Analisis Pengendapan
Analisis Pengendapan
Analisis Pengendapan
Pada praktikum kali ini memiliki dua tujuan yaitu standarisasi larutan AgNO 3
0.01 M dengan NaCl p.a sebagai baku dan penentuan kadar NaCl dalam garam
dapur merk “Cap Kapal”. Titrasi Argentometri ini memakai metode mohr
sehingga indicator yang dipakai adalah K2CrO4.
Endapan putih
Saat titrasi, penggoyangan Erlenmeyer harus cepat dan kuat agar Ag + tidak
teroksidasi menjadi AgO yang mengakibatkan titik akhir titrasi sulit
dicapai dan tidak tajam. Titrasi ini terus dilakukan sampai larutan dalam
Erlenmeyer berubah warna menjadi merah bata. Perubahan ini
menandakan titik akhir titrasi telah dicapai dan titrasi harus dihentikan
agar tidak kelebihan titran. Perubahan warna ini disebabkan saat titrasi
NaCl yang sudah habis bereaksi dengan AgNO 3, sedangkan AgNO3 yang
masih tersisa bereaksi dengan indicator K2CrO4 sehingga terbentuk
endapan merah bata. Persamaan reaksinya adalah :
AgCl (s) + K2CrO4 (aq) → Ag2CrO4 (s) + KCl (aq)
Endapan putih
Saat titik ekivalen terjadi, Cl- habis bereaksi dengan Ag+, sedangkan Ag+
yang tersisa bereaksi dengan CrO42- membentuk endapan merah bata
Ag2CrO4. Adanya perubahan warna merah bata ini menunjukkan titik akhir
titrasi telah dicapai. Persamaan reaksinya yaitu :
AgCl (s) + K2CrO4 (aq) → Ag2CrO4 (s) + KCl (aq)