Laporan Kasus
Laporan Kasus
Laporan Kasus
DI PUSKESMAS TANGEN
RIDHA MAGHFIROTUNNISA
P27224017150
SARJANA TERAPAN BERLANJUT PROFESI BIDAN
A. Latar Belakang
Bidan dalam pelayanan kesehatan mempunyai peranan yang penting dalam penurunan
angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi asuhan kebidanan. Hal ini
sesuai dengan surat keputusan menteri kesehatan tentang Standart Pelayanan Minimal
(SPM) bidang kesehatan, dalam SK tersebut diatur tentang pelayanan kesehatan yang wajib
dilakukan oleh kabupaten dan dibuat target 2010. Kementrian Kesehatan RI mengatakan
kasus kematian bayi turun dari 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun 2016 dan
di semester I tahun 2017 sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan angka kematian ibu
turun dari 4.999 di tahun 2015 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di semester I tahun 2017
sebanyak 1712 kasus. (Kemenkes RI, 2017) Kasus kematian ibu di Jawa Tengah turun dari
602 kasus pada tahun 2016, menjadi 337 kasus kematian ibu pada bulan Januari sampai
dengan bulan September 2017, demikian pula dengan kasus kematian bayi di Indonesia
turun dari 5485 pada tahun 2016 menjadi 3503 kasus kematian bayi bulan Januari sampai
dengan September. Di Kabupaten Karanganyar terdapat 4 kasus 2 kematian ibu, dan 101
kematian bayi pada bulan Januari sampai dengan bulan September 2017 (Dinkes Jateng,
2017)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan / pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil sesuai
standar pada masa kehamilan oleh tenaga terampil (dokter, bidan atau perawat) 4 kali
dengan interval 1 kali pada trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada
trimester ketiga, akan menggambarkan cakupan pelayanan antenatal ibu hamil yang dapat
dipantau melalui pelayanan kunjungan ibu hamil KI dan K4. Penimbangan berat badan,
pemeriksaan kehamilan, pemberian tablet Fe, pemberian imunisasi TT, dan konsultasi
merupakan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil yang
berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan (Antenatal Care / ANC).
Cakupan K4 di Kabupaten Karanganyar tahun 2013 sebanyak 90,10 dari 13.902 ibu
hamil yang ada, turun dibanding tahun 2012 sebanyak 91,9% dari 15.212 ibu hamil, tahun
2011 sebanyak 92,80 % dari jumlah total 14.968 ibu hamil yang ada. Jumlah tersebut turun
dibanding dengan tahun 2010 yang sebesar 93,42 % dari total 14.533 ibu hamil yang ada. Ini
berarti cakupan K4 di Kabupaten Karanganyar telah 3 tahun berturut-turut mengalami
penurunan. Tahun 2009 sebanyak 79,28% dari total 14.185 ibu hamil yang ada. Tahun 2008
sebanyak 96,33% dari total 14.018 ibu hamil yang ada. Dibawah ini grafik yang
menunjukkan cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Kab. Karanganyar tahun 2008 – 2013.
Asuhan dan konseling selama kehamilan kompetensi ke-3 adalah bidan memberikan
asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama hamil yang
meliputi deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu(Permenkes, 2007).
Di mana tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu,
mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran,
dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah
tetap berjalan normal selama kehamilan (Pusdiknakes, 2003). Bidan yang terlatih
menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam tiap aspek kehidupannya juga dapat
menerapkannya dalam memberikan asuhan. Pemberian asuhan yang dilakukan bidan juga
berdasarkan langkah-langkah yang sistematis sesuai manajemen pada umumnya dimulai dari
pengumpulan data sampai tindakan evaluasi(Juliana, 2008).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menjelaskan dan mempraktikan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengkaji dan mengumpulkan data akurat dari berbagai sumber yang
berhubungan dengan kondisi ibu hamil.
b. Mahasiswa mampu membuat diagnosa terhadap ibu hamil sesuai dengan hasil
pengkajian.
c. Mahasiswa mampu membuat rencana tindakan sesuai kasus.
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan dan mendokumentasikan hasil tindakan.
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi setelah melakukan tindakan.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Penulisan laporan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa,
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Penulisan laporan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi serta
memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya bidan dalam penanganan kepada
ibu hamil.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Penulisan laporan ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu, wawasan dan menambah
pembelajaran pendidikan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi (Yulistiana, 2015: 81). Manuaba, 2012, mengemukakan kehamilan adalah proses
mata rantai yang bersinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,pembentukan placenta dan
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Sholichah, Nanik, 2017: 79-80). Manuaba
(2010) mengemukakan lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm (cukup bulan)
yaitu sekitar 280 sampai 300 hari (Kumalasari. 2015: 1).
Menurut Departemen Kesehatan RI, 2007, kehamilan adalah masa dimulai saat konsepsi
sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) di hitung
dari triwulan/ trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester/ trimester ke-
2 dari bulan ke- 4 sampai 6 bulan, triwulan/ trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai ke-9
(Agustin, 2012: 12).
Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu, karena itu ibu hamil
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama suami agar dapat menjalani proses
kehamilan sampai melahirkan dengan aman dan nyaman (Yuliana, 2015:1).
B. Fisiologi kehamilan
Proses kehamilan dalam referensi Prawirohardjo (2009) yaitu memantapkan mata rantai
yang berkesinambungan dan terdiri dari :
1. Konsepsi
Konsepsi didefenisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai
awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan
gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi
embrio di dalam uterus.
a. Ovum
Ovum merupakan sel tersebar pada badan manusia. Setiap bulan satu ovum atau
kadang-kadang lebih matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi sel pendukung.
Jumlah oogonium pada wanita pada bayi baru lahir bisa mencapai 750.000, pada umur
6-15 tahun 439.000, umur 16-25 tahun 159.000, Umur 26-35 tahun 59.00,umur 35-45
tahun sebanyak 34.000, dan pada masa menopause akan menghilang.
(Prawirihardjo,2009).
b. Sperma
Proses pembentukan spermatoza merupakan proses yang kompleks.
1) Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus.
2) Menjadi spermatosit pertama.
3) Menjadi spermatosit kedua.
4) Menjadi spermatid.
5) Akhirnya spermatozoa
Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa ratus yang
dapat mencapai tuba fallopii. Spermatozoa yang masuk kedalam alat genitalia wanita
dapat hidup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi
(Prawirohardjo, 2009).
2. Fertilisasi
Fertilisasi atau konsepsi atau pembuahan adalah peristiwa pertemuan inti ovum dan inti
spermatozoa di tuba falopi. Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah
pembelahan zygot. Segera setelah pembelahan ini terjadi, pembelahan-pembelahan
selanjutnya berjalan dengan lancar dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel yang
sama besarnya. Hasill konsepsi pada hari ketiga ini disebut morula (Prawirohardjo, 2009)
3. Nidasi/Implantasi
Setelah terjadi konsepsi maka terbentuklah zygot yang dalam beberapa jam telah
mampu membelah diri menjadi 2 dan seterusnya. Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil
konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba (bagian-bagian tuba
yang sempit) dan terus disalurkan hingga ke arah cavum uteri oleh arus serta getaran silia
pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba. Pembelahan terus terjadi dan didalam
morula terbentuk ruangan yang mengandung cairan yang disebut blastula. Pertumbuhan
dan perkembangan terus terjadi, blastula dengan vili korealis yang dilapisi sel trofoblas
telah siap untuk mengadakan nidasi. Sementara itu fase sekresi endometrium makin
gembur dan semakin banyak mengandung glikogen yang disebut desidua. Proses
masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi (blastula) kedalam endometrium/desidua.
Nidasi terjadi hari ke 6-7 setelah konsepsi (Manuaba, 2010)
C. Diagnosis kehamilan
Yaitu kondisi dimana wanita yang sudah mampu hamil, mengalami terlambat
haid/ datang bulan. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel degraaf dan ovulasi. Pada wanita yang terlambat haid dan diduga hamil, perlu
ditanyakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT). supaya dapat ditaksir umur
kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP) yang dihitung dengan menggunakan
rumus Naegele yaitu TTP : (hari pertama HT + 7), (bulan - 3) dan (tahun + 1)
(Kumalasari, 2015: 12).
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis).
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung
yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari
yang disebut dengan morning sickness. Akibat mual dan muntah ini nafsu makan
menjadi berkurang. Dalam batas yang fisiologis hal ini dapat diatasi Dalam batas
tertentu hal ini masih fisiologis Untuk mengatasinya ibu dapat diberi makanan ringan
yang mudah dicerna dan tidak berbau menyengat (Kumalasari, 2015: 2).
c. Mastodinia (rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara membesar.
Faskularisasi bertambah asinus dan duktus berpoliferasi karena pengaruh estrogen dan
progesteron).
d. Quickening (persepsi gerakan janin pertama biasanya di sadari oleh wanita pada
kehamilan 18-20 minggu).
e. Sering miksi.
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus
yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada
akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin
(Prawirohardjo, 2008: 100).
f. Ngidam
Wanita hamil sering makan makanan terntentu, keinginan yang demikian disebut
dengan mengidam, seringkali keinginan makan dan minum ini sangat kuat pada bulan –
bulan pertama kehamilan. Namun hal ini akan berkurang dengan sendirinya seiring
bertambahnya usia kehamilan.
g. Pingsan
Uterus mengalami perubahan pada ukuran , bentuk, dan konsistensi. Uterus berubah
menjadi lunak bentuknya globular. Teraba balotemen,tanda ini muncul pada minggu ke-
16-20, setelah rongga rahim mengalami obliterasi dan cairan amnion yang cukup
banyak. Balotemen adalah tanda ada benda terapung atau melayang dalam cairan.
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2-37,8 derajat celcius
adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering di pakai dalam
pemeriksaan kemandulan.
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang
belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk (Kesehatan,
2009).
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan
semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki,
dan tangan (Kesehatan, 2009).
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.
Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak
yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak
mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan
aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah
terbentuk.(Kesehatan, 2009).
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai
tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut.
Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.(Kesehatan,2009).
Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan badannya. Alat
kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan
pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki
waktu-waktu tertentu untuk tidur.(Kesehatan, 2009).
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit kepalanya rambut
mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat
mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat
mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau
boleh dikatakan bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai
mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.(Kesehatan, 2009).
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah,
namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut
ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika
saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
( kesehatan, 2009).
Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah “mempersiapkan diri” bagi
kelahirannya ke dunia. Ia kerap berlatih bernapas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut
halus di sekujur tubuhnya telah menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi
baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah ia lahir. Saat ini persalinan
sudah amat dekat dan bisa terjadi kapan saja.( Kesehatan, 2009).
1. Perubahan Fisiologis
a. Sistem Reproduksi
1) Trimester 1
Terdapat tanda Chadwick, yaitu perubahan warna pada vulva, vagina dan serviks
menjadi lebih merah agak kebiruan/keunguan. pH vulva dan vagina mengalami
peningkatan dari 4 menjadi 6,5 yang membuat wanita hamil lebih rentan terhadap
infeksi vagina. Tanda Goodell yaitu perubahan konsistensi serviks menjadi lebih
lunak dan kenyal. Pembesaran dan penebalan uterus disebabkan adanya peningkatan
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia & hipertropi otot, dan
perkembangan desidua. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada
serviks mudah fleksi disebut tanda Mc Donald. Pada kehamilan 8 minggu uterus
membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur
angsa. Pada minggu-minggu pertama, terjadi hipertrofi pada istmus uteri membuat
istmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut tanda Hegar. Sejak trimester
satu kehamilan, uterus juga mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya
tidak nyeri.
Proses ovulasi pada ovarium akan terhenti selama kehamilan. Pematangan folikel
baru juga ditunda. Tetapi pada awal kehamilan, masih terdapat satu corpus luteum
gravidarum yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
2) Trimester 2
Hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi
mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar. Peningkatan
sensivitas ini dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual, khususnya
selama trimester dua kehamilan. Peningkatan kongesti yang berat ditambah relaksasi
dinding pembuluh darah dan uterus dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises
vulva. Edema dan varises ini biasanya membaik selama periode pasca partum. Pada
akhir minggu ke 12 uterus yang terus mengalami pembesaran tidak lagi cukup
tertampung dalam rongga pelvis sehingga uterus akan naik ke rongga abdomen. Pada
usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi
corpus luteum gravidarum.
3) Trimester 3
Dinding vagina mengalami banyak perubahan sebagai persiapan untuk persalinan
yang seringnya melibatkan peregangan vagina. Ketebalan mukosa bertambah,
jaringan ikat mengendor,dan sel otot polos mengalami hipertrofi. Juga terjadi
peningkatan volume sekresi vagina yang berwarna keputihan dan lebih kental. Pada
minggu-minggu akhir kehamilan, prostaglandin mempengaruhi penurunan
konsentrasi serabut kolagen pada serviks. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah
berdilatasi pada waktu persalinan. Otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi
sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan menipis, hal itu terjadi pada masa-
masa akhir kehamilan menjelang persalinan. Batas antara segmen atas yang tebal dan
segmen bawah yang tipis disebut lingkaran retraksi fisiologis.
b. Payudara / mammae
1) Trimester 1
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen
dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit
juga akan lebih terlihat. Areola mammae akan bertambah besar pula dan kehitaman.
Kelenjar sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar
dinamakan tuberkel Montgomery.
2) Trimester 2
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan kental
kekuning-kuningan yang disebut Kolustrum. Kolustrum ini berasal dari asinus yang
mulai bersekresi.selama trimester dua.Pertumbuhan kelenjar mammae membuat
ukuran payudara meningkat secara progresif. Bila pertambahan ukuran tersebut
sangat besar, dapat timbul stria stria seperti pada abdomen. Walaupun perkembangan
kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi
laktasi dapat terjadi saat kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta
lahir.
3) Trimester 3
Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi cairan yang kental
kekuningan yang disebut Kolostrum. Pada trimester 3 aliran darah di dalamnya
lambat dan payudara menjadi semakin besar.
c. Kulit
1) Trimester 1
Diketahui bahwa terjadi peningkatan suatu hormon perangsang melanosit sejak
akhir bulan kedua kehamilan sampai aterm yang menyebabkan timbulnya pigmentasi
pada kulit. Linea nigra adalah pigmentasi berwarna hitam kecoklatan yang muncul
pada garis tengah kulit abdomen. Bercak kecoklatan kadang muncul di daerah wajah
dan leher membentuk kloasma atau cloasma gravidarum (topeng kehamilan).
Aksentuasi pigmen juga muncul pada areola dan kulit genital. Pigmentasi ini
biasanya akan menghilang atau berkurang setelah melahirkan.Angioma atau spider
naevi berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan merah pada kulit wajah, leher, dada
atas, dan lengan. Kondisi ini sering disebut sebagai nevus angioma atau
teleangiektasis. Eritema palmarisatau keadaan dimana telapak tangan menjadi
kemerahanterkadang juga dapat ditemukan. Kedua kondisi ini kemungkinan
disebabkan oleh hiperestrogenemia kehamilan.
2) Trimester 2
Peningkatan melanocyte stimulating hormone (MSH) pada masa ini menyebabkan
perubahan cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal.
3) Trimester 3
Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-garis kemerahan,
kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga muncul pada daerah
payudara dan paha. Perubahan warna tersebut sering disebut sebagai striae
gravidarum. Pada wanita multipara, seringkali ditemukan garis garis mengkilat
keperakan yang merupakan sikatrik/jaringan parut dari striaegavidarum di kehamilan
sebelumnya.
d. Perubahan metabolik dan kenaikan berat badan
1) Trimester 1
Terjadi pertambahan berat badan selama kehamilan yang sebagian besar
diakibatkan oleh uterus dan isinya payudara, dan peningkatan volume darah serta
cairan ekstraseluler. Sebagian kecil pertambahan berat badan terebut diakibatkan
oleh perubahan metabolik yang menyebabkan pertambahan air selular dan
penumpukan lemak serta protein baru, yang disebut cadangan ibu. Pada awal
kehamilan, terjadi peningkatan berat badan ibu kurang lebih 1 kg.
2) Trimester 2
Kenaikan berat badan ibu terus bertambah terutama oleh karena perkembangan
janin dalam uterus.
3) Trimester 3
Pertambahan berat badan ibu pada masa ini dapat mencapai 2 kali lipat bahkan
lebih dari berat badan pada awal kehamilan. Pitting edema dapat timbul pada
pergelangan kaki dan tungkai bawah akibat akumulasi cairan tubuh ibu. Akumulasi
cairan ini juga disebabkan oleh peningkatan tekanan vena di bagian yang lebih
rendah dari uterus akibat oklusi parsial vena kava. Penurunan tekanan osmotik koloid
interstisial juga cenderung menimbulkan edema pada akhir kehamilan.
e. Perubahan Hematologis
1) Trimester 1
Volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan. Konsentrasi
hemoglobin dan hematokrit sedikit menurun sejak trimester awal kehamilan.
Sedangkan konsentrasi dan kebutuhan zat besi selama kehamilan juga cenderung
meningkat untuk mencukupi kebutuhan janin.
2) Trimester 2
Peningkatan volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma dan eritrosit.
Terjadi hiperplasia eritroid sedang dalam sumsum tulang dan peningkatan ringan
pada hitung retikulosit. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar eritropoetin
plasma ibu setelah usia gestasi 20 minggu, sesuai dengan saat produksi eritrosit
paling tinggi.
3) Trimester 3
Konsentrasi hematokrit dan hemoglobin yang sedikit menurun selama kehamilan
menyebabkan viskositas darah menurun pula. Perlu diperhatikan kadar hemoglobin
ibu terutama pada masa akhir kehamilan, bila konsentrasi Hb < 11,0 g/dl, hal itu
dianggap abnormal dan biasanya disebabkan oleh defisiensi besi.
f. Sistem Kardiovaskuler
1) Trimester 1
Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu pertama
kehamilan. Pada awal minggu kelima curah jantung mengalami peningkatan yang
merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler sistemik serta peningkatan
frekuensi denyut jantung. Preload meningkat sebagai akibat bertambahnya volume
plasma yang terjadi pada minggu ke 10-20.
2) Trimester 2
Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus akan menekan vena cava
inferior dan aorta bawah saat ibu berada pada posisi terlentang. Hal itu akan
berdampak pada pengurangan darah balik vena ke jantung hingga terjadi penurunan
preload dan cardiac output yang kemudian dapat menyebabkan hipotensi arterial.
3) Trimester 3
Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada pembesaran uterus
juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal. Pada posisi terlentang ini
akan membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan dengan posisi miring.
g. Sistem Pernafasan
1) Trimester 1
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal kehamilan yang
mungkin diinterpretasikan sebagai dispneu. Hal itu sering mengesankan adanya
kelainan paru atau jantung padahal sebenarnya tidak ada apa-apa. Peningkatan usaha
nafas selama kehamilan kemungkinan diinduksi terutama oleh progesteron dan
sisanya oleh estrogen. Usaha nafas yang meningkat tersebut mengakibatkan PCO2
atau tekanan karbondioksida berkurang.
2)Trimester 2
Selama kehamilan, sirkumferensia thorax akan bertambah kurang lebih 6 cm dan
diafragma akan naik kurang lebih 4 cm karena penekanan uterus pada rongga
abdomen. Pada kehamilan lanjut, volume tidal, volume ventilasi per menit, dan
pengambilan oksigen per menit akan bertambah secara signifikan.
3) Trimester 3
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh
tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke
atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma,
sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen
yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam
(Prawirohardjo, 2009)
h. Sistem Urinaria
1) Trimester 1
Pada bulan-bulan awal kehamilan, vesika urinaria tertekan oleh uterus sehingga
sering timbul keinginan berkemih. Hal itu menghilang seiring usia kehamilan karena
uterus yang telah membesar keluar dari rongga pelvis dan naik ke abdomen. Ukuran
ginjal sedikit bertambah besar selama kehamilan.
2) Trimester 2
Uterus yang membesar mulai keluar dari rongga pelvis sehingga penekanan pada
vesica urinaria pun berkurang. Selain itu, adanya peningkatan vaskularisasi dari
vesica urinaria menyebabkan mukosanya hyperemia (peningkatan aliran darah ke
berbagai jaringan dalam tubuh) dan menjadi mudah berdarah bila terluka.
3) Trimester 3
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul
menyebabkan penekanan uterus pada vesica urinaria. Keluhan sering berkemih pun
dapat muncul kembali.
i. Sistem Muskuloskeletal
1) Trimester 1
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musuloskeletal. Akibat
peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan
ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan
dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian.
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan
nutrisinya khususnya produk terpenuhi.
2) Trimester 2
Tidak seperti pada trimester 1, selama trimester 2 ini mobilitas persendian sedikit
berkurang. Hal ini dipicu oleh peningkatan retensi cairan pada connective tissue,
terutama di daerah siku dan pergelangan tangan.12
3) Trimester 3
Akibar pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita hamil memiliki
bentuk punggung cenderung lordosis. Sendi sacroiliaca, sacrococcigis, dan pubis
akan meningkat mobilitasnya diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas
tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap pada wanita hamil dan menimbulkan
perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung
j. Sistem Pencernaan
1) Trimester 1
Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi
lambung dan aliran asam lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam
lambung menurun. Sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh human
Chorionic Gonadotropin (HCG), tonus otot-otot traktus digestivus juga berkurang.
Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan dari biasa.
2) Trimester 2
Seiring dengan pembesaran uterus, lambung dan usus akan tergeser. Demikian
juga dengan organ lain seperti appendiks yang akan bergeser ke arah atas dan lateral.
Perubahan lainnya akan lebih bermakna pada kehamilan trimester 3.
3) Trimester 3
Perubahan yang paling nyata adalah adanya penurunan motilitas otot polos pada
organ digestif dan penurunan sekresi asam lambung. Akibatnya, tonus sphincter
esofagus bagian bawah menurun dan dapat menyebabkan refluks dari lambung ke
esofagus sehingga menimbulkan keluhan seperti heartburn. Penurunan motilitas usus
juga memungkinkan penyerapan nutrisi lebih banyak, tetapi dapat muncul juga
keluhan seperti konstipasi. Sedangkan mual dapat terjadi akibat penurunan asam
lambung.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Trimester I
Menurut Sulistyawati (2009, p. 76-77), perubahan psikologis padatrimester I adalah :
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa bencidengan kehamilannya
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkankadang ibu berharap
agar dirinya tidak hamil saja.
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benarhamil. Hal ini dilakukan
sekedar untuk meyakinkan dirinya
4) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalumendapat perhatian dengan
seksama
5) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakanrahasia seseorang yang
mungkin akan diberitahukannya kepada aorang lain atau bahkan merahasiakannya
b. Trimester II
Menurut Sulistyawati (2009, p. 76-77), perubahan psikologis padatrimester II adalah :
1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormone yang tinggi.
2) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
3) Merasakan gerakan anak
4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5) Libido meningkat
6) Menuntut perhatian dan cinta
7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian
dari dirinya
8) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau
pada orang lain yang baru menjadi ibu
9) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,kelahiran, dan persiapan
untuk peran baru.
c. Trimester III
Menurut Sulistyawati (2009,p. 76-77), perubahan psikologis padatrimester III adalah :
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh,dan tidak menarik
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saatmelahirkan, khawatir
akan keselamatannya
4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya
5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
6) Merasa kehilangan perhatian
7) Perasaan mudah terluka (sensitif)
8) Libido menurun
F. Pengawasan Antenatal
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya barbagai kelainan yang
menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-
langkah dalam pertolongan persalinannya. Diketahui bahwa janindalam rahim ibunya adalah
satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal akan
meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin (Wordpress, 2009). Adapun
tujuan dari pengawasan antenatal antara lain :
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan janin.
3) Mengenali secara dini ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persiapan persalinan yang cukup bulan melahirkan dengan selamat ibu
maupun janinnya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
G. Tanda Bahaya Kehamilan
Pada setiap, kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan pada ibu bagaimana cara
mengenali tanda-tanda bahaya pada kehamilan, dan menganjurkan ibu untuk datang ke klinik
dengan segera jika ia mengalami tanda-tanda bahaya tersebut. Dari beberapa pengalaman
akan lebih baik memberikan pendididkan kepada ibu da anggota keluarganya, khususnya
pembuat keputusan utama, sehingga si ibu akan di dampingi untuk mendapat asuhan. Disini
ada enam tanda-tanda bahaya selama periode antenatal (Rukiyah, 2009).
1) Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, pendarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan banyak
atau pendarahan dengan nyeri (berarti abortus, KET, molahidatidosa). Dan apabila pada
kehamilan lanjut, pendarahan yang tidak normal adalah merah, banyak atau sedikit, nyeri
(berarti plasenta previa dan solusio plasenta ). (Rukiyah, 2009).
2) Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang
hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang, dengan sakit
kepala yang hebat dan disertai dengan penglihatan yang kabur itu merupakan tanda dan
gejala dari preeklamsi (Rukiyah, 2009).
3) Pandangan kabur
Masalah visual yang mengindifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang (Rukiyah, 2009).
4) Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat dan menetap serta tidak dapat hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
berarti appendicitis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang panggul, persalinan
preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih, atau
infeksi lain (Rukiyah, 2009).
5) Bengkak pada muka atau tangan
Menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan. Tidak hilang
setelah beristirahat dan di sertai dengan keluhan fisik lain. Hal ini merupakan pertanda
anemia, gagal jantung, tau preeklamsia (Rukiyah,2009).
6) Bayi tidak bergerak seperti biasanya
Ibu dapat mulai merasakan gerakan janinnya pada bulan ke 5 atau ke 6. Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal, jika bayi tidur gerakannya akan melemah.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih
mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik (Rukiyah, 2009).
7) Pandangan kabur
Masalah visual yang mengindifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang (Rukiyah, 2009).
8) Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat dan menetap serta tidak dapat hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
berarti appendicitis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang panggul, persalinan
preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih, atau
infeksi lain (Rukiyah, 2009).
A. 7 Langkah Varney
Pada langkah pertama, dilakukan pengkaian melalui pengumpulan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yatu riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan, data laboratorium. Semua informasi yang akurat
dikumpulkan dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. (Saminem, 2004)
Tanggal : ....................
Jam : ....................
1. Data Subyektif
a. Identitas
1) Nama suami/istri : memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah kekeliruan
(Marjati dkk,2010;87)
2) Umur : kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat
menentukan proses kelahirannya. Proses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini
sudah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada wanita usia reproduksi (20-
35 tahun) (Ari S,2009:99)
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau kunjungan ulang
ataupun ada keluhan.(Ari S,2009;167)
c. Data kebidanan
1) Riwayat menstruasi : anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi /
kandungan, meliputi hal – hal seperti umur menarche, lamanya menstruasi, siklus
haid ( lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya darah,
HPHT, keluhan saat haid.
2) Status perkawinan : mengetahui sudah menikah atau belum, apabila sudah menikah
sudah berapa lama menikahnya, awal menikah pada usia berapa.
b) Kehamilan
c) Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan
ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara bedah
sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam. Keputusan ini
tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada dibagian bawah
melintang, nukan vertikal maka bayi diupayakan untuk dikeluarkan pervaginam.
d) Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik dan
emosi ibu harus diperhatikan(Wheeler,2004; 37)
4) Riwayat KB
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan KB
jenis apa, sudah berhenti berapa lama, keluhan selama ikut KB dan rencana
penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini
karena faktor gagal KBatau tidak.
Kapan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir), dengan mengetahui HPHT maka
akan diketahui HPL (Hari Perkiraan Lahir), UK (Usia Kehamilan).
Trimester I : Berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan, ANC
dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang
dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Trimester II : Berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil
muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat. Sudah atau
belum merasakan gerakan janin, usia berapa merasakan gerakan
janin (gerakan pertama fetus pada primigravida dirasakan pada usia
18 minggu dan pada multigravida 16 minggu), serta imunisasi yang
didapat.
Trimester III :Berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil
muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
e. Data Kesehatan
1) Data kesehatan sekarang
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis atau sebaliknya.
Kondisi medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat
serius bagi ibu. Misalnya, anemia, diabetes melitus, HIV/AIDS, dll.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM,
Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan.
(Unpad, 1983;155)
Di dalam keluarga apakah ada yang kembar atau memiliki anak yang kembar.
Untuk mengetahui sebelum dan selama hamil apa yang telah dilakukan sehari-hari.
Misalnya memenuhi nutrisi (berapa kali dalam sehari, porsinya, jenis makanan yang
dikonsumsi, apakah ada keluhan dalam makan, minumnya berapa gelas selama sehari),
eliminasi (dalam BAK dan BAB berapa kali dalam sehari, apakah ada keluhan atau
tidak), istirahat (tidur siang dan tidur malam berapa jam, ada keluhan atau tidak),
aktivitas yang dilakukan selama dan sebelum hamil seperti apa, dan sebagainya.
g. Data Psikologis
h. Data Psikososial
Untuk mengetahui bagaimana respon dari lingkungan sekitar misalnya bagaimana
respon suami terhadap kehamilan istri, rencana melahirkan dimana.
i. Data Sosial
1) Budaya : Apakah ada budaya yang dianut dalam keluarga atau lingkungan ibu,
apabila ada budaya yang dianut contoh dari budaya tersebut apa.
2) Spiritual : Agama apakah yang dianut oleh ibu, apabila beragama Islam sholat 5
waktu atau tidak, sering datang ke pengajian atau tidak. Begitu juga dengan agama
lain, beribadahnya rajin atau tidak.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum.
1) K/U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum pasien secara
keseluruhan (Ari S,2009;174)
2) Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen
3) TD : Tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg dengan diastole
maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg. Pada ibu hamil tekanan darah
menurun hingga pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8 – 10
mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin (Helen Varney,2007;499)
5) Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC) bila suhu tubuh hamil > 37,5 C dikatakan demam,
berarti ada infeksi dalam kehamilan.
7) Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum tidak terpengaruh
selama kehamilan berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil akan bernapas lebih
dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya (manuaba,1998:109)
10) Lila :> 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.
b. Pemeriksaan Fisik.
1) Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
3) Mata : konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan mempengaruhi
kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu dicurugai ibu
mengidap hepatitis
5) Telinga : bersih atau tidak, adakah serumen yang terdapat pada telinga.
6) Mulut &gigi : bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi, sariawan
tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu kekurangan kalsium.
8) Dada : bagaimana denyut jantungnya, apakah berdenyut dengan teratur atau tidak.
10) Perut :
a) Inspeksi : (Bentuk perut vertikal atau horisontal, adakah bekas operasi, adakah
striae atau linea, gerakan janin)
b) Palpasi :
Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
S : Subyektif data
Adalah data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan klien kepada bidan
(ekspresi verbal dari pasien ).
O : Obyektif data
Adalah data yang diperoleh dari observasi dan pemeriksaan ( pengamatan pada pasien
meliputi tingkah laku dan hasil dari pemeriksaan fisik dan penunjang ).
A : Analisa
Mengatakan masalah atau diagnosa dan kebutuhan yang terjadi atas dasar subyektif dan
obyektif (kesimpulan yang di dapat dari kondisi pasien meliputi data dasar obyektif dan
subyektif yang selanjutnya ditulis dalam format diagnosa kebidanan)
P : Penatalaksanaan
Penatalaksanaan sesuai dengan masalah dan diagnosa (mengacu kepada
permasalahanya) dan evaluasi sesuai hasil yang telah dilakukan
BAB III
TINJAUAN KASUS
DI PUSKESMAS TANGEN
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
B. Data Kebidanan
1. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 12 Tahun
b. Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut/hari
c. Lamanya : 7 hari
d. Warna : Merah tua
e. Amenorae :-
2. Status perkawinan
a. Kawin/ tidak kawin : Kawin
b. Usia kawin : 20 tahun
c. Lama perkawinan : 15 tahun
d. Perkawinan : pertama
3. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
2 2 39 Tidak ada Bidan Spo Tidak ada Iya Tidak ada Pr 3100
mg ntan gram
C. Pemeriksaan penunjang
Tanggal 5 Juli 2020
Hb: 12,1 gr/dl
HbSag: NR
VCT : NR
VDRL: NR
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis mencoba menyajikan pembahasan dengan membandingkan antara
praktek dengan teori manajemen asuhan kebidanan kehamilan diterapkan pada Ny. S usia 35
tahun G3P2A0 UK 30 minggu.
Pembahasan yang dibuat untuk mempermudah pembaca, penulis mengelompokkan
sesuai dengan langkah – langkah SOAP yang meliputi :data subyektif dan obyektif, analisis
(diagnosa dan masalah), dan penatalaksanaan
1. Data subjektif
Anamnesa pertama kali dilakukan penulis pada tanggal 11 Februari 2021. Klien
menyatakan bahwa usianya sekarang 35 tahun. Usia ini merupakan usia yang baik untuk
bereproduksi. Ibu yang melahirkan pada usia diatas 40 tahun, memiliki penyakit yang
beresiko, misalnya kelainan bawaan dan penyulit pada waktu persalinan yang disebabkan oleh
otot Rahim kurang baik untuk menerima kehamilan. Proses reproduksi sebaiknya berlangsung
pada ibu berumur antara 20 hingga 34 tahun karena jarang terjadi penyulit kehamilan dan
persalinan (Prawirohardjo, 2014).
Pada teori dinyatakan bahwa pemeriksaan yang lengkap adalah K1, K2,
K3 dan K4. K merupakan singkatan dari kunjungan. Hal ini berarti minimal dilakukan satu
kali kunjungan antenatal pada trimester pertama, satu kali kunjungan pada trimester kedua
dan dua kali kunjungan antenatal pada trimester ke tiga. (Manuaba, 2013). Sesuai dengan
teori tersebut, Ny.S dilakukan pemeriksaan antenatal 10 kali yaitu 3 kali pada trimester I, 4
kali pada trimester II, 2 kali pada trimester III.
Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan memberikan kontribusi yang sangat penting
bagi proses dan output persalinan. Berat badan Ny. S sebelum hamil adalah 42 kg dengan
tinggi badan 148 cm. Berdasarkan hasil pengukuran terakhir berat badan Ny. D adalah 52,6
kg dan kenaikan berat badan selamakehamilan adalah 11 kg. Dari data yang didapatkan diatas
dapat dihitung dengan rumus, IMT = Berat badan (kg)/Tinggi badan (m)2. IMT = 52,6
kg/(1,48)2 = 24 kg/m2.
Berdasarkan hasil perhitungan, peningkatan berat badan Ny.S selama hamil adalah
normal, yaitu rentang (18,5-24,9) ((http://gizi.fk.ub.ac.id/)
2. Data objektif
Pada pemeriksaan tekanan darah selama kunjungan antenatal yaitu 106/68 mmHg,tidak
ditemukannya tekanan darah melebihi batas normal pada Ny.S. Mengukur tekanan darah pada
ibu hamil guna mendeteksi adanya faktor risiko berupa hipertensi dalam kehamilan. Tekanan
darah normal 120/80mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90mmHg,
ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam kehamilan (Kementerian Kesehatan
RI,2016).
Pada pemeriksaan Lila (lingkar lengan atas) guna penilaian status gizi didapatkan Lila ibu
adalah 25,5 cm. Ambang batas LILA wanita usia subur dengan risiko KEK di Indonesia
adalah 23,5 cm. Bila < 23,5cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis (Ibu
hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Kementerian
Kesehatan RI, 2016). Sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa ibu tidak termasuk ke
dalam klasifikasi KEK (kekurangan energi kronis).
Pada pemeriksaan antenatal dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen yang
mencangkup manuver leopold untuk mendeteksi keadaan letak janin. TFU Ny.S
pada usia kehamilan 30 minggu adalah 26 cm. Menurut teori dalam buku saku kebidanan,
panjang fundus uteri pada usia kehamilan 30 minggu adalah 32 cm. Meskipun terdapat
kesenjangan teori, tetapi selama kehamilan TFU Ny.S mengalami peningkatan sehingga
keadaan dan letak janin dalam keadaan baik.
Taksiran berat janin yang didapatkan saat usia kehamilan 30 minggu dan sudah masuk
panggul, dengan tinggi fundus uteri 26 cm adalah 2.170 gram.
Pemeriksaan auskultasi dilakukan untuk mengetahui denyut jantung janin.
Selama pemeriksaan kehamilan denyut jantung janin dalam kondisi normal yaitu 148
x/menit.Hasil pemeriksaan ini masih sesuai dengan teori yang menyatakan denyut jantung
janin normal ialah 120-160 x/menit (Kementrian Kesehatan RI, 2016).
Ny.S melakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan Laboratorium di
laboratorium Puskesmas Tangen sebanyak 2 kali yaitu pada trimester I dan trimester III.
Tanggal: 10 September 2020
Hasil : Hb : 12,0 gr/dl, HbSAg (-), HIV (-), Syphilis (-)
Tanggal : 8 Februari 2021
Hasil : Hb : 11,6 gr/dl, PU: Negatif
`Pada tahap akhir pembuatan Laporan Kasus asuhan kebidanan ibu Hamil Trimester III
normal pada Ny. S G1P0A0 Umur Kehamilan 30 minggu di Puskesmas Tangen, penulis dapat
menuliskan kesimpulan dan beberapa saran untuk lebih meningkatkan Asuhan Kebidanan
khususnya pada ibu Hamil Trimester III normal.
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen
kebidanan SOAP pada ibu hamil Trimester III normal maka tenaga kesehatan dapat
meningkatkan derajat kesehatan.
Dari pengkajian data pada ibu hamil trimester III normal pada Ny. S umur 25 tahun
G1P0A0 Umur Kehamilan 30 minggu , didapatkan hasil yaitu keadaan umum ibu baik, tidak
ada kelainan fisik, secara keseluruhan ibu dalam keadaan normal.
Analisis data telah dilakukan dengan diagnose ibu hamil trimester III normal pada Ny. S
G1P0A0 Umur Kehamilan 30 minggu, janin tunggal hidup, puka, preskep, djj 148 x/m.
Asuhan pada Ny. S telah dilakukan sesuai dengan teori, sehingga menghasilkan asuhan
kebidanan yang efektif dan memberikan hasil yang optimal, sehingga secara garis besar tidak
ada kesenjangan antara teori dan praktik yang fatal.
B. Saran
1. Bagi instansi kesehatan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal sehingga meningkatkan
kepuasan klien dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Bagi instansi pendidikan
Dapat memberikan bimbingan langsung secara intensif dan berkala kepada
mahasiswa dilapangan sesuai dengan kasus yang ditemui.
3. Bagi mahasiswa
Dapat mengaplikasikan dan melakukan asuhan kebidanan kepada ibu hamil trimester
III secara mandiri sesuai dengan teori yang didapatkan selama perkuliahan
berlangsung untuk menerapkan asuhan kebidanan pada ibuhamil yangterstruktur dan
komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Rukiyah, A.Y, Lia Yulianti, Maemunah, Lilik Susilowati. 2009. Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media
Wheeler, Linda. 2004. Buku Saku Asuhan Prenatal dan Pasca Partum. Jakarta: EGC