Kelompok 3 Dokumentasi Kep
Kelompok 3 Dokumentasi Kep
Kelompok 3 Dokumentasi Kep
PERKEMBANGAN KOMPUTER
DALAM KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
2. MERI PADILA(2114401073)
3. ANNISA ADELIA(2114401054)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
2.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB ll PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN KOMPUTER DALAM KEPERAWATAN
2.3 PENGEMBANGAN DOKUMENTASI BERBASIS TEKNOLOGI KOMUNIKASI
BAB III
2.4 KESIMPULAN
2.5 SARAN
2.6 DAFTAR PUSTAKA
KEPERAWATAN TINGKAT 1 REGULER 2
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah perkembangan komputer diawali dengan penemuan penting dari Charles Babbage
berupa alat hitung. Berkat penemuannya itu, ia dikenal sebagai ilmuwan yang paling
berpengaruh dalam perkembangan komputer. Kemudian, alat hitung tersebut dikembangkan
lebih lanjut secara bertahap hingga kini terciptalah perangkat canggih bernama komputer.
Tahapan dalam pengembangan komputer disebut generasi. Ada lima generasi komputer yang
masing-masing memiliki cerita tersendiri.
Perkembangan sejarah komputer telah mengalami masa-masa sulit. Namun, berkat tangan-
tangan andal dari para ilmuwan dan teknisi pada waktu itu, perkembangan dari generasi ke
generasi terasa begitu mudah dan terorganisir. Komputer terus dikembangkan dengan
menyisipkan inovasi-inovasi terbaru. Hingga kini, beberapa perusahaan ternama tengah
menggarap komputer berteknologi tinggi dengan nama komputer masa depan.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor
termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat
information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai
contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar
dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap
perencanaan pengembangan Billing System. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai
organisasi yang padat modal - padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih
merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan
maupun teknologi informasinya, rumah sakit hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi
informasi.
Oleh karena keistimewaannya ini berbagai bidang pekerjaan mulai menggunakan system ini
untuk memudahkan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan termasuk dalamnya bidang
keperawatan. System komputer sangat membantu tenaga perawat untuk memperoleh
ilmu,,mencari data – data yang terkait dengan pasien dan mendokumentasikan asuhan
keperawatan dalam suatu system komputer.
PEMBAHASAN
Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah institusi perawatan kesehatan karena
banyaknya bagian/departemen yang terlibat dalam proses perawatan pasien. Pelayanan dan
manajer keperawatan harus memasukkan banyak data/informasi mengenai pasien mulai dari
saat masuk hingga pasien pulang.
A. Perspektif Sejarah
Komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi rumah sakit lambat dalam
menangkap revolusi komputer. Saat ini hampir setiap rumah sakit menggunakan jasa
komputer, setidaknya untuk manajemen keuangan.
Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha pertama dalam menggunakan
komputer oleh perawat pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an mencakup:
Pada pertengahan tahun 1970-an, ide dari sistem informasi rumah sakit (SIR) diterapkan, dan
perawat mulai merasakan manfaat dari sistem informasi manajemen. Pada akhir tahun 1980-
an memunculkan mikro-komputer yang berkekuatan besar sekali dan perangkat lunak untuk
pengetahuan keperawatan seperti sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK)
Sistem informasi rumah sakit (SIR) sangat luas, desain sistem komputer yang komplek untuk
menolong komunikasi dan mengatur informasi yang dibutuhkan dari sebuah rumah sakit.
Sebuah SIR akan diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis, akuntansi, kantor, perawatan,
laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan makan, personel dan gaji.
Jumlah aplikasi-aplikasi lain dapat dimasukkan bagi beberapa bagian/departemen dan untuk
beberapa tujuan yang praktikal.
Manajer-manajer perawat perlu mengenal komputer, yang mencakup mengenal istilah umum
yang digunakan komputer. Pada masa depan dapat diharapkan bahwa semua pekerjaan
perawat akan dipengaruhi oleh komputer, dan beberapa posisi baru akan dikembangkan bagi
perawat-perawat di bidang komputer.
Sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK) merupakan paket perangkat lunak yang
dikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan keperawatan. Paket perangkat lunak ini
mempunyai program-program atau modul-modul yang dapat membentuk berbagai fungsi
manajemen keperawatan. Kebanyakan SIMK mempunyai modul-modul untuk :
1. Mengklasifikasikan pasien
2. Pambentukan saraf
3. Penjadwalan
4. Catatan personal
5. Laporan bertahap
6. Pengembangan anggaran
9. Pengendalian mutu
Modul SIMK untuk klasifikasi pasien, pengaturan staf, catatan personal, dan laporan bertahap
sering berhubungan. Pasien diklasifikasikan menurut kriterianya. Informasi klasifikasi pasien
dihitung berdasarkan formula beban kerja. Juga susunan pegawai yang dibutuhkan dan
susunan pegawai yang sebenarnya dapat dibuat.
SIMK dan komputer dapat membuat perawatan pasien lebih efektif dan ekonomis. Perawat-
perawat klinis menggunakannya untuk mengatur perawatan pasien, termasuk di dalamnya
sejarah pasien, rencana perawatan, pemantauan psikologis dan tidak langsung, catatan
kemajuan perawatan dan peta kemajuan. Hal ini dapat dilakukan di semua kantor/ruang
perawat.
Perawat-perawat klinis dapat menggunakan SIMK untuk mengganti sistem manual pada
pencatatan data. Hal ini dapat mengurangi biaya sekaligus memungkinkan peningkatan
kualitas dari perawatan. Dengan sistem informasi usia, manajer perawat dapat merencanakan
karier untuk mereka sendiri dan perawat klinis mereka. Karier baru di SIMK mungkin satu
jawaban untuk perawat.
1) Metode Kasus
2) Metode Fungsional
Ada banyak issue-issue yang berkembang dalam manajemen asuhan keperawatan dimasa
yang akan datang, beberapa diantaranya adalah :
1) Robotik
Robot akan membnatu perawat dalam menjelaskan beberapa tugas. Hal yang paling praktis
dengan menggunakan robot yaitu penggunaan kartu elektronik, dimana digunakan untuk
penyimpanan dan transpor obat-obatan, kain-kain dan persediaan-persediaan lain. Contoh
lain yaitu tangan robot yang dapat digunakan untuk mengangkat yang berat. Kemungkinan
aplikasi dimasa yang akan datang termasuk prosedur-prosedur yang tidak dapat untuk
dibentuk seperti mata, otak, atau perbedaan tulang belakang atau prosedur dimana kontak
secara langsung merupakan kontra indikasi untuk bahaya kesehatan. Seperti seorang pasien
dengan tidak ada sistem kekebalan.
2) Komunikasi Suara
Komunikasi suara akan membantu perawat untuk berbicara dengan komputer mereka.
Keyboard dan pembaca bar code tidak akan dibutuhkan untuk memasukkan atau
mendapatkan kembali informasi komputer akan diminta untuk menampilkan informasi atau
untuk mencatatnya dengan perintah suara.
Kecenderungan masa depan lainnya adalah sistem ahli dan inteligensia buatan. Manajer
perawat mempunyai akses ke kuantitas informasi yang besar yang memungkinkan mebantu
mereka dalam membuat keputusan setiap hari. Dengan sistem ahli, manajer perawat dapat
mengidentifikasi situasi manajemen, kriteria pendefinisian masalah, dan tujuan dari
penanganan situasi. Manajer perawat kemudian mengevaluasi alternatif dan membuat
keputusan.
Sistem ahli membuat kode pengetahuan yang relevan dan pengalaman dari ahli-ahli dan
untuk memungkinkannya ada pada orang yang kurang berpengetahuan dan kurang
berpengalaman. Suatu contoh dimana diperlukannya pengetahuan dan pengalaman total dari
spesialis perawat klinis dibidang keperawatan ilmu neurologi, hal ini kemudian dikodekan
dalam program komputer, dan dimungkinkannya ada untuk perawat melaksanakan klinis di
area ilmu neurologi. Mereka akan mengkonsultasikannya untuk memecahkan masalah asuhan
keperawatan.
Dalam menentukan kebutuhan tenaga di ruang rawat, perawat perlu memantau klasifikasi
klien. Sistem klasifikasi pasien adalah pengelompokan pasien berdasarkan kebutuhan
perawatan yang secara klinis dapat diobservasikan oleh perawat. Pada dasarnya sistem
klasifikasi pasien ini mengelompokkan pasien sesuai dengan ketergantungannya dengan
perawat atau waktu dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memberi asuhan keperawatan
yang dibutuhkan.
Tujuan klasifikasi pasien adalah untuk mengkaji pasien dan pemberian nilai untuk mengukur
jumlah usaha yang diperlukan untuk memenuhi perawatan yang dibutuhkan pasien (Gillies,
1994). Menurut Swanburg, tujuan klasifikasi pasien adalah untuk menentukan jumlah dan
jenis tenaga yang dibutuhkan dan menentukan nilai produktivitas.
Biasanya membutuhkan waktu : 2 jam dengan waktu rata-rata efektif 1,5 jam/24 jam.
Biasanya membutuhkan 3 – 4 jam dengan waktu rata-rata efektif 3,5 jam/24 jam.
Biasanya membutuhkan 5 – 6 jam dengan waktu rata-rata efektif 5,5 jam/24 jam.
Biasanya membutuhkan 7– 8 jam dengan waktu rata-rata efektif 7,5 jam/24 jam.
Adalah aktivitas perawatan yang diberikan oleh perawat yang ada hubungan secara khusus
dengan kebutuhan fisik, psikologis dan spiritual pasien. Kebutuhan ini meliputi: komunikasi,
pemberian obat, pemberian makan dan minum, kebersihan diri, serah terima pasien dan
prosedur tindakan, seperti: mengukur tanda vital merawat luka, persiapan operasi,
melaksanakan observasi, memasang dan observasi infus, memberikan dan mengontrol
pemasangan oksigen.
3) Kegiatan pengajaran/penyuluhan
Adalah kegiatan penyuluhan kesehatan yang diberikan pada pasien dan bersifat individual.
Hal ini dimaksudkan agar materi pengajaran/penyuluhan sesuai dengan diagnosa, pengobatan
yang ditetapkan, dan keadaan pola hidup pasien. Umumnya pasien memerlukan arahan yang
meliputi tingkat aktivitas, pengobatan serta tindak lanjut perawatan dan dukungan
masyarakat/keluarga.
Dunia teknologi komputer masuk ke dunia kesehatan tidak seiring dengan awal mulanya
komputer diciptakan. manfaat yang didapatkan dari komputer dimulai pada akhir tahun 1960-
an dan 1970-an pada masa itu dunia kedokteran dan keperawatan mulai ada catatan di dalam
komputer, harapannya dengan adanya data di dalam komputer dapat dengan mudah untuk
mengeluarkan data-data yang diinput menjadi sebuah laporan.
Peran komputer pada zaman sekarang sangat penting, dengan adanya komputer manfaat yang
dirasakan tidak hanya oleh user atau penggunanya tetapi juga oleh instansi yang terkait,
seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit. Peran komputer juga seharusnya dirasakan oleh
pasien, karena pelayanan utama untuk setiap institusi kesehatan adalah kepada pasien, jadi
yang utama adalah yang dirasakan secara langsung oleh pasien, diantaranya:
1. Patient Safety
Setiap instansi pelayanan kesehatan harus mengarah kepada patient safety. Begitu juga
keberadaan teknologi komputer harapannya dapat mendukung keselamatan pasien. Sebuah
perangkat komputer yang digunakan di rumah sakit untuk memasukkan data pasien ke dalam
komputer, secara tidak langsung dapat menolong jiwa pasien. Coba kita bayangkan jika
seorang petugas kesehatan lupa bagian tangan mana yang harus diamputasi, mungkin
seharusnya tangan kanan tetapi ternyata yang diamputasi tangan kiri, kejadian tersebut sangat
fatal. Salah satu penyebabnya karena tidak ada data yang tersimpan tentang bagian tubuh
pasien mana yang harus diamputasi (Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 2015).Keberadaan
teknologi komputer bisa seperti mata pisau. Jika pengguanaannya sesuai dengan prosedur
yang telah ditatapkan, maka akan sangat membantu. Jika tidak sesuai maka yang menjadi
korban adalah pasien nya sendiri.
2. Administrasi Kesehatan
Setiap orang dari kita pasti pernah ke rumah sakit ataupun ke puskesmas. Hal yang pertama
dilakakukan pasti pendaftaran / mendaftarkan diri sebelum nantinya diperiksa oleh dokter.
Kegiatan pendaftaran mungkin bisa dibilang kegiatan yang mudah, bahkan begitu mudahnya
terkadang disepelekan. Mungkin lima atau sepuluh pasien bisa di lakukan manual /
mendaftarkannya dengan secarik kertas karena untuk melaporkan kegiatan hanya 10 pasien
tidaklah sulit.
Adanya komputer di area pendaftaran sangat penting untuk kegiatan menghimpun data, agar
dapat dikeluarkan menjadi sebuah laporan kunjungan pasien, mengetahui data demografi
pasien yang sudah diolah misalnya menurut alamat pasien, jenis kelamin, umur pasien dan
lain-lain, tentunya sesuai kebutuhan pelaporan.
3. Apotik / Farmasi
Apotik atau farmasi tentunya mengurus tentang obat-obatan. Mulai dari pengadaan obat,
mengatur obat masuk dan keluar, mengatur keberadaan obat jika ada item obat yang kurang
maka harus pengadaan lagi. Manajemen obat tersebut harus ada di dalam setiap instansi
kesehatan. Belum lagi jika mengenai hubungan obat dengan diagnosis, berapa obat yang
harus keluar jika diagnosisnya A. Keadaan tersebut tidak bisa kita menghitung manual
dengan kondisi pekerjaan yang banyak. Maka dari itu peran teknologi komputer yang
tertuang dalam sistem informasi dapat diaplikasikan.
Pada pembahasan kedepan (matakuliah konsep dasar RMIK atau sejenisnya) kita akan
mengetahui tentang penyimpanan berkas rekam medis. Biasanya DRM (Dokumen Rekam
Medis) disimpan di dalam rak penyimpanan, diurutkan sesuai penomoran rekam medis yang
benar serta diberikan tanda warna agar apabila DRM tersebut dibutuhkan dapat mudah
ditemukan.
Konsep penyimpanan berkas dan manajemen berkas tersebut sudah ada sebelum jurusan
RMIK muncul. Hanya saja jika data pasien mengandalkan satu cara penyimpanan akan riskan
jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran, atau hilang oleh sebab-sebab
lain. Maka dari itu teknologi komputer untuk penyimpanan dokumen pasien dapat disimpan
ke dalam sebuah komputer dengan ditambahkan Sistem Informasi di dalamnya maka
pemanggilan data seorang pasien dapat dilakukan dengan mudah.
Adanya teknologi komputer di rumah sakit misalnya, data Rekam Medis pasien itu sendiri
diharapkan dapat dimiliki oleh pasien. Karena pada prinsipnya data riwayat pasien itu milik
pasin itu sendiri. Salah satu teknologi yang sedang berkembang adalah adanya smart card.
Alat tersebut dapat menyimpan semua rekaman riwayat pasien. Kartu tersebut ditanam sebuh
chip untuk menyimpan data dan menginterpretasikannya jika pasien tersebut datang lagi ke
rumah sakit.
5. Penelitian
Salah satu tujuan dari adanya rekam medis adalah untuk penelitian. Sekarang kita mau
penelitian dengan berkas rekam medis nya langsung; mungkin saja bisa, tetapi itu juga
terbatas pada jenis penitiannya. Mungkin cakupannya hanya dalam lingkup yang
berhubungan dengan Dokumen Rekam Medis saja.
Apabila ingin meneliti dengan variabel yang sangat banyak, mungkin kita akan kewalahan,
karena waktu habisa dalam pengambilan data. Dengan adanya teknologi komputer kita bisa
membuat query (pembahasan query akan dibahas di mata kuliah basis data atau sejenisnya)
atau sejenis filter yang akan mencari variabel-variabel yang dibutuhkan sehingga sesuai
dengan apa yang diinginkan.
6. Alat Pengambil Keputusan
a. System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur otak
dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-
X.
b. System Dynamic Spatial Rekonstruksi (DSR) berguna untuk melihat gambar dari berbagai
sudut organ tubuh secara bergerak.
f. Ultra Sonography (USG) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz
– 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua
dimensi atau tiga dimensi.
g. Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi,
dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak antara potongan 3 mm.
h. Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara
komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita.
Mendengar istilah ini mungkin ada yang belum familiar. EHR atau di dalam bahasa indonesia
disebut dengan RKE merupakan catatan klinis perorangan di dalam suatu institusi yang
mempunyai standar data baik nasional maupun internasional. Sedangkan EMR merupakan
catatan klinis perorangan di dalam suatu institusi yang diolah dan digunakan di dalam
institusi tersebut. Adanya EMR ataupun EHR menjadikan data-data pasien yang masuk ke
rumah sakit atau institusi kesehatan lainnya dapat diakses oleh bagian mana saja sesuai
dengan kebutuhan dan peraturan yang ada.
1. Catatan kesehatan elektronik klien adalah kumpulan informasi kesehatan pribadi satu
individu yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan dan disimpan secara elektronik di
bawah pengamanan ketat.
4. Masukan data yang dibuat dan disimpan dalam catatan keperawatan elektronik dianggap
sebagai bagian permanen dari rekaman dan tidak dapat dihapus. Jika diperlukan koreksi
setelah data dimasukkan dan telah disimpan, maka kebijakan lembaga memberikan arahan
tentang bagaimana hal ini harus dilakukan.
Selain hal tersebut diatas rumah sakit harus memiliki kebijakan yang mengatur lama waktu
suatu dokumentasi kesehatan klien harus disimpan.
Dokumen klien yang disimpan di rumah sakit dapat dianggap sebagai catatan primer,
sekunder atausementara. Pedoman penyimpanan dokumen klien antara lain:
1. Catatan yang berisi referensi darah atau produk darah harus dipertahankan selama-
lamanya. Dengan kata lain, catatan tersebut harus disimpan selamanya.
2. Catatan primer klien misalnya, catatan dokter, catatan keperawatan, konsultasi, resume,
dan pemberitahuan kematian disimpan selama 10 tahun
4. Catatan sementara misalnya laporan diet, bagan grafik disimpan selama satu tahun.
Pedoman yang dapat digunakan oleh perawat dalam menggunakan dokumentasi elektronik
adalah sebagai berikut:
1. Tidak pernah mengungkapkan atau mengizinkan orang lain menggunakan nomor
identifikasi pribadi (password) dan menginformasikan kepada atasan langsung jika ada
kecurigaan bahwa kode identifikasi sedang digunakan oleh orang lain
2. Mengubah password pada interval yang sering dan teratur (sesuai kebijakan lembaga)
3. Memilih password yang tidak mudah diuraikan dan melakukan log off bila tidak
menggunakan sistem atau ketika meninggalkan sistem.
4. Menjaga kerahasiaan semua informasi, termasuk semua salinan cetak dari informasi dan
melindungi informasi klien yang ditampilkan pada monitor misalnya dengan penggunaan
screen saver, mengatur lokasi monitor, dan menggunakan privasi layar
5. Menggunakan sistem hanya pada layanan akses yang aman untuk membuka ke informasi
klien
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://injeksisalim.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-
komputer-dalam.html?m=1
DiaksespadaRabu, 12 Januari 2022 pukul 08.50 WIB
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2018/09/Teknologi-Informasi-Kesehatan-I_SC.pdf
DiaksespadaRabu, 12 Januari 2022 Pukul 08.53 WIB
https://b-ok.asia/book/11765122/c100d6
DiaksespadaRabu, 12 Januari 2022 pukul 09.00 WIB