Askep TF
Askep TF
Askep TF
A. Kasus
Hari/Tanggal : Rabu , 23 September 2020
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : Tn. J
2) Tempat tanggal lahir : Ciamis , 19 Maret 1976
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SLTP
6) Pekerjaan : Wiraswasta
7) Status Perkawinan : Kawin
8) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
9) Alamat : jl. Yos sudarso 02/11 Ciamis
10) Diagnosa Medis : Tifoid Fever
Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
5) Konsep diri
a) Gambaran diri
Pasien menggambarkan dirinya sebagai orang yang sabar.
b) Harga diri
Pasien menghargai dirinya dan selalu mempunyai harapan
terhadap hidupnya
c) Peran diri
Pasien mengakui perannya sebagai seorang kepala keluarga,
pasien mengatakan bahwa ingin segera sembuh dan berkumpul
dengan keluarga.
d) Ideal diri
Pasien lebih menurut pada keluarganya
e) Identitas diri
Pasien mengenali siapa dirinya
6) Seksual
Pasien tidak memikirkan kebutuhan seksualnya
7) Nilai
Pasien memahami nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pasien
memahami hal-hal yang baik dan yang benar
c. Aspek Lingkungan Fisik
Rumah pasien berada di perkotaan.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) Status Gizi :
TB = 168cm
BB = 70 kg
IMT = 24,80 kg/m2
3) Tanda Vital
TD = 120/80mmHg Nadi = 60 x/menit
Suhu = 39,8oC RR = 24 x/menit
(4) Pemeriksaan Secara Sistematik (Cephalo-Caudal)
4) Kulit
Kulit lembab berwarna putih, tidak terdapat lesi, pertumbuhan
rambut merata.Turgor kulit baik..
5) Kepala (Tabel 3)
Rambut Rambut pendek , rambut hitam terdapat
uban, dan berambut tebal.Rambut tertata
rapi.
Mata Konjungtiva tidak anemis, dilatasi pupil
normal, reflek pupil baik, sklera baik
Hidung Normal dan simetris tidak terdapat lesi.
Telinga Kedua lubang telinga bersih tidak
mengeluarkan cairan
Mulut Mulut bersih, tidak ada gigi palsu, gigi rapat
berwarna putih kekuningan, mukosa bibir
kering, tidak berbau mulut, lidah kotor
6) Leher
Tidak ada benjolan ( tidak terdapat pembesaran vena jugularis)
7) Tengkuk
Pada tengkuk tidak terdapat benjolan yang abnormal.
8) Thorax
a) Inspeksi : Simetris, tidak ada pertumbuhan rambut, warna
kulit merata, ekspansi dada simetris
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
c) Perkusi : suara sonor
d) Auskultasi : vesikuler
9) Kardivaskuler
a) Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit merata, persebaran
rambut merata
b) Palpasi : Teraba iktus kordis pada interkostalis ke 5, 2 cm
dari midklavikularis kiri.
c) Perkusi : Suara redup
d) Auskultasi : Suara S1 dan S2
10) Punggung
Bentuk punggung simetris, tidak terdapat luka, terdapat
jerawat di punggung sebelah atas, kulit berwarna sawomatang.
11) Abdomen (Tabel 4)
Inspeksi Warna kulit sawo matang, warna kulit
merata, tidakterdapat bekas luka.
Auskultasi Peristaltik usus 10 kali permenit, terdengar
Jelas
Perkusi Terdengar hasil ketukan “tympani” di semua
kuadran abdomen
Palpasi ada nyeri tekan,, tidak terdapat edema, tidak
terdapat massa dan benjolan yang
Abnormal
12) Panggul
Bentuk panggul normal, warna kulit panggul merata
kecoklatan, tidak terdapat lesi, pertumbuhan rambut tipis merata
13) Anus dan rectum
Pada anus dan rectum normal, tidak terdapat lesi, tidak tedapat
pembengkakan. Warna merah tua.
14) Genetalia
a) Pada Laki-laki
Genetalia pasien normal, tidak ada luka.
15) Ekstremitas (Tabel 5)
Atas Tangan kanan dan kiri tidak mengalami
kelemahan otot dan postur normal
Jenis
Saraf Kranials Fungsi Fungsi
Pasien dapat membedakan bau minyak wangi dan
I Olfaktorius Sensorik bauk teh
II Optikus Sensorik Tidak ada gangguan penglihatan
Dilatasi reaksi pupil normal, terjadi pengecilan
III Okulomotor Motorik pupil ketika ada pantulan cahaya.
IV Troklearis Motorik Tidak ada gangguan dalam pergerakan bola mata.
Sensorik Wajah tidak ada perot
NO DATA PENYEBAB
MASALAH
1. DS : Proses penyakit Hipertermi
- Pasien mengatakan demam naik
turun 4 hari
- pusing
DO :
- Ku : baik , composmentis
- Pasien tampak lemah
- TD = 120/80 mmHg
- Nadi = 60 x/menit
- Suhu = 39,8oC
- RR = 20 x/menit
- Teraba hangat
- Mukosa bibir kering
DO :
- Ku : Baik, composmentis
- TD = 120/80 mmHg
- Nadi = 60 x/menit
- Suhu = 39,8oC
- RR = 20 x/menit
- Frekuensi muntah 3x
- lemas
C. Diagnosa Keperawatan
Manajemen muntah
Tindakan
Obserasi
- Identifikasi karakteristik muntah
(mis, warna, konstitensi, adanya
darah, waktu dan frekuensi)
- Periksa volume muntah
- Identifikasi riwayat diet
- Identifikasiu faktor penyebab
muntah
- Identifikasi kerusakan esofagus
dan faring posteriorjika muntah
terlalu lama
- Monitor efek manajemen muntah
secara menyeluruh
- Monitor keseimbangan cairan
dan elektrolit
Terapeutik
- Kontrol faktor lingkungan
penyebab muntah
- Kurangi atau hilangkan keadaan
penyebab muntah
- Atur posisi pencegah aspirasi
- Pertahankan kepatenan jalan
nafas
- Bersihkan mulut dan hidung
- Berikan dukungan fisik saat
muntah
- Berikan kenyamanan saat
muntah
- Berikan cairan yang tidak
mengandung karbonasi minimal
setelah muntah
Edukasi
- Anjurkan membawa kantong
pelastik untuk menampung
muntah
- Anjurkan memperbanyak
istirahat
- Anjurkan penggunaan teknik
nonfarmakologi untuk mengelola
muntah
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 11
Nama Pasien /No CM : Tn. J / 05 87 94 RUANG : Perawatan lt 3
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan integritas kulit
Hari/tgl/jam PELAKSANAAN EVALUASI
Rabu ,21 Observasi
S:
- mengidentifikasi penyebab hipertermia
Oktiber
R/ klien mengatakan setelah memakan - Klien mengeluh demam
2020 seblak dipinggir jalan dengan porsi
turun
pedas beberapa hari kemudian demm
09.00 WIB tinggi O:
- Memonitor suhu tubuh
- KU : baik, Composmentis
R/ suhu : 39,8 oC
- Monitor komplikasi akibat hipertermia - Pasien terlihat lemas
R/ klien mengatakan pusing
- Suhu : 36,5 oC
Terapeutik
- melonggarkan atau lepaskan pakaian - berkeringat
R/ anjurkan klien memakai pakaian
A : Hipertermi teratasi
yang longgar
- meberikan cairan oral sebagian
R/ anjurkan klien untuk banyak minum
P : Lanjutkan intervensi
Edukasi
- menganjurkan tirah baring - mengkaji suhu secara berkala
R/ menganjurkan istirahat cukup dalam per3 jam
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena
Ttd
R/ klien Terpasang infus RL 20 tpm
Ditya
Obat injeksi :
- sanmol 1 gr
- ceftriaxone 1 x 2gr
Ttd
Ditya Ayu
kamis ,22 Manajemen mual
Oktober S:
Observasi :
2020 - mengidentifikasi faktor penyebab - Pasien mengatakan mual dn
11.00 WIB mual
muntah berkurang
R/ klien mengatakan perut nyeri dan
mual O:
- memonitor mual
- KU : baik, Composmentis
R/ klien mengatakan mual jika
dimasukan nakanan - Terlihat lemas
- Memonitor asupan nutrisi dan kalori
- Frekuensi ,untah berkurang
R/ klien mengatakan tidak nafsu
makan A : neurosea teratasi
Terapeutik
sebagian
- menendalikan faktor lingkungan
penyebab mual P : Lanjutkan intervensi
R/ menganjurkan keluarga untuk
- Mengkaji asupan nutrisi
menghilangkan bau di dekat pasien yang
dapat memicu mual pada pasin
Edukasi
- mengajurkan makan tinggi karbohidrat - Kolaborasi pemberian obat
dan rendah lemak
Ttd
R/ klien mengatakan memahami
makanan yang harus dihindari Ditya
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik
Memberikan obat IV :
Ondansentron 3 x 4 mg
Ranitidin 2 x 1
Obat oral :
Propepsa syr 3 x 10cc
Curcuma 3 x 1
Manajemen muntah
Tindakan
Obserasi
- mengdentifikasi karakteristik muntah
R/ Muntah cair tidak ada darah
frekuensi 3 x
- memeriksa volume muntah
R/ volume 20-50 cc
Terapeutik
- karbonasi minimal setelah muntah
R/ pemberian cairan seimbang
Edukasi
- mengnjurkan memperbanyak istirahat
- Anjurkan penggunaan teknik
nonfarmakologi untuk mengelola
muntah
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik
Memberikan obat IV :
Ondansentron 3 x 4 mg
Ranitidin 2 x 1
Obat oral :
Propepsa syr 3 x 10cc
Curcuma 3 x 1
Ttd
Ditya A
Jumat ,23 Observasi
Oktober S:
- Memonitor suhu tubuh
2020 R/ suhu : 38,5 oC - Klien mengeluh demam
11.00 WIB - Monitor komplikasi akibat hipertermia
turun
R/ klien mengatakan pusing
Terapeutik O:
- melonggarkan atau lepaskan pakaian
- KU : baik, Composmentis
R/ anjurkan klien memakai pakaian
yang longgar - Pasien terlihat lemas
- meberikan cairan oral
- Suhu : 35,4 oC
R/ anjurkan klien untuk banyak minum
Edukasi - berkeringat
- menganjurkan tirah baring
A : Hipertermi teratasi
R/ menganjurkan istirahat cukup
Kolaborasi P : Lanjutkan intervensi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
mengkaji suhu secara berkala
intravena
dalam per3 jam
R/ klien Terpasang infus RL 20 tpm
Obat injeksi :
- sanmol 1 gr
- ceftriaxone 1 x 2gr
Manajemen mual
S:
Observasi :
- memonitor mual - Pasien mengatakan mual dn
R/ klien mengatakan mual berkurang
muntah tidk ada
- Memonitor asupan nutrisi dan kalori
R/ klien mengatakan makan sedikit O:
tapi sering
- KU : baik, Composmentis
Terapeutik
- menendalikan faktor lingkungan - Terlihat lemas
penyebab mual
- mual
R/ menganjurkan keluarga untuk
menghilangkan bau di dekat pasien yang
A : neurosea teratasi
dapat memicu mual
Edukasi sebagian
- mengajurkan makan tinggi karbohidrat
P : Lanjutkan intervensi
dan rendah lemak
R/ klien mengatakan memahami - Mengkaji asupan nutrisi
makanan yang harus dihindari
pada pasin
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik
- Kolaborasi pemberian obat
Memberikan obat IV :
Ondansentron 3 x 4 mg Ttd
Ranitidin 2 x 1
Ditya
Obat oral :
Propepsa syr 3 x 10cc
Curcuma 3 x 1