PUSAT
PUSAT
PUSAT
SKRIPSI
Oleh :
DELA MARISA
NPM. 1511070149
SKRIPSI
Oleh :
DELA MARISA
NPM. 1511070149
Perkembangan kreativitas anak sangat lah dibutuhkan untuk anak usia dini
karena akan menciptakan pengalaman-pengalaman juga ide-ide baru yang mereka
temui, menumbuhkan sikap rasa percaya diri untuk perkembangan anak secara
optimal. Dengan salah satu metode yang digunakan untuk mengembangkan
kreativitas anak adalah melalui seni membatik yaitu dengan mengecap dari buah
belimbing. Yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas anak memalui seni
membatik dengan mengecap dari buah belimbing di TK Harapan Ibu Sukarame
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang diantaranya melibatkan
guru dan 12 orang anak, yang terdiri dari 4 orang anak laki-laki dan 8 orang anak
perempuan. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Kemudian data dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan
teknik pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kreativitas
anak melalui seni membatik dengan mengecap dari buah belimbing dapat
berkembang secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa
seni membatik dengan megecap dari buah belimbing dapat dijadikan salah satu
alternatif untuk mengembangkan kreativitas anak, dengan menggunakan langkah-
langkah pembelajaran membatik sebagai berikut: a) persiapan, dimulai dengan
guru menjelaskan langkah-langkah dalam membatik dan mempersiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan, b) pelaksanaan, pada pelaksanaan guru terlebih
dahulu menjelaskan dan memberikan contoh teknik membatik yang akan
dilakukukan, c) mengamati proses kerja anak, d) menilai hasil kegiatan anak.
ii
MOTTO
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’anul Karim (Surakarta: Az-Ziyadah, 2010), h. 34.
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’Alamin,
Puji syukur atas kehaidirat Allah SWT dengan hati yang tulus karya ini saya
persembahkan kepada :
1. Kedua orang tua saya Ayah Misjwar dan Ibunda Nurmawati yang
Intan Lampung.
2. Kakak dan Adikku tercinta Ahmad Afriando,Amd dan Yona Thriana yang
vi
RIWAYAT HIDUP
Kabupaten Pesisir barat pada tanggal 07 Maret 1997, anak kedua dari pasangan
dan selesai pada tahun 2003, kemudian penulis melanjut ke pendidikan dasar yang
Krui Kabupaten Pesisir Barat yang di selesaikan pada tahun 2012, kemudian
melanjut kembali di SMAN 1 Krui Kabupaten Pesisir Barat dan selesai pada
Islam Anak Usia Dini (PIAUD) yaitu kuliah ta’aruf (Kulta), proses pembelajaran
semester 1-6, Penulis juga selama menjadi mahasiswi aktif di kegiatan eksra
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yaitu Pergerakan
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
SWT karena hanya limpahan serta curahan hidayah dan rahmatnya yang diberikan
kepada penulis, akhirnya dapat menyusun skripsi ini, baik itu bersifat teknis
karya tulis ini tidak akan terwujud menjadi sebuah skripsi tanpa bantuan dan
kontribusi dari berbagai pihak. Tidak ada untuain kata yang pantas dituliskan.
Kepada mereka diucapkan Jazakumullah ahsanal jasa’, dan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
2. Drs. H. Agus Jatmiko, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak
Usia Dini (PIAUD) dan Dr. Heni Wulandari, M.Pdi selaku Sekretaris Jurusan
PIAUD.
3. Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Drs. Sa’idy, M.A.g
4. Kepada seluruh dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khusus nya prodi
Lampung.
viii
6. Sahabat-sahabat seperjuanganku dan Jurusan PIAUD terutama kelas C yang
disebutkan satu-satu.
Semoga bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
Aamin Ya Rabbal’Alamiin
Dela Marisa
1511070149
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Fokus Masalah ........................................................................................10
C. Rumusan Masalah ...................................................................................10
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................10
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................10
F. Tinjauan Pustaka .....................................................................................11
G. Metode Penelitian....................................................................................12
x
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Dan Identitas Lembaga ..............................................................50
1. Sejarah Singkat TK. Harapan Ibu .....................................................50
2. Latar Belakang TK. Harapan Ibu ......................................................50
3. Profil TK. Harapan Ibu .....................................................................51
4. Visi TK. Harapan Ibu ........................................................................51
5. Misi TK. Harapan Ibu .......................................................................51
6. Tujuan TK. Harapan Ibu ...................................................................55
7. Jumlah Guru, Peserta Didik, Dan Karyawan ....................................52
8. Keadaan Guru TK Harapan Ibu ........................................................53
9. Sarana Dan Prasarana Lembaga ........................................................54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel :
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran:
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan untuk anak usia dini perlu menyediakan berbagai kegiatan yang
bahasa, sosial, emosi, fisik, dan motorik. Dengan kegiatan yang bervariatif dan
peningkatan kemampuan akademis saja, dalam istilah anak lebih mampu pada
bermain, karena setiap anak memiliki kemampuan untuk berfikir kreatif dan
produktif, oleh karena itu diperlukan suatu program pendidikan yang mampu
menarik.
apabila anak tumbuh dalam lingkungan otoriter, dimana segala sesuatu yang
sosial.3
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayat1 yang berbunyi “Pendidikan Anak
Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun
seseorang untuk menghasikan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang
2
Ratna Wulan, Mengasah Kecerdasan Pada Anak (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011),
h. 45-46
3
Siti Munfarijah, Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja dan Kreativitas dalam
Kepemimpinan Paud, Jurnal Kependidikan, (Vol. III No. 2, November 2015), h. 7
4
Undang-Undang Sinstem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS No 20 Tahun 2003,
Yogyakarta Dharma Bakti) h. 4-11
3
berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran orang yang hasilnya bukan
baru.5
Dalam hal ini, proses perwujudan diri (self realization) erat kaitannya
mengaktualisasikan diri adalah kreatif, baik secara artistik maupun ilmiah dia
5
Elizabert B. Hurlock, Perkembangan Anak (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 4
6
Nialwati Tajuddin, Optimalisasi Potensi Bawaan Melalui Rangsangan Otak, Jurnal
Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini, (Vol 1 No 2 Juni 2016), h. 14.
7
Peny Husna Handayani, Apiek Gandamana, dan Farihah, Pengembangan Anak Usia
Dini Dalam Keluarga, Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, (Vol 15 No 2 Desember 2017), h. 48-50
4
menciptakan sesuatu yang baru atau suatu kombinasi baru berdasarkan unsur-
unsur yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna atau
bermanfaat.8
kecerdasan dan dasar-dasar prilaku seseorang terbentuk pada rentang usia dini
0-6 tahun, sedemikian penting masa usia dini sering disebut “The Golden Age”
usia emas sekaligus periode yang sangat kritis dalam tahap perkembangan
8
Aris Priyanto, Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini Melalui Aktivtas
bermain. Jurnal Ilmiah Guru “Cove”, (No. 02 November 2014), h. 44
9
Tim Bina Potensi, Pedoman Teknik Penyelenggaraan Kelompok Bermain,
(Bandung,2011), h. 2
5
di bagi menjadi tujuh sentra yaitu sentra seni, sentra alam, sentra persiapan,
sentra iman dan taqwa, sentra sains, sentra balok, dan sentra bermain peran.
seni dari sentra tersebut penulis dapat menjelaskan bahwa pada sentra seni
Dari sentra di atas penulis dapat melihat hasil dari kreativitas anak
Artinya: “Allah, dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,
kemudian dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi
kuat, kemudian dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah
(kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya
dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. ar-Rum:
54).10
indra (afeksi), dan nurani (hati). Ketiga potensi tersebut harus dikembangkan
secara seimbang, apabila salah satu dari ketiga potensi itu tidak seimbang maka
seorang anak akan tumbuh secara tidak normal. Sema kemampuan yang allah
10
Departemen Agama RI, Al Quran dan terjemahannya (PT. Diponogoro: Bandung,,
2010), h 410.
6
obsevasi bahwa dimana anak belum mampu berimajinasi, memiliki rasa ingin
tahu yang kurang terhadap hal baru, kurang bereksperimen, tidak terbuka
dengan rangsangan-rangsangan yang baru, serta tidak berani mencoba, hal ini
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik itu berupa
karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. 11 Jadi
imajinasi/khayalannya.
Tabel 1
Indikator Pencapaian Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun
11
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta,
1012), h. 6
12
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta : Kencana Prenada Media
Grup), h. 120.
7
kreativitas anak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui sejauh mana latihan
Tabel 2
Hasil Observasi Awal Perkembangan Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun
Di TK Harapan Ibu Sukarame Bandar Lampung
Indikator Pencapaian
No Nama Ket
1 2 3 4 5
1 Azkia BSH BSH MB MB BSH BSH
2 Azra BB BB MB BB BB BB
3 Kinara BSH BB BSH BSH BSH BSH
4 M. Fahri BB BSH BB BSH BSH BB
5 M. Faiz BB BB MB BB BB BB
6 irsyadil MB MB MB BB MB MB
7 Mutia BB BSH BB BB MB BB
8 Rachel BB MB BB MB MB MB
9 Raisya R BB BB BSH BB MB BB
10 Raisya Z BSH BSH MB BSH MB BSH
11 Syafiyah MB BB MB MB BB MB
12 Mirza MB BB BB MB BB BB
Sumber : Hasil pra penelitian di TK harapan Ibu Sukarame Bandar Lampung
BB : Belum Berkembang
MB : mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik
berkembang sangat baik (BSB). Dan tabel yang telah dipaparkan diatas maka
berkreasi dan dapat mewujudkan dirinya pada perwujudan diri termasuk salah
rasa puas yang lebih besar dari pada menciptakan sesuatu sendiri, apakah itu
berbentuk rumah, yang dibuat dari kursi yang dibalik dan ditutup selimut atau
gambar seekor anjing. Dan tidak ada yang lebih mengurangi harga dirinya dari
pada kritikan atau ejekan terhadap kreasi itu atau pertanyaan apa sesungguhnya
individu yang melahirkan gagasan, proses, metode, ataupun produk baru yang
diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu
masalah.14 Dan Meyesty menyatakan bahwa kreativitas adalah cara berfikir dan
13
Elizabert B. Hurlock, Perkembangan Anak (Jakarta: Erlangga, 2011), h.
14
Yeni rachmawati dan Euis Kurniawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak
(Jakarta: Kencana, 2011), h. 14
15
Yuliarti, Sangkot Nasution, Zulfahmi Lubis, Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak
Melalui Penenrapan Mind Map di Ra-Alkamal, Jurnal Raudhah, (Vol. 6 No. 2, Juli-Desember
2018) h. 2
9
adalah pengertian kreativitas sebagai sifat yang diturunkan oleh orang berbakat
atau genius. Disamping itu, bermakna baik untuk pengembangan diri juga
mewujudkan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia.
anak.
kreativitas anak. Membatik yang dikenalkan untuk anak usia dini merupakan
seperti yang dilakukan oleh orang dewasa. Bagi anak usia dini membatik
anak usia dini adalah mengoleskan perinting pada kain atau media pengganti
16
Rahayu , L Fun Activies for Toddler (Solo: Indeparent, 2010), h. 89
17
Khoiriyah Ikawati, Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan
Pembelajaran Membatik Menggunakan Media Tepung pada Anak Kelompok B Paud Aisyiyah III
Kota Bengkulu, Jurnal Ilmiah Potensi, (Vol 2 No 2, 2017), h. 92.
10
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
Lampung”.
D. Tujuan Penelitian
kreativitas anak melalui seni membatik dengan mengecap dari buah belimbing
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
F. Tinjauan Pustaka
dengan pendekatan kualitatif. pada penelitian ini hasil yang diperoleh adalah
anak usia dini. Data yang dikumpulkan dengan metode observasi dan
wawancara.
2. Penelitian lain yang berkaiatan dengan materi membatik yaitu dari Era
adalah bahwa dengan metode bermain dengam melipat kertas origami dapat
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kulitatif Dan R & D (Bandung:
Afabeta, 2010), h. 3.
13
2. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Lampung.
b. Waktu Penelitian
19
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Renika Cipta, 2011), h. 117.
20
Mardilas,Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara:2009),
h. 87.
14
akademik sekolah.
a. Subjek Penelitian
penelitian adalah guru dan 12 orang anak dengan komposisi 4 siswa laki-
laki dan 7 siswa perempuan yang ada di TK. Harapan Ibu Sukarame
Bandar Lampung.
b. Objek Penelitian
Lampung”.
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitan ini adalah sumber objek dari mana data
Bandar lampung, meliputi : Kepala sekolah, guru pengajar, dan siswa (anak-
diantaranya :
15
a. Data Primer
Data Primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud
b. Data Sekunder
dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder
data, menilai kualitas data, anlisis data, menafsirkan data, dan menarik
wawancara dengan informan, baik dengan guru maupun peserta didik di TK.
penjabarannya:
orang atau lebih untuk bertukar informasi atau ide melalui proses tanya
ditanyakan.
21
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alphabeta, Cet 11,2015), h. 162.
17
b. Teknik Observasi
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
peserta didik dan lingkungan sekolah. Selain itu, obsevasi juga dilakukan
Lampung.
c. Teknik Dokumentasi
perkiraan.24
Teknik ini untuk menggali data tentang visi, misi, profil sekolah,
analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif.
Analisis data digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data
a. Reduksi Data
Lampung.
b. Display Data
24
Ibid, h. 158
25
Ibid, h. 244
19
tertulis). Hal ini sesuai dengan masalah penelitian yang diteliti bersifat
bau yang sebelumnya belum pernah ada atau beru gambaran suatu objek
yang sebelumnya masih belum jelas dan sehingga setelah diteliti menjadi
jelas.
dan dicermati.
validitas.26 Jadi uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alphabeta,
2016), h. 268
20
a. Uji Kredibilitas
1) Perpanjangan pengamatan
lagi. Bila sudah terbentuk rapport, maka telah terjadi kewajaran dalam
yang dipelajari.
2) Triangulasi
kuesioner.27
27
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung:
Alfabeta,2016), h.273.
21
dan juga dapat dipercaya. Sehingga pembaca menjadi jelas atas hasil
penelitiannya.
proses penelitian.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kreativitas
1. Definisi Kreativitas
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang ada sebelumnya yang berupa suatu gagasan, ide, hasil karya, serta
untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan
1
Margaret W. Matlin, Kognitif, (Diterjemahkan: Nilawati Tajuddin Syabri, 2016), h. 250
2
Tri Rosana Yulianti, Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia
Dini, Jurnal Empowerment, (Vol. 04 No, 01, Februari 2014).
23
berarti harus sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari
yaitu: (1) kognitif, rasional, dan semantik, (2) faktor-faktor kepribadian dan
lingkungan, (3) kesehatan mental dan penyesuaian diri, (4) psikoanalitik dan
dan non rasional manusia. Amable mengemukakan bahwa suatu produk atau
ahli atau pengamat yang mempunyai kewenangan dalam bidang itu bahwa
itu kreatif. Amable juga melukiskan bahwa sesuatu produk dinilai kreatif
apabila: (a) bersifat baru, unik, berguna, benar, atau bernilai dilihat dari segi
yang masih belum pernah atau jarang dilakukan oleh orang lain
sebelumnya.5
3
Muhammad ansori, Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta: Media Akademi, 2015)
h. 90
4
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,
2012), h. 25.
5
Dedi Supriyadi, Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan Iptek, (bandung: CV
Alfabeta, 2001), h. 8-9
24
ditinjau dari segi pendidikan bakat kreatif dapat dikembangkan sejak usia
dini. Apabila bakat kreatif anak tidak di pupuk maka bakat tersebut tidak
yang tidak dapat di wujudkan . oleh sebab itu, diperlukan upaya pendidikan
dalam berbagai bentuk, baik dalam membuat gambar yang disukainya dalam
bercerita, atau dalam bermain peran maupun dalam kegiatan seni dan
kreativitas adalah sikap orang tua dan guru yang kurang memberi
senang meniru, karena salah satu proses pembentukan tingkah laku mereka
adalah di peroleh dengan cara meniru. Oleh sebab itu, guru dituntut bisa
memberikan contoh atau ide-ide yang nyata akan hal yang baik.
mempengaruhi.
25
antara lain:
6
Muhammad Ansori, Perkembangan Peserta Didik (Yogyakarta: Media Akademi, 2015),
h. 63.
26
kreativitas adalah:
f. Berfikir divergen8
a. Imanjnatif
f. Senang bertualang
g. Penuh semangat
h. Percaya diri
7
Nurhayati Simatupang, Meningkatkan Aktivitas Dan Kreativitas Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Jurnal Pedagogik Keolahragaan, (Vol. 02 No 02, Juli-
Desember 2016), h. 55-56.
8
Muhammad Ansori, Perkembangan Peserta Didik (Yogyakarta: Media Akademi, 2015),
h. 81
27
a. Keberanian
b. Ekspresif
c. Humor
d. Intuisi10
beragamnya kepribadian orang yang reatif, oleh karena itu peran penting
membatik yaitu dengan mengecap dari buah belimbing, sehingga anak dapat
3. Manfaat Kreativitas
dikemudian hari. Sebab di dalam jiwa seorang anak yang kreatif memiliki
kepribadiannya. Misalnya tidak ada yang memberi anak rasa puas yang
lebih besar dari pada menciptakan sesuatu sendiri, apakah itu berbentuk
rumah yang dibuat dari kursi terbalik dan ditutupi selimut atau gambar
seekor anjing. Dan tidak ada yang mengurangi harga dirinya dari pada
9
Qurrata A’yuna, Kontribusi Peran Orang Tua dan Guru Mata Pelajaran Terhadap
Perkembangan Kreatvitas Siswa. Jurnal Ilmiah Edukasi, (Vol 1 No.1, Juni 2015), h. 6
10
Mohamad Yahya, Pengembangan Kreativitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran,
Jurnal Edu-Islamiha, (Vol. 05 No. 01, Maret 2013), h. 153
28
b. Menjadi kreatif penting bagi anak kecil untuk menambah bumbu dalam
keberhasilan di bidang yang berarti bagi mereka dan dipandang baik bagi
orang yang berarti baginya akan menjadi sumber kepuasan ego yang
besar.
mungkin dalam bentuk usulan bagi kegiatan bermain yang baru dan
kedalam dua kelompok yaitu faktor yang mendukung dan faktor yang
kreativitas yaitu:
11
Yuliarti, Sangkon Nasution, Zulfahmi Lubis, Upaya Peningkatan Kreativitas Anak
Melalui Penerapan Mind Map Di RA Al-Kamal, Jurnal Raudah, Vol. 06 No. 02, Juli-Desemmber
2018.
29
pertanyaan.
12
Muhammad Ansori, Perkembangan Peserta Didik (Yogyakarta: Media Akademi,
2015), h. 82.
30
kreativitas ditentukan oleh tiga faktor yang saling berkaitan, dan titik
diatas, maka seorang guru harus pandai dalam memilih situasi dan kondisi
berikut:
13
Ibid, h. 84
14
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,
2012), h. 96.
31
peranan keluarga.
orang-orang yang memiliki kreativitas tinggi pada periode waktu dan tempat
15
Lajnah Pentashihah Mushaf Al-Quran, Al-Qur’anul Karim (Surakarta: Az-Ziyadah,
2010), h. 540.
16
Muhammad Ansori, Pengembangan Peserta Didik (Yogyakarta: Media Akademi,
2015), h. 69.
32
B. Seni Batik
1. Pengertian Batik
Batik merupakan bentuk seni rupa terapan (kriya) yang telah tumbuh
setiap masa dan daerah, batik mempunyai motif, ornamen, ragam hias,
pewarna desain pada katun. Kedua batik adalah sekumpulan desain yang
ciri khas tersendiri walaupun desain tersebut tidak lagi menggunakan lilin.17
rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa jawa diartika sebagai
ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal dari kata titik.
Menurut seni rupa, garis adalah kumpulan dari titik-titik. Selain itu,
batik juga berasal dari kata mbat yang merupakan kependekan dari kata
17
Asti Musman & Ambar B Arini, Batik Warisan Adiluhung Nusantara (G-Media, 2011),
h. 3
33
Secara Khusus
menggunakan lilin atau malam untuk mendapatkan ragam hias atau pola
diatas kain yang dibatik dengan menggunakan alat yang dinamakan canting.
Dengan pengertian itu, maka batik merupakan karya seni yang bernilai
tinggi dan telah menjadi bagian dari kebudayaan indonesia sejak lama. Batik
secara khusus dengan menulis atau menerapkan malam pada kain itu,
memiliki nilai seni yang tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya
indonesia. Batik berasal dari bahasa jawa “Amba” yang berarti menulis dan
titik. Batik berarti gambar yang ditulis pada kain dengan menggunakan
malam sebagai media sekaligus penutup kain batik.18 Batik juga merupakan
suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-
18
Fitri Yaning Tyas, Analisis Semiotika Motif Batik Khas Samarinda, Jurnal Ilmu
Komunikasi (Vol. 1 No. 4, 2013), h. 329.
34
Kata batik diambil dari dua kata dalam bahasa jawa, yaitu amba
yang artinya menulis dan titik yang artinya titik. Batik bisa diartikan sebagai
“menulis dengan lilin atau malam”. Batik dibuat dengan cara menulis atau
Walaupun kata batik berasal dari bahasa jawa, kehadiran batik di jawa
kemungkinana dikenalkan dari India atau Srilanka pada abad ke-6 atau ke-7.
Madura, sebab disana sudah dikenal teknik tutup-celup sejak beberapa abad
sebelum masehi. Pendapat ini belum menyakini karena teknik batik tutup-
sebelum masehi. Akan tetapi, artefak ini belum dapat memberikan kesaksian
yang murni dan dapat dipercaya karena terdapat perbedaan alat serta bahan
yang digunakan. 20
berasal dari india. Jadi, diduga teknik ini dibawa oleh bangsa hindu ke jawa.
Indonesia.21
19
Dinda Mahariesti, Seni Membatik (Jakarta: Sketsa Aksara Lalitya, 2010), h. 2
20
Yahya, Gaya Apik Batik Betawi (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama 2010), h. 1
21
Asti Musman & Ambar B Arini, Batik Warisan Adiluhung Nusantara (G-Media, 2011),
h. 4
35
pada awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton. Hasinya untuk
pakaian raja dan keluarga, serta para pengikutnya. Banyak daerah pusat
perbatikan di jawa adalah wilayah santri. Di daerah ini, batik menjadi alat
perekonomian Belanda.
sesengguhnya syarat akan pendidikan etika dan estetika bagi wanita zaman
dulu. Selain itu, batik mempunyai makna yang menandai pristiwa penting
seni batik menjadi salah satu contoh bukti dari kebenaran konsep Tro Kon,
batik, hal tersebut tampak pada pola-pola yang disusun dengan “seni
budaya, seperti pola-pola keceplokan, tambal, dan sekar jagad. Motif batik
berbagai ajaran tentang seni zaman Yunani Kuno hingga masa kini.22
Karya seni adalah suatu kreasi yang melibatkan cipta, rasa, dan karsa
manusia sebagai suatu hal yang bermakna bagi pencipta dan pengamatnya.
Seni batik merupakan salah satu kesenian istana Jawa yang sering
disebut sebagai seni klasik atau adiluhung. Maksudnya adalah bahwa seni
tradisi dalam pikiran orang Belanda yang terdahulu tentang seni tersebut,
kekunoan.23
membatik dengan tepung akan melibatkan otot, syaraf otak dan jari jemari
tangan. Anak akan belajar memegang kuas dengan baik, sehingga dapat
22
Asti Musman & Ambar B Arini, Batik Warisan Adiluhung Nusantara (G-Media, 2011),
h. 6
23
V. Kristanti Putri Laksmi, Pembinaan Seni Batik Tulis bagi siswa Sma Negeri
2Sukoharjo, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Vol. 3 No. 1 Tahun 2011), h. 86.
24
Era Paraswati, Membatik Dengan Tepung Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik
Halus Anak di Tk. Negeri Pembina Yogyakarta (Vol. 2 No. 1 tahun 2013), h. 6
37
perintang pada kain untuk anak usia dini dilakukan tidak tidak
Sehingga digunakan pasta tepung sebagai gantinya. Hal ini senada dengan
pendapat Enion bahwa mengecat dengan lilin panas memang terlalu bahaya
untuk anak kecil sehingga lebih aman menggunakan pasta tepung sebagai
penggantinya.25
dengan menerapkan malam pada kain. Pada penelitian ini membatik yang
oleh orang dewasa. Membatik yang semula dibuat dengan malam dan
canting, bagi anak usia dini malam diganti dengan tepung dan canting
2. Makna Batik
lain seperti China dan Eropa modern. Batik adalah sejenis kain tertentu yang
masyarakat umum.26
25
Enion,Permainan Cerdas Untuk Anak Usia 2-6 Tahun (Jakarta: Erlangga, 2005), h. 104
26
Fitri Yaning Tyas, Analisis Semotika Motif Batik Khas Samarinda, Jurnal Ilmu
Komunikasi, (vol. 1 No. 4, 2013), h. 330.
38
dan ragam.
agar si pelukis batik mampu menyatukan rasa dan karsa pada buah
karyanya. Oleh karena itu, karya seni batik yang dikerjakan dengan
dengan masyarakat lain. Oleh karena itu, batik pada gilirannya hadir
agama islam. Kala itu, batik dijadikan sebagai alat perjuangan ekonomi
hegemoni belanda.27
27
Ibid, h. 12-15
39
3. Macam-macam Batik
a. Batik tulis
b. Batik Cap
Batik Cap adalah kain yang dihias dengan motif atau corak batik
dengan menggunakan canting cap. Canting cap adalah suatu alat dari
tembaga dimana terdapat desain suatu motif. Batik cap memiliki kualitas
yang jauh berbeda dengan batik tulis karena tingkat kesulitan dan waktu
kayu. Cap yang terbuat dari kayu ini lebih ekonomis dan lebih mudah
pembuatannya. Pola pada kayu diukir dan dibentuk seperti stempel sama
halnya dengan cap tembaga. Batik dengan menggunakan cap kayu ini
dapat dibedakan dari cap tembaga karena kayu tidak menghatar panas
40
sebaik tembaga sehingga malam (lilin) yang menempel pada kayu lebih
tersendiri.
dengan menggunakan canting pada motif yang telah digambar pada kain.
c. Batik modern, teknik pembuatan batik secara bebas dan tidak terikat
dengan pakem yang sudah ada termasuk dalam hal warna dan motifnya.
e. Batik lukis, batik ini dibuat dengan cara melukis. Dalam hal ini pengrajin
diinginkan.
28
Nia Ulifia Krismawati, Batik Ping: Sejarah Perkembangan Batik Modern Desa
Sidomukti Tahun 2002-2015 Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, Jurnal Agastya (Vol. 7 No
2 Juli 2017), h. 45-46.
41
Ditinjau dari teknik pembuatan, proses awal hingga akhir batik dapat
a. Batik Tulis, menggunakan alat yang berupa canting, dengan bahan baku
malam.
b. Batik Cap, menggunakan alat atau cap yang ditempelkan pada kain,
c. Batik Lukis, merupakan alat yang berupa kuas atau sejenisnya, dengan
mengecap :
Dalam hal ini pembelajaran yang akan diberikan oleh anak dapat
29
Natsir, Y, Jagat Kerajinan Tangan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 55-56
30
Sutarya,Eksistensi Batik Jepara, Jurnal Disprotek (Vol. 5 No. 1 tahun 2014), h. 24
42
pola atau motif batik cap selalu ada pengulangan dengan bentuk yang sama,
meluas ke pulau jawa dan berkembang pesat di jawa, pada saat itu batik cap
Selain menyiapkan ruang kerja, alat dan bahan batik cap, serta
a. Kasur atau Bantalan, bantalan kasur ini terbuat dari kipas yang dibungkus
dengan kain, berfungsi sebagai lapisan bantalan kain mori yang akan di
cap.
31
Mochammad Sigit Ramadhan, Eksplorasi motif jawa Hokokai Dengan Teknik Batik
Cap Pada Material Denim, Jurnal Atrat, (Vol. 6 No 3, September 2009), h. 274.
32
Lif Sovia, Yani Achdiani, Isma Widiaty, Penguasaan Pengetahuan Pembuatan Batik
Cap Pada Peserta Didik. Jurnal Family Education, (Vol. 2 No. 1 April 2016), h. 17-18.
43
b. Taplak, taplak ini terbuat dari kain katun yang berfungsi untuk lapisan
kasur.
d. Anglo Besar, anglo ini terbuat dari gerabah yang berfungsi untuk tungku
ini untuk melindungi api dari angin sehingga api dapat nyala lebih
tenang.
e. Meja, meja ini terbuat dari kayu yang berfungsi untuk meletakkan kasur
bantalan.
f. Loyang, terbuat dari besi dan berbentuk seperti wajan dengan dasar datar
saat dipanaskan.
h. Serak kasar dan Serak halus, yaitu serak yang terbuat dari kain katun
angsang untuk meletakkan cap saat pengambilan lilin malam yang sudah
meleleh.
i. Londo, berupa jambangan kecil yang berisi air dan abu yang berfungsi
untuk dipergunakan untuk membasahi kasur agar tetap basah saat akan
j. Alat Cap, alat cap ini terbuat dari tembanga dengan kombinasi besi
dengan pemukaan berupa motif batik. Cap ini befungsi untuk meletakkan
6. Pewanaan Batik
Warna merupakan salah satu unsur yang tidak bisa berdiri sendiri,
membedakan beragam sesuatu. Baik itu berupa benda mati dan benda hidup.
a. Definisi Warna
dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah
elektromagnetik.
sebelum abad ke-17 batik jawa hanya berwarna biru putih (kalengan),
alam.
yaitu cokelat identik dengan merah, biru identik dengan warna hitam, dan
kuning atau cokelat muda pada batik identik dengan warna putih. Ketiga
pewarna alami dari bahan alami antara lain, daun, kulit pohon, kayu, kulit
dan remazol.33
mewarnai bahan dan warna akan tetap melekat dan tidak hilang dalam
makanan dan sampai saat ini. Zat pewarna alami asal tubuh-tumbuhan
33
Asti Musman & Ambar B. Arini, Batik Warisan Adiluhung Nusantara (Yogyakarta: G-
Media, 2011), h. 23-24.
46
aman untuk anak. Kegiatan membatik yang dilaksanakan tidak seperti yang
dilakukan pada orang dewasa, karena terlalu berbahaya bagi anak. Sehingga
34
Enggar Kartikasari, Pengaruh Fiksator Pada Ekstrak Daun Mangga Dalam
Pewarnaan Tektil Batik Di Tinjau Dari Ketahan Luntur Warna Terhadap Keringat. Jurnal
Sciencetech (Vol. 2 No1 April 2016), h. 138.
35
Kartika, LI. Kegiatan Membatik Pada Anak 4-5 Tahun (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),
h. 16
47
siapa saja termasuk anak-anak pun dapat diajarkan membatik dengan cara
yang sederhana.37
dan psikomotorik anak. Selain semakin mengasah kreativitas anak pun akan
lebih dini mengenal salah satu warisan budaya bangsanya. Sekarang ini,
36
Rahayu L, Fun Activities For Toddler (Solo: Independent, 2010), h. 89.
37
Endang Permatasari, Kemampuan Krativitas Anak Melalui Kegiatan Membatik Dengan
Teknik Jumputan Di Taman Kanak-kanak , Jurnal Repository.Upi.Edu (di unduh 09:15 pm), h. 4
38
Masyhudi F. Info Kegiatan Membatik Untuk Anak-Anak (Jakarta: PT. Grasido, 2009),
h. 34.
48
canting cap dan berfungsi seperti canting cap yaitu untuk pemberian motif
batik. Membatik bagi anak usia dini adalah mengoleskan perintang pada
kain untuk anak usia dini dilakukan tidak menggunakan lilin panas karena
zat pewarnanya dan proses pembuatan nya juga mudah. Meskipun demikian
perpaduan antara sablon (screen printing) atau memakai cap dengan malam
atau lilin. Mengecap dengan malam panas terlalu berbahaya bagi anak
canting cap diganti dengan buah belimbing. Berikut bahan yang dibutuhkan
adalah :
a. Pewarna makanan
c. Air
e. Piring
39
Ibid, h. 89.
49
Cara pembuatan :
piring atau spons yang sudah diisi dengan pewarna, kemudian angkat
ditekan ke buku gambar atau kertas karton yang sudah disiapkan. Lalu
tersebut.
mengecapnya lebih dari satu macam. Cetaklah berulang kali sesuai imajinasi
Aris Priyanto, Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini Melalui Aktivtas
bermain. Jurnal Ilmiah Guru “Cove”, (No. 02 November 2014).
A’yuna Qurrata, Kontribusi Peran Orang Tua dan Guru Mata Pelajaran
Terhadap Perkembangan Kreatvitas Siswa. Jurnal Ilmiah Edukasi, (Vol 1
No.1, Juni 2015).
Krismawati Ulifia Nia, Batik Ping: Sejarah Perkembangan Batik Modern Desa
Sidomukti Tahun 2002-2015 Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan,
Jurnal Agastya (Vol. 7 No 2 Juli 2017).
Laksmi Putri Kristanti V, Pembinaan Seni Batik Tulis bagi siswa Sma Negeri
2Sukoharjo, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Vol. 3 No. 1 Tahun
2011).
Musman Asti & Arini B Ambar, Batik Warisan Adiluhung Nusantara (G-Media,
2011).
Mahariesti Dinda, Seni Membatik (Jakarta: Sketsa Aksara Lalitya, 2010).
Tyas Yaning Fitri, Analisis Semiotika Motif Batik Khas Samarinda, Jurnal Ilmu
Komunikasi (Vol. 1 No. 4, 2013).