Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Skripsi Full

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 107

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL

ANAK MELALUI METODEPROYEKDI TK AL-AZHAR 14


MARGODADI KECAMATAN JATI AGUNG
LAMPUNG SELATAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh
Feby Atika Setiawati
NPM. 1411070143

Jurusan: Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1440 H / 2018 M
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL
ANAK MELALUI METODEPROYEKDI TK AL-AZHAR 14
MARGODADI KECAMATAN JATI AGUNG
LAMPUNG SELATAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh
Feby Atika Setiawati
NPM. 1411070143

Jurusan: Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Pembimbing I :Dr. Hj. Siti Patimah, M.Pd.


Pembimbing II : Drs. H. Yahya AD., M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1440 H / 2018 M
ABSTRAK

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL


ANAK MELALUI METODE PROYEK DI TK AL-AZHAR 14 MARGODADI
KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

Oleh
Feby Atika Setiawati

Keterampilan sosial adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi, bergaul,


berhubungan dengan segala norma-norma dan aturan yang ada, sehingga dapat
menerima dan diterima oleh lingkungan itu sendiri dengan memberi manfaat. Metode
proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan
menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara
berkelompok. Upaya guru adalah ikhtiar yang dilakukan oleh orang yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan pesertadidik terlebih lagi terhadap
perkembangan pribadi anak didiknya supaya mencapai prestasi belajar yang lebih
baik. Karena dengan mempunyai kepribadian yang baik maka tugas mengajar dan
mendidik seorang guru dapat berhasil. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah
“bagaimanakah upaya guru dalam meningkatkan keterampilan sosial anak melalui
metode proyek?”. Tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui upaya guru dalam
meningkatkan keterampilan sosial anak melalui metode proyek anak di TK Al-Azhar
14 Margodadi Jatiagung Lampung Selatan”.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang
melibatkan guru dan siswa, data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara,
dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru dalam
penerapan metode proyek untuk meningkatkan keterampilan sosial melalui metode
proyek sebagai berikut: 1) Menetapkan Tema yang dipilih melalui metode proyek, 2)
Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan metode
proyek, 3) Rancangan pengelompokkan dan individual melalui metode proyek, 4)
Menetapkan rancangan langkah-langkah dan aturan metode proyek, dan 5)
Merancangan penilaian kegiatan pengajaran melalui metode proyek.
Kelima langkah tersebut telah diterapkan di TK Al-Azhar 14 Margodadi Jati
Agung Lampung Selatan guna meningkatkan keterampilan social melalui metode
proyek.

Kata kunci :Keterampilan Sosial, Metode Proyek, Upaya Guru

ii
MOTTO

           

Artinya: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah

(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap

Allah, supaya kamu mendapat rahmat.(Q.S. Al- Hujurat: 10)1

1
Departemen Agama RI , Al-Qur’an danterjemahannya, (jakarta: SyaamilCipta Media, 2005),
h. 77

v
PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulilah kepada Allah SWT, akhirnya


skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sebagai ungkapan rasa syukur ini saya
persembahkan karya tulisan ini kepada orang yang selalu mencintai dan memberi
makna dalam hidup saya, yakni :
1. Ayahanda Ibnu Mulkan dan Ibunda Hamilawana, S.Kep tercinta yang telah
mengasuh, merawat, mendidik, serta membesarkan dengan kasih sayang serta
dalam setiap sujudnya selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya.
2. Kakakku Evan Setiawan, SKM dan Ayukku Andriani, Str.Keb yang selalu
memberikan semangat, motivasi, serta mendoakan dalam keberhasilanku.
3. Teruntuk sahabat-sahabat tercinta:
a. Anggakatan 2014 jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini kelas C yang
telah memberikan semangat, motivasi, serta memberikan doa setiap sujudnya.
b. Sahabat, saudara, serta penyemangatku Ika Nur Susanti, Nur Amini, Yanti
Agustina dan Nur Azmi yang telah memberikan sebuah arti sahabat, kasih
sayang, dorongan, semangat, motivasi, doa terhadapku untuk mengerjakan
sebuah skripi ini, serta selalu menemaniku dan mendampingiku dalam situasi
apapun penulis saat jauh dari keluarga.
c. Sahabat KKN tahun 2017 kelompok 12 terutama kepada Putri Andini, Siti
Khoiriyah, Lilis Istiqomah, dan Liana Putri Julianti yang telah memberikan
dorongan, motivasi dan selalu mendoakanku dalam keberhasilanku.
4. Almamaterku tercinta UIN Raden Intan Lampung.
Bandar Lampung, 2018

Feby Atika Setiawati


1411070143

vi
RIWAYAT HIDUP

Feby Atika Setiawati, lahir di Oku Timur pada tanggal 6 juni 1996. Penulis

merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Anak pertama laki-laki yang bernama

Evan Setiawan buah hati pasangan ayahanda Ibnu Mulkan dan Ibunda Hamilawana.

Sebelum masuk keperguruan tinggi penulis mengawali pendidikan di TK Bina

Ria II Batumarta VII pada tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan

Sekolah Dasar di SDN 42 OKU Baturaja Sumatera Selatan namun karena suatu hal

penulis pindah sekolah di SDN 2 Batumarta VII pada tahun 2002, lalu penulis

melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Madang Suku III Oku

TIMUR pada tahun 2011. Kemudian penulis melanjukan ke Sekolah Menengah Atas

di SMAN 1 OKU Sumatera Selatan padatahun 2011.

Pada waktu SMA penulis mengikuti berbagai kegiatan sekolah salah satunya

yaitu mengikuti kegiatan PMR (Palang Merah Remaja) dalam kegiatan tersebut

penulis banyak mengikuti berbagai perlombaan. Perlombaan antar sekolah.

Pada saat ini penulis melanjutkan pendidikan S1 di IAIN Raden Intan

Lampung yang saat ini berubah menjadi UIN RADEN INTAN LAMPUNG pada

tahun 2014.

Pada tahun 2014 penulis menjadi mahasiswi S1 reguler Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan pada Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Di Universitas Islam

Negeri Raden Intan Lampung.

vii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamduliah penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan seperti apa yang diharapkan.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna

memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam ilmu tarbiyah dan keguruan jurusan

Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Raden Intan Lampung.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk

itu penulis merasa perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr.H Chairul Anwar, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

2. Ibu Dr. Hj. Meriyati, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia

Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

3. Dr. Hj. Romlah, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan islam Anak Usia

Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Uin Raden Intan Lampung.

4. Dr. Hj. Siti Patimah, M.Pd dan Drs. H. Yahya Ad. M.Pd, M.Pd. yang telah

memberi waktu, bimbingan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan Asisten Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden

Intan Lampung yang telah membimbing penulis selama mengikuti kegiatan

perkuliahan.

viii
6. Teti Haryati, S.Pd selaku kepala sekolah TK Al-Azhar 14 margodadi jati Agung

lampung selatan yang telah memberikan bantuan, menyediakan waktu dan

fasilitas dalam proses mengumpulkan data penelitian ini.

7. Kepada Perpustakaan UIN Raden Intan Lampung serta seluruh staff yang telah

meminjamkan buku guna keperluan ujian.

8. Rekan-rekan yang telah membantu baik petunjuk atau berupa saran-saran,

sehingga penulis senantiasa mendapat informasi yang sangat berharga.

Semoga Allah SWT, memberikan rahmat dan hidayahnya sebagai balasan atas

bantuan dan bimbingannya yang telah memberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Demikian skripsi ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan umumnya para pembaca, atas bantuan dan partisipasinya semoga

menjadi amal ibadah disisi Allah SWT dan mendapatkan balasan setimpal.

Bandar Lampung, September 2018

Feby Atika Setiawati


1411070143

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


ABSTRAK ........................................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iv
MOTTO ............................................................................................................... v
PERSEMBAHAN................................................................................................ vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR......................................................................................... viii
DAFTAR ISI........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI


A. KeterampilanSosial ................................................................................... 9
1. Pengertian KeterampilanSosial ........................................................... 9
2. Ciri-ciri Keterampilan Sosial .............................................................. 13
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Sosial................... 15
B. Metode Proyek .......................................................................................... 17
1. Pengertian Metode Proyek .................................................................. 17
2. Langkah-langkah Metode Proyek ....................................................... 20
3. Manfaat Metode Proyek Bagi Anak TK ............................................. 22

xii
4. Tujuan Kegiatan Proyek Bagi Anak Tk .............................................. 25
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Proyek........................................ 28
C. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak
Melalui Metode Proyek ............................................................................. 30
D. PenelitianRelevan...................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelian ............................................................................................ 36
B. Setting Penelitian....................................................................................... 38
C. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................... 38
D. Sumber Penelitian ..................................................................................... 39
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ......................................................... 42
F. Teknik Analisis Data................................................................................. 44

BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Tempat Penelitian........................................................ 47
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 50
C. Pembahasan............................................................................................... 57

BAB V Kesimpulandan Saran


A. Kesimpulan ............................................................................................... 58
B. Saran.......................................................................................................... 59
C. Penutup...................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Tingkat Pencapaian Perkembangan Keterampilan Sosial


Anak Usia 5-6 ......................................................................................... 5
Tabel 2 Data Awal Perkembangan Keterampilan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun . 5
Tabel 3 Data Persentase Hasil PraPenelitian ....................................................... 6
Tabel 4 Daftar Guru TK Al-Azhar 14.................................................................. 49
Tabel 5 Kondisi Anak Didik TK Al-Azhar 14..................................................... 49

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak


Di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kec. Jati Agung Lampung Selatan
Lampiran 2. Pedoman Penelitian Keterampilan Sosial Anak Di TK Al-Azhar 14
Margodadi Kec. Jati Agung Lampung Selatan
Lampiran 3. Lembar Penelitian Perkembangan Keterampilan Sosial Anak Di TK
Al-Azhar 14 MargodadiKec. Jati Agung Lampung Selatan
Lampiran 4. Pedoman Wawancara dengan Guru Di TK Al-Azhar 14 Margodadi
Kec. Jati Agung Lampung Selatan
Lampiran 5. Hasil Wawancara Dengan Guru TK Al-Azhar 14 Margodadi
Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Di TK Al-Azhar
14 Margodadi Kec. Jati Agung Lampung Selatan
Lampiran 7. Dokumentasi
Lampiran 8. Surat Penelitian
Lampiran 9. Surat Balasan Dari Sekolah
Lampiran 10. Kartu Konsultasi Skripsi
Lampiran 11. Pengesahan Seminar Proposal
Lampiran 12. Cover acc Munaqosah

xiii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa kanak-kanak merupakan masa yang tepat untuk memulai

memberikan berbagai stimulus agar anak dapat berkembang secara optimal.Apa

yang dipelajari seseorang diawal kehidupan akan mempunyai dampak pada

kehidupan dimasa yang akan datang.1 Pemberian pendidikan pada anak usia dini

dan anak-anak pra sekolah (PAUD) akan lebih bermakna jika dilakukan melalui

metode pendidikan yang dapat menyenangkan, edukatif, sesuai dengan bakat,dan

pembawaannya. Oleh karena itu, mereka butuh alat bermain sebagi media

pembelajaran di Taman Kanak-Kanak.

Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003 BAB 1 Ayat 14, menyatakan:

“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pmbinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan yang lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal,
dan informal”.2

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus

membedakan manusia dengan makhluk lainnya.Hewan juga “belajar”tetapi lebih

ditentukan oleh instingnya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan

rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih

1
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga, (Jakarta: BPK, Gunung Mulya, 1984), h.68
2
Mulyasa, Managemen PAUD, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h.233
2

berarti. Jadi pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu

pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal maupun informal dalam

membantu proses transformasi sehingga dapat mencapai kualitas yang

diharapkan.3

Sebagaimana firman Allah SWT didalam surat (Q.S. Az-zumar: 9)

ِ َ‫ﻮا ۡٱﻷَ ۡﻟ ٰﺒ‬


٩‫ﺐ‬ ْ ُ‫ﻮنَ إِﻧﱠ َﻤﺎ ﯾَﺘَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮ أُوْ ﻟ‬
ۗ ‫ﻗُ ۡﻞ ھ َۡﻞ ﯾَ ۡﺴﺘ َِﻮي ٱﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ ﯾَ ۡﻌﻠَ ُﻤﻮنَ َوٱﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ َﻻ ﯾَ ۡﻌﻠَ ُﻤ‬
Artinya:katakanlah: “adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui ? “sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.(Q.S. Az-Zumar : 9)4

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan lembaga sentral dan

fundamental serta strategis. Masa usia dini merupakan usia kritis dalam tahap

perkembangan spiritual, motorik, kognitif, bahasa, maupun sosial emosional.

Tujuan utamanya diselenggarakan PAUD adalah untuk membentuk anak

indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai

dengan tingkat perkembangannyasehingga memiliki kesiapan optimal dalam

memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.5

PAUD diselenggarakan sebelum jenjang Pendidikan Dasar, dan melalui

jalur formal, nonformal, dan informal. PAUD pada pendidikan formal berbentuk

Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk yang lain

sederajat. Paud dalam jalur nonformal berbentuk kelompok bermain (KB),

3
Chairul Anwar, Hakikat Manusia dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis,
(Yogyakarta: Suka-Press, 2014),h. 73
4
Departemen Agama RI , Al-Qur’an dan terjemahannya, (jakarta: Syaamil Cipta Media,
2005), h. 457
5
Salahudin, Anas, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011),h. 206
3

Tempat penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada

pendidikan informal berbentuk pendidikan dalam keluarga atau yang

diselenggarakan oleh lingkungan.

Mengembangakan keterampilan sosial anak sejak dini akan membantu

membangun proses berfikir rasional dan dapat membuat keputusan yang baik

dimasa depan, dia juga akan memahami dirinya sendiri dan orang lain. Anak-

anak akan lebih siap menghadapi masalah kehidupan. Dengan kecerdasan

emosional anak-anak dapat menahan marah, bisa bergaul dan menerima berbagai

macam perbedaan dengan orang lain. Sehingga nantinya ia akan tumbuh menjadi

anak yang bukan hanya cerdas kognitifnya akan tetapi sehat mentalnyadan bagus

emosinya dan berakhlak mulia. Dan salah kecerdasan emotional yang sangat

penting untuk diperhatikan adalah keterampilan sosial anak.6

Mengapa keterampilan sosial anak perlu dikembangkan karena pada

dasarnya setiap anak akan memerlukan bantuan orang lain dan akan hidup

menjadi manusia sosial, namun dalam kenyataannya masih banyak anak yang

tidak dapat bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu anak harus memiliki

keterampilan sosial pada dirinya. Keterampilan sosial merupakan bentuk

perilaku, perbuatan dan sikap yang ditampilkan oleh individu ketika berinteraksi

dengan orang lain disertai dengan ketepatan dan kecepatan sehingga memberikan

kenyamanan bagi orang yang berada di sekitarnya.

6
Fitriah M. Suud, Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini (Analisis Psikologi
Pendidikan Islam), Mahasiswa S3Psikologi Pendidkan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Vol. 6 No. 2, (Desember 2017),h. 236
4

Sebagaimana firman Allah SWT didalam surat (Q.S. Al-Mujaadilah :11)

ْ ‫ﯿﻞ ٱﻧ ُﺸ ُﺰ‬
‫وا‬ َ ِ‫ﺢ ٱ ﱠ ُ ﻟَ ُﻜﻢۡۖ َوإِ َذا ﻗ‬ ۡ ْ
ِ ‫ﺲ ﻓَﭑﻓ َﺴﺤُﻮا ﯾَﻔ َﺴ‬
ۡ ِ ِ‫ُﻮا ﻓِﻲ ۡٱﻟ َﻤ ٰ َﺠﻠ‬ ْ ‫ﯿﻞ ﻟَ ُﻜﻢۡ ﺗَﻔَ ﱠﺴﺤ‬َ ِ‫ٰﯾَٓﺄَﯾﱡﮭَﺎٱﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ َءا َﻣﻨُ ٓﻮ ْا إِ َذا ﻗ‬
١١ ‫ﯿﺮ‬ ٞ ِ‫ﺖ َٱو ﱠ ُ ﺑِ َﻤﺎ ﺗ َۡﻌ َﻤﻠُﻮنَ َﺧﺒ‬ٖ ۚ ‫ﻮا ۡٱﻟ ِﻌ ۡﻠ َﻢ د ََر ٰ َﺟ‬
ْ ُ‫ﻮا ِﻣﻨ ُﻜﻢۡ َوٱﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ أُوﺗ‬
ْ ُ‫وا ﯾَ ۡﺮﻓَﻊ ٱﻟﻠﱠﮭُﭑﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ َءا َﻣﻨ‬
ِ
ْ ‫ﻓَﭑﻧ ُﺸ ُﺰ‬
Artinya:Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.7

Pendekatan proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman

belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan-persoalan sehari-hari yang

harus dipecahkan secara berkelompok. Metode proyek berasal dari gagasan John

Dewey tentag konsep learning by doing yakni proses perolehan hasil belajar

dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya.8

Pengetahuan yang didapat dari hasil melakukan sendiri, membuat anak

mampu mengingat pengalaman tersebut, membangun pemahaman yang lebih

dalam, menumbuhkan rasa ingin tahu, dan mendapatkan penghargaan tersendiri

bagi anak. Dengan demikian pendekatan proyek dapat memberi pembaharuan

dalam pendidikan anak usia dini yang selama ini lebih menekankan pada

kegiatan belajar yang berpusat pada guru.

7
Departemen Agama RI , Al-Qur’an dan terjemahannya, (jakarta: Syaamil Cipta Media,
2005), h. 543
8
Moeslichatoen, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Rineka Cipta,
2014)h.137
5

Tabel 1
Indikator Tingkat Pencapaian Perkembangan Keterampilan Sosial Anak Usia 5-
6 Tahun Berdasarkan Teori Perkembangan Sosial Anak
Aspek Indikator pencapaian perkembangan motorik kasar anak
perkembangan usia 5-6 tahun
1. Membawa seseorang untuk lebih berani berbicara
2. Mengungkapkan setiap perasaan
Perkembangan 3. Kemahiran dalam bergaul dengan orang lain
keterampilan Sosial 4. Mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan dan
Anak norma yang berlaku

Berdasarkan data awal yang peneliti laksanakan dengan melakukan prasurvey


kelompok B TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan
Tabel 2
Data Awal Perkembangan Keterampilan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun
Di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan
Indikator Pencapaian
No Nama Ket
1 2 3 4
1. AM MB BB MB BB MB
2. AZS BSH BSH MB BSH BSH
3. BA MB MB BB MB MB
4. DABBS BSH MB MB MB MB
5. DBA MB BB MB BB MB
6. EDS BSH MB MB MB MB
7. FMR MB BB BB BB BB
8. JA BSH MB BSH MB BSH
9. JRR BB MB BB MB BB
10. MASI BSH BSH MB MB MB
11. MF BSH MB MB MB MB
12. MHAH MB BSH BSH MB BSH
13. MA MB MB MB BB MB
14. NR BB MB BSH BSH MB
15. RHS BB MB BB BB BB
16. RAD BB BB BB BB BB
17. RDP MB MB MB BB MB
18. SA BSH MB BB MB MB
19. SHN MB MB MB BSH MB
20. TSS BSH MB BSH MB MB
21. YBY MB BSH BSH BB MB
22. ZS BB MB MB BB MB
Sumber:Data Perkembangan Sosial Kelas B TK Al-Azhar 14Margodadi Kecamatan
JatiAgung Lampung Selatan9

9
Data Perkembangan Sosial Kelas B TK Al-Azhar 14Margodadi Kecamatan Jati Agung
Lampung Selatan yang didapat melalui dokumentasi
6

Keterangan

BB (Belum Berkembang) =1

MB (Mulai Berkembang) =2

BSH (Berkembang Sesuai Harapan) = 3

BSB (Berkembang Sangat Baik) =4

Tabel 3
Data Persentase Hasil Pra Penelitian
No Kriteria Jumlah Siswa Hasil
1. BB 4 18 %
2. MB 15 68 %
3. BSH 3 14 %
4. BSB 0 0%
Jumlah 22 100 %

Dari hasil tabel pra penelitian dan hasil data presentasi diatas bahwasanya

perkembangan sosial anak di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung

Lampung Selatan Mulai Berkembang, hal ini dapat dilihat dari jumlah rata-rata

nilai yang didapat oleh anak.

Berdasarkan data hasil presentase pra penelitian yang telah diambil,

banyaknya anak yang masih dalam tahap belum berkembang yaitu ada (4) anak

yang dapat dipresentase (18%), anak yang masih dalam tahap berkembang yaitu

ada (15) orang dan dipresentase (68%) dan anak yang masuk dalam tahap

berkembang sesuai harapan yaitu ada (3) orang siswa yang dapat dipresentase

dengan (14%), untuk tahap berkembang sangat baik belum ada anak yang dapat

mencapainya.
7

Di TK Al-Azhar 14 margodadi jati Agung telah menggunakan metode

proyek dengan penggunaan media bermain balok untuk mengembangkan

keterampilan sosialnya, tetapi media ini tidak selalu digunakan atau dipakai

dalam kegiatan belajar anak, sehingga pada perkembangan keterampilan

sosialnya baru mulai berkembang. Dalam proses pembelajaran di TK Al-Azhar

14 ini tenaga pendidik lebih berperan aktif.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa memang benar pada TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung

Lampung Selatan tersebut perkembangan keterampilannya masuk dalam tahap

masih berkembang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah pada penelitian ini, dapat dikemukakan

bahwa rumusan masalahnya adalah bagaimanakah upaya guru dalam

meningkatkan keterampilan sosial anak melalui metode proyek ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut : “Untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan

keterampilan sosial anak melalui metode proyek anak di TK Al-Azhar 14

Margodadi Jati Agung Lampung Selatan”.


8

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dari

terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat teoritis harus dapat

dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya, yaitu:

1. Secara Teoriti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan meningkatkan

keterampilan sosialanak melalui metode proyek

2. Secara Praktis

Secara Praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat terhadap

guru, siswa dan sekolah.

a. Bagi Guru:

1. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan teori bahwa

metode yang digunakan cocok untuk meningkatkan keterampilan

pada anak.

2. Mempunyai kesempatan dalam mempraktikkan metode yang

dilakukan peneliti sehingga tidak diragukan lagi.

b. Bagi Siswa

Mengembangkan keterampilan sosial anak melalui

pembelajaran metode proyek.

c. Bagi Sekolah:

Meningkatkan sarana dan prasarana yang ada disekolah

melalui ketrampilan sosial anak.


9

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Keterampilan Sosial

1. Pengertian Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial (social skills) merupakan bagian penting dari

kemampuan hidup manusia. Tanpa memiliki keterampilan ini manusia tidak

mulus dalam berinteraksi dengan orang lain, sehingga hidupnya kurang

harmonis.

Menurut Hargie dan Saunders keterampilan sosial adalah membawa

seseorang untuk lebih berani berbicara, mengungkapkan setiap perasaan atau

permasalahan yang dihadapi dan sekaligus menemukan penyelesaian yang

adaptif, sehingga mereka tidak mencari pelarian kehal-hal yang justru dapat

merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sementara itu, Cartledge dan

Milburn mengemukakan bahwa keterampilan sosial sebagai kemampuan yang

komplek untuk menunjukkan prilaku yang baik dinilai secara positif atau

negatif oleh lingkungan, dan jika prilaku itu tidak baik akan diberikan

punisment oleh lingkungan.10

Menurut Suardi keterampilan sosial adalah suatu kemahiran dalam

bergaul dengan orang lain, sementara itu Surya menyatakan bahwa

keterampilan sosial adalah perangkat perilaku tertentu yang merupakan dasar

10
Fitriah M. Suud, Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini (Analisis Psikologi
Pendidikan Islam), Mahasiswa S3Psikologi Pendidkan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Vol. 6 No. 2, (Desember 2017),h. 236
10

bagi tercapainya interaksi sosial secara efektif. Merrel memberikan pengertian

keterampilan sosial sebagai perilaku spesifik, inisiatif mengarah pada hasil

sosial yang diharapkan sebagai bentuk prilaku seseorang.11

Menurut Fatimah keterampilan sosial adalah kemampuan mengatasi

segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan dan

norma yang berlaku. Osland juga mengatakan bahwa keterampilan sosial

adalah keahlian memelihara hubungan dengan membangun jaringan

berdasarkan kemampuan untuk menemukan titik temu serta membangun

hubungan baik.12

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

sosial adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi, bergaul, berhubungan

dengan segala norma-norma dan aturan yang ada, sehingga dapat menerima

dan diterima oleh lingkungan itu sendiri dengan memberi manfaat.

Keterampilan sosial akan mampu mengungkapkan perasaan baik

positif maupun negatif dalam hubungan interpersonal, tanpa harus melukai

orang lain. Keterampilan sosial, baik secara langsung maupun tidak langsung

membantu seseorang untuk dapat menyesuaikan diri dengan standar harapan

masyarakat dalam norma-norma yang berlaku disekelilingnya, keterampilan-

keterampilan sosial tersebut meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin

hubungan dengan orang lain, serta menghargai diri sendiri dengan orang lain.

11
Ria Adistyasari, Meningkatkan keterampilan Sosial Dan Kerjasama Anak Dalam Bermain
Angin Puyuh, Universitas Negeri Semarang (Tahun Ajaran 2012/2013),h. 11
12
Putri Admi Perdani, Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui Metode Bermain Tradisional
Pada Anak TK B, Universitas Negeri Jakarta vol.7 Edisi 2, (November 2013).h. 337-338
11

Sebagaimana diterangkangkan dalam firman Allah dalam Al-Qur’an

surat An-Nisa ayat 1 :

١ ‫ﻮاٱﻟﻠﱠﮭَﭑﻟﱠ ِﺬي ﺗَ َﺴﺎٓ َءﻟُﻮنَ ﺑِ ِۦﮫ َو ۡٱﻷَ ۡر َﺣﺎ ۚ َم إِ ﱠنٱ ﱠ َ َﻛﺎنَ َﻋﻠَ ۡﯿ ُﻜﻢۡ َرﻗِﯿﺒٗ ﺎ‬
ْ ُ‫َوٱﺗﱠﻘ‬

Artinya: Dan bertaqwalah kepada allah yang dengan (mempergunakan)


nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (periharalah)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu. (Q.S An-Nisa: 1).13

Ayat diatas mengajarkan manusia untuk membina hubungan dengan

orang lain. Manusia ini adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan dan

saling berinteraksi.Maka disini tersirat makna bahwa manusia dapat

menggunakan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan sesama manusia

sebagaimana yang dijelaskan oleh para pakar psikologi bahwa salah satu

cakupan dari keterampilan sosial adalah kemampuan untuk berkomunikasi

dengan orang lain.

Berdasarkan tugas perkembangan sosial anak di atas maka setiap anak

diharapkan untuk mampu bergaul dengan baik dan mampu menyesuaikan diri

dengan lingkungan dimana anak berada. Fokus penelitian yaitu pada

keterampilan sosial yang diharapkan dimiliki oleh anak. Keterampilan sosial

merupakan keterampilan individu dalam memulai ataupun mempertahankan

suatu hubungan positif dalam berinteraksi sosial. Keterampilan sosial

mempunyai arti penting dalam membentuk hubungan pertemanan yang positif

perlu pembelajaran sejak usia dini.

13
Departemen Agama RI , Al-Qur’an dan terjemahannya, (jakarta: Syaamil Cipta Media,
2005), h. 77
12

Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang

tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia

lainnya, interaksi sosial merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh

manusia. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli dapat ditarik kesimpulan

bahwa keterampilan sosial merupakan cara anak dalam melakukan interaksi

baik dilihat dari bentuk perilaku maupun dalam bentuk komunikasi dengan

orang lain.

Elemen keterampilan sosial yang penting adalah aturan dan

pengendalian diri. Bentuk dari aturan sendiri dapat ditentukan oleh orang tua,

pendidik atau teman bermain. Tujuannya, memberi anak semacam pedoman

bertingkah laku yang dapat diterima sesuai situasi dan kondisi saat itu.

Beberapa aspek penting dalam mengembangkan keterampilan sosial

anak meliputi: (1) belajar untuk melakukan kontak dan bermain bersama anak

yang lain, (2) belajar untuk berinteraksi dengan teman sebaya untuk saling

memberi, (3) belajar untuk bergaul dengan anak lain dan berinteraksi secara

harmonis, (4) belajar untk melihat dari sudut pandang anak lain, (5) belajar

untuk menunggu giliran, (6) belajar berbagi dengan yang lain, (7) belajar

untuk menghargai hak-hak orang lain, (8) belajar untuk menyelesaikan atau

mengatasi konflik dengan orang lain.14

14
Ria Adistyasari, Meningkatkan keterampilan Sosial Dan Kerjasama Anak Dalam Bermain
Angin Puyuh, Universitas Negeri Semarang (Tahun Ajaran 2012/2013),h. 12
13

Fungsi aturan, antara lain sebagai pengendali diri. Aturan memiliki

nilai pendidikan. Pendidik memperkenalkan anak kepada tingkah laku yang

dapat diterima oleh kelompok sosialnya. Melalui aturan anak dapat belajar

bagaimana saling tolong menolong dalam membuat tugas sekolah.

Pengendalian diri. Dalam menentukan peraturan ada tiga hal penting yang

perlu diingat para pendidik, yaitu aturan harus dimengerti, diingat dan

diterima oleh anak. Bila aturan diberikan lewat bahasa atau ungkapan yang

tidak dimengerti anak atau hanya sebagian saja, dapat dipastikan aturan

tersebut tidak berhasil. Artinya usaha untuk mengendalikan perilaku anak

tidak berhasil.

2. Ciri-ciri Keterampilan Sosial

Gresham & Reschly15 mengidentifikasikan keterampilan sosial dalam

perkembangan anak ada beberapa ciri sebagai berikut:

a. Perilaku interpersonal

Merupakan perilaku yang menyangkut keterampilan yang

digunakan selama melakukan interaksi sosial, perilaku sosial yang

berlangsung antara dua orang atau lebih yang mencirikan proses-proses

yang timbul sebagai satu hasil dari interaksi secara positif.

Bentuk perilaku interpersonal antara lain : 1) menerima

kepemimpinan; 2) mengatasi konflik; 3) memberi perhatian; 4) membantu

15
Gresham, F. M., & Reschly, D. J. Dimensions of social competence: Method Factors in the
assessment of adaptive behavior, social skill, and peer acceptance. Journal Of School
Psychology,h.367-381
14

orang lain; 5) memulai percakapan; 6) bergaul dengan teman; 7) sikap

positif kepada orang lain; 8) mampu mengorganisasikan kelompok; dan 9)

menghormati privasi pribadi dan orang lain.

b. Perilaku berhubungan dengan diri sendiri

Merupakan perilaku seseorang yang dapat mengatur dirinya

sendiri dalam situasi sosial, perilaku sosial yang dimunculkan karena

adanya pertimbangan dan penghayatan dalam diri. Beberapa bentuk

perilaku ini antara lain : 1) perilaku etis, yaitu perbuatan atau aktivitas

yang didasarkan pada hal baik atau buruk sesuai dengan penerimaan

sosial; 2) ekspresi perasaan, yaitu ungkapan atau pernyataan perasaan

yang dapat terlihat melalui ucapan dan reaksi gerak isyarat yang menjadi

ciri khas emosi- emosi; 3) sikap positif terhadap diri, yaitu tingkah laku

untuk mereaksi keadaan diri dengan menerima kelebihan dan kekurangan

yang ada; 4) perilaku bertanggung jawab; 5) menerima konsekuensi

terhadap hal-hal yang telah dilakukan; dan 6) merawat diri.

c. Perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademik,

Merupakan hal-hal yang berhubungan dengan mendukung prestasi

belajar disekolah, seperti: mendengarkan guru, mengerjakan pekerjaan

sekolah dengan baik, dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku disekolah.

d. Penerimaan teman sebaya

Merupakan perilaku yang berhubungan dengan penerimaan sebaya

misalnya member salam, memberi dan meminta informasi, mengajak


15

teman terlibat dalam suatu aktifitas dan dapat menangkap dengan tepat

emosi orang lain.

e. Keterampilan berkomunikasi,

Merupakan keterampilan yang diperlukan untuk menjalin

hubungan sosial yang baik. Kemampuan anak dapat dilihat dari beberapa

bentuk antara lain menjadi pendengar responsive, mempertahankan

perhatian dalam pembicaraan dan memberikan umpan balik terhadap

teman bicara, dan menjadi pendengar yang baik

3. Faktor-Faktor Mempengaruhi Keterampilan Sosial

Perkembangan keterampilan sosial anak tergantung pada berbagai

faktor. Faktor yang mempengaruhi keterampilan sosialdiantaranya sebagai

berikut16:

a. Keluarga

Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagia anak dalam

mendapatkan pendidikan.Sejak lahir pertama yang dikenal oleh anak

adalah ibu dan keluarga dekatnya. Kepuasan psikis yeng diperoleh anak

dalam keluarga akan sangat menetukan bagaimana ia akan bereaksi

terhadap lingkungan. Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang tidak

harmonis dimana anak tidak mendapatkan kepuasan psikis yang cukup

maka anak akan sulit mengembangkan keterampilan sosialnya.

16
Fitriah M. Suud, Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini (Analisis Psikologi
Pendidikan Islam), Mahasiswa S3Psikologi Pendidkan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Vol. 6 No. 2, (Desember 2017),h. 241-243
16

Hal yang paling penting diperhatikan oleh orang tua adalah

menciptakan suasana yang demokratis di dalam keluarga sehingga anak-

anak dapat menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua maupun

saudara-saudaranya. Dengan adanya komunikasi timbal balik antara ank

dan orang tua maka segala konflik yang timbul akan mudah diatasi.

Sebaliknya komunikasi yang kaku, dingin, terbatas, menekan dan penuh

otoritas dapat memunculkan berbagai konflik yang tidak baik untuk

perkembangan seorang anak.

b. Interaksi siswa dengan lingkungan

Keterampilan sosial siswa terutama dipengaruhi oleh proses

sosialisasinya dengan orang tua yang terjalin sejak awal kelahiran. Melalui

proses inilah orang tua menjamin bahwa anak mereka memiliki standar

perilaku, sikap dan keterampilan dan motif-motif yang sedapat mungkin

sesuai dengan diinginkan atau tepat dengan perannya dalam masyarakat.

Dari beberapa faktor-faktor tersebut sangat memiliki pengaruh

besar terhadap perkembangan keterampilan sosial siswa sekarang ini,

karena dizaman era globalisasi saat ini lingkungan sosial itu dengan

mudah memberikan efek negative terhadap perilaku keterampilan sosial

siswa itu sendiri.17

Lingkungan merupakan hal selanjutnya yang paling

mempengaruhi keterampilan seseorang. Sejak dini anak-anak harus sudah


17
https://teukuhermi.blogspot.co.id/2016/11/pengertian-keterampilan-sosial-aspek.html
17

diperkenalkan dengan lingkungan yang sehat dan positif.Lingkungan

dalam batasan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan

sosial.Lingkungan juga meliputi lingkungan keluarga primer dan skunder,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat luas.Dengan pengenalan

lingkungan maka sejak dini anak sudah mengetahui bahwa dia memiliki

lingkungan sosial yang luas, tidak hanya terdiri dari lingkungan rumah

atau keluarga intinya saja.18

B. Metode Proyek

1. Pengertian Metode Proyek

MenurutMoeslichatoen metode proyek adalah salah atu cara

pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan

sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok. Metode proyek

berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep “learning by doing” yakni

proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu

sesuai dengan tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana

melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk

mencapai tujuan, misalnya naik tangga, memasang tali sepatu, menganyam,

membentuk model hewan atau bangunan, dan sebagainya.19

18
Fitriah M. Suud, Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini (Analisis Psikologi
Pendidikan Islam), Mahasiswa S3Psikologi Pendidkan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Vol. 6 No. 2, (Desember 2017),h. 241-243
19
Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: PT Rosdakarya, 2012),h. 112
18

Isjoni menyatakan bahwa metode proyek adalah salah satu metode

yang digunakan untuk melatih kemampuan anak untuk memecahkan masalah

yang dialami anak dalam kehidupan sehari-hari. Cara ini juga dapat

menggerakkan anak untuk melakukan kerja sama sepenuh hati. Pokok dalam

melaksanakan metode proyek ialah “the active purpose of the learner”, siswa

itu sendiri harus menerima proyek itu dan melaksanakannya.20

Menurut Katz metode proyek merupakan metode pembelajaran yang

dilakukan anak untuk melakukan pendalaman tentang satu topik pembeljaran

yang diminati satu ata bebrapa anak.21

Dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa metode proyek atau unit

adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah,

kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga

pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Penggunaan metode ini

bertolak dari anggapan bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas bila tidak

ditinjau dari bebagai segi.

Dengan perkataan lain, pemecahan setiap masalah perlu melibatkan

bukian hanya satu mata pelajaran atau bidang studi saja, melainkan hendaknya

melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan sumbangannya

bagi pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah dapat dipecahkan

secara keseluruhan yang berarti. 22

20
Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: Alfabeta,2010), h. 84
21
Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak,
(Jakarta: Kencana, 2011),h.61
22
Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rineka Cipta,2010),h. 83
19

Didalam kehidupan berkelompok, masing-masing anak belajar untuk

dapat mengatur diri sendiri agar dapat membina persahabatan, berperan serta

dalam kegiatan kelompok, memecahkan masalah yang dihadapi kelompok,

dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan menggunakan

metode proyek, anak memperoleh pengalaman belajar dalam berbagi

pekerjaan dan tanggung jawab untuk dapat dilaksanakan secara terpadu dalam

rangka mencapai tujuan akhir bersama.

Dalam pelaksanaan pengajaran dengan metode proyek, guru TK

bertindak sebagai fasilitator yang harus menyediakan alat dan bahan untuk

melaksanakan “proyek” yang berorientasi pada kebutuhan dan minat anak,

yang menantang anak untuk mencurahkan kemampuan dan keterampilan serta

kreativitasnya dalam melaksanakan bagian pekerjaan yang menjadi bagiannya

atau kelompoknya.

Guru TK menciptakan situasi yang mengandung makna penting, yang

memungkinkan berkembangnya kekuatan-kekuatan yang dimiliki anak dan

perluasan minat anak serta mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab,

baik secara perseorangan maupun secara berkelompok. Karena pendidikan itu

merupakan proses kehidupan dan bukan menyiapkan kehidupan dimasa yang

akan datang, maka pekerjaan guru akan sangat penting dan sangat bernilai bila

apa yang dilakukan guru tidak hanya mengajarkan materi pelajaran,

melainkan mengajarkan bagaimana menjalani kehidupan.


20

Metode proyek berusaha membantu anak untuk meningkatkan

aktivitas belajar, meningkatkan kemmpuan memecahkan masalah dari

orientasi tanggung jawab yang penekanannya pada guru beralih pada tekanan

tanggung jawab kepada anak-anak.

Karena berkaitan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari,

metode proyek diharapkan dapat menjadi wahana untuk menggerakkan

kemampuan kerja sama dengan sepenuh hati, dam meningkatkan keterampilan

dan menumbuhkan minat dalam memecahkan masalah tertentu secara efektif

dan kreatif. Anak melakukan pekerjaan yang menjadi bagiannya, atau

melakukan pekerjaan berdua, bertiga dan seterusnya sebagai bagian pekerjaan

proyek yang harus diselesaikan kelompok. Bekerja secara efektif mengandung

arti bahwa apa yang dilakukan anak itu berdaya guna. Sedangkan bekerja

secara kreatif mengandung arti apa yang dilakukan anak memberi peluang

untuk menciptakan sesuatu yang baru.23

2. Langkah-langkah Metode Proyek

Meurut Made Wena, langka-langkah pelaksanaan metode proyek

sebagai berikut:

a. Persiapan Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan sesuatu yang harus ada dalam setiap

tindak pembelajaran.Oleh karena itu, sebelum pelaksanaan kegiatan

23
Moeslicatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Rineka Cipta,
2004),h.137-140
21

sumber belajar yang harus dibutuhkan kesiapan terlebih dahulu.Jika saat

perencanaan kebutuhan sumber belajar sudah teridentifikasi pada saat

pelaksanaan tinggal mengecek apakah sumber belajar telah tersedia.

b. Menjelaskan Proyek

Sebelum anak-anak mengerjakan proyek yang telah ditetapkan,

guru harus menjelaskan secara rinci rencana proyek yang akan digarap.

Hal ini penting dilakukan agar pada saat mengerjakan proyek, anak lebih

mengerti prosedur kerja yang harus dilakukan.Metode proyek ini harus

dijelaskan secara global terlebih dahulu, sampai semua anak memahami

proyek secara keseluruhan.Setelah penjelasan secara global, kemudian

dijelaskan bagian-bagian proyek sampai hal-hal yang bersifat detail.

c. Pembagian Kelompok

Membagi anak kedalam beberapa kelompok kerja sesuai dengan

jenis pekerjaan yang ada dalam proyek, sangat mempengaruhi kelancaran

pekerjaan proyek.Selain itu dapat memberi wawasan pengalaman lebih

dalam pada anak saat mengerjakan proyek.Pengelompokkan anak juga

harus memperhatikan kepribadian masing-masing anak, dalam arti

kelompokkan siswa sejenis dalam satu kelompok. Dengan demikian,

mereka dapat salng bekerja sama. Kerja sama antara anggota kelompok

yang sangat penting artinya dalam pembelajaran proyek. Pembelajaran

dengan strategi proyek ini pada dasarnya bertujan untuk memupuk dan

menumbuhkan rasa kerja sama.


22

d. Pengejaan Proyek

Setelah semua langkah-langkah diatas selesai dikerjakan, barulah

anak mulai mengerjakan proyek sesuai dengan tugasnya masing-

masing.Selama anak mengerjakan proyek, guru harus mengawasi dan

memberi bimbingan pada semua anak, guru dapat mengerjakannya dengan

benar.24

Sedangkan menurut Moeslichatoen langkah-langkah metode

proyek adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan dan tema yang dipilih dalam kegiatan proyek

b. Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan

proyek

c. Menetapkan rancangan pengelompokkan dalam kegiatan proyek

d. Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan

e. Menetapkan rancangan penialian kegiatan pengajaran dengan metode

proyek.25

3. Manfaat Metode Proyek Bagi Anak TK

Perkembangan suatu metode terletak pada kekuatannya dalam

memotivasi anak.Metode proyek merupakan salah satu metode untuk

memberikan pengalaman belajar dalam memecahkan masalah yang memiliki

nilai praktis yang sangat penting bagi pengembangan pribadi yang sehat dan

24
Made Wena, Strategi Perkembangan Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
25
Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak,(Jakarta: PT Rineka Cipta,
2004), h.146
23

realistik. Pribadi yang sehat adalah pribadi yang memiliki ciri-ciri sikap

kemandirian, percaya diri, dapat menyesuaikan diri, dapat mengembangkan

hubungan antarpribadi yang saling memberi dan menerima, serta menerima

kenyataan yang mengakui bahwa dirinya berbeda dengan anak lain. Pribadi

yang realistik merupakan pribadi yang menerima tanggung jawab sesuai

dengan kemampuannya, bersikap optimis yang beranggapan dengan usaha

yang keras seseorang akan berhasil, dapat menarik pelajaran dari pengalaman-

pengalaman yang lampau.

Metode proyek dapat diterapkan secara luas untuk memecahkan

masalah dalam lingkup kehidupan anak-anak sehari-hari.Kehidupan anak

sehari-hari dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat yang lebih luas.Karena

itu metode proyek bila dipergunakan secara tepat dapat memperluas wawasan

anak tentang segi-segi kehidupan dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Anak memperoleh pemahaman yang utuh tentang bagaimana memecahkan

masalah tertentu yang memerlukan kerja sama dengan anak lain.

Dengan demikian metode proyek dapat dipergunakan guru untuk

melatih anak memecahkan persoalan sehari-hari dengan memuaskan.Metode

proyek dapat membangkitkan kegiatan mental yang mendorong untuk dapat

menghilangkan ketegangan atau kegiatan yang mengganggu dengan

menggunakan cara-cara yang sudah dikuasai untuk diterapkan dalam situasi

sekarang untuk menghilangkan ketegangan itu secara kreatif.


24

Karena penggunaan metode proyek itu tekanan tanggung jawab beralih

dari guru ke anak, maka dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dan

membina sikap kerja sama dan interaksi sosial diantara anak-anak yang

terlibat dalam proyek, agar mampu menyelesaikan bagian perkerjaannya

dalam kebersamaan secara efektif dan harmonis. Masing-masing belajar

bertanggung jawab terhadap bagian pekerjaannya dengan kesepakatan

bersama.

Pemberian pengalaman belajar dengan menggunakan metode proyek

memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan etos kerja pada

diri anak.Etos keja itu merupakan sekumpulan sikap dan kebiasaan untuk

melakukan pekerjaan secara tekun, cermat, tuntas, dan tepat waktu. Etos kerja

semacam ini harus ditanamkan kepada anak sedini mungkin, karena

pembentukkannya menuntut proses yang berlangsung lama.

Pemberian pengalaman belajar dengan menggunakan metode proyek

dapat dipergunakan untuk mengeksplorasi kemampuan, minat, serta

kebutuhan anak.Mengeksplorasi hal-hal yang menantang bagi anak.Informasi

tersebut dapat dipergunakan untuk membagi pekerjaan baik bagi individual

maupun kelompok dalam kegiatan proyek yang cocok bagi masing-masing

yang terlibat. Pemberian pengalaman belajar dengan menggunaan metode

proyek dapat dipergunakan untuk melatih anak menerima tanggung jawab dan

berprakarsa untuk mengembangkan kreativitas dalam menjelaskan pekerjaan

yang menjadi bagian proyek secara tuntas.


25

Dalam kegiatan dengan menggunakan metode proyek anak mendapat

kesempatan untuk menggunakan kebebasan secara fisik maupun secara

intelektual untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi bertanggung jawab

menurut cara yang dikuasai dan tidak harus duduk tenang dibangku masing-

masing. Bermacam sumber belajar yang disediakan dapat dipergunakan dalam

kegiatan membentuk, membangun, menata, mengatur, menggambar,

menganyam, dan sebagainya.26

4. Tujuan Kegiatan Proyek Bagi Anak TK

Sesuai dengan manfaat penggunaan metode proyek bagi anak TK

sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, metode proyek merupakan salah

satu cara yang ditempuh guru untuk memberikan pengalaman belajar agar

anak memperoleh keterampilan dalam memecahkan persoalan sehari-hari

lebih baik. Pemecahan masalah bagi siapapun pasti melibatkan aktivitas

pikiran dan penalaran.Anak sering tidak cukup memiliki latar belakang

pengalaman untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari secara

mandiriatau menurut cara-cara yang dikembangkan sendiri.

Salah satu tujuan pendidikan bagi anak TK adalah memberi

pengalaman belajar untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan

penalaran.Kegiatan proyek merupakan salah satu bentuk pemecahan

masalah.Jadi pengembangan kemampuan berpikir dapat diperoleh melalui

metode proyek.Tetapi kegiatan proyek tidak hanya kegiatan memecahkan

26
Moeslicatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Rineka Cipta,
2004),h.142-143
26

masalah secara mandiri. Dalam memacahkan masalah itu, anak disamping

kerja mandiri juga dapat memadukan dengan kegiatan kerja anak lain yang

telibat dalam kegiatan proyek.

Kualitas kerja anak satu dengan anak lain akan saling berpengaruh

pada kualitas pencapaian tujuan proyek. Oleh karena tujuaan penggunaan

metode proyek juga bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan

mengadakan hubungan dengan anak lain dalam kelompok, yang dapat

menimbulkan kecenderungan berpikir, merasakan, dan bertindak lebih kepada

tujuan kelompok daripada diri sendiri. Tiap-tiap anak menyadari dan

merasakan apa yang dilakukan merupakan kebutuhan kelompok yang harus

diselesaikan secara memuaskan.

Anak TK selain memiliki kemampuan, keterampilan, kebutuhan, dan

minat yang sama juga memiliki perbedaan-perbedaan. Oleh karena itu metode

proyek memberi peluang kepada tiap anak untuk berperan serta dalam

pemecahkan masalah yang dihadapi dengan kemampuan, keterampilan,

kebutuhan dan minat masing-masing.Dalam melaksanakan pembagian

pekerjaan yang harus diselesaikan itu masing-masing mendapat kesempatan

untuk mengembangkan kreativitas dan memperluas minat. Oleh karena itu,

dalam menggunakan metode proyek agar tujuan pengajaran tercapai kegiatan

proyek perlu memperhatikan hal-hal berikut:

a. Merupakan kegiatan yang bersumber dari pengalaman anak-anak sehari-

hari dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun diluar sekolah.


27

b. Kegiatan itu merupakan kegiatan yang sedemikian kompleks yang

menuntut bermacam penanganan yang tidak mungkin dilakukan anak

secara perseorangan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan

c. Kegiatan itu merupakan kegiatan yang dapat membantu mengembangkan

kemampuan berpikir dan menalar, kemampuan bekerja sama dengan anak

lain dan memperluas wawasan anak.

d. Kegiatan itu cukup menantang bagi anak dalam mengembangkan kesehatan

fisik dan kesejahteraan

e. Kegiatan itu dapat memberikan kepuasan masing-masing anak.

Meskipun penggunakaan metode proyek itu memberi kebebasan anak

unuk memperoleh pengalaman belajar dengan melakukan aktifitas secara fisik

sesuai dengan pekerjaan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan

pekerjaan kelompok yang bersifat kompleks, peran guru dalam kegiatan

proyek sangat penting.Bimbingan guru tetap diperlukan sesuai dengan tujuan

melatih kemampuan dan keterampilan yang sudah dikembangkan dapat

diterapkan dalam penyelesaian proyek kelompok.

Guru yang terampil dan kreatif akan memberikan saran-saran kepada

anak apa yang dapat diperbuat anak dengan bahan dan alat yang sesuai dengan

pekerjaan yang menjadi bagiannya. Saran yang diberikan guru tidak lepas dari

pengalaman belajar yang sudah dikuasai anak secara terpisah-pisah. Informasi

yang diberikan guru akan mengunggah daya kreatif, menimbulkan minat yang

sebelumnya tidak disadari, dan menantang anak untuk mengeksplorasi bahan


28

dan alat itu yang mengakibatkan gairah kerja yang menjadi tanggung

jawabnya.27

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Proyek

a. Kelebihan metode proyek

Beberapa kelebihan metode ini antara lain:

1) Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi

masalah kehidupan

2) Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan,

sikap dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu

3) Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang dalam

pengajaran perlu diperhatikan:

a) Kemampuan individual siswa dan kerja sama dalam kelompok

b) Bahan pelajaran tidak terlepas dari kehidupan riil sehari-hari yang

penuh dengan masalah

c) Pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman siswa

banyak dilakukan

d) Agar teori dan praktik, sekolah dan kehidupan masyarakat

menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan

b. Kekurangan Metode Proyek

Metode ini mengandung kekurangan, antara lain:

27
Moeslicatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),h.
143-145
29

1) Kurikulum yang berlaku di indonesia saat ini, baik secara vertikal

maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.

2) Pemilihan topik unik yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa,

cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan bukanlah

pekerjaan yang mudah.

3) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan

pokok unik yang dibahas.28

Kegiatan proyek sederhana mempunyai makna penting bagi anak

usia dini, antara lain :

a. Didalam kegiatan bersama, anak belajar mengatur diri sendiri untuk

bekerja sama dengan teman dalam memecahkan suatu masalah

b. Dalam kegiatan bersama pengalaman akan sangat bermakna bagi anak.

Misalnya pengalaman anak dalam melipat kertas akan menjadi sangat

bermakna untuk membuat hiasan dinding dalam rangka menyiapkan

ruangan untuk pesta.

c. Berlatih untuk berprakarsa dan bertanggung jawab

d. Berlatih menyelesaikan tugas yang harus diselesaikan secara bebas dan

kreatif.

Oleh karena itu, metode proyek sederhana merupakan salah satu

bentuk kegiatan dalam pemecahan masalah bersama yang mempunyai nilai

praktis yang sangat penting bagi pengembangan pribadi anak, serta


28
Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rineka Cipta,2010),,h. 83-84
30

mengembangkan ketrampilan menjalani kehidupan sehari-hari. Metode ini

merupakan salah satu metode yang cocok bagi pengembangan anak usia dini

terutama dimensi kognitif, sosial, motorik, kreatif dan emosional.

C. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Melalui

Metode Proyek

Menurut kamus legkap Bahasa Indonesia, kata upaya berarti “usaha akal,

ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan

keluar.29Upaya disini maksudnya adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam

meningkatkan keterampilan sosial pada anak melalui metode proyek.

Upaya guru terdiri dari dua kata yaitu upaya dan guru.Upaya adalah

“kegiatan yang dilakukan dengan mencurahkan tenaga dan pikiran untuk

melakukan ikhtiar guna mencapai tujuan tertentu. Guru adalah orang yang

pekerjaannya mendidik dan membimbing anak, serta yang pekerjaan atau

profesinya sebagai pengajar. Dan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa “guru adalah tenaga didik

yang khusus bertugas mendidik dan mengajar”.30

Dengan demikian upaya guru adalah ikhtiar yang dilakukan oleh orang

yang bertanggung jawab terhadap pendidikan peserta didik terlebih lagi terhadap

perkembangan pribadi anak didiknya supaya mencapai prestasi belajar yang lebih

29
Em Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Dipa
Publisher 2010),h. 340
30
Anton M. Moeliono, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gita Media, 2001),h.
666
31

baik.Karena dengan mempunyai kepribadian yang baik maka tugas mengajar dan

mendidik seorang guru dapat berhasil.

Sebagaimana diterangkan dalam Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-

Kahfi ayat 46 :

٤٦ ‫ﺖ ﺧَ ۡﯿ ٌﺮ ِﻋﻨ َﺪ َرﺑﱢﻚَ ﺛَ َﻮاﺑٗ ﺎ َوﺧ َۡﯿ ٌﺮ أَ َﻣ ٗﻼ‬ ‫ۡٱﻟ َﻤﺎ ُل َو ۡٱﻟﺒَﻨُﻮنَ ِزﯾﻨَﺔُ ۡٱﻟ َﺤﯿَ ٰﻮ ِةٱﻟ ﱡﺪ ۡﻧﯿَ ۖﺎ َو ۡٱﻟ ٰﺒَﻘِ ٰﯿَﺘُﭑﻟ ٰ ﱠ‬
ُ ‫ﺼﻠِ ٰ َﺤ‬
Artinya: Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-
amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.31

Mutu guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dirasakan jauh dibawah

standar. Pengalaman, pendidikan, dan kematangannya dalam mendidik anak

masih rendah.Oleh sebab itu, manajemen mutu guru PAUD menjadi sesuatu

yang mendesak dilakukan untuk mengembagkan mutu.32

Guru PAUD harus didinamisir dan revitalisir potensinya secara maksimal

agar mampu melaksanakan tugas besar mengantar anak-anak usia dini untuk

mengenal potensi terbesar yang dimiliki dan cara mengasah serta

mengembangkannya secara konsisten dan kontinu.

Keterampilan sosial bukanlah kemampuan yang dibawa individu sejak

lahir tetapi diperoleh melalui proses belajar, baik belajar dari orang tua sebagai

figure yang paling dekat dengan anak maupun belajar dari teman sebaya dan

lingkungan masyarakat. keterampilan social merupakan sesuatu keterampilan

31
Departemen Agama RI , Al-Qur’an dan terjemahannya, (jakarta: Syaamil Cipta Media,
2005), h. 299
32
Asmani Ma’mur Jamal,Panduan Praktis Manajemen Mutu Guru PAUD,(Yogyakarta: Diva
Press, 2015),h.13
32

yang diperoleh individu melalui proses belajar, mengenai cara-cara mengatasi

atau melakukan hubungan social dengan tepat dan baik.

Mengingat keterampilan sosial sangat penting dalam kehidupan sehari-

hari sebaiknya keterampilan sosial ditanamkan pada anak sedini mungkin. Anak

bermain untuk menyiapkan dirinya memasuki masa dewasa. Plato dalam

penelitiannya mengatakan bahwa anak lebih mudah memahami aritmatika ketika

diajarkan melalui bermain. Rousseau pula mengatakan bahwa pendidikan untuk

anak akan lebih efektif jika disesuaikan dengan minat anak yaitu dengan

bermain. Belajar berkaitan dengan proses konsentrasi. Anak yang mampu belajar

adalah anak yang mampu memusatkan perhatiannya.

Pada pembelajaran proyek, anak-anak dilibatkan dalam memilih topik-

topik pembelajaran yang menarik perhatian dan ingin diketahui lebih dalam

dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Hal ini sesuai dengan

pendapat Katz dan Chard yang mengatakan bahwa pendekatan proyek bahwa

pembahasan mendalam tentang topik tertentu yang dipilih anak dapat dilakukan

oleh satu orang anak atau lebih. Pendekatan proyek oleh Dewey dikatakan

sebagai model pembelajaran learningby doing.

Hal ini berarti bahwa proses belajar diperoleh melalui aktivitas atau

kegiatan yang dilakukan sendiri atau berkelompok, dengan pengertian yaitu

bagaimana anak melakukan pekerjaan sesuai dengan langkah dan rangkaian

tingkah laku tertentu.


33

Secara institusional, Pendidikan Anak Usia Dini juga dapat diartikan

sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan

pada peletakkan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan. Sesuai dengan

tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh Anak Usia Dini itu sendiri.33

D. Penelitian Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fitrah M. Suud, Mahasiswa

S3 Psikologi Pendidikan Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, (2017)

yang berjudul Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini (Analisis

Psikologi Pendidikan Islam). Hasil penelitian tersebut adalah keterampilan sosial

dipengaruhi berbagai faktor antara lain, faktor keluarga, lingkungan, serta dalam

kemampuan penyesuaian diri. Dari semua faktor tersebut jelaslah terlihat faktor

dari luar dirinya sangat memberi pengeruh yaitu lingkungan baik orang tua,

saudara dan sekolah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putri Adni Permadani.

PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur

(2013) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui Metode Bermain

Tradisional Pada Anak TK B. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendapatkan data dan informasi tentang upaya meningkatkan keterampilan

sosial anak kelas B melalui melalui metode bermain permainan tradisional,

bermain di TK Nurul ‘Ain desa Gue Gajah Aceh Besar, metode yang dilakukan

33
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains,(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013),h. 22-23
34

adalah penelitian tindakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan metode bermain permainan tradisional dapat meningkatkan

keterampilan sosial pada kelompok B di TK Nurul ‘Ain Desa Gue Gajah Aceh

Besar.

Berdasakan penelitian yang dilakukan oleh Ria Adistyasari, Pendidikan

Guru PAUD Universitar Negeri Semarang(2012/2013), yang berjudul

meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama anak dalam bermain angin

puyuh. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa dengan bermain angin puyuh di TK Kemala

Bhayangkari 08 dapat menigkatkan keterampilan sosial dan kerjasama anak dan

juga meningkatkan kinerja guru. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat

disarankan untuk menggunakan permainan angin puyuh dalam memberikan

pembelajaran terutama untuk meningkatkan keterampilan sosial dan kerjasama

pada anak usia dini.

Dalam skripsi ini, terdapat persamaan dan perbedaan dengan ketiga

penelitian sebelumnya. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang

keterampilan sosial pada anak usia dini. Adapun perbedaan didalam penelitian

yang relevan ini yaitu dalam jurnal penelitian Fitriah M. Suud fokus terhadap

Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini, Jurnal Penelitian Putri Adni

Permadani fokus terhadap Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui Metode

Bermain Tradisional Pada Anak TK B, dan Jurnal Ria Adistyasari fokus terhadap

Meningkatkan Keterampilan Sosial Dan Kerjasama Anak Dalam Bermain Angin


35

Puyuh. Sedangkan penelitian kali ini fokus terhadap Upaya Guru Dalam

Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Menggunakan Metode

Proyek. Sehinggal penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian

sebelumnya sehingga layak untuk dikaji dan dilanjutkan.


36

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada sifat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

dengan cara random.

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.34 Sesuai dengan fokus

penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dilapangan tentang

Bagaimana Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Melalui

Metode Proyek Di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung

Selatan maka penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan

kualitatif.

Menurut John W Creswell yang dikutip oleh Hamid Patiliam: “penelitian


kualitatif adalah proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial
berdasarkan pada penciptaan gambar holistik yang dibentuk dengan kata-kata
melaporkan pandangan informan secara terperinci dan disusun dengan sebuah
latar ilmiah”.35 Kemudian Bogdan dan Taylor mengartikan penelitian Kualitatif
adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang dan pelaku yang diamati.36

Menurut Strauss dan Corbin yang dimaksud dengan penelitian kualitatif

adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat


34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung:, Alfabet, 2015),
h. 3
35
Hamid Patiliam, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alpa Beta, 2005), h.56
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif,dan R&D, (Bandung: Alfabet, 2015),
h.60
37

dicapai ( diperoleh ) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-

cara lain dari kuantifikasi ( pengukuran ).37 Selanjutnya, Bogdan dan Taylor,

mendefinisikan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan pelaku yang diamati.38

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif

lebih menekankan makna daripada generalisasi.39

Adapun tujuan penelitian ini adalah konsepsi penelitian deskriptif.

Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian dalam suatu kelas peristiwa

pada masa sekarang. Adapun peristiwa atau kejadian yang dimaksud dalam

penelitian kali ini adalah mengenai Upaya Guru Dalam Meningkatkan

Keterampilan Sosial Anak Melalui Metode Proyek di TK Al-Azhar 14 Margodadi

Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan.

37
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:Pustaka Baru Press, 2014), h.19
38
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:Pustaka Baru Press, 2014), h.58
39
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2012), h.9
38

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati

Agung Lampung Selatan, khususnya pada anak usia 5-6 tahun Kelompok B

Tahun Pelajaran 2018/2019.

Peneliti memilih TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung

Lampung Selatan karena peneliti melihat guru dan sistem pembelajarannya

perlu adanya perbaikan agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda atau lembaga

(organisasi), yang sifat keadaannya (atributnya) akan diteliti. Dengan kata lain

subjek penelitian adalah sesuatu yang didalam dirinya melekat atau terkandung

objek penelitian. Sedangkan objek penelitian adalah sifat keadaan (atributes) dari

sesuatu benda, orang atau keadaan, yang menjadi pusat pusat perhatian atau

sasaran penelitian.

Menurut Obert K Yin subjek penelitian adalah manusia atau responden

yang diminta untuk masuk kedalam laboraturium (pengamatan), yaitu suatu

lingkungan yang hampir keseluruhan terkontrol oleh peneliti.40 Menurut sugiono

objek peneliti merupakan suatu artibut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.41

40
Robert K Ying, Kasusu Desain dan Metode, ( Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2009 ), h. 87.
41
Http://kampusmaroon.blogspot.co.id/2013/12/objek-peneliti-
desain_31.html.29januari2018.jam 19.55 WIB.
39

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek dan sumber data utama adalah

guru (pendidik) TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung

Selatan yang berjumlah 4 orang. Sumber data lainnya adalah semua pihak yang

terlibat dalam proses pembelajaran yaitu peserta didik TK Al-Azhar 14

Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan adalah kepala sekolah.

Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah tentang Upaya Guru Dalam

Meningkatkan Keterampila Sosial Anak Melalui Metode Proyek Di TK Al-Azhar

14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan.

D. Teknik dan Alat pengumpulan data

Penelitian yang dilakukan di TK Al-azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati

agung lampung Selatan dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data

yaitu:

1. Observasi (pengamatan)

Metode ini digunakan sebagai metode pokok ataupun metode utama.

Observasi merupakan pengamatan dan pencatata secara sistematis fenomena-

fenomena yang di teliti, dengan observasi kita akan memperoleh gambaran

yang lebih jelas tentang kehidupan, yang sukar diperoleh dengan metode

lain.42

Observasi (pengamatan) digunakan untuk merekam proses dari suatu

aktivitas sehari-hari anak selama proses pembelajaran. Observasi

42
Nasution, Metode Research, (Yogyakarta: PT. Bumi Aksara, 2006) ,h.106
40

(pengamatan) digunakan untuk memperoleh data selama proses pembelajaran

berlangsung terutama tentang kemampuan keterampilan sosial anak melalui

metode proyek.

Adapun hal-hal yang akan diobservasi adalah tentang upaya guru

dalam meningkatkan keterampilan sosial anak melalui metode proyek.

Peneliti mencatat semua hal yang diperlukan dan yang terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamatan ini dilakukan dengan lembar

observasi yang diisi dengan tanda chek list (√) pada kolom yang sesuai

dengan hasil pengamatan.

2. Wawancara
Wawancara sebagai alat penilaian dapat digunakan untuk menilai hasil

dan proses belajar. Kelebihan wawancara ialah bisa kontak langsung dengan

siswa sehingga dapat mengungkapkan jawaban secara lebih bebas dan

mendalam. Wawancara bisa direkam sehingga jawaban siswa atau guru bisa

dicatat secara lengkap. Melalui wawancara bisa diperoleh dalam bentuk

kualitatif dan kuantitatif.

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dua orang atau lebih bertatap muka, mendengarkan

secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.43

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancaraan ( interviuwer ) yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai ( interviuwee ).44

43
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, hlm 89
44
Lexi J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya),h. 135
41

Menurut S.Nasution, wawancara atau interview adalah suatu bentuk

komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh

informasi.45 Sedangkan menurut Imam Suprayoga dan Tambroni, wawancara

adalah percakapan langsung dan tatap muka ( face to face ) dengan maksud

tertentu.46

Adapun sarana dari wawancara yang peneliti lakukan kepada tenaga

pendidik yang ada di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung

Lampung Selatan karena mereka dianggap yang paling mengetahui

perkembangan anak khususnya dalam meningkatkan keterampilan sosial.

3. Dokumentasi

Dalam artian umum dokumentasi merupakan sebuah pencarian,

penyelidikan, pengumpulan, penguasaan, pemakaian, dan penyediaan

dokumen. Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan keterangan,

penerangan, pengetahuan, dan bukti. Dalam hal ini, dokumentasi biasanya

juga digunakan dalam sebuah laporan pertanggung jawaban dari sebuah acara

atau merupakan bukti fisik berupa foto atau gambar anak yang sedang

melakukan kegiatan.

Menurut Suharsimi Arikunto, ”dokumentasi adalah menarik data

mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, transkip, buku, suratkabar,

majalah, notulenrapat, agenda, dan sebagainya"

45
S.Nasution, Metode Reseach ( Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara,2006),h.113 cet 3
46
Imam Suprayoga dan Tambroni, Metode Penelitian dan Agama, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003),h.172 cet 2
42

Dengan demikian jelasnya bahwa dokumentasi adalah proses

pengumpulan data-data verbal dalam bentuk tulisan seperti catatan-catatan

resmi. Adapun data yang dihimpun melalui metode dokumentasi adalah

tentang sejarah berdirinya TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung

Lampung Selatan, letak geografis, visi, misi, tujuan, sarana dan prasarana,

data guru, data anak, dan foto-foto.

E. Teknik Analisis Data

Dari semua data yang sudah diperoleh dalam penelitian, tidak akan ada

apa-apanya apabila belum dilakukan pengelolahan atau analisis data sehingga

nantinya akan mendapatkan kesimpulan sesuai dengan apa yang diharapkan dari

penelitian yang dilakukan.

Dalam pengelolaan data yang diolah adalah hal-hal yang tercantum dan

terekam dalam catatan lapangan hasil wawancara atau pengamatan.Halini

dikarenakan dalam penelitian ini termaksud penelitian kualitatif data yang

dihasilkan berupa kata-kata, kalimat, dan gambar atau simbol. Dalam

pengelolaan data melalui tiga tahap yaitu:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci. Reduksi data merupakan proses

penyederhanaan data proses. Proses ini adalah tema-tema, konsep, dan

berbagai gambaran mengenai data-data, baik gambaran mengenai hal yang

serupa maupun bertentangan. Data yang dianggap relevan dan penting


43

adalah yang berkaitan dengan Upaya Guru Dalam Meningkatkan

Keterampilan Sosial Anak Melalui Metode Proyek Di TK Al-Azhar 14

Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan.

2. Penyajian Data

Setelah data reduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data,

ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam mengkontruksi data

kedalam sebuah gambaran sosial yang utuh, selain itu untuk memeriksa

sejauh mana kelengkapan data yang tersedia.

Penyajian data dalam penelitian ini dengan cara menyajikan

menyajikan data inti/pokok yang mencakup hasil keseluruhan penelitian

yang telahdilakukan peneliti tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan

Keterampilan Sosial Anak Melalui Metode Proyek di TK Al-Azhar 14

Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan.

Bentuk penyajian data adalah teks naratif (pengungkapan secara tertlis

atau kata-kata). Hal ini sesuai dengan masalah penelitian yang bersifat

deskriptif. Penyajian data memiliki tujuan untuk memudahkan dalam

mendeskripsikan suatu peristiwa sehingga memudahkan untuk mengambil

suatu kesimpulan.

3. Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikkan

kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,

dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat untuk mendukung
44

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti yang valid dan konsisten

saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan dapat dipercaya.

Dalam penelitian ini, berarti kesimpulan yang didapat merupakan

temuan mengenai Upaya Guru Dalam Meningkatkan Ketermpilan Sosial

Anaka Melalui Metode Proyek Di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan

Jati Agung Lampung Selatan.

F. Uji Keabsahan

Dalam penelitian kualitatif, untuk keperluan pemeriksaan keabsahan data

dikembangkan empat indikator, yaitu: (1) kredibilitas (2) keteralihan atau

transferability, (3) ketergantungan atau dependability, dan (4) kepastian uji

kepastian atau conformabilyty.

1. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas data diperiksa dengan teknik-teknik sebagai berikut :

a. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan ialah memberi kesempatan bagi peneliti

menambah waktu pengamatan agar dapat mendalami temuan-temuannya.

Penambahan waktu ini memberi kesempatan bagi peneliti untuk

memeriksa kemungkinan bias atau salah persepsi, memperinci serta

melengkapi data atau informasi dari lapangan. Degan demikian,

penelitiannya bertambah dalam dan lengkap.


45

b. Triangulasi

Triangulasi adalah pengecekan data dengan cara pengecekkan atau

pemeriksaan ulang. Dalam bahasa sehari-hari triangulasi ini sama dengan

cek dan ricek. Tekniknya adalah pemeriksaan kembali data dengan tiga

cara, yaitu:

1) Triangulasi sumber adalah mengharuskan si peneliti mencari lebih

dari satu sumber untuk memahami data atau informasi. Dalam hal ini

peneliti tidak hanya melakukan wawancara pada orang tua anak saja

melainkan juga pada guru serta teman-temannya agar didapat data

dan informasi yang akurat.

2) Triangulasi metode adalah menggunakan lebih dari satu metode

untuk melakukan cek dan ricek. Baik ketika anak itu beraktivitas

didalam maupun diluar kelas. Jika ada catatan tertulus tentang anak,

si peneliti mesti menggunakannya. Semua metode yang berbeda,

yaitu wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen digunakan

untuk mendapat gambaran yang lengkap dan rinci tentang anak itu.

Apa yang tidak muncul dalam wawancara bisa kelihatan pada waktu

diamati. Begitupun sebaliknya, apa yang belum tampak pada waktu

pengamatan bisa terjelaskan dalam wawancara.

3) Triangulasi waktu adalah memperhatikan perilaku anak itu ketika

baru datang ke TK, saat mengikuti aktivitas dan kata hendak

pulang.47

47
Nusa Putra dan Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif PAUD, (Jakarta: Rajawali Pers,
2012),h. 89
46

Dalam penelitian ini, digunakan teknik triangulasi sumber yang

dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara.

2. Uji Keteralihan atau Transability


Dilakukan dengan cara menggunakan hasil penelitian pada tempat atau
lokasi lain. Pada pemanfaatan itu harus memenuhi persyaratan yaitu adanya
kesamaan atau kemiripan konteks sosialnya.
Pemanfaatan hasil penelitian itu sangat tergantung dari kerincian dan
kelengkapan hasil penelitian, sehingga dapat diketahui dengan akurat apa saja
yang merupakan temuan khusus penelitian. Karena itu uji ini sangat
tergantung dari kemampuan sipeneliti dalam membuat laporan penelitian yang
rinci, akurat, lengkap, dan mendalam.Jika persyaratan ini terpenuhi, ada
kemungkinan hasil penelitian itu dapat ditransfer.
3. Uji Ketergantungan atau Dependability
Uji Ketergantungan atau Dependability merupakan pemeriksaan yang
rinci atau audit lengkap terhadap proses penelitian. Ukurannya adalah dalam
kondisi yang lebih kurang sama apakah penelitian itu dapat diteliti ulang.
4. Uji Kepastian atau Conformability
Uji Kepastian atau Conformability merupakan suatu cara untuk
memastikan, apakah terjadi kesepakatan antara yang diteliti dan peneliti. Ini
perlu diperiksa, karena dalam penelitian kualitatif tidak dikenal
objektivitas.Yang ada hanyalah intersubjektivitas, yaitu kesepakatan antar
subjek yang terlibat dalam penelitian.48

48
Nusa Putra dan Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif PAUD, (Jakarta: Rajawali Pers,
2012),h. 89 h. 88-93
47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya TK Al-Azhar 14

Taman kanak-kanak Al-Azhar didirikan pada tahun 1997 dibawah

naungan Yayasan Al-Azhar Lampung. Tokoh yang paling berjasa dalam

berdrinya tanam kanak-kanak Al-Azhar 14 adalah keluarga Bapak H.

Muswardi Taher merasa prihatin melihat banyak anak usia dini yang ikut

orang tuanya pergi ke sawah dan tanpa adanya aktivitas pembelajaran.

Bapak Muswardi Taher menyampaikan keinginannya untuk membangun

taman kanak-kanak yakni kepada Bapak Parman. Kemudian Bapak Parman

memberitahu bahwa ada sebidang dan rumah yang sudah lama tidak

ditempati. Tepat pada hari jumat tanggal 02 mei 1997 berdirilah taman

kanak-kanak Al-Azhar 14 dibawah naungan Yayasan Al-Azhar Lampung di

Desa Margodadi Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan.

Kemudian Tanjung Bintang mengalami pemekaran Kecamatan, kemudian

Desa Margodadi masuk wilayah Kecamatan Jati Agung.

Awal berdirinya taman kanak-kanak memiliki 1 program layanan

pendidikan anak usia dini yaitu taman kanak-kanak (TK) Al-Azhar 14

sebagai kepala sekolah pada periode pertama yaitu Ibu Rumiati, Eni

Puryanti, Teti Haryati sebagai guru dengan jumlah siswa 42 orang.


48

Kemudian mengalami pergantian kepala sekolah tahun 2003 yaitu Ibu Tati

Haryati, Choiriah, Serli Vila Sari, Handis Septanti, Ika Nur Susanti sebagai

guru dengan jumlah siswa 65 orang.

Selanjutnya kami terus berbenah dan mengembangkan diri dengan

mengikuti pelatihan dan pembelajaran mandiri serta mewajibkan semua guru

untuk melanjutkan pedidikan kejenjang sarjana (S1 PAUD). Perubahan kami

lakukan dari menggunakan pembelajaran klasikal ke kelompok hingga kini

menerapkan model sentra.

2. Visi dan Misi TK Al-Azhar 14

a. Visi TK Al-Azhar 14

Menyiapkan anak bangsa yang sehat, cerdas, ceria, dan berahlak mulia.

b. Misi TK Al-Azhar 14

1) Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki nilai tambah.

2) Mengantarkan peserta didik menjadi insan yang takwa, cerdas,

terampil, kreatif, dan berahlak mulia.

3) Menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan kejenjang

yang lebih lanjut.


49

3. Keadaan Guru TK Al-Azhar 14


Tabel 4
Daftar Guru TK Al-Azhar 14

No. Nama Pendidikan Terakhir Jabatan


1. Abdi Muslim, S.E S1 Ekonomi Kepala Yayasan
2. Teti Haryati, S.Pd S1 STKIP Metro Kepala Sekolah
3. Novia Linda Proses S1 UIN Guru kelas A
4. Dwi Sri Shima Suci SMA Guru kelas B1
5. Serli Vila Sari Proses S1 STKIP Guru kelas B2
Sumber : Dokumentasi penulis yang dicatat Tahun 2018

Berdasarkan tabel tersebut di atas, terlihat bahwa kedaan guru yang

memberikan pelajaran di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung

Lampung Selatan guru berjumlah 4 Orang. Data guru tersebut

menggambarkan jumlah tenaga pengajar yang memiliki pendidikan S1

hanya 1 orang, dan sisanya lulusan SMA dan sekarang sedang menjalani

program S1 PIAUD. Menurut Standar Pendidikan Nasional sekarang ini

semua guru harus memiliki pendidikan minimal S1, sehingga pelaksanaan

pendidikan di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung

Selatan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

4. Kondisi Siswa

Jumlah anak didik TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati

Agung Lampung Selatan Tahun Ajaran 2018/2019 adalah 37 siswa. Secara

terperinci dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 5
Kondisi Anak Didik TK Al-Azhar 14

Kelas Laki-laki Perempuan


A 5 10
B 10 12
Jumlah 37 siswa
50

5. Struktur Kepengurusan Taman Kanak-kanak Al-Azhar 14

Abdi Muslim, S.E


Kepala yayasan

Warjiman Teti Haryati, S.Pd Sekertaris


Bendahara Kepala sekolah Ika Nur Susanti

Novia Linda Dwi Sri Shima Suci Serli Vila Sari


Kelas A Kelas B Kelas B

B. Hasil Penelitian

Pada bab ini peneliti membahas tentang pengolahan dan analisis data

yang diperoleh dengan melalui penelitian yang dilakukan, yakni dengan

menggunakan metode instrumen yang peneliti tentukan pada bab sebelumnya.

Adapun data-data tersebut penelitian dapatkan melalui observasi dan wawancara

sebagai metode pokok dalam pengumpulan data.

Peneliti menggunakan dokumentasi sebagai metode yang mendukung

untuk melengkapi data yang tidak peneliti dapatkan melalui observasi dan

wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yang mana

hasil dari observasi wawancara dan dokumentasi yang telah peneliti lakukan.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Juli sampai 13 Agustus 2018 di

TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan dapat

diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas Bberjumlah 22 anak, 10 siswa

laki-laki dan 12 siswi perempuan.


51

Kegiatan penerapan metode proyek dilakukan di dalam kelas untuk

meningkatkan keterampilan sosialanak usia dini di TK Al-Azhar 14 Margodadi

Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan, dan ternyata menghasilkan

keterampilan sosial anak yang cukup baik, berikut ini peneliti menyajikan

pembahasan dan analisis data sebagai langkah selanjutnya dalam penarikan

kesimpulan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan dapat

diuraikan bahwa penerapan metode proyek dalam meningkatkan keterampilan

sosial anak sebagai berikut :

1. Upaya guru dalam menetapkan tema yang dipilih melalui metode

proyek

Hasil observasi yang dilakukan di Taman Kanak-kanak Al-Azhar 14

Margodadi Kecamatan Jati Agung lampung Selatan. Pada langkah ini,

merupakan kegiatan awal upaya guru dalam meningkatkan keterampilan

menggunakan metode proyek yaitu dengan pemilihan tema, membuat

perencanaan, menetapkan tujuan dan tema. Guru memilih tema untuk

kegiatan yang ingin dicapai. Guru memilih tema untuk kegiatan yang ingin

dicapai. Yakni guru menganalisis kurikulum Taman Kanak-kanak

(Kurikulum 2013) melalui program semester, yang kemudian dibuat

Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), dan dibuat Rencan Pelaksanaan

Pembelajaran Harian (RPPH). Setiap RPPH memuat kegiatan atau


52

penugasan dari tema metode proyek dalam meningkatkan keterampilan anak,

dan sebagai penilaian program perkembangan anak.49

Hal ini senada dengan hasil wawancara kepada salah satu seorang

guru dikelas B TK Al-Azhar 14 margodadi Kecamatan Jati Agung lampung

Selatan yang bernama Serli Vila Sari, bahwa kegiatan awal guru terlebih

dahulu menetapkan atau menentukan tema yang akan dicapai dalam

meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini.50

2. Upaya guru dalam menetapkan rancangan bahan dan alat yang

diperlukan dalam kegiatan metode proyek

Hasil observasi yang dilakukan di Taman Kanak-kanak Al-Azhar 14

Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan, guru telah memilih

metode proyek yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu proyek yang

disertai dengan penjelasan. Dalam menjelaskan kegiatan pembelajaran guru

harus menjelaskan kegiatan tersebut dari awal sampai akhir.

Seperti dalam kegiatan pertama anak bermain balok, pada kegiatan

ini guru telah menjelaskan kegiatan bermain balok dimana anak membangun

atau menyusun balok sesuai dengan imajinasi mereka. Pada proses ini guru

menyediakan balok dengan berbagai bentuk seperti : kubus, lingkaran,

segitiga, dan persegi panjang.

49
Hasil Observasi Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung
Selatan, Tanggal 19 Juli 2018.
50
Hasil wawancara penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan lampung Selatan,
tanggal 19 Juli 2018.
53

Sebelum melakukan kegiatan kedua, terlebih dahulu guru

mencontohkan kegiatan mengecap dengan menggunakan macam-macam

warna dan bebagai bentuk (bintang dan setengah lingkaran). Setelah guru

selesai mencontohkan kegiatan mengecap lalu anak mempraktikkan secara

langsung kegiatan mengecap sesuai dengan warna dan bentuk yang mereka

pilih atau sukai.

Pada kegiatan ketiga, anak membuat kipas. Tentu saja guru

menyediakan kertas minyak berwarna merah dan putih, sebelum anak

melakukan kegiatan terlebih dahulu guru mencontohkan cara membat kipas

tersebut agar nantinya anak tidak bingung saat membuatnya, setelah guru

mencontohkan selanjutnya anak mempraktikkannya.

Hal ini senada dengan hasil wawancara peneliti kepada guru TK Al-

Azhar14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan, dapat

diketahui bahwa guru telah menyediakan media atau bahan yang menarik

perhatian anak untuk mendukung selama kegiatan yang dilakukan dalam

penerapan metode proyek untuk meningkatkan keterampilan anak.51

Hasil penelitian dan wawancara yang telah dilakukan peneliti maka

dapat disimpulkan bahwa sebelum melakukan kegiatan guru telah

menyiapkan atau menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan pada

saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga pada saat kegiatan

berlangsung anak tidak merasa jenuh.

51
Hasil Wawancara Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung
Lampung Selatan, Tanggal 23 Juli 2018.
54

3. Upaya guru dalam rancangan pengelompokkan dan individualmelalui

metode proyek

Hasil observasi yang telah dilakukan di TK Al-Azhar 14 Margodadi

Jati Agung Lampung Selatan yaitu kegiatan secara berkelompok dan

individu, agar mempermudah pelaksanaan pada penerapan metode proyek

dalam menigkatkan keterampilan sosial anak. Pada saat mereka melakukan

kegiatan, dapat melihat apakah anak bisa berinteraksi secara baik dengan

teman sekelompoknya, begitupula pada saat mereka melakukan kegiatan

secara individula dapat dilihat apakah anak tersebut mampu bertanya kepada

guru pada saat mereka mengalami kesusahan pada saat kegiatan

berlangsung.

Hasil dari wawancara yang didapat oleh penulis bahwa upaya guru

dalam rancangan pengelompokkan dan individual melalui metode proyek

dapat disesuaikan dengan kegiatan yang akan diterapkan apabila kegiatannya

mudah dapat dilakukan dengan cara individual apabila kegiatannya sulit bisa

dilakukan secara berkelompok agar bisa memudahkan anak dalam

melakukan kegiatan.52

4. Upaya guru dalam menetapkan rancangan langkah-langkah dan aturan

metode proyek

Hasil observasiyang dilakukan oleh peneliti di TK A-Azhar 14

Margodadi Jati Agung Lampung Selatan bahwa guru sangat mengutamakan

52
Hasil Wawancara Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Jati Agung Lampung Selatan,
Tanggal 28 Juli 2018.
55

kebersihan dan keamanan anak pada saat melakukan kegiatan pembelajaran.

Guru juga memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba terus-menerus

sampai anak berhasil melakukan kegiatan.53

Seperti halnya dalam kegiatan membuat bangunan, anak membuat

bangunan dari susunan bentuk balok yang mereka pilih apabila bangunan

tersebut jatuh makan anak-anak akan mencoba untuk menyusunnya kembali.

Dalam kegiatan mengecap anak akan mencoba terus menerus mengecap

sampai hasil capnya berbentuk sengan sempurna sesuai dengan bentuk cap.

Dan pada kegiatan membuat kipas anak melipat kertas minyak secara

berulang-ulang sampai lipatan kertas tersebut berbentuk sebuat kipas.

Hal ini senada dengan wawancara peneliti terhadap guru Al-Azhar 14

Margodadi Jati Agung Lampung Selatan bahwa pendidik harus selalu kreatif

dalam kegiatan yang akan dilakukan guna meningkatkan kemampuan anak,

khususnya dalam meningkatkan keterampilan sosial anak yaitu dengan

memperlihatkan kemampuan diri untuk menyesuaikan dengan situasi,

mengenal perasaan sendiri dan mengelolanya secara wajar (mengendalikan

diri secara wajar), menaati aturan kelas, bermain dengan teman sebaya, dan

mengetahui perasaan temannya dan meresponnya secara wajar. Hal ini

sangatlah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan sosial anak.54

53
Hasil Wawancara Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Jati Agung Lampung Selatan,
Tanggal 28 Juli 2018
54
Hasil Wawancara Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Jati Agung Lampung Selatan,
Tangga
56

5. Upaya guru dalam merancangan penilaian kegiatan pengajaran melalui

metode proyek

Pada langkah terakhir dalam kegiatan dengan menggunakan metode

proyek, yakni guru memberikan penilaian terhadap hasil pada pelaksanaan

dengan menggunakan metode proyek kepada peserta didik sebagai

penerapan untuk meningkatkan keterampilan sosial. Dalam melakukan

penelitian, guru menggunakan lembar observasi penilaian terhadap indikator

dalam meningkatkan keterampilan sosial anak.

Hasil observasi penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan

Jati Agung Lampung Selatan, guru telah memberikan penilaian terhadap

hasil dari pelaksanaan metode proyek dalam meningkatkan keterampilan

sosial. Dalam melakukan penelitian, guru menggunakan lembar observasi

penilaian terhadap indikator perkembangan keterampilan sosial anak.

Senada dengan hasil wawancara peneliti terhadap guru di TK Al-

Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan, dapat

diketahui bahwa guru telah memberikan penilaian terhadap hasil dari

pelaksanaan metode proyek dalam meningkatkan keterampilan sosial anak.

Dalam melakukan penilaian guru menggunakan lembar observasi penilaian

terhadap indikator perkembangan keterampilan sosial.55

55
Hasil Wawancara Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Jati Agung Lampung Selatan,
Tangga
57

C. Pembahasan

Berkaitan dengan analisis data yang bersifat deskriptif maka bagian ini

akan peneliti uraikan hasil observasi dan wawancara dari Upaya Guru Dalam

Meningkatkan Keterampilan Sosial Melalui Metode Proyek Di TK Al-Azhar 14

Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan yaitu : 1) Menetapkan tema

yang dipilih melalui metode proyek, 2) Menetapkan rancangan bahan dan alat

yang diperlukan dalam kegiatan metode proyek, 3) Rancangan pengelompokkan

dan individual melalui metode proyek, 4) Menetapkan rancangan langkah-

langkah dan aturan metode proyek, dan 5) Merancangan penilaian kegiatan

pengajaran melalui metode proyek.

Di TK Al-Azhar 14 Margodadi Jati Agung telah menggunakan metode

proyek dengan penggunaan media bermain balok untuk mengembangkan

keterampilan sosialnya, tetapi media ini tidak selalu digunakan atau dipakai dalam

kegiatan belajar anak, sehingga pada perkembangan keterampilan sosialnya baru

mulai berkembang. Dalam proses pembelajaran di TK Al-Azhar 14 ini tenaga

pendidik lebih berperan aktif.

Berdasarkan data hasil presentase penelitian yang telah diambil,

banyaknya anak yang masih dalam tahap Belum Berkembang yaitu ada (4) anak

yang dapat dipresentase (18%), anak yang masih dalam tahap Mulai Berkembang

yaitu ada (15) orang dan dipresentase (68%) dan anak yang masuk dalam tahap

Berkembang Sesuai Harapan yaitu ada (3) orang siswa yang dapat dipresentase

dengan (14%), untuk tahap Berkembang Sangat Baik belum ada (0%) anak yang

dapat mencapainya.
58

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun Upaya Guru Dalam Menigkatkan Keterampilan Sosial Anak

Melalui Metode Proyek Di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung

Lampung Selatan yaitu:

1. Menetapkan tema yang dipilih melalui metode proyek.

2. Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan

metode proyek.

3. Rancangan pengelompokkan dan individualmelalui metode proyek.

4. Menetapkan rancangan langkah-langkah dan aturan metode proyek.

5. Merancangan penilaian kegiatan pengajaran melalui metode proyek.

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap Upaya Guru Dalam

Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Melalui Metode Proyekdi TK Al-Azhar

14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan dapat disimpulkan

Kegiatan meningkatkan keterampilan sosial anak yang diberikan oleh guru

berjalan sesuai dengan harapan dan pencapaian perkembangan yang dijadikan

sebagai indikator pelaksanaan pada aspek pengenalan metode proyek untuk

meningkatkan keterampilan sosial pada anak. Melalui metode proyek secara

berkelompok anak dapat meningkatkan keterampilan sosialnya seperti saling

berdiskusi dengan teman sekelompok apa yang akan dilakukan pada kegiatan

yang sudah ditugaskan oleh guru.


59

B. Saran

Mengingat masa kanak-kanak adalah petualang dan pembelajaran sejati

yang penuh kejujuran dalam merealisasikan pikiran dan mengekspresikan

perasaannya.Semua orang tua tentu ingin membahagiakan anak-anaknya, melihat

mereka tumbuh sehat dan cerdas dalam kehidupannya. Dengan demikian penulis

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru sebagai motivator dari kualitas sumber daya manusia tentu guru sendiri

itu harus banyak belajar agar dapat menjadi seorang guru yang profesional,

aktif, menyenangkan, dan hendaknya lebih memberikan materi yang

menyenangkan agar anak tidak merasa bosan.

2. Kegiatan melalui metode proyek dapat digunakan sebagai salah satu metode

untuk meningkatkan keterampilan sosialanak sehingga bisa menjadi suatu

kegiatan yang menyenangkan bagi anak.

3. Kepada sekolah hendaknya memberikan perhatian yang maksimal dalam

mengembangkan yang dimiliki anak.

C. Penutup

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat maupun kesehatan sehingga “Alhamdulilahirobilalamin”

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Walaupun demikian penulis menyadari masih banyak kekurangan karena

keterbatasan pengetahuan serta pengalaman yang masih sangat minim. Oleh

karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.


60

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi

orang yang mengharapkan pendidikan anak-anaknya berhasil dengan baik,

terutama sebagai modal bagi anak dalam meghadapi kehidupan sosial kelak. Atas

segala kehilafan penulis memohon kepada Allah SWT mohon ampun dan kepada

kalian memohon maaf.


DAFTAR PUSTAKA

Anton M. Moeliono, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gita Media,
2001.

Asmani Ma’mur Jamal, Panduan Praktis Manajemen Mutu Guru PAUD,Yogyakarta:


Diva Press, 2015.

Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis,


Yogyakarta: Suka Press, 2014

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta,
2015.

Departemen Agama RI Al-Hikmah, “Al-qur’an Dan Terjemahnya”,Bandung: CV


Penerbit Diponegoro, 2010.

Em Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Dipa
Publisher 2010.

Fitriah M. Suud, Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini (Analisis


Psikologi Pendidikan Islam), Mahasiswa S3Psikologi Pendidkan Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Vol. 6 No. 2, (Desember 2017)

Gresham, F. M., & Reschly, D. J. Dimensions of social competence: Method Factors


in the assessment of adaptive behavior, social skill, and peer acceptance.
Journal Of School Psychology,h.367-381

Hamid Patiliam, MetodePenelitianKualitatif,Bandung Alpa Beta,2005,hlm.56

Http://kampusmaroon.blogspot.co.id/2013/12/objek-peneliti-desain_31.html.29
januari 2018.jam 19.55 WIB.

https://teukuhermi.blogspot.co.id/2016/11/pengertian-keterampilan-sosial-aspek.html

Imam Suprayoga dan Tambroni, Metode Penelitian dan Agama, Bandung: Remaja
Rosdakarya,

Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, Bandung: Alfabeta, 2010.

Lexi J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya


Made Wena, Strategi Pengembangan Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi
Aksara,2008.

Moeslichatoen, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak, Jakarta: Rineka Cipta,


2014.

Mulyasa, Managemen PAUD, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2012.

Nusa Putra dan Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif PAUD, Jakarta: Rajawali Pers,
2012.

Putri Admi Perdani, Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui Metode Bermain


Tradisional Pada Anak TK B, Universitas Negeri Jakarta vol.7 Edisi 2,
(November 2013).

Ria Adistyasari, Meningkatkan keterampilan Sosial Dan Kerjasama Anak Dalam


Bermain Angin Puyuh, Universitas Negeri Semarang (Tahun Ajaran
2012/2013).

Robert K Ying, Kasusu Desain dan Metode, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2009.

Salahudin, Anas, Filsafat Pendidikan, Bandung, Pustaka Setia, 2011.

S.Nasution, Metode Reseach ( Penelitian Ilmiah ), Bumi Aksara, Jakarta, cet 3, 2006.

Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga, Jakarta: BPK, Gunung Mulya,1984.

Sunarto dan Hartono Agung, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008.

Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R & D, Bandung, Alfabet,


2015.

Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, Yogyakarta:Pustaka Baru Press, 2014.

Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak,
Jakarta: Kencana 2011.

Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar,Jakarta: Rineka Cipta, 2010.


Lampiran 1

Kisi-kisi upaya guru dalam meningkatkan keterampilan sosial anak di TK Al-


Azhar 14 Margodadi Kec. Jati Agung
Lampung Selatan

No Aspek Pengamatan Skor Nilai


1 2 3 4
1. Anak mampu tampil didepan guru dan
teman
2. Anak mampu mengemukakan
keinginan/pendapat
3. Anak mampu berkomunikasi dengan orang
yang belum dikenal sebelumnya dengan
pengawasan guru
4. Anak mampu mengendalikan diri pada saat
bermain
5. Anak mampu bersikap tenang, tidak lekas
marah dan dapat menunda keinginan
6. Anak senang melakukan kegiatan
bersama teman
7. Anak senang berbagi (gagasan, mainan,
makanan dll) denan temannya
8. Anak mampu memperlihatkan sikap
perduli kepada teman
9. Anak mampu mengantri sesuai urutan atau
menunggu giliran
10. Anak mampu merapikan/ membereskan
mainan pada tempatnya

Keterangan:

1. BB : Belum Berkembang

2. MB : Mulai Berkembang

3. BSH : Berkembang Sesuai Harapan

4. BSB : Berkembang Sangat Baik


Lampiran 2

Pedoman Observasi Keterampilan Sosial Anak


TK Al-Azhar 14 Margodadi Kec. Jati Agung
Lampung Selatan

Indikator Sub Indikator


1. Menbawa seseorang 1. Anak mampu tampil
unuk lebih berani didepan guru dan teman
berbicara 2. Anak mampu
mengemukakan
keinginan/pendapat
2. Mengungkapkan 1. Anak mampu
setiap prasaan berkomunikasi dengan
orang yang belum dikenal
sebelumnya dengan
pengawasan guru
2. Anak mampu
mengendalikan diri pada
saat bermain
Keterampilan 3. Anak mampu bersikap
Sosial tenang, tidak lekas marah
dan dapat menunda
keinginan
3. Kemahiran dalam 1. Anak senang melakukan
bergaul dengan orang kegiatan bersama teman
lain 2. Anak senang berbagi
(gagasan, mainan, makanan
dll) denan temannya
3. Anak mampu
memperlihatkan sikap
perduli kepada teman
4. Mampu menampilkan 1. Anak mampu mengantri
diri sesuai dengan sesuai urutan atau
aturan dan norma menunggu giliran
yang berlaku 2. Anak mampu merapikan/
membereskan mainan pada
tempatnya

i
Lampiran 3

Lembar Observasi Perkembangan Keterampilan Sosial


Di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan jati Agung Lampung Selatan

Nama Anak : Alya Mega


Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urutan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula

Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Arumi Zahra Saputri
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urutan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Bima Aditya
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Daffa Al Barra Bintang Subarsono
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Dheva Bilqis Az-zahro
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Erina Dwinovita Sari
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Faura Martha Raisa
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Jenifa Anjani
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. mainan, makanan dll) 

Anak mampu memperlihatkan sikap


8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Jevando Rizky Ramadhan
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : M. Aisar Shidqi Idlan
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Miftahul Fardan
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Muhammad Habibi Al Habsy
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Mutiara Adinda
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. peduli kepada teman 

Anak dapat mengantri sesuai urtan


9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Nizam Ramadhan
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Raeesa Hanifa Saputra
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Rangga Arya Dinata
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Rizka Destrilia Putri
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Safila Ayunita
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Shafa Harti Nabila
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Tantri Silvia Sari
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak dapat mengantri sesuai urtan
6. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
7. membereskan mainan pada tempat 
semula
Anak mampu melakukan kegiatan
8. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
9. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
10. 
peduli kepada teman
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Yayi Belva Yohami
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Nama Anak : Zerissha Syifani
Kelompok :B

No ITEM BB MB BSH BSB


Anak mampu tampil didepan guru
1. dan teman 
Anak mampu mengemukakan
2. 
keinginan atau pendapat
Anak mampu mengendalikan diri
3. 
pada saat bermain
Anak mampu bersikap tenang, tidak
4. lekas marah dan dapat menunda 
keinginan
Anak mampu berkomunikasi dengan
5. orang yang belum dikenal 
sebelumnya dengan pengawasan guru
Anak mampu melakukan kegiatan
6. 
bersama teman
Anak mampu berbagi (gagasan,
7. 
mainan, makanan dll)
Anak mampu memperlihatkan sikap
8. 
peduli kepada teman
Anak dapat mengantri sesuai urtan
9. 
atau menunggu giliran saat bermain
Anak mampu merapikan/
10. membereskan mainan pada tempat 
semula
Penilai

Feby Atika Setiawati


Lampiran 4

Pedoman Wawancara Dengan Guru


TK Al-Azhar 14 Margodadi Kec. Jati Agung Lampung Selatan

Berikut adalah pertanyaan yang peneliti tanyakan kepada kepala sekolah, guru

serta staf-staf di TK Al-Azhar 14 yaitu:

1. Bagaimana perkembangan keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun di TK Al-

Azhar 14 ?

2. Apakah metode proyek sudah pernah digunakan di TK Al-Azhar 14 untuk

meningkatkan keterampilan sosial anak dan apabila sudah pernah apa yang

perlu disiapkan dalam melakukan kegiatan melalui metode proyek ?

3. Sejauh mana perkembangan yang sudah dicapai murid dalam meningkatkan

keterampilan sosial anak dengan menggunakan metode proyek?

4. Dalam kegiatan praktek dikelas biasanya sebagian anak ada yang tidak

mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung, sejauh mana peran ibu sebagai

guru menyikapi hal tersebut ?

5. Apakah kendala-kendala yang guru alami saat melakukan proses

pembelajaran dikelas ?

6. Apakah sudah banyak anak yang menunjukkan sikap atau tingkah laku yang

mencerminkan keterampilan sosial ?


Lampiran 5

Hasil Wawancara Dengan Guru


TK Al-Azhar 14 Margodadi Kec. Jati Agung Lampung Selatan

Berikut adalah pertanyaan yang peneliti tanyakan kepada kepala sekolah, guru

serta staf-staf di TK Al-Azhar 14 yaitu:

1. Bagaimana perkembangan keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun di TK Al-

Azhar 14 ?

Jawaban:

“Perkembangan keterampilan sosial di TK Al-Azhar 14 Marodadi Kec. Jati

Agung Lampung Selatan ini ada sebagian anak sudah berkembang ada pula

yang masih dalam tahap berkembang”.

2. Apakah metode proyek sudah pernah digunakan di TK Al-Azhar 14 untuk

meningkatkan keterampilan sosial anak dan apabila sudah pernah apa yang

perlu disiapkan dalam melakukan kegiatan melalui metode proyek ?

Jawab:

“di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan

sudah pernah menggunakan metode proyek dan langkah pertama yang harus

dilakukan adalah guru ketika akan melaksanakan kegiatan melalui metode

proyek yait merancang tema, merancang bahan dan alat yang akan digunakan,

merancang pengelompokkan, menetapkan rancangan langkah-langkah dan

aturan dalam kegiatan, dan yang terakhir adalah merancang penilaian kegiatan

pengajaran.
3. Sejauh mana perkembangan yang sudah dicapai murid dalam meningkatkan

keterampilan sosial anak dengan menggunakan metode proyek?

Jawab:

“Perkembangan keterampilan sosial anak setelah dilakukannya pembelajaran

melalui metode proyek sudah mencapaian perkembangan yang baik, hal ini

terbkti pada saat anak melakukan kegiatan melalui metode proyek baik

didalam maupun diluar kelas anak terlihat antusias dan senang melakukan

kegiatannya.

4. Dalam kegiatan praktek dikelas biasanya sebagian anak ada yang tidak

mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung, sejauh mana peran ibu sebagai

guru menyikapi hal tersebut ?

Jawaban

“Benar adanya tidak semua siswa/murid mengikuti kegiatan yang berlangsung

karena respon anak itu berbeda-beda ada yang meresponnya dengan antusias

adapula yang meresponnya dengan biasa saja, peran guru disini yaitu pada

saat kegiatan diusahakan agar semua anak ikut terlibat dalam kegiatan”.

5. Apakah kendala-kendala yang guru alami saat melakukan proses

pembelajaran dikelas ?

Jawaban:

“Kendala yang dialami oleh guru dalam melakukan kegiatan adalah ketika

anak lebih asik dengan mainannya sendiri sehingga anak mengabaikan apa

yang ajarkan oleh gurunya”.


6. Apakah sudah banyak anak yang menunjukkan sikap atau tingkah laku yang

mencerminkan keterampilan sosial ?

Jawaban:

“Dalam hal ini anak sudah banyak yang menunjukkan sikap yang

mencerminkan keterampilan sosial, bisa dilihat ketika saat melakukan

kegiatan berkelompok anak saling bekerja sama antar kelompok melakukan

kegiatan tersebut.
DAFTAR NAMA ANAK

NO NAMA ANAK JENIS KELAMIN


1. Alya Mega P
2. Arumi Zahra Saputri P
3. Bima Aditya L
4. Daffa Al Barra Bintang Subarsono L
5. Dheva Bilqis Az-zahro L
6. Erina Dwinovita Sari P
7. Faura Martha Raisa P
8. Jenifa Anjani P
9, Jevando Rizky Ramadhan L
10. M. Aisar Shidqi Idlan L
11. Miftahul Fardan L
12. Muhammad Habibi Al Habsy L
13. Mutiara Adinda P
14. Nizam Ramadhan L
15. Raeesa Hanifa Saputra P
16. Rangga Arya Dinata L
17. Rizka Destrilia Putri P
18. Safila Aynita P
19. Shafa Harti Nabila P
20. Tantri Silvia Sari P
21. Yayi Belva Yohami L
22. Zerissha Syifani P

Laki-laki : 10

Perempuan : 12
Foto Kegiatan Anak di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kec. Jati Agung
Lampung Selatan

Anda mungkin juga menyukai