Makalah Pendidikan Pancasila Kemompok 1
Makalah Pendidikan Pancasila Kemompok 1
Makalah Pendidikan Pancasila Kemompok 1
Disusun Oleh :
Akbar Setiadi (2102010229)
Davana Ilham Valentino (2102010205)
Lia Franita Ashara ( 2102010204)
Puspita Kusuma Wardani (2102010240)
Rizkia Febria Purbaningrum (2102010247)
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.2 Latar Belakang Masalah........................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.4 Tujuan....................................................................................................................................3
1.5 Manfaat..................................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN MASALAH..............................................................................................................4
2.1 Bagaimana Sejarah Pancasila ?..........................................................................................4
A. Periode Pengusulan Pancasila................................................................................................4
B. Periode Perumusan Pancasila.................................................................................................4
C. Periode Pengesahan Pancasila...............................................................................................5
2.2 Pancasila Dalam Kajian Sejarah Indonesia.......................................................................6
A. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia............................................................................6
B. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia......................................................................7
C. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia..............................................................7
D. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa..................................................................................................7
E. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur............................................................................................7
2.3 Bagaimana Sumber Historis, Sosiologis, Politis Tentang Pancasila Dalam Kajian
Sejarah Bangsa Indonesia ?............................................................................................................8
A. Sumber Historis Pancasila.....................................................................................................8
B. Sumber Sosiologis Pancasila.................................................................................................8
C. Sumber Politis Pancasila........................................................................................................8
2.4 Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia untuk Masa
Depan 9
A. Essensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa....................................................................9
B. Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa...................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUPAN....................................................................................................................................10
1. Kesimpulan............................................................................................................................10
2. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. berkomitmen menjalankan ajaran agama dalam konteks Indonesia yang berdasar pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
2. memahami kenapa diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia
3. Mengetahui sumber historis, sosiologis, politis tentang Pancasila dalam kajian sejarah
Bangsa Indonesia
1.4 Manfaat
Sebagai ilmu pengetahuan yang dapat membuat siswa lebih memahami arti dari pancasila
dan sejarahnya. Dapat menghargai perbedaan dalam bermayarakat.
3
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Jauh sebelum periode pengusulan Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi bangsa
itu diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka ke pintu gerbang
kemerdekaan bangsa Indonesia. Benih nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam
gerakan Perhimpoenan Indonesia. Perhimpoenan Indonesia menghimbau agar segenap suku
bangsa bersatu teguh menghadapi penjajahan dan keterjajahan. Kemudian, disusul lahirnya
Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928. Kesemuanya itu merupakan modal politik awal yang
sudah dimiliki tokoh-tokoh pergerakan sehingga sidang-sidang maraton BPUPKI yang
difasilitasi Laksamana Maeda, selanjutnya, sidang-sidang BPUPKI berlangsung secara
bertahap dan penuh dengan semangat musyawarah untuk melengkapi goresan sejarah bangsa
Indonesia hingga sampai kepada masa sekarang ini.
Sebagaimana Anda ketahui bahwa salah seorang pengusul calon dasar negara dalam
sidang BPUPKI adalah Ir. Soekarno yang berpidato pada 1 Juni 1945. Sejarah mencatat
bahwa usulan Soekarno inilah yang di kemudian hari diterbitkan oleh Kementerian
Penerangan Republik Indonesia dalam bentuk buku yang berjudul Lahirnya Pancasila (1947),
dari judul buku tersebut menimbulkan kontroversi seputar lahirnya Pancasila. Di satu pihak,
ketika Soekarno masih berkuasa, terjadi semacam pengultusan terhadap Soekarno sehingga 1
Juni selalu dirayakan sebagai hari lahirnya Pancasila. Di lain pihak, ketika pemerintahan
Soekarno jatuh, muncul upaya-upaya “de-Soekarnoisasi” oleh penguasa Orde Baru sehingga
dikesankan seolah-olah Soekarno tidak besar jasanya dalam penggalian dan perumusan
Pancasila. Kemudian, sidang pertama BPUPKI (29 Mei - 1 Juni 1945) ini berhenti untuk
sementara
4
Sehari setelah peristiwa itu, 7 Agustus 1945, Pemerintah Pendudukan Jepang di Jakarta
mengeluarkan maklumat yang berisi:
1. pertengahan Agustus 1945 akan dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan bagi
Indonesia (PPKI),
2. panitia itu rencananya akan dilantik 18 Agustus 1945 dan mulai bersidang 19
Agustus 1945
3. direncanakan 24 Agustus 1945 Indonesia dimerdekakan.
Esok paginya, 8 Agustus 1945, Sukarno, Hatta, dan Rajiman dipanggil Jenderal Terauchi
(Penguasa Militer Jepang di Kawasan Asia Tenggara) yang berkedudukan di Saigon,
Vietnam (sekarang kota itu bernama Ho Chi Minh). Ketiga tokoh tersebut diberi kewenangan
oleh Terauchi untuk segera membentuk suatu Panitia Persiapan Kemerdekaan bagi Indonesia
sesuai dengan maklumat Pemerintah Jepang 7 Agustus 1945 tadi. Sepulang dari Saigon,
ketiga tokoh tadi membentuk PPKI dengan total anggota 21 orang. Amerika dan sekutu
akhirnya menjatuhkan bom lagi di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 yang meluluhlantakkan
kota tersebut sehingga menjadikan kekuatan Jepang semakin lemah, memaksa Jepang
akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945, dengan kosekuensi
menjadikan daerah bekas pendudukan Jepang beralih kepada wilayah perwalian sekutu,
termasuk Indonesia. Dan pada saat itu terjadi kekosongan kekuasaan. Kekosongan itu
dimanfaatkan oleh PPKI untuk melepaskan diri dari bayang-bayang kekuasaan Jepang dan
mempercepat rencana kemerdekaan bangsa Indonesia.
5
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 dilaksanakanlah Pemilu yang
pertama pada 1955, untuk memilih Badan Konstituate dan DPR. Badan Konstituante mulai
bersidang di Bandung untuk membuat UUD yang definitif sebagai pengganti UUDS 1950.
Sebagian anggota menghendaki Islam sebagai dasar negara, sementara sebagian yang lain
tetap menghendaki Pancasila sebagai dasar negara. Akhirnya, pada 5 Juli 1959, Presiden
Soekarno mengambil langkah “darurat” dengan mengeluarkan dekrit. Setelah Dekrit Presiden
Soekarno 5 Juli 1959, seharusnya pelaksanaan sistem pemerintahan negara didasarkan pada
Undang-Undang Dasar 1945. Sesudah dikeluarkannya Dekrit 5 Juli 1959 oleh Presiden
Soekarno, terjadi beberapa penyelewengan terhadap UUD 1945. Antara lain, Soekarno
diangkat sebagai presiden seumur hidup melalui TAP No. III/MPRS/1960, kekuasaan
Presiden Soekarno berada di puncak piramida, artinya berada pada posisi tertinggi yang
membawahi ketua MPRS, ketua DPR, dan ketua DPA yang pada waktu itu diangkat
Soekarno sebagai menteri dalam kabinetnya. Pertentangan antarpihak begitu keras, seperti
yang terjadi antara tokoh PKI dengan perwira Angkatan Darat (AD) sehingga terjadilah
penculikan dan pembunuhan sejumlah perwira AD yang dikenal dengan peristiwa Gerakan
30 September (G30S PKI).
Peristiwa G30S PKI menimbulkan peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto.
Peralihan kekuasan itu diawali dengan terbitnya Surat Perintah dari Presiden Soekarno
kepada Letnan Jenderal Soeharto, yang di kemudian hari terkenal dengan nama Supersemar.
Surat itu intinya berisi perintah presiden kepada Soeharto agar “mengambil langkah-langkah
pengamanan untuk menyelamatkan keadaan”. Supersemar ini dibuat di Istana Bogor dan
dijemput oleh Basuki Rahmat, Amir Mahmud, dan M. Yusuf. Dengan demikian, status
supersemar menjadi berubah: Mula-mula hanya sebuah surat perintah presiden kemudian
menjadi ketetapan MPRS. Jadi, yang memerintah Soeharto bukan lagi Presiden Soekarno,
melainkan MPRS. Hal ini merupakan fakta sejarah terjadinya peralihan kekuasaan dari
Soekarno ke Soeharto. Setelah menjadi presiden, Soeharto mengeluarkan Inpres No. 12/1968
tentang penulisan dan pembacaan Pancasila sesuai dengan yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945. Namun, dengan kekuasaan rezim Soeharto yang makin kokoh sehingga tidak ada
yang berani menentang.
6
Kristen. Agama-agama tersebut menyumbang dan menyempurnakan konstruksi nilai, norma,
tradisi, dan kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat.
7
2.3 Bagaimana Sumber Historis, Sosiologis, Politis Tentang Pancasila Dalam Kajian
Sejarah Bangsa Indonesia ?
8
2.4 Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia untuk Masa
Depan
9
BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
2. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya.
Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
11