Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Investasi Saham

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MANAJEMEN INVESTASI PORTOFOLIO

TENTANG JENIS INVESTASI : SAHAM

Dosen Pengampu : Mulia Alim SE, M.Si

Nama Kelompok :

1. Atika Nur Rahmawati (2017222350103)


2. Faras Tritisa Mashid (2017222350100)
3. Mitha Kartika Nabilah (2017222350113)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN JAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Investasi Saham dan Obligasi” dapat
diselesaikan dengan lancar sebagai salah satu tugas matakuliah Pengentar Akuntansi II.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih
baik. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Tangerang, Juni 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………... 1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………. 2

BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang………………………………………………………….. 3-4
b. Rumusan masalah………………………………………………………. 4

BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Investasi Saham……………………………………………….. 5
b. Jenis-Jenis Saham…………………………………………………………. 6-7
c. Teknik Analisis Investasi Saham………………………………………….. 7-8
d. Penilaian Investasi Saham………………………………………………… 9
e. Tujuan Penilaian Investasi Saham………………………………………… 9
f. Contoh Kasus Investasi Saham…………………………………………… 10-13

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan……………………………………………………………….. 14
b. Saran………………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 15

2
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Dimasa dewasa ini banyak dari kalangan masyarakat yang menjalankan kegiatan
inventasi. Investasi pada dasarnya adalah kreatifitas seseorang untuk mendapatkan
keuntungan. Dalam berinvestasi terdapat begitu banyak alternatif yang dapat digunakan
oleh masyarakat pemodal untuk melakukan investasi yang di inginkan, misalnya investasi
dapat dilakukan antara lain menabung, membeli tanah dan bangunan, membeli emas,
maupun membeli surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Namun, dari begitu
banyaknya alternatif investasi, masyarakat pemodal belum terlalu mengetahui alternatif
yang dapat memberikan dia keuntungan yang besar.
Beberapa orang beranggapan bahwa berinvestasi dengan cara membeli properti,
tanah, emas adalah alternatif investasi yang sangat menjanjikan, padahal berinvestasi di
alternatif ini selain memiliki pengembalian yang rendah juga memiliki risiko yang cukup
besar. Misalnya saja berinvestasi dengan cara membeli properti (rumah dan tanah),
mungkin masyarakat pemodal beranggapan bahwa berinvestasi di alternatif ini sangat
menjanjikan karena harganya semakin lama semakin tinggi padahal alternatif ini
memiliki risiko yang cukup tinggi seperti tergusur ataupun kebakaran.
Saham dan obligasi merupakan alternatif investasi yang sangat menjanjikan,
namun, masih banyak masyarakat pemodal yang belum menanamkan kelebihan dananya
untuk berinvestasi di saham dan obligasi di karenakan masyarakat pemodal belum
mengetahui keuntungan yang dapat diberikan saham dan obligasi. Dalam kegiatan
investasi tersebut pada umumnya dikoordinasikan oleh suatu lembaga, yaitu bursa efek,
yang mana dalam kegiatannya selalu diawasi oleh BAPEPAM. Dalam kegiatan investasi
tersebut, sebagaimana yang kita ketahui bersama pada pasar modal terdapat beberapa
instrument investasi yang sering digunakan sebagai alternatif kegiatan investasi ini
Secara sederhana saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik
perusahaan dan yang menerbitkan kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan yang
menerbitkan kertas tersebut.
Di Indonesia sampai saat ini semua obligasi yang diterbitkan adalah obligasi atas
Unjuk. Contoh obligasi atas Unjuk dapat dilihat seperti spesimen obligasi yang bunga
18% pertahun. Kalau diamati tanggal 1 Februari 1997, kupon bunga sebanyak 32 lembar
dilampirkan pada obligasi tersebut dan setiap 3 bulan secara berurutan dapat dilepaskan
untuk memperoleh pembayaran. Keseluruhan obligasi ini mempunyai nilai nominal Rp.
50 Milyar.

3
Berbeda dengan obligasi atas Nama untuk pokok pinjaman, nama pemilik
tercantum dalam sertifikat obligasi beserta kupon bunga. Sedangkan bagi obligasi atas
Nama untuk bunga, nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi. Nama dan
alamat pemilik dicatat perusahaan emiten untuk memudahkan dalam pengiriman bunga.
Kemudian bagi obligasi atas Nama untuk pokok dan bunga, nama pemilik tercantum
dalam sertifikat obligasi, akan tetapi tidak ada kupon dan bunga langsung disampaikan
kepada pemilik yang namanya tercantum diperusahaan emiten.

b. Rumusan Masalah
a. Pengertian Investasi Saham
b. Jenis-Jenis Saham
c. Teknik Analisis Investasi Saham
d. Penilaian Invvestsi Saham
e. Tujuan Penilaian Investasi Saham
f. Contoh Kasus Investasi Saham
g. Pengertian Investasi Obligasi
Contoh Kasus Investasi Obligasi

4
BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Investasi Saham


Investasi saham adalah pemilihan atau pembelian saham – saham perusahaan oleh suatu
perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan tambahan diluar
pendapatan dari usaha pokoknya. Dapat diartikan bahwa saham merupakan salah satu instrumen
pasar modal yang diperbandingkan di bursa efek. Ada beberapa keuntungan, menurut Buletin
BES ( 1990 ) yang diperoleh seorang investor dengan memiliki saham perusahaan lain, yaitu :

 Kemungkinan memperoleh dividen yaitu sebagai keuntungan perusahaan yang dibagikan


kepada pemegang saham. Istilah dalam perhitungan pembagian dividen adalah -
Dividend Yield, rasio dari dividen yang diberikan oleh pemegang saham dan harga
saham - Dividend Payout Ratio, perbandingan dari dividen yang diberikan ke pemegang
saham dan laba bersih per saham
 Kemungkinan memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh pemegang
saham dari hasil jual beli saham, berupa selisih nilai jual yang lebih tinggi dari nilai beli
 Memiliki hak prioritas untuk membeli bukti right yang dikeluarkan oleh perusahaan
 Kemungkinan memperoleh hak atas saham bonus
 Waktu kepemilikikan tidak terbatas dan berakhir pada saat  investor menjual kembali
saham tersebut di bursa efek
 Memiliki hak suara dalam RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham )
 Adanya manfaat non financial, yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperoleh
hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan

Dengan membeli saham suatu perusahaan pada dasarnya, kita telah memiliki hak sebagian
kepemilikan atas perusahaan tersebut. Semakin banyak saham yang kita beli maka semakin
banyak pula bagian kepemilikan kita atas perusahaan tersebut. Akan tetapi, selain keuntungan
juga terdapat risiko dalam investasi saham, antara lain :

1. Resiko Financial: Resiko yang diderita oleh pemodal sebagai akibat dari ketidak
mampuan emiten dalam memenuhi kewajiban pembayaran deviden.
2. Resiko Pasar: Resiko akibat menurunnya harga pasar saham secara keseluruhan maupun
saham tertentu akibat perubahan inflasi, tingkat bunga, kebijaksanaan pemerintah,
pertumbuhan ekonomi  maupun manajemen perusahaan. Risiko pasar mempengaruhi
perusahaan – perusahaan secara keseluruhan.
3. Resiko Psikologis: Resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam
menghadapi perubahan-perubahan pasar. Investor menanggapi perubahan harga pasar
saham berdasarkan optimisme atau pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan atau
penurunan harga saham.

5
b. Jenis – jenis Saham
Saham dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain :

1. Berdasarkan hak kepemilikannya

Common Stocks )Suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan
suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan
mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta
kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa ini merupakan
saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar modal. Yang termasuk dalam
jenis saham biasa, antara lain :

 Blue Chip Stock: Saham dapat diklasifikasikan sebagai blue chip stock apabila
perusahaan penerbitnya memiliki reputasi yang baik, juga dapat menghasilkan
pendapatan dan konsisten dalam membayar deviden tunai
 Income stock: Saham yang memilik kemampuan dalam membagi devidennya lebih tinggi
dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun-tahun sebelumnya
 Growth Stock ( Well Known ): Jika emiten merupakan pimpinan didalam industri dan
selama beberapa tahun terakhir berturut-turut mampu menghasilakan hasil di atas rata-
rata emiten saham ini, biasanya mempunyai reputasi tinggi dan gaya publikasi yang
tampak glamour dalm memperbaiki peningkatan atau penurunan harga saham
 Growth Stock ( Leasser-Known ):  Pemilik saham yang pada umumnya tidak menjadi
pemimpin dalam individunya. Namun mampu mampu menghasilakan hasil yang lebih
tinggi dari penghasilan rata-rata tahun terakhir
 Saham Spekulatif ( Speculative Stock ):  Saham yang emitennya tidak bisa secara
konsisten mendapatkan penghasilan dari tahun ketahun, Namun memilik potensi untuk
mendapatkan penghasilan yang baik di masa yang aan datang
 Saham Bersiklus ( Cylical Stock ): Perkembangan saham yang menikuti situasi ekonomi
makro atau kondisi bisnissecara umum selain pada saat ekonomi makro sedang
mengalami ekspansi
 Saham Bertahan (Defensive atau Counter Cyclical Stock ): Jenis saham yang tidak
mungkin terpengaruh oleh kondisi kondisi ekonomi karo maupun situasi bisnis secara
umum

StMempunyai karakter gabungan antara obligasi dengan saham biasa. Saham preferen lebih
aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki klaim terhadap kekayaan perusahaan
dan pembagian deviden terlebih dahulu. Pemegang saham preferen berhak menukar saham
preferen yang dipegangnya dengan saham biasa dan pemiliknya akan memiliki hak lebih
dibandingkan dengan pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen
lebih dulu . Ada beberapa jenis saham preferen :

 Saham Preferen Kumulatif dan Nonkumulatif - Kumulatif: Hak untuk mendapatkan

6
deviden pada setiap tahun dengan mengabaikan laba atau rugi - Nomkumulatif:
Kebalikan dari saham preferen kumulatif, hak untuk mendapatkan  deviden pada setiap
tahun dengan mengalami laba setiap tahunnya
 Saham Preferen Partisipasi dan Nonpartisipasi - Partisipasi: Hak untuk mendapatkan
tambahan deviden apabila ada kelebihan deviden setelah dibagikan kepada hak saham
biasa dan preferen
 Nonpartisipasi : Hak untuk tidak mendapatkan tambahan deviden apabila ada kelebihan
deviden

 2. Berdasarkan Cara Peralihannya

 Saham yang diterbitkan tanpa disertai pencantuman nama pemegangnya, sehingga


pemiliknya sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkan pada orang lain.
 Kebalikan dari saham atas unjuk yaitu saham yang diterbitkan disertai dengan
pencantuman nama pemegangnya, dan cara peralihannya melaui prosedur tertentu. Dan
jenis saham yang terbaru yang diperdagangkan dalam BEI adalah ETF (Exchange Trade
Fund ) yaitu gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian di di bursa. ETF
dibagi menjadi 2, yaitu :  - ETF Index, menginvestasikan dana kelolaaanya dalam
sekumpulan portofolio efek yang terdapat pada satu index tertentu dengan proporsi yang
sama - Close and ETFS, Fund yang diperdagangkan dibursa efek yang berbentuk
perusahaan investasi tertutup dan dikelola secara aktif

c. Teknik Analisis  Investasi Saham


Analisis investasi saham merupakan hal yang mendasar yang harus diketahui oleh
pemilik modal ataupun para investor. Teknik yang benar dalam analisis akan mengurangi resiko
bagi investor dalam berinvestasi. Ada banyak teknik analisis dalam melakukan penilaian
investasi, antara lain :

a) Analisis Fundamental
Analisis fundamental berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan. Dengan
analisis ini para investor dapat mengetahui bagaimana operasional suatu perusahaan yang
nantinya akan menjadi milik investor. Data yang digunakan adalah data historis, yaitu data yang
telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan
keadaan keuangan sebenarnya pada saat analisis dilakukan. Investor akan mempelajari laporan
keuangan perusahaan, yang terdiri dari neraca, laporan rugi/laba serta laporan perubahan modal.
Selain itu kita juga bisa melihat kebijakan-kebijakan apa yang akan direncanakan oleh
perusahaan. Untuk melakukan analisis fundamental maka terdapat dua metode yang dapat
dilakukan dalam menyaring saham yang dapat kita jadikan sebagai pusat perhatian :

TOP Down
Mengawali analisa pada kondisi ekonomi makro dan menganalisa sektor – sektor industri
mana saja yang terpengaruh atau tidak oleh kondisi makro ekonomi tersebut. Lamkah
selanjutnya melakukan analisa lanjutan terhadap sektor – sektor industri mana yang memiliki
kinerja yang baik dan baru kemudian emilih saham perusahaan mana yang memiliki kinerja

7
terbaik dalam sektor tersebut
Bottom – Up
Memulai analisa dari saham - saham perusahaan mana yang memiliki kinerja yang baik,
kemudian mengelompokkan menurut sektor industrinya, lalu dianalisa sektor industri mana yang
berkinerja paling baik. Dan kemudian memperbandingkan kondisi makro terhadap sektor
industri tesebut, sehingga sektor industri yang dipilih akan benar – benar menjadi alternatif
terbaik dan mempresentasikan saham mana yang pantas kita pilih untuk investasi

b) Analisis Teknik
Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor, dan biasanya data yang digunakan
berupa grafik, atau program komputer. Meskipun analisis teknikal paling banyak digunakan oleh
investor, tetapi  kenyataannya dalam berbagai penelitian di pasar modal Indonesia cenderung
menggunakan analisis fundamental. Sementara penelitian yang menggunakan analisis teknikal
hanya melakukan analisis teoritis. Analisis teknikal akan tepat digunakan apabila kondisi pasar
modal tidak efisien . Analisis Teknikal berdasarkan pada  tiga prinsip utama:

 Segala sesuatunya tercermin pada harga pasar


 Harga bergerak dalam suatu tren
 Pola tindakan pasar berulang

c) Analisis Ekonomi
Indikator yang digunakandalam analisis ekonomi adalah GDP ( Gross Domestic
Product). Bagus atau tidaknya pertumbuhan ekonomi dilihat dari kesejahteraan masyarakat serta
diikuti dengan kegiatan pasar modal.

d) Analisis Rasio Keuangan


Analisis rasio keuangan dibagi menjadi beberapa jenis :

 Rasio Likuiditas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam jangka


waktu pendek
 Rasio Solvabilitas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam jangka
panjang
 Rasio Aktivitas, menunjukan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang
dimilkinya
 Rasio Rentabilitas, menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan
 Rasio Pasar, menunjukan informasi penting dalam perusahaan yang ditunjukan dalam
bentuk basis per saham

8
d. Penilaian Investasi Saham
Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam
memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat tertentu.
Halim (2003) dalam Astuti (2006:31) menyatakan bahwa terdapat tiga pendekatan dalam
penilaian saham, yaitu :

1. Pendekatan Nilai Intrinsik Nilai intrinsik saham adalah nilai nyata ( True Value ) atau
seharusnya dari saham yang ditentukan oleh beberapa faktor fundamental perusahaan.
Dan calon investor menghitung nilai intrinsik saham untuk memutuskan strategi
investasinya
2. Pendekatan Nilai Pasar Mempertimbangkan suatu harga saham individual
dibandingkan dengan indikator – indikator lain di pasar saham . Jika seorang analis yakin
bahwa suatu saham adalah lebih berharga menurut harga pasar daripada harga yang
diminta, maka pembelian saham dapat direkomendasikan.
3. Pendekatan Nilai Buku Nilai buku perlembar saham adalah nilai aktiva bersih ( Net
Assets ) yang dimiliki pemilik dengan memilih satu lembar saham. Dan nilai buku dilihat
dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan    

e. Tujuan Penilaian Saham


Ada beberapa tujuan dari penilain saham yang dilakukan oleh investoe atau pemilik modal,
antara lain:

1. Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/ atau dijual
akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan.
2. Untuk memberikan gambaran pada manajemen atas estimasi nilai saham suatu
perusahaan yang akan digunakan untuk rujukan manajemen sebagai pertimbangan
kebijakan atas saham perusahaan bersangkutan.
3. Berguna untuk mencari harga wajar suatu saham.
4. Digunakan untuk membedakan nilai saham menjadi nilai buku, nilai pasar, dan nilai
intrinsik.
5. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan.

9
f. Contoh Kasus Investasi Saham

Pada tanggal 2 Januari 2012, PT X membeli 40% saham yang beredar PT Y. PT Y


melaporkan laba bersih sebesar Rp 725.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp
205.000.000 selama tahun 2012. Berapakah jumlah penyesuaian yang akan dilakukan oleh
PT X terhadap investasinya pada saham PT Y dengan metode ekuitas?

Investasi dalam saham PT Y 4,000,000,000


4,000,000,00
       Kas
0
Perhitungan :
dimisalkan 40% dari seluruh saham PT Y adalah Rp
4.000.000.000

Investasi dalam saham PT Y 290,000,000


       Laba dari saham PT Y 290,000,000
Perhitungan :
40% (Rp 725.000.000) = Rp 290.000.000

Piutang deviden 82,000,000


       Investasi dalam saham PT Y 82,000,000
Perhitungan :
40% (Rp 205.000.000) = Rp 82.000.000

Pada tanggal 2 Januari 2012, PT A membeli 25% saham yang beredar PT B. PT B


melaporkan rugi bersih sebesar Rp 250.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp
40.000.000 selama tahun 2012. Berapa jumlah penyesuaian yang aka dilakukan oleh PT A
terhadap investasinya pada saham PT B dengan metode ekuitas?

Investasi dalam saham PT B 2,500,000,000


2,500,000,00
       Kas
0
Perhitungan :
Dimisalkan 25% dari seluruh saham PT B adalah Rp
2.500.000.000

Rugi dari saham PT B 62,500,000


       Investasi dalam saham PT B 62,500,000
Perhitungan :
25% (Rp 250.000.000) = Rp 62.500.000

Piutang deviden 10,000,000


       Investasi dalam saham PT B 10,000,000

10
Perhitungan :
25% (Rp 40.000.000) = Rp 10.000.000

Pada tanggal 1 Maret, PT Refa memperoleh 4.000 lembar dari 50.000 lembar saham biasa
yang beredar PT Refi seharga 40,5 ditambah biaya komisi sebesar Rp 150.000. Pada
tanggal 8 Juli, deviden tunai sebesar Rp 1.750 per lembar dan deviden saham 2% diterima.
Pada tanggal 7 Desember, 1.000 lembar saham dijual seharga 52,5 dikurangi biaya komisi
Rp 55.000
Investasi dalam saham PT Refi 16,200,000
Biaya komisi 150,000
       Kas 16,350,000
Perhitungan :
4.000 x 40,5 x 100% = Rp 16.200.000
Biaya komisi = Rp 150.000
Kas = Rp 16.350.000

Kas 7,324,000
       Pendapatan deviden 7,000,000
       Deviden saham 324,000
Perhitungan :
Rp 1.750 x 4.000 = Rp 7.000.000
2% (Rp 16.200.000) = Rp 324.000

Kas 5,195,000
Biaya Komisi 55,000
       Investasi dalam saham PT Refi 4,050,000
       Laba penjualan saham PT Refi 1,200,000
Perhitungan :
1.000 x 5.250 = Rp 5.250.000
1.000 x 4.050 = Rp 4.050.000
Laba = Rp 1.200.000

11
PT Merah memperoleh 70.000 lembar saham biasa PT Putih dengan total biaya Rp
1.960.000.000 sebagai investasi jangka panjang. PT Putih memiliki 280.000 lembar saham
biasa yang beredar. PT Merah menggunakan metode ekuitas untuk investasi tersebut. PT
Putih melaporkan laba bersih Rp 3.000.000.000 untuk periode berjalan. PT Putih
membayar deviden tunai Rp 3.800 per lembar biasa selama periode berjalan. 

Investasi dalam saham PT Putih 1,960,000,000


1,960,000,00
       Kas
0

Investasi dalam saham PT Putih 750,000,000


       Laba dari saham PT Putih 750,000,000
Perhitungan :
70.000/280.000 x 3.000.000.000 = Rp 750.000.000

Kas 266,000,000
       Investasi dalam saham PT Putih 266,000,000
Perhitungan :
Rp 3.800 x 70.000 = Rp 266.000.000

PT Jasmine merupakan perusahaan yang menjual produk produk kecantikan dalam jumlah
grosir.
3 Jan'10 Membeli 4.000 lembar saham biasa yang beredar milik PT Mawar pada harga 55
ditambah biaya komisi dll Rp 480.000. PT Mawar memiliki 100.000 lembar saham
Investasi dalam saham PT Mawar 22,000,000
       Kas 22,000,000
Perhitungan :
4.000 x 55.000 = Rp 22.000.000

2 Jul'10 Menerima deviden rutin Rp 1.250 per lembar dari PT Mawar


Kas 2,500,000
       Pendapatan deviden 2,500,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000

5 Des'10
Kas 2,900,000
       Pendapatan deviden 2,900,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000
Rp 100 x 4.000 = Rp 400.000

2 Jan'11 Memperoleh hak pengendali dari PT Melati dengan membeli 32.000 lembar

12
saham seharga Rp 540.000.000 langsung dari pendiri PT Melati. PT Melati memiliki
128.000 lembar saham yang beredar.
Investasi dalam saham PT Melati 540,000,000
       Kas 540,000,000

6 Jul'11 Menerima deviden tunai rutin Rp 1.250 per lembar dan deviden saham 4% dari PT
Mawar
Kas 11,300,000
       Pendapatan deviden 2,500,000
       Deviden saham 8,300,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000
4% x 4.000 x Rp 55.000 = Rp 8.800.000

23 Okt'11 Menjual 800 lembar saham PT Mawar Rp 68.000. Pialang mengurangi biaya
komisi dan lain lain Rp 140.000, dan membayar sisanya.
Kas 54,260,000
Biaya komisi 140,000
       Investasi dalam saham PT Mawar 44,000,000
       Laba penjualan saham PT Mawar 10,400,000
Perhitungan :
800 x Rp 68.000 = Rp 54.400.000
800 x Rp 55.000 = Rp 44.000.000
Laba = Rp 10.400000

10 Des'11 Menerima deviden dengan jumlah baru yaitu Rp 1.500 per lembar dari PT
Mawar
Kas 2,400,000
       Pendapatan deviden 2,400,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.500 x 3.200 = Rp 2.400.000

31 Des'11 Menerima deviden tunai sebesar Rp 38.000.000 dari PT Melati. PT Melati


melaporkan laba bersih sebesar Rp 260.000.000 pada tahun 2011. Gunakan metode ekuitas.
Kas 38,000,000
       Investasi dalam saham PT Melati 38,000,000

Investasi dalam saham PT Melati 65,000,000


       Laba dari saham PT Melati 65,000,000
Perhitungan :
32.000/128.000 x Rp 260.000.000 = Rp 65.000.000

13
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
Dibutuhkan analisis saham yang bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham dan
kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini saham tersebut.nilai intrinsik
menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut.pedoman yang
dipergunakan adalah sebagai berikut:
1. Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai undervalued
(harganya terlalu rendah)dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan Apabila saham
tersebut telah dimiliki.
2. Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai overvalued
(harganya terlalu mahal) dan karenanya seharusnya dijual.
3. Apabila nilai intrinsic = harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan
berada dalam kondisi keseimbangan.

Model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel


ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan (atau yang diamati) menjadi perkiraan
tentang harga saham.variabel-variabel ekonomi tersebut seperti laba perusahaan,dividen yang
dibagikan,variabilitas laba dan sebagainya.

b. Saran
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang berulang adalah
tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan harapan agar dapat menemukan sinyal
untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual (sell). Dalam melakukan analisis saham hanya ada
beberapa data utama yang diperlukan, yaitu perubahan harga saham (atau instrumen lainnya) dan
nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist) memilah harga menjadi empat jenis : harga
pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan.

Harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun secara berangsur-angsur
sehingga pada grafik akan terlihat membentuk beberapa puncak, lembah atau bisa juga mendatar
(harga bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa harga saham dan
mengidentifikasikan suatu tren perubahan harga saham, para chartist berpedoman pada dua
asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren tertentu dan kedua, tren ini akan terus
berlangsung hingga terdapat suatu kejadian yang membuat tren akan berubah.

14
DAFTAR PUSTAKA

* http://www.belajarinvestasi.net/saham/kamus-istilah-dalam-saham-glossary
* http://bisnistradingonline.blogspot.co.id/2010/03/karakter-tiap-saham-berbeda.html
* http://www.bisnisemas1.com/jenis-jenis-saham.htm
* http://ihsansaidi.blogspot.co.id/2013/07/makalah-saham.html
* http://dksaragih.com/hukum/perusahaan/peralihan-hak-atas-saham/

15

Anda mungkin juga menyukai