125-Article Text-455-1-10-20180605
125-Article Text-455-1-10-20180605
125-Article Text-455-1-10-20180605
ABSTRAK
Teknik budidaya tanaman buah dalam pot yang lebih dikenal dengan istilah
“tabulampot” menjadi trend khususnya bagi masyarakat di wilayah perkotaan masa
sekarang. Hal ini disebabkan karena adanya masalah keterbatasan lahan di
perkotaan, namun masyarakat membutuhkan tanaman buah di sekitar rumah untuk
memenuhi kebutuhan pangannya. Adapun jenis buah yang dapat
dibudidayakan dengan tabulampot, antara lain mangga, jambu air, jambu biji, jeruk,
belimbing, buah naga, kedondong, lengkeng, nangka mini, melon, sawo, manggis,
duku, jambu bol, alpukat, dan durian.
Budidaya tanaman buah dalam pot harus memenuhi beberapa syarat yang
perlu diperhatikan, antara lain iklim yang harus sesuai dengan jenis tanaman buah
yang akan ditanam dalam pot; pemilihan bibit yang baik, kuat, dan cukup umur
apakah bibit tersebut merupakan hasil perbanyakan generatif (dari biji) maupun
hasil perbanyakan vegetatif (cangkok, okulasi, stek, merunduk, dan
menyambung/grafting; media tanam yang tepat (misalnya campuran tanah, kompos
dan arang sekam ataupun campuran tanah, pupuk kambing, dan sekam padi dengan
komposisi 1:1:1) dan ukuran pot yang proporsional dengan jenis tanaman buahnya;
pemupukan yang efektif; penyiraman yang rutin sekali dalam sehari; pengendalian
hama, penyakit, dan gulma, serta pemangkasan yang tepat.
38
biji, jeruk, belimbing, buah naga, dan (Turang, 2015) ada beberapa syarat
kedondong. budidaya tabulampot yang perlu
b) Tanaman dengan kategori cukup sulit diperhatikan, antara lain :
berbuah, dapat mulai berbuah saat 1. Sesuaikan iklim dengan jenis tanaman
berumur 1,53 tahun, diantaranya buah yang akan ditanam. Contoh :
lengkeng, nangka mini, melon, sawo, tanaman yang cocok untuk dataran
delima, dan anggur. tinggi, seperti lengkeng dan strawberry
c) Tanaman dengan kategori sulit berbuah tidak akan berhasil apabila ditanam di
, dapat mulai berbuah setelah berumur dataran rendah yang panas. Selain itu,
3 tahun atau lebih, diantaranya perbedaan lokasi penanaman juga akan
rambutan, manggis, duku, jambu bol, menyebabkan terjadinya perbedaan
alpukat, dan durian. warna buah yang dibudidayakan dalam
pot. Misalnya, jambu air varietas Madu
Deli Hijau (MDH) yang ditanam di
daerah dengan ketinggian 200 m dpl
berwarna hijau, sedangkan jambu MDH
yang ditanam di daerah dengan
ketinggian 600 m dpl berwarna krem
bersemburat kemerahan (Trubus,
2015).
2. Pilihlah bibit yang baik, kuat, dan
cukup umur, sehingga tidak terlalu
Gambar 1. Tabulampot Mangga lama untuk menghasilkan buah. Selain
itu, belilah bibit tanaman buah di
tempat penangkar yang terpercaya.
3. Media tanam yang tepat dan ukuran pot
yang digunakan harus proporsional
dengan jenis tanaman buahnya.
Biasanya media tanam terdiri dari tanah
yang subur, pupuk kandang sebagai
tambahan nutrisi, dan sekam atau pasir
sebagai bahan untuk memperlancar
drainase.
4. Pemupukan yang efektif. Karena
Gambar 2. Tabulampot Anggur keterbatasan akar untuk mencari nutrisi
dengan adanya batasan ukuran pot,
Budidaya Tabulampot maka perlu diberikan pupuk organik
Tanaman buah dalam pot atau yang mengandung unsur hara makro
tabulampot tumbuh, berkembang, dan (N, P, dan K) serta unsur hara mikro,
menghasilkan buah tidak semudah tanaman seperti Ca dan Mg.
buah yang dibudidayakan di alam bebas. 5. Pengendalian hama, penyakit, dan
Oleh karena itu, diperlukan beberapa gulma. Dimana secara berkala perlu
perlakuan khusus agar pertumbuhan dilakukan pengamatan kondisi
tabulampot mendekati normal. Menurut tanaman. Apabila terdapat gejala tidak
39
sehat pada tanaman buah, maka perlu Dimana ciri utama media tanam yang baik
dilakukan pengendalian segera baik adalah tidak gampang memadat meski telah
secara hayati maupun kimiawi. digunakan dalam kurun waktu cukup lama
6. Pemangkasan yang tepat. Adapun (Fauzi, 2013). Adapun media tanam yang
tujuan dari pemangkasan adalah untuk sering digunakan para pehobi tabulampot
memperpendek tanaman buah antara lain campuran tanah, kompos, dan
(disesuaikan dengan ukuran pot), arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Bisa
membentuk percabangan yang sesuai, juga campuran tanah, pupuk kambing, dan
dan merangsang keluarnya bunga. sekam padi dengan komposisi 1:1:1
(Alamtani, 2014).
Pembibitan Tabulampot Setelah menyiapkan media tanam,
Bibit tanaman merupakan hal yang langkah selanjutnya adalah menyiapkan pot
sangat menentukan tingkat keberhasilan sebagai wadah. Jenis pot dapat terbuat dari
tabulampot. Dimana ada dua jenis bibit tanah liat (gerabah), keramik, semen,
tanaman, yaitu bibit hasil perbanyakan plastik, logam (drum). Wadah tabulampot
generatif (dari biji) dan bibit hasil yang baik harus memiliki aerasi yang baik,
perbanyakan vegetatif (cangkok, okulasi, dan memiliki kaki atau alas yang
stek, merunduk, menyambung/grafting) memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal
yang dapat digunakan untuk tabulampot. ini penting untuk aliran drainase dan
Akan tetapi, perlu dipertimbangkan bahwa memudahkan pengawasan agar akar
prinsip utama pembudidayaan tabulampot tanaman tidak menembus tanah
adalah sisi artistik tanaman yang (Alamtani, 2014).
bersangkutan dalam hal ini berarti
tabulampot tumbuh dengan subur dan
menghasilkan buah. Oleh karena itu,
menurut (Alamtani, 2014) ada baiknya
untuk budidaya tabulampot menggunakan
bibit hasil perbanyakan vegetatif. Karena
bibit hasil vegetatif memiliki sifat tanaman
yang bisa dipastikan sama dengan sifat
induknya, sehingga keberhasilannya lebih
mudah diprediksi serta lebih cepat berbuah.
Gambar 3. Pot Gerabah
40
c. Pindahkan bibit ke dalam pot dan
sebaiknya dilakukan pada sore hari.
d. Lepaskan polibag tanaman dari bibit,
tapi jangan dibuang tanahnya.
e. Letakkan bibit dengan tanah yang
masih menempel ke dalam pot,
kemudian masukkan media baru hingga
penuh.
f. Siramlah bibit yang sudah dimasukkan
Gambar 5. Pot Keramik ke dalam pot dan letakkan pot di lokasi
yang tidak terkena sinar matahari
secara langsung selama 3-5 hari agar
bibit tidak stres.
Pemeliharaan Tabulampot
Tujuan utama penanaman tanaman
buah dalam pot adalah agar tanaman dapat
tumbuh dengan subur dan baik serta
menghasilkan buah. Dimana agar
tabulampot yang diusahakan dapat tumbuh
Gambar 6. Pot Semen dengan benar dan berbuah cepat,
diperlukan perawatan dan pemeliharaan
yang baik dan cermat.
1. Penyiraman
Penyiraman tanaman sebaiknya
dilakukan sekali dalam sehari dan
hindari penyiraman yang berlebihan
karena jumlah air yang berlebih
menyebabkan kebusukan. Selain itu,
harus dipastikan bahwa pot berlubang,
Gambar 7. Pot dari drum bekas sehingga air tidak tergenang. Siramkan
air pada media tanam secara langsung,
bukan pada daun tanaman. Hentikan
Penanaman Tabulampot
penyiraman apabila air telah mengalir
Menanam merupakan langkah awal
dari dasar pot (Pranadi, 2015).
untuk memperoleh tabulampot yang
2. Penggemburan Media Tanam
berkualitas. Menurut (Pranadi, 2015)
Penggemburan media tanam dilakukan
tahapan-tahapan dalam penanam
dengan menggunakan sekop kecil
tabulampot adalah sebagai berikut :
secara hati-hati agar tidak merusak akar
a. Siapkan media tanam berupa pasir,
tanaman. Lakukan proses
pupuk kandang, dan tanah dengan
penggemburan secara kontiniu sekali
perbandingan 1:1:1 lalu aduk hingga
dalam seminggu sambil membuang
merata.
gulma yang mungkin tumbuh di sekitar
b. Masukkan media tanam ke dalam pot
tanaman (Fauzi, 2013)
hingga 1/3 dari wadah.
41
3. Pemupukan lingkungan adalah mengkondisikan
Pemupukan secara berkala setidaknya lingkungannya seperti di alam dimana
dilakukan tiga bulan sekali. Dimana biasanya musim buah diawali dengan
untuk ukuran pot kecil, diperlukan 1 musim kering dan disusul dengan
sendok teh NPK/pot, sedangkan untuk musim hujan. Tanaman dikurangi
ukuran pot besar, dosis dapat penyiramannya seminimal mungkin
ditambahkan hingga 2-4 sendok makan sampai beberapa hari, kemudian
NPK/pot. Apabila diinginkan, disiram bersamaan dengan pemberian
pemupukan dapat dilakukan sebulan pupuk untuk merangsang keluarnya
sekali dengan dosis yang dikurangi. Hal bunga. Merangsang pembungaan
ini dikarenakan tabulampot yang terlalu dengan bahan kimia adalah dengan
rajin dipupuk dengan dosis yang tinggi penggunaan retardan (penghambat
dapat mengakibatkan tanaman pertumbuhan vegetatif), sehingga
menjulang tinggi dengan cabang yang cadangan makanannya dipaksa untuk
banyak dan daun yang rimbun, tanpa dijadikan bunga dan buah. Retardan
menghasilkan buah (Dianty, 2013). yang sering digunakan antara lain
Selain itu, tambahkan pupuk organik paklobutrazol.
(pupuk kandang atau kompos) 6. Pengendalian hama dan penyakit
setidaknya dua kali setahun Pengendalian hama dan penyakit
(Pranadi, 2015). tanaman ada tiga cara, yaitu fisik
4. Pemangkasan (dengan menggunakan alat, api atau
Pemangkasan perlu dilakukan untuk tangan untuk mematikan hama/penyakit
membuat tanaman tetap produktif dan tanaman), kimia (menggunakan obat
indah. Selain itu, pemangkasan juga kimia yang biasanya disemprotkan),
dapat merangsang pertumbuhan bunga. dan biologi (dengan menggunakan
Ada tiga jenis pemangkasan yang dapat musuh / pemangsa alami dari
dilakukan, antara lain : a) Pangkas hama/penyakit). Dimana untuk
ringan yang dilakukan pada cabang tanaman dalam pot, pengendalian
yang memiliki tunas atau lebih dari 3 hama/penyakit tanaman lebih praktis
ranting. Tunas berlebihan akan dengan cara fisik (Fauzi, 2013).
mengurangi buah yang dihasilkan; b)
Pangkas sedang dilakukan pada cabang KESIMPULAN
yang tidak produktif; dan c) Pangkas 1. Tabulampot dapat menjadi solusi
berat dilakukan untuk membentuk berkebun bagi masyarakat yang tinggal
tajuk. Pilih tiga cabang utama untuk di perkotaan dengan pekarangan yang
menjadi cabang primer. Bisa digunakan sempit atau terbatas. Hal ini dikarenakan
rumus 1-3-9, artinya 1 batang utama, 3 teknik budidayanya sangat mudah dan
cabang primer, 9 cabang sekunder praktis, yaitu hanya dengan menyiapkan
(Pranadi, 2015). bibit yang tepat dan unggul, media
5. Pembungaan tanam, dan pot yang ukurannya sesuai
Pembungaan dapat dirangsang dengan dengan jenis tanaman.
dua cara, yaitu memanipulasi 2. Apabila dibudidayakan dengan teknik
lingkungan dan menggunakan tabulampot hampir semua tanaman buah
perangsang kimia. Memanipulasi dapat tumbuh dan berkembang, namun
42
tidak semuanya dapat menghasilkan Pranadi, B. 2015. Petik Buah di Halaman
buah seperti tanaman buah yang tumbuh Sempit, Bahkan di Dalam Rumah.
di alam bebas. (http://cybex.pertanian.go.id/materil
3. Apabila ingin menghasilkan tabulampot okalita/detail/11506/petik-buah-di-
yang cepat berbuah, maka sebaiknya halaman-sempit-bahkan-di-dalam-
pilihlah bibit dari varietas yang unggul rumah). [Tanggal Akses : 27
dan berasal dari penangkar bibit yang Januari 2016].
terpercaya. Rahmat, P. 2011. 21 Jenis Tabulampot
4. Pupuk yang digunakan pada teknik Populer. Jakarta : AgroMedia
tabulampot tidak hanya pupuk kimia, Pustaka.
melainkan diperlukan juga pupuk Trubus EXO. 2015. Jambu Air Ekslusif.
organik seperti pupuk kandang atau Jakarta : PT. Trubus Swadaya.
kompos agar tanah tidak menjadi keras Turang, A.C. 2015. Tanaman Budidaya
dan kebutuhan unsur hara tanaman dalam Pot (Tabulampot).
terpenuhi. (http://sulut.litbang.pertanian.go.id/i
nd/index.php?option=com_content&
DAFTAR PUSTAKA view=article&id=636:tanaman-
Alamtani. 2014. Cara Mudah Membuat budidaya-dalam-pot-tabulapot
Tabulampot. &catid=74:m-krpl&Itemid=60).
(http://alamtani.com/tabulampot.ht [Tanggal Akses : 27 Januari 2016].
ml). [Tanggal Akses : 27 Januari Umu, S. 2012. Tanaman Buah dalam Pot.
2016]. (http://rumahdanhijau.wordpress.co
Dianty, M. 2013. Teknik Praktis Agar m /2012/07/12/tanaman-buah-dalam-
Tabulampot Cepat Berbuah. pot/. [Tanggal akses : 27 Januari
(http://mayadianty.blogdetik.com/2 2016].
013/04/19/teknik-praktis-agar-
tabulampot-cepat-berbuah).
[Tanggal Akses : 27 Januari 2016].
Fauzi, H.D. 2013. Tabulampot : Hobi
Mendatangkan Rejeki.
(http://www.scribd.com/doc/19246
8419/Tabulampot-Hobi-
Mendatangkan-Rejeki). [Tanggal
Akses : 27 Januari 2016].
43