Proposal Kti Bebe
Proposal Kti Bebe
Proposal Kti Bebe
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penderita diabetes melitus di dunia sekitar 194 juta dan diprediksikan akan
mencapai 333 juta jiwa tahun 2025 dan setengah dari angka tersebut terjadi di
dan diprediksikan meningkat hingga 119 juta jiwa (WHO, 2015). Peningkatan
kasus diabetes melitus yang tinggi banyak terjadi pada kalangan masyarakat
dengan perubahan pola konsumsi tinggi lemak dan mempunyai perilaku aktifitas
fisik yang kurang, sehingga meningkatnya kasus overweight dan obesitas (Sari
dkk, 2017).
seperti gagal ginjal, retinopati diabetik, ulkus diabetes melitus serta hipertensi
yang berbahaya bagi tubuh (Sari dkk, 2017). Untuk mengurangi berbagai
dengan beralih ke pola hidup sehat, olahraga secara teratur, menghindari makanan
yang banyak mengandung gula dan lemak, serta adanya upaya mengkonsumsi
oleh efek samping yang timbul dari obat sintetis yang dikonsumsi. Untuk
1
menghindari masalah yang timbul, maka dapat memanfaatkan obat-obatan herbal
dan flavonoid dalam bunga turi dan potensi bioaktivitasnya. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Kalpana dkk, (2012) didapatkan hasil bahwa ekstraksi bunga
terkandung dalam ekstrak bunga turi merah dapat menurunkan kadar glukosa
2
karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Uji Efektivitas
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini
adalah apakah ekstrak etanol bunga turi merah dapat menurunkan kadar glukosa
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar glukosa darah
mencit hiperglikemia yang diberi perlakuan ekstrak etanol bunga turi merah.
D. Manfaat Penelitian
sebagai antihiperglikemia.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Turi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnolipita
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Sesbania
cm dan jumlahnya sebanyak 20-50 buah pertangkai. Batang tanaman turi sedikit
bercabang dengan tinggi sekitar 8-15 m dan berdiameter 25-30 cm. Kulit luar
jumlah anak daun genap (berpasangan) sekitar 20-50 anak daun per tangkai.
4
Bentuk daun lonjong atau oval. Bunga berbentuk tandan, tumbuh ketiak daun.
senyawa bunga turi merah yang diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah
B. Metode Ekstraksi
Ekstraksi merupakan suatu penyarian zat aktif dari bagian tanaman obat
yang bertujuan untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam bagian
tanaman obat tersebut. Metode ekstraksi yang sering digunakan yaitu maserasi,
perkolasi, dan sokletasi. Pada penelitian ini metode yang dipilih yaitu maserasi.
Maserasi adalah cara ekstraksi yang paling sederhana. Bahan simplisia yang
5
dikatalis cahaya atau perubahan warna) dan dikocok berulang-ulang (kira-kira 3
C. Antihiperglikemia
karbohidrat, lemak dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja
didasarkan pada DM tipe 2. DM tipe 2 merupakan 90% dari kasus DM yang dulu
(WHO, 2006).
tertentu yang dapat mengobati penyakit diabetes (Nugraha dan Hasanah, 2018).
6
darah mencit diabetes yang diinduksi dengan Alloxan. Analisis fitokimia pada
ekstrak bunga turi merah menyatakan keberadaan tanin, saponin, dan flavonoid.
Flavonoid dan tanin diisolasi dari tanaman obat antidiabetes yang lain, telah
ditemukan untuk merangsang sekresi atau memiliki efek seperti insulin (Marles
Moringa oleifera juga berperan dalam stimulasi uptake glukosa di jaringan perifer
D. Hipotesis
7
BAB III
METODE PENELITIAN
random untuk seluruh unit percobaan. Desain ini digunakan karena percobaan
Katolik Widya Mandala Madiun, pada bulan Februari 2020. Untuk pembuatan
penelitian. Populasi yang digunakan pada penelitian ini berupa mencit (Mus
musculus) galur Swiss, jenis kelamin jantan, usia 3 bulan, berat badan 20-35
gram, kondisi sehat, dan belum pernah digunakan untuk penelitian. Mencit
sebagai ulangan.
8
Adapun pengelompokan mencit sebagai berikut:
Kelompok III : diberi ekstrak etanol bunga turi merah dengan dosis 350 mg/kgBB
Kelompok IV : diberi ekstrak etanol bunga turi merah dengan dosis 700 mg/kgBB
Kelompok V : diberi ekstrak etanol bunga turi merah dengan dosis 1400
mg/kgBB
1. Variabel penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah yaitu dosis ekstrak etanol
ini :
9
Tabel 1. Definisi Operasional
D. Instrumen Penelitian
1. Alat penelitian
antara lain kandang mencit untuk pemeliharaan mencit, jarum kanul untuk
pemberian ekstrak etanol bunga turi merah pada mencit, jarum injeksi
merah, botol kaca sebagai wadah menyimpan ekstrak etanol bunga turi
merah.
2. Bahan penelitian
sebagai hewan uji, pelet sebagai pakan harian mencit, ekstrak etanol bunga
turi merah sebagai bahan perlakuan. Bunga turi merah diperoleh dari Ds.
10
Kincang Wetan Kec. Jiwan Kab.Madiun dan dibuat ekstrak dengan cara
penginduksi diabetes.
E. Prosedur Penelitian
grandiflora)
Dosis ekstrak bunga turi merah yang diujikan pada tikus menurut
penelitian Kumar dkk, (2015) adalah 250 dan 500 mg/kg. Dosis tersebut
mg/200g
11
Dosis mencit (Kg/BB) : 28 mg x 1000/20 = 1400 mg/kgBB
3. Induksi Diabetes
secara oral dengan dosis 0,2 ml. Menurut Santika (2012), kadar glukosa
0,65 mg/kgBB
Kelompok III : diberi ekstrak etanol bunga turi merah dengan dosis
350 mg/kgBB
700 mg/kgBB
12
Kelompok V : diberi ekstrak etanol bunga turi merah dengan dosis
1400 mg/kgBB
laboratorium. Data yang akan dianalisis berupa kadar glukosa darah mencit.
Kadar glukosa darah mencit diukur sebelum dan sesudah perlakuan. Mencit
diukur kadar glukosa darahnya setiap 30 menit selama 2 jam. Data yang diperoleh
13
DAFTAR PUSTAKA
Abdelmoaty, M.A., Ibrahim, M.A., Ahmed, N.S., and Abdelaziz, M.A. 2010.
Confirmatory Studies on the Antioxidant and Antidiabetic Effect of
Quercetin in Rats. Indian Journal of Clinical Biochemistry 25 (2) : 182-
192.
Asmara, A.P. 2017. Uji Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Dalam Ekstrak
Metanol Bunga Turi Merah (Sesbania grandiflora L. Pers). Al-Kimia 5
(1) : 48–59.
Bhoumik, D., Berhe, A.H., Mallik, A. 2016. Evaluation of Gastric Anti-ulcer
Potency of Ethanolic Extract of Sesbania grandiflora Linn Leaves in
Experimental Animals. Am. J. Phytomedicine Clin 4 (6) : 174-182.
Gupta, R., Sharma, A.K., Dobhal, M.P., Sharma, M.C. 2011. Antidiabetic and
antioxidant potential of β‐sitosterol in streptozotocin‐induced
experimental hyperglycemia. Journal of diabetes 3 (1) : 29-37.
Kalpana, V.W., Vijai, D.W., Yogyata, N.T. 2012. Phytochemical Pharmacology
and Phytopharmaceutics aspect of Sesbania grandiflora. Journal of
Pharmacy Research 2 (5) : 889-892.
Karim, M.A., Widysusanti, A., dan Mohammad, A.M. 2015. Efek Ekstrak Etanol
Daun Turi (Sesbania grandiflora L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa
Darah dan Peningkatan Sensitivitas Insulin Pada Mencit Jantan (Mus
musculus). Journal of Chemical Information and Modeling 53 (9) : 1689-
1699.
Kumar, R., Janadri, S., Kumar, S., Dhanajaya, D.R., dan Swamy, S. 2015.
Evaluation of Antidiabetic Activity of Alcoholice of Sesbania
grandiflora Flower in Alloxan Induced Diabetic Rats. Asian Journal of
Pharmacy and Pharmacology 1 (1) : 21-26.
Marles, J.R., and Farnsworth. 1995. Antidiabetic Plants And Their Active
Constituents. Phytomedicine 2 (2) : 137- 189.
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Salemba Empat : Jakarta.
Nista, D., Natalia, H., dan Hindrawati, S. 2010. Keunggulan Turi Sebagai Pakan
Ternak. BPTU Sembawa : Palembang.
Nugraha, M.R., dan Hasanah, A.N. 2018. Metode Pengujian Aktivitas
Antidiabetes. Jurnal Farmaka 16 (3) : 222–230.
Sangeetha, A., Prasath, G.S., Subramanian, S. 2014. Antihyperglicemic and
Antioxidant Potential Of Sesbania grandiflora Leaves Stuied In STZ
14
Induced Experimental Diabetic Rats. International Journal of
Pharmaceutical Sciences and Research 5 (6) : 2266-2275.
Santika, N.S. 2012. Ekstrak Akar, Batang, dan Daun Herba Meniran Menurunkan
Kadar Glukosa Darah. Jurnal Kesehatan Masyarakat 8 (1) : 51-59.
Sari, N.N., Agata, A., Hervidea, R. 2017. Hubungan Obesitas Sentral dan Non
Obesitas Sentral Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II. Indonesian
Journal of Nursing Sciences and Practice 14 (2) : 34-40.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Alfabeta : Bandung.
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V. Gadjah Mada
University Press : Yogyakarta.
15
LAMPIRAN
16
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Individu
17