Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan - Rahmat Dwi Febriyanto - B1 - BD3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

BIOLOGI

NAMA : Rahmat Dwi Febriyanto


NIM : 215100200111003
JURUSAN : KETEKNIKAN PERTANIAN
KELAS :B
KELOMPOK : B1
ASISTEN : Bintang Pamungkas

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
Nama Rahmat Dwi Febrianto
NIM 215100200111003
Kelas B
Jurusan Ketekniakan Pertanian
Kelompok B1

3 MORFOLOGI KOLONI MIKROORGANISME


PRE-LAB
1. Apa yang dimaksud dengan morfologi koloni mikroorganisme?

Koloni mikroorganisme merupakan kumpulan mikroorganisme pada medium


kultur yang berasal dari hasil pertumbuhan atau keturunan dari suatu sel
mikroorganisme.Sedangkan morfologi koloni mikroorganisme merupakan suatu
cabang biologi yang mempelajari bentuk dari mikroorganisme.Ada dua jenis
morfologi koloni mikroorganisme yaitu morfologi makroskopik dan morfologi
mikroskopik.Pada morfologi makroskopik dilakukan untuk mengetahui bentuk
mikroorganisme, ukuran, margin,pigmentasi ketinggian, permukaan, konsistensi,
emulsibility dan bau dengan pengamatan pada plate agar. Sedangkan pada
morfologi mikroskopik dilakukan untuk mengetahui dinding sel, membran plasma,
sitoplasma, ribosom, DNA, flaggelum, pili, vakuola dan yang lainnya dengan
menggamati menggunakan mikroskop (Ethica, 2018). Selain itu, morfologi koloni
adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui bentuk tubuh sejumlah
makhluk hidup tertentu, sedangkan mikroorganisme adalah unit terkecil makhluk
hidup atau dapat dikatakan seperti bakteri, virus, dan jamur. Jadi morfologi koloni
mikroorganisme merupakan suatu metode atau cara yang dilakukan guna
mengetahui jumlah suatu mikroorganisme (Elrod, 2012).

2. Jelaskan tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme?

Tujuan pengamatan morfologi koloni mikroorganisme adalah agar kita


mengetahui bentuk dari mahluk yang tak terlihat oleh mata telanjang. Selain itu,
tujuan lainnya adalah agar kita mengetahui karakteristik atau ciri-ciri dari suatu
makhluk hidup mikroorganisme seperti bentuk, warna, jumlah, serta lainnya. Selain
itu juga, pengamatan morfologi koloni mikroorganisme bermanfaat untuk
mengetahui dan membedakan jenis jenis bakteri, jamur, khamir, maupun kapang
(Gershuny, 2016). Pengamatan morfologi koloni mikroorganisme bertujuan untuk
mengamati koloni mikroorganisme, baik itu virus, bakteri, dan lain sebagainya.
Mikroorganisme yang ditumbuhkan pada media yang bervariasi, akan menunjukkan
penampakan makroskopis yang berbeda-beda pada pertumbuhannya. Perbedaan
inilah yang disebut dengan karakteristik kultur, karakteristik kultur merupakan salah
satu faktor penting dalam pengamatan. Morfologi koloni juga bertujuan untuk
mengamati perubahan yang terjadi pada mikroorganisme pada media pertumbuhan,
baik dari faktor makroskopis maupun mikroskopis (Sabdaningsi dkk., 2013).
Nama Rahmat Dwi Febrianto
NIM 215100200111003
Kelas B
Jurusan Ketekniakan Pertanian
Kelompok B1

3. Jelaskan parameter apa sajakah yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme (minimal 5)?

Parameter yang diamati dalam pengamatan morfologi koloni adalah jumlah


isolate yang ditemukan, ukuran koloni bakteri, bentuk koloni bakteri, bentuk bagian
tepian koloni, dan warna koloni bakteri. Secara garis besar ada tiga bentuk dari
mikroorganisme yaitu bacillus (batang), coccus (bulat), dan spirillum (spiral) (Fitri
dan Yasmin, 2011)

Tanggal Nilai Paraf Asisten


Nama Rahmat Dwi Febrianto
NIM 215100200111003
Kelas B
Jurusan Ketekniakan Pertanian
Kelompok B1

DIAGRAM ALIR

1. Aseptis Diri
Alkohol 70%

Disemprotkan ke permukaan tangan

Digosokkan merata di kedua telapak dan punggung tangan

Dipakai lateks dan masker

Disemprotkan ke permukaan tangan (memakai lateks)

Digosokkan merata di kedua telapak dan punggung tangan (memakai lateks)

Hasil

2. Pengamatan Koloni Mikroorganisme


Sample koloni

Diamati morfologi koloni

Ditentukan cirinya (ukuran, pigmentasi warna, diameter, tempat tumbuh koloni, bentuk

Hasil
Nama Rahmat Dwi Febrianto
NIM 215100200111003
Kelas B
Jurusan Ketekniakan Pertanian
Kelompok B1

3. Penggunaan Colony Counter

Colony Counter

Dihubungkan dengan stopkontak

Ditekan tombol ‘ON’

Diriset jumlah perhitungan hingga menunjukkan angka ‘0’

Diletakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung diatas meja yang
dilengkapi dengan skala

Ditandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala

Dihitung koloni bakteri yang terpisah

Dilihat koloni dengan bantuan kaca pembesar

Dimatikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’

Hasil
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 3. Morfologi Koloni Mikroorganisme

1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi koloni mikroorganisme yang telah anda lakukan

Data primer (TABEL HIJAU)

Nama Tempat
Ukuran Warna Diameter Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorganisme tumbuh
Staphylococcus
Kecil Putih - - Licin - Licin -
epidermis
Escherichia coli Sedang Pink - - Bulat halus - Licin -
Trichoderma Bulat tepian
Besar Hijau - - - Wol -
resei memancar
Rhodotorula
Sedang Peach - - Licin - Licin -
rubra

Campuran (DHP campuran ini tidak ada kunci jawabannya karena keberagaman koloni yang diamati)

Nama Tempat
Ukuran Warna Diameter Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorganisme tumbuh
Kuning-
Mix culture Sedang Orange agak - - Licin Timbul Licin Kontaminasi
kecoklatan
Cawan kosong - - - - - - - -
Literatur

Nama Ukuran Warna Diameter Tempat Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan


mikroorganisme tumbuh

Staphylococcus Kecil Putih 1-2 mm Permukaan Licin Cembung Licin


epidermis (Tanzila, (Nugroho, (Nugroho, (Lenny, (Lenny, (Tanzila, (Lenny,
2018) 2021) 2021) 2016) 2016) 2018) 2016)

Escherichia Kecil Putih (Rizki & 2-3 mm Permukaan Licin (Rizki Datar (Rizki Licin (Rizki
Coli (Rizki & Hastuti, 2019) (Fhitryani (Fhitryani & Hastuti, & Hastuti, & Hastuti,
Hastuti, dkk., 2017) dkk., 2017) 2019) 2019) 2019)
2019)

Trichoderma Besar Hijau (Berlian ± 1 cm Dasar Bulat tepian Crateriform Benang


Resei (Hamid dkk., 2016) (Hamid permukaan memancar (Agus, (Berlian
dkk., dkk., 2015) (Agus, (Berlian 2017) dkk., 2016)
2015) 2017) dkk., 2016)

Rhodotorula Sedang pink atau Permukaan Licin Cembung Licin


rubra (Hafsari peach (Hafsari (Indratmi, (Indratmi, (Indratmi,
dkk., (Indratmi, dkk., 2011) 2012) 2012) 2012)
2011) 2012)
Nama Rahmat Dwi Febriyanto
NIM 215100200111003
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas B
Kelompok B1

1. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme (Staphylococcus epidermis, Eschercia coli,


Trichoderma resei, Rhodotrula rubra) yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang, atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut !

Staphylococcus epidermidis
Kerajaan : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacili
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Spesies : Staphylococcus epidermidis

Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri Gram positif dengan bentuk bulat, tidak
bergerak, tidak berspora, pada media kultur padat berbentuk kokus berkelompok tidak teratur,
susunannya mirip anggur, menonjol, berkilau, tidak menghasilkan pigmen, berwarna putih
porselen. Staphylococcus epidermidis disebut Staphylococcus albus karena termasuk gram
positif. Bakteri ini tumbuh optimum pada suhu 30-37 oC dan tumbuh baik pada NaCl 1-7%.
Koloni diameter 1-2 mm, bersifat anaerob fakultatif yang bisa tubuh dengan respirasi aerobik
atau dengan fermentasi. Staphylococcus epidermidis memproduksi toksin atau zat racun.
Bakteri ini juga memproduksi semacam lendir yang memudahkannya untuk menempel
dimana-mana, termasuk di permukaan alat-alat yang terbuat dari plastik atau kaca. Lendir
tersebut membuat Staphylococcus epidermidis lebih tahan terhadap fagositosis dan beberapa
antibiotika tertentu Staphylococcus epidermidis termasuk bakteri yang sering ditemukan
sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia. Bakteri ini adalah penyebab
infeksi kulit ringan seperti jerawat, infeksi folikel rambut atau abses (Darojah dkk., 2019).

Escherichia coli
Kingdom : Procaryotae
Nama Rahmat Dwi Febriyanto
NIM 215100200111003
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas B
Kelompok B1

Divisi : Gracilicutes
Kelas : Scotobacteria
Ordo : Eubacteriales
Famili : Euterobactericea
Genus : Eacherichia
Spesies : Escherichia coli

E. coli adalah keluarga bakteri Enterobacteriaceae, yang merupakan penghuni komensal


paling umum dari saluran pencernaan manusia dan hewan. Ia hidup dalam hubungan yang
mutualisme dengan inangnya, dan jarang menyebabkan penyakit. Namun, ini juga salah satu
patogen manusia dan hewan yang paling umum karena bertanggung jawab atas spektrum
penyakit yang luas. E. coli merupakan jenis baketeri anaerobik fakultatif karena
kemampuannya untuk tumbuh baik dalam kondisi aerob maupun anaerob sehingga menjadi
organisme inang yang penting dalam bioteknologi. E.coli digunakan dalam berbagai aplikasi
baik di bidang industri dan medis dan merupakan mikroorganisme yang paling banyak
digunakan di bidang teknologi DNA rekombinan (Allocati et al., 2013).

Trichoderma reesei
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Sordariomycetes
Ordo : Hypocreales
Famili : Hypocreaceae
Genus : Trichoderma
Spesies : Trichoderma reesei

Trichoderma reesei adalah jamur mesofilik yang termasuk dalam jenis jamur berbentuk
filamen. Trichoderma reesei merupakan salah satu dari jenis kapang. Trichoderma reesei
memiliki kemampuan mensekresikan sejumlah besar enzim selulolitik, seperti selulase dan
hemiselulase. Trichoderma reesei dapat ditemui di hampir semua jenis tanah dan pada
berbagai habitat. Jamur ini dapat berkembang biak dengan cepat pada daerah perakaran
Trichoderma reesei tumbuh pada kisaran suhu optimal 25-32°C dengan pH 4-5,5. Di samping
itu Trichoderma reesei merupakan jamur parasit yang dapat menyerang dan mengambil nutrisi
dari jamur lain (Primaningrum dan Atikah, 2017). Spesies Trichoderma sangat berguna di
berbagai aspek seperti pada biokontrol tanaman serta berbagai jenis industri. Diantara semua
spesies Trichoderma, Trichoderma reesei merupakan spesies yang paling sering diamati,
karena sebagai produsen utama enzim selulolitik (de Paula et al., 2018).
Nama Rahmat Dwi Febriyanto
NIM 215100200111003
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas B
Kelompok B1

Rhodotorula rubra
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Microbotryomycetes
Ordo : Sporidiobolales
Famili : Spridiobolaceae
Genus : Rhodotorula
Spesies : Rhodotorula rubra

Rhodotorula rubra atau juga Rhodotorulla mucilaginosa merupakan salah satu jenis dari
khamir (Karlina, 2018). Khamir Rhodotorula sp. termasuk kelompok khamir liar (wild yeast),
yaitu tidak mempunyai spora. Pemanfaatan khamir di Indonesia masih relatif terbatas, baik
untuk diversifikasi pangan maupun pemanfaatannya sebagai agensia penghambat patogen
penyebab penyakit pada tanaman. Khamir sangat berpotensi dan mempunyai prospek yang
masih luas dan membutuhkan banyak informasi, serta peningkatan penelitian berkenaan
dengan pemanfaatannya di bidang pangan dan perlindungan tanaman. Ciri-ciri khamir
Rhodotorula adalah koloni berwarna pink, kemerahan, koral, dan kuning. Koloni tampak
lunak dengan permukaan halus. Koloninya memiliki tepian rata (Indratmi, 2011).
Nama Rahmat Dwi Febriyanto
NIM 215100200111003
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas B
Kelompok B1

2. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (Staphylococcus epidermis, Eschercia


coli, Trichoderma resei, Rhodotrula rubra) (bakteri, kapang dan khamir) berdasarkan hasil
pengamatan anda!

Berdasarkan pengamatan pertama yang telah dilakukan pada mikroorganisme dari kelompok
bakteri jenis Staphylococcus epidermis. Staphylococcus epidermis memiliki ciri ciri morfologi
koloni berwarna putih. Staphylococcus epidermis memiliki jenis ukuran berupa titik. Bentuk
koloninya jika dilihat dari konfigurasinya yakni terlihat licin. Selain itu, jika dilihat dari
permukaan samping koloni memiliki tepian yang licin.
Selanjutnya berdasarkan pengamatan kedua yang telah dilakukan pada mikroorganisme dari
kelompok bakteri jenis Escherichia coli. Escherichia coli memiliki ciri koloni dengan warna
putih. Escherichia coli memiliki ukuran yang tergolong kecil. Bentuk koloninya jika dilihat dari
atas atau konfigurasinya yakni terlihat licin. Kemudian, jika dilihat dari permukaan samping
koloni memiliki tepian yang licin.
Kemudian berdasarkan pengamatan ketiga yang telah dilakukan pada jamur dari golongan
kapang yaitu Trichoderma reesei . Trichoderma reesei memiliki ciri ciri koloni berwarna hijau.
Trichoderma reesei memiliki ukuran yang tergolong besar. Bentuk koloninya jika dilihat dari
atas atau konfigurasinya yakni terlihat bulat dengan tepian memancar. Jika dilihat dari
permukaan samping koloni memiliki tepian seperti benang.
Terakhir berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada jamur dari golongan khamir
Rhodotorula rubra. Rhodotorula rubra memiliki ciri ciri koloni berwarna peach. Rhodotorula
rubra memiliki ukuran yang tergolong sedang. Bentuk koloninya jika dilihat dari atas atau
konfigurasinya yakni terlihat licin. Kemudian, jika dilihat dari permukaan samping koloni juga
memiliki tepian licin.
Nama Rahmat Dwi Febriyanto
NIM 215100200111003
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas B
Kelompok B1

2. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan literatur !

Berdasarkan pengamatan pertama yang telah dilakukan pada mikroorganisme dari kelompok
bakteri jenis Staphylococcus epidermis. Staphylococcus epidermis memiliki ciri ciri morfologi
koloni berwarna putih. Staphylococcus epidermis memiliki jenis ukuran point atau berupa titik.
Bentuk koloninya jika dilihat dari atas atau konfigurasinya yakni terlihat licin. Selain itu, jika
dilihat dari permukaan samping koloni memiliki tepian yang licin. Sedangkan pada literatur
morfologi Staphylococcus epidermis berukuran kecil dengan elevasi cembung (Tanzila, 2018).
Kemudian memiliki ukuran diameter 1-2 mm dan warna yang terlihat sama dengan hasil
pengamatan yaitu putih (Nugroho, 2021). Staphylococcus epidermis tumbuh pada permukaan
media dengan bentuk konfigurasi dan tepian licin (Lenny, 2016).
Selanjutnya berdasarkan pengamatan kedua yang telah dilakukan pada mikroorganisme dari
kelompok bakteri jenis Escherichia coli. Escherichia coli memiliki ciri ciri koloni berwarna
putih. Escherichia coli memiliki ukuran yang tergolong kecil. Bentuk koloninya jika dilihat dari
atas atau konfigurasinya yakni terlihat licin. Kemudian, jika dilihat dari permukaan
samping koloni memiliki tepian yang licin. Sedangkan pada literatur morfologi Escherichia coli
memiliki ukuran kecil, berwarna putih susu kekuningan, dengan bentuk konfigurasi licin, elevasi
terlihat datar, serta memiliki tepian yang licin (Rizki dan Hastuti, 2019). Selain itu Escherichia
coli memiliki ukuran diameter antara 2-3 mm dan biasa tumbuh pada permukaan medium
(Fhitryani dkk., 2017).
Kemudian berdasarkan pengamatan ketiga yang telah dilakukan pada jamur dari golongan
kapang yaitu koloni Trichoderma reesei . Koloni Trichoderma reesei memiliki ciri ciri koloni
berwarna hijau. Koloni Trichoderma reesei memiliki ukuran yang tergolong besar. Bentuk
koloninya jika dilihat dari atas atau konfigurasinya yakni terlihat bulat dengan tepian memancar.
Kemudian, jika dilihat dari permukaan samping koloni memiliki tepian seperti benang. Pada
literatur koloni Trichoderma reesei memiliki warna sama yaitu hijau dengan bentuk
konfigurasinya bulat tepian memancar serta tepian terlihat seperti benang (Berlian dkk., 2016).
Trichoderma reesei biasa tumbuh di dasar permukaan medium dan memiliki bentuk elevasi
crateriform (Agus, 2017). Ukuran dari koloninya tergolong besar dengan diameter ± 1 cm
(Hamid dkk., 2015).
Terakhir berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada jamur dari golongan khamir
Rhodotorula rubra. Rhodotorula rubra memiliki ciri ciri koloni berwarna peach. Rhodotorula
rubra memiliki ukuran yang tergolong sedang. Bentuk koloninya jika dilihat dari atas atau
konfigurasinya yakni terlihat licin. Kemudian, jika dilihat dari permukaan samping koloni juga
memiliki tepian licin. Pada literatur morfologi koloni Rhodotorula rubra yakni berwarna pink,
kuning kemerahan atau peach dengan bentuk konfigurasi licin, elevasinya cembung, serta tepian
yang licin (Indratmi, 2012).
Nama Rahmat Dwi Febriyanto
NIM 215100200111003
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelas B
Kelompok B1

Kesimpulan

Praktikum morfologi koloni mikroorganisme dilaksanakan dengan tujuan agar


mahasiswa mampu mengamati morfologi koloni bakteri dan jamur serta mampu
membedakan morfologi koloni bakteri dan jamur. Adapun bahan dan alat yang digunakan
yang pertama koloni bakteri dan jamur yang di tumbukan di cawan petri, alkohol 70%,
penggaris atau jangka sorong, dan colony counter. Pengamatan morfologi bakteri meliputi,
ukuran, warna, bentuk, diameter, tempat tumbuh, elevasi, konfigurasi, tepian dari koloni-
koloni tersebut. Pengamatan morfologi koloni mikroorganisme dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu pengamatan mikroskopis dan makroskopis. Dalam pengertian
pengamatan mikroskopis adalah pengamatan dengan mikroskop, sedangkan pengamatan
makroskopis yang di gunakan dengan penglihatan mata secara langsung tanpa alat bantu.
Dari data hasil praktikum, bakteri kapang dan khamir dari ukuran, bakteri dan kapang
berukuran medium sedangkan khamir berukuran kecil, penyebab perbedaan dari ukuran
koloni dipengaruhi kecepatan mikroorganisme untuk berkembang biak. Dari data hasil
praktikum juga terdapat perbedaan seperti ukuran, tepian, warn ajika dibandingkan dengan
literatur. Pada tempat tumbuh atau medianya, bakteri pada dasar media bersifat anaerob
tidak membutuhkan oksigen, kapang pada permukaan media yang memerlukan oksigen,
khamir permukaan media yang bisa hidup tanpa atau dengan oksigen.
Daftar Pustaka

Elrod, Susan. 2012. The Genetics . New York City: The Mc Graw-Hill Companies
Ethica, Stalis Norma. 2018. Bioremediasi Limbah Biomedik Cair. Yogyakarta : CV Budi
Utama
Fitri, Lenni., Yasmin, Yekki. 2011. Isolasi Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. vol.3, no.2 :20-25
Gershuny, Grace. 2016. Organic Revolutionary. Atlanta: Joes Brook Press
Sabdaningsih, A., Anto B., dan Endang K. 2013. Isolasi Karakterisasi Morfologi Koloni
Bakteri Asosiasi Alga Merah (Rhodopyta) Dari Perairan Kutuh Bali. Jurnal Biologi.
2(2): 11-17
Nama Alfiatul Munawaroh
NIM 215100201111023
Kelas B
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelompok B4

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN


Allocati, N., Masulli, M., Alexeyev, M. F., & Di Ilio, C. 2013. Escherichia coli in
Europe: an overview. International journal of environmental research and public
health. 10(12): 6235- 6254.
B., Nugroho E. W. 2021. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kayu Siwak (Salvadora persica)
Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. Oceana Biomedicina Journal. 4(2):
118-132.
Berlian, I., Anarqi, S., dan Pudjihartati, E. 2016. Isolasi, identifikasi, dan antagonisme in
vitro isolat Trichoderma spp. asal kebun karet, Blimbing, Pekalongan, Jawa
Tengah. Jurnal Penelitian Karet. 34(2): 201-212.
Darojah, P., Santoso, O., & Ciptaningtyas, V. R. 2019. Pengaruh asap cair berbagai
konsentrasi terhadap viabilitas Staphylococcus epidermidis. Doctoral dissertation.
Faculty of Medicine
de Paula, R.G., Antoniêto, A.C.C., Ribeiro, L.F.C., et al. 2018. New genomic approaches
to enhance biomass degradation by the industrial fungus Trichoderma
reesei. International journal of genomics.
Fhitryani, S., Suryanto, D., dan Karim, A. 2017. Pemeriksaan Escherichia coli,
Staphylococcus aureus dan Salmonella sp. pada jamu gendong yang dijajakan di
Kota Medan. BIOLINK Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan. 3(2): 146-
155.
Hafsari, A. R., Ariyanti O., Andi S., dkk. 2011. Pengujian Kemampuan Antagonistik
Khamir
Rhodotula spp. Asal Kebun Raya Cibodas terhadap Kapang dari Tanaman Tomat
Terinfeksi dengan Co-Culture. Journal uinsgd. 5(1)
Hamid, Busairi, A., dan Priyanto, S. 2015. Pemilahan Strain Aspergillus Niger Dan
Trichoderma Reesei Untuk Memperoleh Aktivitas Selulase Tinggi Pada
Fermentasi Padat Menggunakan Bagas. Semarang: Universitas Diponegoro. ISSN
1412-9612.
Indratmi, D. 2012. Pengembangan Teknologi Produksi Khamir rhodotorula sp. Sebagai
Agensia Pengendali Hayati Penyakit Antraknosa pada Cabai. Jurnal Gamma. 7(2).
Karlina, F. (2018). Pengaruh dosis inokulum khamir rhodotorula rubra dalam medium air
kelapa terhadap produksi karotenoid (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung
Djati Bandung).

Praktikum Biologi 2021-2022


Nama Alfiatul Munawaroh
NIM 215100201111023
Kelas B
Jurusan Keteknikan Pertanian
Kelompok B4

Tanggal Nilai Paraf


Asisten

Praktikum Biologi 2021-2022

Anda mungkin juga menyukai