00 A Konsep Pembelajaran PJOK SMA
00 A Konsep Pembelajaran PJOK SMA
00 A Konsep Pembelajaran PJOK SMA
KURIKULUM 2013
Buku Pedoman Pembelajaran Mata Pelajaran ( PJOK ) Kurikulum 2013 ini menyajikan
informasi yang bersumber dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud RI Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, dan Permendikbud RI Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Panduan Pengembangan Kurikulum 2013 dan Model-model silabus
yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, serta
peraturan-peraturan lainnya yang relevan.
Semoga Buku Pedoman Pembelajaran Mata Pelajaran ( PJOK ) Kurikulum 2013 ini dapat
memberi informasi yang cukup bagi pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum 2013,
sehingga proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan
Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Materi Pelatihan Guru Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Kurikulum 2013. Materi ini terdiri atas
empat bagian yang disusun sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan
Kurikulum 2013 berdasarkan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing materi
terdiri atas tujuan, uraian singkat materi, lembar kerja pelatihan, dan penilaian.
Materi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Materi 1: Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian.
2. Materi 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3. Materi 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian.
4. Materi 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.
B. Rasional
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak
digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada
kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Permendikbud
Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik
(masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide,
dokumen, dan implementasi kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi
dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik
tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang
kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur
dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1)
dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata
pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks
(baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam
dokumen kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format
penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali
pengertian pembelajar-an saintifik yang bukan satu-satunya pendekatan dalam proses
pembelajaran di kelas; dan (6) penyelarasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran
agar mudah dipelajari oleh peserta didik.
Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain,
dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan
menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian,
dan buku teks.
Perbaikan tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum sebagai
berikut.
1. Keselarasan
Dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran,
Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan
lingkup materi.
2. Mudah Dipelajari
Lingkup kompetensi dan materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh
peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan aspek pedagogis.
3. Mudah Diajarkan
Lingkup kompetensi dan materi yang dirumuskan pada KD mudah diajarkan oleh
guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik, karakteristik mata pelajaran,
karakteristik kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan.
4. Terukur
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang mudah
dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5. Bermakna untuk Dipelajari
Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi peserta
didik sebagai bekal kehidupan.
C. Tujuan
Materi pelatihan ini bertujuan untuk:
1. mengembangkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) berdasarkan
tuntutan Kurikulum 2013;
2. mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran
sesuai dengan Kurikulum 2013; dan
3. meningkatkan keterampilan praktik pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan (PJOK).
A. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta pelatihan dapat:
1. menjelaskan butir-butir SKL (sikap, pengetahuan, keterampilan) jenjang
SMA/MA/SMK/MAK;
2. menjelaskan isi KI jenjang SMA/MA/SMK/MAK;
3. menjelaskan isi KD jenjang SMA/MA/SMK/ MAK;
4. menjelaskan hubungan antara KD, KI, dan SKL jenjang SMA/MA/SMK/MAK;
5. menjelaskan komponen dan isi silabus mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL
jenjang SMA/MA/SMK/ MAK; dan
6. menjelaskan karakteristik mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL jenjang
SMA/MA/SMK/MAK.
B. Uraian Materi
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Jenjang SMA/MA/SMK/MAK
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan
digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar
penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan
terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai
setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) jenjang SMA/MA/ SMK/MAK adalah sebagai
berikut.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain sejenis.
2. Kompetensi Inti (KI)
Jenjang SMA/MA/SMK/MAK
Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) dan kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu: keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi
sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KELAS XI
3.5 Menganalisis konsep latihan dan 4.5 Mempraktikkan hasil analisis konsep
pengukuran komponen kebugaran latihan dan pengukuran komponen
jasmani terkait keterampilan kebugaran jasmani terkait
(kecepatan, kelincahan, keterampilan (kecepatan, kelincahan,
keseimbangan, dan koordinasi) keseimbangan, dan koordinasi)
menggunakan instrumen terstandar. menggunakan instrumen terstandar.
3.6 Menganalisis berbagai keteram-pilan 4.6 Mempraktikkan hasil analisis berbagai
rangkaian gerak yang lebih kompleks keterampilan rangkaian gerak yang
dalam aktivitas spesifik senam lantai. lebih kompleks dalam aktivitas
spesifik senam lantai.
3.7 Menganalisis sistematika latihan 4.7 Mempraktikkan hasil sistematika
(gerak pemanasan, inti latihan, dan latihan (gerak pemanasan, inti latihan,
pendinginan) dalam aktivitas gerak dan pendinginan) dalam aktivitas
berirama. gerak berirama.
3.8 Menganalisis keterampilan dua gaya 4.8 Mempraktikkan hasil analisis
renang ***) keterampilan dua gaya renang ***)
3.9 Menganalisis manfaat jangka panjang 4.9 Mempresentasikan manfaat jangka
dari partisipasi dalam aktivitas fisik panjang dari partisipasi dalam
secara teratur. aktivitas fisik secara teratur.
3.10 Menganalisis bahaya, cara penularan, 4.10 Mempresentasikan hasil analisis
dan cara mencegah HIV/AIDS. bahaya, cara penularan, dan cara
mencegah HIV/AIDS.
KELAS XII
19
Jenjang SMA/MA/SMK/MAK
a. Kompetensi Dasar Ruang Lingkup Permainan Bola Besar dan Bola Kecil diberi
tanda Bintang Satu (*) ini berarti sekolah dapat memilih Jenis Permainan Bola
Besar (Permainan sepak bola, bola voli, bola basket, dll) atau Bola Kecil (kasti,
rounders, bulutangkis, tenis meja, softball, dll) sesuai dengan ketersediaan sarana
dan prasananya.
b. Kompetensi Dasar dari Ruang Lingkup Bela Diri diberi tanda Bintang Dua (**) ini
berarti sekolah dapat memilih jenis Beladiri (pencak silat, karate, taekwondo, dll)
sesuai dengan kempetensi tenaga pendidiknya.
c. Kompetensi Dasar dari Ruang Lingkup Aktivitas Air diberi tanda Bintang Tiga
(***) ini berarti sekolah dapat melaksanakan atau tidak sesuai ketersediaan sarana
dan prasananya.
KI-1-KD- IPK
1*) *)
KI-2-KD-
IPK Kegiatan S
S 2*) Penilaia
*) Pembela- n K
K KI-3-KD-
Mat
jaran Sikap*)
eri L
L 3 IPK Pem
Pengeta
huan
- Keteram-
KI-4-KD- bela
4
IPK pilan
-
jara
n
Di atas disebutkan bahwa KD dijabarkan ke dalam beberapa IPK. Jumlah IPK KD satu
dan lainnya berbeda-beda tergantung pada tuntutan (isi) KD. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan memperhatikan beberapa ketentuan berikut ini.
a. Indikator pencapaian kompetensi meliputi indikator pencapaian domain
pengetahuan dan keterampilan. Untuk Mata Pelajaran PPKn dan Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti IPK juga mencakup domain sikap.
b. Rumusan IPK sekurang-kurangnya memuat kata kerja operasional (dapat diamati
dan diukur) dan materi pembelajaran. Tabel berikut memuat contoh-contoh kata
kerja operasional untuk kemampuan berfikir tingkat rendah hingga tinggi dari
Anderson, dkk. (2001).
Kemampuan
Contoh Kata Kerja
Berfikir
mengenali, menyebutkan, menunjukkan, memilih, mengidentifikasi,
mengungkapkan kembali, menuliskan kembali, menyebutkan
kembali.
Memahami menafsirkan, memparafrasekan, mengungkapkan dengan kata-kata
sendiri, mencontohkan, memberi contoh, mengklasifikasikan,
mengelompok-kelompokan, mengidentifikasi berdasarkan kategori
tertentu, merangkum, meringkas, membuat ikhtisar,
menyimpulkan, mengambil kesimpulan, membandingkan,
membedakan, menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan,
menuliskan.
Menerapkan menghitung, melakukan gerakan, menggerakkan, memperagakan
pengetahuan sesuai prosedur/teknik, mengimplementasikan, menerapkan,
(aplikasi) menggunakan, memodifikasi, mentransfer.
Menganalisis membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan,
membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan,
menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan
sudut pandang.
Mengevaluasi memeriksa, menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan,
membandingkan, menilai, mengkritik.
Mencipta merumuskan, merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi,
membuat, menulis ulasan .
Menerapkan menghitung, melakukan gerakan, menggerakkan, memperagakan
pengetahuan sesuai prosedur/teknik, mengimplementasikan, menerapkan,
(aplikasi) menggunakan, memodifikasi, mentransfer.
Menganalisis membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan,
membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan,
menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan
sudut pandang.
Mengevaluasi memeriksa, menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan,
membandingkan, menilai, mengkritik.
Mencipta merumuskan, merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi,
membuat, menulis ulasan.
15
PEDOMAN MATA PELAJARAN PJOK SMA/MA/SMK/MAK
KURIKULUM 2013
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan dimasa yang akan datang. Mempersiapkan siswa untuk
kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum. Hal ini mengandung
makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian,tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan siswa, Kurikulum 2013 mengem-bangkan pengalaman
belajar yang memberikan kesempatan luas bagi siswa untuk menguasai kompetensi
yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan. Pada waktu yang
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa
dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan
yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah
membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni,
psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk
menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
2. Tujuan
Buku pedoman ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi guru dalam melakukan
pengelolaan dan penyelenggaraan pembelajaran PJOK dalam:
a. Memahami konsep Kurikulum 2013.
b. Menyusun perencanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbasis
aktivitas.
c. Mengelola kegiatan belajar mengajar yang memuat pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
d. Melakukan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
e. Mengintegrasikan muatan lokal ke mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
f. Memahami lingkup materi pembelajaran di setiap jenjang pendidikan.
3. Ruang Lingkup
Buku ini memuat enam Bab yang saling berkaitan, yakni:
Bab I : Pendahuluan.
Bab II : Karakteristik Mata PelajaranPJOK.
Bab III : DesainPembelajaran Mata Pelajaran PJOK.
Bab IV : Penilaian Mata PelajaranPJOK.
Bab V : Sumber dan Media Pembelajaran.
Bab VI : Guru Mata Pelajaran PJOK dalam Pembelajaran Abad 21.
4. Sasaran
Sasaran dari penulisan buku pedoman ini adalah:
a. Guru mata pelajaran PJOK pada setiap satuan pendidikan SMA/MA, dan
SMK/MAK.
b. Kepala Sekolah.
c. Pengawas Sekolah dan Mata Pelajaran.
d. Dinas Pendidikan/Instansi terkait lainnya.
3. Ruang Lingkup
Jenjang SMA/MA/SMK/MAK
Ruang lingkup materi mata pelajaran PJOK SMA/MA/SMK/MAK adalah sebagai
berikut:
a. Aktivitas Permainan Bola Besar misalnya: keterampilan gerak permainan sepak
bola, bola voli, bola basket, bola tangan dan/atau permainan tradisonal dan
sederhana lainnya.
b. Aktivitas Permainan Bola Kecil misalnya: keterampilan gerak permainan rounders,
kasti, softball, dan/atau permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
c. Aktivitas Atletik misalnya: keterampilan gerak jalan, lari, lompat, dan lempar,
dan/atau permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
d. Aktivitas Beladiri misalnya: olahraga dan seni beladiri pencak silat, karate,
taekwondo, dan/atau olahraga dan seni beladiri lainnya.
e. Aktivitas Pengembangan Kebugaran Jasmani, meliputi pengembangan komponen
kebugaran berkaitan dengan kesehatan dan keterampilan, serta pengukuran dengan
instrumen terstandar.
f. Aktivitas Senam Lantai meliputi: aktivitas keterampilan gerak.
g. Aktivitas Gerak Berirama meliputi: keterampilan gerak langkah, gerak dan ayunan
lengan, musikalitas serta apresiasi terhadap kualitas estetika gerakan, tarian kreatif
dan rakyat.
h. Aktivitas Air, meliputi: keterampilan gerak salah satu gaya renang, keselamatan
dan pertolongan di air dengan dan tanpa alat serta kegawatdarutan.
i. Kesehatan, meliputi; prinsip pergaulan sehat, NAPZA, aktivitas fisik secara teratur,
HIV/AIDS, dan PMS.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan penerapan secara operasional model/pendekatan/metode/
gaya yang dipilih sesuai dengan kompetensi dasar dan karakteristik siswa. Contoh
menggunakan gaya mengajar resiprokal sebagai berikut:
1) Siswa mencari pasangan sesuai dengan petunjuk guru.
2) Siswa bersama pasangannya menerima dan mempelajari lembar kerja yang
dibagikan guru (berisi langkah kerja dan tugas gerak yang harus dilakukan).
3) Siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang
menjadi pengamat.
4) Siswa yang berperan sebagai pelaku melakukan tugas gerak, dan pengamat
mengamati. Jika pelaku melakukan kesalahan, pengamat memberi koreksi
sesuai dengan kriteria yang terdapat dalam lembar tugas.
5) Pergantian peran sebagai pelaku dan pengamat atau sebaliknya dilakukan
sesuai kesepakatan masing-masing pasangan.
6) Selama proses pembelajaran guru melakukan pengamatan dan penilaian, tanpa
melakukan intervensi terhadap pelaku. Pada setiap kesempatan guru dapat
menghentikan aktivitas pembelajaran untuk melakukan koreksi umum dan
mengundang dialog terkait masalah teknik dan mekanika gerak dari gerak yang
dipelajari.
7) Di akhir pembelajaran guru mengundang beberapa pasangan siswa
menampilkan hasil belajar di hadapan siswa lainnya.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup yang harus dilakukan oleh guru sebagai berikut:
1) Melakukan pendinginansekaligus menjelaskan fungsinya.
2) Melakukan tanya-jawab dengan siswa yang berkenaan dengan materi
pembelajaran yang telah diberikan.
3) Guru membuka dialog atau mengingatkan kembali tentang nikmat dan karunia
Tuhan atas kemampuan gerak yang dimiliki oleh siswa yang senantiasa harus
disyukuri setiap waktu.
4) Bersama siswaguru membuat simpulan materi, melakukan refleksi dan tindak
lanjut dari materi pembelajaran yang telah diberikan.
5) Setelah melakukan aktivitas pembelajaran seluruh siswa dan guru berdoa dan
bersalaman.
Dari proses pembelajaran sebagaimana uraian tersebut dapat digambarkan bahwa
kompetensi dasar yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
terintegrasi menjadi satu, dan diharapkan dapat dicapai melalui satu kegiatan
pembelajaran secara bersamaan.
2. Pendekatan Pembelajaran
Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach
pada proses pembelajaran. Pendekatan ilmiah (scientific approach) meliputi aktivitas;
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi,
mengomunikasikan yang dilakukan oleh siswa untuk sampai kepada kompetensi dasar
yang diharapkan.
Melalui aktivitas tersebut, pelajaran yang diikuti siswa mampu mengembangkan tiga
ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil akhirnya adalah peningkatan
dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills)
dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak
(hard skills) dari siswa yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
Arti dari masing-masing aktivitas dalam pendekatan saintifik dalam pembelajaran
dapat disajikan seperti berikut ini:
a. Mengamati
Mengamati adalah proses mengenal objek melalui penggunaan indra yang
dimiliki, misalnya dengan melihat/menonton, mendengarkan, dan membaca.
Sehingga siswa akan memperoleh konsep awal dan menemukan permasalahan-
permasalahan dalam materi yang akan dipelajari. Proses ini akan berdampak pada
siswa memahami obyek secara nyata, senang, tertantang, dan memudahkan
pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya.
b. Menanya
Pada proses ini guru memberi kesempatan kepada siswa untuk saling bertanya
untuk mengungkapkan berbagai masalah yang ditemukan pada saat proses
pengamatan dengan berbagai bentuk pertanyaan baik yang berkaitan dengan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan kompetensi yang akan
diraihnya.
c. Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi ini merupakan bagian dari kegiatan eksplorasi
yaitu untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan terkait dengan pengembangan
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
d. Menalar/Mengasosiasi
Menalar adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Istilah
menalar dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan
beragam ide dan beragam peristiwa untuk kemudian dijadikan sebagai dasar
pembuatan keputusan.
e. Mengomunikasikan
Mengomunikasikan adalah proses penyajian berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bentuk penyampaian informasi, peragaan keterampilan, dan
sikap dalam pembelajaran atau kehidupan.
Khusus dalam pelajaran PJOK, kegiatan-kegiatan di atas tentu tidak dapat dan
tidak selalu harus dilaksanakan secara hirarkis. Hal itu tergantung pada materi ajar
dan penggalan kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukan. Jika pendekatan
ilmiah ini dilaksanakan secara kaku sesuai urutannya, dikhawatirkan pelajaran
PJOK akan kehilangan ciri uniknya, yaitu kekayaan aktivitas gerak yang
bermanfaat langsung pada pengembangan keterampilan motorik dan kebugaran
jasmani.
Lebih jauh dapat dijelaskan bahwa scientific approach bukanlah sebuah model
pembelajaran yang harus diikuti sesuai tahapannya. Arti “pendekatan” hanyalah
menunjuk pada orientasi pembelajaran yang harus dicapai. Pendekatan ilmiah
bukan merupakan sebuah urutan kegiatan belajar, tetapi lebih bermakna sebagai
“sifat” bahwa pelajaran PJOK (pelajaran apapun) harus mampu mengembangkan
kemampuan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/meng-
asosiasi, dan mengomunikasikan. Dengan demikian siswa mampu
mengembangkan kemampuan untuk memproses dan memecahkan masalah
melalui tahapan tadi.
Penerapan pendekatan ilmiah dapat dipadukan dengan berbagai model,
diantaranya adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning), pembelajaran berbasis projek (project-based learning), pembelajaran
kontekstual (contextual learning), pembelajaran penemuan terbimbing (guided
discovery learning), sampai pada pembelajaran individual (individual learning).
Dalam pembelajaran PJOK sendiri terdapat beberapa model pembelajaran yang
sudah dikembangkan. Beberapa di antaranya adalah model pendidikan gerak
(movement education), model pengembangan tanggung jawab (teaching personal
and social responsbility/Hellison’s model), model pendidikan petualangan
(adventure education model), model kebugaran (fitness education model), model
perkembangan (developmental model), bahkan termasuk model Teaching Games
for Understanding (TGfU model) serta model pembelajaran kooperatif
(cooperative learning model).
6. Pendekatan Pembelajaran
Model Pembelajaran Saintifik
Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dengan menggunakan model saintifik yang harus dilakukan
oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
1) Peserta didik dibariskan dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada
peserta didik.
2) Sebelum melakukan pembelajaran sebaiknya seluruh peserta didik dan guru
berdoa dan bersalaman.
3) Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, dan
bila kedapatan peserta didik menderita penyakit kronis harus diperlakukan
secara khusus.
4) Tanyakan kondisi kesehatan peserta didik secara umum.
5) Melakukan pemanasan yang dipimpin oleh guru atau oleh salah seorang
peserta didik yang dianggap mampu.
6) Sampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model saintifik yang harus dilakukan oleh
peserta didik antara lain sebagai berikut.
1) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang variasi gerak
memegang peluru, awalan, menolak peluru, gerak lanjutan secara individual,
berpasangan atau berkelompok.
2) Peserta didik mencoba dan melakukan variasi gerak memegang peluru,
awalan, menolak peluru, gerak lanjutan secara individual, berpasangan atau
berkelompok.
3) Peserta didik mendapatkan umpan balik dari diri sendiri, teman dalam
kelompok, dan guru.
4) Peserta didik memperagakan hasil belajar variasi gerak spesifik tolak peluru
dilandasi nilai-nilai disiplin, sportifitas, kerja sama, dan tanggung jawab.
5) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dengan menggunakan model saintifik yang harus dilakukan
oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
1) Guru menyampaikan tingkat pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperoleh oleh siswa, menyampaikan siswa yang
mendapatkan hasil yang terbaik, dan memberikan motivasi pada yang belum.
2) Siswa merapihkan dan mengembalikan peralatan yang telah digunakan.
3) Berdoa bersama.
7. Model-model Pembelajaran
a. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL)
Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model Problem Based Learning/PBL yang
harus dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Siswa melakukan gerakan senam irama yang tidak mampu dilakukan pada
saat gerakan.
b) Guru mengamati seluruh gerakan senam irama siswa secara individu
maupun kelompok.
c) Seluruh gerakan senam irama siswa diawasi dan diberikan koreksi oleh guru
apabila ada kesalahan gerakan.
d) Siswa secara individu dan atau kelompok melakukan gerakan senam irama
sesuai dengan koreksi oleh guru.
e) Seluruh gerakan siswa setelah diberikan umpan balik diamati oleh guru
secara individu maupun kelompok.
f) Siswa melakukan gerakan senam irama secara individu secara bergantian.
3) Kegiatan Penutup
b. Model Project Based Learning
Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model Project Based Learning yang harus
dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang berbagai
gerak beladiri (sikap kuda-kuda dan pola langkah, serangan dengan tangan,
serangan dengan kaki, belaan, dan elakan).
b) Peserta didik membagi diri ke dalam kelompok sesuai dengan petunjuk
guru.
c) Peserta didik merancang rangkain gerak (jurus) seni beladiri sesuai dengan
gerakan yang dikuasai dan kreativitas kelompok dalam bentuk tulisan dan
gambar (paling tidak memuat dua puluh gerakan dan menuju tiga arah.
d) Setiap anggota kelompok mencoba secara bersama-sama hasil rancangan
jurus tersebut dan saling memberikan umpan balik.
e) Peserta didik memaparkan hasil rancangan kelompoknya, disertai peragaan
seluruh anggota kelompok secara bergantian di depan kelas.
f) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran
dalam bentuk rancangan jurus dan peragaan yang dilakukan.
3) Kegiatan Penutup
c. Model Pembelajaran Penemuan (Inquiry Learning)
Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model Inquiry Learning yang harus
dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Siswa melakukan gerakan senam irama sesuai dengan instruksi guru
sebelum pembelajaran dimulai.
b) Guru membuka dan menjelaskan pembelajaran senam irama bagi kesehatan
dan kebugaran jasmani.
c) Siswa melakukan gerakan senam irama sesuai dengan penjelasan guru
secara individu maupun kelompok, dan menyampaikan arti penting
kerjasama dalam gerak senam berirama.
d) Seluruh gerakan senam irama siswa diawasi dan diberikan koreksi oleh guru
apabila ada kesalahan gerakan.
e) Siswa secara individu dan atau kelompok melakukan gerakan senam irama
dengan menunjukkan sikap kerja sama sesuai dengan koreksi oleh guru.
f) Guru mengamati seluruh aktifitas siswa dalam melakukan gerakan senam
irama secara seksama.
3) Kegiatan Penutup
d. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Contoh tahapan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dengan model ini adalah:
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menggunakan model Cooperative Learning yang harus
dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Siswa melakukan gerakan teknik Sepak bola sesuai dengan pembagian
kelompok instruksi guru sebelum pembelajaran dimulai.
b) Guru menjelaskan keterkaitannya teknik Sepak bola bagi kebugaran
jasmani.
c) Siswa yang memiliki keterampilan lebih baik dapat dijadikan sebagai
mediator bagi siswa lain dalam kelompok tersebut.
d) Secara kelompok siswa berganti tempat untuk mempelajari gerakan teknik
yang berbeda dari kelompok asal.
e) Seluruh gerakan teknik sepak bola diawasi dan diberikan koreksi oleh guru
apabila ada kesalahan gerakan.
f) Siswa secara individu dan atau kelompok melakukan gerakan teknik Sepak
bola sesuai dengan koreksi oleh guru.
3) Penutup
Kegiatan inti dengan menggunakan model penugasan yang harus dilakukan oleh
peserta didik antara lain sebagai berikut.
a) Peserta didik menerima dan mempelajari kartu tugas (task sheet) yang berisi
perintah dan indikator tugas (gerak passing bawah, passing atas, servis
bawah, servis atas, smes/spike, bendungan/ blocking dengan berbagai posisi
baik tanpa awalan maupun dengan awalan).
b) Peserta didik melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru untuk mencapai ketuntasan belajar pada setiap materi
pembelajaran.
c) Peserta didik menerima umpan balik dari guru.
d) Peserta didik melakukan pengulangan pada materi pembelajaran yang
belum tercapai ketuntasannya sesuai umpan balik yang diberikan.
e) Peserta didik mencoba tugas gerak spesifik permainan bola voli ke dalam
permainan yang dimodifikasi dilandasi nilai-nilai disiplin, sportif, kerja
sama, dan tanggung jawab.
f) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
3) Kegiatan Penutup
8. Rancangan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran secara operasional berbentuk dokumen rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). RPP disusun berdasarkan silabus yang telah disediakan oleh
pemerintah yang memuat kompetensi yang akan dicapai, materi pokok, dan kegiatan
pembelajaran. RPP dikembangkan oleh guru yang bersangkutan sesuai dengan
karakter siswa dan sekolah.
a. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Setiap pendidik (guru) pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematik agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis siswa.
Komponen RPP terdiri dari:
1) Identitas,
2) Tujuan Pembelajaran
3) Kompetensi Kompetensi Dasar (Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan),
4) Indikator Pencapaian Kompetensi,
5) Materi Pembelajaran;
6) Kegiatan Pembelajaran,
7) Penilaian (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan);
8) Media, Alat,dan Sumber Belajar.
b. Teknik Penilaian
1) Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata
pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan
konseling (BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis
dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Selain itu, penilaian diri dan
penilaian antarteman.
a) Observasi
Berikut adalah contoh penilaian dengan teknik observasi yang berbentuk jurnal
sesuai dengan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015, sikap spiritual dan sosial.
Nama Butir
No Waktu Catatan Perilaku
Siswa Sikap Spiritual
1 21//07/ Tidak mengikuti sholat Jumat yang Ketaqwaan
Yolanda diselenggarakan di sekolah.
2015
Mengganggu teman yang sedang Ketaqwaan
beribadah
Gilang
berdoa sebelum makan siang di
kantin.
2 Mengajak temannya untuk berdoa Ketaqwaan
22/09/ sebelum pertandingan Sepak bola di
Azzura
2015 lapangan olahraga sekolah.
Mengingatkan temannya untuk Toleransi
Rasyad melaksanakan sholat Dzuhur di beragama
sekolah.
3 Ikut membantu temannya untuk Toleransi
18/11/ mempersiapkan perayaan keagamaan beragama
Salma yang berbeda dengan agamanya di
2015
sekolah.
4 13/12/ Menjadi anggota panitia perayaan Ketaqwaan
Klara keagamaan di sekolah.
2015
5 Mengajak temannya untuk berdoa
23/12/1 sebelum praktik memasak di ruang
Fazdil Ketaqwaan
5 keterampilan.
Nama Butir
No Waktu Catatan Perilaku
Siswa Sikap Sosial
Menolong orang lanjut usia untuk
1 12/07/15 Yolanda Kepedulian
menyeberang jalan di depan sekolah.
Berbohong ketika ditanya alasan tidak
26/08/15 Gilang Kejujuran
masuk sekolah di ruang guru.
Menyerahkan dompet yang
2 Kejujuran
25/09/15 Azzura ditemukannya di halaman sekolah
kepada Satpam sekolah.
Tidak menyerahkan “surat ijin tidak
Tanggung jawab
07/09/15 Rasyad masuk sekolah” dari orangtua-nya
kepada guru.
Terlambat mengikuti upacara di
3 25/10/15 Salma Kedisiplinan
sekolah.
Mempengaruhi teman untuk tidak
4 08/12/15 Klara Kedisiplinan
masuk sekolah.
Memungut sampah yang berserakan di
5 15/12/15 Fazdil Kebersihan
halaman sekolah.
Tersebut dapat digunakan untuk guru mata pelajaran dan guru BK. Apabila catatan
perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial dijadikan satu, perlu ditambahkan satu
kolom KETERANGAN di bagian paling kanan untuk menuliskan apakah perilaku
tersebut sikap SPIRITUAL atau sikap SOSIAL.
b) Penilaian diri
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir-butir
pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom YA dan TIDAK atau dengan
skala Likert (Likert Scale). Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian
sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.
Nama : ...............................................
Kelas : ...............................................
Semester : ...............................................
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
3 Saya tidak mengganggu teman saya yang beragama lain berdoa
sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahansaya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
6 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
8 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
9 Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan.
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.
JUMLAH
Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang
dinilai.
Pernyataan “ya dan tidak” dapat dikembangkan dengan menggunakan skala likert (1,
2, 3, 4) dengan memberi petunjuk “Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak
pernah), 2 (kadangkadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan kalian yang
sebenarnya.”
Hasil penilaian diri perlu ditindaklanjuti oleh guru dengan melakukan fasilitasi terhadap
siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.
c) Penilaian Antarteman
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir-butir
pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom YA dan TIDAK atau dengan
skala Likert (Likert Scale). Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian
sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengan keadaan kalian yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.
3 Teman saya tidak mengganggu teman saya yang beragama lain
berdoa sesuai agamanya.
4 Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ ulangan.
5 Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/ menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap
tugas.
6 Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya.
7 Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya.
8 ...................
JUMLAH
Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang
dinilai.
Pernyataan “ya dan tidak” dapat dikembangkan dengan menggunakan skala likert (1,
2, 3, 4) dengan memberi petunjuk “Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak
pernah), 2 (kadangkadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan kalian yang
sebenarnya.”
Hasil penilaian diri perlu ditindaklanjuti oleh guru dengan melakukan fasilitasi terhadap
siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.
Bentuk Jml
No KD Materi Indikator Penskoran
Soal Soal
1. Menent Variasi dan Menyebut jenis-jenis Uraian 1 Skor 3, jika jenis
ukan Kombinasi teknik dasar yang disebut secara
variasi Teknik Dasar dapat divariasikan dan lengkap
dan Permainan dikombinasikan Skor 2, jika jenis
kombina Bola Besar disebut secara kurang
si teknik (Contoh lengkap
dasar Sepak bola) Skor 1, jika jenis
permain disebut tidak lengkap
an bola
besar
Menjelaskan berbagai Uraian 1 Skor 4, jika
kegunaan variasi dan penjelasan benar dan
kombinasi teknik dasar lengkap
Skor 3, jika
penjelasan benar
tetapi kurang lengkap
Nilai2, jika sebagian
penjelasan tidak
benar dan kurang
lengkap
Skor 1, jika hanya
sebagian penjelasan
yang benar dan tidak
lengkap
Menjelaskan cara Uraian 2 Skor 4, jika urutan
melakukan variasi dan benar dan lengkap
kombinasi teknik dasar Skor 3, jika urutan
salah satu permainan benar tetapi kurang
bola besar (contoh; lengkap
Sepak bola) Nilai2, jika sebagian
urutan tidak benar
dan kurang lengkap
Skor 1, jika hanya
sebagian urutan yang
benar dan tidak
lengkap
2. ---------- ----------- ----------- PG 2 ............................
-
Dari kisi-kisi tersebut dapat disusun contoh instrument penilaian dalam bentuk soal uji
tulis, sebagai berikut:
a) Ada berapakah teknik dasar yang dapat kalian kombinasikan dalam permainan bola
besar (contoh sepak bola)? Sebutkan jenis-jenis teknik dasar tersebut!
b) Sebut dan jelaskan berbagai kegunaan variasi dan kombinasi teknik dasar dalam
melakukan permainan bola besar (contoh sepak bola).
c) Jelaskan cara melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan bola
besar (contoh; sepak bola).
a) Tes Lisan
Contoh pertanyaan pada tes lisan berdasarkan kisi-kisi tersebut:
(1) Apa yang dimaksud dengan dribble dalam permainan bola basket?
(2) Apa manfaat dribble dalam permainnan bola basket?
73 (3) Bagaimana cara melakukan dribble dalam permainnan bola basket?
b) Penugasan
Teknik
No KD Materi Indikator
Penilaian
1. Memilih makanan Makanan Bergizi Mengidentifikasi jenis Penugasan
bergizi dan jajanan dan Jajanan Sehat makanan bergizi dan
sehat untuk jajanan sehat
menjaga kesehatan
tubuh.
Contoh Tugas:
Tuliskan jenis-jenis makanan bergizi dan jajanan sehat yang Kalian jumpai di sekolah,
tuliskan cara mengenalinya.
Contoh tugas ini dapat dimodifikasi menjadi tugas untuk memfasilitasi siswa memperoleh
pengetahuan, misalnya menjadi:
Carilah informasi di internet, buku siswa, dan buku referensi yang relevan di perpustakaan
mengenai makanan bergizi dan jajanan sehat yang sering Kalian jumpai serta ciri-cirinya.
Tulis hasil pencarian Kalian tersebut dengan singkat dan sajikan pada pertemuan
selanjutnya. Kalian dapat bekerja dalam kelompok yang beranggotakan 3 (tiga) sampai 4
(empat) orang siswa.
c) Portopolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai portofolio
siswa yang merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.Portofolio
bukan merupakan sebuah metode penilaian, melainkan alat pengumpul dan alat
komunikasi tentang pembelajaran siswa.Penilaian portofolio memerlukan tanggung
jawab siswa dalam mengelola diri, penilaian diri sendiri, dan evaluasi berpasangan.
Jenis-jenis portofolio dapat berupa: a) portofolio personal jika dipegang dan dikelola
oleh siswa. Biasanya berguna untuk menuliskan cabang olahraga yang disenangi,
harapan, refleksi diri, serta berbagi gagasan dari pengalaman yang diperoleh, sepanjang
periode pembelajaran. b) portofolio terekam dan tersimpan (record-keeping
portofolios), portofolio ini dapat diisi dan disimpan oleh siswa, namun sebagian dari
informasi yang direkam juga di simpan oleh guru. c) portofolio tematik (thematic
portofolios), portofolio ini menggambarkan kegiatan pembelajaran pada satu pokok
75 bahasan (tema) yang berdurasi antara dua hingga enam minggu. Contohnya, untuk topik
kerja sama pada sebuah tim permainan, siswa dapat mencatatkan refleksi mengenai pola
penyerangan dan bertahan (kognitif), menerapkan keterampilan gerak pada strategi
penyerangan dan bertahan (psikomotor), dan upaya mencapai hasil (kognitif). d)
portofolio terintegrasi (integrated portofolios), portofolio ini dapat digunakan untuk
menggambarkan “potret” siswa secara keseluruhan, dan berbagai subyek pembelajaran.
e) portofolio selebrasi (celebration portofolios) untuk mencatat prestasi cabang
olahraga. f) portofolio tahun jamak (multiyears potofolios), yaitu portofolio yang
digunakan dengan jangka beberapa tahun dan digunakan oleh siswa dari satu tingkatan
kelas ke kelas yang lebih tinggi.
Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal
pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau
elektronik. Pada akhir suatu semester kumpulan sampel pekerjaan tersebut digunakan
sebagai sebagian bahan untuk mendeskripsikan pencapaian pengetahuan secara
deskriptif. Portofolio pengetahuan tidak diskor lagi dengan angka.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian portofolio untuk pengetahuan:
a) Penilaian Kinerja
Teknik
No KD Materi Indikator
Penilaian
1. Mempraktikkan Latihan dan ....... Kinerja
latihan peningkatan Pengukuran Berlari sejauh 2,4 KM/
derajat kebugaran Kebugaran Jasmani tes Cooper
jasmani yang Terkait dengan Melakukan pengukuran
terkait dengan Kesehatan daya tahan jantung dan
kesehatan dan paru berdasarkan tabel tes
pengukuran Memiliki derajat daya
hasilnya. tahan jantung baru
dengan status “baik” *)
........
No Indikator Rubrik
1 Berlari sejauh 2,4 KM/ tes 3 = Melakukan start dengan baik, berlari secara konsisten,
Cooper dan melalui garis finish dengan baik
2 = Hanya melakukan dua unsur berlari dengan baik
1 = Hanya melakukan satu unsur berlari dengan baik
2 Melakukan pengukuran daya 4= Mempersipkan peserta, mengawasi peserta, meng-
tahan jantung dan paru operasikan stopwatch, dan membandingkan data
berdasarkan tabel tes dengan norma dengan baik
3 = Hanya melakukan tiga langkah kerja dengan baik
2 = Hanya melakukan dua langkah kerja dengan baik
1 = Hanya melakukan satu langkah kerja dengan baik
3 Memiliki derajat daya tahan 3 = Memiliki daya tahan paru jantung dengan status “baik”
jantung baru dengan status 2 = Memiliki daya tahan paru jantung dengan status
“baik” “sedang”
1 = Memiliki daya tahan paru jantung dengan status
“kurang”
b) Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam
periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau
beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.Tugas tersebut berupa
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian
data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 4 (empat) hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi, dan mengelola
waktu pengumpulan data, serta penulisan laporan.
2) Relevansi
Topik, data, dan produk sesuai dengan KD.
3) Keaslian
Produk (misalnya laporan) yang dihasilkan siswa merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan
terhadap proyek siswa.
Inovasi dan kreativitas
79
Hasil proyek siswa terdapat unsur-unsur kebaruan dan menemukan sesuatu yang
berbeda dari biasanya.
Proyek:
Buatlah rangkaian jurus sederhana dengan cara memvariasikan dan mengkombinasikan
berbagai gerak (sikap dan kuda-kuda, serangan dengan tangan dan kaki, elakan, dan
belaan)
1. Tentukan gerak spesifik yang akan divariasikan dan dikombinasikan.
2. Susunlah rancangan jurus yang berisi berbagai gerak (sikap dan kuda-kuda, serangan
dengan tangan dan kaki, elakan, dan belaan) secara harmonis.
3. Cobalah lakukan rangkaian gerak tersebut secara berulang
Mintalah pendapat dari temanmu, kemudian lakukan perbaikan sesuai dengan umpan
balik dari temanmu.
Contoh Rubrik Penskoran Proyek
Skor
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2 3 4
1 Kemampuan memilih gerak spesifik yang akan
divariasi dan dikombinasikan
2 Kemampuan merancang rangkaian gerak (jurus)
3 Kemampuan mempresentasikan hasil rancangan jurus
4 Kemampuan melakukan rangkaian gerak (jurus)
5 Kualitas rangkaian gerak/jurus (keindahan)
JUMLAH
Catatan:
Guru dapat menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada
penskoran (sebagaimana contoh rubrik penskoran di atas) dengan memperhatikan
karakteristik KD atau keterampilan yang dinilai.
c) Penilaian Portofolio
Seperti pada penilaian pengetahuan, portofolio untuk penilaian keterampilan merupakan
kumpulan sampel karya terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan
dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat
disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau elektronik. Pada akhir suatu semester
kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai sebagian bahan untuk
mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif. Portofolio keterampilan
tidak diskor lagi dengan angka.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian keterampilan dengan portofolio:
1) Karya asli siswa;
2) Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru;
3) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
4) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio;
5) Karya yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap pembelajaran KD dari KI-4
berakhir, karya terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.
BMI Status
Kurang dari 18.5 Kurus
18.5 - 24.9 Ideal
25 - 29.9 Melebihi berat ideal
30 - 39.9 Kegemukan
Lebih dari 39.9 Obesitas
Berikut adalah contoh penghitungan indeks ini; jika tinggi badan seseorang adalah
1,82 meter, maka bilangan pembaginya akan menjadi 1,82X1,82 = 3,3124. Jika berat
badan seseorang 70,5 kg, (70,5/ 3,3124) maka IMT nya adalah 21,3 sehingga siswa
dapat dikatakan memiliki indeks massa tubuh ideal.
b) Mengukur derajat kebugaran jasmani secara umum dari McCloy
Tes kebugaran jasmani dengan McCloy ini mempersyaratkan testee untuk melakukan
serangkaian kegiatan berupa pull ups, press ups, squat thrusts, squat jumps, dan sit
ups.Instrument ini digunakan untuk melihat perkembangan kebugaran jasmani siswa
dari waktu ke waktu secara personal, sehingga untuk menentukan norma atau derajat
kebugaran jasmani siswa perlu dilakukan penetapan norma oleh guru sesuai dengan
rata-rata kemampuan siswanya.
Pelaksanaan pengukuran kebugaran jasmani ini dilakukan secara berangkai dan terus
menerus dengan tahap-tahap yang telah ditentukan.Pada setiap pergantian kegiatan
diberikan jeda waktu selama tiga menit untuk memberi kesempatan testee melakukan
pemulihan. Perlu dipastikan, seluruh siswa dapat melakukan secara benar setiap
gerakan agar pelaksanaan pengukuran tidak terganggu masalah teknis, dan data yang
diperoleh valid.Berikut adalah prosedur dan langkah pelaksanaan tes tersebut:
1) Testee melakukan pemanasan kurang lebih selam 10 menit
2) Testee melakukan Pull Ups (dagu melewati palang) sebanyak yang mampu ia
lakukan
3) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
4) Testee istirahat selama tiga (3) menit
5) Testee melakukan Press Ups sebanyak yang mampu ia lakukan
6) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
7) Testee istirahat selama tiga (3) menit
8) Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Squat Thrusts
9) Testee melakukan Squat Thrustssebanyak-banyaknya selama 1 menit
10) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
11) Testee istirahat selama tiga (3) menit
12) Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Squat Jumps
13) Testee melakukan Squat Jumpssebanyak-banyaknya selama 1 menit
14) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
15) Testee istirahat selama tiga (3) menit
16) Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Sit Ups
17) Testee melakukan Sit Ups sebanyak-banyaknya selama 2 menit
Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee. Peralatan yang diperlukan oleh tester dan asisten tes adalah matras rata yang
tidak licin, papan gantung untuk melakukan pull ups, stopwatch, dan berbagai alat
tulis.Skor derajat kebugaran jasmani atau The Physical Fitness Index (P.F.I.) adalah
hasil penjumlahan seluruh pengulangan dari lima item tes dibagi lima (5).
2. Pelaksanaan Penilaian
Dalam pelaksanaan penilaian, guru lebih dahulu merumuskan indikator pencapaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dijabarkan dari Kompetensi
Dasar (KD). Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diukur sesuai dengan keluasan dan kedalaman
kompetensi dasar tersebut. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu dalam
penyusunan butir-butir soal atau tugas.
Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan merupakan ukuran,
karakteristik, atau ciri-ciri yang menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar
tertentu dan menjadi acuan dalam penilaian. Setiap kompetensi dasar dapat
dikembangkan menjadi satu atau lebih indikator pencapaian. Untuk menilai
pencapaian kompetensi sikap, dan keterampilan digunakan indikator yang dapat
diamati.
Seperti pelaksanaan peniaian sikap spiritual, penilaian sikap sosial dilakukan secara
terus-menerus selama satu semester. Penilaian sikap sosial di dalam kelas dilakukan
oleh guru mata pelajaran. Perkembangan sikap siswa di luar jam pelajaran diikuti dan
dicatat wali kelas dan guru BK.
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar siswa.
Penilaian tersebut dilakukan selama kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang
berlangsung, penilaian harian (PH), penilaian tengah semester (PTS), dan penilaian
akhir semester (PAS). Penilaian tengah semester (PTS) dan PAS pada umumnya
dilakukan melalui tes tertulis.
Penilaian keterampilan dilakukan melalui teknik penilaian kinerja, penilaian proyek,
dan penilaian portofolio yang dilaksanakan setelah pembelajaran satu atau beberapa
KD dari KI-4. Teknik penilaian yang dipakai untuk setiap KD bergantung pada isi
KD.
b. Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian, penilaian tengah semester,
dan penilaian akhir semester yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian.
Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100
dan deskripsi.
1) Hasil Penilaian Harian
Hasil Penilaian Harian merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil
penilaian harian melalui tes tertulis dan/atau penugasan untuk setiap KD.
Dalam perhitungan nilai rata-rata DAPAT diberikan pembobotan untuk nilai tes
tertulis dan penugasan MISALNYA 60% untuk bobot tes tertulis dan 40%
untuk penugasan.
Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk
(cakupan materi yang luas) sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu
selesainya pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu penilaian harian untuk
KD gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup oleh KD
tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi sedikit, penilaian harian dapat
dilakukan setelah pembelajaran lebih dari satu KD.
2) Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang diperoleh dari
penilaian tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar.
3) Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari
penilaian akhir semester yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu
semester.
4) Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS,
HPAS dengan memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan.
Pengolahan nilai pengetahuan dilakukan melalui pembobotan sebagaimana contoh
HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1.
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi
capaian pengetahuan untuk setiap mata pelajaran, dengan rambu-rambu seperti
pada penilaian sikap.
c. Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk), proyek,
dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik kinerja dan proyek dirata-rata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada
skala 0 – 100 dan deskripsi.
Penilaian dalam satu semester yang dilakukan oleh guru dapat menghasilkan skor
seperti contoh dalam tabel berikut.
Catatan:
1. Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik teknik yang sama, yaitu
kinerja. Oleh karena itu skor akhir KD 4.2 adalah skor optimum. Penilaian untuk KD
4.4 dilakukan 2 (dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk dan proyek.
Oleh karenanya skor akhir KD 4.4 adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui
teknik yang berbeda tersebut.
2. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui penilaian proyek – 2 (dua) KD dinilai bersamasama
dengan proyek. Nilai yang diperoleh untuk kedua KD tersebut sama (dalam contoh di
atas 87).
3. Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD
keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
4. Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan:
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang
didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan
motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan
emosi.
Tujuan Pendidikan jasmani untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,
stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan
bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan.
Salah satu mata pelajaran di dalam struktur kurikulum 2013 memiliki peranan sangat
penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung
dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
yang terpilih dan dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik,
meningkatkan kebugaran jasmani, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (peserta didik menjadi percaya
diri, mandiri, mengendalikan diri, dan tangguh, mengembangkan keterampilan sosial
yang positif), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar .
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar
isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik
yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Kompetensi inti Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang
peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 SMA/MA berisi kemampuan dan muatan
pembelajaran untuk mata pelajaran pada SMA/MA yang mengacu pada kompetensi
inti. Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Indikator pencapaian kompetensi adalah: (a) perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4; dan
(b) perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada
KI-1 dan KI-2, yang kedua-duanya menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar .
RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada
silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD,
indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;
(6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
Pendekatan (Approach) adalah cara pandang pendidik yang digunakan untuk
menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan terjadinya proses belajar dan
tercapainya kompetensi yang ditentukan.
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas termasuk didalamnya strategi,
pendekatan, metode dan teknik pembelajaran.
Strategi pembelajaran:
o Strategi is plan, method, or series of activities designed to achieves a particular
educational goal (J.R.David,1976).
o Strategi adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Metode pembelajaran merupakan cara penyampaian materi pembelajaran untuk
meraih kompetensi yang ditetapkan dan selanjutnya dapat digunakan untuk
merealialisasikan strategi yang ditetap.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan,
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam bentuk
penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata
pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling
(BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis dalam buku
jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal).
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis berupa pilihan
ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara lisan dan siswa
merespon pertanyaan tersebut secara lisan.
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau
memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.
Penilaian kinerja adalah penilaian untuk mengukur capaian pembelajaran yang berupa
keterampilan proses dan/atau hasil (produk).
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam
periode/waktu tertentu.
Portofolio untuk penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya terbaik
dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu folder (map) dan
diberi tanggal pengumpulan oleh guru.
SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA,
DAN KESEHATAN SMA/MA/SMK/MAK
Kelas X (3 JP/Minggu)
Alokasi waktu: 102 s.d 114 JPL
bawah.
b) Bermain bola voli secara sederhana
dengan keterampilan passing atas.
c) Bermain bola voli secara
sederhana dengan keterampilan
servis bawah.
d) Bermain bola voli secara
sederhana dengan keterampilan
servis bawah.
e) Bermain bola voli secara
sederhana dengan keterampilan
servis atas.
f) melakukan keterampilan gerak
passing bawah, passing atas,
servis bawah, servis atas,
smash/spike, block/ bendungan
dengan berbagai bagian posisi
secara individual, berpasangan
atau berkelompok.
g) Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
permainan bola voli ke dalam
permainan yang dimodifikasi
sesuai hasil analisis dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
Bola basket: Pembelajaran bola basket
Melempar bola menggunakan pendekatan taktis,
Menangkap bola model pembelajarannya disesuaikan
Menggiring bola oleh Guru, kegiatan pembelajaran
Menembak bola dapat dilakukan dengan :
Lay up shoot a) Bermain bola basket secara
Pivot sederhana dengan keterampilan
lempar tangkap bola.
Rebound
b) Bermain bola basket secara
sederhana dengan keterampilan
menggiring bola.
c) Bermain bola basket secara
sederhana dengan keterampilan
lay up shoot.
d) Melakukan gerak melempar,
menangkap, menggiring, dan
menembak bola, lay up shoot,
pivot dan rebound dengan
berbagai posisi secara individual,
berpasangan atau berkelompok.
e) Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
berkelompok.
c) Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak lari
jarak pendek sesuai hasil analisis
dilandasi nilai-nilai sportif, kerja
sama, disiplin, dan tanggung
jawab.
Lompat Jauh a) Mengamati dan menelaah
Awalan informasi mengenai keterampilan
Tolakan gerak lompat jauh (awalan,
Sikap badan di tolakan, sikap badan di udara,
udara sikap mendarat) secara individual,
Sikap mendarat berpasangan atau berkelompok.
b) Mencoba dan melakukan latihan-
latihan keterampilan gerak
keterampilan gerak lompat jauh
(awalan, tolakan, sikap badan di
udara, sikap mendarat) dengan
koordinasi yang baik secara
individual, berpasangan atau
berkelompok.
c) Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak lompat
jauh sesuai hasil analisis dilandasi
nilai-nilai sportif, kerja sama,
disiplin, dan tanggung jawab.
Tolak Peluru a) Mengamati dan menelaah
Cara pegang informasi mengenai keterampilan
peluru gerak tolak peluru (cara pegang
Awalan peluru, awalan tolakan, gerak
Tolakan ikutan) secara individual,
Gerak ikutan berpasangan atau berkelompok.
b) Mencoba dan melakukan latihan-
latihan keterampilan gerak
keterampilan gerak tolak peluru
(cara pegang peluru, awalan
tolakan, gerak ikutan) dengan
koordinasi yang baik secara
individual, berpasangan atau
berkelompok.
c) Memperagakan hasil belajar
tentang keterampilan gerak tolak
peluru sesuai hasil analisis
dilandasi nilai-nilai sportif, kerja
sama, disiplin, dan tanggung
jawab.
3.4 Menganalisis Pencak silat a) Mengamati dan menelaah
keterampilan Seni pencak silat informasi mengenai keterampilan
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
gerak seni dan Olahraga beladiri gerak seni dan olahraga beladiri
olahraga beladiri pencak silat pencaksilat secara individual,
untuk berpasangan atau berkelompok.
menghasilkan b) Mencoba dan melakukan latihan-
gerak yang efektif latihan keterampilan gerak seni
**) dan olahraga beladiri pencak silat,
dengan koordinasi yang baik
4.4 Mempraktikkan secara individual, berpasangan
hasil analisis atau berkelompok.
keterampilan c) Memperagakan hasil belajar
gerak seni dan tentang keterampilan gerak seni
olahraga beladiri dan olahraga beladiri pencak silat
untuk sesuai hasil analisis untuk
menghasilkan menghasilkan koordinasi gerak
gerak yang efektif yang baik sesuai hasil analisis
**) dilandasi nilai-nilai sportif, kerja
sama, disiplin, dan tanggung
jawab.
3.5 Menganalisis Kebugaran Jasmani a) Mengamati dan menelaah
konsep latihan Daya tahan informasi mengenai latihan dan
dan pengukuran Kekuatan pengukuran komponen kebugaran
komponen Komposisi tubuh jasmani (daya tahan, kekuatan,
kebugaran jasmani Kelenturan komposisi tubuh, dan kelenturan)
terkait kesehatan menggunakan instrumen terstandar
(daya tahan, secara individual, berpasangan
kekuatan, atau berkelompok.
komposisi tubuh, b) Mencoba dan melakukan latihan-
dan kelenturan) latihan dan pengukuran komponen
menggunakan kebugaran jasmani(daya tahan,
instrumen kekuatan, komposisi tubuh, dan
terstandar kelenturan) menggunakan
instrumen terstandar dengan
4.5 Mempraktikkan gerakan yang baik secara
hasil analisis individual, berpasangan atau
konsep latihan berkelompok.
dan pengukuran c) Memperagakan hasil belajar
komponen tentang latihan dan pengukuran
kebugaran jasmani komponen kebugaran jasmani
terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi
(daya tahan, tubuh, dan kelenturan)
kekuatan, menggunakan instrumen terstandar
komposisi tubuh, sesuai hasil analisis untuk
dan kelenturan) menghasilkan koordinasi gerak
menggunakan yang baik yang dilandasi nilai-nilai
instrumen sportif, kerja sama, disiplin, dan
terstandar tanggung jawab.
3.6 Menganalisis Senam Lantai Pembelajaran senam lantai
keterampilan Lompat menggunakan pendekatan pola gerak
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
pengedar
narkotika,
psikotropika, zat-
zat aditif
(NAPZA) dan
obat berbahaya
lainnya
Kelas XI (3 JP/Minggu)
Alokasi waktu: 102 s.d 114 JPL
Keterangan:
Model pembelajaran yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran pada silabus di atas
merupakan salah satu contoh. Guru dapat menggunakan model pembelajaran lainnya,
dan disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dan Materi yang dibelajarkan.
Drs. MUHAJIR, M.Ed
Penerbit Erlangga Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas, Jakarta 13740, erlangga.co.id
Jl. Ciparumpung V No. 55 RT. 02 RW. 04 Kelurahan Pasir Layung Kec. Cibeunying Kidul
Kota Bandung (HP. 08122465832, muhajir_21@ymail.com)