Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan Kel 1
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan Kel 1
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan Kel 1
Makalah
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kodifikasi Terkait Sistem
Pencernaan dan Endokrin ( A-F ) dengan Dosen pengampu Yeti Suryati
S.Kep,Ners,M.M.Pd
Oleh :
Cimahi,
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
1. Untuk mengtahui apa itu system pencernaan manusia
2. Untuk mengetahui organ yang ada pada proses pencernaan manusia
3. Untuk mengetahui mekanisme proses pencernaaan manusia
4. Untuk mengetahui apa saja kelenjar yang ada pada system pencernaan manusia
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu oleh lidah
serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi
molekul yang berkuran kecil
6. defekasi : pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna ntuk tubuh
melalui anus.
Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dan nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
4
A. Oris/Mulut
Sementara langit-langit lunak terdiri dari otot yang sebagai katup untuk
menutup isofus orofaringeal dan membuka untuk memisahkan nasofaring (rongga
belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut) dari orofaring (bagian
dari saluran pencernaan dan saluran pernapasan). Di rongga dalam ini, terdapat dua
otot utama yaitu otot diafragma dan geniohyoid yang berfungsi menarik laring ke
depan saat menelan makanan.
1. kelenjar ludah (terdiri dari sel sel pembentuk saliva). Selain menghasilkan
ludah,kelenjar ludah juga berfngsi sebagai pelumas mulut agar tidak
kering,membantu proses menelan,melindungi gigi dari bakteri dan
membanttu pencernaan makanan.
2. bibir ( disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam mulut
dilapisi oleh selaput lendir/mukosa). Fungsi bibir yaitu untuk
mempertahankan makanan berada didalam mulut untuk proses
pengunyahan,berbicara dan estetika.
5. rongga mulut , terdiri dari gigi yaitu gigi sulung /susu yang mulai tumbuh
usia 6 s.d 7 bulan (8 gigi seri,4 gigi taring,dan 8 gigi geraham).Gigi
permanen/tetap yang tumbuh usia 6 s.d 18 thn (8 gigi seri,4 gigi taring,8
gigi geraham,dan 12 gigi premolar). Gigi memotong makanan menjadi
potongan-potongan kecil. Potongan kecil makanan lalu dibasahi oleh air
liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam
faring dan melanjutkannya ke dalam kerongkongan (esofagus).
6. lidah (idah hampir seluruhnya terdiri dari serat otot. Organ ini dibagi
menjadi oral (ujung, depan, tengah, dan belakang) dan faring
(tenggorokan).Lidah berfungsi untuk membantu mengecap rasa,
berbicara, dan menelan. Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk
membantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan
7
makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan
dikunyah serta sebagai alat perasa makanan. Lidah dapat berfungsi
sebagai alat perasa makanan karena mengandung banyak reseptor
pengecap atau perasa. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya
dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar
lendir (mukosa).
Sebagai indera pengecap, pada permukaan lidah terdapat badan
sel saraf perasa (papila). Ada tiga bentuk papila, yaitu:
1. Papila fungiformis
2. Papila filiformis
3. Papila serkumvalata
Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis,
rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan danminuman
karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk
merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi
depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk
rasa pahit.
B. Faring/Tekak
8
Faring sering juga disebut sebagai tenggorokan bagian atas manusia. Faring
ini bentuknya seperti tabung dan letaknya di belakang rongga hidung.Fungsi dari
faring ini adalah sebagai penyalur.
Faring merupakan otot yang berfungsi sebagai saluran masuk dan keluarnya
makanan dan udara. Faring berbentuk tabung dan memanjang secara superoinferior
dari dasar tengkorak menuju dataran inferior dari vertebra servikalis ke enam.
Faring dapat dibagi menjadi tiga bagian: nasofaring (epifaring), orofaring
(mesofaring) dan laringofaring (hipofaring) yang menghubungkan rongga hidung,
rongga mulut dan laring pada faring.
C. Esofagus/Kerongkongan
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar
bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak
melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke
lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot
dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot
secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan
melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan menuju lambung adalah
sebagai berikut.
Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai
jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang seperti gelambir
mengendur sehingga udara masuk ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah
dan ditelan masuk ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju
kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir di bagian
belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup saluran hidung. Sementara
itu, sewaktu makanan bergerak ke arah
tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk
trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan untuk menuju
lambung.
1. Epiglotis
Epiglotis merupakan bagian kerongkongan yang letaknya di awal. Bagian
ini menjadi penutup jalur pernapasaan saat kita menelan makanan.
2. Dinding Esofagus
Bagian ini terususn atau lapisan otot yang sama dengan lapisan pada
lambung dan usus. Adapun lapisan otot tersebut, seperti berikut:
a. Adventitia Lapisan ini merupakan bagian terluar yang disusun atas
jaringan ikat. Adventitia berakhir di bagian ujung kerongkongan dan
berbatasan dengan lambung
b. Dinding Otot Pada esofagus terdapat dua macam lapsan otot. Yaitu
10
otot yang memanjang di luar dan otot yang melingkar di bagian dalam.
c. Submukosa Lapisan ini memiliki kelenjar yang menghasilkan lendir.
Fungsi lendir ini yaitu sebagai pelumas untuk mempermudah gerakan
makanan.
d. Mukosa Mukosa merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas
sel epitel bertingkat.
3. Sfingter
Bagian kerongkongan lainnya yaitu sfingter. Bagian ini merupakan otot
bentuk cincin yang bisa membuka dan mutup. Terdapat dua jenis
sfingter, yaitu sfingter atas dan bawah.
D. Lambung (ventrikulus)
Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri rongga
abdomen di bawah diafragma. Semua bagian, kecuali sebagian kecil, terletak pada
bagian kiri garis tengah. Ukuran dan bentuknya bervariasi dan satu individu ke
individu lain. Regia-regia lambung terdiri dan bagian jantung, fundus. badan organ,
dan bagian pilorus.
proses pencernaan secara mekanik juga terjadi di dalam lambung ketika
makanan dihaluskan oleh gerakan otot-otot lambung. Pada lambung, terjadi pula
proses pencernaan secara kimiawi melalui enzim-enzim. Ada enzim pepsin yang
11
(a) Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esofagus dan lambung
(pertemuan gastroesofagus).
(b) Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus.
(c) Badan lambung adalah bagman yang terdilatasi di bawah fundus, yang
membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi medial badan lambung yang
konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks disebut
kurvatur besar.
(d) Bagian pilorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke
duodenum. Antrum pilorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfingter
pilorus muskular tebal.
Histologi dinding lambung. Ada tiga lapisan jaringan dasar (mukosa.
submukosa, dan jaringan muskularis) beserta modifikasinya.
(1) Muskularis eksterna pada bagian fundus dan badan lambung
mengandung lapisan otot melintang (oblik) tambahan. Lapisan otot
tambahan ini membantu keefektifan pencampuran dan penghancuran
isi lambung.
(2) Mukosa membentuk lipatan-lipatan (ruga) longitudinal yang
menonjol sehingga memungkinkan peregangan dinding lambung.
Ruga terlihat saat lambung kosong dan akan menghalus saat
lambung meregang terisi makanan.
(3) Ada kurang lebih 3 juta pit lambung di antara ruga-ruga yang
bermuara pada sekitar 15 juta kelenjar lambung. Kelenjar lambung
yang dinamakan sesuai letaknya, menghasilkan 2 L sampai 3 L
cairan lambung. Cairan lambung mengandung enzim-enzim
pencernaan, asam kiorida, mukus, garam-garaman, dan air
Fungsi lambung
1) Penyimpanan makanan. Kapasitas lambung normal memungkinkan
adanya interval waktu yang panjang antara saat makan dan
kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah besar sampai
makanan ini dapat terakomodasi di bagian bawah saluran. Lambung
tidak memiliki peran mendasar dalam kehidupan dan dapat diangkat,
asalkan makanan yang dimakan sedikit dan sering.
2) Produksi kimus. Aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya
kimus (massa homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang
berasal dan bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenom
13
Usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus sampai
ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus
kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7
meter pada mayat dicapai saat lapisan muskularis eksterna berelaksasi. Proses di
usus halus ini makanan kembali diproses secara kimiawi yang dibantu oleh
enzim-enzim dari pankreas, empedu, dan hati seperti tripsin, amilase, maltase,
sukrase, laktase, dan lipase
14
dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa
cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak
mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang
berperan dalam pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan
berikut.
1. Air, berguna sebagai pelaru tutama.
2. Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi
iritasi pada dinding usus.
3. Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu
bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan
lemak dan air (mengemulsikan lemak).
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar
dalam tubuh yang beratnya ± 2kg. Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai
pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan
penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi
membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,
pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah serta
pengaturan suhu tubuh.
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus.
Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak,
yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih
dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi
menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada
protein, dan merangsang gerak peristaltik usus.
b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan
sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran
pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin.
Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau-
pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan
mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk
ke usus halus. Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang
membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein,
dan amilase membantu dalam pemecahan pati.
16
c. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan
getah usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1. Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
2. Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi
dua molekul glukosa.
3. Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4. Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan peptida menjadi asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di
usus halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di
bagian jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-
vitamin yang larut dalam lemak, penyerapannya bersama dengan pelarutnya,
sedangkan vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus).
Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di
sini asam amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui
sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu
dengan garam empedu membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak
bersama gliserol diserap ke dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak
dilepaskan, kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak
17
Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang
berlipat-lipat. Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi
kiri bawah. Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu
sekum, kolon, dan rektum.
Usus besar merupakan bagian akhir di ujung saluran pencernaan. Fungsi
usus besar ini juga sangat penting bagi proses pencernaan manusia. Usus besar
berpereran untuk mengeluarkan zat sisa makanan yang sudah dicerna. Usus besar
juga membantu penyerapan cairan dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
18
1. Menyerap Air
Sudah sempat disinggung sebelumnya bahwa fungsi usus besar
adalah untuk menyerap air. Sebagian proses pencernaan makanan
dan nutrisi telah selesai di usus kecil.Organ usus besar ini membantu
menyempurnakan proses pencernaan dengan menyerap air yang
masih tersisa. Oleh sebab itu, sesuai proses pencernaan di organ ini
akan terbentuk sisa makanan yang padat dan siap dikeluarkan tubuh
dalam bentuk feses.
2. Membantu Penyerapan Vitamin
Usus besar berfungsi untuk menyerap vitamin sebab terdapat bakteri
baik yang hidup di kolon. Diketahui dalam kolon ada sekitar 700
bakteri baik yang membantu memelihara kesehatan tubuh. Fungsi
dari bakteri ini yaitu untuk memecah polisakarida yang belum
dicerna menjadi asam lemak yang mudah diserap usus besar.
Fermentasi ini akan menghasilkan nitrogen, karbon dioksida,
hydrogen sulphide, dan metana yang akan dikeluarkan sebagai
flatus. Bakteri di usus besar ini juga bisa menghasilkan vitamin K
dan biton. Jadi saat tubuh kekurangan vitamin dari makanan, maka
bakteri ini akan membantu memenuhi kekurangan vitamin tersebut.
3. Mencegah Infeksi dan Mengurangi Kandungan Asam
Usus besar berfungsi untuk mencegah dan mengurangi kandungan
asam dalam tubuh. Kehadiran mukosa yang ada di permukaan usus
besar dapat membantu mengeluarkan zat bikarbonat. Zat tersebut
berguna untuk menetralkan sama yang dihasilkan asam lemak dan
zat pencernaan lain dari usus kecil. Lapisan mukosa juga berguna
untuk melindungi tubuh dari infeksi mikroba berbahaya.
4. Menghasilkan Antibodi
Fungsi usus besar dalam sistem pencernaan lainnya yaitu dapat
mengahasilkan antibodi. Jaringan limfoid dalam usus besar diketahui
berperan penting untuk memproduksi antibodi dan antibodi reaksi
silang. Secara umum antibodi biasanya diproduksi oleh sistem
kekebalan tubuh guna menjaga agar jumlah bakteri baik dalam tubuh
tetap normal. Selain itu, antibodi juga berguna untuk melawan
bakteri jahat yang menyebabkanpenyakit.
Bagian-Bagian Usus Besar
1. Sekum
Bagian usus besar yang pertama yaitu sekum. Bagian ini berbentuk
seperti kantong yang menghubungkan antara usus halus dengan usus
besar. Fungsinya yaitu untuk menyerap kembali air dan nutrisi makanan
yang berasal dari usus halus.
19
2. Kolon
3. Rektum
Rektum adalah bagian usus besar yang terhubung dengan kolon
sigmoid. Bagian ini berguna untuk menerima dan menyimpan limbah
dari kolon. The carbon-neutral aviation fuel made from sunlight and air
Penyimpanan akan berlangsung sembari menunggu sinyal untuk
mengeluarkan limbah tersebut melalui anus. Proses pengeluaran terjadi
ketika otak menerima rangsangan sehingga menghasilkan sinyal untuk
mengeluarkan limbah termasuk gas atau tinja.
4. Anus
Bagian terakhir dari usus besar yaitu anus. Ketika rektum sudah penuh
dan tinja siap dikeluarkan, maka anus akan mengeluarkan kotoran tersebut.
Keinginan mengeluarkan kotoran ditandai dengan rasa mulas dan dorongan
untuk buang air besar.
a. Defekasi
defekasi merupakan kegiatan rutin terjadi pada pencernaan yang sehat. Jika
pencernaan mengalami gangguan maka defekasi akan terganggu. Bila pergerakan
massa mendorong feses masuk ke dalam rectum, secara normal timbul keinginan
untuk defekasi, termasuk refleks kontraksi rectum dan relaksasi sfingter anus.
Pendorongan massa feses yang terus menerus melalui anus dicegah oleh kontraksi
dari; sfingter ani internus, penebalan otot polos sirkuler sepanjang beberapa
sentimeter yang terletak tepat di sebelah dalam anus, dan sfingter ani eksternus
yang terdiri dari otot lurik, volunteer yang mengelilingi sfingter internus dan
meluas ke sebelah distal. Sfingter ani eksternus diatur oleh serat serat saraf dalam
nervus pudendus yang merupakan bagian dari saraf somatic, sehingga atas
pengaruh volunter, involunter sfingter biasanya secara terus menerus mengalami
kontriksi kecuali bila ada impuls kesadaran yang menghambat kontriksi
b. Refleks defekasi
Defekasi ditimbulkan oleh refleks defekasi. Satu diantaranya yaitu refleks
intrinsic yang diperantarai oleh system saraf enterik setempat.
direlaksasi oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus; jika sfingter ani
eksternus secara volunter berelaksasi sehingga, pada saat bersamaan akan terjadi
Defekasi. Namun, refleks defekasi intrinsic yang berfungsi dengan sendirinya
bersifat relative lemah.
Supaya menjadi efektif dalam menimbulkan defekasi, refleks biasanya harus
diperkuat oleh refleks defekasi jenis lain. Refeks defekasi parasimpatis yang
melibatkan segemen sacral medulla spinalis. Bila ujung-ujung saraf dalam rektum
dirangsang, sinyal-sinyal dihantarkan pertama ke dalam medulla spinalis kemudian
secara refleks kembali ke kolon desenden, sigmoid, rektum dan anus melalui serat-
serat saraf parasimpatis dalam nervus pelvikus. Sinyal-sinyal parasimpatis ini
sangat memperkuat gelombang peristaltic dan juga merelaksasikan sfingter ani
internus, dengan demikian mengubah refleks defekasi intrinsic dari suatu gerakan
yang lemah menjadi suatu proses defekasi yang kuat, yang kadang-kadang efektif
dalam pengosongan usus besar secara sekaligus dari fleksura splenikus kolon
sampai ke anus.
Sinyal-sinyal aferen yang masuk ke medulla spinalis menimbulkan efek-efek
lain; bernapas dalam, penutupan glottis, dan kontraksi otot-otot dinding perut untuk
mendorong feses dari kolon turun ke bawah dan pada saat yang bersamaan
menyebabkan dasar pelvis terdorong ke bawah dan menarik keluar cincin anus
untuk megeluarkan feses. Selain refleks defekasi, juga dapat dilatih di toilet.
22
23
1. Hepar (hati)
Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Hati terdiri atas dua
lobus. Setiap lobus memiliki saluran untuk mengangkut cairan empedu, yakni
duktus hepatikus. Fungsi hati adalah
a. Mengemulsikan lemak dalam usus halus.
b. Mengabsorbsi lemak.
c. Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh.
Secara umum, hati mempunyai fungsi:
a. Memproduksi cairan empedu.
b. Memetabolisme protein, lemak dan karbohidrat
c. Penyimpanan mineral dan vitamin larut lemak
d. Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh.
e. Penyimpanan darah
f. Memproduksi panas
2. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin. Bersifat
endokrin karena menghasilkan hormone insulin dan hormone glukogen yang
dimasukkan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim pencernaan.
Keluarnya enzim dari pankreas karena dipengaruhi oleh enzim pankreozimin.
Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:
a. Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin berfungsi
mengubah polipeptida menjadi peptida.
b. Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi
membantu tripsin.
c. Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino.
d. Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
e. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
f. Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.
g. NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan suasana
asam yang berasal dari lambung.
C. Getah Usus
Pada dinding usus hals banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan
kelenjar getah usus. Getah usus mengandung enzim enzim seperti berikut :
23
24
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
25
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/pencernaan/anatomi-sistem-pencernaan/
https://hellosehat.com/gigi-mulut/anatomi-mulut-manusia/
https://www.alodokter.com/lima-kondisi-pengacau-kelenjar-
ludah#:~:text=Selain%20menghasilkan%20ludah%2C%20kelenjar%20ludah,agar
%20terhindar%20dari%20beragam%20gangguan.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3647053/kenali-fungsi-penting-mulut-
dan-bagian-
bagiannya#:~:text=Fungsi%20dari%20bibir%2C%20yaitu%20membantu,pengunya
han%2C%20serta%20berbicara%20dan%20estetika.
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61ca7549db3a6/fungsi-kerongkongan-pada-
pencernaan-manusia-yang-harus-
diketahui#:~:text=Fungsi%20kerongkongan%20sangat%20penting%20dalam,yang
%20menghubungkan%20tenggorokan%20dan%20lambung.&text=Adanya%20ker
ongkongan%20akan%20mempermudah%20kita,cenderung%20sulit%20untuk%20
menelan%20makanan.
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23461/150600096.pdf?sequ
ence=1&isAllowed=y#:~:text=Faring%20dapat%20dibagi%20menjadi%20tiga,mul
ut%20dan%20laring%20pada%20faring.
https://lifepack.id/belajar-tentang-sistem-pencernaan-manusia-dan-
anatominya/#:~:text=Lambung%20melepaskan%20makanan%20ke%20dalam,lam
bung%20untuk%20berhenti%20mengalirkan%20makanan.
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sistem-pencernaan-manusia-sebuah-
perjalanan-panjang
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61c916e70101c/fungsi-usus-besar-dalam-
sistem-pencernaan-yang-perlu-
diketahui#:~:text=Usus%20besar%20merupakan%20bagian%20akhir,vitamin%20y
ang%20dibutuhkan%20oleh%20tubuh.
https://hellosehat.com/pencernaan/fungsi-usus-besar/
http://mettaadnyana.blogspot.com/2014/02/makalah-sistem-pencernaan-
manusia.html
26