Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
SKRIPSI
AMELIA
NIM: 140600176
MEDAN 2018
Amelia
x+43 halaman
TIM PENGUJI
KETUA : Erliera, drg., Sp. Ort (K).
ANGGOTA : Nurdiana, drg., Sp. PM
Prof. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D., Sp. Ort (K).
Nurhayati Harahap, drg., Sp. Ort (K).
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan
Penggunaan Piranti Ortodonti Cekat dengan Timbulnya Linea Alba Bukalis Pada
Mahasiswa FKG USU” sebagai satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran
Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, saran dan
bantuan dari berbagai pihak terutama kepada orang tua, R. Sihotang, D. Sitorus, serta
Kakak Yessy, Uli, dan Adik Bagas. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan
penghargaan yang tulus, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Dr. Trelia Boel, drg., Sp. RKG (K) sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara.
2. Erna Sulistyawati, drg., Sp. Ort (K) sebagai Ketua Departemen Ortodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
3. Erliera, drg., Sp. Ort (K) sebagai pembimbing dari Departemen Ortodonsia
yang telah meluangkan banyak tenaga, waktu dan pikiran untuk membimbing
serta memberikan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan sangat baik.
4. Nurdiana, drg., Sp. PM sebagai pembimbing dari Departemen Penyakit Mulut
yang telah meluangkan banyak tenaga, waktu dan pikiran untuk membimbing
serta memberikan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan sangat baik.
5. Prof. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D., Sp. Ort (K) sebagai penguji yang telah
memberikan saran dan masukan untuk penulis.
6. Nurhayati Harahap, drg., Sp. Ort (K) sebagai penguji yang telah memberikan
saran dan masukan untuk penulis.
7. Aida Fadhillah Darwis, drg., MDSc sebagai penasehat akademik atas motivasi
dan bantuan selama masa pendidikan di FKG USU.
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Ortodonsia Universitas
Sumatera Utara atas bantuan dan motivasinya.
9. Seluruh mahasiswa FKG baik yang masih kuliah dan koas yang telah bersedia
serta meluangkan waktu menjadi subjek penelitian.
10. Kedua-belasan, yaitu: Lidya, Ester, Dicky, Mahranissa, Dinda, Sarah TP,
Ocha, Shinta, Evelin, Amelia K, Nurul.
11. Teman-teman seperbimbingan Bintang Sedarlina, Veranyca Chiuman dan
Wihda Munawarah.
12. Teman-teman seperjuangan skripsi di Departemen Ortodonsia FKG USU,
yaitu: Istaria Iskandar, dkk.
13. Semua pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam
penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis menerima dengan terbuka berbagai kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat menjadi
sumbangan buah pikir yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu kedokteran
gigi dan masyarakat.
(Amelia)
NIM: 140600176
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 17
3.1 Jenis penelitian ........................................................................................ 17
3.2 Tempat dan waktu penelitian .................................................................. 17
3.3 Populasi dan sampel ................................................................................ 17
3.3.1 Populasi ................................................................................................... 17
3.3.2 Cara sampling ......................................................................................... 17
3.3.3 Besar sampel ........................................................................................... 18
3.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi .................................................................... 19
3.4.1 Kriteria Inklusi ........................................................................................ 19
3.4.2 Kriteria Ekslusi ....................................................................................... 19
3.5 Variabel penelitian .................................................................................. 20
3.5.1 Variabel bebas ......................................................................................... 20
3.5.2 Variabel tergantung ................................................................................. 20
3.5.3 Variabel terkendali .................................................................................. 20
3.5.4 Variabel tidak terkendali ......................................................................... 20
3.6 Definisi operasional ................................................................................ 20
3.7 Sarana penelitian ..................................................................................... 22
3.7.1 Alat .................................................................................................... 22
3.7.2 Bahan .................................................................................................... 23
3.8 Prosedur penelitian ................................................................................. 24
3.8.1 Cara pengumpulan data........................................................................... 24
3.8.2 Prosedur kerja ......................................................................................... 24
3.8.3 Skema alur penelitian .............................................................................. 27
3.9 Pengumpulan data dan analisa data ........................................................ 28
3.10 Etika penelitian ....................................................................................... 28
Lampiran
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2. Prevalensi linea alba bukalis pada mahasiswa FKG USU pada
kelompok kontrol dan subjek penelitian (n=110 orang) ................... 30
Tabel 4. Prevalensi Linea Alba Bukalis pada Mahasiswa FKG USU yang
menggunakan dan tidak menggunakan piranti ortodonti
berdasarkan lokasi yang setentang dengan mukosa bukal (n=110) .. 31
Tabel 5. Prevalensi Linea Alba Bukalis pada Mahasiswa FKG USU yang
menggunakan piranti ortodonti cekat berdasarkan komponen
Braket dan Tube/Band yang setentang dan berkontak dengan
mukosa bukal (n=55) ........................................................................ 31
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kuesioner hubungan penggunaan piranti ortodonti cekat dengan timbulnya
linea alba bukalis pada mahasiswa FKG USU.
2. Lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian.
3. Lembar persetujuan setelah penjelasan (Informed Consent).
4. Rincian biaya penelitian
5. Analisi statistik
6. Curriculum Vitae (CV)
7. Ethical Clearance
8. Data hasil pemeriksaan Linea Alba Bukalis pada mahasiswa FKG USU
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Hipotesis
Terdapat hubungan penggunaan piranti ortodonti cekat dengan timbulnya
linea alba bukalis pada mahasiswa FKG USU.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Maloklusi
Maloklusi adalah manifestasi variasi morfologi yang terkait dengan
perkembangan gigi geligi yang tidak teratur dan hubungan lengkung gigi yang
terletak di luar rentang ideal.18,19 Penyebab utama maloklusi terjadi selama proses
perkembangan dimana faktor genetik dan lingkungan turut berkontribusi dalam
proses perkembangan maloklusi skeletal dan dental. 20 Akibat dari keadaan maloklusi
dapat menyebabkan disfungsi oral, peningkatan terjadinya trauma, penyakit
periodontal dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hidup
individu.21 Maloklusi yang parah dapat menyebabkan menurunnya rasa percaya diri
seseorang dalam hubungan sosial karena keadaan gigi geligi dan morfologi wajah
yang kurang baik.22
Maloklusi dapat dirawat dengan perawatan ortodonti. 23 Tujuan perawatan
ortodonti dalam mengatasi keadaan maloklusi adalah untuk memperbaiki masalah
fungsional dan estetis pada daerah dentofasial yang melibatkan tiga sistem jaringan
utama yang terfokus kepada perkembangan dentofasial, yaitu pertumbuhan gigi-
geligi, kraniofasial skeletal, serta otot-otot wajah dan rahang.1,22 Alasan utama dapat
dilakukannya perawatan ortodonti adalah untuk memperbaiki fungsi gigi geligi,
memperbaiki kesehatan rongga mulut dan estetis.24 Perawatan ortodonti dapat
meningkatkan kualitas hidup dan harga diri, sehingga memberikan manfaat
psikososial penting dari aspek gigi geligi dan estetika wajah. 20 Pembuatan rencana
perawatan ortodonti penting dilakukan untuk mendapatkan evaluasi terhadap derajat
keparahan maloklusi untuk memperoleh perawatan ortodonti yang maksimal. 23
Tindakan perawatan ortodonti interseptif dilakukan khususnya pada masa
periode gigi desidui dan awal masa gigi bercampur dengan tujuan untuk mencegah
A B C
Gambar 1. A. Piranti ortodonti lepasan untuk rahang atas,32 B. Adam’s clasp,33 dan
C. Piranti ortodonti lepasan untuk rahang bawah.32
2. Trauma mekanis
Penggunaan dari piranti ortodonti cekat dapat menyebabkan trauma mekanis
pada jaringan lunak di rongga mulut. Piranti ortodonti yang kasar dan rusak dapat
menyebabkan iritasi pada mukosa dan mengakibatkan timbulnya lesi. 5 Berikut ini
adalah beberapa lesi jaringan lunak di rongga mulut yang diakibatkan dari
penggunaan piranti ortodonti:
Traumatik Ulser
Traumatik ulser merupakan lesi yang paling sering dijumpai pada mukosa
rongga mulut akibat dari penggunaan piranti ortodonti. 6 Lokasi yang paling sering
dijumpai adalah mukosa bukal, labial, lateral lidah, dan palatum. Patofisiologi dari
traumatik ulser secara histologi yaitu terdapat membran fibrinopurulen dangen
ketebalan yang berbeda, pada membran tersebut terdapat fibrin yang bercampur
dengan neutrofil dan jaringan epitel didapati daerah hiperplastik yang menunjukan
hiperkeratosis, serta terdapat sel-sel inflamasi yang infiltrasi ke jaringan granulasi,
diantaranya limfosit, neutrofil, dan sel plasma.54
Gambaran klinis dari traumatik ulser adalah ulser yang dikelilingi oleh zona
eritema yang ditutupi jaringan fibrinopurulen berwarna kuning yang dapat dilepas.54
Morsicatio Buccarum
Lesi putih pada mukosa yang terjadi akibat iritasi kronis karena mengisap,
mengigit dan mengunyah. Lesi umumnya ditemukan secara bilateral pada mukosa
bukal anterior di sepanjang bidang oklusi. Lesi biasanya menebal dan terdapat
jaringan parut berwarna putih yang dijumpai dengan daerah eritema dan ulserasi
karena sering dijumpai bersamaan dengan lesi traumatik di bibir atau lidah.55
Gambaran histopatologi dari lesi morsicatio buccarum menunjukkan adanya
hiperkeratosis dengan permukaan yang kasar dan terdapat lapisan keratin dan
akantosis dengan kolonisasi dari bakteri.56
A B
C D
Gambar 3. A. Trauma pada mukosa pipi akibat archwire yang terlalu panjang, 52 B.
Lesi hiperkeratosis yang berhubungan dengan piranti ortodonti cekat, 1 C.
Panah a. Leukoedema;b. Linea alba;c. Traumatik ulser, 54 serta D.
Morsicatio Buccarum.59
Tube Morsicatio
buccarum
Braket Hiperkeratosis
(Linea Alba)
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
n = { Zα √ + Zβ√ }2
(Pa – P0)2
n = { 1,96 √ + 1,282√ }2
(0,2 – 0,1)2
n = 110
Total besar sampel minimum yang didapati adalah 110. Kelompok kontrol
memiliki jumlah yang sama dengan kelompok sampel. Jadi, total subyek penelitian
yang dibutuhkan pada setiap kelompok sebesar 55.
Skala
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur
Linea Alba Lesi hiperkeratosis Pemeriksaan - Terdapat linea Kategorik
(Kontrol) yang diakibatkan Intra oral alba pada mukosa
karena terjadi iritan menggunakan bukal yang
mekanis yang terjadi alat setentang bidang
secara unilateral atau diagnostik oklusal yang
bilateral di mukosa memanjang secara
bukal yang horizontal.
menyerupai garis - Tidak terdapat
putih yang setentang linea alba pada
bidang oklusal dan mukosa bukal
memanjang secara yang setentang
horizontal. Lesi yang bidang oklusal
tidak dapat yang memanjang
dihilangkan dengan secara horizontal.
cara digosok.
Linea Alba Lesi hiperkeratosis Pemeriksaan - Terdapat linea Kategorik
(Subjek yang diakibatkan Intra oral alba pada mukosa
Penelitian) karena terjadi iritan menggunakan bukal yang
mekanis yang alat berkontak
diakibatkan diagnostik langsung dan
komponen-komponen setentang dengan
piranti ortodonti komponen piranti
cekat yang temukan ortodonti,
pada mukosa bukal menyerupai garis
yang berkontak putih yang
langsung dan memanjang secara
setentang dengan horizontal.
komponen piranti - Tidak terdapat
(braket, arch wire, linea alba pada
tube, band), mukosa bukal
menyerupai garis yang berkontak
putih yang langsung dan
memanjang secara setentang dengan
horizontal. komponen piranti
ortodonti,
menyerupai garis
putih yang
memanjang secara
horizontal.
Skala
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur
Lama Lamanya Wawancara 1= <2 Tahun Kategorik
penggunaan menggunakan piranti 2= 2-4 Tahun
piranti ortodonti minimal 5 3= >4 Tahun
ortodonti bulan karena dalam
cekat kurun waktu tersebut
terjadi adaptasi antara
piranti ortodonti cekat
dengan mukosa di
rongga mulut.
A B
A B
1 2 3
1 2
B
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Gambar 7. (A). Linea alba bukalis berdasarkan lokasi: 1. Rahang atas; 2. Bidang
Oklusal; 3. Rahang bawah. (B). Linea alba bukalis yang berkontak
dengan komponen ortodonti cekat: 1. Braket; 2. Tube/Band
Persiapan Penelitian
Populasi
Sampel
Ananlisis Data
2. Ethical clearance
Peneliti mengajukan lembar persetujuan pelaksanaan penelitian kepada
Komisi Etik Penelitian Kesehatan berdasarkan ketentuan etika yang bersifat
Internasional maupun Nasional.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Prevalensi Linea Alba Bukalis pada Mahasiswa FKG USU berdasarkan
jenis kelamin (n=55 orang)
Linea Alba Bukalis
Subjek Kontrol
Jenis Kelamin
Ya Tidak Ya Tidak
N N
n % n % n % n %
Perempuan 45 44 97,8 1 2,2 29 25 86,2 4 13,8
Laki-Laki 10 10 100 0 0,0 26 19 73,1 7 26,9
Tabel 2. Prevalensi linea alba bukalis pada mahasiswa FKG USU pada kelompok
kontrol dan subjek penelitian (n=110 orang)
Linea Alba Bukalis
Kelompok N Ya Tidak
N % n %
Subjek 55 54 98,2 1 1,8
Kontrol 55 44 80 11 40
Tabel 3. Hubungan penggunaan piranti ortodonti cekat dengan timbulnya linea alba
bukalis pada mahasiswa FKG USU (n=110 orang)
Linea Alba Bukalis P
Kelompok N Ya Tidak (2 sisi)
n % n %
Subjek 55 54 98,2 1 1,8 0,004
Kontrol 55 44 80 11 40
Prevalensi linea alba tertinggi di mukosa bukal yang setentang gigi rahang
atas kanan sebesar 31 orang (28,2%) dan kiri 36 orang (32,7%) yang terdapat pada
kelompok subjek. Prevalensi linea alba tertinggi di mukosa bukal yang setentang gigi
rahang bawah kanan sebesar 35 orang (31,8%) dan kiri 37 orang (33,6%) yang
terdapat pada kelompok subjek. Prevalensi linea alba tertinggi di mukosa bukal
setentang bidang oklusal kanan sebesar 38 orang (34,5%) dan kiri 35 orang (31,8%)
terdapat pada kelompok kontrol (Tabel 4).
Tabel 4. Prevalensi Linea Alba Bukalis pada Mahasiswa FKG USU yang
menggunakan dan tidak menggunakan piranti ortodonti berdasarkan lokasi
yang setentang dengan mukosa bukal (n=110)
Linea Alba Bukalis
Lokasi
Subjek % Kontrol %
Gigi rahang atas Kanan 31 28,3 1 0,9
(n=110) Kiri 36 32,7 0 0,0
Gigi rahang bawah Kanan 35 31,8 0 0,0
(n=110) Kiri 37 33,6 0 0,0
Bidang Oklusal Kanan 0 0,0 38 34,5
(n=110) Kiri 0 0,0 35 31,8
Tabel 5. Prevalensi Linea Alba Bukalis pada Mahasiswa FKG USU yang
menggunakan piranti ortodonti cekat berdasarkan komponen Braket dan
Tube/Band yang setentang dan berkontak dengan mukosa bukal (n=55)
Linea Alba Bukalis
Lokasi
Braket % Tube/Band %
Rahang atas Kanan 31 56,4 29 52,7
(n=55) Kiri 33 60 35 63,6
Rahang bawah Kanan 33 60 34 61,8
(n=55) Kiri 37 67,3 35 63,6
Bidang Oklusal Kanan 0 0 0 0
(n=55) Kiri 0 0 0 0
Tabel 7. Hubungan timbulnya linea alba bukalis terhadap lama penggunaan piranti
ortodonti cekat pada mahasiswa FKG USU
Linea Alba Bukalis P
Lama Penggunaan N Ya Tidak (Signifikansi)
n % n %
<2 Tahun 24 24 100 0 0,0
0,524
2-4 Tahun 24 23 95,8 1 4,2
>4 Tahun 7 7 100 0 0,0
BAB 5
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi linea alba bukalis tertinggi pada
jenis kelamin perempuan sebesar 44 orang (97,8%) pada kelompok subjek. Prevalensi
linea alba bukalis tertinggi pada jenis kelamin laki-laki sebesar 19 orang (73,1%)
pada kelompok kontrol. Prevalensi terdapatnya linea alba bukalis lebih tinggi
ditemukan pada jenis kelamin perempuan dibandingkan pada jenis kelamin laki-laki.
Akan tetapi, jumlah antara perempuan dan laki-laki pada penelitian ini tidak
terdistribusi dengan normal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi dari penggunaan piranti
ortodonti cekat terhadap timbulnya linea alba bukalis pada mahasiswa FKG USU
adalah 98,2%. Prevalensi timbulnya linea alba pada kelompok yang tidak
menggunakan piranti ortodonti cekat adalah sebesar 80%. Prevalensi ini lebih tinggi
dari hasil penelitian Piquero dkk., yang melakukan penelitian pada 224 orang yang
tidak menggunakan piranti ortodonti cekat terhadap timbulnya linea alba bukalis,
yaitu 61,5% di Fakultas Kedokteran Gigi Tokyo. Perbedaan pada penelitian ini
disebabkan oleh adanya perbedaan kriteria pada pemilihan subjek penelitian, dimana
pada penelitian Piquero dkk., subjek penelitian memiliki kelainan pada TMJ. 64 Hasil
penelitian ini lebih tinggi dari penelitian sebelumnya karena hasil pemeriksaan klinis
terhadap linea alba bukalis pada kelompok yang tidak menggunakan piranti ortodonti
cekat disebabkan iritasi mekanis, yaitu menggigit pipi yang tidak disengaja serta rata-
rata sampel memiliki karies yang tidak dirawat pada gigi geligi posterior.
Berdasarkan uji statistik Chi-Square (Tabel 3) menunjukan bahwa terdapat
hubungan signifikan dari penggunaan piranti ortodonti cekat dengan timbulnya linea
alba di mukosa bukal (P= 0,004). Komponen ortodonti cekat yang berkontak
langsung dan menekan mukosa dapat menyebabkan trauma iritasi. Akibat yang
terjadi adalah penebalan hiperkeratosis dan oedem pada lapisan intraseluler di epitel
jaringan7 dan menurut Kwon dkk., iritasi kronis yang terus-menerus dapat
meningkatkan jumlah sel epitel pada lapisan superfisial yang disebabkan proses
keratinisasi pada mukosa.69
. Prevalensi linea alba bukalis tertinggi pada kelompok kurang dari 2 tahun
sebesar 24 orang, dimana seluruh sampel memiliki linea alba bukalis (100%), namun
data tersebut tidak terdistribusi dengan normal. Hasil uji statistik non-parametrik
Kruskal-Wallis (Tabel 7) menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
dari lama penggunaan piranti ortodonti cekat dengan timbulnya linea alba bukalis
(P=0,524). Hasil penelitian ini berbeda dari hasil penelitian sebelumnya. Menurut
Mei dkk., menyatakan bahwa setelah 30 hari pemasangan piranti ortodonti cekat
dapat menyebabkan timbulnya lapisan tipis hiperkeratosis pada mukosa bukal sebagai
respon terhadap iritan mekanis dari komponen ortodonti cekat. 10 Hasil penelitian
Ahmed dkk., melakukan pengamatan selama 5 bulan terhadap iritiasi komponen
ortodonti cekat dengan mukosa, hasilnya ditemukan lesi hiperkeratosis yang
diakibatkan komponen ortodonti cekat.6 Perbedaan pada penelitian ini dapat terjadi
karena terdapat perbedaan dari cara pemeriksaan linea alba bukalis. Pemeriksaan
linea alba bukalis pada penelitian ini hanya melihat ada tidaknya linea alba pada
mukosa bukal dan tidak dilakukan pengukuran terhadap ketebalan atau lebar dari
linea alba di mukosa bukal, sehingga hasil dari uji statistik menyatakan bahwa tidak
ada hubungan yang signifikan dari lama penggunaan piranti ortodonti cekat.
BAB 6
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian hubungan penggunaan piranti ortodonti cekat
dengan timbulnya linea alba bukalis pada mahasiswa FKG USU, dapat disimpulkan
1. Prevalensi linea alba bukalis tertinggi berdasarkan jenis kelamin pada
mahasiswa FKG USU yang menggunakan piranti ortodonti cekat adalah
perempuan sebesar 44 orang (97,8% /n=45) dan kelompok yang tidak
menggunakan piranti ortodonti cekat adalah perempuan sebesar 25 orang
(86,2% /n=29).
2. Prevalensi linea alba bukalis pada kelompok subjek sebesar 54 orang
(98,2% /n=55) dan pada kelompok kontrol sebesar 40 orang (80% /n=55).
3. Berdasarkan uji statistik chi-square, terdapat hubungan yang signifikan
dari penggunaan piranti ortodonti cekat dengan timbulnya linea alba
bukalis pada mahasiswa FKG USU (P= 0,004).
4. Prevalensi linea alba bukalis tertinggi berdasarkan lokasi pada kelompok
subjek sebesar 37 orang (33,6% /n=110) di regio rahang bawah kiri.
Prevalensi linea alba bukalis tertinggi berdasarkan lokasi pada kelompok
kontrol sebesar 38 orang (34,5% /n=110) di mukosa bukal kanan
setentang bidang oklusal.
5. Prevalensi linea alba bukalis tertinggi yang berkontak dengan komponen
braket sebesar 37 orang (67,3% /n=55) dan komponen tube/band sebesar
35 orang (63,6% /n=55).
6. Prevalensi linea alba bukalis tertinggi pada kelompok kurang dari 2 tahun
sebesar 24 orang, dimana seluruh sampel memiliki linea alba bukalis
(100%), namun data tersebut tidak terdistribusi dengan normal.
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Bhalaji SI. Orthodontics The Art and Science. 3 rd ed., New Delhi:
Arya(Medi)Publishing House. 2004: 301-28.
2. Col PK, Brig SM, Col AK, Col RM. Prevalence of malocclusion and
orthodontic treatment need in schoolchildren-an epidemiological study.
Medical Journal Armed Forces India 2013; 69: 369-74.
3. Prabhakar RR, Saravanan R, Karthikeyan MK, Vishnuchandran C, Sudeepthi.
Prevalence of malocclusion and need for early orthodontic treatment and
children. JODR 2014; 8(5): 60-1.
4. Moyers RE. Handbook of orthodontics. 4th ed., Chicago: Year book medical
publisher,Inc. 1988: 4,306,511.
5. Travess H, Harry-Roberts D, Sandy J. Orthodontics. Part 6: Risk in
orthodontic treatment. British Dent J 2004; 196(2): 71-7.
6. Ahmed AG, Zardawi FM, Mohammed GN. Oral Mucosal and Periodontal
Changes of Patients under Treatment with Manual Invisalign and Fixed Labial
Orthodontic Appliances. IOSR-JDMS 2015; 14(3): 102-7.
7. Arruda EP dkk. Preclinical Alteration Of Oral Epithelial Cells in Contact
With Orthodontic Appliances. Biomed Pap Med Fac Univ Palacky Olomouc
Czech Repub 2011; 155(3): 299-304.
8. Baricevic M, Stipetic-Mravak M, Majstorovic M, Baranovic M, Baricevic D,
Loncar B. Oral mucosal lesions during orthodontic treatment. Int J of
Pediatric Dent 2010: 96-102.
9. Pires L, Oliveira A, Silva H, Oliveira P, Santos P, Pinheiro F. Can shielded
brackets reduces mucosa alteration and increase comfort perception in
orthodontics patients in the first 3 days of treatment? A single-blind
randomized controlled trial. AJO-DO 2015; 148(6): 956-66.
10. Mei RM, Lima AA, Filho JC, Tanaka OM, Filho OG, Camargo ES. A
cytological analysis of the oral mucosa adjacent to orthodontic devices. Eur J
Gen Dent 2013; 2(2): 119-23.
11. Pereira BR, Tanaka OM, Lima AA, Filho OG, Maruo H, Camargo ES. Metal
and Ceramic Bracket Effects on Human Buccal Mucosa Epithelial Cells.
Angle Orthodontist 2009; 79(2): 375-8.
12. Kvam E, Bondevik O, Gjerdet NR. Traumatic ulcers and pain in adults during
orthodontic treatment. Community Dent Oral Epidemiol 1989; 17: 154-7.
13. Silverman SJ, Becks H, Farber SM. The diagnostic value of intraoral
cytology. J Dent Res 1958; 37(2): 195-205.
14. Kumar V, Abbas A, Faustro N, Cotran R. Robbins and Cotran Pathologic
Basis of Disease.7th ed., Philadelphia, Pa: Elsevier Saunders. 2005.
15. Langlais, RP. Atlas berwarna lesi mulut yang sering ditemukan. Alih bahasa.
Suta T. -Ed.4-. Jakarta: EGC., 2013: 132-3.
16. Mizutani S, dkk. Factors related to the formation of buccal mucosa ridging in
university students. Acta Odontolgica Scandinavica 2014; 72: 58-63.
17. Ali M, Joseph B, Sundaram D. Prevalence of oral mucosal lesions in patient
of the Kuwait University Dental Center. The Saudi Dent J 2013; 25: 111-8.
18. Mtaya M, Brudvik P, Astrom AN. Prevalence of malocclusion and its
relationship with socio-demographic factors, dental caries, and oral hygiene in
12-to-12-year-old Tanzania schoolchildren. European journal of orthodontics
2009; 31: 467-476.
19. Thilander B, Pena L, Infante C, Parada SS, Mayorga C. Prevalence of
malocclusion and orthodontic treatment need in children and adolescents in
Bogota, Colombia. An epidemiological study related to different stages of
dental development. European Journal of Orthodontics 2001; 23: 153-167.
20. Vig KW, Fields HW. Facial Growth and Management of Orthodontic
Problems 2000. Pediatric oral health: 1085-1190.
21. Kaselo E, Jagomagi T, Voog U. Malocclusion and the need for orthodontic
treatment in patients with temporomandibular dysfunction. Stomatologija,
Baltic Dental and Maxillofacial Journal 2007; 9: 79-85.
22. Choi SH, Kim JS, Cha JY, Hwang CJ. Effect of malocclusion severity on oral
health-related quality of life and food intake ability in a korean population.
AJO-DO 2016; 149: 384-90.
23. Avinash B, Shivalinga BM, Balasubramanian S, Shekar S. The index of
orthodontic treatment need-a review. Int J of Recent Scientific Research 2015;
6(8): 5835-9.
24. Farahani-Ali. An insight into four orthodontic treatment need indices.
Progress in Orthodontics 2011; 12: 132-42.
25. Schopf P. Indication for and frequency of early orthodontic therapy or
interceptive measures. J Orofac Orthop 2003; (3): 186-201.
26. Krishnan V, Davidovitch Z. Cellular, molecular, and tissue-level reactions to
orthodontics force. AJO-DO 2006; 129: 469-e1-e32.
27. Keim RG, Gottlieb EL, Nelson AH. Vogels.2008 JCO Study of Orthodontic
Diagnosis and treatment procedures part I result and trends. JC 2008;
XLII(11): 625-40.
28. Shimazaki A, Kimura H, Inou N, Maki K. Development of a measurment
system for the mechanical load of functional appliances. Journal of
Biomechanics 2017: 1-6.
29. Lindauer SJ. The Basics of Orthodontics Mechanics.Seminar in Orthodontic
2001; 7(1): 2-15.
30. Harry-Roberts D.Sandy J. Orthodontics part 5:Appliance choices. British
DenJ 2001; 196(1): 9-18.
31. Littlewood SJ, Tait AG, Mandall NA, Lewis DH. The role of removable
appliances in contemporary orthodontics. British Dent J 2001; 191(6): 304-9.
32. Zafarmand AH, Zafarmand MH. Removable orthodontic appliances: new
perspective on capabilities. European Journal of Pediatric Dentistry 2013;
14(2): 160-66.
No. Sampel :
Tanggal :
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : (L/P)
Nim :
Telepon/HP :
Usia :
KRITERIA
No Kriteria Ya/Tidak Keterangan
1. Menggunakan piranti ortodonti Lama penggunaan:
cekat
2. Aktif melakukan kontrol berkala Kontrol terakhir:
3. Memiliki kebiasaan mengunyah
satu sisi
4. Memiliki kebiasaan menghisap
pipi
B. LOKASI LESI
Linea Alba*
Jaringan Lunak Mulut
Ya/Tidak** Band/Tube Braket
Setentang piranti
ortodonti yang melekat Kanan
pada gigi geligi di
rahang atas Kiri
Mukosa Setentang piranti
Kanan
bukal ortodonti yang melekat
pada gigi geligi di
Kiri
rahang bawah
Setentang bidang Kanan
Oklusal Kiri
* Ya (V) / Tidak (-); **Untuk kelompok kontrol
Selamat Pagi/Siang
Saudara/i
Peneliti,
(Amelia)
Setelah mendapat penjelasan mengenai penelitian dan apa yang akan dilakukan,
diperiksa dan didapatkan pada penelitian yang berjudul:
Maka dengan surat ini saya menyatakan dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan
bersedia berpartisipasi menjadi subjek dalam penelitian ini.
Medan, ............................
Yang menyetujui,
Saksi Subjek Penelitian
(.................................) (.................................)
RINCIAN BIAYA
1. Biaya Penelitian
a. Cheek retractor : Rp 118.000
b. Larutan antiseptik : Rp 50.000,-
c. Alas kerja : Rp 100.000,-
d. Celemek : Rp 100.000,-
e. Masker : Rp 25.000,-
f. Sarung tangan : Rp 40.000,-
g. Kapas dan Tisu : Rp 20.000,-
Total : Rp 1.163.000,-
Distribusi jenis kelamin dan linea alba bukalis pada mahasiswa FKG USU
Kelompok Subjek
Linea_alba_S
Ya Tidak Total
Laki-Laki Count 10 0 10
Total Count 54 1 55
Kelompok Kontrol
Linea_alba_K
Ya Tidak Total
Laki-Laki Count 19 7 26
Total Count 44 11 55
Linea_Alba
Ya Tidak Total
Kontrol Count 44 11 55
Uji Chi-Square
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.00.
Linea_Alba
Ya Tidak Total
% within
100.0% .0% 100.0%
Lama_Penggunaan_Group
2-4 Count 23 1 24
% within
95.8% 4.2% 100.0%
Lama_Penggunaan_Group
>4 Count 7 0 7
% within
100.0% .0% 100.0%
Lama_Penggunaan_Group
Total Count 54 1 55
% within
98.2% 1.8% 100.0%
Lama_Penggunaan_Group
Ranks
Penggu
naan_2 N Mean Rank
2-4 24 28.65
>4 7 27.50
Total 55
a,b
Test Statistics
Linea_A_Sub
Chi-Square 1.292
df 2
b. Grouping Variable:
Penggunaan_2
Kewarganegaraan : Indonesia
Telepon/HP : 081221386948
Email : ameliashtng@yahoo.com
PENDIDIKAN