Laporan Kasus Anemia. Putri Maulina
Laporan Kasus Anemia. Putri Maulina
Laporan Kasus Anemia. Putri Maulina
ANEMIA
BEUREUNUEN
TAHUN 2023
Disusun oleh:
Putri Maulina
Nim: 22020005
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya ,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Laporan kasus dengan tepat waktu.Sholawat serta salam
terlimpah curah kepada nabi Muhammad SaW.
Dalam penulisan laporan kasus ini penulis banyak mendapatkan bimbingan maupun bantuan, baik
berupa informasi maupun bimbingan moril. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada ;
1. Pendamping atas segala bimbingan, saran-saran dan bantuan dalam penyusunan laporan kasus
ini.
2. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan laporan kasus ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa responsi kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan dalam rangka
penyempurnaannya. Akhirnya penulis mengharapkan semoga responsi kasus ini dapat bermanfaat di
bidang ilmu pengetahuan.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
mengandung zat besi yang fungsinya sebagai pengangkut oksigen dari paru -
merupakan gejala awal suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Gejala
yang sering dialami antara lain: lesu, lemah, pusing, mata berkunang-kunang,
dan wajah pucat. Anemia merupakan suatu penyakit yang tidak bisa
negative bagi kesehatan tubuh. Salah satu dampaknya antara lain jika
2020).
penduduk dunia mengalami anemia. Anemia pada remaja putri sampai saat ini
19 ) di Indonesia sebesar 26, 2 % yang terdiri dari 50 % lali- laki dan 49,1 %
masyarakat dari berbagai umur dan jenis kelamin. Menurut data hasil Riset
adalah 21,7 % dengan penderita pada anak- anak sebesar 26,4 % dan 18,4
pada dewasa (Yustisia et al., 2020). Ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan anemia antara lain adalah status gizi, menstruasi, dan sosial
ekonomi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional tahun 2014
banyak mengalami anemia. Pada tahun 2014, Negara yang tergolong tengah
yang pernah menderita anemia sebanyak 3,2 juta jiwa (Banjarnahor, 2019).
rawat juga harus dipelihara senyaman mungkin untuk mengurangi resiko jatuh
pada pasien anemia disamping itu juga sangat diperlukan juga perhatian
pasien dan status penulis mencoba menganalisa masalah yang sedang dialami
oleh Ps. A yang dirawat di Ruangan Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Ruang Rawat Inap Baitul Izzah 1 Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang.
2. Tujuan Khusus
Menjelaskan konsep dasar medis anemiaantara lain pengertian,
Menganalisis asuhan keperawatan pada Ps. A dengan Anemia di RSUD TAS BEUREUNUEN
C. Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka karya tulis ilmiah ini diharapkan memberikan
manfaat bagi pihak – pihak terkait untuk bisa dijadikan refrensi, dan
1. Institusi Pendidikan
Semarang.
2. Profesi Keperawatan
penelitian selanjutnya.
3. Lahan Praktik
4. Masyarakat
BAB II
KONSEP DASAR
1. Pengertian
Anemia ada 4:
Jenis anemia ini yang paling umum terjadi yang disebabkan oleh
sumsum tulang belakang membutuhkan zat besi yang cukup.Tanpa zat besi yang memadai, tubuh tidak
dapat menghasilkan cukup hemoglobin
untuk memproduksi sel darah merah.Anemia difiensi zat besi ini juga
sering dialami oleh ibu hamil, menstruasi yang tak mengeluarkan darah,
kanker, penggunaan rutin obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti
aspirin.
Selain zat besi, tubuh juga memerlukan vitamin B12 dan asam
d. Anemia aplastik
Anemia jenis ini jarang terjadi, penyebab anemia aplastik ini
tulang belakang.
e. Anemia hemolitik
merah berubah menjadi sabit ( sickle ). Bentuk seperti ini suatu bentuk
yang abnormal. Sel- sel abnormal ini akan mati sebelum waktunya yang
g. Anemia lainnya
3. Etiologi
a. Lemah, letih, lelah dan lesu.
b. Pusing dan mata berkunang-kunang
c. Pucat pada bibir, lidah, kelopak mata, kulit.
d. kelemahan
e. Asam folat, vitamin C, dan unsur – unsur yang dibutuhkan pada
pembentukan sel darah merah
f. Darah menstruasi yang berlebih berkurangnya zat besi yang dapat
menyebabkan anemia
g. Wanita hamil sering terjadi anemia karena dalam pertumbuhannya
janin menyerap zat besi dan vitamin.
Penyakit tertentu yang mana mengakibatkan perdarahan terus menerus Myelodysplastic syndrome
terjadi di semua umur, termasuk anakanak. Usia penyakit Myelodysplastic syndrome ( MDS ) rata – rata
70 tahun. Etiologi dari MDS yaitu paparan berkepanjangan terhadap benzene dalam kadar yang
tinggi,merokok, infeksi virus, agen kemoterapi, agen alkilating, inhibitor topoisomerase, radiasi, terjadi
paparan zat kimia di bidang peratanian yang dapat meningkatkan resiko terjadinya MDS. Mutasi dan
kerusakan DNA agen tersebut dapat menyebabkan hilangnya integritas kromosom(Neli Agustin &
Maani, 2019).
4. Manifestasi klinis
Tanda- tanda anemia itu disebabkan karena jumlah sel darah merah
5. Pemeriksaan penunjang
o Tes darah lengkap / Complete Blood Count )
o Pemeriksaan yang dilakukan dengan mengukur kadar sel darah di dalam sampel darah. Yang
dilihat dari jumlah hematokrit (sel darah merah dalam tubuh ).
o Pemeriksaan sel darah merah
o Pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan ukuran dan bentuk sel darah merah.
o Pemeriksaan kadar zat besi,ferritin, vitamin B12, tes diagnostic
tambahan.
o Pemeriksaan yang dibutuhkan berfungsi untuk menentukan penyebab anemia.
o Melakukan pengujian pada sampel tulang sumsum untuk mendeteksi
anemia (DeLoughery, 2014).
a) Antibiotik pada pasien ini dengan jumlah sel neutrofil yang rendah (
infeksi tersebut.
b) Transfusi darah
Dilakukan pada penderita anemia yang mengalami pendarahan dan
infeksi
c) Imunoterapi
6. Patofisiologi
oksigen.
7. Komplikasi
a) Gagal jantung
b) Mengalami kejang
c) Daya konsentrasi mengalami penurunan
d) Perkembangan otot memburuk ( jangka lama )(Lingga, 2019).
a. Kelelahan berat, bila anemia mencukupi parah sesorang mungkin merasa sangat lelah
sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas sehari – hari.
b. Komplikasi kehamilan, wanita hamil dengan anemia defiensi folat mungkin lebih
cenderung mengalami komplikasi, seperti kelahiran premature.
c. Masalah jantung, anemia dapat menyebabkan detak jantung cepat atau ireguler
(aritmia). Bila seseorang menderita anemia, jantung harus memompa lebih banyak
darah untuk mengimbangi kekuranganoksigen dalam darah. Hal ini menyebabkan
jantung membesar atau gagal jantung.
d. Kematian ̧beberapa anemiaturunan, seperti anemia sel sabit, bisa menyebabkan
komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat
mengakibatkananemiaakut dan berat dan bisa berakibat fatal.(Safira, 2019).
8. Penatalaksanaan Medis
a. Anemia aplastik
Tranplantasi sumsum tulang
Peberian terapi imunosupresif dengan globulin antitimosit (ATG )
b. Anemia pada penyakit ginjal
Pada pasien dialysis harus ditanganidengan pemberian besi dan asam folat
Ketersediaan eritropeotin rekombinan
c. Anemia pada penyakit kronis
Pada anemia tidak menunjukan gejala dan memerlukan penanganan khusus. Besi sumsum
tulang dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat
d. Anemia pada defiensi besi
Penyebab dari defisiensi besi
Menggunakan preparat besi oral
e. Anemia megaloblastik
Difisiensi vitamin B12 dengan pemberian vitamin B12 yang dapat
diberikan dengan injeksi B12.
Terapi Vitamin B12 diberikan pada pasien selama hidup untuk
mencegah kekambuhan anemia.
f. Anemia defisiensi asam folat penangananya dengan diet dan penambahan asam folat 1 mg/hari,
secara IM pada pasien dengan gangguan absorsi(Safira, 2019).
9. Pencegahan anemia
a. Memenuhi kebutuhan zat besi seperti mengkonsumsi makanan tinggi zat besi, yaitu daging,
kacang-kacangan, sayuran hijau gelap dan buahbuahan
b. Mencukupi kebutuhan folat, yang dapat ditemui pada buah sayuran hijau gelap, kacang polong,
kacang tanah, gandum, nasi dll
c. Mencukupi vitamin B12 dengan banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B12,
yaitu daging, susu, sereal dll
d. Mencukupi vitamin C, terdapat pada buah-buahan jus, brokoli, tomat, melon, stroberi, karena
makanan ini membantu penyerapan zat besi (Lingga,2019).
BAB III
LAPORAN KASUS
Nim :22020005
Nama: Ps. A
Umur: 10 tahun
Agama: Islam
Status: pelajar
Perkerjaan: pelajar
B. RIWAYAT
Tanggal 31 Januari 2023 pasien datang ke IGD RSUD TGK ABDULLAH SYAFI'I BEUREUNUEN dengan
keluhan lemas sejak ±3 hari Sebelum masuk rumah sakit., disertai mudah lelah dan tampak pucat.
Pasien melakukan transfusi darah sejak usia 7 tahun, terakhir transfusi darah 1,5 bulan yang lalu.
Keluarga mengatakan tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita pasien.
N: 98 x/menit
RR: 22 x/menit
T: 36,9 °c
TB: 90 cm
BB: 20 kg
D. Pemeriksaan penunjang
E. Terapi
-O²
-IVFD 2:1 21gtt/i macro
-IV ranitidine 20m/12 jam
-paracetamol 3x200g
F. Dianogsis
ANEMIA
G. Penatalaksanaan
O²
IVFD 2:1 21gtt/i macro
IV Ranitidine 20m/12 jam
Paracetamol 3x200g
H. Saran
S:
Nama: Ny A
Umur: 10 tahun
Pekerjaan: pelajar
Agama: Islam
Status: pelajar
O:
Keluhan utama:
Ny. A datang ke RS dengan keluhan lemas sejak ±3 hari Smrs, di sertai mudah lelah dan tampak pucat,
keluhan lemas dan pucat tidak membaik dengan istirahat dan makan yang cukup.
Tanda-tanda Vital:
N: 98 x/menit
RR: 22x/menit
T: 36,9 °C
TB: 90cm
BB: 20 kg
A:
ANEMIA
Anemia yaitu suatu keadaan dimana berkurangnya hemoglobin dalam tubuh. Hemoglobin yaitu
metaloprotein di dalam sel darah merah yang mengandung zat besi yang fungsinya sebagai pengangkut
oksigen dari paru - paru ke seluruh tubuh(Malikussaleh, 2019 ). Menurut (Yustisia et al., 2020) Anemia
bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan gejala awal suatu penyakit atau
gangguan fungsi tubuh.
Gejala yang sering dialami antara lain: lesu, lemah, pusing, mata berkunang-kunang, dan wajah
pucat. Anemia merupakan suatu penyakit yang tidak bisa diabaikan, jika tidak ditangani dengan baik
akan mengakibatkan dampak negative bagi kesehatan tubuh. Salah satu dampaknya antara lain jika
hemoglobin ( Hb ) dan sel darah merah sangat rendah dapat mengakibatkan kinerja pengangkutan
oksigen menjadi berkurang. Kondisi ini yang dapat mengakibatkan kerja organ-organ penting , salah
satunya otak (Yustisia et al., 2020). Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia antara lain
adalah status gizi, menstruasi, dan sosial ekonomi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional
tahun 2013.
P:
O²
IVFD 2:1 20 tpm
Injeksi Ranitidine 20 cc/12 jam
Paracetamol 3x200g
Monitoring:
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Planning
DAFTAR PUSTAKA
Ainun, I. N. (2019). DASAR – DASAR PENENTUAN DIAGNOSA DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN.
Amirudin Ali, M., Sugiyanto, Z., & Fakultas Kesehatan Univeritas Dian Nuswantoro, A. (2012).
HUBUNGAN INVEKSI HELMINTHIASIS DENGAN KADAR HEMOGLOBIN (HB) PADA SISWA SD
GEDONGBINA REMAJA KOTA SEMARANG 2011. In JURNAL VISIKES (Vol. 11, Issue 2).
Anemia | Tanda dan Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Cara Mencegah. (n.d.).
Retrieved April 10, 2021,
ANEMIA DEFISIENSI BESI | Fitriany | AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh.
(n.d.). Retrieved March 28, 2021,
Banjarnahor, soyanti. (2019). pentingnya dokumentasi dalam pengkajian keperawatan.
DeLoughery, T. G. (2014). Microcytic Anemia. New England Journal of Medicine, 371(14), 1324–
1331. Hygeia, M. (2016). No Title. Asuhan Keperawatan Dengan Mementukan Diagnosis
Keperawatan Hiraki Maslow, kertas karya diploma. KUSNIYAH, K. (2019).