Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Kosmetika - 6K - Formulasi Sediaan Tabir Surya - Kelompok 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

FORMULASI SEDIAAN TABIR SURYA

Dosen Pengampu : Apt. Yudi Srifiana, M.Farm

Disusun oleh :

Kelompok 3

1. Annisa Putri Sulistiawati ( 1904015071 )


2. Dina Faiza Ellyana ( 1904015007 )
3. Qonita Lutfiah ( 1904015279 )
4. Tasha Asyari (1904015145 )
5. Devi Agna Sulistyaningsih ( 1904015201 )

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

2022
BAB I
LATAR BELAKANG
Kosmetik ialah sediaan atau bahan yang diperuntukkan pada bagian luar manusia
(epidermis, bibir, kuku, rambut dan organ l bagian luar genetikal atau mulut mukosa dan gigi,
terutama untuk membersihkan, memberikan parfum, memperbaiki bau badan mengubah
penampilan, melindungi, dan/atau memelihara dalam kondisi baik. Setiap wanita memiliki
kecenderungan ingin tampak mmmpesona cantik dan menyenangkan untuk dipandang sehingga
produk kosmetik menjadi keperluan utama bagi dirinya.
Kulit merupakan organ paling luar yang berfungsi sebagai proteksi dan memiliki nilai
estetika. Keindahan kulit akan terlihat jika kondisi kulit seseorang dalam keadaan sehat. Kulit
yang sehat dapat di nilai dari warna, kelembapan, kelenturan dan tekstur kulit. Dalam menjaga
kesehatan dan keindahan kulit sehari-hari dapat digunakan kosmetik skin care. Kosmetik skin
care terdiri atas pembersih, pelembab, penipis dan tabir surya. Keberadaan tabir surya sebagai
salah satu kosmetik skin care masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat, sebagian dari
masyarakat masih banyak yang hanya mengunakan pelembab atau foundation dalam dalam
perawatan sehari-hari. Matahari merupakan sumber cahaya dan energi setiap mahkluk hidup.
Di balik manfaatnya, matahari memiliki radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dapat
membahayakan kulit. Secara alami, kulit berusaha melindungi dirinya beserta organ di
bawahnya dari bahaya sinar UV, yaitu dengan membentuk butir-butir pigmen melanin yang
akan memantulkan kembali sinar matahari. Namun apabila terjadi pembentukan melanin secara
berlebihan dan terus-menerus, maka akan terbentuk noda hitam pada kulit (Tranggono, 2007).
Oleh karena itu, diperlukan senyawa tabir surya untuk melindungi kulit dari radiasi UV secara
langsung.
Sinar ultraviolet (UV) memiliki dampak buruk, yaitu sinar UV-A mampu menyebabkan
pigmentasi pada kulit tanpa menimbulkan kemerahan terlebih dahulu (Rosita dan Purwanti,
2010) dan sinar UV-B dapat menginduksi eritema, melanogenesis, kerusakan DNA, dan
karsinoma sel skuamosa (Caswell, 2001). Dengan dampak negatif yang ditimbulkan oleh sinar
matahari tersebut, maka diperlukan adanya suatu perlindungan tabir surya.
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang biasanya diaplikasikan pada
permukaan kulit dengan menyerap atau menyebarkan sinar matahari, dan melindungi kesehatan
kulit manusia dari pengaruh negatif sinar UV akibat sinar matahari (Zulkarnain dkk., 2013).
Tabir surya merupakan kosmetik pelindung yang memiliki peran penting dalam menjaga
kesehatan kulit, mengingat aktifitas sehari-hari sebagian besar yang kita lakukan diluar rumah
yang cenderung terpapar sinar matahari. Paparan sinar matahari yang berlebihan atau dalam
jangka waktu lama dapat menimbulkan efek negatif pada kulit, baik yang besifat akut (cepat)
maupun kronik (lama). Pengunaan tabir surya dapat menyerap, menghamburkan dan
memantulkan radiasi sinar UV di area tubuh yang sering terpapar.
Berdasarkan penelitian Joshi and Pawar diketahui bahwa kosmesetikal tabir surya
dengan senyawa herbal telah menjadi tren modern dan semakin populer di bidang kecantikan
karena efek sampingnya yang relatif sedikit. Salah satu senyawa herbal yang berpotensi
digunakan sebagai tabir surya adalah kulit mangga (Joshi & Pawar, 2015).
Limbah mangga berupa kulit memilki kandungan flavonoid yang merupakan senyawa
fenolik dengan kapasitas antioksidan lebih besar dan aktivitas sebagai antikanker (Mukti,
2017). Menurut (Kim et al., 2010) bahwa kulit mangga memiliki kandungan flavonoid tiga kali
lipat lebih banyak dibandingkan dengan daging buah mangga sebanyak 92,65 mg/g (Kim et al.,
2010). Senyawa fenolik dapat berperan sebagai tabir surya karena antioksidan sebagai
fotoprotektif untuk mencegah efek merugikan akibat radiasi UV (Sukma, 2018). Hal ini
didukung oleh (Panovska et al., 2005) yang mengungkapkan bahwa senyawa antioksidan
merupakan suatu inhibitor yang digunakan untuk menghambat autooksidasi. Adanya
kandungan flavonoid dengan aktivitas antioksidan memungkinkan kulit mangga dapat dibuat
sebagai sediaan tabir surya (Panovska et al., 2005).
Bentuk sediaan tabir surya di pasaran dewasa ini banyak beredar dalam bentuk losion.
Losion lebih mudah digunakan pada kulit karena konsistensinya tidak terlalu padat, sehingga
dapat dengan cepat menyebar lebih merata pada permukaan kulit (Putri et al., 2019).

Anda mungkin juga menyukai