Laporan Kasus
Laporan Kasus
Laporan Kasus
DI PUSKESMAS TANGEN
RIDHA MAGHFIROTUNNISA
P27224017150
SARJANA TERAPAN BERLANJUT PROFESI BIDAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
di Puskesmas Tangen
2. Tujuan Khusus
3. Bagi Bidan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kontrasepsi
a. Pengertian
b. Macam-macam kontrasepsi
Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama terputus atau ekspulsi pra
ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-
out method dalam bahasa latin disebut interrupted intercourse
c) Metode suhu basal tubuh Adalah suhu badan asli, yaitu suhu terendah yang
dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat/tidur.
a) Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang terbuat dari berbagai
bahan diantaranya karet /lateks, plastik vinil atau bahan alami /produksi hewani
yang dipasang pada penis untuk menampung sperma ketika seorang pria
mencapai ejakulasi saat berhubungan seksual.
b) Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari karet (lateks) yang
diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup
serviks.
c) Spermisida
Spermisida adalah sediaan kimia (biasanya non oksinol-9) yang
a. Kontrasepsi hormonal
1) Oral kontrasepsi
2) Implant
Implant adalah alat kontrasepsi yang terdiri dari enam kapsul kecil
3) IUD/AKDR
1) Tubektomi
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tidak akan mendapatkan keturunan lagi
2) Vasektomi
sperma (Proverawati,2010).
4. Kontrasepsi Suntik
a. Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormon
progesterone yang disuntikan ke dalam tubuh wanita secara periodik atau yang
mengandung kombinasi hormone estrogen dan progesterone (Irianto, 2012).
b. Cara Kerja
1) Mencegah Ovulasi
c. Efektifitas
Kontrasepsi suntik memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per
100 perempuan per tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang telah ditentukan (Saifuddin,2006)
d. Keuntungan
1) Sangat efektif
e. Keterbatasan
2) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering, berat badan yang
bertambah 1-5 kg dalam tahun pertama (Rahmawati,2014). Rata-rata kenaikan
berat badan menggunakan kontrasepsi suntik DMPA adalah 1-5 kg dalam
tahun pertama. Rata-rata tiap tahun naik antara 2,3- 2,9 kg (Hartanto,2010).
1) Usia reproduksi
2) Nulipara dan yang telah memiliki anak
7) Perokok
8) Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah
atau anemia bulan sabit
12) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi kombinasi (Haryani,2010).
1) Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran)
2) Setiap saat waktu tidak haid dan dipastikan tidak hamil, tidak boleh
melakukan hubungan seksual dan menggunakan kontrasepsi lain selama 7
hari.
haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke-7 siklus haid,
TIJAUAN KASUS
DI PUSKESMAS TANGEN
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
5. Data kesehatan
a. Data kesehatan sekarang
1) Ibu mengatakan, ibu tidak pernah atau tidak sedang menderita
penyakit menurun (diabetes, buta warna, dll)
2) Ibu mengatakan,ibu tidak pernah atau tidak sedang menderita
penyakit sistemik (jantung, ginjal,dll) , ataupun menular (AIDS,
dll).
b. Data kesehatan keluarga
1) Ibu mengatakan, keluarga tidak pernah atau tidak sedang menderita
penyakit menurun (diabetes, buta warna,dll)
2) Ibu mengatakan, keluarga tidak pernah atau tidak sedang menderita
penyakit sistemik (jantung,ginjaldll), ataupun menular (AIDS,dll).
c. Data kesehatan yang lalu
1) Ibu mengatakan, ibu tidak pernah atau tidak sedang menderita
penyakit menurun (diabetes, buta warna, dll)
2) Ibu mengatakan,ibu tidak pernah atau tidak sedang menderita
penyakit sistemik (jantung, ginjal,dll) , ataupun menular (AIDS,
dll).
3) Ibu mengatakan tidak pernah menjalani operasi apapun
d. Riwayat operasi
Ibu mengatakan, ibu tidak pernah operasi.
e. Riwayat cacat atau kembar
Ibu mengatakan, ibu ataupun keluarga tidak ada riwayat cacat dan
kembar.
C. Data kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi
a. Frekuensi
Ibu mengatakan makan sehari 3x sehari
b. Porsi
Ibu mengatakan selama porsi makan 1 piring
c. Jenis
Ibu mengatakan sebelum hamil makan nasi, sayur, lauk
(tempe,ikan)
d. Keluhan makan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan makan
e. Pantangan makan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makan
f. Sumpelemen makan
Ibu mengatakan tidak mengonsumsi suplemen makanan apapun
g. Merokok
Ibu mengatakan tidak merokok
h. Alcohol
Ibu mengatakan tidak mengonsumsi alcohol
i. Minum dalam 1 hari
Ibu mengatakan minum ±8 gelas/hari
2. Eliminasi
a. Frekuensi BAK
Ibu mengatakan BAK 6-7 kali per hari
b. Frekuensi BAB
Ibu mengatakan BAB setiap pagi hari
3. Polatidur
Ibu mengatakan tidur malam ±6 jam
4. Polaseksual
Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat hubungan seksual
5. Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari,
keramas 3 kali per minggu dan ganti pakaian dalam setiap kali
habis mandi.
2. Data objektif
TTV
1) Tekanan darah: 112/73 mmHg
2) Suhu badan : 36,8ºC
3) Nadi : 80x/ menit
4) Pernafasan : 21x/ menit
3. Analisis Data
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Bagi instansi kesehatan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal
sehingga meningkatkan kepuasan klien dan menurunkan angka
kematian ibu dan bayi.
2. Bagi instansi pendidikan
Dapat memberikan bimbingan langsung secara intensif dan berkala
kepada mahasiswa dilapangan sesuai dengan kasus yang ditemui.
3. Bagi mahasiswa
Dapat mengaplikasikan dan melakukan asuhan kebidanan kepada ibu
akseptor kb suntik 3 bulan secara mandiri sesuai dengan teori yang
didapatkan selama perkuliahan berlangsung untuk menerapkan asuhan
kebidanan pada ibuhamil yangterstruktur dan komprehensif.
Daftar Pustaka