Daun
Daun
Daun
Oleh:
ADEL WEIS
NIM. D1B121048
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan
akar. Setiap tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal dengan nama
ilmiah folium. Secara umum, daun memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat
atau lonjong dan berwarna hijau. Namun, daun pada beberapa tumbuhan warnanya
ada yang kurang hijau bahkan tidak berwarna hijau. Daun yang kurang atau tidak
berwarna hijau disebabkan karena zat klorofil pada daun tidak banyak.
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi.
Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosinteis.
Daun merupakan salah satu organ pokok pada tumbuhan. Daun memilki fungsi antara
lain sebagai resorpsi. Dalam hal ini helaian daun bertugas menyerap zat-zat makanan
dan gas. Daun juga berfungsi mengolah makanan melalui fotosintesis.Selain itu daun
juga berfungsi sebagai alat transportasi atau pengangkutan zat makanan hasil
fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Dan yang tak kalah penting daun berfungsi
sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan dan pertukaran gas).
Dengan kemampuan membedakan setiap komponen penyusun struktur daun,
dapat dijadikan sebagai dasar ilmu taksonomi, dengan cara mengelompokkan
tumbuhan berdasarkan karakteristiknya tersebut. Dengan mengenal stuktur daun,
dapat ditelaah komponen-komponen setiap struktur secara lebih terperinci, mulai dari
bangunnya, ujung, pangkal, tepi, daging, sistem pertulangan, warna, dan
permukaannya, dan dapat membedakan struktur daun antara satu jenis tumbuhan
dengan tumbuhan lainnya yang ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memberi pengalaman kepada praktikan
dalam menyiapkan preparat untuk pengamatan struktur sel dan jaringan daun
tumbuhan, untuk memberi keterampilan kepada praktikan dalam mengamati dan
mendeskripsikan struktur sel dan jaringan daun tumbuhan, untuk memberi
pengetahuan kepada praktikan terkait variasi struktur sel dan jaringan daun
tumbuhan.
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar dapat memberi pengalaman kepada
praktikan dalam menyiapkan preparat untuk pengamatan struktur sel dan jaringan
daun tumbuhan, agar dapat memberi keterampilan kepada praktikan dalam
mengamati dan mendeskripsikan struktur sel dan jaringan daun tumbuhan, agar dapat
memberi pengetahuan kepada praktikan terkait variasi struktur sel dan jaringan daun
tumbuhan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Alat yang digunakan pada praktikum adalah ketas HVS A4, pensil, penggaris,
peruncing, penghapus, tisu, lap kasar, lap halus dan mikroskop. Sedangkan bahan
yang digunakan pada praktikum kali ini adalah daun Oryza sativa, daun Zea mays,
daun Arachis hypogeae dan daun Lycopersicum escullentum berusia kurang lebih 4
minggu serta daun Rhoe discolor.
3.3. Prosedur Kerja
Hasil pengamatan praktikum ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No Jenis Tumbuhan Gambar Keterangan
.
1. Kacang Tanah 1. Epidermis
(Arachis hypogaea) 2. Stomata
3. Sel spons
4. Sel Palisade
5. Kloroplas
Daun melintang 6. Jaringan
Perbesaran 10x pengangkut
2. Padi (Oryza 1. Epidermis
Sativa) 2. Sklerenkim
3. Mesofil
Daun melintang
Perbesaran 10x
3. Jagung (Zea mays) 1. Floem
2. Xilem
3. Stomata
4. Mesofil
5. Kutikula
Daun melintang
Perbesaran 10x
4. Adam 1. Epidermis
Hawa (Rhoeo 2. Sklerenkim
discolor) 3. Mesofil
4. Stomata
Daun melintang
Perbesaran 10x
5. Tomat 1. Epidermis atas
(Lycopersicum 2. Jaringan palisade
escullentum Mill) 3. Jaringan Spons
4. Stomata
5. Jaringan angkut
Daun melintang 6. Kutikula
Perbesaran 10x
4.2. Pembahasan
Pada praktikum ini, ada lima jenis tanaman yang digunakan dalam percobaan
ini yaitu Kacang Tanah (Arachis hypogaea), Padi (Oryza Sativa), Jagung (Zea
mays.), Adam Hawa (Rhoeo discolor) dan Tomat (Lycopersicum escullentum).
Percobaan dilakukan dengan membuat sayatan melintang menggunakan silet dari
daun O. sativa, Z. mays, A. hypogeae dan L. escullentum. serta daun R. discolor.
Kemudian diletakkan sayatan pada permukaan gelas obyek bersih yang telah ditetesi
air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan memastikan tidak ada gelembung udara
didalamnya. Kemudian, diamati preparat tersebut dibawah mikroskop menggunakan
perbesaran 10 kali. Terakhir, diambil gambar via okuler menggunakan kamera.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, diketahui bahwa : Daun
merupakan modifikasi dari batang, yang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak
berlangsung di daun. Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu Epidermis,
Parenkim, dan Jaringan Pembuluh. Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada
epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar,
lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stoma/mulut
daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar
tubuh tumbuhan.
Selanjutnya yang kedua yaitu parenkim. Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan
sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya
mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnyarapat sedang jaringan bunga karang
sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan
fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak
daripada jaringan bunga karang. Yang ketiga yaitu jaringan pembuluh. Jaringan
pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat didalam tulang
daun dan urat-urat daun. Unsur ini menjadi makanan yang menyediakan energi pada
tumbuhan untuk bertumbuh, untuk menghasilkan bunga dan benih, dan untuk
melanjutkan semua aktivitas lainnya.
Perbedaan Anatomi Daun Dikotil Dan Monokotil, antara lain :Daun dikotil
dijumpai pada bagian mesofil yang berada di antara bagian epidermis atas dan lapisan
epidermis bawah serta permukaan atas daun. Sementara daun monokotil dijumpai
bagian mesofil yang berada di bagian cekungan antara urat dengan daun. Untuk daun
monokotil berada di stomata yang dapat dijumpai dengan berderet diantara bagian
urat daun. Sementara daun dikotilnya, stomata bisa dijumpai di bagian permukaan
atas dan permukaan bawah daun. Memiliki dua lapisan daun monokotil yang berada
di bagian permukaan bawah dan permukaan atas daun. Sementara satu lapis pada
jaringan epidermis ini dijumpai pada daun monokotil yang ada pengecualian dalam
tanaman karet.
Daun merupakan struktur pada bagian tanaman yang penting karena memiliki
klorofil untuk proses pembentukan tanaman. Daun mempunyai fungsi antara lain
sebagai reasorbsi (pengambilan zat-zat makanan terutama yang berupa zat gas
karbon dioksida), mengolah makanan melalui fotosintesis, serta sebagai alat
transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pertukaran gas). Struktur anatomi
daun terdiri dari epidermis, mesofil, serta sistem pembuluh.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, R., R. Survan, E. Nuraeni, B. Suprianto, A.Rahmat. 2014. Bahan ajar
anatomi tumbuhan untuk menunjang literasi kuantitatif mahasiswa
biologi. Mathematics And Sciences Forum 2014, 4(2): 411-416.
Ermayanti, T. M., J. Juliarni, dan Y. Andry. 2019. Struktur Anatomi Daun Artemisia
cina Berg. Ex Poljakov Hasil Kultur Jaringan. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-
Ilmu Hayati, 9(3): 144-154.
Papuangan, N., dan M. Djurumudi. 2016. Jumlah dan distribusi stomata pada
tanaman penghijauan di kota ternate. Jurnal Bioedukasi, 3(1): 287-292.
Setiyorini, A., dan Sari, J. Y. 2018. Perbaikan Kualitas Citra Untuk Klasifikasi Daun
Menggunakan Metode Fuzzy K-Nearest Neighbor. Jurnal Ilmiah Edutic:
Pendidikan dan Informatika, 4(2): 29-36.
DOKUMENTASI