Laporan - Rahmat Dwi Febriyanto - B1 - BD3
Laporan - Rahmat Dwi Febriyanto - B1 - BD3
Laporan - Rahmat Dwi Febriyanto - B1 - BD3
BIOLOGI
3. Jelaskan parameter apa sajakah yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme (minimal 5)?
DIAGRAM ALIR
1. Aseptis Diri
Alkohol 70%
Hasil
Ditentukan cirinya (ukuran, pigmentasi warna, diameter, tempat tumbuh koloni, bentuk
Hasil
Nama Rahmat Dwi Febrianto
NIM 215100200111003
Kelas B
Jurusan Ketekniakan Pertanian
Kelompok B1
Colony Counter
Diletakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung diatas meja yang
dilengkapi dengan skala
Hasil
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 3. Morfologi Koloni Mikroorganisme
1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi koloni mikroorganisme yang telah anda lakukan
Nama Tempat
Ukuran Warna Diameter Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorganisme tumbuh
Staphylococcus
Kecil Putih - - Licin - Licin -
epidermis
Escherichia coli Sedang Pink - - Bulat halus - Licin -
Trichoderma Bulat tepian
Besar Hijau - - - Wol -
resei memancar
Rhodotorula
Sedang Peach - - Licin - Licin -
rubra
Campuran (DHP campuran ini tidak ada kunci jawabannya karena keberagaman koloni yang diamati)
Nama Tempat
Ukuran Warna Diameter Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorganisme tumbuh
Kuning-
Mix culture Sedang Orange agak - - Licin Timbul Licin Kontaminasi
kecoklatan
Cawan kosong - - - - - - - -
Literatur
Escherichia Kecil Putih (Rizki & 2-3 mm Permukaan Licin (Rizki Datar (Rizki Licin (Rizki
Coli (Rizki & Hastuti, 2019) (Fhitryani (Fhitryani & Hastuti, & Hastuti, & Hastuti,
Hastuti, dkk., 2017) dkk., 2017) 2019) 2019) 2019)
2019)
Staphylococcus epidermidis
Kerajaan : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacili
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Spesies : Staphylococcus epidermidis
Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri Gram positif dengan bentuk bulat, tidak
bergerak, tidak berspora, pada media kultur padat berbentuk kokus berkelompok tidak teratur,
susunannya mirip anggur, menonjol, berkilau, tidak menghasilkan pigmen, berwarna putih
porselen. Staphylococcus epidermidis disebut Staphylococcus albus karena termasuk gram
positif. Bakteri ini tumbuh optimum pada suhu 30-37 oC dan tumbuh baik pada NaCl 1-7%.
Koloni diameter 1-2 mm, bersifat anaerob fakultatif yang bisa tubuh dengan respirasi aerobik
atau dengan fermentasi. Staphylococcus epidermidis memproduksi toksin atau zat racun.
Bakteri ini juga memproduksi semacam lendir yang memudahkannya untuk menempel
dimana-mana, termasuk di permukaan alat-alat yang terbuat dari plastik atau kaca. Lendir
tersebut membuat Staphylococcus epidermidis lebih tahan terhadap fagositosis dan beberapa
antibiotika tertentu Staphylococcus epidermidis termasuk bakteri yang sering ditemukan
sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia. Bakteri ini adalah penyebab
infeksi kulit ringan seperti jerawat, infeksi folikel rambut atau abses (Darojah dkk., 2019).
Escherichia coli
Kingdom : Procaryotae
Nama Rahmat Dwi Febriyanto
NIM 215100200111003
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas B
Kelompok B1
Divisi : Gracilicutes
Kelas : Scotobacteria
Ordo : Eubacteriales
Famili : Euterobactericea
Genus : Eacherichia
Spesies : Escherichia coli
Trichoderma reesei
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Sordariomycetes
Ordo : Hypocreales
Famili : Hypocreaceae
Genus : Trichoderma
Spesies : Trichoderma reesei
Trichoderma reesei adalah jamur mesofilik yang termasuk dalam jenis jamur berbentuk
filamen. Trichoderma reesei merupakan salah satu dari jenis kapang. Trichoderma reesei
memiliki kemampuan mensekresikan sejumlah besar enzim selulolitik, seperti selulase dan
hemiselulase. Trichoderma reesei dapat ditemui di hampir semua jenis tanah dan pada
berbagai habitat. Jamur ini dapat berkembang biak dengan cepat pada daerah perakaran
Trichoderma reesei tumbuh pada kisaran suhu optimal 25-32°C dengan pH 4-5,5. Di samping
itu Trichoderma reesei merupakan jamur parasit yang dapat menyerang dan mengambil nutrisi
dari jamur lain (Primaningrum dan Atikah, 2017). Spesies Trichoderma sangat berguna di
berbagai aspek seperti pada biokontrol tanaman serta berbagai jenis industri. Diantara semua
spesies Trichoderma, Trichoderma reesei merupakan spesies yang paling sering diamati,
karena sebagai produsen utama enzim selulolitik (de Paula et al., 2018).
Nama Rahmat Dwi Febriyanto
NIM 215100200111003
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas B
Kelompok B1
Rhodotorula rubra
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Microbotryomycetes
Ordo : Sporidiobolales
Famili : Spridiobolaceae
Genus : Rhodotorula
Spesies : Rhodotorula rubra
Rhodotorula rubra atau juga Rhodotorulla mucilaginosa merupakan salah satu jenis dari
khamir (Karlina, 2018). Khamir Rhodotorula sp. termasuk kelompok khamir liar (wild yeast),
yaitu tidak mempunyai spora. Pemanfaatan khamir di Indonesia masih relatif terbatas, baik
untuk diversifikasi pangan maupun pemanfaatannya sebagai agensia penghambat patogen
penyebab penyakit pada tanaman. Khamir sangat berpotensi dan mempunyai prospek yang
masih luas dan membutuhkan banyak informasi, serta peningkatan penelitian berkenaan
dengan pemanfaatannya di bidang pangan dan perlindungan tanaman. Ciri-ciri khamir
Rhodotorula adalah koloni berwarna pink, kemerahan, koral, dan kuning. Koloni tampak
lunak dengan permukaan halus. Koloninya memiliki tepian rata (Indratmi, 2011).
Nama Rahmat Dwi Febriyanto
NIM 215100200111003
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas B
Kelompok B1
Berdasarkan pengamatan pertama yang telah dilakukan pada mikroorganisme dari kelompok
bakteri jenis Staphylococcus epidermis. Staphylococcus epidermis memiliki ciri ciri morfologi
koloni berwarna putih. Staphylococcus epidermis memiliki jenis ukuran berupa titik. Bentuk
koloninya jika dilihat dari konfigurasinya yakni terlihat licin. Selain itu, jika dilihat dari
permukaan samping koloni memiliki tepian yang licin.
Selanjutnya berdasarkan pengamatan kedua yang telah dilakukan pada mikroorganisme dari
kelompok bakteri jenis Escherichia coli. Escherichia coli memiliki ciri koloni dengan warna
putih. Escherichia coli memiliki ukuran yang tergolong kecil. Bentuk koloninya jika dilihat dari
atas atau konfigurasinya yakni terlihat licin. Kemudian, jika dilihat dari permukaan samping
koloni memiliki tepian yang licin.
Kemudian berdasarkan pengamatan ketiga yang telah dilakukan pada jamur dari golongan
kapang yaitu Trichoderma reesei . Trichoderma reesei memiliki ciri ciri koloni berwarna hijau.
Trichoderma reesei memiliki ukuran yang tergolong besar. Bentuk koloninya jika dilihat dari
atas atau konfigurasinya yakni terlihat bulat dengan tepian memancar. Jika dilihat dari
permukaan samping koloni memiliki tepian seperti benang.
Terakhir berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada jamur dari golongan khamir
Rhodotorula rubra. Rhodotorula rubra memiliki ciri ciri koloni berwarna peach. Rhodotorula
rubra memiliki ukuran yang tergolong sedang. Bentuk koloninya jika dilihat dari atas atau
konfigurasinya yakni terlihat licin. Kemudian, jika dilihat dari permukaan samping koloni juga
memiliki tepian licin.
Nama Rahmat Dwi Febriyanto
NIM 215100200111003
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas B
Kelompok B1
Berdasarkan pengamatan pertama yang telah dilakukan pada mikroorganisme dari kelompok
bakteri jenis Staphylococcus epidermis. Staphylococcus epidermis memiliki ciri ciri morfologi
koloni berwarna putih. Staphylococcus epidermis memiliki jenis ukuran point atau berupa titik.
Bentuk koloninya jika dilihat dari atas atau konfigurasinya yakni terlihat licin. Selain itu, jika
dilihat dari permukaan samping koloni memiliki tepian yang licin. Sedangkan pada literatur
morfologi Staphylococcus epidermis berukuran kecil dengan elevasi cembung (Tanzila, 2018).
Kemudian memiliki ukuran diameter 1-2 mm dan warna yang terlihat sama dengan hasil
pengamatan yaitu putih (Nugroho, 2021). Staphylococcus epidermis tumbuh pada permukaan
media dengan bentuk konfigurasi dan tepian licin (Lenny, 2016).
Selanjutnya berdasarkan pengamatan kedua yang telah dilakukan pada mikroorganisme dari
kelompok bakteri jenis Escherichia coli. Escherichia coli memiliki ciri ciri koloni berwarna
putih. Escherichia coli memiliki ukuran yang tergolong kecil. Bentuk koloninya jika dilihat dari
atas atau konfigurasinya yakni terlihat licin. Kemudian, jika dilihat dari permukaan
samping koloni memiliki tepian yang licin. Sedangkan pada literatur morfologi Escherichia coli
memiliki ukuran kecil, berwarna putih susu kekuningan, dengan bentuk konfigurasi licin, elevasi
terlihat datar, serta memiliki tepian yang licin (Rizki dan Hastuti, 2019). Selain itu Escherichia
coli memiliki ukuran diameter antara 2-3 mm dan biasa tumbuh pada permukaan medium
(Fhitryani dkk., 2017).
Kemudian berdasarkan pengamatan ketiga yang telah dilakukan pada jamur dari golongan
kapang yaitu koloni Trichoderma reesei . Koloni Trichoderma reesei memiliki ciri ciri koloni
berwarna hijau. Koloni Trichoderma reesei memiliki ukuran yang tergolong besar. Bentuk
koloninya jika dilihat dari atas atau konfigurasinya yakni terlihat bulat dengan tepian memancar.
Kemudian, jika dilihat dari permukaan samping koloni memiliki tepian seperti benang. Pada
literatur koloni Trichoderma reesei memiliki warna sama yaitu hijau dengan bentuk
konfigurasinya bulat tepian memancar serta tepian terlihat seperti benang (Berlian dkk., 2016).
Trichoderma reesei biasa tumbuh di dasar permukaan medium dan memiliki bentuk elevasi
crateriform (Agus, 2017). Ukuran dari koloninya tergolong besar dengan diameter ± 1 cm
(Hamid dkk., 2015).
Terakhir berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada jamur dari golongan khamir
Rhodotorula rubra. Rhodotorula rubra memiliki ciri ciri koloni berwarna peach. Rhodotorula
rubra memiliki ukuran yang tergolong sedang. Bentuk koloninya jika dilihat dari atas atau
konfigurasinya yakni terlihat licin. Kemudian, jika dilihat dari permukaan samping koloni juga
memiliki tepian licin. Pada literatur morfologi koloni Rhodotorula rubra yakni berwarna pink,
kuning kemerahan atau peach dengan bentuk konfigurasi licin, elevasinya cembung, serta tepian
yang licin (Indratmi, 2012).
Nama Rahmat Dwi Febriyanto
NIM 215100200111003
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas B
Kelompok B1
Kesimpulan
Elrod, Susan. 2012. The Genetics . New York City: The Mc Graw-Hill Companies
Ethica, Stalis Norma. 2018. Bioremediasi Limbah Biomedik Cair. Yogyakarta : CV Budi
Utama
Fitri, Lenni., Yasmin, Yekki. 2011. Isolasi Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. vol.3, no.2 :20-25
Gershuny, Grace. 2016. Organic Revolutionary. Atlanta: Joes Brook Press
Sabdaningsih, A., Anto B., dan Endang K. 2013. Isolasi Karakterisasi Morfologi Koloni
Bakteri Asosiasi Alga Merah (Rhodopyta) Dari Perairan Kutuh Bali. Jurnal Biologi.
2(2): 11-17
Nama Alfiatul Munawaroh
NIM 215100201111023
Kelas B
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelompok B4