PPGG
PPGG
PPGG
Segala puji dan syukur disampaikan kepada Allah SWT, yang telah mengizinkan terbitnya
modul “Perencanaan Program Gizi” untuk Program Studi S1 Ilmu Gizi fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta. Buku ini dimaksudkan untuk
menuntun proses perkuliahan mahasiswa di kelas maupun di lahan praktikum sehingga
diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami, mengkaji dan mempraktekkannya di bangku
perkuliahan maupun di lahan praktikum.
Materi Modul Perencanaan Program gizi ini mencakup 4 modul antara lain ; Konsep dasar
perencanaan gizi, Pengumpulan data dasar gizi, Hasil pengumpulan data dasar gizi dan Program
intervensi gizi yang semuanya telah tercakup di dalam garis-garis Besar Program Pengajaran
dengan bobot 3 SKS.
Sebagai hasil kerja manusia, tentu modul ini tidak sunyi dari cacad, kekurangan atau
kekliruan. Untuk itu, komentar, saran dan kritikan sangat kami harapkan . Harapan kami bagi para
pengguna modul ini terutama para mahasiswa jangan pernah merasa puas dengan mempelajari
hanya dari modul ini tetapi kembangkan dan juga banyak membaca dari berbagai referensi demi
untuk meningkatkan pengetahuan saudara.
Akhir kata, para penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu pembuatan modul ini.
Penyusun
1. KONSEP DASAR PERENCANAAN PROGRAM GIZI
melakukan suatu perencanaan. Perencanaan dibuat dengan tujuan agar seluruh kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana, terarah dan hasil memuaskan. Bagaimana dan apa suatu
tindakan perencanaan yang baik itu? Adalah merupakan suatu gambaran seni dalam berencana,
yang lebih banyak dititik beratkan dalam bidang kesehatan yang berkait dengan program gizi.
Dalam bidang manajemen, salah satu fungsi awal manajemen adalah suatu perencanaan.
Untuk melakukan suatu perencanaan program diperlukan data dari berbagai sektor yang terlibat
atau ada hubungan dengan program yang akan dijalankan. Oleh karena itu, diperlukan pencarian
data dan informasi serta analisis yang lebih tepat agar mendapatkan prioritas masalah dan program
yang tepat.
Di bidang kesehatan perencanaan adalah sebagai suatu proses untuk merumuskan masalah-
masalah kesehatan di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menentukan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Diharapkan dengan dibuatnya suatu perencanaan kita dapat
mengetahui tujuan dan cara mencapainya, sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seberapa besar
personil yang dibutuhkan, serta bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
Sebagai suatu proses, perencanaan mempunyai beberapa langkah penting. Ada lima
langkah penting dalam suatu perencanan yang perlu dilakukan dalam setiap menjalankan fungsi
perencanaan, yaitu:
1. Analisis situasi
5. Menyusun rencana program kegiatan dalam salah satu bentuk POA (Plan Of
Action)
Perencanan adalah bagian dari suatu proses yang dapat diformulasikan dalam suatu siklus
Analisis situasi
Evaluasi Perencanaan
Pelaksanan
Siklus memperlihatkan bahwa penelitian dari situasi sekarang dilaksanankan dengan sasaran
utama dari identifikasi masalah. Dari identifikasi masalah, rencana dikembangkan untuk
pelaksanaan, evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana sasaran dan target dari rencana sudah
terlaksanan dan tercapai. Kemudian siklus dilengkapi dengan penilaian kembali dari situasi
sekarang ini. Secara teori, proses berlangsung terus sampai masalah dapat terpecahkan.
Berbicara perencanaan tidak terlepas dengan manajemen, yaitu kumpulan dari beberapa
sasaran kegunaan dan pengontrolan waktu, tenaga, uang dan sumberdaya lain. Dari beberapa pakar
manajemen, mereka membedakan beberapa fungsi manajemen seperti contoh George Tery yang
Perencanaan utama dalam gizi masyarakat adalah penyususnan rencana program yang merupakan
Suatu program adalah koordinasi antara personil, fasilitas, uang,, alat, penyediaan barang
dan jasa. Perencanaan program berupa menyusun permasalahan dan sumber-sumber ke dalam
kerangka kerja, untuk mepermudah penggunaan dalam memecahkan masalah. Prosesnya meliputi
langkah-langkah :
1. Determinasi masalah
3. Pelaksanaan rencana
4. Pengawasan rencana
5. Evaluasi
Rencana proses perencanaan bertujuan agar didapat suatu pedoman atau petunjuk untuk
membuat rencana yang akan dilaksanakan kemudian yang berbentuk TOR (Term Of Reference).
Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan proses perencanaan , meliputi :
4. Pembuatan TOR
Perencanaan adalah metode dan prosedur yang teratur untuk merumuskan keputusan yang
mantap pada berbagai tingkat. Perencanan merupakan alat yang efisien, dengan langkah-langkah
yang logis dapat menjamin kemantapan dalam menanggapi berbagai macam perkembangan
dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pangan dan gizi. Namun
bagaimanapun baiknya tehnik perencanan, kualitas suatu keputusan yang diambil, tetap
bergantung dari unsure manusia, dukungan finansial dan sumber daya yang terorganisir serta
Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah gizi (sumber: Call dan
Levinson,1871)
Konsumsi makanan
Daya beli keluarga
Status Gizi
Kebiasaan makan
Kesehatan
Pemeliharaan kesehatan
a. Penyebab Langsung
1. Asupan makanan
2. Penyakit infeksi
4. Kemiskinan
Menurut Soekirman tahun 2002 menyatakan bahwa beberapa dampak dari gizi kurang pada
a. Ibu hamil ; kesakitan dan kematian meningkat, perkembangan otak janin dan pertumbuhan
terhambat, BBLR.
b. Ibu menyusui ; kesakitan dan kematian meningkat, produksi ASI menurun, keadaan gizi
c. Balita ; perkembangan otak dan fisik terhambat, perkembangan motorik dan mental serta
d. Usia sekolah dan Remaja ; kesakitan meningkat dan absensi meningkat, pertumbuhan dan
daya tangkap belajar menurun, kesegaran fisik menurun dan prestasi olah raga buruk,
e. Dewasa dan usia lanjut ; kesakitan meningkat dan umur harapan hidup rendah, kesegaran
fisik dan produktivitas kerja menurun, kesempatan bekerja dan pendapatan menurun.
Masalah gizi adalah suatu yang tidak dikehendki oleh siapa pun juga. Oleh karena itu,
perlu dicari cara untuk menanggulanginya melalui berbagai tindakan. Perencanaan gizi
memberikan perhatian dalam hal identifikasi dan disain penanganan untuk mengurangi maslah
gizi kurang dan membantu dalam pembuatan keputusan memilih tindakan-tindakan yang akan
diambil. Perencanaan program pangan dan gizi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi maslah
gizi dengan upaya survei data dasar gizi, melakukan intervensi gizi dengan berbagai tindakan
seperti ;
khusus dalam konsumsi, seperti yodium, Fe, Vitamin A dengan cara menambahkan
makanan yang biasa diformulasikan umumnya makanan bagi anak usia 6-36 bulan
dan harus padat gizi dan dapat diberikan melalui program PMT (pemberian
makanan tambahan)
5. Subsidi harga pangan ; bertujuan mengatasi hambatan utama dari daya beli yang
kurang dengan mengontrol harga dan atu pengadaan took ransum maknanan.
harga rendah untuk mencukupi konsumsi bagi golongan rawan. Makanan ini dapat
kegiatan PMT.
daya makanan yang tersedia, mengubah kebiasaan makan yang buruk dilihat dari
segi gizi.
9. Program terpadu ; melibatkan kegiata intervensi gizi dengan intervensi utama yang
lain seperti perawatan kesehatan dan sanitasi untu mencegah penyakit infeksi dan
variabel demografi.
Era baru di bidang gizi diperlukan pengelolaan berpikir menggunakan sistem. Gizi tidak
lagi dianggap hanya sebagai komponen kesehatan, tetapi sudah mulai diakui sebagai sub-sistem
dan saling berpengaruh untuk menuju ke suatu tujuan yang sama. Adapun cirri- cirri dari
1. Organisatoris ; bertujuan membantu memecahkan masalah yang luas dan rumit, sehingga
memberikan keterangan yang realistis dalam dunia nyata (praktek) seperti fungsi dan
5. Pragmatis ; setelah dapat terbukti secar empiris maka dengan pragmatis dapat dilakukan
mengukur hasil dari program-program yang berorientasi gizi, dengan pendekatan sistem yang
baik dan terencana maka akan didapatkan suatu identifikasi masalah gizi sehingga permasalahan-
gabungan Top-Down dan Botton-Up Planning, serta Rencana Terpadu (Lintas Sektor).
1. Top-Down Planning
b. Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dianggap oleh pemerintah bahwa
c. Tanpa memperhitungkan dan melalui proses, agar felt need berubah dengan sendirinya menjadi
real need.
d. Bersifat instruktif partisipasi masyarakat sulit ditambahkan (bila masyarakat belum dapat
merasakan manfaatnya)
2. Botton-Up Planning
c. Peran serta masyarakat sangat menonjol masyarakat bertanggung jawab atas keberhasilan
program
Diperoleh kesepakatan dan perencanaan konsep, serta penyesuaian program yang direncanakan
4. Perencanaan Terpadu
4. Implementasi
5. Evaluasi
c. Startegi dasar
d. Tipe program
• identifikasi masalah
• identifikasi pelaksanaan
a. telaahan meja
Berikut ini merupakan langkah-langkah melaksanakan perencanaan pengumpulan data dasar gizi
1. Menentukan masalah gizi yang menjadi prioritas di daerah tersebut dan menentukan
tujuan pelaksanaan pengumpulan data dasar gizi secara jelas dan rinci.
A. Penyusunan Proposal
Sebelum para mahasiswa melaksanakan pengumpilan data dasar gizi di suatu wilayah yang
ditentukan, mereka dituntut untuk mempersiapkan dan membuat sebuah proposal pengumpulan
data. Pembuatan proposal dilakukan di Kampus sebelum turun/terjun kelapangan dengan berbagai
proses atau tahapan pembuatan baik secara individu atau kelompok yang dibantu oleh para
mahasiswa dalam pengumpulan data dasar gizi di lapangan. Pembuatan proposal tersebut
dilakukan dengan memasukkan berbagai disiplin ilmu, seperti : Penilaian Status Gizi, Metodologi
Penelitian, Statistika, Ilmu Gizi, dll yang terkait. Sehingga diharapkan mahasiswa nantinya
mampu melakukan pengumpulan data dengan baik dan benar serta sebagai latihan dalam
Berberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan proposal, antara lain :
5. Kerangka acuan kegiatan pengumpulan data dasar gizi dari dosen mata kuliah
8. Perkiraan waktu pelaksanaan kegiatan pengumpulan data dasar sebagai bahan penyusunan
jadwal kegiatan
12. Persiapan sumber daya (man, money, material, methode dan mechine)
1. Sebagai bahan panduan mahasiswa dalam pengumpulan data dasar gizi di lapangan
3. Didapatkannya hasil instrumen yang nantinya digunakan sebagai alat bantu dalam
Format pembutan proposal pengumpulan data dasar gizi antara lain berisi :
Proposal :
Cover
Lembar persetujuan
Kata pengantar
Daftar tabel
Daftar lampiran
Daftar isi
Bab I. Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Perumusan masalah
C. Ruang lingkup masalah
D. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
E. Hipotesis
F. Manfaat hasil
G. Keterbatasan penelitian
Bab II. Tinjauan pustaka
Bab III.Kerangka konsep dan definisi
operasional
A. Kerangka konsep
B. Definisi operasional
Bab IV.Metodologi penelitian
A. Ruang lingkup
B. Rancangan penelitian
C. Populasi dan sampel
1.Populasi
2.Cara pengambilan sampel
3.Besar sampel
D. Jenis data yang dikumpulkan
E. Cara pengumpulan data
F. Cara pengolahan data
G. Cara analisa data
Daftar pustaka
Lampiran
Penetapan tujuan
Salah satu hal penting dalam penyusunan proposal adalah penentuan tujuan, harapan dari
pengumpulan data dasar gizi tersebut adalah tercapainnya seluruh tujuan yang direncanakan sesuai
harapan. Tujuan adalah gambaran suatu keadaan dimasa yang akan dating yang akan diwujudkan
melalui berbagai kegiatan yang direncanakan. Tujuan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus
sehingga dalam pembuatan proposal ini harus tercantum kedua tujuan tersebut.
a. Tujuan umum (goal)
Adalah suatu pernyataan tentang keadaan masyarakat yang lebih tinggiu yang diharapkan akan
dicapai dimasa yang akan dating; sifatnya, abstrak, jangka panjang, ukuran-ukuranya tidak
jelas, bukan diwujudkan oleh satu factor/sector saja, tetapi kontribusi berbagai factor atau
sector.
b. Tujuan khusus
Adalah tujuan yang dinyatakan secara spesifik yang artinya; jelas ukurannya (kuantitatif), jelas
waktunya (kapan akan dicapai), jelas loksinya (dimana), jelas sasaran (adalah jumlah output
Bila sifat spesifik dari tujuan tersebut dipenuhi, sangat bermanfaat untuk :
Populasi adalah kumpulan elemen/individu yang ingin kita ketahui karakteristiknya, atau
keluarga yang memiliki balita dan atau bumil dan atau busui dan atau lansia (sasaran/target) yang
terdapat di daerah pengambilan data. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dapat
p.q
n = Zc 2 x -------
E2
Keterangan ;
Agar diperoleh hasil yang akurat , data yang dikumpulkan juga harus akurat. Akurasi data
ini sangat bergantung pada kualitas alat ukur (instrumen) yang digunakan dan orang yang
melaksanakan pengambilan data. Untuk menjaga kualitas ini, diperlukan standar dan prosedur
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pembuatan alat pengumpul data :
1. Tipe instrumen
a. Kuesioner
b. Register
c. Lain-lain
2. Tipe pertanyaan
a. Ya/tidak
b. Pilihan ganda
c. Pertanyaan terbuka
3. Kelompok sasaran
a. Anak-anak
b. Ibu/wanita
c. Lainnya
4. Pengkodean
a. Tanpa kode
b. Pre koding
c. Numerik/angka
d. Huruf
5. Penskoran, penjumlahan atau penilaian hasil instrumen sehingga memudahkan dalam
6. Melakukan uji coba kuesioner sebelum pengumpulan data dilakukan di lahan sebenarnya.
Merancang kuesioner :
Tampilan fisik kuesioner sangat mempengaruhi pewawancara dan petugas koding,. Oleh
2. Jawaban setiap pertanyaan harus berada dibawah atau disamping pertanyaan tersebut
3. Kategori tiap jawaban harus jelas, letaknya terpisah dan berbeda satu sama lain
4. Petunjuk bagi pewawancara harus terpisah dari dari pertanyaan, sehingga jelas bagi
pewawancara bagian mana yang harus dibacakan pada responden dan bagian mana yang
5. Bila ada pertanyan yang harus dilompati/dilewati, maka petunjuk untuk ke pertanyaan
7. Setiap pertanyaan dan halaman kuesioner harus diberi nomor, sehingga tidak ada
Bentuk pertanyaan; pertanyaan yang pada kuesioner dapat dijawab secara bebas oleh
responden (sehingga ada berbagai jenis jawaban), atau telah dijuruskan pada beberapa alternatif
jawaban yang sudah diberikan. Dalam hubungannya dengan leluasa atau tidaknya responden
dibagi dalam 2 jenis, yaitu pertanyaan tertutup atau terstruktur dan pertanyaan terbuka.
Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam suatu penelitian. Data yang
dikumpulkan dapat digunakan untuk tujuan eksplorasi atau untuk menguji hipotesis.
Pengumpulan data tidak bisa dilepaskan dari masalah dan tujuan penelitian/survei.
Masalah dan tujuan survei ini memberikan arah dan juga mempengaruhi pemilihan metode
pengumpulan data. Banyak masalah yang tidak bisa terjawab pada satu penelitian/survei karena
metode yang digunakan untuk mengumpulkan data tidak sesuai. Secara umum metode
2. Metode wawancara
Beberapa data yang dikumpulkan berkaitan dengan pengumpulan data dasar gizi :
Data primer :
Data sekunder :
Dalam pengumpulan data dasar gizi, proses pengumpulan data tersebut menggunakan
beberapa perlengkapan dan peralatan yang menunjang demi keakuratan pengumpulan data, antara
lain:
budaya, sosial ekonomi, kesehatan diri, kesehatan lingkungan, asupan zat gizi.
2. Peralatan yang menunjang untuk pengumpulan data antropometri sebagai data penentu
status gizi antara lain berupa : timbangan injak, dacin, mikrotoise, pita LILA, panjang
badan.
Dalam satu metode pengumpulan data ialah dengan jalan wawancara yaitu mendapatkan
informasi dengan cara bertanya lengsung kepada responden. Pedoman untuk mencapai tujuan
1. Berpakaian sederhana dan rapi, tanpa perhiasan serta dilengkapi identitas petugas
6. Bersikap seolah-olah tiap responden yang kita hadapi selalu ramah dan menarik
Bias dalam suatu proses pengumpuln data (pada saat wawancara/ interview) dapat terjadi, antara
lain :
Selama wawancara dipengaruhi oleh ketangkasan dan responden untuk mengingat atau
kepandaian pewawancara untuk merekam tiap-tiap bahan makanan yang dikonsumsi; Menurut
tepat dan menjaga catatan dan menjumlahkan makanan yang disiapkan dan dikonsumsi
2. Situational effect (pengaruh situasi); kesalahan tertentu pada waktu memulai wawancara
(contoh ; lupa mengucapkan salam hingga menimbulkan kesan yang tidak baik, kondisi
3. Relational effect ; pengruh hubungan timbal balik antara interviewer dengan responden
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan di dalam proses pengumpulan data dasar gizi di
1. Kesiapan instrumen yang dapat berupa kuesioner sejumlah sampel dan sisakan untuk
cadangan.
4. Persiapkan alat bantu yang akan digunakan untuk menunjang pengumpulan data beserta
5. Saat pengambilan data lengkapi atribut/ identitas anda secara resmi sebagai petugas
pengumpulan data dan juga menjelaskan maksud serta tujuan anda secara singkat agar
6. Selalu melakukan pengecakan instrumen yang telah dimbil datanya (editing data)
7. Bila anda mendapatkan sampel yang berhalangan pada saat berlangsung, segera anda
10. Bila tidak bertemu responden, usahakan untuk memperoleh informasi kapan kiranya
kunjungan kunjungan ulang dapat dilakukan. Informasi ini dapat dicari kepada seorang
12. Data yang sudah didapat disimpan dengan baik, hindari tercecernya data atau hilang.
Proses pengumpulan data dapat dilakukan bila perangkat atau panduan untuk
mengumpulkan data telah dipersiapkan. Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat
penting dalam metode ilmiah yang menyangkut pengadaan data primer yang dilakukan secara
sistematik agar didapatkan data yang valid. Metode pengumpulan data terdiri dari :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Interpretasi data
Dalam proses pengumpulan data perlu juga memperhatikan jawaban apa yang kita butuhkan
2. Reliable ; instrumen (peralatan untuk mengukur) harus memberikan hasil yang sama bila
digunakan berulang-ulang
A. Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, perlu dilakukan pembersihan data – data yang
tidak digunakan dan juga editing data sebelum dilakukan pengolahan data. Diharapkan pada
proses pengolahan data nantinya adalah data yang benar-benar sesuai dengan tujuan, terhindar dari
1. Editing
Data yang masuk (raw data) perlu diperiksa apakah terdapat kekeliruan-kekeliruan dalam
pengisiannya atau barangkali ada yang tidak lengkap, palsu atau tidak sesuai dan
akan diperoleh data yang valid dan reliable dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Kelengkapan pengisian
d. Keserasian
2. Koding
Yaitu proses pemberian tanda/symbol/kode bagi tiap-tiap data yang termasuk dalam
3. Tabulating
Yaitu kegiatan mengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa dengan cara yang teliti
yang termasuk dalam satu kategori.Selanjutnya dapat membuat dummy table dan general
table serta tabulasi silang dengan berbagai pengaturan berdasrkan variabel-variabel yang
B. Analisa Data
Sebenarnya coding dan tabulating merupakan titik awal pekerjaan analisa. Tujuan analisa
adalah menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang
teratur, serta tersusun dan lebih berarti. Proses analisa merupakan usaha untuk menemukan
jawaban atas pertanyaan perihal rumusan-rumusan atau hal-hal yang kita peroleh dalam
pengumpulan data.
Analisa dapat dilakukan secara non statistik dan secara ststistik. Analisa non statistik
melakukan uraian dan penafsiran (statistik deskriptif). Sedangkan analisa statistik berarti
C. Interpretasi Data
Setelah menyusun tabel (univariate dan bivariate) dan apabila menggunakan statistik
penting ditangkap oleh pembaca atau yang berkepentingan. Ada 2 kecendrungan penyajian
intepretasi:
Beberapa prinsip yang perlu diingat dan diperhatikan agar isi suatu tabel dapat diuraikan dengan
baik :
D. Laporan
Tingkat terakhir dari suatu kegiatan pengumpulan data dasar gizi adalah penyusunan
adalah :
Format pembutan laporan hasil pengumpulan data dasar gizi antara lain berisi :
Laporan Hasil :
Cover
Lembar persetujuan
Kata pengantar
Daftar tabel
Daftar lampiran
Daftar gambar
Daftar isi
Bab I. Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Perumusan masalah
C. Ruang lingkup masalah
D. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
E. Hipotesis
F. Manfaat hasil
G. Keterbatasan penelitian
Bab II. Tinjauan pustaka
Bab III.Kerangka konsep dan definisi
operasional
A. Kerangka konsep
B. Definisi operasional
Bab IV.Metodologi penelitian
A. Ruang lingkup
B. Rancangan penelitian
C. Populasi dan sampel
1.Populasi
2.Cara pengambilan sampel
3.Besar sampel
D. Jenis data yang dikumpulkan
E. Cara pengumpulan data
F. Cara pengolahan data
G. Cara analisa data
Bab V. Hasil dan pembahasan
Laporan yang telah dihasilkan oleh para mahasiswa pada mata kuliah Perencanaan
Program Gizi tersebut tidak lepas dari bimbingan dari para dosen/instruktur agar didapatkan hasil
yang maksimal dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Laporan tersebut nantinya berguna
untuk bahan kajian dan pertimbangan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan intervensi
Dalam hal ini rincian proses sebelum melakukan kegiatan intervensi gizi, laporan berguna untuk
kepentingan:
A. Intervensi Gizi
Berbicara tentang gizi tidak dapat terlepas dari soal pangan. Masalah gizi sendiri biasanya
berkaitan dengan masalah pangan dan kesehatan. Maka untuk menanggulangi masalah gizi
diperlukan suatu perencanaan yang tepat yang mampu menghasilkan kegiatan yang relevan
dengan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan sumber daya yang ada.
Intervensi gizi yaitu suatu kegiatan yang terencana dengan tujuan memperbaiki gizi dari
suatu grup populasi yang spesifik. Dalam melakukan perencanaan intervensi gizi yang berkaitan
dengan pangan dan kesehatan perlu suatu panduan yang berupa prinsip/konsep sebagai acuan
pembangunan yang berorientasi pangan dan gizi yang perencanaan dana pelaksanaannya
perbaikan gizi hendaknya dijadikan sebagai bahan tujuan, alat, komponen dan indicator
keberhasilan pembangunan.
4. Banyak factor mempengaruhi keadaan status gizi, sehingga perlu pendifinisian yang
jelas dan tepat mengenai permasalahan pangan dan gizi yang dihadapi oleh suatu
masyarakat.
5. Berbagai factor penyebab masalah gizi umumnya saling terait dan mempengaruhi
hambatan (factor pendukung dan penghambat) yang ada pada masyarakat setempat.
8. Semua pihak yang terlibat di dalam perencanaan pembangunan berorientasi gizi harus
5. Implementasi program/kegiatan
7. Revisi (replanning)
Di dalam merencanakan program intervensi gizi harus diketahui lebih dulu maslah yang
terjadi, kemudian dicari komponen gizi yang berperan serta pemecahan masalahnya. Pada
pelaksanaan, ada beberapa tipe intervensi gizi diberikan sekaligus. Sebagai contohprogram
meningkatkan status gizi anak balita dengan pemberian makanan tambahan. Program ini harus
diikuti dengan pendidikan gizi ibu sehingga pangan yang diberi tidak dikonsumsi oleh anggota
keluarga lain. Di samping itu juga membina kesadaran si ibu untuk memberi pangan yang
bergizi bagi anak balitanya. Dengan demikian, walaupun pemberian makanan tambahan
nantinya dihentikan namun diharapkan agar si ibu terus memberi pangan yang bergizi bagi
anaknya.
1. Makanan tambahan
2. Pendidikan gizi
3. Fortifikasi
7. Program integrasi
B. Analisis Situasi
Analisis situasi dilakukan dengan tujuan untuk menentukan prioritas masalah. Analisa
situasi adalah pengumpulan informasi yang diperlukan dalam perencanaan yang meliputi :
6. Bagaimana tradisi, antara lain cara hidup masyarakat yang berkaitan dengan gizi dan
7. Ketersediaan sarana yang potensial seperti air bersih, bahan pangan, dan tanah pertanian
9. Ketersediaan sumber-sumber lain seperti program atau kegiatan pelayanan kesehatan dan
gizi yang telah ada, saluran komunikasi, transportasi, sarana pendidikan, dll.
2. Analisa data
3. Menguraikan factor-faktor yang berkaitan secara langsung dan tidak langsung dengan
4. Menguraikan factor-faktor sosial budaya, dan politik yang berkaitan dengan masalah (yang
5. Menguraikan aspek-aspek ekonomi yang berkaitan dengan maslah (sumber daya maupun
kerugiannya)
6. Menguraikan aspek manajemen
Dengan telah dibuatnya suatu analisis situasi maka kita dapat mengetahui secara rinci
masalah-masalah gizi dan kesehatan yang terjadi di daerah tempat saudara melakukan
pengambilan data. Dari sejumlah masalah yang ada kita lakukan langkah memprioritaskan
1. Menetapkan criteria
Kriteria adalah factor-faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya nilai permasalahan
Contoh criteria :
2. Menetapkan pembobotan
Pembobotan adalah suatu proses pemberian nilai terhadap criteria yang dipilih. Hal ini
dimaksudkan agar dapat membandingkan antara satu criteria denngan criteria lainnya,
Contoh bobot :
3. Menetapkan skor
Selain dengan teknik scoring, terdapat teknik lain dalam pemilihan prioritas masalah non-
skoring yang disebut dengan kualitatif, yaitu penentuan prioritas masalah melalui diskusi
kelompok atau Nominal Group Tecknique (NGT). Terdapat 2 NGT yaitu Delphin Tecknique dan
Delbeq tecknique. Delphin Tecknique adalah diskusi dengan sekelompok orang yang mempunyai
keahlian sama untuk mendapatkan prioritas masalah. Sedangkan Delbeq Tecknique adalah
diskusi dengan sekelompok orang yang mempunyai latar belakang keahlian berbeda agar
Contoh Pembobotan :
1. Besar masalah 5 4 3 12 4
2 2 4 8 2.6
3. Kemampuan menyebar yang
tinggi
Catatan :
* Bobot yang telah ditentukan oleh masing-masing anggota terhadap masing-masing criteria
dijumlahkan untuk mendapatkan nilai rata-rata (bobot sesungguhnya menurut anggota grup
diskusi)
Urutan/prioritas masalah dapat pula ditetapkan dengan melihat skor total setelah masing-asing
skor untuk suatu criteria dikalikan dulu dengan bobot kriteria yang dimaksud.
1 2 3 4 5
Ke- Bobot A B C A B C
1 1 4 5 3 2 20 12 6
2 2 3
3 3 2.6
Jumlah ? ? ?
Prioritas masalah yang telah diketahui, sehingga benar-benar menjadi beberapa pilihan
masalah yang perlu diatasi dan dmenjadi prioritas maka selanjutnya akan dibuat suatu pemecahan
masalah dengan beberapa alternatif kegiatan intervensi. Dalam sebuah masalah gizi yang terjadi
permasalahan gizi dilakukan sebuah seleksi kegiatan ager kegiatan tersebut dinyatakan benar-
1. Menetapkan kriteria
5). Kesinambungan
6). Cost – Effectiveness ; sejauh mana tujuan dan sasaran yang ditetapkan dapat tercapai
2. Menetapkan pembobotan
Contoh pembobotan :
3. Menetapkan skor
Contoh skor :
A B C D E
1. Relevansi 5 4 5 3 4
2. Fisibilitas 4 3 4 2 4
5. Kesinambungan 2 2 4 3 3
6. Cost-Effectiveness 4 3 4 3 3
Total Skor 22 18 26 17 20
Yang dimaksud dengan POA atau Rencana Operasional adalah suatu dokumen
dengan memperhitungkan hal-hal yang telah ditetapkan dalam proses sebelumnya serta semua
Pendekatan umum untuk mempersiapkan POA suatu program adalah sebagai berikut :
kegiatan.
3. Mendefinisikan tanggung jawab fungsional menurut setiap kegiatan bagi setiap staf pada
setiap pelaksanan
1. Apakah objektif dan target yang akan dicapai oleh pelaksanaan tersebut ?
2. Kegiatan-kegiatan apakah yang akan dilaksanakan dan kapan?
4. Jenis tenaga macam apakah yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan tertentu?
5. Jenis fasilitas yang dibangun, bagaimana teknik dan rencana arsitekturnya dan dimana
lokasinya?
10. Cara-cara manajerial apa yang akan dilakukan untuk melakukan motivasi dan supervisi
petugas?
11. Bagaimana cara mengerahkan peran serta masyarakat (pekarya, buruh) secara efektif?
3. Target
4. Rincian kegiatan
5. Instansi/personil langsung
6. Instansi/personil pendukung
7. Sasaran langsung
8. Tempat kegiatan
9. Waktu
Dalam evaluasi program gizi, ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan sebelum
3. Inventarisasi dan evaluasi semua kegiatan yang telah dapat memberi peluang analisis untuk
Dari inventarisasi di atas, maka akan dapat diperkirakan perbaikan-perbaikan program gizi
dalam suatu sistem. Untuk melaksanakan evaluasi itu diperlukan tenaga, biaya dan sarana-sarana
lainnya. Cara penilaian disesuaikan dengan rancangan tiap-tiap proyek. Sebelum penilaian perlu
Hal ini memakan waktu dan biaya yang mahal. Selain itu perlu dipertimbangkan dalam
penilaian atas variabel-variabel lain yang dapat berpengaruh. Penilaian dilakukan dengan
memperhatikan :
sebagainya.
Indikator adalah suatu variabel yang bisa membantu mengukur adanya perubahan. Indikator
merupakan penjelasan yang lebih terperinci dari criteria yang dapat menunjukkan sampai
1. Sederhana
2. Spesifik
3. dapat diukur
4. sahih
5. Tidak duplikasi
Contoh Indikator :
Penerapan pertimbangan gizi pada tahap implementasi diserminkan di dalam pola evaluasi
proyek dan sistem pemantauan. Status gizi telah dipilih sebagai salah satu indicator yang lebih
akurat dalam menduga dan mengevaluasi pengaruh. Dalam mempertautkan gizi pada sistem
2. Keadaan umum karena gizi, memakai pengukuran antropometri, berat berdasarkan umur,
berat berdasarkan tinggi badan, tinggi badan berdasarkan umur, berat lahir dan lingkar
Agar evaluasi dapat berjalan dengan baik, maka harus pula dilakukan perencanaan
evaluasi secara matang dan menyeluruh. Harus diperhitungkan metode evaluasi yang akan
dipakai, kesulitan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan selama di lapangan dan perhitungan
hasil evaluasi yang tepat dan mengena pada sasaran program. Sehingga hasil evaluasi dapat
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Trina dan Furqan, Mohammad. 2004. Proposal Pengumpulan Data Dasar Gizi.
Astuti, Trina. 2002. Hand Out PPG. Akzi Depkes RI, Jakarta.
Astuti, Trina. 2003. Kerangka Acuan Survei Pengambilan Data Dasar Gizi.
Akzi Uhamka, Jakarta
Gross, Rainer. Dkk. 2001. Pedoman Untuk Survei Dasar Gizi.SEAMEO TROPMED UI, Jakarta
Singarimbun dan Effendi, Sofian. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta.
Sabri, Luknis. Dkk. 1998. Modul Metode Survei Cepat. PUSDAKES DEPKES RI, Jakarta.
Latihan soal
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Konsep perencanaan pengumpulan data dasar status
gizi.
gizi.
5. Jelaskan tujuan dan manfaat pembuatan POA dalam Perencanaan Intervensi Gizi.