Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Isi Laporan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Kerja Nyata ini merupakan bentuk atau wujud aplikasi antara
keterampilan, sikap, dan kemampuan mahasiswa yang diperoleh ketika dibangku
kuliah. Dan praktek Kerja Nyata (PKN) ini juga merupakan bentuk pembelajaran
bagi mahasiswa untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya menjadi
tenaga kerja yang berkualitas.Dengan kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN)
diharapkan dapat meningkatkan keterampiilan,pengetahuan,dan pengalaman
mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sebelum masuk
dalam dunia kerja yang sebenarnya.

Selain itu kegiatan Praktek kerja nyata (PKN) juga berfungsi sebagai
penghubung bagi pihak akademik dan pihak instansi maupun perusahaan.Praktek
kerja nyata (PKN) dilakukan karena merupakan salah satu syarat kelulusan
Akademik.

1.2. Tujuan dan Kegunaan PKN

1.2.1 Tujuan PKN

Tujuan dilakukannya Praktik Kerja Nyata adalah :

a. Agar mahasiswa lebih memahami/mengenal kondisi dunia kerja nyata

yang sebenarnya

b. Agar mahasiswa dapat mengaktualisasikan ilmu pengetahuan yang

diperoleh selama kuliah

c. Agar mahasiswa dapat memahami dinamika di dunia kerja nyata yang

sebenarnya

1
d. Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk berpikir dan

bertindak cepat dalam menghadapi persolan konkrit dalam dunia kerja

nyata

1.2.2. Kegunaan PKN

Kegunaan dari Praktik Kerja Nyata adalah

1. Bagi Penulis

a. Menambah pengetahuan dan wawasan

b. Menerapkan dan membandingkan ilmu pengetahuan yang diperoleh

di bangku kuliah dengan dunia kerja

2. Bagi Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT, dengan hadirnya

mahasiswa Praktik Kerja Nyata maka secara operasional Biro

Pemerintahaan Setda Provinsi NTT semakin dimudahkan karena

adanya tambahan tenaga kerja. Dan terjalinnya hubungan kerja sama

yang saling menguntungkan antara STIE Omathonis Kupang dengan

Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT.

1.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1.3.1 Jenis Data

Jenis Data yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah :

1. Jenis Data Primer

2
Menurut prof. Dr. Sugiyono (2012:193) data primer merupakan

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Misalnya wawancara dan observasi.

2. Data Sekunder

Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2012:193) data sekunder

merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data.

1.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut prof. Dr. Sugiyono (2012:401), teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan

utama dalam penelitian adalah memecahkan masalah. Maka teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah:

1. Observasi Partisipatif

Peneliti terlibat secara langsung dengan kegiatan sehari-hari untuk

melakukan apa yang dikerjakan oleh penulis.

2. Wawancara

Pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi melalui tanya

jawab.

3
3. Dokumentasi

Penulis mengumpulkan data berupa dokumen atau laporan yang

diterbitkan oleh Biro Pemerintahan Provinsi NTT.

BAB II
4
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA NYATA

2.1 Gambaran Umum Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT

2.1.1 Sejarah Singkat, Tugas dan Fungsi Biro Pemerintahan Setda Provinsi
NTT

Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur


dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 9
Tahun 2016 yang pada hakikatnya bertugas untuk mewujudkan Kesejahteraan
Masyarakat melalui Pelayanan Pemeritah yang Baik dan Pelayanan
Kemasyarakatan dengan menempatkan masyarakat sebagai pemetik manfaat
utama dari pelayanan.

Mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 01

Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta

Tata Kerja Biro Pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, maka tugas

dan fungsi Biro Pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah

membantu Gubernur dalam menyusun kebijakan pemerintah daerah di bidang

Pemerintahan yang meliputi Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah,

Pemerintahan Desa, Perangkat Daerah, Pengembangan Wilayah/Daerah dan

Kesejahteraan Sosial. Sedangkan fungsinya adalah :

1. Penyusunan Kebijakan Pemerintah daerah di bidang Pemerintahan Umum dan

Otonomi Daerah, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan

dan Kesejahteraan Sosial

2. Penyiapan Bahan Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan umum,

pemerintahan daerah, pemerintahan kecamatan dan kelurahan, Kesejahteraan

Sosial

5
3. Penyiapan Program dan petunjuk teknis pelaksanaan pemerintahan umum dan

otonomi daerah, pemerintah daerah, pemerintah kecamatan dan kelurahan,

kesejahteraan sosial

4. Penyiapan bahan kerjasama antara pemerintah daerah dengan pemerintah

daerah di luar Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Kabupaten Kota

5. Pembinaan Pengembangan wilaayah daerah

6. Pembinaan Otonomi Daerah dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah

daerah yang meliputi pemerintahan umum dan otonomi daerah, pemerintah

daerah, pemerintaah kecamatan dan kelurahan, Kesejahteraan sosial

7. Pelaksanaan Tata Usaha Biro

8. Pelaksanaan Tugas Lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

2.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Biro Pemerintahan Provinsi NTT

a. Visi

Terwujudnya Kinerja Pelayanan Biro Pemerintahan yang Optimal

b. Misi

1. Meningkatnya Efektivitas dalam rangka penyelenggaraan

Pemerintahan Umum

2. Meningkatkan Efektivitas dan efisiensi serta tertib

administrasi/tata usaha Biro, kepegawaian, perlengkapan rumah

tangga dan urusan umum yang berkaitan dengan fungsi dan tugas

pokok organisasi Biro Pemerintahan

6
3. Mewujudkan kemandirian lokal melalui implementasi otonomi

daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab

4. Menata dan mengembangkan wilayah/Daerah kota dan pertanahan

serta perangkat/pejabat publik daerah

5. Menata dan mengembangkan wilayah/daerah kota dan

Pertanahan serta perangkat dan pejabat publik daerah

6. Menata dan mengembangkan pelayanan administrasi

kependudukan yang tertib, efektif dan efisien serta pendayagunaan

hasilnya untuk pelyanan publik civil.

2.1.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas

a. Struktur Organisasi

Struktur adalah cara bagaimana sesuatu disusun. Sesuatu yang ada

dalam organisasi pekerjaaan-pekerjaan dan pekerjaaan-pekerjaan itu

saling berhubungan. Oleh karena itu struktur betalian dengan

hubungan-hubungan pekerjaan yang terdapat dalam organisasi yang

relative pasti.

Berdasarkan bentuknya, bentuk struktur organisasi yang ada di Biro

Pemerintahan Setda Provinsi NTT adalah bentuk organisasi lini (line

organization). Bentuk organisasi lini adalah bentuk organisasi di mana

pucuk pimpinan (top manager atau cief executive) dipandang sebagai

sumber kekuasaan tunggal.

7
Wewenang dari pucuk pimpinan dilimpakan kepada satuan-satuan

organisasi di bawahnya untuk semua jenis atau bidang pekerjaan,

menurut garis komando. (Drs. Ig. Wursanto; 108

8
KEPALA BIRO

Bagian Bagian Bagian Kesejahteraan

Pemerintahan Pengembangan Daerah, Rakyat


Pejabat Daerah dan Pejabat
Politik

Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian

Tata Usaha Pejabat Daerah dan Pejabat Bina Agama


Politik

Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian

Pemerintahan Umum Pengembangan Daerah Pendidikan, Kebudayaan,


Pemuda dan Olahraga

Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian

Otonomi Daerah Kecamatan Dan Kelurahan Kesejahteraan Sosial dan


Kesehatan

(gambar struktur organisasi)

9
b. Deskripsi Tugas

1. Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT

a. Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) Biro

berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Provinsi dan Kebijakan Kepala Daerah serta

masukan dari komponen masyarakat untuk meningkatkan

pelayanan penyelenggaraan pemerintahan

b. Merumuskan Rencana Kinerja Tahunan Biro berdasarkan

Rencana Strategis (RENSTRA) Biro dan masukan dari

komponen masyarakat untuk digunakan sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

c. Menetapkan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

secara tepat pada Penetapan Kinerja (PK) biro untuk

meningkatkan prosentase pelayanan yang berdayaguna dan

berhasilguna;

d. Merumuskan dan menetapkan pedoman, norma, standar,

prosedur dan petunjuk teknis penyelenggaraan pemerintahan

yang meliputi pemerintah umum, pengembangan daerah dan

pejabat daerah/politik, otonomi daerah, kependudukan dan

catatan sipil untuk mewujudkan penyelenggaraan

pemerintahan yang baik, pelayanan yang cepat, tepat

berdasarkan kebutuhan masyarakat;

10
e. Melakukan pembinaan pengembangan wilayah dan daerah,

otonomi daerah dan tugas pembantuan berdasarkan ketentuan

dan prosedur yang berlaku untuk membangun kesamaan

pemahaman pelaksanaan tugas;

f. Mengkoordinir penyusunan LKPJ, LPPD dan ILPPD

Pemerintah Provinsi NTT berdasarkan ketentuan yang berlaku

sebagai bahan pertanggungjawaban penyelenggaraan tugas

pemerintah daerah kepada masyarakat;

g. Mengarahkan pelaksanaan tugas pemerintahan umum melalui

peninjauan di lapangan agar penyelenggaraannya berjalan

dengan baik;

h. Mengkoordinir pelaksanaan tugas pemerintahan umum,

pemerintahan daerah dan pemerintahan desa melalui

peninjauan di lapangan agar penyelenggaraannya berjalan

dengan baik;

i. Merumuskan dan menetapkan laporan pelaksanaan budaya

kerja, pengawasan melekat, akuntabilitas kinerja

pemerintahan, laporan kinerja keuangan, serta mengkoordinir

penyusunan LKPJ, LPPD, ILPPD dan Laporan Kinerja Biro

sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk digunakan

sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja;

j. Membina dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan

meliputi pemerintahan umum, pengembangan daerah dan

11
pejabat daerah / politik dan otonomi daerah melalui

pendekatan kemanusiaan, sosialisasi, ceramah, dan pelatihan

teknis agar terciptanya kinerja aparatur yang handal sesuai

harapan masyarakat;

k. Melakukan evaluasi tugas pembantuan dan tugas

dekonsentrasi berdasarkan hasil pelaksanaan tugas dan data

yang ada untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan

kegagalan yang terjadi serta mencari alternatif pemecahannya;

l. Mengarahkan dan mengevaluasi penyelenggaraan

pemerintahan yang meliputi pemerintahan umum,

pengembangan daerah, pejabat daerah dan pejabat politik dan

otonomi daerah berdasarkan rencana kerja untuk mengetahui

tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas dan

menetapkan solusinya;

m. Melaksanakan pembinaan disiplin terhadap bawahan sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar terciptanya

PNS yang handal, profesional dan bermoral;

n. Melakukan koordinasi tugas dengan instansi dan pihak terkait

baik pusat maupun daerah guna menjalin kerja sama yang baik

dalam pelaksanaan tugas;

o. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan baik

diminta atau tidak diminta dalam rangka pengambilan

12
keputusan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan penyelenggaraan pemerintahan;

p. Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan serta laporan

hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya pada biro sesuai

target kinerja atau hasil kerja untuk dipergunakan sebagai

bahan masukan atasan;

q. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan baik secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan

fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Kepala Bagian Pemerintaan Umum

a. Merencanakan langkah-langkah operasional Bagian

Pemerintahan Umum berdasarkan rencana kerja biro dan hasil

evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk

digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan

dengan memberi arahan baik secara tertulis maupun lisan

sesuai dengan permasalahan dan bidang tugasnya masing-

masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;

c. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan rencana

kerja yang telah ditetapkan agar pelaksanaannya tepat waktu

dan tepat sasaran;

13
d. Menyelia penyusunan laporan kinerja, laporan keuangan dan

laporan kepegawaian sesuai prosedur dan ketentuan yang

berlaku untuk digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban

pelaksanaan kinerja;

e. Memberi petunjuk penyusunan konsep pedoman, norma,

standar, prosedur dan petunjuk teknis penyelenggaraan

pemerintahan umum yang meliputi fasilitasi pemerintahan,

data dan pelaporan serta serta pelayanan administratif biro

untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik,

pelayanan yang cepat, tepat berdasarkan kebutuhan aparatur

dan masyarakat;

f. Mengendalikan pembinaan penyelenggaraan fasilitasi

pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi

agar tersedia aparatur yang profesional;

g. Memberi petunjuk penyelenggaraan fasilitasi pemerintahan,

data dan pelaporan serta pelayanan administratif biro

berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk

meningkatkan etos kerja aparatur biro;

h. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan pemerintahan

umum meliputi fasilitasi pemerintahan, data dan pelaporan

serta rumah tangga biro untuk mengetahui keberhasilan dan

14
kegagalan yang terjadi serta mencari alternatif pemecahan

masalahnya agar tugas berjalan dengan baik dan lancar;

i. Memberi petunjuk penyiapan bahan pembinaan melalui

ceramah, sosialisasi, bimbingan dan pelatihan teknis untuk

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan aparatur;

j. Menyelia penyimpanan dan mengecek layanan administrasi

yang meliputi perlengkapan rumah tangga, kepegawaian,

keuangan dan perjalanan dinas serta urusan umum sesuai

prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk tertib administrasi

dan kelancaran pelaksanaan tugas;

k. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Bagian Pemerintahan

Umum melalui rapat, diskusi dan sesuai hasil yang

dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan dan mencari

solusinya;

l. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Bagian Pemerintahan

Umum berdasarkan rencana kerja sebagai bahan

pertanggungjawaban dan masukan bagi atasan;

m. Melakukan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait

dalam pelaksanaan program dan atau kegiatan agar terjalin

kerjasama yang baik;

15
n. Memberi petunjuk kepada bawahan dalam meningkatkan

disiplin sesuai ketentuan yang berlaku agar terciptanya PNS

yang handal, professional, beretika dan bermoral;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan baik secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan

fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

3. Kepala Bagian Pengembangan Daera, Pejabat Daerah dan Pejabat


Politik

a. Merencanakan langkah-langkah operasional Bagian

Pengembangan Daerah, Pejabat Daerah dan Pejabat Politik

berdasarkan rencana kerja biro dan hasil evaluasi tahun

sebelumnya serta sumber data yang ada untuk digunakan

sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan

dengan memberi arahan baik secara tertulis maupun lisan

sesuai dengan permasalahan dan bidang tugasnya masing-

masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;

c. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan rencana

kerja yang telah ditetapkan agar pelaksanaannya tepat waktu

dan tepat sasaran;

16
d. Memberi petunjuk penyusunan konsep pedoman, standar,

kriteria pembinaan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

Pembinaan pejabat daerah dan pejabat politik, pengembangan

daerah serta pengembangan kecamatan dan kelurahan pada

tingkat provinsi dan kabupaten/kota;

e. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan pengumpulan

dan pengolahan data pembinaan pembinaan pejabat daerah dan

pejabat politik, pengembangan daerah serta pengembangan

kecamatan dan kelurahan agar pelaksanaan tugas sesuai

dengan rencana;

f. Mengkaji dan mengawasi pelaksanaan pemberian layanan

pembinaan pejabat daerah dan pejabat politik, pengembangan

daerah serta pengembangan kecamatan dan kelurahan agar

tugas berjalan dengan baik dan lancar;

g. Mengkoordinir penyusunan LKPJ dan Laporan Kinerja

Kepala Daerah berdasarkan masukan data dari satuan kerja

lingkup provinsi, kabupaten dan kota untuk bahan

pertanggungjawaban;

h. Mengevaluasi pelaksanaan tugas pembinaan pejabat daerah

dan pejabat politik, pengembangan daerah serta

pengembangan kecamatan dan kelurahan melalui rapat,

diskusi dan sesuai hasil yang dilaksanakan untuk mengetahui

permasalahan dan mencari solusinya;

17
i. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Bagian

Pengembangan Daerah, Pejabat Daerah dan Pejabat Politik

berdasarkan rencana kerja sebagai bahan pertanggungjawaban

dan masukan bagi atasan;

j. Memberi petunjuk kepada bawahan dalam meningkatkan

disiplin sesuai ketentuan yang berlaku agar terciptanya PNS

yang handal, profesional, beretika dan bermoral;

k. Melakukan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait

dalam pelaksanaan program dan atau kegiatan agar terjalin

kerjasama yang baik;

l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan baik secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan

fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

2.1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKN

2.1.4.1 Lokasi Penelitian

Penulis melakukan PKN pada Biro Pemerintahan Setda

Provinsi Nusa Tenggara Timur.

2.1.4.2 Waktu Pelaksanaan Peneltian

18
Penulis melaksanakan PKN selama 3 (tiga) bulan,

terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2019 sampai dengan 31

Oktober 2019 di Biro Pemerintahan Setda Provinsi Nusa

Tenggara Timur dengan 5 hari kerja yaitu Senin sampai

Jumad dan alokasi waktu kerja mulai dari pukul 07.30

sampai pkl 14.00.

2.1.5 Jenis Kegiatan Selama PKN

Tabel 1.1

Hari/tanggal Uraian Kegiatan


05-09 Agustus 2019  Membantu bendahara membuat realisasi APBD bulan
Januari sampai Juni 2019
12-13 Agustus 2019  Membantu para pegawai bagian kersa mengisi ulang
formulis verifikasi bantuan penelitian dan beasiswa
13 Agustus 2019  Membantu membuat pengumuman yang ditujukan
kepada para ASN yang akan mengikuti kegiatan HUT
RI ke 74
14 Agustus 2019  Membantu bagian kesra menginput data-data para calon
penerima bantuan penelitian
15 Agustus 2019  Membantu bagian pengembangan memeriksa
kelengkapan berkas para anggota dewan terpilih dari
kabupaten Manggarai Barat
 Membantu mencetak lembaran disposisi
16 Agustus 2019  Membantu mencetak lembaran disposisi
19 Agustus 2019  Membantu membuat undangan pertemuan dengan tim
kunjungan kerja Badan Legsislasi DPR RI
20 Agustus 2019  Membantu membuat format rencana aksi reformasi
birokrasi perangkat daerah dan capaian kinerja
perangkat daerah provinsi NTT
21 Agustus 2019  izin
27-28 Agustus 2019  izin
29 Agustus 2019  Membantu membuat rekapan absensi pegawai bulan
Agustus 2019
30 Agustus 2019  Membantu bendahara membuat SPJ bulan Agustus
 Membantu membuat pengumuman yang ditujukan
kepada semua ASN Biro Pemerintahan Setda Provinsi

19
NTT
 Membantu mengagendakan surat masuk
 Selalu mengikuti kegiatan Apel pagi dan Doa pagi
02 September 2019  Membantu bendahara menginput data laporan SPJ
 Membantu membuat surat pemberitahuan kenaikan gaji
berkala
04 September 2019  Membantu mengisi lembaran disposisi
10 September 2019  Membantu menginput nota-nota dan kwitansi dari
kegiatan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Ende dan
Sumba Baray Daya
12 September 2019  Membantu bendahara menginput kwitansi perjalanan
dinas dan Laporan Keuangan ganti uang
13 September 2019  Membantu bagian arsip memberikan nomor surat
16-17 S2ptember 2019  Membantu bagian arsip memberikan nomor surat
18 September 2019  Mebantu bendahara memeriksa kelengkapan berkas
perjalanan dinas
20 September 2019  Membantu bagian arsip memberikan nomor surat SPT
dan SPPD tujuan Kabupaten Sikka
24 September 2019  Membantu bagian arsip memberikan nomor surat untuk
kegiatan memperingati hari Kesaktian Pancasila (1
November 2019)
25 September 2019  Izin
26 September 2019  Membantu bendahara menginput data laporan keuangan
ganti uang bulan September
27 September 2019  Membantu bagian arsip memberikan nomor surat
(undangan)
30 September 2019  Membantu bendahara menginput data laporan keuangan
ganti uang dan membuat SPJ
 Selalu mengikuti kegiatan apel pagi dan doa pagi
04 Oktober 2019  Membantu bagian arsip memberikan nomor surat pada
undangan
 Memberikan nomor surat pada nota dinas dan SPPD
07 Oktober 2019  Membantu memberikan nomor surat pada undangan
kepada Walikota Kupang dan Bupati se-provinsi NTT
08 Oktober 2019  Membantu memberikan nomor surat pada SPT dan
SPPD
 Membantu memberikan nomor surat pada permohonan
Tambah Uang
09 Oktober 2019  Membantu memberikan nomor surat pada nota.
dinas(permohonan menerbitkan surat tugas).
 Membantu memberikan nomor surat pada undangan
Peringatan HUT NTT ke 61 Tahun 2019.

20
14 Oktober 2019  Membantu memberikan nomor surat pada undangan.
 Membantu membuat lembaran disposisi.
 Membantu memberikan nomor surat pada SPT dan
SPDD.
15 Oktober 2019  Membantu memberikan nomor surat pada SPT dan
SPPD.
 Mengikuti kegiatan rapat koordinasi pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di
Kabupaten / Kota se- provinsi NTT.
17 Oktober 2019  Membantu memberikan nomor surat pada undangan
rapat.
21 Oktober 2019  Membantu memberikan nomor surat pada undangan.
22 Oktober 2019  Membantu memberikan nomor surat pada undangan
peringatan hari pahlawan tahun 2019.
23 Oktober 2019  Membantu memberikan nomor surat pada undangan
dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda tahun
2019
24 Oktober 2019  Mengikuti rapat kerja Gubernur bersama
Walikota,Bupati,para Camat,Lurah,dan Kepala Desa se-
provinsi NTT.
25 Oktober 2019  Izin
28-29 Oktober 2019  Izin
 Selalu mengikuti apel pagi dan doa pagi.

2.1.6 Dukungan dari Instansi pasangan

1. Kita diterima untuk berpraktek di Biro Pemerintahan Setda


Provinsi NTT.
2. Selalu mendapat bimbingan dan arahan dari para ASN
yang ada di Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT.
3. Selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan yang ada di Biro
Pemerintahan Setda Provinsi NTT.
2.1.7 Hambatan

Selama melaksanakan PKN di Biro Pemerintahan Setda Provinsi

NTT,saya tidak menemukan hambatan apapun karena dalam

melakukan setiap kegiatan selama berpraktek, selalu mendapat

21
bimbingan dan arahan dari para ASN di Biro Pemerintahan Setda

Provinsi NTT

BAB III

ANALISIS SWOT

22
3.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BIRO PEMERINTAHAN
3.1.1 STRATEGI

a. Strategi S-O:
1. Peningkatan kualitas perumusan kebijakan pemerintahan daerah yang
berorientasi pemecahan masalah (problem solving oriented) dan
pembangunan daerah yang berkelanjutan.
2. Peningkatan kualitas koordinasi pelaksanaan tugas dinas daerah dan
lembaga teknis daerah berdasarkan lingkup bidang kewenangan yang
diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Nusa
Tenggara Timur.
3. Pembinaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan pemerintahan daerah untuk perbaikan kinerja dari waktu ke
waktu yang diarahkan untuk melaksanakan komitmen pemerintah
dalam implementasi pemberdayaan masyarakat Nusa Tenggara Timur
yang didukung dengan alokasi anggaran pembangunan yang berpihak
pada masyarakat dengan Paradigma NTT Bangkit Menuju Masyarakat
Sejahtera.
4. Pemberdayaan SDM melalui peningkatan kompetensi dan mutu kerja,
serta pemberian rincian Tupoksi yang jelas.
5. Penerapan metode pembagian habis tugas dan pemanfaatan peralatan
pendukung secara tepat guna dan tepat fungsi.
6. Manfaatkan kewenangan provinsi untuk meningkatkan kapasitas
aparatur di daerah.
b. Strategi W-O:
1. Sosialisasi fasilitasi, koordinasi otonomi daerah yang diarahkan pada
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
2. Manfaatkan dukungan pemerintah pusat untuk mengatasi komunikasi
dan koordinasi antar bagian yang belum optimal.

23
3. Manfaatkan kebijakan otonomi daerah untuk mengatasi budaya
organisasi yang belum kondusif.
c. Strategi S-T:
1. Mediasi dan fasilitasi (komitmen pimpinan) bagi Perangkat
Daerah/Kab/Kota untuk mengatasi koordinasi dan komunikasi dengan
Perangkat Daerah lainnya.
2. Peningkatan kualitas koordinasi dinas daerah dan lembaga teknis
daerah Provinsi dalam penyusunan kebijakan dan keterpaduan
program berdasarkan lingkup bidang kewenangan.
3. Peningkatan kualitas koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota
untuk penyamaan persepsi mengenai peran Gubernur selaku Wakil
Pemerintah Pusat di Daerah.
4. Manfaatkan kewenangan yang dimiliki untuk mengatasi perubahan
peraturan perundang-undangan.
d. Strategi W-T:
1. Manfaatkan SDM yang ada untuk mengatasi terjadinya perubahan
peraturan perundang-undangan.
2. Inventarisasi dan fasilitasi aparatur serta masyarakat (SDM) yang
diarahkan pada pencegahan dan penanganan masalah pemerintahan
umum.
3. Pendekatan persuasif dalam rangka peningkatan koordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten/kota.
3.2.2 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Biro


Pemerintahan Tahun 2019-2023 ditetapkan strategi dan arah kebijakan sebagai
berikut:

3.2.2.1 STRATEGI:

24
a. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota
dalam hal pencapaian kinerja daerah.
b. Meningkatkan koordinasi permasalahan pemerintahan umum
dengan Pemerintah Kabupaten/Kota.
c. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota
tentang penataan daerah.
d. Meningkatkan kerjasama kemitraan pemerintah daerah dengan
pimpinan lembaga keagamaan, lembaga pendidikan dan instansi terkait
lainnya di bidang kesejahteraan rakyat.
3.2.2.2 ARAH KEBIJAKAN:

a. Sinergitas program/kegiatan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah


Kabupaten/Kota.
b. Pembinaan dan pengawasan pemerintahan umum.
c. Optimalisasi penataan daerah.
d. Kemitraan Pemerintah daerah dengan lembaga keagamaan, lembaga
pendidikan dan instansi terkait lainnya di bidang kesejahteraan rakyat.

Tabel 1.2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

VISI : NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera dalam Bingkai

Negara Kesatuan Republik Indonesia

MISI V :

Mewujudkan reformasi birokrasi pemerintahan dan meningkatkan kualitas pelayanan public

Tujuan Sasaran Strategi Arah


Kebijakan
1. Meningkatkan 1.Terwujudnya 1.Meningkatkan 1. Sinergitas
kualitas penyelenggaraan koordinasi dengan program/kegia
penyelenggaraan pemerintahan daerah Pemerintah tan Pemerintah
pemerintahan yang sinergi antara Kabupaten/Kota dalam Provinsi dan

25
daerah. Pemerintah Pusat, hal pencapaian kinerja Pemerintah
2. Meningkatkan Pemerintah Provinsi daerah. Kabupaten/Ko
pelayanan dan Pemerintahan ta.
2.Meningkatkan
administrasi Kabupaten/Kota 2. Pembinaan
koordinasi
penataan daerah, 2.Terwujudnya dan
permasalahan
pejabat daerah dan penataan daerah pengawasan
pemerintahan umum
pejabat politik sesuai dengan pemerintahan
dengan Pemerintah
3. Meningkatkan aspirasi dan umum.
Kabupaten/Kota.
koordinasi permasalahan yang 3. Optimalisasi
kebijakan di bidang ada serta pelayanan 3.Meningkatkan penataan
kesejahteraan rakyat administrasi pejabat koordinasi dengan daerah.
yang meliputi Daerah dan pejabat Pemerintah 4. Kemitraan
kebijakan bidang politik di Kab/Kota Kabupaten/Kota tentang Pemerintah
keagamaan, dan Provinsi Nusa penataan daerah. daerah dengan
pendidikan, Tenggara Timur lembaga
4.Meningkatkan
kebudayaan, 3.Terwujudnya keagamaan,
kerjasama kemitraan
pemuda dan koordinasi kebijakan lembaga
pemerintah daerah
olahraga, di bidang pendidikan
dengan pimpinan
kesejahteraan sosial kesejahteraan rakyat dan instansi
lembaga keagamaan,
dan kesehatan antara Pemerintah terkait lainnya
lembaga pendidikan dan
Provinsi NTT di bidang
instansi terkait lainnya
dengan pemerintah kesejahteraan
di bidang kesejahteraan
kabupaten/kota, rakyat.
rakyat.
lembaga keagamaan,
organisasi
keagamaan, lembaga
pendidikan,
organisasi
mahasiswa, dan
masyarakat, serta

26
meningkatnya
fasilitasi kegiatan-
kegiatan hari besar
agama.
Sumber: hasil analisis data penulis, 2019

3.2 Identifikasi SWOT

Untuk mengetahui gambaran kinerja organisasi tata kerja Biro Pemerintahan

Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, dilakukan analisis SWOT. Analisis SWOT

merupakan salah satu metode untuk menggambarkan dan mengevaluasi

organisasi berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar)

organisasi. Faktor internal meliputi kekuatan (strength) dan kelemahan

(weakness). Faktor eksternal meliputi peluang (opportunity) dan ancaman

(threats) (Freddy Rangkuti:20). Analisis dilakukan terhadap 4 komponen yang

mempengaruhi kinerja organisasi, yaitu:

1. Tujuan

2. Sasaran

3. Strategi

4. Arah Pencapaian

Langkah analisis diawali dengan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang


dan ancaman masing-masing komponen. Kemudian hasil identifikasi SWOT
dilakukan penetapan nilai bobot dan skala yang penilaiannya berdasarkan
judgement penulis. Nilai bobot ditetapkan berdasarkan besarnya kontribusi
masing-masing komponen terhadap kinerja organisasi. Skala penilaian yang
digunakan terdiri atas empat tingkatan. Pada hasil identifikasi yang merupakan
kekuatan dan kelemahan, digunakan skala penilaian terdiri atas empat tingkatan,
yaitu:
27
1) Sangat Baik atau Sangat Berbobot/berpengaruh

2) Baik atau Cukup Berbobot/berpengaruh

3) Cukup atau Sedikit Berbobot/berpengaruh

4) Kurang atau Tidak Berbobot/berpengaruh

Selanjutnya dilakukan perbandingan antara factor eksternal dan factor internal.


Dari hasi perhitungan tersebut diturunkan dalam diagram Cartesius. Gambaran
posisi organisasi berdasarkan analisis SWOT dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

Gambar 1.2 Anatomi Kuadran

28
Faktor Subfaktor Skala Penilaian Nilai
No Kekuatan a b c axbxc
4 3 2 1
I Tujuan 0,05
Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan 0,3 4 0,06
daerah.
Meningkatkan pelayanan
administrasi penataan daerah,
pejabat daerah dan pejabat 0,3 3 0,045
politik

Meningkatkan koordinasi
kebijakan di bidang
kesejahteraan rakyat yang
meliputi kebijakan bidang
0,4 3 0,06
keagamaan, pendidikan,
kebudayaan, pemuda dan
olahraga, kesejahteraan sosial
dan kesehatan
Sub Jumlah 1 0,165

29
Faktor Subfaktor Skala Penilaian Nilai
No Kekuatan a b c axbxc
4 3 2 1
II Sasaran 0,1
Terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang
sinergi antara Pemerintah Pusat, 0,03 3 0,009
Pemerintah Provinsi dan
Pemerintahan Kabupaten/Kota
Terwujudnya penataan daerah
sesuai dengan aspirasi dan
permasalahan yang ada serta
pelayanan administrasi pejabat
0,03 4 0,012
Daerah dan pejabat politik di
Kab/Kota dan Provinsi Nusa
Tenggara Timur

Terwujudnya koordinasi
kebijakan di bidang
kesejahteraan rakyat antara
Pemerintah Provinsi NTT
dengan pemerintah
kabupaten/kota, lembaga
0,04 3 0,009
keagamaan, organisasi
keagamaan, lembaga pendidikan,
organisasi mahasiswa, dan
masyarakat, serta meningkatnya
fasilitasi kegiatan-kegiatan hari
besar agama.
Sub Jumlah 1 0,030

30
Faktor Subfaktor Skala Penilaian Nilai
No Kekuatan a b c axbxc
4 3 2 1
III Strategi 0,1
Meningkatkan koordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten/Kota
dalam hal pencapaian kinerja 0,2 3 0,06
daerah.

Meningkatkan koordinasi 0,2 4 0,08


permasalahan pemerintahan
umum dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Meningkatkan koordinasi
dengan Pemerintah
0,2 3 0,06
Kabupaten/Kota tentang
penataan daerah.
Meningkatkan kerjasama
kemitraan pemerintah daerah
dengan pimpinan lembaga
keagamaan, lembaga pendidikan 0,3 3 0,09
dan instansi terkait lainnya di
bidang kesejahteraan rakyat.

Sub Jumlah 1 0,290

31
Faktor Subfaktor Skala Penilaian Nilai
No Kekuatan a b c axbxc
4 3 2 1
IV Arah Kebijakan 0,1
Sinergitas program/kegiatan
Pemerintah Provinsi dan 0,2 3 0,06
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pembinaan dan pengawasan 0,2 4 0,08
pemerintahan umum.

Optimalisasi penataan daerah.


0,2 3 0,06
Kemitraan Pemerintah daerah
dengan lembaga keagamaan,
lembaga pendidikan dan instansi
0,3 3 0,09
terkait lainnya di bidang
kesejahteraan rakyat.

Sub Jumlah 1 0,290

32
REKAPITULASI PENGHITUNGAN SWOT

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


No Komponen
(S) (W) (O) (T)

1 Tujuan 0,165 0,150 0,175 0,150

2 Sasaran 0,290 0,400 0,300 0,200

3 Strategi 0,660 0,800 0,600 0,400

4 Arah Pencapaian 0,600 0,700 0,600 0,200

TOTAL 1,715 2,050 1,675 0,950

Tabel 1.3

Sumbu X (Faktor Internal) : 1,715 – 2,050 = - 0,335

Sumbu Y (Faktor Eksternal) : 1,675 – 0,950 = + 0,725

33
GAMBAR POSISI KUADRA

Gambar 1.3. Posisi Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT


Dan Reanimasi Kuadran Hasil Penghitungan SWOT
Dari gambar kuadran analisis SWOT, biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT berada
di Kuadran II yang termasuk Stabilisasi/Rasionalisasi. Pada posisi ini, secara kinerja
organisatorisnya masih dapat berkembang / tumbuh, asalkan memiliki strategi yang
tepat, teliti dan jeli dalam memilih indicator kinerjanya atas dasar kekuatan yang
dimiliki, dan cukup pandai dalam memanfaatkan peluang yang ada. Biro
Pemerintahan Setda Provinsi NTT harus melakukan aggressive maintenance
mengingat peluang yang didapat masih cukup banyak untuk dioptimalkan.

Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT dalam kinerja organisatorisnya dengan


mengurangi kelemahan yang ada kemudian mengoptimalkan kekuatan dan peluang
yang ada. Meskipun ancaman yang ada tidak banyak, tetap diperlukan strategi dalam
mencegahnya dengan memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada.

34
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis SWOT, Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT


menggunakan prinsip Aggressive maintenance di mana, untuk mengurangi kelemahan
yang ada dengan memanfaatkan peluang yang ada semaksimal mungkin dengan
mempertimbangkan kekuatan yang dimiliki. Oleh sebab itu, disimpulkan sebagai
berikut:

35
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan mengenai kegiatan yang dilaksanakan selama


PKN pada Biro Pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, maka
penulis menyimpulkan bahwa:

1. PKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa STIE OEmathonis pada


instansi pemerintah maupun swasta merupakan kegiatan yang
bermanfaat dan berdaya guna bagi mahasiswa, oleh karenanya
mahasiswa dapat secara langsung merasakan atau mengetahui dunia
kerja, serta dapat mengaplikasikan atau menerapkan teori-teori yang
diperoleh dibangku kuliah;

2. Melatih diri dalam mengembangkan kreatifitas dalam mengkaji


informasi yang actual dan nyata;

3. Dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran, strategi serta arah capaian


Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT maka penerapan analisis
SWOT sangat penting, melalui analisis SWOT dapat merumuskan
langkah-langkah yang diambil dengan melihat kondisi internalyang
meliputi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) dan juga
meliputi kondisi eksternal meliputi peluang (opportunities) dan
ancaman (Threat).

4.2 Saran

1. Agar kegiatan PKN ini dapat terus dilaksanakan karena sangat


bermanfaat bagi mahasiswa sebagai bekal awal dalam memasuki dunia
kerja. Diharapkan dalam melaksanakan PKN mahasiswa

36
melaksanakan dengan ketekunan dan rasa tanggung jawab sehingga
terbentuk pula karakter berpikir mandiri dan professional;

2. Bagi Biro Pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur

Perlu diadakan evaluasi bersama disetiap kegiatan yang dijalankan


sehingga lembaga ini semakin berkualitas dan unggul. Hubungan
kerjasama yang harmonis antara pimpinan dan bawahan tetap dijaga
guna meningkatkan kualitas kinerja yang baik;

3. Bagi Mahasiswa STIE OEmathonis Kupang

Memberikan masukan yang baik bagi institusi pasangan dengan


mempersiapkan diri dengan keterampilan, atau keahlian lain selain
disiplin ilmu yang diperoleh, agar dalam pelaksanaan PKN dapat
menjalankan tugas yang diberikan.

37
DAFTAR PUSTAKA

38
DAFTAR LAMPIRAN

39

Anda mungkin juga menyukai