M. Andrian Wijaya - 1954151016 - Makalah Petak Ukur Dan Teknik Sampling
M. Andrian Wijaya - 1954151016 - Makalah Petak Ukur Dan Teknik Sampling
M. Andrian Wijaya - 1954151016 - Makalah Petak Ukur Dan Teknik Sampling
Oleh
M. Andrian Wijaya
1954151016
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN
Suatu inventarisasi hutan dipandang dari segi penaksiran kayu berisi deskripsi
pembatasan pada satu atau beberapa masalah tersebut, bergantung pada asas
tujuan. Tetapi untuk suatu penilaian yang menyeleruh terhadap suatu areal hutan
dan terutama bermaksud untuk mengelolanya berdasar asas hasil lesttari semua
Hutan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dalam bentuk barang (kayu
dan non-kayu) serta jasa lingkungan. Pengelolaan hutan pada saat ini masih
berorientasi pada pemanfaatan kayu sebagai sumber utama hasil hutan. Produksi
kayu bulat di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2007-2011 meningkat dari 32,2
hutan diperoleh dari data potensi hutan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif
selanjutnya yang dimaksud dapat dilakukan secara mantap. Untuk itu diperlukan
metode pengumpulan data yang dianggap baik. Dalam kaitannya dengan kegiatan
aliran ini inventarisasi hutan adalah suatu usaha untuk menguraikan kuantitas dan
tumbuhnya. Perlu ditekankan bahwa inventarisasi hutan harus berisi pula evaluasi
tumbuh. Dalam inventarisasi hutan digolongkan menjadi tiga yaitu keadaan hutan,
keadaan lahan dan juga keterangan lain yang meliputi elemen-elemn di luar hutan
pohon hutan serta berbagai karakteristik areal tanah tempat tumbuhnya. Istilah
lain dari inventarisasi hutan adalah perisalahan, risalah hutan dan inventore hutan.
satu variable penting. Volume tegakan selalu ditaksir denga mengukur sejumlah
pohon dalam petak ukur sebagai sampel. Penndugaan suatu komunitas salah
Untuk mengetahui keadaan hutan perlu adanya kegiatan yang dapat menampilkan
keadaan hutan berupa informasi yang akurat seperti potensi, keadaan sosial
budaya, ekologi maupun informasi lain yang dibutuhkan. Salah satu kegiatan yang
kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi tentang areal yang
berhutan dan massa serta komposisi tegakannya. Pada sebagian besar inventarisasi
sumber daya alam, secara ekonomi tidak mungkin dilakukan dengan mengukur
seluruh populasi yang ada karena memerlukan waktu yang lama dan biaya yang
pengertian hutan, dimana dalam hal ini hutan adalah suatu asosiasi flora dan fauna
cukup luas sehingga mampu menciptakan iklim mikro dn kondisi ekologi yang
khas sehingga berbeda dengan kondisi areal diluarnya yang secara terintegrasi
pertumbuhan tegakan itu sendiri bersifat agregat atau simultan hasil pengaruh dari
Menurut Hitam H (1980), bentuk petak ukur yang dapat digunakan dalam
kegiatan inventarisasi hutan adalah sebagai berikut. Plot lingkaran (Circular Plot)
Bentuk ini cocok untuk pencuplikan rumput, semai, dan semak. Keuntungan
utama penggunaan plot lingkaran adalah mempunyai batas plot (keliling) yang
minimum untuk luas tanah tertentu dari lingkaran dibanding dengan bentuk
geometri sederhana lainnya. Hal ini berarti meminimumkan jumlah pohon batas.
Penggunaan plot ukur lingkaran pada hutan tropika dengan topografi yang berat
kurang disukai. Disamping kesulitan dalam membuat batas plot, pada bidang
miring plot ukur dapat berbentuk ellips. Plot ukur lingkaran sering digunakan
umur hutan jati yang mau diinventarisasi, yaitu. Luas 0,02 ha (jari-jari (r)
lingkaran 7,94 m) untuk kelas umur (KU) I-II. Luas 0,04 ha (jari-jari (r) lingkaran
11,28 m) untuk KU III-IV. Luas 0,1 ha (jari-jari (r) lingkaran 17,8 m) untuk KU
V ke atas dan miskin riap. Plot segi empat (Rectangular Plot) Bentuk ini cocok
untuk penilaian biodiversitas suatu vegetasi hutan. Plot ini terdiri dari: Bujur
sangkar (square plot) dan jalur (line/strip). Bentuk plot ukur ini dapat dianggap
bentuk plot persegi empat untuk ukuran tertentu, semakin banyak kecermatannya.
Plot ukur segi empat sering digunakan untuk menaksir potensi permudaan atau
pada hutan tanaman untuk menilai keberhasilan tanaman. Pada hutan tanaman
yang berumur lebih dari 4 tahun, penentuan ukuran segi empat dari petak ukur
Sampel adalah sebagain dari populasi yang artinya tidak aka nada sampel jika
tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan
diteliti. Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau benda yang dijadikan
objek penelitian. Jika ingin diteliti adalah sikap konsumen konsumen terhadap
satu produk tertentu sedangkan unsur adalah setiap satuan populasi (Huang,
2000).
Simple Random Sampling Penyampelan acak sederhana, dimaksudkan bahwa
sebanyak n sampel diambil dari populasi N dan tiap anggota populasi mempunyai
peluang yang sama untuk terambil. Terdapat 3 (tiga) cara untuk menentukan
sampel dengan mengunakan teknik ini, yaitu cara undian, cara tabel bilangan
dan rendah.
Ukuran sampel atau jumlah sempel yang diambil menjadi persoalan yang penting
menggunakan analisis kuantitatif. Secara umum ada dua jenis teknik pengambilan
sempel yaitu sempel acak atau random sempaling atau probalility sampling dan
sampel tidak acak atau nonrandom sampling. Random sampling adalah cara
sampel atau dikenal dengan nama sampling frame yang dimaksud dengan
kerangka sampling adalah daftar yang berkaitan dengan setiap elemen populasi
sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi yang dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini
(snowball sampling), dan sampling kuota. Non probability sampling ini tidak bisa
digunakan untuk membuat generalisasi. Sampling Insidental (Reliance Available
dijadikan sampel yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dan dipandang cocok sebagai sumber data maka subjek tersebut dijadikakan
dari penelitian. Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk studi
penjajagan (studi awal untuk penelitian atau evaluasi), yang kemudian diikuti oleh
Teknik yang paling dianggap paling baik adalah teknik random. Kebaikan teknik
ini tidak hanya landasan teori yang digunakan, namun berdasarkan hasil
atau kolektif, diberi peluang sama untuk menjadi anggota sampel. Alat yang
dianggap paling shahih untuk random sampling ini adalah tabel bilangan random.
Jika besarnya populasi terbatas, peluang random dapat diberikan kepada anggota
populasi secara individual, tetapi jika populasinya sangat besar peluang random
sampel terdiri dari teknik probability sampling dan teknik non probability
kebutuhan data yang akan di cari agar memudahkan pada proses pencarian data
Firdaus, A., Sanjaya, E., dan Munazil. 2010. Pengukuran pohon hutan pada hutan
tanaman rakyat. Jurnal Sylva Lestari. 2(6) : 18-28.
Hitam H., 1980. Dasar-dasar Teori dan Teknik Pengambilan Contoh dalam
Inventarisasi Hutan. Pradnya Paramita.
Huang, S., Price, D., and Titus, S.J. 2000. Development of ecoregion-based
height-diameter models for white spruce in boreal forests. Jurnal Forest
Ecology and Management. 129: 125-141.
Husch. 1987. Pengaruh diameter dan luas tajuk pohon induk terhadap potensi
permudaan alam tingkat semai tumbuhan penghasil gaharu jenis karas
(Aquilaria malaccensis Lamk). Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi
Alam. (1): 21-27.
Kuswandi, R., Sadono, R., Supriyatno, N., dan Marsono, D., 2015.
Keanekaragaman struktur tegakan hutan alam bekas tebangan berdasarkan
biogeografi di Papua. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 22(2), 151-159