Skripsi Full
Skripsi Full
Skripsi Full
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
Feby Atika Setiawati
NPM. 1411070143
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
Feby Atika Setiawati
NPM. 1411070143
Oleh
Feby Atika Setiawati
ii
MOTTO
1
Departemen Agama RI , Al-Qur’an danterjemahannya, (jakarta: SyaamilCipta Media, 2005),
h. 77
v
PERSEMBAHAN
vi
RIWAYAT HIDUP
Feby Atika Setiawati, lahir di Oku Timur pada tanggal 6 juni 1996. Penulis
merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Anak pertama laki-laki yang bernama
Evan Setiawan buah hati pasangan ayahanda Ibnu Mulkan dan Ibunda Hamilawana.
Ria II Batumarta VII pada tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan
Sekolah Dasar di SDN 42 OKU Baturaja Sumatera Selatan namun karena suatu hal
penulis pindah sekolah di SDN 2 Batumarta VII pada tahun 2002, lalu penulis
TIMUR pada tahun 2011. Kemudian penulis melanjukan ke Sekolah Menengah Atas
Pada waktu SMA penulis mengikuti berbagai kegiatan sekolah salah satunya
yaitu mengikuti kegiatan PMR (Palang Merah Remaja) dalam kegiatan tersebut
Lampung yang saat ini berubah menjadi UIN RADEN INTAN LAMPUNG pada
tahun 2014.
Pada tahun 2014 penulis menjadi mahasiswi S1 reguler Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan pada Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Di Universitas Islam
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamduliah penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat
Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam ilmu tarbiyah dan keguruan jurusan
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk
itu penulis merasa perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
1. Prof. Dr.H Chairul Anwar, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
2. Ibu Dr. Hj. Meriyati, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia
3. Dr. Hj. Romlah, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan islam Anak Usia
4. Dr. Hj. Siti Patimah, M.Pd dan Drs. H. Yahya Ad. M.Pd, M.Pd. yang telah
5. Seluruh dosen dan Asisten Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden
perkuliahan.
viii
6. Teti Haryati, S.Pd selaku kepala sekolah TK Al-Azhar 14 margodadi jati Agung
7. Kepada Perpustakaan UIN Raden Intan Lampung serta seluruh staff yang telah
Semoga Allah SWT, memberikan rahmat dan hidayahnya sebagai balasan atas
Demikian skripsi ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan umumnya para pembaca, atas bantuan dan partisipasinya semoga
menjadi amal ibadah disisi Allah SWT dan mendapatkan balasan setimpal.
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
xii
4. Tujuan Kegiatan Proyek Bagi Anak Tk .............................................. 25
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Proyek........................................ 28
C. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak
Melalui Metode Proyek ............................................................................. 30
D. PenelitianRelevan...................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan dimasa yang akan datang.1 Pemberian pendidikan pada anak usia dini
dan anak-anak pra sekolah (PAUD) akan lebih bermakna jika dilakukan melalui
pembawaannya. Oleh karena itu, mereka butuh alat bermain sebagi media
“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pmbinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan yang lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal,
dan informal”.2
1
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga, (Jakarta: BPK, Gunung Mulya, 1984), h.68
2
Mulyasa, Managemen PAUD, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h.233
2
pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal maupun informal dalam
diharapkan.3
fundamental serta strategis. Masa usia dini merupakan usia kritis dalam tahap
indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai
jalur formal, nonformal, dan informal. PAUD pada pendidikan formal berbentuk
Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk yang lain
3
Chairul Anwar, Hakikat Manusia dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis,
(Yogyakarta: Suka-Press, 2014),h. 73
4
Departemen Agama RI , Al-Qur’an dan terjemahannya, (jakarta: Syaamil Cipta Media,
2005), h. 457
5
Salahudin, Anas, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011),h. 206
3
Tempat penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada
membangun proses berfikir rasional dan dapat membuat keputusan yang baik
dimasa depan, dia juga akan memahami dirinya sendiri dan orang lain. Anak-
emosional anak-anak dapat menahan marah, bisa bergaul dan menerima berbagai
macam perbedaan dengan orang lain. Sehingga nantinya ia akan tumbuh menjadi
anak yang bukan hanya cerdas kognitifnya akan tetapi sehat mentalnyadan bagus
emosinya dan berakhlak mulia. Dan salah kecerdasan emotional yang sangat
dasarnya setiap anak akan memerlukan bantuan orang lain dan akan hidup
menjadi manusia sosial, namun dalam kenyataannya masih banyak anak yang
tidak dapat bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu anak harus memiliki
perilaku, perbuatan dan sikap yang ditampilkan oleh individu ketika berinteraksi
dengan orang lain disertai dengan ketepatan dan kecepatan sehingga memberikan
6
Fitriah M. Suud, Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini (Analisis Psikologi
Pendidikan Islam), Mahasiswa S3Psikologi Pendidkan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Vol. 6 No. 2, (Desember 2017),h. 236
4
ْ ﯿﻞ ٱﻧ ُﺸ ُﺰ
وا َ ِﺢ ٱ ﱠ ُ ﻟَ ُﻜﻢۡۖ َوإِ َذا ﻗ ۡ ْ
ِ ﺲ ﻓَﭑﻓ َﺴﺤُﻮا ﯾَﻔ َﺴ
ۡ ِ ُِﻮا ﻓِﻲ ۡٱﻟ َﻤ ٰ َﺠﻠ ْ ﯿﻞ ﻟَ ُﻜﻢۡ ﺗَﻔَ ﱠﺴﺤَ ِٰﯾَٓﺄَﯾﱡﮭَﺎٱﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ َءا َﻣﻨُ ٓﻮ ْا إِ َذا ﻗ
١١ ﯿﺮ ٞ ِﺖ َٱو ﱠ ُ ﺑِ َﻤﺎ ﺗ َۡﻌ َﻤﻠُﻮنَ َﺧﺒٖ ۚ ﻮا ۡٱﻟ ِﻌ ۡﻠ َﻢ د ََر ٰ َﺟ
ْ ُﻮا ِﻣﻨ ُﻜﻢۡ َوٱﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ أُوﺗ
ْ ُوا ﯾَ ۡﺮﻓَﻊ ٱﻟﻠﱠﮭُﭑﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ َءا َﻣﻨ
ِ
ْ ﻓَﭑﻧ ُﺸ ُﺰ
Artinya:Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.7
harus dipecahkan secara berkelompok. Metode proyek berasal dari gagasan John
Dewey tentag konsep learning by doing yakni proses perolehan hasil belajar
dalam pendidikan anak usia dini yang selama ini lebih menekankan pada
7
Departemen Agama RI , Al-Qur’an dan terjemahannya, (jakarta: Syaamil Cipta Media,
2005), h. 543
8
Moeslichatoen, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Rineka Cipta,
2014)h.137
5
Tabel 1
Indikator Tingkat Pencapaian Perkembangan Keterampilan Sosial Anak Usia 5-
6 Tahun Berdasarkan Teori Perkembangan Sosial Anak
Aspek Indikator pencapaian perkembangan motorik kasar anak
perkembangan usia 5-6 tahun
1. Membawa seseorang untuk lebih berani berbicara
2. Mengungkapkan setiap perasaan
Perkembangan 3. Kemahiran dalam bergaul dengan orang lain
keterampilan Sosial 4. Mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan dan
Anak norma yang berlaku
9
Data Perkembangan Sosial Kelas B TK Al-Azhar 14Margodadi Kecamatan Jati Agung
Lampung Selatan yang didapat melalui dokumentasi
6
Keterangan
BB (Belum Berkembang) =1
MB (Mulai Berkembang) =2
Tabel 3
Data Persentase Hasil Pra Penelitian
No Kriteria Jumlah Siswa Hasil
1. BB 4 18 %
2. MB 15 68 %
3. BSH 3 14 %
4. BSB 0 0%
Jumlah 22 100 %
Dari hasil tabel pra penelitian dan hasil data presentasi diatas bahwasanya
Lampung Selatan Mulai Berkembang, hal ini dapat dilihat dari jumlah rata-rata
banyaknya anak yang masih dalam tahap belum berkembang yaitu ada (4) anak
yang dapat dipresentase (18%), anak yang masih dalam tahap berkembang yaitu
ada (15) orang dan dipresentase (68%) dan anak yang masuk dalam tahap
berkembang sesuai harapan yaitu ada (3) orang siswa yang dapat dipresentase
dengan (14%), untuk tahap berkembang sangat baik belum ada anak yang dapat
mencapainya.
7
keterampilan sosialnya, tetapi media ini tidak selalu digunakan atau dipakai
masih berkembang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoriti
2. Secara Praktis
a. Bagi Guru:
pada anak.
b. Bagi Siswa
c. Bagi Sekolah:
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Keterampilan Sosial
harmonis.
adaptif, sehingga mereka tidak mencari pelarian kehal-hal yang justru dapat
merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sementara itu, Cartledge dan
komplek untuk menunjukkan prilaku yang baik dinilai secara positif atau
negatif oleh lingkungan, dan jika prilaku itu tidak baik akan diberikan
10
Fitriah M. Suud, Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini (Analisis Psikologi
Pendidikan Islam), Mahasiswa S3Psikologi Pendidkan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Vol. 6 No. 2, (Desember 2017),h. 236
10
lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan dan
hubungan baik.12
dengan segala norma-norma dan aturan yang ada, sehingga dapat menerima
orang lain. Keterampilan sosial, baik secara langsung maupun tidak langsung
hubungan dengan orang lain, serta menghargai diri sendiri dengan orang lain.
11
Ria Adistyasari, Meningkatkan keterampilan Sosial Dan Kerjasama Anak Dalam Bermain
Angin Puyuh, Universitas Negeri Semarang (Tahun Ajaran 2012/2013),h. 11
12
Putri Admi Perdani, Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui Metode Bermain Tradisional
Pada Anak TK B, Universitas Negeri Jakarta vol.7 Edisi 2, (November 2013).h. 337-338
11
١ ﻮاٱﻟﻠﱠﮭَﭑﻟﱠ ِﺬي ﺗَ َﺴﺎٓ َءﻟُﻮنَ ﺑِ ِۦﮫ َو ۡٱﻷَ ۡر َﺣﺎ ۚ َم إِ ﱠنٱ ﱠ َ َﻛﺎنَ َﻋﻠَ ۡﯿ ُﻜﻢۡ َرﻗِﯿﺒٗ ﺎ
ْ َُوٱﺗﱠﻘ
orang lain. Manusia ini adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan dan
sebagaimana yang dijelaskan oleh para pakar psikologi bahwa salah satu
diharapkan untuk mampu bergaul dengan baik dan mampu menyesuaikan diri
13
Departemen Agama RI , Al-Qur’an dan terjemahannya, (jakarta: Syaamil Cipta Media,
2005), h. 77
12
tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia
baik dilihat dari bentuk perilaku maupun dalam bentuk komunikasi dengan
orang lain.
pengendalian diri. Bentuk dari aturan sendiri dapat ditentukan oleh orang tua,
bertingkah laku yang dapat diterima sesuai situasi dan kondisi saat itu.
anak meliputi: (1) belajar untuk melakukan kontak dan bermain bersama anak
yang lain, (2) belajar untuk berinteraksi dengan teman sebaya untuk saling
memberi, (3) belajar untuk bergaul dengan anak lain dan berinteraksi secara
harmonis, (4) belajar untk melihat dari sudut pandang anak lain, (5) belajar
untuk menunggu giliran, (6) belajar berbagi dengan yang lain, (7) belajar
untuk menghargai hak-hak orang lain, (8) belajar untuk menyelesaikan atau
14
Ria Adistyasari, Meningkatkan keterampilan Sosial Dan Kerjasama Anak Dalam Bermain
Angin Puyuh, Universitas Negeri Semarang (Tahun Ajaran 2012/2013),h. 12
13
dapat diterima oleh kelompok sosialnya. Melalui aturan anak dapat belajar
Pengendalian diri. Dalam menentukan peraturan ada tiga hal penting yang
perlu diingat para pendidik, yaitu aturan harus dimengerti, diingat dan
diterima oleh anak. Bila aturan diberikan lewat bahasa atau ungkapan yang
tidak dimengerti anak atau hanya sebagian saja, dapat dipastikan aturan
tidak berhasil.
a. Perilaku interpersonal
15
Gresham, F. M., & Reschly, D. J. Dimensions of social competence: Method Factors in the
assessment of adaptive behavior, social skill, and peer acceptance. Journal Of School
Psychology,h.367-381
14
perilaku ini antara lain : 1) perilaku etis, yaitu perbuatan atau aktivitas
yang didasarkan pada hal baik atau buruk sesuai dengan penerimaan
yang dapat terlihat melalui ucapan dan reaksi gerak isyarat yang menjadi
ciri khas emosi- emosi; 3) sikap positif terhadap diri, yaitu tingkah laku
teman terlibat dalam suatu aktifitas dan dapat menangkap dengan tepat
e. Keterampilan berkomunikasi,
hubungan sosial yang baik. Kemampuan anak dapat dilihat dari beberapa
berikut16:
a. Keluarga
adalah ibu dan keluarga dekatnya. Kepuasan psikis yeng diperoleh anak
16
Fitriah M. Suud, Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini (Analisis Psikologi
Pendidikan Islam), Mahasiswa S3Psikologi Pendidkan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Vol. 6 No. 2, (Desember 2017),h. 241-243
16
anak dapat menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua maupun
dan orang tua maka segala konflik yang timbul akan mudah diatasi.
sosialisasinya dengan orang tua yang terjalin sejak awal kelahiran. Melalui
proses inilah orang tua menjamin bahwa anak mereka memiliki standar
karena dizaman era globalisasi saat ini lingkungan sosial itu dengan
lingkungan maka sejak dini anak sudah mengetahui bahwa dia memiliki
lingkungan sosial yang luas, tidak hanya terdiri dari lingkungan rumah
B. Metode Proyek
berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep “learning by doing” yakni
melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk
18
Fitriah M. Suud, Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini (Analisis Psikologi
Pendidikan Islam), Mahasiswa S3Psikologi Pendidkan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Vol. 6 No. 2, (Desember 2017),h. 241-243
19
Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: PT Rosdakarya, 2012),h. 112
18
yang dialami anak dalam kehidupan sehari-hari. Cara ini juga dapat
menggerakkan anak untuk melakukan kerja sama sepenuh hati. Pokok dalam
melaksanakan metode proyek ialah “the active purpose of the learner”, siswa
Dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa metode proyek atau unit
adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah,
bertolak dari anggapan bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas bila tidak
bukian hanya satu mata pelajaran atau bidang studi saja, melainkan hendaknya
20
Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: Alfabeta,2010), h. 84
21
Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak,
(Jakarta: Kencana, 2011),h.61
22
Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rineka Cipta,2010),h. 83
19
dapat mengatur diri sendiri agar dapat membina persahabatan, berperan serta
pekerjaan dan tanggung jawab untuk dapat dilaksanakan secara terpadu dalam
bertindak sebagai fasilitator yang harus menyediakan alat dan bahan untuk
atau kelompoknya.
akan datang, maka pekerjaan guru akan sangat penting dan sangat bernilai bila
orientasi tanggung jawab yang penekanannya pada guru beralih pada tekanan
arti bahwa apa yang dilakukan anak itu berdaya guna. Sedangkan bekerja
secara kreatif mengandung arti apa yang dilakukan anak memberi peluang
sebagai berikut:
23
Moeslicatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Rineka Cipta,
2004),h.137-140
21
b. Menjelaskan Proyek
guru harus menjelaskan secara rinci rencana proyek yang akan digarap.
Hal ini penting dilakukan agar pada saat mengerjakan proyek, anak lebih
c. Pembagian Kelompok
mereka dapat salng bekerja sama. Kerja sama antara anggota kelompok
dengan strategi proyek ini pada dasarnya bertujan untuk memupuk dan
d. Pengejaan Proyek
benar.24
proyek
proyek.25
nilai praktis yang sangat penting bagi pengembangan pribadi yang sehat dan
24
Made Wena, Strategi Perkembangan Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
25
Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak,(Jakarta: PT Rineka Cipta,
2004), h.146
23
realistik. Pribadi yang sehat adalah pribadi yang memiliki ciri-ciri sikap
kenyataan yang mengakui bahwa dirinya berbeda dengan anak lain. Pribadi
yang keras seseorang akan berhasil, dapat menarik pelajaran dari pengalaman-
itu metode proyek bila dipergunakan secara tepat dapat memperluas wawasan
membina sikap kerja sama dan interaksi sosial diantara anak-anak yang
bersama.
diri anak.Etos keja itu merupakan sekumpulan sikap dan kebiasaan untuk
melakukan pekerjaan secara tekun, cermat, tuntas, dan tepat waktu. Etos kerja
proyek dapat dipergunakan untuk melatih anak menerima tanggung jawab dan
menurut cara yang dikuasai dan tidak harus duduk tenang dibangku masing-
satu cara yang ditempuh guru untuk memberikan pengalaman belajar agar
26
Moeslicatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Rineka Cipta,
2004),h.142-143
26
kerja mandiri juga dapat memadukan dengan kegiatan kerja anak lain yang
Kualitas kerja anak satu dengan anak lain akan saling berpengaruh
minat yang sama juga memiliki perbedaan-perbedaan. Oleh karena itu metode
proyek memberi peluang kepada tiap anak untuk berperan serta dalam
sesuai dengan pekerjaan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan
anak apa yang dapat diperbuat anak dengan bahan dan alat yang sesuai dengan
pekerjaan yang menjadi bagiannya. Saran yang diberikan guru tidak lepas dari
yang diberikan guru akan mengunggah daya kreatif, menimbulkan minat yang
dan alat itu yang mengakibatkan gairah kerja yang menjadi tanggung
jawabnya.27
masalah kehidupan
banyak dilakukan
27
Moeslicatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),h.
143-145
29
kreatif.
merupakan salah satu metode yang cocok bagi pengembangan anak usia dini
Metode Proyek
Menurut kamus legkap Bahasa Indonesia, kata upaya berarti “usaha akal,
keluar.29Upaya disini maksudnya adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam
Upaya guru terdiri dari dua kata yaitu upaya dan guru.Upaya adalah
melakukan ikhtiar guna mencapai tujuan tertentu. Guru adalah orang yang
Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa “guru adalah tenaga didik
Dengan demikian upaya guru adalah ikhtiar yang dilakukan oleh orang
yang bertanggung jawab terhadap pendidikan peserta didik terlebih lagi terhadap
perkembangan pribadi anak didiknya supaya mencapai prestasi belajar yang lebih
29
Em Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Dipa
Publisher 2010),h. 340
30
Anton M. Moeliono, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gita Media, 2001),h.
666
31
baik.Karena dengan mempunyai kepribadian yang baik maka tugas mengajar dan
Kahfi ayat 46 :
٤٦ ﺖ ﺧَ ۡﯿ ٌﺮ ِﻋﻨ َﺪ َرﺑﱢﻚَ ﺛَ َﻮاﺑٗ ﺎ َوﺧ َۡﯿ ٌﺮ أَ َﻣ ٗﻼ ۡٱﻟ َﻤﺎ ُل َو ۡٱﻟﺒَﻨُﻮنَ ِزﯾﻨَﺔُ ۡٱﻟ َﺤﯿَ ٰﻮ ِةٱﻟ ﱡﺪ ۡﻧﯿَ ۖﺎ َو ۡٱﻟ ٰﺒَﻘِ ٰﯿَﺘُﭑﻟ ٰ ﱠ
ُ ﺼﻠِ ٰ َﺤ
Artinya: Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-
amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.31
Mutu guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dirasakan jauh dibawah
masih rendah.Oleh sebab itu, manajemen mutu guru PAUD menjadi sesuatu
agar mampu melaksanakan tugas besar mengantar anak-anak usia dini untuk
lahir tetapi diperoleh melalui proses belajar, baik belajar dari orang tua sebagai
figure yang paling dekat dengan anak maupun belajar dari teman sebaya dan
31
Departemen Agama RI , Al-Qur’an dan terjemahannya, (jakarta: Syaamil Cipta Media,
2005), h. 299
32
Asmani Ma’mur Jamal,Panduan Praktis Manajemen Mutu Guru PAUD,(Yogyakarta: Diva
Press, 2015),h.13
32
hari sebaiknya keterampilan sosial ditanamkan pada anak sedini mungkin. Anak
anak akan lebih efektif jika disesuaikan dengan minat anak yaitu dengan
bermain. Belajar berkaitan dengan proses konsentrasi. Anak yang mampu belajar
topik pembelajaran yang menarik perhatian dan ingin diketahui lebih dalam
dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Hal ini sesuai dengan
pendapat Katz dan Chard yang mengatakan bahwa pendekatan proyek bahwa
pembahasan mendalam tentang topik tertentu yang dipilih anak dapat dilakukan
oleh satu orang anak atau lebih. Pendekatan proyek oleh Dewey dikatakan
Hal ini berarti bahwa proses belajar diperoleh melalui aktivitas atau
tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh Anak Usia Dini itu sendiri.33
D. Penelitian Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fitrah M. Suud, Mahasiswa
dipengaruhi berbagai faktor antara lain, faktor keluarga, lingkungan, serta dalam
kemampuan penyesuaian diri. Dari semua faktor tersebut jelaslah terlihat faktor
dari luar dirinya sangat memberi pengeruh yaitu lingkungan baik orang tua,
PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur
bermain di TK Nurul ‘Ain desa Gue Gajah Aceh Besar, metode yang dilakukan
33
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains,(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013),h. 22-23
34
keterampilan sosial pada kelompok B di TK Nurul ‘Ain Desa Gue Gajah Aceh
Besar.
meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama anak dalam bermain angin
keterampilan sosial pada anak usia dini. Adapun perbedaan didalam penelitian
yang relevan ini yaitu dalam jurnal penelitian Fitriah M. Suud fokus terhadap
Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini, Jurnal Penelitian Putri Adni
Bermain Tradisional Pada Anak TK B, dan Jurnal Ria Adistyasari fokus terhadap
Puyuh. Sedangkan penelitian kali ini fokus terhadap Upaya Guru Dalam
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang berlandaskan pada sifat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.34 Sesuai dengan fokus
kualitatif.
cara lain dari kuantifikasi ( pengukuran ).37 Selanjutnya, Bogdan dan Taylor,
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
(gabungan), analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian dalam suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang. Adapun peristiwa atau kejadian yang dimaksud dalam
37
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:Pustaka Baru Press, 2014), h.19
38
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:Pustaka Baru Press, 2014), h.58
39
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2012), h.9
38
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Agung Lampung Selatan, khususnya pada anak usia 5-6 tahun Kelompok B
perlu adanya perbaikan agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang.
(organisasi), yang sifat keadaannya (atributnya) akan diteliti. Dengan kata lain
subjek penelitian adalah sesuatu yang didalam dirinya melekat atau terkandung
objek penelitian. Sedangkan objek penelitian adalah sifat keadaan (atributes) dari
sesuatu benda, orang atau keadaan, yang menjadi pusat pusat perhatian atau
sasaran penelitian.
objek peneliti merupakan suatu artibut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
40
Robert K Ying, Kasusu Desain dan Metode, ( Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2009 ), h. 87.
41
Http://kampusmaroon.blogspot.co.id/2013/12/objek-peneliti-
desain_31.html.29januari2018.jam 19.55 WIB.
39
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek dan sumber data utama adalah
Selatan yang berjumlah 4 orang. Sumber data lainnya adalah semua pihak yang
Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah tentang Upaya Guru Dalam
yaitu:
1. Observasi (pengamatan)
yang lebih jelas tentang kehidupan, yang sukar diperoleh dengan metode
lain.42
42
Nasution, Metode Research, (Yogyakarta: PT. Bumi Aksara, 2006) ,h.106
40
metode proyek.
Peneliti mencatat semua hal yang diperlukan dan yang terjadi selama
observasi yang diisi dengan tanda chek list (√) pada kolom yang sesuai
2. Wawancara
Wawancara sebagai alat penilaian dapat digunakan untuk menilai hasil
dan proses belajar. Kelebihan wawancara ialah bisa kontak langsung dengan
mendalam. Wawancara bisa direkam sehingga jawaban siswa atau guru bisa
berlangsung secara lisan dua orang atau lebih bertatap muka, mendengarkan
43
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, hlm 89
44
Lexi J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya),h. 135
41
adalah percakapan langsung dan tatap muka ( face to face ) dengan maksud
tertentu.46
3. Dokumentasi
juga digunakan dalam sebuah laporan pertanggung jawaban dari sebuah acara
atau merupakan bukti fisik berupa foto atau gambar anak yang sedang
melakukan kegiatan.
45
S.Nasution, Metode Reseach ( Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara,2006),h.113 cet 3
46
Imam Suprayoga dan Tambroni, Metode Penelitian dan Agama, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003),h.172 cet 2
42
Lampung Selatan, letak geografis, visi, misi, tujuan, sarana dan prasarana,
Dari semua data yang sudah diperoleh dalam penelitian, tidak akan ada
nantinya akan mendapatkan kesimpulan sesuai dengan apa yang diharapkan dari
Dalam pengelolaan data yang diolah adalah hal-hal yang tercantum dan
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak untuk itu perlu
2. Penyajian Data
kedalam sebuah gambaran sosial yang utuh, selain itu untuk memeriksa
atau kata-kata). Hal ini sesuai dengan masalah penelitian yang bersifat
suatu kesimpulan.
3. Verifikasi
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat untuk mendukung
44
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti yang valid dan konsisten
F. Uji Keabsahan
1. Uji Kredibilitas
a. Perpanjangan Pengamatan
b. Triangulasi
cek dan ricek. Tekniknya adalah pemeriksaan kembali data dengan tiga
cara, yaitu:
dari satu sumber untuk memahami data atau informasi. Dalam hal ini
peneliti tidak hanya melakukan wawancara pada orang tua anak saja
untuk melakukan cek dan ricek. Baik ketika anak itu beraktivitas
didalam maupun diluar kelas. Jika ada catatan tertulus tentang anak,
untuk mendapat gambaran yang lengkap dan rinci tentang anak itu.
Apa yang tidak muncul dalam wawancara bisa kelihatan pada waktu
pulang.47
47
Nusa Putra dan Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif PAUD, (Jakarta: Rajawali Pers,
2012),h. 89
46
dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara.
48
Nusa Putra dan Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif PAUD, (Jakarta: Rajawali Pers,
2012),h. 89 h. 88-93
47
BAB IV
Muswardi Taher merasa prihatin melihat banyak anak usia dini yang ikut
memberitahu bahwa ada sebidang dan rumah yang sudah lama tidak
ditempati. Tepat pada hari jumat tanggal 02 mei 1997 berdirilah taman
sebagai kepala sekolah pada periode pertama yaitu Ibu Rumiati, Eni
Kemudian mengalami pergantian kepala sekolah tahun 2003 yaitu Ibu Tati
Haryati, Choiriah, Serli Vila Sari, Handis Septanti, Ika Nur Susanti sebagai
a. Visi TK Al-Azhar 14
Menyiapkan anak bangsa yang sehat, cerdas, ceria, dan berahlak mulia.
b. Misi TK Al-Azhar 14
hanya 1 orang, dan sisanya lulusan SMA dan sekarang sedang menjalani
4. Kondisi Siswa
Tabel 5
Kondisi Anak Didik TK Al-Azhar 14
B. Hasil Penelitian
Pada bab ini peneliti membahas tentang pengolahan dan analisis data
untuk melengkapi data yang tidak peneliti dapatkan melalui observasi dan
hasil dari observasi wawancara dan dokumentasi yang telah peneliti lakukan.
diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas Bberjumlah 22 anak, 10 siswa
keterampilan sosial anak yang cukup baik, berikut ini peneliti menyajikan
kesimpulan.
proyek
kegiatan yang ingin dicapai. Guru memilih tema untuk kegiatan yang ingin
Hal ini senada dengan hasil wawancara kepada salah satu seorang
Selatan yang bernama Serli Vila Sari, bahwa kegiatan awal guru terlebih
metode proyek yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu proyek yang
ini guru telah menjelaskan kegiatan bermain balok dimana anak membangun
atau menyusun balok sesuai dengan imajinasi mereka. Pada proses ini guru
49
Hasil Observasi Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung Lampung
Selatan, Tanggal 19 Juli 2018.
50
Hasil wawancara penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan lampung Selatan,
tanggal 19 Juli 2018.
53
warna dan bebagai bentuk (bintang dan setengah lingkaran). Setelah guru
langsung kegiatan mengecap sesuai dengan warna dan bentuk yang mereka
tersebut agar nantinya anak tidak bingung saat membuatnya, setelah guru
Hal ini senada dengan hasil wawancara peneliti kepada guru TK Al-
diketahui bahwa guru telah menyediakan media atau bahan yang menarik
menyiapkan atau menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan pada
51
Hasil Wawancara Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kecamatan Jati Agung
Lampung Selatan, Tanggal 23 Juli 2018.
54
metode proyek
kegiatan, dapat melihat apakah anak bisa berinteraksi secara baik dengan
secara individula dapat dilihat apakah anak tersebut mampu bertanya kepada
berlangsung.
Hasil dari wawancara yang didapat oleh penulis bahwa upaya guru
mudah dapat dilakukan dengan cara individual apabila kegiatannya sulit bisa
melakukan kegiatan.52
metode proyek
52
Hasil Wawancara Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Jati Agung Lampung Selatan,
Tanggal 28 Juli 2018.
55
bangunan dari susunan bentuk balok yang mereka pilih apabila bangunan
sampai hasil capnya berbentuk sengan sempurna sesuai dengan bentuk cap.
Dan pada kegiatan membuat kipas anak melipat kertas minyak secara
Margodadi Jati Agung Lampung Selatan bahwa pendidik harus selalu kreatif
diri secara wajar), menaati aturan kelas, bermain dengan teman sebaya, dan
53
Hasil Wawancara Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Jati Agung Lampung Selatan,
Tanggal 28 Juli 2018
54
Hasil Wawancara Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Jati Agung Lampung Selatan,
Tangga
56
metode proyek
55
Hasil Wawancara Penelitian di TK Al-Azhar 14 Margodadi Jati Agung Lampung Selatan,
Tangga
57
C. Pembahasan
Berkaitan dengan analisis data yang bersifat deskriptif maka bagian ini
akan peneliti uraikan hasil observasi dan wawancara dari Upaya Guru Dalam
yang dipilih melalui metode proyek, 2) Menetapkan rancangan bahan dan alat
keterampilan sosialnya, tetapi media ini tidak selalu digunakan atau dipakai dalam
banyaknya anak yang masih dalam tahap Belum Berkembang yaitu ada (4) anak
yang dapat dipresentase (18%), anak yang masih dalam tahap Mulai Berkembang
yaitu ada (15) orang dan dipresentase (68%) dan anak yang masuk dalam tahap
Berkembang Sesuai Harapan yaitu ada (3) orang siswa yang dapat dipresentase
dengan (14%), untuk tahap Berkembang Sangat Baik belum ada (0%) anak yang
dapat mencapainya.
58
BAB V
A. Kesimpulan
metode proyek.
berdiskusi dengan teman sekelompok apa yang akan dilakukan pada kegiatan
B. Saran
mereka tumbuh sehat dan cerdas dalam kehidupannya. Dengan demikian penulis
1. Guru sebagai motivator dari kualitas sumber daya manusia tentu guru sendiri
itu harus banyak belajar agar dapat menjadi seorang guru yang profesional,
2. Kegiatan melalui metode proyek dapat digunakan sebagai salah satu metode
C. Penutup
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
terutama sebagai modal bagi anak dalam meghadapi kehidupan sosial kelak. Atas
segala kehilafan penulis memohon kepada Allah SWT mohon ampun dan kepada
Anton M. Moeliono, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gita Media,
2001.
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta,
2015.
Em Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Dipa
Publisher 2010.
Http://kampusmaroon.blogspot.co.id/2013/12/objek-peneliti-desain_31.html.29
januari 2018.jam 19.55 WIB.
https://teukuhermi.blogspot.co.id/2016/11/pengertian-keterampilan-sosial-aspek.html
Imam Suprayoga dan Tambroni, Metode Penelitian dan Agama, Bandung: Remaja
Rosdakarya,
Nusa Putra dan Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif PAUD, Jakarta: Rajawali Pers,
2012.
Robert K Ying, Kasusu Desain dan Metode, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2009.
S.Nasution, Metode Reseach ( Penelitian Ilmiah ), Bumi Aksara, Jakarta, cet 3, 2006.
Sunarto dan Hartono Agung, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008.
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013.
Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak,
Jakarta: Kencana 2011.
Keterangan:
1. BB : Belum Berkembang
2. MB : Mulai Berkembang
i
Lampiran 3
Penilai
Berikut adalah pertanyaan yang peneliti tanyakan kepada kepala sekolah, guru
Azhar 14 ?
meningkatkan keterampilan sosial anak dan apabila sudah pernah apa yang
4. Dalam kegiatan praktek dikelas biasanya sebagian anak ada yang tidak
mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung, sejauh mana peran ibu sebagai
pembelajaran dikelas ?
6. Apakah sudah banyak anak yang menunjukkan sikap atau tingkah laku yang
Berikut adalah pertanyaan yang peneliti tanyakan kepada kepala sekolah, guru
Azhar 14 ?
Jawaban:
Agung Lampung Selatan ini ada sebagian anak sudah berkembang ada pula
meningkatkan keterampilan sosial anak dan apabila sudah pernah apa yang
Jawab:
sudah pernah menggunakan metode proyek dan langkah pertama yang harus
proyek yait merancang tema, merancang bahan dan alat yang akan digunakan,
aturan dalam kegiatan, dan yang terakhir adalah merancang penilaian kegiatan
pengajaran.
3. Sejauh mana perkembangan yang sudah dicapai murid dalam meningkatkan
Jawab:
melalui metode proyek sudah mencapaian perkembangan yang baik, hal ini
terbkti pada saat anak melakukan kegiatan melalui metode proyek baik
didalam maupun diluar kelas anak terlihat antusias dan senang melakukan
kegiatannya.
4. Dalam kegiatan praktek dikelas biasanya sebagian anak ada yang tidak
mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung, sejauh mana peran ibu sebagai
Jawaban
karena respon anak itu berbeda-beda ada yang meresponnya dengan antusias
adapula yang meresponnya dengan biasa saja, peran guru disini yaitu pada
saat kegiatan diusahakan agar semua anak ikut terlibat dalam kegiatan”.
pembelajaran dikelas ?
Jawaban:
“Kendala yang dialami oleh guru dalam melakukan kegiatan adalah ketika
anak lebih asik dengan mainannya sendiri sehingga anak mengabaikan apa
Jawaban:
“Dalam hal ini anak sudah banyak yang menunjukkan sikap yang
kegiatan tersebut.
DAFTAR NAMA ANAK
Laki-laki : 10
Perempuan : 12
Foto Kegiatan Anak di TK Al-Azhar 14 Margodadi Kec. Jati Agung
Lampung Selatan