Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Khutbah 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

khutbah idul fitri 1440 hijriyah/2019 masehi

allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, walillahilhamdu...


sidang jamaah idul fitri yang semoga dirahmati allah swt.
ramadhan baru saja meninggalkan kita. seiring dengan terbenamnya
matahari kemarin sore, maka pada saat itulah detik-detik terakhir
kebersaaan kita dengan bulan ramadhan. ada rasa sedih serta haru yang
menyelimuti perasaan kita, karena bulan ramadhan terasa begitu cepat
berlalu. rasanya masih terbayang di pelupuk mata kita, saat-saat kita sahur
bersama keluarga, saat-saat berbuka bersama dan saat-saat shalat tarawih
bersama, ditengah terpaan ujian dan cobaan berupa pandemi covid 19.
semua itu sungguh-sungguh meninggalkan kesan dan kenangan yang begitu
indah, tidak mudah untuk kita lupakan. kini hati kita kemudian bertanya-
tanya, akankah kita masih bisa bertemu lagi dengan bulan ramadhan pada
tahun yang akan datang. karena tidak sedikit diantara kita yang pada
ramadhan tahun yang lalu masih bersama-sama dengan suaminya,
istrinya,anak-anaknya atau orang tuanya, tetapi pada bulan ramadhan tahun
ini mereka tidak bisa bersama-sama lagi karena mereka telah berpulang
keharibaan ilahi robbi, sungguh ini suatu kenyataan yang sangat memilukan.
namun demikian, dibalik perasaan sedih dan rasa haru itu, tersemat pula
rasa bahagia dan perasaan syukur kepada allah swt, atas segala amaliah-
amaliah yang telah kita laksanakan selama bulan suci ramadhan. kurang
lebih 30 hari lamanya, kita berjuang menahan makan dan minum, serta
melawan hawa nafsu kita. betapa berat rasanya tantangan dan cobaan ini,
tetapi dengan petunjuk dan hidayah serta pertolongan allah swt.
alhamdulillah semua tantangan dan cobaan itu berhasil kita lalui, dan alhasil,
pada pagi hari ini, kita telah berhasil keluar sebagai seseorang yang tidak lagi
memiliki dosa-dosa kepada allah swt.
sebagaimana hakikat idul fitri itu sendiri, yaitu kembalinya seorang
manusia kepada fitrahnya yang putih, suci, dan bersih sebagaimana sehelai
kertas yang tidak bernoda sedikitpun, atau sebagaimana bayi yang baru
dilahirkan. rosulullah saw. bersabda : “man shooma romadhoona
wakoomahu i-maanan wahtisaaban gufirotlahuu maa taqoddama min
zammbih”. artinya : “barang siapa yag berpuasa pada siang hari dan bangun
pada malam hari di bulan ramadhan karena iman dan mengharap pahala,
maka diampunkan baginya dosa-dosanya yang telah lalu”.
allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar walillahilhamdu...
hari ini kita telah berada pada tanggal 1 syawal, hari raya idul fitri,
dimana seluruh umat islam diseluruh penjuru dunia pada hari ini bergembira
dan bersuka cita. kumandang takbir, tahmid dan tahlil bergema dimana-
mana. ini adalah bentuk ungkapan kegembiraan sebagai rasa syukur kepada
allah swt. alhamdulillah pada tahun ini kita diberikan kelonggaran untuk
melakasanakan sholat idul fitri secara normal yakni di masjid ataupun di
lapangan, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. betapa
banyak umat islam yang pada hari ini tumpah ruah berhari raya dan beridul
fitri.
akan tetapi,bila kita cermati, tidak sedikit pula diantara umat islam
yang pada hari ini mereka hanya sekedar berhari raya tetapi tidak ikut
beridul fitri. karena orang yang berhari raya belum tentu termasuk orang
yang beridul fitri, sedangkan orang yang beridul fitri sudah pasti berhari raya.
orang-orang yang beridul fitri pada hari ini adalah orang-orang yang
sebagaimana dijelaskan oleh nabi kita dalam sabdanya tadi, yaitu orang-
orang yang berpuasa dan melaksanakan sembahyang malam yang tidak lain
adalah sembahyang tarawih dan sembahyang sunnah lainnya
sedangkan orang-orang yang sekedar berhari raya pada hari ini tidak
lain yaitu orang-orang yang melalaikan perintah puasa tanpa uzur, dan bagi
mereka tidak ada hak untuk ikut beridul fitri pada hari ini. bila kegembiraan
mereka pada hari ini ditandai dengan memperindah penataan bangunan
rumahnya, makanan dan minuman yang begitu banyak, serta pakaian-
pakaian yang bagus, baru dan mahal, maka kegembiraan orang-orang yang
beridul fitri tidaklah sama. tidak ada yang melebihi kegembiraan orang-orang
yang beridul fitri pada hari ini,yaitu yang pertama, kegembiraan karena telah
mendapatkan rahmat dari allah swt. lalu yang kedua kegembiraan karena
telah mandapatkan ampunan dari allah swt. kemudian kegembiraan yang
ketiga yaitu karena telah dibebaskan dari api neraka. sungguh-sungguh tiada
kegembiraan yang mampu menandingi kegembiraan orang-orang yang
beridul fitri pada hari ini. sehingga tiada berguna lagi rumah yang indah,
tiada berarti lagi makanan dan minuman yang berlimpah, dan tiada
bermakna lagi pakaian-pakaian yang baru dan mahal, apabila ketiga hal
tersebut diatas tidak kita dapatkan.
allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar walillahilhamdu...
kesyukuran kita atas segala pengampunan dosa-dosa kita kepada allah
swt. sepatutnya pula kita iringi dengan ketakutan kita terhadap dosa-dosa
yang lain, yaitu dosa-dosa dan kesalahan kita kepada sesama manusia. maka
mudah-mudahan momentum idul fitri kali ini, kita diberikan petunjuk oleh
allah swt. sehingga hati kita selalu terbuka untuk selalu mengingat dua
perkara sekaligus melupakan dua perkara pula. hal pertama yang harus
selalu kita ingat-ingat yaitu, ingatlah selalu perbuatan buruk, ataupun
kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa yang pernah kita perbuat terhadap
orang lain, sekecil apapun keburukan tersebut. karena di dalam sebuah
hadist qudsy dijelaskan bahwa sesungguhnya allah swt. telah berfirman yang
artinya : “wahai hambaku, adapun segala dosa dan kesalahan mu kepadaku,
maka sungguh-sungguh aku maha pengampun lagi maha penyayang. akan
tetapi segala dosa-dosa dan kesalahanmu kepada sesama manusia, maka
harus kamu selesaikan dengan manusia itu sendiri”. hal ini lebih dipertegas
lagi dengan sabda nabi kita : “yaa ayyuhannaasuttaquu robbakum walaa
yadhlimu ahadum minkum mu’minan, illaa intaqomallaahu minhu yaumal
qiyaamah”. artinya : “wahai manusia! takutlah kamu kepada tuhanmu dan
janganlah ada seorang yang menzolimi seorang mukmin, melainkan pasti
allah akan membalasnya pada hari kiamat”. oleh karena itu, jangan pernah
kita menganggap remeh perbuatan buruk yang pernah kita lakukan kepada
orang lain sekecil apapun dosa itu. karena bisa jadi, dosa yang dianggap kecil
itu justru bernilai sangat besar disisi allah swt. nabi kita bersabda :
“a’dhomuz zunuuby inndallaahi asghoruhaa inndannaas, wa asghoruz
zunuuby inndallaahi a’dhomuhaa inndannaas”. artinya : “dosa-dosa yang
besar disisi allah adalah dosa yang dianggap kecil oleh manusia, dan dosa-
dosa yang sangat kecil disisi allah adalah dosa yang dianggap besar oleh
manusia”.
oleh karena itu, jangan pernah kita merasa aman sebelum kita
meminta maaf kepada orang yang pernah kita sakiti, apakah itu menyakiti
badannya, ataupun menyakiti perasaannya. kemudian yang kedua, kita harus
selalu mengingat-ingat kebaikan-kebaikan yang pernah diberikan orang lain
kepada kita, sekecil apapun kebaikan itu, meskipun hanya suguhan segelas
air minum atau senyuman manis yang diberikan kepada kita.
dengan terus-menerus mengingat-ingat kebaikan orang tersebut, maka
akan tergugahlah hati kita untuk bersegera membalas kebaikan itu. karena
perbuatan baik itu laksana minyak wangi yang tidak hanya mendatangkan
manfaat bagi orang yang memakainya, tetapi juga orang-orang yang berada
disekitarnya akan ikut merasakannya, dan manfaat pysikologis dari kebaikan
itu akan terasa seperti obat-obat manjur yang tersedia di apotik orang-orang
yang berhati baik dan berhati mulia. kebaikan itu sebajik namanya,
keramahan seramah wujudnya, dan kebaikan sebaik rasanya.
selanjutnya, dua hal yang harus selalu kita lupakan yaitu : yang
pertama, mari berusaha melupakan kebaikan-kebaikan yang pernah kita
berikan kepada orang lain sebesar apapun kebaikan itu. mari menanamkan
keikhlasan pada setiap kebaikan yang kita perbuat, dengan semata-mata
mengharap keridha’an allah swt. allah swt. berfirman : “yaa ayyuhalladziina
a-manu laa tubtilu shodaqootikum bilmanny wal aza”. artinya : “wahai
orang-orang yang beriman! janganlah kamu menghilangkan pahala
kebaikanmu dengan selalu menyebut-nyebut kebaikan tersebut”. mudah-
mudahan kita terhindar dari sifat-sifat seperti itu.
lalu hal kedua yang harus kita lupakan yaitu, mari berusaha untuk
melupakan kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat oarang lain kepada
kita sebesar apapun kesalahan itu. mari kita membuka lembaran baru, dan
kita tututp lembaran masa lalu. jangan sampai kita terjebak dalam
persoalan-persoalan masa lalu. mari kita selamatkan diri kita dari bayangan
kelam masa silam. keresahan kita atas apa yang telah diperbuat orang lain
kepada kita, panasnya api emosi yang membakar jiwa kita, semua itu adalah
kondisi yang naif, ironis, memprihatinkan dan menakutkan. berkas-berkas
cerita masa lalu itu sebaiknya kita lipat dengan rapi lalu kita simpan dalam
ruang penglupaan. pada hari kita hidup saat inilah sebaiknya kita membagi
waktu dengan bijak. kita jadikan setiap menitnya laksana ribuat tahun dan
setiap detiknya laksana ratusan bulan. kita tanamkan kebaikan sebanyak-
banyaknya pada hari ini, lalu kita persembahkan sesuatu yang paling indah
untuk hari ini, beristigfar dan saling memohon maaf atas segala dosa dan
kesalahan kita.
mari menikmati hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan.
terimalah rezeki, istri, suami, anak-anak kita, tugas-tugas ilmu dan jabatan
kita pada hari ini dengan penuh keridhaan. mari hidup hari ini tanpa
kesedihan, tanpa kegalauan, tanpa kemarahan, kedengkian dan kebencian.
jangan lupa kita goreskan pada dinding hati kita dengan kata-kata
“yang lalu biarlah berlalu”, yakni, apabila kita dapat meminum air jernih dan
segar pada hari ini, maka mengapa kita harus bersedih atas air asin yang
telah kita minum kemarin, atau malah kita menghawatirkan air hambar yang
belum tentu itu akan terjadi. hari ini adalah hari yang berbahagia. wahai
manusia! setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah
begadang ada tidur pulas, setelah sakit ada kesembuhan. setiap yang hilang
pasti ketemu, dalam kesesatan ada petunjuk. sampaikan kabar gembira pada
sang dewi malam, bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari puncak-
puncak gunung dan dasar-dasar lembah. kabarkan kepada orang-orang yang
dilanda kesusahan, bahwa pertolongan akan datang secepat kelebatan
cahaya dan kedipan mata. kabarkan pula kepada orang-orang yang berselisih
bahwa kelembutan dan dekapan hangat telah tiba pada hari ini. mari
memohon kepada penguasa alam semesta, supaya mendinginkan panasnya
kalbu kita dengan salju keyakinan, memadamkan bara jiwa kita dengan air
keimanan. semoga dituangkan kedamaian pada jiwa kita yang masih
bergejolak, semoga ditunjukkan pandangan kita yang kebingungan kepada
cahayanya, semoga dibimbing sesatnya perjalanan kita kearah jalan-nya yang
lurus, dan semoga dituntun orang-orang yang menyimpang dari jalannya
merapat ke hidayah-nya.
Akhirnya, saya mengajak kita semua untuk berlomba-lomba
mengulurkan tangan, meraih pahala terbesar, sebagaimana telah
digambarkan oleh nabi kita Muhammad SAW, bahwa orang yang paling
banyak pahalanya disisi Allah di antara dua orang yang berselisih adalah
orang yang mau memulai lebih dahulu mengulurkan tangannya, diiringi kata-
kata permohonan maaf. Semoga Allah swt. melapangkan dada kita sehingga
kita dimudahkan untuk dapat memohon maaf dan memberi maaf.
Baarokallaahu lii walakum fil qur’aanil adzim...
Wanafa’ani bimaa fiihi minal a-yaati wadzikril hakim...
Wataqobbal minni waminkum tilaawatahuu innahu huwas samii-ul aliim...
Aquulu qouli haadza, innahu huwal ghofuururrohim...

Anda mungkin juga menyukai