Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Cerita Sejarah Pribadi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

“SEJARAH PRIBADI TASYA”

Nama saya Tasya Amanda Putri, biasa dipanggil Tasya, saya anak kedua dari tiga bersaudara.
saya mempunyai kakak laki-laki yang bernama Muhammad Revy Maghriza, dan juga
mempunyai adik laki-laki yang bernama Fakhrie Zhafran Khairy. Saya lahir di Jakarta, 4
Desember 2003 dan kini tinggal di Pinang Ranti, Jakarta Timur. Umur saya sekarang 17 tahun.
Dan Sekarang saya bersekolah di SMAN 67 JAKARTA.

Pada tahun 2008, saya memulai pendidikan pertama di Taman Kanak-Kanak (TK) Miniatur pada
umur 5 tahun. Waktu itu saya senang sekali karena nanti dapat bertemu dengan teman baru. Dari
belajar menghitung, menggambar, menulis, mewarnai, dan bermain adalah hal yang sangat saya
suka. Setiap ada lomba saya selalu mengikutinya, karena bisa dibilang saya adalah anak yang
sangat aktif dan suka mencoba hal-hal baru. Selain itu saya juga sangat suka bersaing dengan
teman sekelas untuk memperebutkan bintang hebat di akhir pembelajaran. Bintang hebat disini
diberikan oleh guru sebagai bentuk penghargaan kepada murid yang memperoleh jumlah nilai
terbanyak di kelas. Sudah banyak bintang hebat yangt telah saya kumpulkan selama ini, dan
juga piala-piala lomba yang saya menangkan selama di TK dahulu.

Setelah tamat TK, saya melanjutkan pendidikan ke SDSN 06 MAKASAR. Di Sekolah Dasar ini
saya menemukan pengalaman baru, teman baru, dan juga pelajaran baru yang lebih menantang.
Pada saat kelas 5 saya pernah mengikuti OSN Matematika tetapi hanya sampai tahap
Sekecamatan. Saya juga pernah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Marching Band, posisi saya
sewaktu itu adalah sebagai Field Commander. Sudah banyak sekali lomba-lomba yang pernah
tim saya ikuti, bahkan kami pernah mengikuti lomba marching band tingkat piala presiden. Di
masa SD ini saya selalu mendapatkan Ranking 3 besar dari kelas 1 sampai kelas 6.

Setelah tamat SD, saya melanjutkan pendidikan ke SMP NEGERI 81 JAKARTA. Di SMP
suasananya sangat ramai dan muridnya lebih banyak daripada di SD. Tetapi di SMP ini dalam
waktu seminggu saya sudah mulai akrab dengan teman sekelas, karena saat masuk SMP
diadakan kegiatan yang dinamakan MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Di masa
itu lah saya bersama teman-teman sering bermain dan bercanda sehingga menjadi mengenal satu
sama lain. Pada awalnya saya mengikuti ekstrakurikuler Basket, tetapi karena merasa waktu
untuk beristirahat kurang akhirnya saya memutuskan untuk tidak mengikuti ekskul yang ada, dan
hanya fokus untuk belajar. Di akhir kelas 7 saya menjadi anggota OSIS SMPN 81 JAKARTA.
Di kelas 7 ini saya mendapat peringkat 3 besar, sehingga akhirnya dikelas 8 saya mendapat kelas
unggulan. Tetapi saat kelas 9 saya mulai lalai dalam belajar dan lebih banyak menghabiskan
waktu untuk bermain daripada belajar, akhirnya saya mendapatkan nilai UN yang bisa dibilang
kurang memuaskan. Keinginan untuk masuk ke SMA 48 pun kandas, dan akhirnya saya pun
diterima di pilihan kedua yaitu SMAN 67 JAKARTA.
Di SMAN 67 JAKARTA ini saya memilih jurusan IPS. Disini saya tidak memikirkan bagiamana
cara agar mendapat teman lagi karena hampir semua yang berada di SMA tersebut adalah teman
seperjuangan saya di SMP , sehingga walaupun tidak akrab dengan mereka saya cukup tau
tentang sebagian orang tersebut. SMA adalah masa yang paling saya nantikan selama ini, karena
menurut cerita dari beberapa orang, SMA adalah masa yang paling indah yang tidak akan
terlupakan. Dan benar saja, baru beberapa hari masuk SMA, saya sudah sangat jatuh cinta
dengan masa ini. Masa ini adalah masa yang paling indah berbeda dari SD dan SMP, disini saya
mendapatkan banyak sekali pengalaman dan cerita yang sangat berkesan. Di mulai dari
pertemanan, cinta, kegiatan, pergaulan, pembelajaran, kebersamaan dan masih banyak lagi hal
yang sangat saya suka. Di SMA ini saya juga ingin lebih aktif daripada sebelumnya, saya
memutuskan untuk mengikuti esktrakurikuler Paskibra, Cheerleaders, dan Saman. Di SMA ini
saya ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi daripada sebelumnya. Saya ingin
meningkatkan prestasi dan pengalaman, serta lebih serius dalam belajar supaya nanti bisa
diterima di Perguruan Tinggi yang saya impikan. Saat kelas 10, saya mendapat peringkat 1
dikelas dan peringkat 2 paralel di jurusan, itu adalah suatu pencapaian yang sangat memuaskan.
Namun saat kelas 10 semester 2, semuanya menjadi berubah dikarenakan adanya pandemi
Covid-19 ini. Semua kegiatan pembelajaran harus dilakukan melalui daring (online). Saya sangat
sedih akan hal itu, karena masa SMA ini hanya baru dirasakan selama 6 bulan saja. Saya sempat
merasa kesal dan frustasi akibat pembelajaran jarak jauh ini. Karena menurut saya semuanya
tampak tidak menyenangkan, materi pelajaran pun sangat tidak efektif sehingga sulit untuk
diterima, dan saya juga tidak bisa bermain bersama teman-teman lagi.

Hari demi hari berlalu sampai akhirnya aku naik ke kelas 12 SMA. Saya sangat bersyukur karena
walaupun pembelajaran ini sangat tidak efektif tetapi saya masih bisa meraih peringkat 5 besar di
kelas. Dan disinlah saya sekarang, berada di penghujung SMA. Awalnya saya merasa sangat
sedih karena waktu 1 tahun lebih SMA terbuang karena pandemi Covid-19 ini yang masih belum
hilang juga, tetapi saya mendapat kabar bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka akan
dilaksanakan tahun ini. Saya sangat senang mendengar kabar itu dan berharap itu adalah sebuah
kenyataan yang akan terwujud.

Masa-masa sekolah mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA menghasilkan banyak kenangan yang
tercipta. Suka duka bersama teman-teman memang begitu berharga dan tidak terlupakan. Target
saya setelah menyelesaikan pendidikan wajib belajar 12 tahun nanti, saya akan melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi lagi yaitu Universitas.

Anda mungkin juga menyukai