Tata Letak Ruang SPMI M YUNUS
Tata Letak Ruang SPMI M YUNUS
Tata Letak Ruang SPMI M YUNUS
Pengertian dapur
Fungsi dapur :
1. Persiapan.
2. Pemanasan/pengolahan
3. Pendinginan
4. Pencampuran
5. Pewadahan/pengemasan
6. Pencucian peralatan
7. Cuci tangan
8. Penyimpanan
Perencanaan dapur :
Dalam melakukan pelayanan gizi rumah sakit ada hal yang harus dipertimbangkan
adalah :Jumlah konsumen yang dilayani
-Jumlah makanan yang dihidangkan
-Tipe atau cara pelayanan
-Sistem penyajian
-Waktu penyajian makanan
-Sistem pembelian dan penerimaan
1.Kemudahan yang berhubungan letak lokasi dan fasilitas ruangan yg cukup memadai
6.Sarana ruang penyimpanan barang yang sesuai dengan jenis bahan , baik yang mudah
rusak maupun tahan lama
menjadi dua bagian yaitu penyimpanan bahan makan basah dan bahan makanan
kering. Penyimpanan bahan makanan basah seperti daging, ayam, ikan, dan
sayuran disimpan di dalam ruangan penyimpanan yang sama yaitu ruangan
beda.
makanan sumber protein nabati seperti tahu dan sumber sayuran disimpan di
dalam showcase. Bahan makanan sumber telur disimpan diatas rak semen yang
dibuat tinggi dan tersusun rapi. Bahan makanan sumber buah disimpan ditempat
ruang yang berbeda yaitu disimpan di ruangan persiapan snack. Pengecekan suhu
RSUD dr. M Yunus Bengkuludibagi atas 2 ruangan yaitu ruangan yang berisi
makanan kering sumber makanan pokok seperti beras, dan bumbu-bumbuan dan
lain-lain yang dilengkapi dengan kartu ceklis pengambilan bahan makanan. Pada
cabai, jahe, kunyit dan bumbu lainnya disimpan dikulkas. Sementara itu ruang
satu lagi bersamaan dengan ruang logistik yang didalamnya berisi bahan makanan
hari ini untuk waktu makan pajar, siang, dan malam di tempatkan di lemari
stenlish didepan luar ruangan penyimpanan bahan makanan basah dan bahan
makanan kering. Yang dibagi lagi dalam 3 bagian dimana bagian atas lemari
untuk pajar, tengah untuk makan siang dan bawah untuk makan malam. Hal ini
Penyaluran bahan makan di RSUD Dr. M . Yunus terdiri dari dua macam
yaitu bahan kering dan bahan basah. Bahan makanan basah yang sudah diterima
oleh tim penerima akan disalurkan ke katim produk sesuai dengan menu apa yang
akan dimasak, penyaluran bahan makanan basah seperti sayuran dilakukan setiap
pagi hari. Sementara itu penyaluran bahan kering seperti beras diterima setiap
pagi hari. Penyaluran ini juga digunakan untuk menu fajar dan sore yang akan
makanan yang akan digunakan telah disiapkan dilemari persiapan sehingga ketika
lalu akan dilakukannya pencucian, kegitan ini di lakukan setiap hari oleh tim
pengolah sayur, agar pada saat pemasakkan selanjutnya tidak akan terburu-
buru.Persiapan bahan makan kering seperti beras di lakukan di pagi hari sesudah
petugas piket merekap jumlah pasien yang ada, lalu petugas di logistik akan
memberikan penggunan beras yang ada di tim produksi yang nantinya akan
RSUD dr. M Yunus Bengkulu dibagi ataspengolah makanan pokok dan makanan
cair, pengolah lauk hewani dan nabati, pengolah sayur dan buah, serta pengolah
dengan penggunaan bumbu yang tidak terlalu banyak sementara pada makanan
non diet bahan makanan di olah dengan penggunaan bumbu yang lengkap sesuai
Untuk pengolahan makanan pokok terdiri dari beberapa bentuk makanan yaitu
untuk pasien yang mengalami gangguan pencernaan, BBLS (Bubur Lauk Saring)
untuk pasien yang mengalami gangguan menelan, BS(Bubur Saring) untuk pasien
gangguan menelan, BSE (Bubur Saring Encer) untuk pasien gangguan menelan,
MC (Makanan Cair) untuk pasien diit DM, albumin, pan-enteral dan biasa, TS
setelah sebelumnya dipersiapkan dulu oleh bagian logistik. Adapun makanan cair
kuning dan putih,meizena, air jeruk dan untuk sekarang sudah berganti dengan
sumber albumin tinggi, MC DM ( susu DM, gula DM, telur putih dan kuning,
Meizena dan jeruk) dan juga biasa menggunakan produk komersial yaitu
pasien. Menu yang dipakai sesuai dengan menu yang ada atau ketetapan
Sedangkan untuk.
6. Pendistribusian Makanan
sediakan.
plato di bedakan tergantung pada kelas dan ruangan yang di tempati pasien begitu
pula menu diet yang di berikan. Pertama makanan yang telah di masak oleh
peramusaji di letak kan di pelato sesuai dengan kelas dan diet pasien, setelah itu
plato di bungkus oleh plastrik krep agar makanan yang di sajikan tidak
distribusi sentralisasi, dimana makanan dibagi dan disajikan dalam kotak makan
dan plato yang sudah sesuai porsi diruang instalasi gizi yang kemudian langsung
distribusi untuk ruang kelas VIP dan Super VIP menggunakan sistem distribusi
desentralisasi yaitu makanan pasien dibawa ke pantry VIP dan Super VIP secara
disajikan dalam alat makan/wadah makan pasien yang dipisah pisah antara lauk,
dietnya,sistem ini dilakukan karena pada pasien SuperVIP dan VIP menggunakan
alat makan yang banyak dan lokasi ruangannya jauh dari Instalasi Gizi
yaitu pagi pada pukul 06.30-07.00 WIB, makan siang pada pukul 11.00-12.00
WIB, dan makan sore pada pukul 17.00 -18.00 WIB.Pendistribusian makanan dari
satu kotak dan diantar kepasien, sementara pada kelas Super VIP dan VIP
dilakukan secara desentralisasi, hal ini dikarena ruang tersebut cukup jauh dari
Instalasi Gizi.
jadi, kesimpulan yang bisa diambil yaitu dalam system tata letak ruang