Paku Purba
Paku Purba
Paku Purba
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan merupakan sumberdaya alam ciptaan Tuhan yang perlu
dikelola secara lestari dan sebagai modal dasar dalam pengelolaan potensi
sumberdaya alam hutan Indonesia, salah satunya adalah dengan
mempersiapkan sumberdaya manusia yang ahli, terampil, dan tanggap serta
profesional dalam menunaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
seorang rimbawan.
Dalam rangka pengelolaan hutan dan mewujudkan masyarakat yang mandiri
berbasis kehutanan. maka salah satu program melalui penyuluhan
kehutanan yang merupakan salah satu tugas penyuluh adalah untuk
membina masyarakat sekitar hutan dalam meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, kemampuan dalam membangun kepribadian yang lebih baik
dalam hal mengelola hutan dengan terjun langsung ke lapangan menuju
sasaran yang akan disuluh.
Melalui kegiatan praktek lapang yang dilaksanakan di Kebun Raya
Bogor diharapkan agar Mahasiswa dapat mengetahui keanekaragaman
Flora dan Fauna di Kebun Raya Bogor yang terdapat di dalamnya adalah
jenis tanaman yang termasuk Pteridophita.
1
II. KEADAAN UMUM LOKASI
Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun
botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 87
hektare dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Dengan
ketinggian 260 mdpl, suhu 23 0 C-32 0 C, kelembaban 69 % -90 % dan jenis
tanah latosol coklat kemerahan. Saat ini Kebun Raya Bogor ramai
dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di
sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium
Bogoriense, Museum Zoologi Bogor, dan PUSTAKA. Selain itu, Kebun
Raya juga berfungsi sebagai area konservasi tanaman, kebun penelitian,
reintroduksi tanaman langka dan tempat pendidikan berwawasan
lingkungan.
Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida'
(hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada
pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari
Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan
buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan
sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping
samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan
Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah
Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal
van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya
pada pertengahan abad ke-18.
Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu
Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der
Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang
tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat
pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun
yang lain.Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles,
yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani,
tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang
2
cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun
Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman
bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam
bentuknya sekarang.
3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tumbuhan paku purba yang masih hidup saat ini diperkirakan hanya
tinggal 10 spesies sampai 13 spesies dari dua genus. Paku purba hidup di
daerah tropis dan subtropis. Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki
akar sejati dan tidak memiliki daun sejati.
Suplir
A. Deskripsi Botani
4
Tangkai entalnya khas, berwarna hitam mengkilap, kadang-kadang bersisik
halus ketika dewasa. Sebagaimana paku-pakuan lain, daun tumbuh dari
rizoma dalam bentuk melingkar ke dalam (bahasa Jawa mlungker) seperti
tangkai biola (disebut circinate vernation) dan perlahan-lahan membuka.
Akarnya serabut dan tumbuh dari rizoma.
Tanaman ini tidak memliliki nilai ekonomi penting. Fungsinya yang utama
adalah sebagai tanaman hias yang bisa ditanam di dalam ruang atau di luar
ruang. Suplir sangat suka tanah yang gembur, kaya bahan organik (humus).
Pemupukan dengan kadar nitrogen lebih tinggi disukainya. Pembentukan
spora memerlukan tambahan fosfor dan kalium.
B. Klasifikasi Ilmiah
Pakuan suplir
C. Perbanyakan Suplir
5
mudah dilakukan oleh siapa saja. Perbanyakan ini yang paling baik dilakukan
pada awal musim penghujan untuk menghindari stagnasi yang berat.
D. Manfaat suplir
A. Deskripsi botani
6
terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung
batang. Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Sorus terdapat
dibawah permukaan daun bagian tepi, terdapat pada daun-daun yang tertile,
tersusun melingkar disemua tepi daun, berwarna putih kekuningan. Akarnya
serabut, liat, kaku, berwarna coklat kehitaman.Oleh karena itu paku kawat
disebut juga pinus tanah. Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak
berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis
dengannnya. Gemetofit paku kawat ada yang uniseksual, yaitu mengandung
anteridium saja atau arkegonium saja. Gametofit paku kawat juga ada yang
biseksual, yaitu mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit
uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan tumbuhan
paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat pada Lycopodium.
Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar paku kawat dibawah ini :
7
sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh
dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang
anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin
jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur).
Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid
berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi
zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi
telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora
yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung embrio.
Ekor kuda adalah tanaman herba tinggi abadi yang tumbuh di iklim
lembab di dataran, di tepi sungai gunung atau di kereta api. Pada musim
semi dari batang rimpang ramuan itu sedikit meledak yang membusuk
setelah tanaman bunga dan diganti dengan musim panas lebih kokoh batang
hingga 20 - 25 cm. Ini memiliki batang kecil daun coklat bersisik.
8
a. Deskripsi botani
Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies dari satu
genus, yaitu Equisetum. Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di
daerah subtropis. Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m
sedangkan rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m. Equisetum memiliki
akar, batang, dan daun sejati. Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya
dikelilingi daun kecil seperti sisik. Equisetum disebut paku ekor kuda
karena bentuk batangnya seperti ekor kuda. Batangnya yang keras
disebabkan dinding selnya mengandung silika. Sporangium terdapat pada
strobilus. Sporangium menghasilkan satu jenis spora,
sehingga Equisetumdigolongkan pada tumbuhan paku peralihan.
Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa milimeter tetapi dapat
melakukan fotosintesis. Gametofitnya mengandung anteridium dan
arkegonium sehingga merupakan gametofit biseksual.
b. Klasifikasi ilmiah
c. Penyebaran
Paku ekor kuda menyukai tanah yang basah, baik berpasir maupun berlempung,
beberapa bahkan tumbuh di air (batang yang berongga membantu adaptasi pada
lingkungan ini). E.arvense dapat tumbuh menjadi gulma di ladang
karena rimpangnya yang sangat dalam dan menyebar luas di
9
tanah.Herbisida pun sering tidak berhasil mematikannya. Di Indonesia, rumput
betung (E. debile) digunakan sebagai sikat untuk mencuci dan campuran obat.
Pada masa lalu, kira-kira pada zaman Karbonifer, paku ekor kuda purba dan
kerabatnya (Calamites, dari divisio yang sama, sekarang sudah punah)
mendominasi hutan-hutan di bumi. Beberapa spesies dapat tumbuh sangat
besar, mencapai 30 m, seperti ditunjukkan pada fosil-fosil yang ditemukan pada
deposit batu bara. Batu bara dianggap sebagai pengerasan sisa-sisa serasah dari
hutan purba ini.
Spora yang dihasilkan paku ekor kuda umumnya hanya satu macam
(homospor) meskipun spora yang lebih kecil pada E. arvense tumbuh
menjadi protalium jantan. Spora keluar dari sporangiumyang tersusun pada
strobilus. Sporanya berbeda dengan spora paku-pakuan karena memiliki empat
"rambut" yang disebut elater. Elater berfungsi sebagai pegas untuk membantu
pemencaran spora.
d. Manfaat
Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering kita
lihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis
dan subtropis. Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas
Filicinae. Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang dapat
berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah. Daun
Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang.
Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus).
Jenis paku yang termasuk paku sejati yaitu Semanggi (Marsilea crenata),
Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium
10
nidus), suplir (Adiantum cuneatum), Paku sawah (Azolla pinnata), dan
Dicksonia antarctica.
a. Deskripsi botani
b. manfaat
11
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
http://pgmp-animarian.blogspot.com/2011/06/tumbuhan-paku.html
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1633
http://zonabawah.blogspot.com/2011/08/download-makalah-kajian-paku-
kawat.html
http://ladangmakmur.blogspot.com/2010/03/adiantum-suplir.html
http://www.docstoc.com/docs/121820086/RAGAM-SPESIES--TANAMAN-
PAKU-spesies---spesies-pteridophyta#
http://www.plantamor.com/index.php?plant=802
http://zaifbio.wordpress.com/category/btt/
13