Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

5203021016_Nikko UTS

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

1.

a. Titik Akhir dalam asidimetri adalah suatu titik dimana kita bisa amati dengan visual
(mata). Titik tersebut bisa diamati karena terjadi perubahan warna dari zat indiator. Titik
tersebut menandakan titik berhentinya titrasi, dimana larutan titrat telah dinetralisasi
b. Titik dalam suatu titrasi dimana jumlah ekivalen titrant sama dengan jumlah ekivalen
analit. Titik ekivalen tidak bisa dilihat oleh mata, melainkan menggunakan perhitungan
N1V1 = N2V2, dimana N adalah Normalitas dan V adalah volume yang dipakai dalam
proses titrasi
c. Ditulis tangan (halaman belakangan)

2.
a. Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan di halaman belakangan, diketahui
bahwa 35,55 g KMnO4 padatan diperlukan untuk membuat larutan 1,5 N sebanyak 750
mL. Padatan tersebut ditimbang menggunakan neraca kasar dan dilarutkan dalam
aquades sampai 750 mL dengan glass beaker dan diaduk menggunakan batang
pengaduk hingga larutan sempurna. Larutan tersebut kemudian dipanaskan selama 1 jam
lalu didinginkan. Larutan yang sudah dipanaskan kemudian disaring dan disimpan di
dalam botol coklat di tempat yang gelap dan tertutup agar tidak berreaksi dengan cahaya
b. Pemanasan sebelum dilakukan titrasi dilakukan sebagai katalis untuk mempercepat
proses titrasi. Jika tidak dipanaskan, maka reaksi antara KMnO4 dengan asam oksalat
akan berjalan dengan sangat lambat.
c. Penggunaan asam sulfat dalam titrasi adalah untuk memberi suasana asam dalam proses
titrasi. Titik akhir titrasi akan lebih mud ajika dilakukan keadaan asam. Asam mineral
tidak bisa digunakan dalam permanganometri karena kemungkinan besar akan terjadi
reaksi pada saat suhu tinggi. HCl adalah asam mineral yang akan menjadi gas Cl2 jika
dipanaskan dalam suhu tinggi. Ini akan memberi hasil yang tidak akurat pada proses
titrasi.
d. Reaksi tersebut dipanggil redox karena terjadi reduksi dan oksidasi, dimana KMnO4
direduksi oleh asam oksalat (reaksi ditulis tangan)

3.
a. Awalnya, AgNO3 akan bereaksi dengan NaCl membentuk endapan AgCl yang berwarna
putih. Jika semua Cl- dalam NaCl habis, maka Ag+ dari AgNO3 akan bereaksi dengan
CrO42- dari indikator K2CrO4. Reaksi tersebut akan menghasilkan Ag2CrO4 yang
berwarna merah, menandakan bahwa titik akhir telah tercapai.
b. Indikator K2CrO4 sering digunakan dalam titrasi argentometri karena produknya yang
menghasilkan endapan Ag2CrO4. Endapan tersebut warna merah bata yang sangat jelas
maka Indikator ini sangat cocok dalam titrasi argentometri. Indikator ini pun juga sangat
cocok karena solubilitasnya yang lebih besar dibandingkan AgNO3. Reaksi AgCl dapat
terjadi sebagai reaksi pertama karena solubilitas yang lebih kecil dalam reaksi AgNO3 +
NaCl yang menghailkan endapan AgCl dibanding K2CrO4 + AgNO3 yang menghasilkan
endapan Ag2CrO4 (perhitungan ditulis tangan).
c. Perak Klorida (AgCl)

4.
a.
1. Ditulis Tangan
2. Berdasarkan perhitungan, didapatkan kesadahan sementara sebesar 90 mg/L. Ini
menunjukkan bahwa tipe airnya adalah air sedang (moderately hard). Walaupun air
sampel adalah air sedang, air tersebut memiliki ppm CaCO3 sebesar 90 mg/L. “Syarat
sebagai air minum adalah air yang mempunyai kesadahan tidak boleh memiliki nilai
kesadahan lebih dari 100 mg/L CaCO3.” Ini menunjukkan bahwa air sampel tersebut
layak diminum, walaupun angka ppm CaCO3-nya cukup besar.
b. Indikator EBT adalah indikator yang sering digunakan dalam kompleksometri karena
perubahan warnanya saat membuat senyawa kompleks. Saat membuat senyawa
kompleks, warna biru akan muncul menandakan titik akhir. Indikator EBT baik
digunakan dalam pH 10.
Reaksi yang terjadi akan

Anda mungkin juga menyukai