Chapter I
Chapter I
Chapter I
PENDAHULUAN
ribuan tahun yang lalu, sebelum obat modern dipasarkan, Oleh karena itu obat
tradisional Indonesia yang merupakan warisan budaya bangsa yang perlu digali,
untuk dilakukan eksplorasi. Pada saat ini diketahui kurang lebih 40.000 spesies
tanaman yang berasal dari daerah tropis yang ada di dunia, dan sebanyak 30.000
spesies tanaman terdapat di Indonesia. Kurang lebih 1000 spesies tanaman sudah
digunakan sebagai obat tradisional. Potensi yang dimiliki Indonesia ini belum
yang berpotensi sebagai penghasil obat, serta pengetahuan tentang bahan aktif
2013).
darah secara kronis lebih tinggi daripada nilai normal (hiperglikemia) yang
enzim α-glukosidase. Dengan adanya oksigen atau udara, glukosa dioksidasi oleh
enzim menjadi asam glukorunat disertai pemberian H2O2, dengan adanya enzim
yang sesuai serta memberikan warna yang sesuai pula (Lucile,1997). Dengan
transporter untuk membawa glukosa darah ke seluruh sel didalam tubuh, jika
insulin berkurang maka glukosa dalam darah akan meninggi sehingga mengalami
Pada pasien yang menderita penyakit DM, insulin tidak mencukupi untuk
berupa air rebusan, jamu-jamuan maupun berupa kapsul herbal, seperti pada
penyakit Diabetes Melitus sudah sejak lama dilakukan baik pada masyarakat
mengkonsumsi bahan alam terutama yang berasal dari tanaman, baik sebagai
berkembang, penggunaan obat bahan alam disukai karena untuk menghindari efek
samping dari obat bahan kimia. Dan saat ini pengobatan berbasis tanaman
secara tradisional yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar kita
baik menggunakan daun, batang, kulit, akar, biji maupun buah dari tumbuhan
tersebut (Heyne, 1987). Telah dilakukan penelitian bahwa ekstrak dari tanaman
etanol dari kulit batangnya secara nyata dapat menurunkan glukosa darah tikus.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gunawan, 2009 pada 4 jenis pohon
menurunkan kadar gula darah secara in vitro. Secara in vitro ekstrak kayu batang
Isolasi ekstrak etil asetat dari tanaman daun Arto carpus communis
dengan fasa diam silika gel dielusi dengan n-heksan-etil asetat (8:2), elusidasi
struktur dengan NMR ( 1H-NMR, 13C-NMR, DEPT 135, HMQC dan HMBC)
(Lotulung, 2008).
pelarut etanol, senyawa 1 dan 2 ditemukan dari tanaman Euphorbia cuneata Vahl,
dan air dari tanaman kulit batang raru (Vatica pauciflora Blume) menunjukkan
Melihat potensi dari tanaman ini penulis merasa tertarik untuk menelusuri
struktur kimia senyawa bioaktif sebagai antidiabet dari tanaman raru yang
jenisnya berasal dari Tapanuli Tengah. Jenis tanaman tersebut telah diidentifikasi
Cibinong. Jenis ini banyak dikonsumsi masyarakat sebagai obat yang diyakini
Pada penelitian ini dilakukan dengan mengekstrak kulit batang raru jenis
Vatica pauci flora Blume dan menguji aktivitas ekstrak sebagai daya hambat
terhadap enzim α-glukosidase dan uji toksisitas Brine Shrimp Lethality Test
glukosidase yang paling tinggi ditelusuri dengan isolasi dan elusidasi, dan struktur
kimianya berdasarkan data spektra spektroskopi (UV, FT IR1, RMI 1D, RMI 2D
berikut:
glukosidase tersebut..
6
1. Untuk mengetahui cara mengisolasi senyawa bioaktif dari kulit batang raru
tersebut.
glukosidase.
Pada penelitian ini dilakukan uji inhibisi enzim α-glukosidase secara in vitro
terhadap hasil ekstraksi dari n-heksan, etil asetat, etanol, dan air dari kulit batang
Raru (Vatica pauciflora Blume), ekstrak kulit batang diuji daya hambat paling
enzim α-glukosidase.
kadar gula darah dan dapat digunakan sebagai bahan obat anti diabetik.
1.6 Hipotesis