 – 260.
Selain dari itu, untuk sub struktur tubula A, B, serta C mempunyai ukuran yang sama untuk
sub struktur lainnya. Maksudnya, bahwa tiap-tiap sub struktur A di dalam komponen akan
sama dengan sub struktur A di komponen lainnya. Hal ini, berlaku juga untuk sub unit B serta
C.

Fungsi Sentriol
1. Di dalam sel hewan, tinggi sentriol ini seperti tiang mitosis.
2. Setiap sentriol tersebut akan memunculkan sentriol baru. Yang mana sentriol yang
baru tersebut terbentuk dengan tetap menempel pada sentriol orangtuanya serta akan
memanjang selama fase S serta G2.
3. Benang spindel ini akan bertanggung jawab atas segregasi sel kromosom ke dalam sel
anak.
4. Sebagai pusat pengelompokkan mikrotubula.
5. Pada saat tahap profase, sentriol ini akan bergerak berlawanan itu dengan sel serta
akan membentuk benang spindel.
6. Sebagai badan basal, yang adalah suatu tempat untuk kemudian memproduksi silia.
7. Dapat menghasilkan silia serta flagela.

10. Sitoskeleton
Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun
sitoplasma dalam sel. Setelah lama dianggap hanya terdapat di sel eukariota, sitoskeleton
ternyata juga dapat ditemukan pada sel prokariota. Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat
memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, berenang,
serta merayap di permukaan.

Fungsi Sitoskeleton
Berikut ini terdapat beberapa fungsi sitoskeleton, terdiri atas:
1. Memberi bentuk dan mempertahankan struktur sel
Peran sitoskeleton sangat diperlukan, seperti pada sel hewan yang tidak memiliki dinding
sel. Sitoskeleton distabilkan oleh keseimbangan antara gaya-gaya yang berlawanan yang
dikerahkan oleh unsur-unsurnya.

2. Penempatan berbagai organel dalam sel


Fungsinya dapat dibayangkan seperti rangka hewan secara umumnya, sitoskeleton
merupakan  tempat bergantung banyak organel bahkan molekul enzim sitosol. Namun,
sitoskeleton lebih dinamis dari pada rangka hewan. Sitoskeleton dapat secara cepat
dibongkar pasang atau disusun di tempat baru, yang mengubah bentuk sel tersebut.

3. Motilitas sel
Sitoskeleton adalah suatu jalinan yang dinamis yang dapat berubah bentuk dan akibatnya
adalah gerakan sel. Motilitas   ( gerak ) sel mencakup perubahan tempat sel maupun
pergerakan bagian sel yang lebih terbatas. Motilitas sel membutuhkan interaksi
sitoskeleton dengan protein yang disebut molekul motor.

4. Pergerakan materi-materi dan organel dalam sel


Molekul motor dapat melekat pada reseptor organel, membuat organel tersebut bisa
“berjalan” di sepanjang mikrotubula sitoskeletonnya. Seperti vesikula, yang mengandung
neurotransmiter berpindah ke ujung akson, pemanjangan sel saraf yang melepas molekul
transmiter  sebagai sinyal kimiawi ke sel saraf sebelahnya.

5. Pengaturan aktivitas biokimiawi dalam sel


Sitoskeleton dapat mengahantarkan gaya mekanis dari permukaan sel ke bagiaan
dalamnya, bahkan keserabut lain, kedalam nukleus. Seperti, terjadi pengaturan ulang
secara spontan susunan nukleoli dan struktur lain dalam nukleus.

11. Badan Golgi


Badan Golgi atau kompleks Golgi atau Aparatus Golgi  atau juga diktiosom ini ialah
sebuah organel yang dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, serta juga strukturnya itu bisa
atau dapat dilihat dengan cara menggunakan mikroskop cahaya biasa.

Ciri-ciri badan golgi

Aparatus golgi yang berada di dalam jaringan sel tersebut mempunyai ciri yakni berupa
bantalan yang berlapis-lapis. Di dalam kumpulan Aparatus golgi tersebut dikelilingi oleh
gelembung-gelembung berbentuk bulat serta disebut dengan gelembung golgi. Gelembung
golgi ini dikelilingoleha Aparatus golgi yang kemudian dibedakan itu menjadi tiga menurut
jenis serta juga bentuknya diantaranya :
 Sakula tersebut berbentuk gelembung gepeng ialah seperti cakram serta juga
bertumpuk-tumpuk, di dalam tiap-tiap lapis sakula tersebut juga dipisahkan oleh
adanya celah sempit. Permukaan antar sakula yang berbentuk cakram tersebut tidak
sama, ada yang berbentuk cembung serta ada juga yang berbentuk cekung. Tumpukan
sakula yang bertempat di paling ujung baik yang berbentuk cekung serta cembung itu
terdapat gelembung-gelembung yang sebagian dilepaskan itu menjadi butir-butir
sekresi.
 Vesikel sekretoris ini merupakan gelembung-gelembung yang merupakan bagian dari
sakula tetapi terdapat di bagian paling tepi.
 Mikrovesikel atau vesikel transfer yakni gelembung-gelembung yang ukuranya itu
sangat kecil dibanding sakula serta vesikel sekretoris. Ukuranya kurang lebih 40nm
serta terus bergerak. Gelembung mikrovesikal ini asal mulanya itu dari pelepasan
retikulum endoplasma kasar yang sudah hilang butiran kromosomnya. Mikrovesikal
yang terus bergerak ini kemudian berkumpul serta bersatu dengan sakula.
Fungsi Badan Golgi
Dibawah ini merupakan beberapa fungsi dari badan golgi, diantaranya :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Dapat atau bisa terjadi apabila terutama
pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim serta bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau juga membran golgi sama seperti
membran plasma. Adapun kantung yang dilepaskan tersebut dapat atau bisa menjadi
bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi badan golgi lain ini yakni bisa atau dapat membentuk akrosom pada
spermatozoa yang berisi enzimuntuk memecah dinding sel telur serta juga
pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir serta memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
8. Membentuk Akrosom pada spermatozoa
9. Membantu proses biosintesis glikprotein serta glikolipida. Glikoprotein ini merupakan
bahan utama didalam proses sekresi segala macam kelenjar. Baik kelenjar eksorin
atau juga kelenjar endokrin. Gliko protein ini juga merupakan substansi dasar
intraseluler serta merupakan suatu komponen penyusun dari membransel.
10. Membentuk membran plasma
11. Aparatus golgi tersebut melepaskan sekresi pada permukaan sel.
12. Aparatus golgi tersebut membentuk mikrosom serta akrosom.
13. Aparatus golgitersebut membentuk kantung–kantung yang dikenal dengan sebutan
vesikula untuk sekresi sel.
14. Vesikula berada di sel–sel kelenjar serta juga berisi enzim dan bahan–bahan lain..
15. Fungsi badan golgi ini juga membentuk membran plasma. Kantung atau vesikula atau
juga membran golgi memiliki struktur yang identic dengan membran plasma.
Kemudian Sengaja dilepaskan oleh badan golgi supaya kantung itu bisa atau dapat
menjadi bagian dari membran plasma.
16. Aparatus golgi ini membantu proses pembentukan dinding sel tumbuhan
17. Aparatus golgi ini dapat membentuk akrosom pada spermatozo.
18. Badan golgi ini merupakan lokasi untuk memodifikasi protein
19. Badan golgi ini juga dapat menyortir serta juga memaketkan molekul2 supaya
mempermudah proses sekresi sel.
20. Badan golgi ini juga mampu untuk membentuk lisosom.

12. Plastida

Plastida adalah organel yang amat dinamis dan mampu membelah, tumbuh dan
berdeferensiasi menjadi berbagai bentuk. Pada sel muda tumbuhan tinggi, plastida biasanya
tak berwarna dan disebut leukoplas atau proplastida. Pada daun, plastida berwarna hijau dan
disebut kloroplas, serta pada buah masak kadang-kadang kuning atau merah, disebut
kromoplas. Pada sel yang tidak menjadi hijau, seperti sel epidermis atau sel rambut tangkai
sari (misalnya pada Rhoeo discolor), plastida tetap tak berwarna, disebut leukoplas (dalam
arti sempit).

Fungsi Plastida
1. Fotosintesis. Fungsi plastida ini dilakukan oleh kloroplas sebagai unit yang
mengandung banyak pigmen klorofil untuk melakukan fotosintesis.
2. Perubahan warna. Fungsi plastida ini sangat erat pengaruhnya dalam proses
penyerbukan dan penyebaran biji pada tumbuhan. Dengan terjadinya perubahan
warna, organisme seperti serangga akan berminat untuk melakukan penyerbukan.
Oleh karena itu banyak juga ditemukan plastida jenis kromoplas pada bunga.
3. Meningkatkan penyimpanan cadangan makanan. Fungsi plastida ini diperankan oleh
kromoplas dan leukoplas. Perubahan kloroplas menjadi kromoplas mengakibatkan
peningkatan kemampuan jaringan dan sel dalam menyerap bahan bahan yang larut
dalam air seperti karbohidrat.
4. Penyimpanan makanan. Fungsi plastida ini diperankan oleh kromoplas dalam jumlah
sedikit dan leukoplas seperti amiloplas untuk penyimpanan amilum, elaioplas untuk
lipid atau lemak dan proteinoplas untuk protein.
5. Produksi asam amino dan protein. Fungsi plastida ini dilakukan oleh leukoplas.
6. Tempat terjadinya reaksi terang yang penting dalam proses pembentukan makanan.
Fungsi ini tentu saja terjadi utamanya di kloroplas.
Struktur Plastida

Berikut ini terdapat beberapa struktur plastida, terdiri atas:


1. Membran Luar
2. Mempunyai permukaan yang rata
Membran luar ini berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat.
3. Ruang Antar Membram
Permeable terhadap zat yang masuk.
4. Membran Dalam
Berfungsi sebagai pembungkus cairan kloroplas yang disebut dengan stroma.
5. Stroma
Berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi gelap.
6. Lumen Tilakoid
Membran dalam berlipat berpasangan yang disebut lamela Secara berkala lamela ini
membesar membentuk gelembung pipih yang terbungkus membran dan dinamakan
tilakoid.
Tumpukan tilakoid dinamakan granum.
Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan pigmen fotosintesis.
7. Membrab Tilakoid
Berfungsi untuk membantu dalam reaksi terang (terdapat enzim-enzim)
8. Granum
Merupakan tumpukan-tumpukan tilakoid.
Sebagai tempat terjadinya reaksi terang .
9. Tilakoid/Lamella
Didalam tilakoid terdapat kumpulan partikel yang disebut kuantosom
(kuantosom=tempat klorofil).
Berfungsi sebagai penghubung antar grana.
10. Pati
Merupakan organel/bahan dasar pembentukan hasil fotosintesis=glukosa.
11. Ribosom
Tempat terjadinya sisntesis protein.
12. DNA Plastida
Mengatur kegiatan dalam sel.
13. Plastoglobula
Semacam lipid.

Jenis-Jenis Plastida
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis plastida, terdiri atas:
 Kloroplas
Kloroplas adalah plastida yang menghasilkan warna hijau daun, disebut klorofil. Kloroplas
adalah plastida yang mengandung  klorofil, karotenoid dan pigmen fotosintesis lain.

13. Vakuola
Vakuola adalah organel sel yang memiliki suatu rongga bermembran pada sel
tumbuhan, berisi bermacam-macam senyawa makanan, sisa metabolisme, air, dan lain-
lain.Vakuola terdiri atas 3 jenis, yaitu vakuola makanan, vakuola kontraktil yang ditemukan
pada protista dan vakuola tumbuhan pusat.

Fungsi utama Vakuola


Fungsi utama vakuola adalah memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun turgor sel.
Tugor sel adalah tekanan turgor pada sel yaitu tekanan yang mendorong membran sel
terhadap dinding sel pada tumbuhan, tekanan ini disebabkan oleh timbulnya aliran osmosis
air dari bagian dengan konsentrasi terlarut rendah di luar sel ke dalam vakuola sel yang
memiliki konsentrasi terlarut lebih tinggi. Sel tumbuhan mengandalkan tekanan ini untuk
mempertahankan bentuknya.Fungsi vakuola yang lain adalah :
1. Penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, amilum, dan glukosa
2. Mengadakan sirkulasi zat dalam sel
3. Penyimpanan pigmen (daun, bunga dan buah)
4. Penyimpanan minyak atsiri (golongan minyak yang memberikan bau khas seperti
minyak kayu putih)
5. Pengaturan tekanan osmotik sel
6. Penimbunan sisa metabolism dan metabolic sekunder seperti getah karet, alkaloid,
tanin, dan kalsium oksabit
7. Pembantu pertumbuhan sel (sel memanjang begitu vakuolanya menyerap air,
membuat sel dapat menjadi lebih besar dengan hanya membuat sitoplasma baru yang
minimal)
8. Perlindungan

Struktur Vakuola Tumbuhan


Vakuola merupakan organel dalam sel yang berisi cairan. Di dalam vakuola terdapat
membran yang disebut tonoplas. Organel ini banyak terdapat pada sel tumbuhan. Kalau pun
ada pada sel hewan, bentuk vakuolanya amat kecil.
Untuk menarik datangnya serangga penyerbuk, sebagian vakuola sel tumbuhan memiliki
pigmen. Contohnya, pigmen merah dan biru pada mahkota bunga. Sebaliknya, supaya hewan
pemangsa tidak datang mendekat, vakuola sel tumbuhan mengandung senyawa beracun dan
bau tak sedap. Pada sel hewan, vakuola hanya terdapat pada hewan uniselluler saja.
Contohnya adalah protozoa. Fungsi vakuola adalah sebagai vakuola pencernaan makanan
(vakuola non-kontraktil). Selain itu, protozoa juga memiliki vakuola berdenyut (vakuola
kontraktil) yang berperan dalam pengaturan tekanan osmotik sitoplasma.

Anda mungkin juga menyukai