Laporan PBL Advokasi Gizi
Laporan PBL Advokasi Gizi
Laporan PBL Advokasi Gizi
Disusun Oleh :
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
serta kemudahan yang diberikannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan "Praktek Belajar Lapangan Advokasi Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas
Jalan Gedang Kota Bengkulu" ini. Dalam penyelesaian Laporan ini penyusun
telah mendapat masukan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Eliana, SKM., MPH sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu
2. Bapak Anang Wahyudi, S.Gz., MPH sebagai Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Bengkulu
3. Bapak Tetes Wahyu W, SST., M.Biomed sebagai Ketua Prodi Sarjana
Terapan Gizi dan Dietetika Poltekkes Kemenkes Bengkulu
4. Ibu Kamsiah, SST.,M.Kes selaku Pembimbing Akademik Praktek Belajar
Lapangan Advokasi Gizi
5. Bapak Izhar Supriyadi, SKM selaku Kepala UPTD Puskesmas Jalan Gedang
Kota Bengkulu
6. Ibu Erniwati, SKM selaku Penanggung Jawab Ruang Poli Gizi dan
Pembimbing Lapangan di Puskesmas Jalan Gedang Kota Bengkulu
Penulis menyadari bahwa dalam pembuuatan laporan ini belum sempurna
dan banyak kekurangan baik dari segi data maupun dalam penyajian. Oleh karena
itu kami menyampaikan maaf atas segala kekurangan kami. Segala saran dan
masukan sangat berarti demi perbaikan laporan ini. Penulis berharap semoga
laporan praktek belajar lapangan ini bermanfaat bagi semua pihak serta dapat
membawa perubahan positif terutama bagi penulis sendiri dan pembaca. Atas
perhatian dan masukannya penulis mengucapkan terima kasih.
Bengkulu, Mei 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................2
C. Manfaat..................................................................................................2
BAB II4
TINJAUAN PUSTAKA 4
A. Advokasi................................................................................................4
B. Tujuan Avokasi......................................................................................4
BAB III 9
PELAKSANAAN PBL 9
C. Pembahasan...............................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................15
iii
B. Saran....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 17
iv
DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM
Tabel 1 Metode U.S.G Identifikasi Masalah Gizi Di Puskesmas Jalan Gedang. . .11
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
maupun swasta. Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,tetapi
mencakup kegiatan persuasif ,memberikan semangat dan bahkan sampai
memberikan pressure atau tekanan kepada para pemimpin institusi (Mulyana,
2015)
Dari data Puskesmas Jalan Gedang Kota Bengkulu menunjukkan
rendahnya kunjungan balita dalam Posyandu dengan rata-rata cangkupan
kunjungan balita dalam kegiatan Posyandu (D/S) tahun 2020 mencapai 33%
dengan target D/S sebanyak 60% dan pada tahun 2021 rata-rata cakupan
kunjungan balita dalam kegiatan Posyandu (D/S) mencapai 43,83% dengan
target D/S 70%. Berkaitan dengan masalah tersebut maka akan dilakukan
kegiatan pemberian pemahaman masyarakat tentang pentingnya posyandu
yaitu pendidikan dan pelatihan gizi (Diklat) yang diawali dengan melakukan
advokasi kepada RT (Rukun tetangga) dan Lurah.
B. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
1. Mahasiswa dapat mengindentifikasi masalah gizi.
2. Mahasiswa dapat memahami model perencanaan dan evaluasi program
gizi.
3. Mahasiswa dapat melaksanakan advokasi pelayanan gizi
4. Mahasiswa dapat menentukan indikator keberhasilan advokasi
pelayanan gizi
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
2
1. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan
pemecahan masalah di lahan praktek
2. Untuk mendapatkan pengalaman belajar dari lahan praktek agar dapat
menjadi lulusan sarjana terapan gizi yang professional.
2. Bagi Instansi dan Lahan PBL
1. Dapat menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan serta
bermanfaat bagi institusi tempat praktek dan akademik.
2. Lahan praktek dapat memanfaatkan mahasiswa untuk membantu
menyelesaikan tugas-tugas di instansi selama proses praktek
berlangsung.
3. Bagi Institusi Akademik
1. Laporan praktek Advokasi Gizi yang di buat mahasiswa dapat
dijadikan audit Internal kualitas pengajaran Advokasi.
2. Dapat memperoleh masukan yang positif untuk diterapkan dalam
program praktek belajar selanjutnya
3. Mengenalkan jurusan dan prodi ke luar lingkungan akademik
D. Lokasi
Lokasi yang digunakan pada kegiatan PBL Advokasi Gizi adalah di UPTD
Puskesmas Jalan Gedang Kota Bengkulu.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Advokasi
B. Tujuan Avokasi
4
mendukung program yang telah memperoleh komitmen politik
tersebut.
c. Mendapatkan penerimaan sosial (Social acceptance)
Artinya diterimanya suatu program oleh masyarakat. Suatu
program kesehatan yang telah memperoleh komitmen dan dukungan
kebijakan, maka langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan
program tersebut untuk memperoleh dukungan masyarakat.
Mendapatkan Dukungan sistem (System support) Agar suatu program
kesehatan berjalan baik maka perlunya sistem atau prosedur kerja yang
jelas mendukung (Susilawati, 2016).
5
Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara terencana,
cermat, dan tepat (Amos, 2004).
6
Menurut Depkes (2007), terdapat 5 langkah kegiatan advokasi, antara
lain:
1. Identifikasi dan analisis masalah atau isu
Masalah atau isu advokasi perlu dirumuskan berbasis data atau
fakta. Data sangat penting agar keputusan yang dibuat berdasarkan
informasi yang tepat dan benar. Data berbasis fakta sangat membantu
menetapkan masalah, mengidentifikasi solusi dan menentukan tujuan
yang realistis. Adanya data dan fakta yang valid seringkali menjadi
argumen yang sangat persuasive.
2. Identifikasi dan analisis kelompok sasaran
Sasaran kegiatan advokasi ditujukan kepada para pembuat
keputusan aau penentu kebijakan, baik di bidang kesehatan maupun di
luar sektor kesehatan yang berpengaruh terhadap publik. Tujuannya
agar para pembuat keputusan mengeluarkan kebijakan, UU, dan
instruksi yang menguntungkan kesehatan. Perlu ditetapkan siapa saja
yang menjadi sasaran, mengapa perlu di advokasi, apa
kecenderungannya, dan apa harapan kepadanya.
3. Menyiapkan dan mengemas bahan informasi
Tokoh politik mungkin termotivasi dan akan mengambil
keputusan jika mereka mengetahui secara rinci besarnya masalah
kesehatan tertentu. Oleh sebab itu, penting untuk diketahui pesan atau
informasi apa yang diperlukan agar sasaran yang dituju dapat membuat
keputusan yang mewakili kepentingan advokator. Kata kunci untuk
bahan informasi ini adalah informasi yang akurat, tepat dan menarik.
Beberapa pertimbangan dalam menetapkan bahan informasi ini
meliputi :
a. Bahan informasi minimal memuat rumusan masalah yang dibahas,
latar belakang masalahnya, alternative mengatasinya, usulan peran
atau tindakan yang diharapkan, dan tindak lanjut penyelesaiannya.
Bahan informasi juga minimal memuat tentang 5W 1H tentang
permasalahan yang diangkat.
7
b. Dikemas menarik, ringjkas, jelas dan mengesankan.
c. Menyertakan data pendukung, ilustrasi contoh, gambar dan bagan.
4. Rencanakan teknik atau kegiatan operasional.
Beberapa teknik atau kegiatan operasional advokasi dapat meliputi
konsultasi, lobi, pendekatan atau pembicaraan formal/informal
terhadap para pembuat keputusan, negosiasi, dan seminar-seminar
kesehatan.
5. Laksanakan kegiatan pantau dan evaluasi serta tindak lanjut.
Upaya advokasi selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan sesuai
rencana yang telah disusun, memantau dan mengevaluasi, serta
melakukan tindak lanjut. Evaluasi diperlukan untuk menilai
ketercapaian tujuan serta menyempurnakan dan memeperbaiki strategi
advokasi. Untuk menjadi advokat yang tangguh, diperlukan umpan
balik berkelanjutan dan evaluasi terhadap upaya advokasi yang telah
dilakukan.
Meyakinkan para pembuat kebijakan dan pembuat keputusan
terhadap pentingnya program kesehatan tidaklah mudah, memerlukan
argumentasi yang kuat. Berikut adalah beberapa hal yang dapat
memperkuat argumen dalam melakukan kegiatan aplikasi antara lain :
a. Credible (kredibel): adalah suatu sifat pada seseorang atau institusi
yang menyebabkan orang atau pihak lain mempercayainya.
b. Layak (feasibel) : artinya program yang diajukan tersebut baik secara
teknik, politik, maupun ekonomi dimungkinkan atau layak.
c. Relevan (relevant) : program yang diajukan tersebut paling tidak harus
mencakup 2 kriteria, yakni; memenuhi kebutuhan masyarakat, dan
benar-benar memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat.
d. Penting dan mendesak (urgent) : artinya program yang diajukan harus
mempunyai urgensi yang tinggi; harus segera dilaksanakan dan kalau
tidak segera dilaksanakan akan menimbulkan masalah yang lebih besar
lagi.
8
Prioritas tinggi (high priority) : artinya program yang diajukan tersebut
harus mempunyai prioritas yang tinggi.
9
BAB III
PELAKSANAAN PBL
10
Jumlah Puskesmas Pembantu : 2 (Dua)
1. Data Penduduk
Jumlah penduduk pada akhir tahun 2021 sebesar 14.953 jiwa yang
terdiri dari kelurahan jalan gedang berjumlah 6.594 jiwa dengan jumlah
rumah tangga 1.680 KK.. Kelurahan padang harapan berjumlah 8.359
jiwa dengan jumlah rumah tangga 1.570 KK
2. Jam Pelayanan UPTD Puskesmas Jalan Gedang Puskesmas Induk :
UPTD Puskesmas Jalan Gedang
1. Hari Senin s/d hari Kamis : pukul 08.00 – 14.00
2. Hari Jum’at : pukul 08.00 – 11.30
3. Hari Sabtu : pukul 08.00 – 13.00
Puskesmas Pembantu Padang Harapan dan Komplek BI :
1. Hari Senin s/d hari Kamis : pukul 08.00 – 14.00
2. Hari Jum’at : pukul 08.00 – 11.30
3. Hari Sabtu : pukul 08.00 – 13.00
11
menjadi 80%, Ibu hamil yang mendapat TTD minimal 90 tablet juga
mengalami peningkatan menjadi 84,88%
Dibandingkan pada tahun 2021 cakupan balita ditimbang berat
badannya (D/S) mengalami peningkatan menjadi 43,83%, cakupan balita
ditimbang yang naik berat badannya (N/D) mengalami penurunan
menjadi 61,9%, dan capkupan Ibu hamil yang mendapat TTD minimal 90
tablet selama masa kehamilan mengalami penuruanan menjadi 76%.
Prioritas ditentukan menggunakan metode USG sebagai berikut:
Nilai Kriteria
No Masalah Rangking
U S G Total
1. Balita yang ditimbang berat badannya 5 5 5 15
1
(D/S)
2. Balita ditimbang yang naik berat badannya 5 5 4 14
2
(N/D)
3. ibu hamil yang mendapat TTD minimal 90 4 4 3 11
3
tablet selama masa kehamilan.
Skoring :
1 : Sangat kecil
2 : Kecil
3 : Sedang
4: Besar
5: Sangat besar
Keterangan:
U : Tingkat Kegawatan Masalah (Urgen)
S : Tingkat Keseriusan Masalah (Serious)
G : Pertumbuhan Masalah (Growth)
12
Jadi, Berdasarkan metode USG diatas dapat disimpulkan bahwa
Prioritas masalah yang paling utama di Puskesmas Jalan Gedang adalah
Balita ditimbang berat badannya (D/S) dengan skoring tertinggi yaitu 15,
prioritas masalah kedua yaitu Balita ditimbang yang naik berat badannya
(N/D) dengan skoring yaitu 14 dan prioritas maslah ketiga yaitu ibu hamil
yang mendapat TTD minimal 90 tablet selama masa kehamilan dengan
skoring yaitu 11.
Berikut ini Diagram Fish Bone (Tulang Ikan) identifikasi masalah gizi di
Puskesmas Jalan Gedang :
13
jarang ke posyandu dan diikuti dengan ibu balita yang cukup sering datang
ke posyandu serta kader. Program diklat yang dilakukan nantinya
bertujuan untuk meningkatkan motivasi ibu balita untuk datang ke
posyandu dengan pecerahan mengenai pentingnya posyandu dan
bahayanya bila tidak melakukan pengukuran BB dan TB anak setiap
bulannya dan juga pemberian PMT pada balita sebagai pencerahan kepada
ibu balita tentang kenaikan berat badan anak.
c. Implementasi advokasi gizi
Advokasi gizi akan dilakukan kepada setiap perwakilan kader
posyandu di 9 posyandu yang ada di wilayah puskesmas jalan gedang
yaitu padang harapan dan jalan gedang, selain itu akan dilakukan juga
advokasi gizi kepada lurah setempat untuk membicarakan masalah utama
gizi di kawasan puskesmas jalan gedang yaitu D/S sehingga lurah dan
kader posyandu diharapkan dapat ikut serta membantu agar ibu balita yang
diundang dapat hadir pada acara diklat yang diadakan dan tujuan utama
dapat tercapai.
C. Pembahasan
14
Gedang dan Kelurahan Padang Harapan dari 2 kelurahan, dari permasalahan
gizi yang ada yaitu D/S maka akan dilakukan advokasi ke 2 lurah meliputi
Kelurahan Jalan Gedang dan Kelurahan Padang Harapan. Untuk diklat akan
dipilih 25 peserta yang paling jarang datang ke posyandu untuk di undang ke
acara diklat yang diadakan oleh mahasiswa jurusan gizi. Untuk membantu
terlaksananya kegiatan diklat yaitu sebanyak 25 ibu balita yang bertindak
sebagai peserta agar mereka berkenan untuk datang advokasi tentang manfaat
dari diklat yang akan diselenggarakan dilakukan kepada lurah dan 9 kader
posyandu yang ada di kawasan Jalan gedang.
15
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
Laporan yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis berharap mendapat masukan dan kritik yang membangun
dari dosen dan pembaca agar laporan kedepannya dapat lebih baik lagi.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18
Lampiran 2 Kegiatan advokasi ke kader posyandu
19
20