Makalah Skrining Fitokimia
Makalah Skrining Fitokimia
Makalah Skrining Fitokimia
SKRINING FITOKIMIA
OLEH
PRODI FARMASI
POLTEKKESKEMENKES KUPANG
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Skrining Fitokimia
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Jenis tanaman yang terdapat di bumi nusantara ini ±30.000 jenis, dan ada lebih dari
1000 jenis tanaman obat yang dimanfaatkan dalam industri obat tradisional, dimana ada
beberapa simplisia yang banyak dipakai (lebih dari 10 ton per tahun) oleh industri obat
tradisional untuk memproduksi obat tradisional/obat bahan alam. Berbagai penelitian dan
pengembangan yang memanfaatkan kemajuan teknologi dilakukan sebagai upaya
peningkatan mutu dan keamanan produk yang diharapkan dapat lebih meningkatkan
kepercayaan terhadap manfaat obat bahan alam tersebut (Badan POM RI,
2005).Penggunaan obat tradisionalsecara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan
obat modern.Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang
relatif lebih sedikit dari pada obat modern (Sari, 2006)
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Metode skring fitokimia alkaloid ,flavanoid ,saponin,glikosida,tanin
,terpenoid,antrakuinon ?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Metode skring fitokimia alkaloid ,flavanoid
,saponin,glikosida,tanin ,terpenoid,antrakuinon
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Metode skring fitokimia alkaloid ,flavanoid ,saponin, ,tanin ,terpenoid, antrakuinon
Salah satu jurnal ilmiah yang saya ambil sebagai acuan untuk mengetahui kadar
senyawa adalah :
SKRINING FITOKIMIA SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI EKSTRAK
ETANOL BUAH DELIMA (Punica granatum L.) DENGAN METODE UJI WARNA
1. Pembuatan Ekstrak
Sebanyak 500 gram simplisia buah delima (Punica granatum L.) yang telah
dikeringkan lalu di maserasi dengan cara dimasukkan kedalam toples kaca lalu
direndam dengan etanol 70 % menggunakan perbandingan 1 : 3 dilakukan
pengadukan sebanyak 1 kali 24 jam selama 5 hari. Disimpan dalam toples tertutup dan
terlindung dari cahaya. Setelah 5 hari dilakukan penyarian untuk memisahkan cairan
dari residu kemudian diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental
Identifikasi Flavonoid
Identifikasi Alkaloid
2 gram ekstrak sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi ditetesi dengan 5
mL HCl 2 N dipanaskan kemudian didinginkan lalu dibagi dalam 3 tabung
reaksi, masing-masing 1 mL. Tiap tabung ditambahkan dengan masing-
masing pereaksi. Pada penambahan pereaksi Mayer, positif mengandung
alkaloid jika membentuk endapan putih atau kuning. Pada penambahan
pereaksi Wagner, positif mengandung alkaloid jika terbentuk endapan coklat.
Pada penambahan pereaksi Dragendrof, mengandung alkaloid jika terbentuk
endapan jingga.
Identifikasi Saponin
1 gram ekstrak dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambahkan 10 mL air
panas, didinginkan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik positif
mengandung saponin jika terbentuk buih setinggi 1-10 cm tidak kurang 10
menit dan pada penambahan 1 tetes HCl 2 N, buih tidak hilang.
Identifikasi Tanin
1 gram ekstrak dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambahkan 10mL air
panas kemudian dididihkan selama 5 menit kemudian filtratnya ditambahkan
FeCl3 3-4 tetes, jika berwarna hijau biru (hijau-hitam) berarti positif adanya
tanin katekol sedangkan jika berwarna biru hitam berarti positif adanya tanin
pirogalol
3.1 Kesimpulan
Skrining fitokimia merupakan metode yang digunakan untuk mempelajari
komponen senyawa aktif yang terdapat pada sampel, yaitu mengenai struktur kimianya,
biosintesisnya, penyebarannya secara alamiah dan fungsi biologisnya, isolasi dan
perbandingan komposisi senyawa kimia dari bermacam-macam jenis tanaman. Letak
geografis, suhu, iklim dan kesuburan tanah suatu wilayah sangat menentukan kandungan
senyawa kimia dalam suatu tanaman. Sampel tanaman yang digunakan dalam uji fitokimia
dapat berupa daun, batang, buah, bunga dan akarnya yang memiliki khasiat sebagai obat
dan digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan obat modern maupun obat-obatan
tradisional (Agustina, dkk. 2016).
Salah satu tumbuhan yang sering digunakan sebagai obat tradisional adalah delima
(Punica granatum L.). Delima (Punica granatum L.) adalah tanaman buah- buahan yang
mudah tumbuh hampir di semua iklim. Pemanfaatan tanaman ini sebagai obat tradisional
sangat bervariasi dan seluruh bagian tanaman delima (Punica granatum L.) ini bisa
dimanfaatkan sebagai obat (Wahyuni, dkk. 2013).
Skring fitokimia yang dilakukan adalah identifikasi alkaloid ,flavanoid ,saponin, ,tanin
,terpenoid, antrakuinon
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, S., dkk.Skrining Fitokimia Tanaman Obat Di Kabupaten Bima. Indonesia E-
Journal of Applied Chemistry. Vol 4 No 1 Th 2016.2016
Indrawati, N.Bawang Dayak Si Umbi Ajaib Penakluk Aneka Penyakit, Edisi Pertama, PT.
Agromedia Pustaka: Jakarta.2013
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah. Khotimah, K.Skrining
Fitokimia dan Identifikasi Metabolit Sekunder Senyawa Karpain Pada Ekstrak
Metanol Daun Carica pubescens Lenne & K. Koch Dengan LC/MS (Liquid
Chromatoghraph- tandem Mass Spectrometry,. Skripsi tidak diterbitkan-Malang,
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Maulana Malik Ibrahim.2016