Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Novel Sejarah Pribadi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AHMAD YUNAN MIHARJO

KELAS : XII MIPA 1


ABSEN : 04

Tugas Bahasa Indonesia


Membuat Teks Cerita Sejarah Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Namaku Ahmad Yunan Miharjo, orang-orang biasa memanggil ku Ahmad. Sekarang aku
berusia 17 tahun dan menempuh jenjang pendidikan tingkat SMA di MAN 2 Kota Malang. Aku
merupakan anak laki-laki ke tiga dari enam bersaudara, dan aku lahir di luar negeri yaitu Abu
Dhabi, Uni Emirat Arab, berbeda dengan saudara-saudaraka ku yang lahir di Indonesia. Masa
kecilku banyak peristiwa-peristiwa yang tak terlupakan dan sering bermain. Namun, seiring
bertambahnya usia aku harus memersiapkan diri untuk mencapai cita-cita dan sukses di masa
depan.
Aku lahir di Arab Saudi ketika orang tua sedang bekerja disana, setelah kelahiran ku kita
sekeluarga pulang ke Indonesia dan menetap di Cilegon selama 4 tahun, di cilegon aku
mempunyai beberapa teman tetangga seumuran dan sering berkunjung ke tetangga bermain setiap
hari, aku juga sering mengunjugi taman wisata di Jakarta beberapa kali. Setelah 3 tahun kita
sekeluarga pindah ke Malang karena nenek saya berada disana, yang dimana setelahnya aku tidak
pernah kembali ke cilegon dan lupa sudah dengan teman se-tetangga disana.
Pada Tahun 2007, saat menginjak umur 5 tahun, aku pertama kali menempuh pendidikan
dengan masuk di salah satu Taman kanak-kanak/TK yaitu TK Laboratorium UM di jalan bogor.
Hari pertama kali masuk sekolah aku masih ingat diantar orangtua sampai pintu kelas, merasakan
senang bisa bersekolah dan tidak takut, yang malah banyak temanku menangis bersekolah
meskipun orangtua masih menunggu di luar kelas pada hari pertama sekolah. Di sana aku banyak
mendapatkan teman dan aku termasuk yang pendek diantara mereka, saat istirahat aku sering
bermain sepakbola bersama teman kelas dan suka berlari-lari bermain petak umpet di belakang TK
setelah pulang sekolah atau mungkin kadang-kadang melihat jualan mainan didepan sekolah
walaupun tidak dikasih uang saku orangtua.
Setelah lulus TK, tibalah waktu memasuki jenjang Pendidikan tingkat SD. Dan aku
memasuki sekolah dasar Laboratorium UM Malang yang hanya beberapa ratus meter dari TK lab
UM, karena universitas sekolahnya sama temanku TK yang kukenal jugak banyak ke memasuki
SD lab ini, tetapi juga ada pula teman teman ku yang baru. Menurutku, masa-masa SD merupakan
masa-masa terbahagia di kehidupan karena seingatku saya tidak pernah terbebani dengan sekolah
dan lingkungan sekolah maupun teman-teman, mungkin tekanan lebih banyak dari lingkungan
rumah karena orangtua sering marah- marah, dan dimasa itu saya banyak bermain setiap hari
dengan banyak teman dari kelas dan kelas lain. Selama masa SD Lab 6 tahun, kelas ku tidak
pernah diacak sehingga saya sangat dekat dengan semua 42 siswa satu kelas dan sedih rasanya
ketika tamat Sekolah Dasar.
Saat UN SD aku sudah memikirkan ingin memasuki smp mana yaitu Mtsn 1 kota Malang,
namun sayangnya saya tidak diterima dan akhirnya masuk smp negeri yaitu SMP 4, di sana tidak
banyak teman SD sehingga dalam masa ini saya merasa mengalami banyak penurunan dalam
pergaulangan walaupun sudah ikut serta MOS, hal ini karena perbedaan lingkungan sekolah yang
saya rasakan di SD, namun lama-lama aku sudah terbiasa di lingkungan sekolah SMP 4, disini
saya mulai belajar lebih giat daripada di SD dan belajar ke guru les karena saya merasakan
kesulitan dalam mempelajari materi SMP dan prestasi belajar tidak sebaik di SD, setengah
semester sudah menyesuakan diri di SMP 4 dan mendapat banyak teman, orang tua memaksa saya
untuk mutasi sekolah ke Mtsn 1 kota Malang, saya yang dulu menginginkan masuk Mts tersebut
menolaknya karena sudah merasa enak di Smp 4, tetapi orangtua tetap bersikeras, sehingga mau
tidak mau aku harus mengikuti tes mutasi masuk Mtsn 1, pada saat tes mutasi aku tidak terlalu
sangat serius mengerjakannya, maksudnya aku mengikuti tes tanpa tekanan yang besar harus lolos
ujian ini, tapi ternyata, 1 minggu kemudian saya diterima di Mtsn 1, pertamanya aku tidak ingin
menerimanya tapi orangtua sudah terlanjur mendaftar ulang. Akhirnya masuklah aku ke Mtsn 1
kota Malang dan melanjutkan jenjang Pendidikan smp disini, setelah masuk Mtsn 1 aku
merasakan perbedaan besar dalam suasana lingkungan belajar dan pergaulan dibandingkan SMP
4. 1 minggu bersekolah di Mtsn 1 aku sudah bisa menyesuakan diri lebih cepat daripada saat di
SMP 4 dulu karena dalam satu kelas teman-temanku laki semua sehingga mudah untuk bergaul
dan pergaulannya lebih sehat daripada pergaulan di SMP 4, aku tidak menyesali apapun setelah
masuk Mtsn 1 kota malang, Setelah masuk Mtsn 1 aku belajar lebih giat lagi karena lingkungan
sangat berkompetesi dan alhamdulillah aku naik kelas terus dengan nilai yang tidak jelek. Ketika
kelas 9 aku sudah mengatur/mengurangi waktu untuk bermain dan memperbanyak belajar dengan
les dan menyiapkan diri untuk ujian nasional dan ujian madrasah.
Akhirnya tibalah waktu aku melanjutkan jenjang Pendidikan ke tingkat SMA. Karena aku
nyaman dengan Mtsn 1 aku ingin memilih sekolah SMA yang sama yaitu MAN 2, setelah tes
masuk diumumkan, teman-teman dari Mtsn 1 banyak yang tidak lolos, tetapi aku termasuk yang
lolos ujian tersebut. Pada masa awal MAN,aku merasa bahwa pelajaran di MAN lebih berat,tugas
yang diberikan oleh guru juga lebih banyak jika dibandingkan dengan waktu aku masih Mts, di
MAN,kelas untuk siswa perempuan dan laki-laki dicampur menjadi satu,sedangkan ketika aku di
Mts kelas untuk siswa perempuan dan siswa laki-laki dipisah.Hal itu membuatku harus
beradaptasi untuk dapat berkomunikasi dengan siswa perempuan karena selama di Mts aku sangat
jarang skali berkomunikasi dengan perempuan.Namun, ketika aku sudah beranjak ke kelas 11,aku
sudah mulai terbiasa dengan kelas heterogen,tugas-tugas yang diberikan oleh guru juga lebih
berkurang.Di kelas 11 banyak guru-guru yang mengatakan bahwa aku harus segera memikirkan
untuk memilih perguruan tinggi yang akan kumasuki setelah lulus SMA.Hal itu membuatku terus
berpikir untuk menentukan pilihanku.Ketika aku bertanya ke keluargaku, ayahku menyuruhku
untuk masuk Teknik Kimia di UB ,sedangkan kakak pertamaku menyuruhku untuk melanjutkan
kuliah di lua Malang,.Hal itu semakin membuatku bingung,namun pada akhirnya aku memutuskan
untuk berencana memasuki tekni kimia dan melanjutkan kuliah di Malang, aku memilih jurusan
tersebut karena aku ingin berkerja seperti ayahku yang dapat bekerja di Pabrik gas diluar negeri
Setelah aku memutuskan hal tersebut aku harus mulai mempersiapkan untuk menghadapi tes
masuk perguruan tinggi tersebut. Aku juga banyak berlatih fisik untuk untuk lolos tes tersebut
dengan mengikuti beberapa ekstrakurikuler di sekolah seperti atletik dan menambah latihan di
rumah. Aku harus belajar sangat giat dan lebih baik daripada gaya belajarku sebelumnya, karena
Teknik Kimia bukanlah Teknik yang mudah dimasuki dan banyak sekali saingannya, bukan
hanya dari Malang, namun juga seluruh penjuru Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai